• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP T Konsep Taghut Menurut Pemikiran Sayyid Qutb (Telaah Tafsir Fi Zilal al-Qur'an).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONSEP T Konsep Taghut Menurut Pemikiran Sayyid Qutb (Telaah Tafsir Fi Zilal al-Qur'an)."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1

KONSEP TAGHUT MENURUT

PEMIKIRAN SAYYID QUTB

(Telaah Tafsir

Fi Zilal al-Qur’an

)

TESIS

Diajukan Kepada

Program Studi Magister Pemikiran Islam

Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister Pemikiran Islam (MPI)

Oleh

Albani

NIM : O 000080004

PROGRAM STUDI MAGISTER PEMIKIRAN ISLAM

SEKOLAH PASCA SARJANA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi

PEDOMAN TRANSLITERASI

Transliterasi Arab-Latin ialah penyalinan huruf Arab dengan huruf latin dan perangkat-perangkatnya. Tesis ini menggunakan ejaan berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988:

A. Konsonan Tunggal

Huruf

Arab Nama Huruf Latin Keterangan

alif - tidak dilambangkan

ba’ b -

ta’ t -

sa’ s s dengan satu titik di atas

jim j -

ha’ h h dengan satu titik di bawah

kha’ kh -

dal d -

zal z z dengan satu titik di atas

ra’ r -

zai z -

sin s

-ﺵ

syin sy

-ﺹ

sad s s dengan satu titik di bawah

dad d d dengan satu titik di bawah
(7)

vii

za’ z z dengan satu titik di bawah

‘ain ‘ koma terbalik

ghain gh

-ﻑ

fa’ f

-ﻕ

qaf q

-ﻙ

kaf k

-ﻝ

lam l

-ﻡ

mim m

-ﻥ

nun n

-ﻭ

wawu w

-ﻩ

ha’ h

-ﺀ

hamzam ’ apostrof, (tidak dipergunakan

untuk hamzah diawal kata

ya’ y

-B. Konsonan Rangkap/Syaddah, ditulis rangkap. Contoh :

َ َر ditulis rabbana,

َب َ

ditulis qarraba.

C. Ta’ Marbutah di Akhir Kata, transliterasinya menggunakan pedoman :

(8)

viii

Ta’ marbutah bila dihidupkan ditulis t. Contoh :

ل َْ َ ْا َ ْوَر ditulis

raudatul atfal.

Huruf ta’ marbutah di akhir kata dapat dialihaksarakan sebagai t atau dialihbunyikan sebagai h (ketika waqaf/ berhenti). Bahasa Indonesia dapat menyerap salah satu atau keduanya. Contoh : haqiqat-haqiqah-hakikat.

D. Vokal Pendek, harakat fathah ditulis a, kasrah ditulis i, dan dammah ditulis u.

Contoh : َ َ َآ ditulis kasara,

ُبِ ْ َ

ditulis yadribu, َ ُِ ditulis su’ila.

E. Vokal Panjang, ditulis dengan tanda hubung (-) di atasnya/tanda caron.

Contoh : َل َ ditulis qala atau qâla.

F. Vokal Rangkap, fathah + ya’ tanpa dua titik yang dimatikan ditulis ai (يأ). Contoh : َ!ْ"َآ ditulis kaifa. Fathah + wawu mati ditulis au (وأ). Contoh : َلْ#َه

ditulis haula.

G. Kata Sandang Alif + Lam (

لا

)

1. Kata sandang yang diikuti huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya (huruf sama dengan huruf yang langsung mengikuti). Contoh : ُ%ْ"ِ& 'ا ditulis ar-Rahimu.

2. Kata sandang yang diikuti huruf qamariyah ditulis al-. Contoh :

ُ(ِ)َ 'ْا

ditulis al-Maliku.

H. Huruf Besar, disesuaikan dengan EYD, walaupun dalam sistem tulisan Arab

(9)

ix

I. Kata dalam Rangkaian Frase/Kalimat, ditulis kata per kata menurut

bunyi/pengucapannya. Contoh :

َ,

ِ-ْ ا

َ.

