• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mikrokontroller sebagai pengendali kelistrikan gedung Kantor SMK YPM 2 Sepanjang dengan Timer kontrol.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Mikrokontroller sebagai pengendali kelistrikan gedung Kantor SMK YPM 2 Sepanjang dengan Timer kontrol."

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)

SEPANJANG DENGAN TIMER KONTROL

SKRIPSI

Disusun Oleh :

MARYUDHA RI PUTRA NPM. 0534010025

Kepada

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI - FTI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN“

JAWA TIMUR

(2)

SEPANJANG DENGAN TIMER KONTROL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Disusun Oleh :

MARYUDHA RI PUTRA

NPM. 0534010025

Kepada

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI - FTI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN“

JAWA TIMUR

(3)

MIKROKONTROLLER SEBAGAI PENGENDALI

KELISTRIKAN GEDUNG KANTOR SMK YPM 2

SEPANJANG DENGAN TIMER KONTROL

Disusun Oleh :

MARYUDHA RI PUTRA

NPM. 0534010025

Telah Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Negara Lisan Gelombang II Tahun Akademik 2010 / 2011

Pembimbing Utama

Basuki Rahmat, S.Si., MT.

NPT. 369 070 602 09

Pembimbing Pendamping

Achmad Junaidi, S.Kom

NPT. 378 110 401 99

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pambangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

Basuki Rahmat, S.Si., MT.

(4)

MIKROKONTROLLER SEBAGAI PENGENDALI

KELISTRIKAN GEDUNG KANTOR SMK YPM 2

SEPANJANG DENGAN TIMER KONTROL

Disusun Oleh :

MARYUDHA RI PUTRA

NPM. 0534010025

Telah Dipertahankan di Hadapan dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 26 November 2010

Pembimbing, Tim Penguji,

Dekan Fakultas Teknologi Industri Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”

Jawa Timur

(5)

Pembimbing II : Achmad Junaidi, S. Kom Penyusun : Maryudha RI Putra

ABSTRAKSI

Pada gedung kantor SMK YPM 2 Sepanjang, perangkat listrik masih dikontrol secara manual sehingga karyawan harus disibukkan dengan rutinitas naik turun tangga untuk mematikan lampu, maka tidak jarang karyawan sering lupa untuk mematikan lampu, hal ini menyebabkan pemakaian listrik tidak efisien. Untuk menyelesaikan masalah dalam pengontrolan listrik, yaitu membuat aplikasi yang dapat mengontrol listrik secara otomatis dan terpusat dengan metode penjadwalan dengan menggunkan bahasa pemrogrman Delphi 7.0. Dimana jadwal disimpan pada database untuk menjadwalkan atau mengatur kapan listrik aktif dan kapan listrik padam sesuai kebutuhan. Sebagai pengontrol listrik dibutuhkan mikrokontroler ATMega 16 yang telah diisi program menggunakan pemrograman

Codevision AVR, untuk komunikasi data antara mikrokontroler dengan komputer

dibutuhkan kabel converter RS 232 ke USB.

Dengan pengujian pada aplikasi yang telah dilakukan didapatkan bahwa aplikasi ini mampu untuk mengontrol listrik suatu ruangan dengan metode penjadwalan, sehingga karyawan tidak perlu disibukkan lagi dengan kegiatan naik turun tangga untuk memadamkan atau mematikan listrik (lampu). Sehingga dapat disimpulkan bahwa aplikasi dapat berfungsi dengan baik dan keluarannya sesuai dengan apa yang diharapkan dan sesuai dengan tujuan awal penelitian dan perancangan aplikasi ini.

Kata Kunci : Pengontrol Listrik , Mikrokontroler ATMega 16

(6)

Abstraksi... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Gambar...v

Daftar Tabel ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Rumusan Masalah ...2

1.3. Batasan Masalah ...3

1.4. Tujuan Penelitian ...3

1.5. Manfaat Penelitian ...3

1.6. Metodologi Penelitian ...4

1.7. Sistematika Penulisan ...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Singkat SMK YPM 2 Taman Sidoarjo...8

2.2. Devinisi Mikrokontroler ...11

2.2.1. Perbedaan Antara Mikrokontroller Type AVR dengan Type MCS-51...12

2.3. Mikrokontroler ATMega 16...14

2.3.1. Konfigurasi Mikrokontroler AT Mega 16...16

2.3.2. Deskripsi Pin ...18

2.3.3. Memory ATMega 16...21

2.4. Sistem Saklar dan Sensor ...21

2.5. Sistem Transceiver ...21

2.6. Casing...22

2.7. Miniatur Bangunan Gedung...22

2.8 Serial Data RS-232 atau COM1...22

2.8 1. Standart Konektor ...22

2.8.2. Converter USB Ke Serial RS-232...23

(7)

2.11.Definisi MySQL...25

2.11.1. Program DataBase MySQL ...26

2.12.Delphi 7...28

2.12.1.Mengenal Delphi 7...28

2.13.Unified Modelling Language (UML)...30

2.13.1.Konsepsi Dasar UML...30

2.13.2.Use Case Diagram...32

2.13.3.Class Diagram ...33

2.13.4.Statechart Diagram...36

2.13.5.Aktivity Diagram ...37

2.13.6.Sequence Diagram ...38

2.13.7.Collaboration Diagram...39

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM...41

3.1 Analisa Sistem... 41

3.1.1Blok Diagram Interface... 42

3.2 Perancangan Database... 44

3.2.1UML (Unified Modelling Language)... 44

3.2.1.1 Use Case Diagram ... 44

3.2.1.2 Activity Diagram ... 46

3.2.1.3 Sequence Diagram ... 50

3.2.1.4 Class Diagram... 51

3.3 Perancangan Hardware... 52

3.3.1Perencanaan Mikrokontroler ATMega 16 ... 54

3.3.1.1 Driver Lampu LED... 56

3.3.1.2 Sensor Cahaya ... 56

3.4 Perancangan Antarmuka ... 57

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM ...62

4.1 Sistem Pengontol Listrik ...62

(8)

4.1.1.2 Menu Registrasi Operator ...63

4.1.1.3 Menu Utama...65

4.1.1.4 Menu Jadwal Ruang...66

4.1.1.5 Menu Perijinan ...68

4.1.1.6 Menu Laporan ...69

BAB V UJICOBA DAN EVALUASI ...70

5.1 Ujicoba Hardware...70

5.1.1 Pengujian Mikrokontroler ATMega 16...70

5.1.2 Koneksi Software Dengan Kabel Converter USB ke RS 232 ...71

5.1.3 Pengisian Program Pada Mikrokontroler ...72

5.2 Ujicoba Aplikasi ...74

5.2.1 Ujicoba Form Jenis Ruang...75

5.2.2 Ujicoba Form Jadwal Ruang...77

5.2.3 Ujicoba Form Utama ...80

5.2.4 Ujicoba Cetak Laporan ...81

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...84

6.1. Kesimpulan ...84

6.2. Saran...84

DAFTAR PUSTAKA ...85

(9)

