• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERIPOKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 DELITUA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERIPOKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 DELITUA."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala pertolongan dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul ”Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Delitua” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada : Ibu Dr. Derlina, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis. Kepada Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd, Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si, Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan selama penulisan skripsi ini. Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Universitas Negeri Medan.

Kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan, Bapak Drs. Alifuddin selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Delitua, Bapak Drs. M.P. Lumban Gaol selaku Wakasek Bidang Kurikulum dan Bapak N. Barus selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.

(3)

penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Terima kasih juga kepada semua Saudara – saudara kandung saya, adik saya Nilawati, Winda, Risky dan Indah karena telah memberi motivasi kepada penulis selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.

Dan tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada sahabat Ema Yesha Sinaga, Ricca Mauliza Lubis, Mariza Fitri dan teman-teman seperjuangan khususnya Pendidikan Fisika B 2010 yang selalu memberikan semangat dan dukungan hingga selesainya skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skiripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skiripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juli 2014 Penulis,

(4)

iii

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II

SMA Negeri 1 Delitua

Almira Novriyanti NIM 4103121005

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Delitua.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Delitua yang terdiri dari 10 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30 orang dan kelas X-5 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 31 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang berbentuk essay test dengan jumlah 10 soal. Dan instrumen yang digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa adalah lembar observasi aktivitas.

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4 1.4. Rumusan Masalah 4 1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5 1.7. Defenisi Operasional 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teoritis 7 2.1.1. Pengertian Belajar 7 2.1.2. Hasil Belajar 9 2.1.3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah 10 2.1.4. Langkah- langkah Model Pembelajaran Berbasis Masalah 12 2.1.5. Kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Masalah 13 2.1.6 Kajian Tentang Materi Pokok Suhu dan Kalor 13 2.1.6.1. Suhu dan Pemuaian 13

2.1.6.2. Kalor dan Perubahan Wujud 15

2.1.6.3. Asas Black 17 2.2. Penelitian Terdahulu 18 2.3. Kerangka Konseptual 19 2.4. Hipotesis Penelitian 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 21

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 21

3.2.1. Populasi 21

3.2.2. Sampel 21

3.3. Variabel Penelitian 21

3.3.1. Variabel Bebas 21

3.3.2. Variabel Terikat 21 3.4. Jenis dan Desain Penelitian 22

(6)

vii

3.4.2. Desain Penelitian 22

3.5. Prosedur Penelitian 23

3.6. Instrumen Penelitian 24

3.6.1. Tes Hasil Belajar 24

3.6.1.1. Validitas Tes 25

3.6.2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 26

3.7. Teknik Pengolahan Data 27

3.7.1. Menghitung Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku 27

3.7.2. Uji Normalitas 28

3.7.3. Uji Homogenitas 29

3.7.4. Uji Kemampuan Awal /Pretes Siswa (uji t dua pihak ) 29

3.7.5. Uji Hipotesis (Uji t satu Pihak) 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 32

4.1.1. Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 32 4.1.2. Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 33

4.1.3. Uji Persyaratan Analisis Data 34

4.1.3.1. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 34 4.1.3.2. Uji Homogenitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 35

4.1.3.3. Pengujian Kemampuan Awal/Pretes 35

4.1.3.4. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 36 4.1.3.5. Uji Homogenitas Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 36

4.1.3.6. Pengujian Hipotesis 37

4.1.4. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 37

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 42

5.2. Saran 42

(7)

DAFTAR GAMBAR

[image:7.595.86.520.121.645.2]

Halaman

Gambar 2.1 Skala Beberapa Termometer 14

Gambar 2.2 Bagan Perubahan Wujud Zat 16

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen

dan Kelas Kontrol 33

Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen

(8)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 46 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 64 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 83

Lampiran 4 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 100

Lampiran 5 Tes Hasil Belajar 107

Lampiran 6 Rubrik Penilaian Tes Hasil Belajar 111 Lampiran 7 Data Mentah Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol 123 Lampiran 8 Data Pretes dan Postes Siswa

Kelas Eksperimen dan Kontrol 127 Lampiran 9 Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Simpangan Baku 129 Lampiran 10 Perhitungan Uji Normalitas Data Hasil Belajar 132 Lampiran 11 Perhitungan Uji Homogenitas Data Hasil Belajar 136 Lampiran 12 Perhitungan Uji Hipotesis Data Pretes dan Postes 138 Lampiran 13 Lembar Distribusi Data Observasi Aktivitas Siswa 143 Lampiran 14 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Siswa 155

Lampiran 15 Dokumentasi Penelitian 156

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui pendidikan yang baik akan diperoleh sumber daya manusia yang berkualitas pula. Tingginya kualitas sumber daya manusia akan membawa kemajuan suatu bangsa dalam berbagai bidang. Oleh sebab itu, pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Berbagai carapun dilakukan untuk membenahi sistem pendidikan di Indonesia baik pendidikan formal maupun pendidikan informal.