َ/

َع

ِإ

َ'ْ"

ِ2

َ

ِ+ْ"

ً4

ditulis manistata’a ilaihi sabila
(10)

x

MOTTO

ÔÓ ÒÑ

Õ

ÚÙ Ø×Ö

Û

áàßÞÝÜ

æåäãâ

ç

è

ìëêé

"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar

kepada taghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang

kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus."1

“Telunjuk yang senantiasa bersyahadat, mempersaksikan keesaan Allah

dalam setiap shalat, menolak untuk menuliskan barang satu huruf pun penundukan kepada rezim taghut...”2

1

QS. al-Baqarah : 256. Lihat Depag RI, al-Quran dan Terjemahnya, (Madinah al-Munawwarah : Mujamma' al-Malik Fahd li Tiba'at al-Mushaf asy-Syarif, 1422 H), hlm. 63.

2 Statemen Sayyid Qutb yang sangat terkenal saat merespon anjuran untuk meminta maaf

secara tertulis kepada penguasa Mesir saat itu. Lihat Sayyid Qutb, Detik-Detik Terakhirku,

(11)

xi

PERSEMBAHAN

• Teruntuk semua ikhwah qutbiyyun3, yang sangat mengidolakan Sayyid Qutb dan ingin selalu mereguk semangat perjuangan yang tak pernah padam dari sosok Sayyid Qutb.

• Teruntuk semua kalangan yang selalu bersikap apriori kepada Sayyid Qutb, sehingga di satu titik terkadang terlalu "kejam" melabeli Sayyid Qutb dengan terma-terma kesesatan, seakan tak ada lagi setetes kebaikan pun yang bisa direguk dari sosok Sayyid Qutb.

• Teruntuk semua kaum muslimin yang merindukan kebangkitan Islam dalam semua segmen kehidupan.

• Kupersembahkan tesis yang sangat "sederhana" ini, semoga bisa memberikan pencerahan kepada kita semua terkait sosok legendaris Sayyid Qutb, yang sudah pasti sebagai manusia banyak kekurangan pada dirinya, namun selaksa kebaikan dan pengorbanan tak bisa dipungkiri telah ia curahkan untuk perjuangan Islam. Semoga kita bisa bersikap adil (insaf) dalam hal ini!

3

(12)

xii KATA PENGANTAR

ﻭ ﻩﺪﻤﺤﻧ ِﻪﱠﻠِﻟ ﺪﻤﺤﹾﻟﺍ ﱠﻥِﺇ

ﻩﺮِﻔﻐﺘﺴﻧﻭ ﻪﻨﻴِﻌﺘﺴﻧ

،

ﻮﻌﻧﻭ

ِﺕﺎﹶﺌﻴﺳ ﻦِﻣﻭ ﺎﻨِﺴﹸﻔﻧﹶﺃ ِﺭﻭﺮﺷ ﻦِﻣ ِﷲﺎِﺑ ﹸﺫ

ﻪﹶﻟ ﻱِﺩﺎﻫ ﹶﻼﹶﻓ ﹾﻞِﻠﻀﻳ ﻦﻣﻭ ﻪﹶﻟ ﱠﻞِﻀﻣ ﹶﻼﹶﻓ ُﷲﺍ ِﻩِﺪﻬﻳ ﻦﻣ ،ﺎﻨِﻟﺎﻤﻋﹶﺃ

.

ُﷲﺍ ﱠﻻِﺇ ﻪﹶﻟِﺇ ﹶﻻ ﹾﻥﹶﺃ ﺪﻬﺷﹶﺃ

ﹸﻟﻮﺳﺭﻭ ﻩﺪﺒﻋ ﺍﺪﻤﺤﻣ ﱠﻥﹶﺃ ﺪﻬﺷﹶﺃﻭ ﻪﹶﻟ ﻚﻳِﺮﺷ ﹶﻻ ﻩﺪﺣﻭ

ﻰﹶﻠﻋﻭ ٍﺪﻤﺤﻣ ﺎﻨﻴِﺒﻧ ﻰﹶﻠﻋ ُﷲﺍ ﻰﱠﻠﺻ ﻪ

ﺍﺮﻴِﺜﹶﻛ ﺎﻤﻴِﻠﺴﺗ ﻢﱠﻠﺳﻭ ِﻪِﺑﺎﺤﺻﹶﺃﻭ ِﻪِﻟﺁ

.

ﺪﻌﺑ ﺎﻣﹶﺃ

.

Segenap puji dan syukur hanyalah milik Allah, Rabbul 'Alamin, Yang Maha Rahman-Rahim yang walaupun kita hamba-Nya seringkali lalai, namun kasih-Nya tak pernah putus teranugerahkan kepada kita semua, termasuk karunia kemampuan dan kesempatan kepada penyusun untuk menyelesaikan tesis ini.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada panutan kita Nabi Muhammad Saw. yang begitu gigih mengentaskan umat manusia dari kemiskinan dzikir dan kebodohan pikir menuju jalan keimanan yang mengantarkan kepada kebahagian dunia-akhirat. Demikian juga semoga hal itu tercurahkan kepada keluarga beliau, para sahabat dan semua umat beliau yang selalu berittiba' kepada sunnah-sunnah beliau sampai akhir zaman.