Gambar 2.1. Gedung Kelas SMK YPM 2 Sepanjang ...9

Gambar 2.2. Gedung Kantor SMK YPM 2 Sepanjang ...10

Gambar 2.3. Denah Gedung Kantor SMK YPM 2 Sepanjang ...10

Gambar 2.4. Blok Diagram Mikrokontroler ATMega 16 ...14

Gambar 2.5. Pin – Pin ATMega 16...14

Gambar 2.6. IDE Delphi ...29

Gambar 2.7. Contoh Use Case Diagram ...33

Gambar 2.8. Public Dalam Class ...34

Gambar 2.9. Run-time Dalam Class...34

Gambar 2.10. Package Dalam Class...35

Gambar 2.11. Contoh Class Diagram ...36

Gambar 2.12. Contoh Statechart Diagram ...37

Gambar 2.13. Contoh Activity Diagram ...38

Gambar 2.14. Contoh Sequence Diagram...39

Gambar 2.15. Contoh Collaboration Diagram ...40

Gambar 3.1. Blok Diagram Interface...42

Gambar 3.2. Proses Serah Terima Data ...43

Gambar 3.3. Use Case Diagram...45

Gambar 3.4. Activity Diagram Login...46

Gambar 3.5 Activity Diagram Ubah Jadwal Distribusi Arus...47

Gambar 3.6 Activity Diagram Perijinan ...48

Gambar 3.7 Activity Diagram Print Laporan ...49

Gambar 3.8 Sequnce Diagram Aplikasi Simulasi pengontrol ...50

Gambar 3.9 Class Diagram ...51

Gambar 3.10 Skema Rangkaian Mikrokontroler AT Mega16...54

Gambar 3.11 Pemetaan Port Pada Gedung kantor SMK YPM 2 Sepanjang ...55

Gambar 3.12 Skema Rangkaian Driver Lampu LED ...56

Gambar 3.13 Skema Rangkaian Sensor Cahaya ...57

Gambar 3.14 Login ke System...58

Gambar 3.15 Perancangan Antarmuka Form Utama ...58

(10)

Gambar 3.18 Perancangan Antarmuka Form Perijinan ...60

Gambar 3.19 Perancangan Antarmuka Form Laporan ...61

Gambar 4.1 Form Login Operator ...62

Gambar 4.2 Form Form Registrasi Operator...64

Gambar 4.3 Form Utama ...65

Gambar 4.4 Form Jadwal Ruang ...67

Gambar 4.5 Form Perijinan ...68

Gambar 4.6 Form Laporan...69

Gambar 5.1 Form Setting Portcom ...71

Gambar 5.2 Software CodeVisionAVR ...72

Gambar 5.3 Mikrokontroler Belum Terhubung ...73

Gambar 5.4 proses transfer ke Mikrokontroler ...73

Gambar 5.5 Program Masuk Pada Mikrokontroler...74

Gambar 5.6 Form Pengaturan Jadwal Ruang ...75

Gambar 5.7 Form Jenis Ruang...76

Gambar 5.8 Hasil Uji Coba Tampak Atas ...76

Gambar 5.9 Form Jadwal Ruang ...79

Gambar 5.10 Form Utama ...80

Gambar 5.11 Hasil Uji Coba Tampak Atas ...80

Gambar 5.12 Form Laporan...81

Gambar 5.13 Laporan Perijinan ...81

Gambar 5.14 Laporan Jadwal Aktif ...82

Gambar 5.15 Miniatur Ruang kantor Tampak Atas...82

Gambar 5.16 Rangkaian Mekanik Tampak Atas ...83

(11)

Tabel 2.1 Jenis Microcontroller Keluarga AVR ...11

Tabel 2.2 Konfigurasi Pin Port ...18

Tabel 2.3 Konsepsi Dasar UML ...31

Tabel 5.1 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler ATmega 16 ...71

Tabel 5.2 Default Jam Ruang Guru I ...77

Tabel 5.3 Default Jam Ruang Guru II...77

Tabel 5.4 Default Jam Ruang Kamar Mandi ...77

Tabel 5.5 Default Jam Ruang Istirahat...78

Tabel 5.6 Default Jam Ruang Musollah...78

Tabel 5.7 Default Jam Ruang KepSek ...78

Tabel 5.8 Default Jam Ruang Administrsi...79

Tabel 5.9 Default Jam Ruang Tengah...79

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dunia semakin hari semakin pesat.

Peralatan-peralatan modern saat ini banyak diciptakan, dan hampir sebagian besar

peralatan yang tercipta baik untuk keperluan rumah tangga, perkantoran,

pertokoan maupun industri pemakaiannya menggunakan tenaga listrik, yang

juga berarti kebutuhan akan listrik terus meningkat. Tak lepas dari itu

persediaan listrik saat ini sangatlah terbatas, hal itu dituntut untuk

menghemat penggunaan listrik, itu dapat dilakukan dengan menggunakan

secara optimal sesuai dengan kebutuhan, yang sekaligus akan menghemat

biaya pengeluaran penggunaan listrik yang telah ada.

Sampai saat ini juga banyak bangunan gedung kantor yang belum

memiliki pengendali listrik terpusat dan juga belum memanfaatkan

perkembangan teknologi secara optimal terutama teknologi mikrokontroller

sehingga untuk memantau dan mengontrol pemakaian listrik pada suatu

waktu dibagian gedung atau ruangan kantor sekolah masih dikontrol dan

dipantau oleh seorang petugas yang berjaga, bisa dibayangkan apabila

bangunan tersebut relatif besar, luas dan mempunyai banyak ruangan juga

banyak lantai, sangat tidak efisien waktu yang dibutuhkan seorang petugas

yang berjaga hanya untuk memantau atau mengecek penggunaan listrik pada

bangunan gedung tersebut.

(13)

Selama ini perangkat listrik yang digunakan di ruangan kantor SMK

YPM 2 berbasis analog masih digunakan untuk perangkat listrik elektronika

sederhana. Perangkat analog tersebut masih menggunakan saklar analog

untuk mengaktifkan dan mematikannya. Melihat kasus tersebut kiranya

diperlukan sebuah solusi untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi

oleh kantor SMK YPM 2 yaitu dengan memberikan sebuah aplikasi yang

dapat mengontrol listrik pada ruangan kantor SMK YPM 2 tersebut.

Sehingga nantinya diharapkan adanya perbaikan dalam hal pemantauan

listrik pada ruangan kantor tersebut. Pada penerapan sebuah aplikasi yang

dapat mengontrol listrik pada ruangan kantor secara otomatis (terpusat).

Untuk mensetting waktu pada computer agar dapat diubah, digunakan

program Delphi yang dimasukkan dengan menggunakan komunikasi serial

yaitu kabel yang dihubungkan melalui port serial pada komputer ke

mikokontroler yang berguna untuk mentransmisi data.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada diatas, digunakan

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang sebuah alat sebagai pengendali

kelistrikan pada gedung kantor SMK YPM 2 Sepanjang yang

bersifat terpusat dengan menggunakan Mikrokontroler AT

Mega16, pemrograman Delphi.

2. Bagaimana mempermudah pengontrolan listrik dari aplikasi

(14)

1.3 Pembatasan Masalah

Pembahasan yang dilakukan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir

mempunyai beberapa batasan masalah, diantaranya:

a. Pada penerapan yang sesungguhnya dilakukannya simulasi sistem

pengendalian kelistrikan pada sebuah miniatur bangunan kantor

SMK 2 YPM sepanjang.

b. Pada system ini pembahasan dititik beratkan pada penjadwalan

waktu jam padam dan jam aktif.

c. Pada sistem listrik tidak bisa diaktifkan dan tidak dapat

dipadamkan secara manual.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Merancang sebuah Interface sistem pengendali kelistrikan dengan

Mikrokontroler Atmel AT Mega16, pemrograman Delphi 7. Sehingga

dapat menghasilkan pengendali dan pemantau pemakaian listrik yang

lebih canggih.

2. Melakukan pengujian efektivitas sebuah alat simulasi pengendalian

kelistrikan pada sebuah miniatur bangunan kantor SMK YPM 2

sepanjang.

1.5 Manfaat Tugas Akhir

Tugas Akhir mengenai Penggunaan Micro Controller Sebagai

Pengendali Kelistrikan Pada Gedung Kantor SMK YPM 2 Sepanjang

(15)

baik oleh mahasiswa, akademik maupun pemakai. Manfaat tersebut antara

lain :

1. Mahasiswa

Tugas Akhir ini sangat berguna dan bermanfaat bagi mahasiswa dalam

menambah pengetahuan serta pengalaman praktis, juga merupakan ujian

bagi mahasiswa untuk dapat menerapkan ilmu-ilmu yang selama ini

mahasiswa terima dari bangku perkuliahan serta untuk meningkatkan

kualitas mahasiswa.