Berkembangnya pendidikan juga akan mempengaruhi perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Fisika sebagai salah satu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki sumbangan yang besar terhadap kemajuan IPTEK dengan berbagai penemuan di bidang sains dan teknologi. Fisika sebagai salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam mempelajari gejala-gejala alam dan interaksi di dalamnya.

(10)

2

menyukai mata pelajaran fisika dan tidak ada yang menyatakan sangat suka pada mata pelajaran fisika. Siswa yang tidak menyukai fisika tentunya tidak akan termotivasi untuk mempelajari fisika itu sendiri.

Selanjutnya, dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti ternyata guru fisika di sekolah tersebut tidak menggunakan model pembelajaran yang bervariasi selama proses pembelajaran fisika. Guru fisika hanya menggunakan model pembelajaran konvensional yang berupa kegiatan ceramah, tanya jawab, mencatat dan mengerjakan soal. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah dalam proses pambelajaran fisika. Siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran karena hanya menjadi pendengar, pembelajaran fisika masih bersifat teacher center. Pembelajaran fisika juga hanya berorientasi pada hapalan dan rumus tanpa memahami konsep dari fisika itu sendiri. Pelajaran fisika bukanlah mata pelajaran yang hanya menuntut kemampuan menghapal rumus-rumus yang diberikan, tetapi juga harus terampil dalam mengaplikasikannya untuk menyelesaikan permasalahan fisika di dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini ditekankan untuk meningkatkan kompetensi berpikir kritis dan sistematis dalam memahami konsep fisika, sehingga siswa memperoleh pemahaman yang benar tentang fisika.

Masalah-masalah diatas menyebabkan hasil belajar fisika siswa rendah. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara peneliti dengan guru fisika di sekolah tersebut yang menyatakan bahwa hasil belajar fisika siswa kelas X masih rendah jika dilihat dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 68. Pada T.P. 2011/2012 nilai rata-ratanya 60 dan pada T.P. 2012/2013 nilai rata-ratanya 61. Data ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata ujian fisika kelas X SMA Negeri 1 Delitua untuk kedua Tahun Pelajaran tersebut masih tergolong rendah.

(11)

Di dalam kurikulum 2013, ada tiga model pembelajaran yang diajukan, yaitu : Discovery Learning, Project Based Learning, dan Problem Based Learning dan menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach).

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menawarkan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) untuk menyelesaikan masalah-masalah di atas.

Menurut hasil penelitian Hakim dkk (2009) di SMP Negeri 2 Tapiandolok diperoleh nilai pretest kelas eksperimen adalah 36,00. Kemudian setelah diberi perlakuan dengan model pembelajaran berbasis masalah diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas eksperimen adalah 74,00. Hasil penelitian Kennedy (2009) yang juga menerapkan model pembelajaran berbasis masalah di SMA N 4 Kisaran pada materi pokok pemuaian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 30,66 setelah diberi perlakuan dengan model pembelajaran berbasis masalah maka hasil belajar fisika siswa meningkat dengan nilai rata-rata postes 68,66. Dari kedua penelitian tersebut terlihat bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar fisika.

Model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut sekaligus memliki keterampilan untuk memecahkan masalah. Model pembelajaran berbasis masalah juga merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata.

Berdasarkan uraian di atas penulis berkeinginan melakukan penelitian

dengan judul “ Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap

Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor Di Kelas X

(12)

4

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka diperoleh bahwa :

1. Rendahnya minat belajar siswa pada mata pelajaran fisika. 2. Proses pembelajaran masih bersifat teacher center.

3. Pembelajaran yang berorientasi pada hafalan tanpa memahami konsep.

4. Hasil belajar fisika siswa yang masih rendah.

1.3 Batasan Masalah

Karena luasnya permasalahan dan keterbatasan kemampuan, waktu dan biaya maka peneliti perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini. Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester II SMA Negeri 1 Delitua T.P. 2013/2014.

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah.

3. Hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Delitua T.P. 2013/2014.

1.4 Rumusan Masalah

Untuk memperjelas permasalahan penelitian ini, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Delitua T.P. 2013/2014?

(13)

3. Bagaimana aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Delitua T.P. 2013/2014?

4. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Delitua T.P. 2013/2014?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Delitua T.P. 2013/2014.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Delitua T.P. 2013/2014

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Delitua T.P. 2013/2014.

4. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X Semester II SMA Negeri 1 Delitua T.P. 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan informasi bagi pembaca atau peneliti lain mengenai model pembelajaran berbasis masalah untuk melakukan penelitian sejenis.