Selanjutnya, penyusun sadar bahwa tesis ini dapat tertuntaskan penggarapannya berkat dorongan, bantuan dan keterlibatan aktif-pasif banyak pihak. Untuk itu tidak lupa penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. Bambang Setiaji selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

(13)

xiii

3. Dr. Sudarno Shobron, M.Ag. selaku Ketua Program Studi Magister Pemikiran Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta, dan sekaligus Pembimbing I, yang telah memberikan arahan, perbaikan dan bimbingannya selama penulisan tesis ini.

4. Dr. Muinudinillah Basri, M.A. selaku Pembimbing II, yang telah memberikan arahan, koreksi dan bimbingannya selama penulisan tesis ini.

5. Dosen dan Karyawan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan studi dan penulisan tesis ini.

6. Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) yang telah memberikan bantuan pembiayaan untuk menempuh studi S2 di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

7. Ayahanda Bapak Wahono (almarhum) dan Ibunda Sanem tercinta, juga kakak-kakakku –Muhadi, Zaini, Jayadi, Siti Aminah, Siti Asiyah– yang selalu membimbingku dan mengajariku sejak kecil bagaimana menerjemahkan hidup ini dalam bingkai kemanfaatan bagi agama dan umat, sehingga momen-momen indah sewaktu kecil itu begitu melekat dan turut memberikan warna dalam kehidupanku.

(14)

xiv

Akhirnya, penyusun mengakui bahwa tesis ini masih jauh dari

kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran konstruktif dari semua pihak sangat

penyusun harapkan. Dan semoga karya yang sederhana ini bisa memberi manfaat

bagi semuanya, khususnya bagi penyusun sendiri.

Surakarta, 30 Desember 2014

Penyusun

(15)

xv

ABSTRAK

Sayyid Qutb adalah tokoh pergerakan Islam abad kedua puluh yang sering diklaim menjadi ikon gerakan fundamentalisme Islam. Berbagai lontaran pemikirannya yang sangat tajam dan sering mengkritik peradaban Barat dalam karya-karyanya, menjadikan banyak pihak menganggapnya sebagai pionir radikalisme Islam, dan penyokong paham kekerasan yang menyulut terjadinya aksi-aksi terorisme di dunia internasional. Karya-karyanya seperti Ma'alim fi at-Tariq dan Fi Zilal al-Qur'an dianggap sangat berbahaya, dan menjadi dalih di pengadilan yang mengantarkannya mendapat vonis hukuman mati dari penguasa Mesir saat itu.

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan menggunakan pendekatan teologis, yang bermaksud meneliti bagaimana konsep taghut menurut pemikiran Sayyid Qutb, yang ia kemukakan saat menafsirkan ayat-ayat al-Quran tentang taghut di dalam karya besarnya Tafsir Fi Zilal al-Qur'an. Penelitian ini juga akan mengkaji relevansi penafsiran Sayyid Qutb tentang makna taghut tersebut dalam konteks kekinian.

Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah buku Sayyid Qutb Fi Zilal al-Qur'an sebagai data primer, khususnya terkait penafsiran ayat-ayat tentang taghut di dalam al-Quran. Sebagai data sekunder, juga dikaji karya-karya orang lain yang berkaitan dengan pemikiran Sayyid Qutb, dan buku-buku yang membahas tentang taghut, untuk memperkuat argumentasi yang dibangun dalam penyusunan tesis ini. Setelah dikumpulkan dengan metode dokumentasi, data-data tersebut akan diolah dengan menggunakan metode analisis isi (content analisys).