2. Akademik

Sebagai tolak ukur keberhasilan proses belajar mengajar yang dapat

digunakan sebagai bahan evaluasi bagi pihak akademik dan sebagai

referensi bagi mahasiswa dalam penelitian lebih lanjut yang berkaitan

dengan studi yang dibahas dalam laporan Tugas Akhir ini.

3. Pemakai

Manfaat yang dapat diperoleh memudahkan pengendalian kelistrikan

juga dapat mengoptimalkan kebutuhan listrik sekaligus dapat

meningkatkan keamanan.

1.6 Metodologi Penelitian

Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini menggunakan metode

penelitian sebagai berikut :

(16)

Menganalisa masalah-masalah yang akan disajikan dan

mengumpulkan data atau informasi.

2. Studi Pustaka

Mendapatkan semua teori-teori dasar yang dibutuhkan dalam

memecahkan masalah yang merupakan sumber referensi bagi penulis

dalam mengambil langkah pengamatan dan melengkapi data.

3. Observasi

Observasi merupakan aktivitas melakukan pengamatan dan analisa

terhadap kondisi sebenarnya di lapangan kemudian akan diberikan

solusinya.

4. Perancangan Pembuatan

Menggunakan teori-teori dasar perangkat lunak, dasar elektronika dan

komputer menggunakan logika berpikir untuk menghasilkan aplikasi

yang akan dibuat yang mampu menjalankan fungsi yang diinginkan

untuk mencapai tujuan penelitian.

1.7 Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini terdiri dari enam bab, dengan penjelasan tiap-tiap bab

sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang Latar Belakang, Perumusan Masalah,

Pembatasan Masalah, Tujuan Tugas Akhir, Manfaat Tugas Akhir,

(17)

BAB II DASAR TEORI

Pada bab ini menjelaskan tentang teori perangkat keras dan

perangkat lunak, dan perancangan casing sehingga dapat diketahui

rencana yang akan dikerjakan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan menguraikan dan memberikan penjelasan

mengenai perancangan perangkat keras, perancangan perangkat

lunak, perancangan casing sehingga dapat diketahui rencana yang

akan dikerjakan

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini menjelaskan implementasi dari program yang telah

dibuat meliputi lingkungan implementasi, implementasi proses dan

implementasi antarmuka.

BAB V UJI COBA

Pada bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan uji coba dari

pelaksanaan uji coba dari program yang dibuat.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis untuk

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur

yang digunakan dalam pembuatan laporan tugas akhir ini.

LAMPIRAN

Pada bagian ini berisi tentang keseluruhan konfigurasi pada

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab II ini akan dibahas beberapa teori dasar untuk menunjang

penyelesaian tugas akhir ini.

2.1 Sejarah Singkat SMK YPM 2 Taman Sidoarjo

SMK YPM 2 Taman Sidoarjo didirikan sejak 14 april 1987 dan

operasionalnya pada tahun 1988 dengan jumlah siswa 65 anak yang dibagi dalam

2 ( dua ) jurusan yaitu Jurusan Tata Boga & Tata Busana. Semula bernama

SMKK YPM Taman Sepanjang.

Pada Akreditasi pertama tahun 1995 berhasil mendapatkan status

disamakan, Kemudian pada tahun 1996 nama SMKK YPM Taman Sepanjang

berubah menjadi SMK YPM 2 Taman Sidoarjo berkembang menjadi 3 ( tiga )

jurusan baru yaitu Jurusan Tata Busana, Jurusan Restoran dan Jurusan Akomodasi

Perhotelan. Pada Akreditasi ulang tahun 2000 juga tetap mendapatkan status

Disamakan. Sedangkan pada tahun 2008 Akreditasi Ulang mendapat status

terakreditasi "A". Program belajar mengajar hingga saat ini diampu oleh 23 guru

dengan jumlah siswa 442 orang. Jumlah lulusan hingga tahun 2009 adalah 130

yang telah tersebar di berbagai bidang pekerjaan. SMK YPM 2 mempunyai

gedung dengan 3 lantai, 10 ruang kelas, 2 ruang guru, 1 ruang kepala sekolah, 1

ruang OSIS, 1 ruang audio visual, 1 ruang praktikum tata busana, 1 ruang

praktikum akomodasi perhotelan, dan 2 ruang praktikum restoran.

Untuk melaksanakan misi sekolah tersebut di atas, maka arah tujuan yang

akan dicapai oleh sekolah ditetapkan sebagai berikut :

(20)

 Meningkatkan kompetensi lulusan agar mampu bersaing dipasar global

serta mampu mengambil peran positif dalam kehidupan bermasyarakat.

 Mengembangkan manajemen berbasis sekolah yang dikelola secara

terbuka, profesional dan bertanggung jawab.

 Meningkatkan kualitas tenaga kependidikan melalui pelatihan,

pemagangan dan sertifikasi.

 Membina hubungan dan jalinan kerjasama dengan pihak-pihak yang

terkait.

 Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan.  Menggali sumber dana untuk mendukung pelaksanaan program kerja

sekolah.

Berikut adalah gambar gedung Kelas dan kantor SMK YPM 2 Taman Sidoarjo :

(21)

 

Gambar 2.2 Gedung Kantor SMK YPM 2 Taman Sepanjang

Berikut adalah Gambar Denah gedung Kantor SMK YPM 2 terletak di depan

Gedung kelas SMP YPM 1.

(22)

2.2 Definisi Mikrokontroller

Mikrokontroller adalah sebuah sistem komputer yang seluruh atau

sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebeut

single chip microcomputer. Lebih lanjut mikrokontroller merupakan system

computer yang mempunyai satu atau atau beberapa tugas yang sangat spesifik,

berbeda dengan PC yang memiliki beberapa fungsi. Perbedaan lainnya adalah

perbandingan RAM dan ROM yang sangat berbeda antara computer dengan

mikrokontroler. Dalam mikrokontroler, ROM jauh kebih besar dibanding RAM,

sedangkan dalam computer atau PC RAM jauh lebih besar dibanding ROM.

Mikrokontroller umumnya dikelompokkan dalam satu keluarga. Dalam

tugas akhir ini akan mempelajari satu jenis mikrokontroller, yaitu mikrokontroller

AT Mega16

Tabel 2.1 jenis microcontroller keluarga AVR:

TinyAVR ClasicAVR (AVR) MegaAVR

ATtiny13 AT90S2313 ATmega103

ATtiny22 AT90S2323 ATmega128

ATtiny22L AT90S2333 ATmega16

ATtiny2313 AT90S4414 ATmega162

ATtiny2313V AT90S4433 ATmega168

ATtiny26 AT90S8515 ATmega8535

Keseluruhan seri AVR ini pada dasarnya memiliki organisasi memori dan set

instruksi yang sama ( sehingga dengan demikian jika penulis telah mahir

menggunakan salah satu seri AVR, untuk beralih ke seri yang lain akan relative

mudah ). Perbedaan antara tinyAVR, clasicAVR dan megaAVR pada

(23)

saja ( misal adanya tambahan ADC internal pada seri AVR tertentu, jumlah Port

I/O serta memori yang berbeda, dan sebagainya

2.2.1 Perbedaan Antara Mikrokontroller Type AVR dengan Type MCS-51

Berdasarkan informasi, ternyata banyak dari mereka yang masih

memakai mikrokontroller tipe MCS52 (AT89S51/52). Padahal sekarang ATMEL

telah memperkenalkan Mikrokontroller generasi baru type AVR sebagai

pengganti dari Type MCS51.

Berikut fitur-fitur yang terdapat di AVR

 Kecepatan

Untuk mengeksekusi 1 buah instruksi mikrokontroller AVR hanya

memerlukan 1 clock sedangkan MCS51 dalam hal ini AT89S51

memerlukan 12 clock. Jadi jelas AVR lebih cepat dari MCS51.

 Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman yang digunakan oleh AVR adalah bahasa C (salah

satunya, red). Sehingga lebih mudah dipahami daripada bahasa assembly.

Memang bahasa assembly lebih dekat ke bahasa mesin sehingg lebih cepat

eksekusinya. Tapi, pihat Atmel telah mengoptimasi bahasa C yang dipakai

untuk AVR sehingga lebih cepat dan efisien.

 Memory yang lebih besar

Untuk keluarga mikrokontroller AVR sudah banyak yang memiliki

memory internal yang relatif besar. Misal untuk seri ATmega16 : 16 Kb

(Flash memory), 512 Bytes (eeprom), 1 Kb (RAM). sedangkan untuk

(24)

terlihat kalau kapasitas memory AVR lebih besar daripada AT89S51. Dan

lagi, AVR sudah punya EEPROM internal sehingga penulis tidak perlu

memakai EEPROM eksternal sebagaimana kalau penulis pakai AT8951.

 Efisiensi Hardware

Untuk sumber clock AVR telah menyediakannya secara terintegrasi.

Karena didalam AVR sudah ada XTAL yang bisa diaktifkan sehingga

penulis tidak perlu memakai XTAL lagi. Untuk nilainya bisa penulis

kalibrasi sendiri apakah 4 Mhz, 1Mhz atau lainnya. Sebagai catatan untuk

kebutuhan akurasi XTAL eksternal masih perlu dipakai. Tapi kalau

akurasi tidak terlalu signifikan saya rasa cukup Xtal internal.Bagi yang

memerlukan ADC untuk konversi sinyal analog ke digital penulis tidak

perlu lagi memakai ADC eksternal (ADC 0804) karena untuk AVR seri

ATmega 16 sudah ada ADC internal 10 bit.

 Fitur-fitur tambahan

Mikrokontroler AVR memiliki fitur-fitur tambahan lainnya yang tidak

terdapat di mikrokontroller AT89S51. Diantaranya :

 RTC dengan oscilator terpisah  PWM (Pulse Width Modulation)  ADC 10 bit internal

(25)

2.3 Mikrokontroller AT Mega16

AVR ATMEGA16 merupakan seri microcontroller CMOS 8-bit

buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction Set

Computer). Hampir semua instruksi dieksekusi dalam satu siklus clock.

AVR mempunyai 32 register general-purpose, timer/counter fleksibel

dengan mode compare, interrupt internal dan eksternal, serial UART,

programmable Watchdog Timer, dan mode power saving, ADC dan PWM

internal. AVR juga mempunyai In-System Programmable Flash on-chip

yang mengijinkan memori program untuk diprogram ulang dalam system

menggunakan hubungan serial SPI. AT Mega16. AT Mega16 mempunyai

throughput mendekati 1 MIPS per MHz membuat disainer sistem untuk

mengoptimasi konsumsi daya versus kecepatan proses.

(26)

Beberapa keistimewaan dari AVR ATMega16 antara lain:

1. High – performance, low – power AVR® 8-bit Microcontroller

2. Advanced RISC Architecture

130 Powerful Instructions – Most Single Clock Cycle Execution

32 x 8 General Purpose Fully Static Operation

Up to 16 MIPS Throughput at 16 MHz

On – chip 2 – cycle Multiplier

3. Nonvolatile Program and Data Memories

8K Bytes of In – System Self – Programmable Flash

Optional Boot Code Section with Independent Lock Bits

512 Bytes EEPROM

512 Bytes Internal SRAM

Programming Lock for Software Security

4. Peripheral Features

Two 8 – bit Timer/Counters with Separate Prescalers and Compare

Mode

Two 8 – bit Timer/Counters with Separate Prescalers and Compare

Modes

One 16 – bit Timer/Counter with Separate Prescaler, Compare Mode,

and Capture Mode

Real Time Counter with Separate Oscillator

Four PWM Channels

8 – channel, 10 – bit ADC

Byte-oriented Two – wire Serial Interface

(27)

5. Special Microcontroller Features

Power – on Reset and Programmable Brown – out Detection

Internal Calibrated RC Oscillator

External and Internal Interrupt Sources

Six Sleep Modes: Idle, ADC Noise Reduction, Power-save,

Powerdown, Standby and Extended Standby

6. I/O and Package

32 Programmable I/O Lines

40 – pin PDIP, 44 – lead TQFP, 44 – lead PLCC, and 44 – pad MLF

7. Operating Voltages

2.7 – 5.5V for Atmega16L

4.5 – 5.5V for Atmega16

8. Speed Grades

0 – 8 MHz untuk ATmega16L

0 – 16 MHz untuk ATmega16

2.3.1 Konfigurasi Microcontroller AT MEGA16

Pin-pin pada AT Mega16 dengan kemasan 40-pin DIP (dual inline

package) ditunjukkan oleh gambar. Guna memaksimalkan performa, AVR

menggunakan arsitektur Harvard (dengan memori dan bus terpisah untuk

(28)

Gambar 2.5 Pin-pin AT Mega16 kemasan 40-pin

ATMega16 mempunyai empat buah port yang bernama PortA, PortB,

PortC, dan PortD. Keempat port tersebut merupakan jalur bidirectional dengan

pilihan internal pull-up. Tiap port mempunyai tiga buah register bit, yaitu DDxn,

PORTxn, dan PINxn. Huruf ‘x’mewakili nama huruf dari port sedangkan huruf

‘n’ mewakili nomor bit. Bit DDxn terdapat pada I/O address DDRx, bit PORTxn

terdapat pada I/O address PORTx, dan bit PINxn terdapat pada I/O address PINx.

Bit DDxn dalam register DDRx (Data Direction Register) menentukan arah pin.

Bila DDxn diset 1 maka Px berfungsi sebagai pin output. Bila DDxn diset 0 maka

Px berfungsi sebagai pin input.Bila PORTxn diset 1 pada saat pin terkonfigurasi

sebagai pin input, maka resistor pull-up akan diaktifkan. Untuk mematikan

resistor pull-up, PORTxn harus diset 0 atau pin dikonfigurasi sebagai pin output.

Pin port adalah tri-state setelah kondisi reset. Bila PORTxn diset 1 pada saat pin

terkonfigurasi sebagai pin output maka pin port akan berlogika 1. Dan bila

(29)

akan berlogika 0. Saat mengubah kondisi port dari kondisi tri-state (DDxn=0,

PORTxn=0) ke kondisi output high (DDxn=1, PORTxn=1) maka harus ada

kondisi peralihan apakah itu kondisi pull-up enabled (DDxn=0, PORTxn=1) atau

kondisi output low (DDxn=1, PORTxn=0). Biasanya, kondisi pull-up enabled

dapat diterima sepenuhnya, selama lingkungan impedansi tinggi tidak

memperhatikan perbedaan antara sebuah strong high driver dengan sebuah

pull-up. Jika ini bukan suatu masalah, maka bit PUD pada register SFIOR dapat diset 1

untuk mematikan semua pull-up dalam semua port. Peralihan dari kondisi input

dengan pull-up ke kondisi output low juga menimbulkan masalah yang sama.

Penulis harus menggunakan kondisi tri-state (DDxn=0, PORTxn=0) atau kondisi

output high (DDxn=1, PORTxn=0) sebagai kondisi transisi.

Tabel 2.2 Konfigurasi pin port

2.3.2 Deskripsi Pin

A. VCC

Tegangan suplai VCC digital.

B. GND

Ground

(30)

Port A berfungsi sebagai input analog ke A / D Converter. Port A juga

berfungsi sebagai aku bi – directional 8 – bit / O port, jika A / D

Converter tidak digunakan. Pin Port dapat memberikan internal

pull-up resistor (dipilih untuk setiap bit). Port output A buffer memiliki

karakteristik drive simetris dengan kedua tenggelam tinggi dan

kemampuan sumber. Ketika pin PA0 untuk PA7 digunakan sebagai

masukan dan secara eksternal ditarik rendah, mereka akan sumber saat

ini jika pull-up resistor internal diaktifkan. Port A pin yang tri – lain

ketika kondisi reset menjadi aktif, bahkan jika jam tidak berjalan.

