• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONFLIK PEMBEBASAN TANAH DALAM PEMBANGUNAN BANDARA KUALANAMU (STUDI DESKRIPTIF DI DESA BERINGIN PASAR VI KUALANAMU KECAMATAN BERINGIN KABUPATEN DELI SERDANG).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KONFLIK PEMBEBASAN TANAH DALAM PEMBANGUNAN BANDARA KUALANAMU (STUDI DESKRIPTIF DI DESA BERINGIN PASAR VI KUALANAMU KECAMATAN BERINGIN KABUPATEN DELI SERDANG)."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KONFLIK PEMBEBASAN TANAH DALAM PEMBANGUNAN

BANDARA KUALANAMU

(Studi Deskriptif di Desa Pasar VI Kualanamu Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Septy Denso Damanik 3103122049

PRODI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Septy Denso Damanik, NIM 3103122049. Tahun 2014. Judul Skripsi : Konflik pembebasan tanah dalam pembangunan bandara Kualanamu (Studi Deskriptif di Desa Beringin Pasar VI Kualanamu Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang).Skripsi ini terdiri dari 5 bab dan 65 halaman, 6 daftar tabel, dan 6 daftar gambar

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehidupan penduduk sebelum pembanguanan sebelum bandara, Untuk mengetahui kapan peralihan lahan penduduk menjadi proyek pembangunan bandara Kualanamu, Untuk mengetahui respon penduduk terhadap peralihan proyek, Untuk mengetahui bentuk konflik yang terjadi antara masyarakat dengan pemilik proyek pembangunan bandara. Data tersebut diperoleh dari wawancara dan observasi lapangan dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini telah diketahui bahwa ganti rugi lahan tanah yang menjadi timbal balik kesepakatan antara pihak perusahaan pembangunan bandara dengan masyarakat desa tidak setimpal dengan apa yang mereka terima dan tidak merata dalam proses ganti rugi tanah tersebut.Beberapa dari penduduk tersebut mengalamai dampak dari adanya pembangunan bandara kualanamu. Dari konflik pembebasan tanah warga mengenai ganti rugi lahan tanah serta lahan tanah yang tidak dijual warga karena hasil warisan orangtua dan perbedaan harga tanah yang tidak bersertifikat dan yang bersertifikat yang menimbulkan permasalahan antara masyarakat dengan pihak perusahaan pembangunan bandara, diantaranya terdapat beberapa warga yang terkena dampak pembangunan bandara dan penduduk yang masih bertahan di areal pembangunan bandara tersebut sekaligus menjadi informan kunci yang akan di angkat dalam penelitian,

Dari hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya dampak positif maupun dampak negatif pada kehidupan sosial masyarakat. Adapun dampak negatif dari pembangunan bandara yaitu berkurangnya lahan warga untuk bertani demi melangsungkan kehidupan tiap – tiap warga tersebut, hilangnya sebagian mata pencaharian warga dan menurunnya penghasilan masyarakat. Dampak positif dari pembangunan bandara tersebut antara lain perluasan jaringan jalan menuju bandara , perbaikan jalan di desa beringin pasar VI Kualanamu.

(6)

DAFTAR ISI

(7)

3.4.3. Wawancara ( Interview ) ... 22

3.5 Teknik Analisi Data ... 22

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 25

4.1.1. Keadaan Fisik Desa Beringin ... 25

4.1.2. Keadaan Iklim ... 27

4.1.3. Penggunaan Lahan Tanah ... 28

4.1.4. Keadaan Non Fisik Lokasi Penelitian ... 29

4.1.4.1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 29

4.1.4.2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur ... . 30

4.1.4.3. Komposisi Berdasarkan Agama ... 33

4.1.4.4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan .. 33

4.1.4.5 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 36

4.1.4.6 Lama Berdomisili Penduduk ... 38

4.1.5. Sarana dan Prasarana ... 39

4.1.5.1. Sarana dan Prasarana Kesehatan ... 39

4.1.5.2. Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 40

4.1.5.3. Sarana Ibadah ... 41

4.1.6. Kehidupan Penduduk ... ... 41

4.2. Hasil Penelitian ... 44

4.2.1. Konflik Pembebasan Tanah ... 44

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 63

5.2. Saran ... 64

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin ... 30

Tabel 2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur ... 31

Tabel 3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama ... 33

Tabel 4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 34

Tabel 5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 36

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur ... 28

Gambar 2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 35

Gambar 3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 38

Gambar 4. Jaringan Jalan Menuju Bandara Kualanamu ... 59

Gambar 5. Kondisi Perbaikan Jalan di sekitar Bandara Kualanamu ... 60

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah negara agraria yang kaya akan sumber daya alamnya. Kekayaan

akan sumber agraria tersebut termasuk tanah yang menyebabkan sebagian besar penduduk