(14)

6

1.7. Defenisi Operasional

1. Hasil belajar dalam penelitian ini merupakan hasil belajar dalam aspek kognitif yang diperoleh siswa setelah ia menyelesaikan tes hasil belajar. 2. Aktivitas siswa di kelas eksperimen yang diamati dalam penelitian ini,

yaitu : (1) kerja sama dalam kelompok, (2) keseriusan dalam belajar, (3) tanggung jawab, (4) mengajukan pertanyaan, (5) menjawab pertanyaan. 3. Model pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data, dan pengujian hipotesis, maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah secara individu terdapat 18 orang siswa yang tuntas (60,00%) dan secara kelas dinyatakan tidak tuntas ( jumlah siswa yang tuntas tidak mencapai 85%).

2. Hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor dengan menggunakan pembelajaran konvensional secara individu terdapat 13 orang siswa yang tuntas (42,00%) dan secara kelas dinyatakan tidak tuntas ( jumlah siswa yng tuntas tidak mencapai 85%).

3. Aktivitas belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah di kelas X SMA Negeri 1 Delitua Semester Genap T.P. 2013/2014 termasuk kategori cukup aktif.

4. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji-t satu pihak diperoleh bahwa ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di Kelas X semester II SMA Negeri 1 Delitua T.P. 2013/2014.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran :

(16)

43

dengan siswa terutama pada saat pembagian kelompok dan penbacaan hasil diskusi.

2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran berbasis masalah lebih lanjut, disarankan untuk lebih memperhatikan efisiensi waktu pada tahap ”mengembangkan dan menyajikan hasil karya”, karena pada tahap ini hampir semua siswa ingin menampilkan hasil diskusi mereka.

3. Pada saat proses pembelajaran di kelas eksperimen banyak siswa yang bertanya tentang praktikum yang dilakukan, maka disarankan kepada peneliti selanjutnya agar memberikan arahan tentang praktikum yang akan dilaksanakan sebelum memulai praktikum.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R.I., (2008), Learning to Teach, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Asiatun, Marhaeni, A.A.I.N., dan Suastra, I. W., (2013), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah berorientasi Biodiversitas terhadap Aktivitas dan Prestasi Belajar IPA, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha 3 : 1-10

Astika, I.Kd. Urip, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis masalah terhadap Sikap Ilmiah dan Keterampilan Berpikir Kritis, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha 3 : 1-10

Dewi, P.S.U., Sadia, I.W., Suma, K., (2014), Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Melalui Pengendalian Bakat Numerik Siswa SMP, e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha 4 : 1-10

Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2012), Pedoman Penulisan Proposal dan skripsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan, FMIPA Unimed

Hakim, Abd., Motlan, dan Manurung, Efron, (2012), Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Pembelajaran Konvensional pada Materi Pokok Kalor di Kelas VII SMP Negeri 2 Tapiandolok T.A. 2011/2012, Jurnal Penelitian Inovasi Pembelajaran Fisika 4 (1) : 31-36

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, (2013), Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 2013, Modul Kurikulum 2013, Jakarta

Kennedy, (2009), Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dengan Konvensional pada Materi Pokok Pemuaian di SMA Negeri 4 Kisaran T.A. 2008/2009, Skripsi Unimed, Medan

Liliawati, Winny, dan Puspita, Erna, (2010), Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa, Prosiding Seminar Nasional Fisika 2010

(18)

45

Sabri, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, Quantum Teaching, Padang

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, CV Alfabet, Bandung Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Sanjaya, W., (2012), Media Komunikasi Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Sardiman, (1986), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

Sudjana, (2005), Metode Statistik, Tarsito, Bandung

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progressif, Prenada Media Group, Jakarta

Gambar

Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 4.1  Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Alat dan bahan : Foto gerbang sekolah /kunjungan langsung, foto kendaraan roda 6, air, botol, gayung, sendok Tujuan : - Anak mampu melakukan ibadah sehari-hari.. - Anak

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANG TUA DENGAN KEKAMBUHAN ISPA PADA BALITA DI WILAYAH.. KERJA UPTD PUSKESMAS

1) Guru dapat menerapkan pendekatan SAVI pada pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek kemampuan membaca pemahaman. 2) Guru dapat memahami dengan tepat langkah-langkah

Polimer biodegradabel seperti kopolimer poli(asam laktat)-poli(asam glikolat) (PLGA) biasanya dibuat melalui kopolimerisasi pembukaan cincin D,L-laktida dan glikolida

The problem faced by teacher of SMP N 2 Simo Boyolali in teaching reading to the second year students are that the student feels bored in learning English, because they have

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran partikel tanah terhadap stabilitas lereng pada model tanggul dengan menggunakan software Geo Slope , sehingga