D. Port B (PB7..PB0)

Port B merupakan bi – directional I 8 – bit / O port dengan resistor

pull – up internal (dipilih untuk masing-masing bit). Itu Port B

memiliki karakteristik output buffer drive simetris dengan kedua

tenggelam tinggi dan sumber kemampuan. Sebagai masukan, Port B

pin yang ditarik rendah eksternal akan sumber arus jika pull-up

Resistor diaktifkan. Port B pin yang tri-lain ketika kondisi reset

menjadi aktif, bahkan jika jam tidak berjalan.

E. Port C (PC7..PC0)

Port C adalah yang saya bi – directional 8 – bit / O port dengan

resistor pull-up internal (dipilih untuk setiap bit). Itu Port C buffer

output memiliki karakteristik drive simetris dengan kedua tenggelam

tinggi dan sumber kemampuan. Sebagai masukan, Port C pin yang

ditarik rendah eksternal akan sumber arus jika pull – up Resistor

(31)

bahkan jika jam tidak berjalan. Jika antarmuka JTAG diaktifkan, pull

– up resistor pada pin PC5 (TDI), PC3 (TMS) dan PC2 (TCK) akan

diaktifkan ulang bahkan jika terjadi.

F. Port D (PD7..PD0)

Port D adalah aku bi – directional 8 – bit / O port dengan resistor

pull-up internal (dipilih untuk setiap bit). Itu Output buffer Port D memiliki

karakteristik drive simetris dengan kedua tenggelam tinggi dan

sumber kemampuan. Sebagai masukan, Port D pin yang ditarik rendah

eksternal akan sumber arus jika pull-up Resistor diaktifkan. Pelabuhan

pin D tri-lain ketika kondisi reset menjadi aktif, bahkan jika jam tidak

berjalan.

G. RESET

Input Reset. Tingkat rendah pada pin ini lebih lama dari panjang pulsa

minimum akan menghasilkan ulang, bahkan jika jam tidak berjalan.

H. XTAL1

Masukan ke Osilator amplifier pembalik dan masukan untuk

rangkaian operasi jam internal.

I. XTAL2

Output dari amplifier Osilator pembalik.

J. AVCC

AVCC merupakan pin tegangan suplai untuk Port A dan A / D

Converter. Perlu eksternal terhubung untuk VCC, bahkan jika ADC

tidak digunakan. Jika digunakan ADC, harus terhubung dengan VCC

(32)

K. AREF

Aref adalah pin analog referensi bagi A / D Converter.

2.3.3 Memory AT MEGA16

Arsitektur memori dalam ATmega16 AVR memiliki dua ruang

memori utama, memory data dan ruang memori program. Selain itu, fitur

ATmega16 juga mempunyai memori EEPROM (Electrically Erasable

Programmable Read Only Memory) untuk penyimpanan data. Semua

memori terdiri dari tiga ruang yang linear dan teratur. AT mega16 berisi

512 byte data memori EEPROM, yang diatur secara terpisah pada ruang

data, di mana byte tunggal dapat dibaca dan ditulis. EEPROM memiliki

daya tahan sekurang – kurangnya 100.000 menulis / menghapus siklus.

Jadi dalam proses penjadwalan semua perangkat elektronik yang akan

dijadwalkan dalam system secara otomatis akan masuk dan disimpan ke

dalam memori EEPROM tersebut.

2.4 Sistem Saklar dan Sensor

Sistem Saklar dan sensor adalah sistem yang menangani semua

pensaklaran dan sensor arus listrik, isi dari sistem saklar dan sensor ini

terdiri dari rangkaian pensaklaran dan sensor arus listrik. Sistem ini

bertugas mendeteksi adanya arus yang terdapat pada ujung distribusi

kabel, terpakai tidaknya arus listrik.

2.5 Sistem Transceiver

Sistem Transceiver adalah sistem yang bertugas mengirim paket data

dari mikrokontroler AT Mega16 ke COM1 dan menerima paket data dari

(33)

2.6 Casing

Casing adalah suatu kotak yang berfungsi melindungi rangkaian dari

segala gangguan luar, bagian luar casing terdapat konektor-konektor untuk

menghubungkan antar Mikrokontroler dan COM1, bahan casing terbuat

dari Mika bening yang dibentuk sedemikian rupa dengan dipanaskan agar

mudah dalam pemasangan dan pengecekan jika terjadi kerusakan.

2.7 Miniatur Bangunan Gedung

Miniatur Bangunan Gedung Kantor SMK YPM 2 Sepanjang adalah

sebuah miniatur gedung kantor tanpa atap yang dibuat menyerupai gedung

kantor yang sesungguhnya dan terbuat dari Mika bening. Miniatur gedung

ini nantinya digunakan untuk Percobaan interface Pengendali Kelistrikan

Gedung Kantor SMK YPM 2 Sepanjang.

2.8 Serial Data RS-232 atau COM1

Serial RS-232 adalah bentuk standart komunikasi yang telah lama

ada untuk setiap pembuatan interface yang mengacu pada fungsi

komputer. Serial RS232 pada komputer tidak lain adalah COM1 atau

COM2. ada beberapa kriteria penting yang terdapat pada RS-232,

diantaranya :

2.8.1 Standart Konektor

Gambar 2.6 Konektor standar RS232

Keterangan:

a. RI (Kaki no 1) Ring Indicator

b. RXD (Kaki no 2)

Terminal untuk menerima data 1 2 3 4 5

(34)

c. TXD (Kaki no 3)

Terminal untuk mengirim data

d. DTK (Kaki no 4) Data Terminal Ready

e. Gnd (Kaki no 5) Grounding

f. DSR (Kaki no 6) Data Set Ready

g. CTS (Kaki no 8) Clear to Send

h. RTS (Kaki no 9) Request To Send

2.8.2 Converter USB ke serial RS-232

Jika PC atau Laptop yang akan digunakan tidak menyediakan atau

kurang menyediakan port serial, dapat diatasi dengan menggunakan port

USB. Begitu pula dengan perangkat keras yang akan dibangun, selain

dapat menggunakan port serial RS232 nantinya juga dapat menggunakan

port USB. Cara untuk merubah port USB agar dapat berkomunikasi

layaknya melalui port RS232 misalnya adalah, dengan menggunakan IC

FT232. IC ini adalah IC USB UART. Secara garis besar IC ini berfungsi

untuk merubah data USB yang berasal dari port USB menjadi data serial

dengan level tegangan. Sehingga dengan menggunakan IC FT232 para

pengguna dapat melakukan komunikasi data serial (UART) melalui port

USB. Semua proses handshaking , enumerasi dan lain-lain yang

diperlukan agar dapat menggunakan port USB telah ditangani oleh IC

FT232 tersebut, sehingga memudahkan pengguna untuk menggunakannya.

Telah tersedia output dengan pin out standar RS232 dengan level

tegangan, sedangkan pada input telah tersedia pin input untuk port USB.

Pada PC telah tersedia software driver agar IC tersebut dapat digunakan

sebagai Virtual port COM. Sehingga pada proses develop software untuk

(35)

Pengguna dapat menggunakan port COM virtual yang telah tersedia untuk

dapat melakukan komunikasi data serial.

2.9 Pengenalan Software

Dalam melakukan pemrograman banyak software yang dapat digunakan

seperti Pinneacle, BASCOM-8051, AVR Studio-4 dan BASCOM-AVR,

CodeVision-AVR.