Berdasarkan hasil penelitian, penafsiran makna taghut yang dikemukakan Sayyid Qutb cenderung mengalami perluasan makna jika dikomparasikan dengan penafsiran para ahli tafsir sebelumnya. Namun, penafsiran Sayyid Qutb tersebut secara umum tidak bertentangan dengan pendapat para mufassir lainnya. Penafsiran Sayyid Qutb terhadap makna taghut lebih bercorak haraki (pergerakan), terutama ketika menafsirkan makna taghut dalam ayat-ayat Madaniyah. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh mainstream pemikirannya sebagai tokoh pergerakan yang sangat kuat keyakinannya terhadap ideologi Islam dan menolak nilai-nilai di luar Islam. Adapun konsep taghut menurut pemikiran Sayyid Qutb tersebut memiliki relevansi strategis bagi penegakan dakwah tauhid, agenda 'Islamisasi' kekuasaan, prospek penegakan syariat Islam di Indonesia, relevansi perluasan makna taghut dengan dinamisasi zaman yang sangat memungkinkan munculnya beragam varian taghut yang lebih kompleks, serta relevansi dengan problem keumatan masa kini tentang sikap mudah mengkafirkan sesama muslim (takfiri).

(16)

xvi

ABSTRACT

Sayyid Qut b was one of Islamic movement leaders in the twentieth century who often claimed to be an icon of Islamic fundamentalist movement. His sharp thoughts in his works which often criticizes Western civilization make many consider him as an Islamic radicalism pioneer and contributor of strict understanding that ignite worldwide terrorism actions. His works such as Ma'âlim fi at -T arîq and Fî Z ilâl al-Qur'ân have been considered very dangerous and used as excuses in the court that delivered him to the death sentence from Egyptian government at that time.

This study is a library research using a theological approach and intended to examine Sayyid Qut b’s thought of concept of t âghût, which he put forward while interpreting al-Qur’an verses talking about t âghût in his great work; Tafsir Fî Z ilâl al-Qur'ân. This study will also examine the relevance of Sayyid Qut b’s interpretation of t âghût in the present context.

Source of data used in this study is Sayyid Qut b’s book Fî Z ilâl al-Qur'ân as the primary data, especially his interpretation of verses about t âghût in Al-Qur’an. Works of others related to Sayyid Qut b’s thought and books that discuss t âghût are studied as secondary data to strengthen the argument built in this thesis. Once collected using documentary method, these data then are processed using content analysis method.

Based on the study results, interpretation of t âghût meaning expressed by Sayyid Qut b is more extent when compared to interpretations by previous interpreters. However, Sayyid Qut b’s interpretation generally is not in contradiction to other interpreters’ opinion. Sayyid Qut b interprets t âghût in haraki (movement) context, especially when interpreting the meaning of t âghût in Madaniyah verses. This is influenced by his mainstream thought as a movement leader who has a strong belief in Islamic ideology and rejects values outside Islam. The concept of t âghût according to Sayyid Qut b’s thought has strategic relevance to monotheistic call enforcement, agenda of power Islamization, enforcement of Islamic law prospects in Indonesia, relevance to the extending of t âghût meaning in the present dynamic era which may brings out more various and complex thâghût, and relevance to the problems of people today about the attitude is considered pagan fellow muslims (takfiri).

(17)

xvii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN NOTA DINAS ... ii

HALAMAN NOTA DINAS ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

PEDOMAN TRANSLITERASI ... vi

HALAMAN MOTTO ... x

HALAMAN PERSEMBAHAN ... xi

KATA PENGANTAR ... xii

ABSTRAK ... xv

ABSTRACT ... xvi

DAFTAR ISI ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

D. Telaah Pustaka ... 9

E. Kerangka Teoritik ... 11

F. Metode Penelitian ... 13

1. Paradigma Penelitian ... 14

2. Jenis Penelitian ... 14

3. Pendekatan ... 15

4. Sumber Data ... 15

(18)

xviii

6. Pengumpulan Data ... 16

7. Analisis Data ... 17

G. Sistematika Pembahasan ... 17

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG AGHUT

...

20

A. Definisi Taghut ... 20

1. Definisi Secara Etimologi ... 20

2. Definisi Secara Terminologi ... 23

B. Pendapat Para Ahli Tafsir tentang Makna Taghut ... 29

1. Tafsir Ayat-ayat Makkiyah tentang Taghut ... 30

a. Surat an-Nahl Ayat 36 ... 31

b. Surat az-Zumar Ayat 17 ... 34

2. Tafsir Ayat-ayat Madaniyah tentang Taghut ... 36

a. Surat al-Baqarah Ayat 256-257 ... 36

b. Surat an-Nisa' Ayat 51, 60 dan 76 ... 39

c. Surat al-Maidah Ayat 60 ... 46

C. Beberapa Varian Taghut yang Terpenting ... 51

1. Setan (asy-Syaitan) ... 51

2. Berhala (al-Asnam atau al-Ausan) ... 52

3. Dukun (al-Kahin) ... 54

4. Tukang Sihir (as-Sahir) ... 56

(19)

xix

BAB III BIOGRAFI SAYYID QUTB

...