Indonesia berprofesi sebagai petani. Dari sekian banyak jumlah penduduk Indonesia, hampir

70% menggantungkan kehidupan mereka di lapangan pertanian dengan menjadi petani dan

tinggal di pedesaan.Tanah sebagai alat produksi menjadi sumber yang paling menentukan

bagi kelangsungan hidup petani untuk mengembangkan kehidupan sosial serta kebudayaan

secara lebih luas. Masalah tanah tidak semata-mata merupakan masalah hubungan antara

manusia dengan tanah, tetapi lebih dari itu, secara normatif ( juga kepentingan analisis)

merupakan hubungan manusia dengan manusia.

Bagi kaum tani dan masyarakat pedesaan, tanah mempunyai arti yang sangat penting

sehingga perlu dijamin perlindungannya.Tanah atau sumber daya agraria lainnya dalam suatu

masyarakat agraria tidak hanya menjadi salah satu faktor produksi, tetapi juga mempunyai

arti penting lainnya baik menyangkut aspek sosial maupun politik.Dalam pembahasan klasik

tentang karakter politik petani, para ahli pada umumnya menempatkan petani dilihat sebagai

bagian dari masyarakat yang berada dalam posisi tersubordinasi atau sebagai masyarakat

pinggiran yang terus-menerus didominasi oleh kekuasaan negara.Sebaliknya, negara dikenal

berada dalam posisi paling atas dengan segala kekuasaan yang terpusat padanya (Triyono

dalam Sukidin, Basrowi 2003:73).

Pembangunan merupakan suatu usaha melakukan perubahan terhadap keadaan untuk

menjadi lebih baik, dimana usaha tersebut dilakukan secara terus- menerus, Pembangunan

(11)

misalnya perubahan nilai, kepentingan, atau perubahan lembaga dari yang lama diganti

dengan yang baru.

Akar dari pembangunan nasional adalah pembangunan daerah, apabila pembangunan daerah

dilaksanakan dengan baik maka tujuan dari pembangunan nasional akan tercapai.

Sejalan dengan perhatian pemerintah terhadap pembangunan di Indonesia maka

pemerintah menjalankan pembangunan bandara yang akan direncanakan menjadi salah satu

bandara terbesar di Asia Tenggara.Kawasan kualanamumerupakan kawasan yang berada di

Sumatra Utara yang menjadi salah satu tempat pembangunan proyek bandara baru yang telah

lama direncanakan setelah keberadaan bandara Polonia.

Lokasi pembangunan bandara tersebut merupakan bekas areal perkebunan PT.

Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, yang terletak di Desa Pasar VI Kualanamu,

Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.Bandara Internasional Kualanamu diresmikan

padatanggal 25 Juli 2013 yang terletak di Kabupaten Deli Serdang, tampak kokoh dan megah

saat menerima dan memberangkatkan penerbangan Pertama. Bandara Kualanamu sendiri

telah lama diharapkan menjadi bandara pengganti dari bandara Polonia Medan yang telah

dimakan usia dan kemampuan penerimaan penumpangnya.Pembangunan Bandara

Kualanamu digagas saat kepemimpinan Presiden Soeharto, akan tetapi tidak berjalan dengan

mulus akibat gejolak perekonomian ditahun 1998 dan kurangnya perhatian pemerintahan

terhadap rancangan pembangunan bandara tersebut.

Saat initelah diketahui bahwa bandar udara Internasional Kualanamu sudah beroperasi

secara aktif dan menerima tamu perdananya saat uji coba (soft operation) pada 25 Juli 2013.