Dalam perancangan sistem kendali rumah penulis menggunakan bahasa

pemrograman Basic dengan menggunakan software CodeVision AVR. dan untuk

menanamkan software yang telah dibuat dalam bahasa pemograman pada

mikrokontroler adalah ISP PGM. Dari program yang telah dibuat yaitu dari

Codevision AVR akan ditanamkan dalam mikrokontroler AT Mega16.

2.10 CodeVision AVR

Program CodeVision AVR adalah program yang berbasis Windows untuk

mikrokontroler At Mega16, At Mega32 ,At Mega8, At Mega 8535, At Mega 128,

At Mega 64, At tiny 2313, dan yang lainnya. CodeVision AVR merupakan sebuah

cross-compiler C, Integrated Development Environtment (IDE), dan Automatic

Program Generator yang didesain untuk mikrokontroler buatan Atmel seri AVR.

CodeVision AVR dapat dijalankan pada system operasi Windows 95, 98, Me, NT4,

2000, dan XP. Cross-compiler C mampu menerjemahkan hampir semua perintah

dari bahasa ANSI C, sejauh yang diijinkan oleh arsitektur dari AVR, dengan

(36)

IDE mempunyai fasilitas internal berupa software AVR Chip In-System

Programmer yang memungkinkan penulis untuk melakukan transfer program

kedalam chip mikrokontroler setelah sukses melakukan kompilasi / asembli secara

otomatis. Software In-System Programmer didesain untuk bekerja dengan Atmel

STK500/AVRISP/AVRProg, Kanda Systems STK200+/300, Dontronics DT006,

Vogel Elektronik VTEC-ISP, Futurlec JRAVR dan MicroTronics ATMega

programmers / development boards.

2.11 Definisi MySQL

Menurut Haris Saputro (2003) mengemukakan bahwa MySQL

merupakan database server dimana pemrosesan data terjadi di server, dan client

hanya mengirim data serta meminta data. Oleh karena pemrosesan terjadi di

server sehingga pengaksesan data tidak terbatas. Pengaksesan dapat dilakukan

dimana saja oleh siapa saja dengan catatan komputer telah terhubung ke server.

Lain halnya dengan database desktop di mana segala pemrosesan data seperti

penambahan data ataupun penghapusan data harus dilakukan pada komputer yang

bersangkutan.

MySQL termasuk dalam kategori database manajemen sistem, yaitu database

yang terstruktur dalam pengolahan dan penampilan data. Sejak komputer dapat

menangani data yang besar, database manajemen sistem memegang peranan yang

sangat penting dalam pengolahan data. Hal ini sangat diperlukan, karena data

tersebut dapat diatur sesuai dengan kebutuhan pemakainya. MySQL merupakan

Relational Database Manajemen Sistem (RDBMS) yaitu hubungan antar tabel

yang berisi data-data pada suatu database. Hal tersebut lebih baik daripada jika

(37)

dapat mempercepat pencarian suatu tabel. Tabel-tabel tersebut di link oleh suatu

relasi yang memungkinkan untuk mengkombinasikan data dari beberapa tabel

ketika seorang user menginginkan menampilkan informasi dari suatu database.

2.11.1 Program Database MySQL

Ada beberapa alasan mengapa MySQL menjadi program database yang

sangat popular dan digunakan oleh banyak orang. Alasan-alasan tersebut

diantaranya ialah :

MySQL merupakan database yang memiliki kecepatan yang tinggi dalam

melakukan pemrosesan data, dapat diandalkan dan mudah digunakan serta

mudah dipelajari. Mengapa mudah digunakan? Sebab MySQL telah banyak

digunakan di belahan bumi manapun sehingga jika mempunyai masalah

dengan database tersebut, dapat bertanya kepada banyak orang (pengguna

yang lain) melalui internet maupun orang di sekitar yang siap membangun

menyelesaikan masalah tersebut serta dukungan manual maupun referensi

yang banyak bertebaran di internet.

MySQL mendukung banyak bahasa pemrograman seperti C, C++, Perl,

Phython, Java, dan PHP. Penulis dapat menggunakan bahasa pemrograman

tersebut untuk berinterakasi maupun berkomunikasi dengan MySQL, atau

dapat juga digunakan sebagai komponen pembentuk antarmuka (interface)

dari suatu database MySQL.

Koneksi, kecepatan, dan keamanan membuat MySQL sangat cocok diterapkan

untuk pengaksesan database melalui internet, dengan menggunakan bahasa

(38)

MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol

TCP/IP, Unix socket (Unix), atau Named Pipes (NT).

MySQL dapat menangani database dengan skala yang sangat besar dengan

jumlah record mencapai lebih dari 50 juta, dapat menampung 60 ribu tabel,

dan juga bisa menampung 5 milyar baris data. Selain itu, batas indek pada

tiap tabel dapat menampung mencapai 32 indek.

Dalam hal relasi antartabel pada suatu database, MySQL menerapkan metode

yang sangat cepat yaitu dengan menggunakan metode one-sweep multijoin.

MySQL sangat efisien dalam mengelola informasi yang penulis minta yang

berasal dari banyak tabel sekaligus.

Multiuser, yaitu dalam satu database server pada MySQL dapat diakses oleh

beberapa user dalam waktu yang sama tanpa mengalami konflik atau crash.

Security yang dimiliki database MySQL dikenal baik, karena memiliki lapisan

sekuritas seperti level subnetmask, nama host dan izin akses user dengan

sistem perizinan yang khusus serta password yang dimiliki setiap user dalam

bentuk data terenkripsi.

MySQL merupakan software database yang bersifat free atau gratis, jadi

penulis tidak perlu susah-susah mengeluarkan isi kantong untuk hanya

sekedar membayar lisensi kepada pembuat software. Hal ini sangat berbeda

jika penulis menggunakan software database seperti IBM DB@ ataupun

Oracle, karena penulis harus membayar mahal untuk mendapatkan

(39)

2.12 Delphi 7

Delphi muncul dari bahasa pemrograman yang cukup popular yaitu

pascal sejak saat itu , mulai dirilis beberapa versi pascal diantaranya turbo pascal

yang dirilis oleh Borland internasional pada tahun 1983. turbo pascal versi

pertama hanya dapat dijalankan pada lingkungan operasi DOS.

Latar belakang munculnya Delphi adalah mengembangkan bahasa pascal

yang bersifat visual. hal ini dikarenakan pemrograman windows dengan turbo

pascal dirasa cukup sulit. Hasil dari pengembangan tersebut adalah dirilisnya

Delphi 1 pada tahun 1995.

Delphi dan bahasa pemrograman visual lainnya merupakan bahasa

pemrograman yang menerapkan konsep pemrograman event driven. pada

pemrograman event driven sebuah aplikasi bekerja berdasarkan kejadian tertentu ,

kejadian ini dapat berupa masukan dari aplikasi, user, atau peralatan lainnya

seperti printer, clock , dan lain-lain.

2.12.1 Mengenal Delphi

Layaknya software visual lainnya (visual basic) , Delphi juga memiliki

IDE (integrated development environtment) atau lingkungan pengembangan

tersendiri . melalui IDE , dapat dilakukan desain form, penulisan kode program

maupun melakukan pembaharuan aplikasi . IDE Delphi dapat dibagi menjadi

tujuh bagian yaitu.

1. menu : memiliki kegunaan seperti halnya pada aplikasi windows lainnya.

Segala sesuatu yang berhubungan dengan IDE Delphi dapat dilakukan

(40)

2. speed bar : sering disebut toolbar, berisi kumpulan tombol pada menu

yang sering digunakan (shortcut).

3. component palette : berisi kumpulan icon komponen-komponen VCL

(visual component library) dan komponen – komponen non VCL.

Komponen merupakan pustaka yang digunakan untuk membangun

aplikasi.

4. form designer : merupakan tempat perancangan GUI atau jendela

aplikasi.

5. code explorer : berfungsi untuk menuliskan code program yang dituliskan

dalam bentuk pernyataan-prnyataan bahasa object pascal.