60

A. Kondisi Sosial dan Politik Mesir Pada Masa Sayyid Qutb .. 60

B. Kehidupan dan Aktivitas Sayyid Qutb ... 68

C. Karya-karya Sayyid Qutb ... 83

BAB IV PENAFSIRAN SAYYID QUTB TENTANG MAKNA TAGHUT DALAM TAFSIR FI ZILAL AL-QUR'AN

...

91

A. Seputar Tafsir Fi Zilal al-Qur'an ... 91

1. Latar Belakang dan Tujuan Penulisan ... 92

2. Proses Penulisan dan Sumber-sumber Penafsiran ... 98

3. Metode, Corak dan Karakteristik Penafsiran ... 109

B. Penafsiran Sayyid Qutb terhadap Makna Taghut dalam Tafsir Fi Zilal al-Qur'an ... 112

1. Penafsiran Makna Taghut dalam Ayat-ayat Makkiyah .. 113

a. Surat an-Nahl Ayat 36 ... 113

b. Surat az-Zumar Ayat 17 ... 115

2. Penafsiran Makna Taghut dalam Ayat-ayat Madaniyah 117

a. Surat al-Baqarah Ayat 256-257 ... 117

b. Surat an-Nisa' Ayat 51, 60 dan 76 ... 122

c. Surat al-Maidah Ayat 60 ... 129

(20)

xx

BAB V ANALISIS TERHADAP PENAFSIRAN SAYYID QUTB

TENTANG MAKNA TAGHUT DALAM TAFSIR FI

ZILAL AL-QUR'AN

...

135

A. Analisis terhadap Penafsiran Makna Taghut dalam Tafsir Fi Zilal al-Qur'an ... 135

1. Makna Taghut Sebagai Segala Sesuatu Selain Allah, Seperti Berhala-Berhala, Hawa Nafsu, Syahwat dan

Kekuasaan ... 135 2. Makna Taghut Sebagai Sesuatu yang Melampaui Batas

dalam Peribadahan kepada Allah ... 138 3. Makna Taghut Sebagai Setiap Manhaj (Tatanan,

Sistem), Pemikiran, Perundang-undangan dan Tradisi

yang Tidak Berpijak Pada Syariat Allah ... 139 4. Makna Taghut Sebagai Hukum yang Tidak Didasarkan

Pada Syariat Allah, serta Tindakan Berhukum kepada

Selain Syariat Allah dan kepada Tradisi Jahiliyah ... 143 5. Makna Taghut Sebagai Semua Kekuasaan yang

Melampaui Batas dari Wewenang Kekuasaan Allah ... 145 6. Makna Taghut Sebagai Setan, Dukun, Pendeta,

Rahib-rahib ... 147 B. Relevansi Penafsiran Sayyid Qutb terhadap Makna Taghut

(21)

xxi

2. Relevansi Bagi Agenda 'Islamisasi' Kekuasaan ... 153

3. Relevansi Bagi Prospek Penegakan Syariat Islam di Indonesia ... 156

4. Relevansi Perluasan Makna Taghut Menurut Sayyid Qutb ... 161

5. Relevansi dengan Problem Keumatan Masa Kini tentang Sikap Mudah Mengkafirkan Sesama Muslim (Takfiri) ... 165

BAB VI PENUTUP ...

176

A. Kesimpulan ... 176

B. Saran dan Rekomendasi ... 181

C. Kata Penutup ... 184

DAFTAR PUSTAKA ... 185

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini membahas tentang konsep pendidikan anak dalam al-Qur’an surah Al- Alaq ayat 1-5 (telaah pemikiran Quraish Shihab dalam tafsir al-Misbah). Penelitian ini

Bahwa planet bumi ini termasuk jenis langit. Jadi, bumi itu seperti langit dalam struktur dan karakter-karakternya.. Namun, apa pun maknanya, tidak dibutuhkan dan

Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.(161) Tetapi orang- orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang

Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah

Gagasan Sayyid Quthb yang utama adalah mewujudkan masyarakat yang sejahtera dengan mewujudkan keadilan sosial dalam masyarakat yang berlandaskan al-Qur’an, yang dijelaskan

Tesis dengan judul : JIHAD PERSPEKTIF AL-QUR’AN ( Reaktualisasi Konsep Jihad Sayyid Quthb Dalam Tafsir Fi> Z{ila>l al-Qur’a>n ), yang ditulis oleh SUPARDIYANTO (NIM :