Banyak kontroversi terjadi pada pembangunan bandar udara Internasional Kualanamu ini,

mulai dari nama bandara yang jadi sumber keributan para anggota dewan, pengoperasiannya

yang molor karena tidak sesuai dengan rencana awal yaitu Maret-April 2013, pemindahan

(12)

kereta api sebagai transportasi menuju bandara yang masih setengah hati, hingga akhirnya

kesiapan jalan tol ataupun arteri menuju bandara yang masih carut-marut karena belum

sepenuhnya pemberian ganti rugi tanah rakyat untuk pembangunan jalan tol dan jalan arteri.

Pembangunan bandara Kualanamu tersebut merupakan lokasi kawasan pemukiman

penduduk yang mayoritas masyarakatnya yang bermata pencaharian sebagai petani dan buruh

tani.Pertanian warga yang telah digusur dan pembangunan yang berskala Internasional yang

membutuhkan lahan hingga ribuan hektarmenyebabkanmasyarakat yangbiasa bertani dan

yang menjadi buruh tani terpaksa harus menyesuaikan diri dengan apa yang bisa diolah untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk mengatasi hal tersebut pihak pelaksana PT. Angkasa

Pura II membebaskan tanah mereka dengan harga yang cukup tinggi, namun saat ini terdapat

15 Kepala Keluarga (KK) masyarakat Desa Pasar V Kuala Namu yang masih bertahan di

dalam kawasan areal pembangunan bandara tersebut.

Berdasarkan hal-hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentangKonflik Pembebasan Tanah Dalam Pembangunan Bandara Kualanamu (Studi

(13)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas yang menjadi identifikasi masalah adalah

sebagai berikut :

1. Kehidupan penduduk sebelum pembangunan bandara Kualanamu

2. Peralihan lahan penduduk untuk proyek pembangunan bandara Kualanamu

3. Respon penduduk terhadap peralihan proyek pembangunan bandara

4. Bentuk konflik antara masyarakat dengan pemilik proyek pembangunan bandara

1.3. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana kehidupan penduduk sebelum pembangunan bandara Kualanamu?

2. Kapan peralihan lahan penduduk proyek pembangunan bandara Kualanamu?

3. Bagaimana respon penduduk terhadap peralihan proyek pembangunan bandara?

4. Bentuk konflikapa yang terjadi antara masyarakat dengan pemilik proyek pembangunan

bandara?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan maka penulis melakukan penelitian

ini dengantujuan :

1. Untuk mengetahui kehidupan penduduk sebelum pembangunan bandara Kualanamu

2. Untuk mengetahui kapan peralihan lahan penduduk menjadi proyek pembangunan bandara

Kualanamu

3. Untuk mengetahui respon penduduk terhadap peralihan proyek

4. Untuk mengetahui bentuk konflik yang terjadi antara masyarakat dengan pemilik proyek

(14)

1.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai adalah :

Manfaat Akademis :

1. Menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan berfikir penulis,khususnya

dalam bidang penelitian.

2. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya dibidang yang sana dalam melakukan

penelitian dilokasi yang berbeda,

3. Sebagai bahan masukan untuk membantu penelitian selanjutnya.

Manfaat Praktis :

1. Sebagai sumber informasi bagi pemerintah setempat dalam upaya meningkatkan ekonomi

masyarakat setempat dalam hubungannya dengan pembangunan bandara tersebut.

2. Sebagai motivasi atau masukan kepada masyarakat yang tinggal di Desa Beringin Pasar V

maupun di luar desa tersebut untuk meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat terhadap

(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil rangkaian penelitian yang telah diperoleh oleh peneliti dengan

menggunakan data yang diproses dilapangan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Adapun kehidupan warga desa pasar VI Kualanamu mayoritas petani dan buruh tani ,

dan penduduk desa pasar VI tinggal sudah hampir tiga sampai empat generasi di daerah

itu sendiri.

2. Peralihan lahan tanah penduduk terjadi pada saat proses pembangunan bandara

berlangsung.

3. Berbagai respon – respon terlontar pada warga setempat dikarenakan perlihan tanah

warga, sebagian warga merasa tidak puas akan ganti rugi lahan tanah yang berbeda-beda

yang ditetapkan oleh pihak perusahaan tersebut

4. Persoalan pembebasan tanah dalam pembangunan bandara kualanamu memang sejak

awalnya telah terjadi konflik diantara masyarakat Desa beringin Pasar VI Kualanamu

dan berdampak pada kehidupan masyarakat baik itu dampak positif maupun dampak

negatif.