6. object tree view : berisi daftar komponen yang ditambahkan atau

diletakkan pada suatu form aplikasi.

7. object inspector : digunakan untuk mengatur property dan metode sebuah komponen.

(41)

2.13 Unified Modelling Language (UML)

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah

menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan

mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar

untuk merancang model sebuah sistem.

Dengan menggunakan UML dapat membuat model untuk semua jenis

aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras,

sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman

apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep

dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa

berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian,

UML tetap dapat digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C.

Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan

syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk

menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna

tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut

dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah

ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh

OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented

Software Engineering).

2.13.1 Konsepsi Dasar UML

Dari berbagai penjelasan rumit yang terdapat di dokumen dan buku-buku

(42)

Tabel 2.3 Konsepsi Dasar UML

Abstraksi konsep dasar UML yang terdiri dari structural classification, dynamic

behavior, dan model management, bisa dipahami dengan mudah apabila melihat

gambar diatas dari Diagrams. Main concepts bisa dipandang sebagai term yang

akan muncul pada saat membuat diagram. Dan view adalah kategori dari

diagaram tersebut.

Untuk menguasai UML, sebenarnya cukup dua hal yang harus diperhatikan:

 Menguasai pembuatan diagram UML

(43)

Seperti juga tercantum pada tabel diatas UML mendefinisikan diagram-diagram

sebagai berikut:

a. use case diagram

b. class diagram

c. statechart diagram

d. activity diagram

e. sequence diagram

f. collaboration diagram

g. component diagram

h. deployment diagram

2.13.2 Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan

“bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor

dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke

sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya.

Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang

berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use

case diagram dapat sangat membantu bila sedang menyusun requirement sebuah

sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case

untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat meng-include

fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya. Secara

(44)

case yang meng-include dieksekusi secara normal. Sebuah use case dapat

di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga duplikasi fungsionalitas dapat

dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah use

case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri.

Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case

yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.

Contoh use case diagram :

Gambar 2.7 Contoh Use Case Diagram

2.13.3 Class Diagram

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan

sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi

objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus

menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan

objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi,

dan lain-lain.

(45)

 Nama (dan stereotype)  Atribut

 Metoda

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan

Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-anak

yang mewarisinya

Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

Gambar 2.8 Public Dalam Class

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak

yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan,

tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian

interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time.

Sesuai dengan perkembangan class model, class dapat dikelompokkan menjadi

package. Juga dapat membuat diagram yang terdiri atas package.

(46)

Hubungan Antar Class

Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan

class yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus

mengetahui eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah

query antar class.

 Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”).

Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan

dari class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan

menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class

yang diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari

satu class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan

menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian.

Contoh class diagram :

(47)

Gambar 2.11 Contoh Class Diagram

2.13.4 Statechart Diagram

Statechart diagram menggambarkan transisi dan perubahan keadaan (dari

satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem sebagai akibat dari stimuli

yang diterima. Pada umumnya statechart diagram menggambarkan class tertentu

(satu class dapat memiliki lebih dari satu statechart diagram).

Dalam UML, state digambarkan berbentuk segiempat dengan sudut

membulat dan memiliki nama sesuai kondisinya saat itu. Transisi antar state

umumnya memiliki kondisi guard yang merupakan syarat terjadinya transisi yang

bersangkutan, dituliskan dalam kurung siku. Action yang dilakukan sebagai akibat

dari event tertentu dituliskan dengan diawali garis miring.

Titik awal dan akhir digambarkan berbentuk lingkaran berwarna penuh dan

(48)

Contoh statechart diagram :

Gambar 2.12 Contoh Statechart Diagram

2.13.5 Activity Diagram

Activity diagrams menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem

yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang

mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat

menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar

state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state

sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak

menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem)

secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas

dari level atas secara umum.

Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih.

Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case

(49)

aktivitas. Sama seperti state, standar UML menggunakan segiempat dengan sudut

membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk

menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan

proses-proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik,

garis horizontal atau vertikal.

Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa object swimlane untuk

menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab untuk aktivitas tertentu.

Contoh activity diagram tanpa swimlane:

Gambar 2.13 Contoh Activity Diagram

2.13.6 Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di

(50)

digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal

(waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait).

Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau

rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event

untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas

tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa

yang dihasilkan. Masing-masing objek, termasuk aktor, memiliki lifeline vertikal.

Message digambarkan sebagai garis berpanah dari satu objek ke objek lainnya.

Pada fase desain berikutnya, message akan dipetakan menjadi operasi/metoda dari

class. Activation bar menunjukkan lamanya eksekusi sebuah proses, biasanya

diawali dengan diterimanya sebuah message. Untuk objek-objek yang memiliki

sifat khusus, standar UML mendefinisikan icon khusus untuk objek boundary,

controller dan persistent entity.

Contoh sequence diagram :

2.13.7 Collaboration Diagram

Collaboration diagram juga menggambarkan interaksi antar objek seperti

sequence diagram, tetapi lebih menekankan pada peran masing-masing objek dan

(51)

number, di mana message dari level tertinggi memiliki nomor 1. Messages dari

level yang sama memiliki prefiks yang sama.

(52)

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

 

3.1 Analisis Sistem

Dari analisis permasalahan yang telah dilakukan, maka akan dirancang

suatu aplikasi simulasi pengontrol listrik yaitu dengan melakukan perancangan

dan pembuatan sistem. Hal tersebut dilakukan untuk menggambarkan arus data

dalam aplikasi secara terstruktur dan jelas, serta menggambarkan proses yang

terjadi pada aplikasi, sehingga dapat menjadi sarana dokumentasi sistem yang

baik.

Aplikasi simulasi pengontrol listrik ini sangat diperlukan guna membantu

kelancaran pengaturan listrik diruang kantor SMK YPM 2. Dalam aplikasi

berbasis desktop ini, hak akses untuk seorang operator adalah mengubah nama

pengguna dan Password, penghapusan dan pengubahan jadwal arus distribusi,

melakukan penjadwalan yaitu mengatur hari, jam aktif dan jam padam untuk

listrik pada ruang kantor SMK YPM 2, dan mencetak laporan jika diperlukan.

Di dalam aplikasi ini jadwal dibuat selama satu minggu penuh dan tidak

pernah berhenti selama 24 jam. Jadwal dibuat ketika aplikasi pertama berjalan.

Jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan contohnya listrik mati disebabkan

karena gangguan dari gardu pusat atau PLN, program ini akan tetap berjalan

ketika komputer mati, Jadi dalam proses penjadwalan perangkat elektronik yang

akan dijadwalkan dalam system secara otomatis akan masuk dan disimpan ke

dalam memori EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only

Memory) tersebut, jadi jadwal yang telah disetting tidak mereset ulang ketika

(53)

komputer mati tetapi akan disimpan kedalam EEPROM. Dan akan dipanggil

kembali ketika program telah aktif.

Seorang operator berperan penting dalam berjalannya aplikasi ini. Tanpa

ijin dari staf Kantor SMK YPM 2 operator tidak bisa melakukan edit jadwal,

karena untuk setting jadwal arus listrik sifatnya rahasia.

3.1.1 Blok Diagram Interface

Blok Diagram Interface adalah bagian-bagian dan alur kerja sistem yang

bertujuan untuk menerangkan cara kerja dan alur kerja sistem tersebut secara garis

besar berupa gambar dengan tujuan agar sebuah sistem dapat lebih mudah

dimengerti dan dipahami. Gambar blok diagram interface Pengendali Kelistrikan

Gedung Kantor SMK YPM 2 Sepanjang yang akan kita buat adalah sebagai

berikut :

Gambar 3.1 Blok diagram interface

Cara Kerja Blok Diagram :

Blok diagram diatas terbagi atas 3 bagian, yaitu personal komputer

(Laptop), Mikrokontroler ATMega 16, dan perangkat (sensor cahaya,Keluaran

Arus Listrik(Lampu). Bagian Mikrokontroler tersebut terhubung dengan COM

(54)

oleh Software Pengendali Kelistrikan Gedung agar dapat berkomunikasi dengan

mikrokontroler. Software Pengendali Kelistrikan Gedung Kantor SMK YPM 2

Sepanjang pada komputer di sini bersifat aktif yang berarti memerintah dan

menanyakan status kondisi pada mikrokontroler, sebaliknya mikrokontroler di sini

bersifat pasif yang berarti mengirimkan paket data balasan jika ditanya status

kondisi dirinya atau perintah oleh software Pengendali Kelistrikan Gedung Kantor

SMK YPM 2 pada komputer.

