• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON DI KELAS X SEMESTER I SMA N 16 MEDAN

Oleh:

Aris Armada Gunung Sihombing 4103121008

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Hukum Newton di Kelas X SMA Negeri 16 Medan”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor beserta Staf-stafnya di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku Dekan beserta Staf-stafnya di FMIPA Universitas Negeri Medan. Terima kasih juga kepada Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si, selaku Ketua Jurusan Fisika, Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika, Ibu Rita Juliani M.Si selaku Sekretaris Jurusan Fisika dan seluruh Bapak/Ibu Dosen serta staf pegawai jurusan Fisika yang telah banyak membantu kelancaran selama penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Karya Sinulingga, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si, Bapak Ratelit Tarigan, M.Pd dan Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku Dosen Pemberi Saran dan Penguji yang telah memberikan masukan dan saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis.

(4)

v

telah memberikan izin, bantuan dan informasi bagi penulis selama melakukan penelitian.

Terima kasih juga buat sahabat penulis Fitra, Rudi, Parno, Priastuti, Supriani, Wirakaryati, Siti Sarah, Indah Pratiwi, Taufik Hambali, Rikardo, Harrys, Sumitro, Dwi Astini, Nining, kak Suci dan kak Nenty serta teman-teman di kelas Fisika Dik A Reguler 2010 yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima kasih atas doa dan dukungannya. Dan terspesial penulis mengucapkan terima kasih untuk incek Belia Nuzila yang selama ini memberikan semangat, do’a, motivasi, dan bantuan kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi para guru fisika dalam menambah khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Maret 2015 Penulis,

(5)

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON

DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN Aris Armada (NIM 4103121008)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning terhadap hasil belajar siswa kelas X IPA Semester I pada materi pokok Hukum Newton di SMA N 16 Medan T.A 2014/ 2015.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X IPA Semester I SMA Negeri 16 Medan yang terdiri dari 4 kelas berjumlah 150 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 4 kelas secara acak yaitu kelas IPA 2 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 37 orang dan kelas X-IPA 1 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 37 orang. Instrumen dalam penelitian ini ada 2 yaitu tes hasil belajar yang merupakan validitas isi dalam bentuk essay tes dengan jumlah 10 soal dan lembar observasi aktivitas siswa.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 43,81 dengan standar deviasi 13,81, dan nilai rata-rata kelas kontrol 44,05 dengan standar deviasi 11,01. Pada pengujian normalitas untuk pretes diperoleh pada kelas eksperimen dengan Lhitung = 0,0736 dan Ltabel = 0,1476, untuk kelas kontrol

dengan Lhitung = 0,0785, dan Ltabel = 0,1476, sehingga diperoleh Lhitung < Ltabel,

maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung

= 1,57 dan Ftabel = 1,74 sehingga Fhitung < Ftabel , maka kedua sampel berasal dari

kelompok yang homogen. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model problem based learning dan kelas kontrol dengan model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 80,05 dengan standar deviasi 10,91dan kelas kontrol 68,81 dengan standar deviasi 10,60. Hasil uji t satu pihak dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh thitung = 4,55 dan ttabel = 1,66,

sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima dan H0 ditolak, dengan demikian

disimpulkan bahwa penggunaan model problem based learning berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Hukum Newton di kelas X semester I SMA Negeri 16 Medan T.A 2014/ 2015. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 72,03 dengan kategori aktif dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran kelas kontrol memiliki nila rata-rata 59,81 dengan kategori cukup aktif.

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 5

1.3.Batasan Masalah 5

1.4.Rumusan Masalah 5

1.5.Tujuan Penelitian 6

1.6.Manfaat Penelitian 7

1.7.Defenisi Operasional 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 8

2.1.1 Pengertian Belajar 8

2.1.2 Aktivitas Belajar 9

2.1.3 Pengertian Hasil Belajar 10

2.2 Model Pembelajaran 13

2.2.1 Model Problem Based Learning 14

2.2.2 Model Pembelajaran Konvensional 24

2.3 Materi Pelajaran 25

2.3.1 Hukum I Newton 26

2.3.2 Hukum II Newton 27

2.3.3 Hukum III Newton 30

2.4 Kerangka Konseptual 32

2.5 Hipotesis Penelitian 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 34

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 34

3.3 Variabel Penelitian 34

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 35

3.5 Prosedur Penelitian 35

3.6 Instrumen Penelitian 38

(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Validitas Tes 46

4.1.1. Validitas Isi 46

4.2 Hasil Penelitian 46

4.2.1 Observasi Aktivitas 46

4.2.2 Hasil Belajar 48

4.2.2.1 Pengolahan dan Analisis Data Prestes 48

4.2.2.2 Uji Normalitas Data Pretes 49

4.2.2.3 Uji Homogenitas Data Pretes 50

4.2.2.4 Pengolahan dan Analisis Data Postes 50

4.2.2.5 Uji Normalitas Data Postes 51

4.2.2.6 Uji Homogenitas Data Postes 52

4.2.2.7 Uji Hipotesis Data Postes 52

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 57

5.2. Saran 58

DAFTAR PUSTAKA 59

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 18 Tabel 2.2. Tabel Hasil Penelitian Terdahulu 22 Tabel 3.1. Two Group Pretest – Postes Design. 35 Tabel 3.2. Indikator Observasi Aktivitas Siswa. 38

Tabel 3.3. Kriteria Penilaian Tes Uraian 39

Tabel 3.4 Kategori Hasil Belajar Siswa 39

Tabel 3.5 Kriteria dan Persentase Nilai 40

Tabel 4.1 Rata-rata Aktivitas Kelas Eksperimen 47 Tabel 4.2 Rata-rata Aktivitas Kelas Kontrol 47 Tabel 4.3 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48

Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Pretes 49

Tabel 4.5 Uji Homogenitas Data Pretes 50

Tabel 4.6 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 50

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Postes 51

Tabel 4.8 Uji Homogenitas Data Postes 52

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Menggambarkan gaya pada suatu benda

dengan anak panah 25

Gambar 2.2 Dua orang anak sedang memberikan gaya pada meja. 28

Gambar 2.3 Arah gaya dan percepatan 28

Gambar 2.4 Percobaan untuk menunjukkan bahwa besar gaya aksi

sama dengan besar gaya aksi. 31

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 37

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol 49

Gambar 4.2 Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen dan

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 61 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 70 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 79

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa 1 89

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa 2 93

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa 3 98

Lampiran 7 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 102

Lampiran 8 Tes Hasil Belajar 111

Lampiran 9 Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 114 Lampiran 10 Lembar Distribusi Penilaian Aktivitas Siswa Eksperimen 115 Lampiran 11 Lembar Distribusi Penilaian Aktivitas Siswa Kontrol 124 Lampiran 12 Rekapitulasi Pretes Kelas Eksperimen 133 Lampiran 13 Rekapitulasi Postes Kelas Eksperimen 135 Lampiran 14 Rekapitulasi Pretes Kelas Kontrol 137 Lampiran 15 Rekapitulasi Postes Kelas Kontrol 139 Lampiran 16 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen 141 Lampiran 17 Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol 142 Lampiran 18 Perhitungan Rata-rata,Simpangan Baku, Varians 143

Lampiran 19 Uji Normalitas Data 147

Lampiran 20 Uji Homogenitas 152

Lampiran 21 Uji Hipotesis 154

Lampiran 22 Tabel Wilayah Luas Kurva 0 ke z 158 Lampiran 23 Daftar Nilai Kritis Uji Liliefors 159 Lampiran 24 Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F 160 Lampiran 25 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t 162

(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Dunia pendidikan merupakan salah satu dari aspek tersebut. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM sangat bergantung pada kualitas pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa karena berhasilnya pembangunan di bidang pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap pembangunan di bidang yang lainnya. Oleh karena itu, pembangunan dalam bidang pendidikan sekarang ini semakin giat dilaksanakan. Berbagai carapun ditempuh untuk memperoleh pendidikan, baik pendidikan secara formal maupun pendidikan secara nonformal .

Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. UU RI No. 20 Pasal 1 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional telah ditetapkan bahwa “pendidikan adalah usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara”. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang

cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Sistem pendidikan nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

(12)

2

fenomena dan gejala alam secara empiris, logis, sistematis, dan rasional yang melibatkan proses dan sikap ilmiah. Fisika dapat dijelaskan berdasarkan pada tiga aspek fisika atau dimensi fisika, yakni: isi fisika, sikap fisikawan dan metode fisika. Berdasarkan aspek isi fisika, pada dasarnya fisika adalah konsep, hukum, dan teori. Aspek sikap fisikawan adalah ahli dalam melakukan kegiatan fisika. Dengan perkataan lain kecenderungan individu untuk bertindak atau berperilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Sikap ilmiah dalam menyelesaikan masalah fisika, yakni: sikap ingin tahu, kritis, obyektif, menemukan, menghargai karya orang lain, tekun dan terbuka.

Berdasarkan hasil wawancara kepada salah seorang guru fisika dan pengalaman penulis saat melakukan observasi di SMA N 16 Medan, guru tersebut mengatakan bahwa nilai rata-rata ujian fisika siswa kelas X masih berada dibawah target jika dilihat dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 7,5. Pada T.P. 2012/2013 rata-rata nilainya 5,8 dan pada T.P. 2013/2014 rata-rata nilainya 6,7. Guru tersebut mengungkapkan bahwa nilai rata-rata ujian fisika kelas X SMA Negeri 16 Medan untuk kedua Tahun Pelajaran tersebut masih tergolong rendah.

(13)

Saat melaksanakan observasi di sekolah tersebut, guru yang bersangkutan mengatakan bahwa aktivitas siswa masih kurang aktif, karena selama proses pembelajaran siswa jarang melakukan percobaan atau eksperimen. Hal tersebut menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan kreatif, sehingga pelajaran fisika menjadi membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan tidak disukai oleh siswa. Akibatnya siswa kurang mampu memahami, menerapkan dan menganalisis konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu diterapkan suatu model pembelajaran yang sesuai dan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa. Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan diterapkan adalah model problem based learning (PBL). Model PBL merupakan pendekatan yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi (Trianto, 2010). Pembelajaran PBL dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual, belajar berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata dan menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri.

Menurut Arends (2008), model PBL merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri. Model pembelajaran ini juga mengacu pada model pembelajaran

yang lain, seperti “pembelajaran berdasarkan proyek (project-based instruction)”,

“pembelajaran berdasarkan pengalaman (experience-based instruction)”, “belajar

otentik (authentic learning) dan ”pembelajaran bermakna (anchored instruction). Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks.

(14)

4

eksperimen 30,66 setelah diberi perlakuan dengan model PBL maka hasil belajar fisika siswa meningkat dengan nilai rata-rata postes 68,66. Menurut hasil penelitian Siagian (2009) yang menerapkan model PBL di SMP N 2 Rantau Utara pada materi pokok Listrik Dinamis diperoleh nilai pretes kelas eksperimen 4,197 setelah dilakukan perlakuan dengan model PBL diperoleh hasil postes 7,54. Berdasarkan hasil kedua peneliti ini diketahui bahwa ada pengaruh yang signifikan antara model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar siswa.

Kelemahan dari kedua penelitian tersebut tidak memperhatikan aspek yang lain dari siswa, seperti tidak mengukur aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Selama proses pembelajaran, aktivitas sangat penting diperhatikan karena pada hakekatnya belajar merupakan perubahan tingkah laku yang menyangkut pengetahuan dan keterampilan. Keterampilan yang dimaksud adalah keterampilan bertanya, memecahkan masalah, mempresentasikan hasil karya dan melakukan percobaan.

Sardiman (2009) mengatakan bahwa “pada prinsipnya belajar adalah

berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan, tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas, sehingga aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar. Hal ini didukung oleh

Slameto (2010) mengatakan bahwa “akitvitas belajar merupakan prinsip atau asas

yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar.” Perlu ditambahkan bahwa aktivitas belajar itu bersifat fisik maupun mental. Kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait. Sehubungan dengan hal tersebut, Piaget menerangkan bahwa seorang anak itu berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa perbuatan berarti anak itu tidak berpikir. Oleh karena itu, agar anak berpikir sendiri maka harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri.

(15)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan:

1 Kurangnya peralatan fasilitas laboratorium yang mendukung proses belajar mengajar, sehingga siswa sulit memahami konsep fisika

2 Jumlah siswa melebihi kapasitas kelas, menyebabkan perilaku siswa sulit dikontrol

3 Guru belum maksimal melibatkan siswa untuk aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

4 Cara guru menjelaskan pelajaran hanya dengan mengandalkan rumus dan soal-soal saja sehingga menyebabkan siswa merasa jenuh

5 Siswa jarang diajak berfikir menemukan konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari sehingga fisika menjadi membosankan.

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan, sehingga memungkinkan tujuan penelitian. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1 Model pembelajaran yang digunakan adalah model problem based learning.

2 Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X semester I SMA Negeri 16 Medan T.P 2014/2015.

3 Hasil belajar siswa yang diteliti adalah pada materi Hukum Newton.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1 Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model problem based leraning pada materi Hukum Newton kelas X semester I SMA

(16)

6

2 Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi Hukum Newton kelas X semester I SMA Negeri 16 Medan?

3 Bagaimana aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model problem based leraning pada materi Hukum Newton kelas X semester I SMA Negeri 16 Medan?

4 Bagaimana aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model konvensional pada materi Hukum Newton kelas X semester I SMA Negeri 16 Medan?

5 Apakah ada perbedaan pengaruh model problem based learning dengan model konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi Hukum Newton kelas X semester I SMA Negeri 16 Medan?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1 Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model problem based learning pada materi Hukum Newton di kelas X

semester I SMA N 16 Medan

2 Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi Hukum Newton di kelas X semester I SMA N 16 Medan

3 Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model problem based learning pada materi Hukum Newton di kelas X semester I SMA N 16 Medan

4 Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model konvensional pada materi Hukum Newton di kelas X semester I SMA N 16 Medan

5 Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh model problem based learning dengan model konvensional terhadap hasil belajar

(17)

1.6 Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1 Sebagai informasi hasil belajar siswa dengan penerapan model problem based learning pada materi Hukum Newton di SMA Negeri

16 Medan.

2 Sebagai bahan informasi alternatif dalam pemilihan model pembelajaran di sekolah.

1.7 Defenisi Operasional

1 Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya termasuk buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Joyce et all., 2009)

2 Model PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran di mana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan ketrampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri (Arends, 2008).

(18)

ii

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Gambar 2.1    Menggambarkan gaya  pada suatu benda   dengan anak panah

Referensi

Dokumen terkait

Dilakukan bila: perawat ragu, tidak jelas, tak dengar, klien malu, bicara tidak. lengkap,

[r]

diangkat sebagai kepala sekolah adalah guru yang telah mempunyai sertifikasi. dan pengalaman kerja

menemukan bahwa kegiatan sehari-hari yang dilakukan pada saat tinggal di rumah biasa (tidak susun) seringkali terbawa ke lingkungan rumah susun antara

1) Guru dapat menerapkan pendekatan SAVI pada pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek kemampuan membaca pemahaman. 2) Guru dapat memahami dengan tepat langkah-langkah

Polimer biodegradabel seperti kopolimer poli(asam laktat)-poli(asam glikolat) (PLGA) biasanya dibuat melalui kopolimerisasi pembukaan cincin D,L-laktida dan glikolida

The problem faced by teacher of SMP N 2 Simo Boyolali in teaching reading to the second year students are that the student feels bored in learning English, because they have

PENGUMPULAN DATA &amp; INFORMASI PENDUKUNG AKREDITASI. SDIT