5. Pembangunan bandara Kualanamu ini telah mengambil lahan banyak hingga ribuan

hektar tanah bekas areal perkebunan PTPN II Tanjung Morawa, Oleh sebab itu sebagian

besar tanah tersebut milik warga Desa Beringin Pasar VI Kualanamu.

6. Di dalam proses pembangunan bandara Kualanamu tersebut pihak perusahaan

pembangunan bandara dalam mengatasi persoalan ganti rugi tanah milik masyarakat

(16)

rugi tanah warga tersebut. Masih ada beberapa warga yang tidak menerima hak mereka

dengan perjanjian yang telah ditetapkan dari awal.

7. Perbedaan harga tanah yang memiliki sertifikat dan tidak memiliki sertifikat yang

menjadi patokan murah ataupun mahalnya tanah tersebut disertai dengan letak strategis

tanah yang dimiliki warga tersebut.

8. Tanah milik warga yang tidak dijual menjadi salah satu muara timbulnya sebuah konflik

dari sebagian warga desa pasar VI Kualanamu, dikarenakan tanah tersebut merupakan

tanah sengketa dan tanah warisan yang diturunkan oleh masing – masing peninggalan

orang tua warga tersebut

9. Pembangunan bandara memiliki dampak postif maupun negatif terhadap kehidupam

masyarakat, adapun dampak positifnya, berupa bertambahnya lapangan pekerjaan dan

pengahasilan masyarakat. Sedangkan dampak negatifnya berupa, betrkurangnya lahan

(17)

5.2. Saran

1. Diharapakan kepada pihak perusahaan pembangunan bandara agar lebih tuntas lagi

menyelesaikan masalah dengan masyarakat yang terkena dampak pembangunan bandara

khususnya masyarakat yang terambil tanah hak miliknya dan mendapatkan ganti rugi

yang setimpal.

2. Dihimbau kepada pihak masyarakat maupun pihak perusahaan agar tidak terjadi

kesenjangan sosial didalam pembebasan tanah dalam pembanguanan bandara kualanamu

tersebut.

3. Diharapkan kepada pemerintah agar memperhatikan pembangunan bandara agar selesai

sesuai dengan waktu yang di tentukan dan pemerintah setempat agar lebih

memperhatikan kondisi lingkungan masyarakat yang berhubungan dengan pembangunan

bandara tahap kedua.

4. Diharapkan kepada masyarakat Desa Pasar VI Kualanamu agar mendukung adanya

pembangunan bandara Kualanamu di Sumatera Utara.

5. Diharapkan kepada pemerintah memperhatikan nasib masyarakat yang masih bertahan di

areal pembangunan bandara agar tidak menghalangi proses pembangunan bandara dan

Gambar

Tabel 1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin ...........
Gambar 1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur .....................................

Referensi

Dokumen terkait

Mikrometer Sekrup digunakan untuk mengukur diameter luar dan ketebalan suatu benda dengan ketelitian lebih tinggi,,serta lebih mudah dan hasil pengukuran lebih

Unsur – unsur semangat kerja dapat dijelaskan sebagai berikut:.. 1) Presensi, merupakan kehadiran pegawai yang berkenaan dengan tugas dan kewajibannya. Pada umumnya instansi

Widya Unggul Lestari diketahui bahwa jenis hama yang dominan menyerang pada tanaman belum menghasilkan (TBM) adalah tikus semak ( Rattus tiomanicus), ulat api (

Pendidikan karakter membutuhkan teladan hidup ( living model ) yang hanya bisa ditemukan dalam pribadi para guru khususnya guru sejarah (Munip, 2009: 3). Pendidikan karakter pada

a) Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan

Semakin tinggi nilai HLB menunjukkan surfaktan makin hidrofilik, sehingga mereka lebih larut dalam air dan pada umumnya digunakan sebagai bahan pelarut

berhubungan dengan pola input untuk dihitung nilai kesalahan. Kesalahan tersebut akan dipropagasikan mundur. Sedangkan fase modifikasi bobot bertujuan untuk menurunkan

satu sedangkan piksel yang berwarna hitam memiliki nilai piksel nol berdasarkan model warna biner sehingga untuk mendapatkan region of interest dari pupil dan iris mata maka T(x)