Pada sistem nantinya terdapat proses yang paling utama yaitu penerimaan

perintah langsung atau penjadwalan perangkat yang diakses dari komputer

(Laptop) dan diteruskan kepada mikrokontroler ATMEGA16 dengan penghubung

RS 232 yang nantinya akan menyalakan atau mematikan lampu. Setelah alat

dieksekusi baru alat akan mengembalikan kepada mikrokontroler untuk memberi

laporan kepada user bahwa lampu tersebut dalam dalam kondisi menyala atau

tidak.

User Mikrokontroler Alat

Peralatan elektronic AT Mega16

RS 232 PC

lampu AT Mega16

RS 232

(55)

Keterangan dari gambar di atas :

Seorang operator dengan menggunakan PC yang sudah diprogram dengan

Delphi 7 mengirimkan data jadwal melalui komunikasi RS232 yang dihubungkan

dengan Mikrokontroler tipe AT Mega16, dimana mikrokontroler sudah diisi

program untuk mematikan dan menyalakan lampu, dihubungkan dengan beberapa

peralatan listrik kemudian lampu akan menyala dan padam sesuai jadwal yang

diinputkan oleh operator. Laporan apakah lampu sudah padam atau nyala kembali

melalui komunikasi RS232 yang dihubungkan dengan AT Mega16 memeberikan

laporan melalui program Delphi di PC.

3.2 Perancangan Database

Membuat alur database untuk menyimpan data yang dibutuhkan sistem,

sehingga data dapat tersimpan secara teratur.

3.2.1 UML (Unified Modelling Language)

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah

menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan

mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar

untuk merancang model sebuah sistem.

3.2.1.1Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan

(56)

dengan system. Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin

yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Use case diagram dapat sangat membantu bila sedang menyusun requirement

sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test

case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case dapat

meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam dirinya.

Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan dipanggil setiap

kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal

Gambar 3.3 Use Case Diagram

Login

Ubah Jadwal Distribusi Arus

(57)

Operator merupakan aktor. Operator sebagai aktor karena pengguna

sistem dalam sebuah proses yang di lakukan dalam kerja sistem control. interaksi

antara antara Operator dan system adalah sebagai berikut : Login, ubah jadwal

distribusi arus, perijinan, cetak laporan.

3.2.1.2 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem

yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang

mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir.

 Pada aktivitas login terdapat kegiatan sebagai berikut :

Gambar 3.4 Activity Diagram Login

Agar dapat menggunakan aplikasi, Seorang operator harus memasukkan

User ID dan Password secara benar, apabila tidak, operator tidak akan bisa

menggunakan aplikasi dan system akan terus meminta agar memasukkan user ID

Inputkan User ID dan Password

T

Validasi User ID dan Password

Sesuai

Y

(58)

dan Password secara benar. Jika user ID dan Password yang telah dimasukkan

benar, maka operator masuk ke dalam system dan siap menggunakan aplikasi.

 Pada aktivitas ubah jadwal Distribusi Arus

Gambar 3.5 Activity Diagram ubah jadwal Distribusi Arus

Kegiatan utama dari seorang operator adalah mengubah jadwal yang telah

diinputkan pertama kali ketika jadwal pertama kali dibuat. Operator hanya

melakukan ubah data jadwal yang telah dibuat. Untuk melakukan pengubahan

data jadwal ruang , operator melihat tampilan menu file, langkah sebelum masuk

ke program setting jadwal yaitu klik menu file dan pilih menu jadwal, kemudian Pilih menu jadwal

Liat Tampilan Menu

Ubah Jam Aktif , Jam padam

Tampilan Setting jadwal pada Ruangan

Simpan

Sesuai..

T

Y

(59)

operator masuk ke dalam system sudah kondisi dimana tampilan setting pada

ruangan yang berfungsi untuk merubah jadwal distribusi arus pada ruangan

tersebut sesuai dengan kebutuhan dalam satu Minggu, operator dapat mensetting

jam padam dan jam aktif sesuai keinginan. Jika tidak sesuai, operator bisa

mengulanginya dengan melakukan cara awal. Jika data yang diubah sudah sesuai

sistem akan menyimpan pengubahan data tersebut dan menyimpan pada database.

 Pada aktivitas perijinan

Gambar 3.6 Activity Diagram Perijinan

Menu perijinan dibuat bertujuan untuk membuat jadwal baru diluar jadwal

yang telah ada, contohnya Guru atau siswa yang ingin melakukan Kegiatan diluar

jam sekolah misalnya ekstrakulikuler, istighosah, dan lain-lain. Untuk dapat

melakukan perijinan, operator masuk pada menu perijinan. Klik menu perijinan,

masukkan nama Ruangan, keterangan, jam aktif dan jam padam. Jika perijinan

Liat Tampilan menu Awal

Klik Menu Perijinan

Masukkan nama ruangan,keterangan , jam aktif ,jam padam

Sim pan

Sesuai

Y T

(60)

tidak sesuai operator bisa mengulanginya dengan melakukan cara seperti awal,

jika perijinan sesuai sistem akan menyimpan pada database

 Pada aktivitas print laporan

Gambar 3.7 Activity Diagram Print Laporan

Untuk print laporan, operator masuk pada menu laporan, pilih laporan

yang akan diprint atau hanya dilihat sesuai keinginan. Pada laporan jadwal akan

dicetak pada jadwal yang disetting terakhir, sedangkan pada laporan perijinan

terdapat dua menu yang dapat dipilih yaitu laporan perijinan keseluruhan atau dari

tanggal. Untuk melihat laporan yang diinginkan klik tombol view, maka sistem klik Menu

laporan

pil ih jadwal di stribusi atau peri jinan ( Ruangan , dari tanggal )

Klik Lihat Menampilkan

Laporan

Sesuai.

(61)

akan menampilkan laporan. Jika ingin mencetak, klik view lanjutkan dengan

cetak.

3.2.1.3Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di

sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang

digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal

(waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram

biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah

yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output

tertentu

Berikut adalah gambar sequence diagram aplikasi simulasi pengontrol

listrik :

: Operator

Login Form Tabel

mas ukkan nam a operator dan pas s word

Validas i login Aktivitas s elanjutnya

Ubah dis tribus i arus pada ruang

Sim pan perubahan

Liat data yang telah dirubah Laporan

Liat atau print laporan

(62)

3.2.1.4Class Diagram

Pada class diagram memodelkan class-class apa saja yang terlibat dalam

system serta bagaimana interaksi antar class. Pada class-class tersebut

didefinisikan operasi-operasi apa saja yang bisa dilakukan. Pada class jadwal baru

memiliki beberapa atribut jadwal baru dimana dari jadwal baru disesuaikan

dengan masing-masing fungsi.

Pada class operator memiliki atribut/form isian yang harus diisi pengguna

yaitu memasukkan nama operator, memasukkan user pengguna, memasukkan

password. Pada class operator Memiliki operasi/eksekusi yang dilakukan tiap Gambar 3.9 Class Diagram

Gambar

Gambar 2.6 IDE Delphi
Tabel 2.3 Konsepsi Dasar UML
Gambar 2.11 Contoh Class Diagram
Gambar 2.13 Contoh Activity Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait