• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROSES PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

~

ISSN : 1693-7287

J

u

r

...

Proses Pemhelajaran llmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar Risma Sitobang

Membangun Kamkter Mahasiswa Jujur, Cerdas, Tangguh dan Religius Sri Hadiningnun

,

Pencgakan Hukum Lingkungan Terhadap Praktek Limbah B3 Industri Menurut Undang-Undang Lingkungan Hidup No. 23/1997 dan PP No. 85/1999

Dewa Gede Sudika Mangku

Peran Strategis Badan Pertanahan Nasional Dalam Penyelesaian Konflik

f-lak Ulayat Ditinjau dari Perspektif HAM

Parlaungan Gabriel Siahaan

Protcksi Hukum Terhadap Hak Masyarakat Adat Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam

Noviy Hasanab

Perang Melawan Terorisme Dalam Perspektif Realis Budi Ali Mukmin Sarumpaet

Desentralisasi Sebagai Salah Satu Upaya Untuk Mencegah Arus Urbanisasi Supsiloani

Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanun Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) di Dinas Kebersihan Kota Medan

Dra. Februati Trimarai, M.Si dan Rosmeri Simarmata, S.Sos

Diterbitkan oleh :

(2)

ISSN

1693 - 7287

JURNALKBWARGANEGARAAN

Penerbit

Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Pembina

Rektor Universitas Negeri Medan Dekan FIS U nimed

Penanggung Jawab

Ketua }urusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Dewan Penyunting Pakar

Djanius Djamin, Prof. Dr. (Universitas Negeri Medan, Medan) Abdul Muin Sibuea, Prof. Dr. (Universitas Negeri Medan, Medan) Idrus Affandi, Prof. Dr. (Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung)

Ridwan A. Sani, Dr. (Universitas Negeri Medan, Medan) Warsono, Dr. (Universitas Negeri Surabaya, Surabaya)

Ketua Penyunting

Drs. Buha Simamora, SH., MH

Sekretaris Penyunting

Parlaungan Gabriel Siahaan, SH., M.Hum

Pelaksana Penyunting Drs. Suady Husein, SH., MS Drs. Liber Siagian, M.Si Dra. Yusna Melianti, MH Drs. Halking, M.Si Ramsul Nababan, SH

Alamat Redaksi : Jurusan PP-Kn FIS UNIMED

Jl. Williem Iskandar Pasar

V

Medan

K

Pos.

20221

Telp

(061) 6625973-

Fak

(061)- 6614002

E-mail PPKn @Plasa.com

(3)

Jurnal Kewarganegaraan

BAnD lSI

Volume 20, Nomor 01, juni 2013

Pengantar Redaksi ... iii

Tajuk Rencana Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran

CJ

Proses Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar

Risma Sitohang ... 1

C)

Membangun Karakter Mahasiswa jujur, Cerdas, Tangguh dan Religius Sri Hadiningrum ... 12

Analisis Hukum

Penegakan Hukum Lingkungan Terhadap Praktek Limbah 83 Industri Menurut Undang-Undang Lingkungan Hid up No. 23/1997 dan PP No. 85/1999

Dewa Gedc Sudika Mangku. ... : ... 34 Peran Strategis Badan Pertanahan Nasional Dalam Penyelesaian

Konflik Hak Ulayat Ditinjau dari Perspektif HAM

Parlaungan Gabriel Siahaan. ... 49

Proteksi Hukum Terhadap Hak Masyarakat Adat Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam

Noviy Hasanah ... 75

Wacana Demokrasi dan Politik

Perang Melawan Terorisme Dalam Perspektif Realis

Budi Ali Mulanin Sarumpaet ... 82

Desentralisasi Sebagai Salah satu Upaya Untuk Mencegah Arus Urbanisasi

Supsiloani ... 91

Faktor-Faktor Penghambat PeJaksanaan AkuntabiJitas Kinerja

lnstansi Pemerintah (AKIP) di Dinas Kebersihan Kota Medan

Februati Trimumi dan Rosmeri Simarmat:a ... lOS

Jumal Kewarganegaraan, 'VolUme 20, :Nonwr 01, Ju:ni 2013

~

katagori, yaitu: Analisis Huku Jurnal Kewarga ditentukan. D Nomor 01 }UJ Jurusan PP-Kn dan selalu rutiJ Juni dan Nope

Pada ter yang menitikl Pembelajaran,

Rubrik membahas te Sekolah Dasa dapat disimpu peran yang s belum membt besar siswa b tingkatan pe prinsip, huku ingatan mere secara efektif Pengetahuan ~

center. Kondis

guru. Apalagi materi sehing terhadap rna membahas t Tangguh dan

Pendidikan b menanamkan cerdas, tan membangun K

(4)

tiap bagian, kurangnya kualitas dari tidak adanya SOP pelaksanaan AKIP baga yang berwenang dalam hal in i k memaksimalkan pelaksanaan AKIP ai Dinas Kebersihan Kota Medan, yang benar sehingga AKIP bukan

pkan kepada para akademisi, guru untuk berpartisipasi mengirimkan h maupun hasil penelitian tentang kategori Tajuk rencanc: Penelitian Hukum dan Wacana Demokrasi dan

egaraan ini dapat menjadi bacaan pada umumnya, untuk menambah i menyampaikan terima kasih dan tim penyunting yang telah bekerja

ini dapat diterbitkan.

Redaksi

VolUme 20, '.NumorOJ, Jwri 2013

PROSES PEMBELAJARAN ILMU PEN GET AHUAN SOSIAL DI TINGKA T SEKOLAH DASAR

Oleh: Risma Sitohang•

Abstract

As a subject at school, social science has a strategic position. In the learning process of social science teachers don't do much effort yet that 's why most of students can not reach the competency but they only reach the understanding level. Students can only memorize facts, concepts, principle, law, theory and other innovative ideas in their memorizing level and can not use and apply it effectively in solving daily problems. The learning orocess of social science still tends to teacher centered learning. This condition surely makes the learning process is only mastered by the teachers. Moreover the learning of social science is a subject that full of material so the students are suggested to have a holistic understanding about the material which is explained by the teachers.

Keywords : Learning Process, Social Science Learning

PENDAHULUAN

Menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang disempumakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bahwa setiap individu menipunyai potensi yang hams dikembangkan, maka proses pembelajaran yang cocok adalah yang menggali potensi anak untuk selalu kreatif dan berkembang. Namun kenyataan dilapangan belum menunjukkan kearah pembelajaran yang bermakna. Para pendidik masih perlu penyesuaian dengan KTSP, guru sendiri belum siap dengan kondisi sedemikian plural sehingga untuk mendesain pembelajaran yang bermakna guru mengalam kesulitan.

Pembelajaran yang efektif seharusnya membantu siswa untuk menempatkan dirinya dalam kondisi dimana siswa dapat melakukan konstruksi-konstruksi pemikiran mereka dalam keadaan atau suasana yang logis, wajar, alami dan dapat mengekspresikan dirinya secara tepat tentang

CDnz. ~ SitoiUz"'J, !M.,q>tf atfafali Staj Pennajar PtufiJ 'Fa~ftas ICmu Peruf~n 'Universitas :Negro

'M.etfan

(5)

apa yang sudah meraka dapatkan, dirasakan dan dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-bari.

Dalam kurikulum pendidikan Ilmu Penegetahuan Sosial (IPS) Sekolah Dasar (SD) dijelaskan bahwa dalam melaksanakan kegiatan pembel~aran

guru hendaknya menerapkan prinsip belajar aktif, yakni pembelajaran yang melibatkan siswa secara fisik, mental (pemikiran, perasaan, dan sikap sosial) dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.

Pola pembelajaran pendidikan IPS menekankan pada unsur pendidikan dan pembekalan pada siswa. Penekanan pembelajarannya bukan sebatas pada upaya mencecoki atau menjejali siswa dengan sejumlah konsep yang bersifat hafalan belaka, melainkan teletak pada upaya agar mereka mampu menjadikan apa yang telah dipelajarinya sebagai bekal dalam memahami dan ikut serta dalam melakoni kehidupan masyarakat lingkungannya, serta sebagai bekal bagi dirinya untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang

.

yang patmg tinggi. Di sinilah sebenamya penekanan misi dari Pendidikan IPS.

Oleh karena itu, rancangan pembelajaran guru hendaknya diarahkan

dan difocuskan sesuai dengan kondisi dan perkembangan potensi siswa agar pembelajaran yang dilttkukan benar-benar berguna dan bennanfaat bagi siswa (Hamid Hasan : 1996)

Proses .pembelajaran IPS yang penekanannya hanya pada pengusaan bahan sebanyak-banyaknya, sehingga penggunaan metode ceramah yang lebih banyak digunakan dan dipandang 1ebih efektif untuk mencapai tujuan tersebut, sedangkan penggunaan metode yang lain seperti metode inkuiri yang dipandang sebagai inovasi dalam pembelajaran IPS khususnya di Sekolah Dasar belum banyak diterapkan.

DaJam pembeJajaran IPS penggunaan model pembeJajaran terpadu merupakan salah satu inovasi, namun guru belum dapat melaksanakannya secara optimal. Adapun keuntungan penggunaan model pembelajaran

Jurnal Kewarganegaraan, 'Vo6tme 20,Nomor01, Juni 2013

terpadu kern bar anak l

pendapl pembell sesua1

BAKEl

pendapl aktivital proses belajar dengan dengan pembeh

kombin perlengl Unsur dari si perpustl

(6)

dirasakan dan dapat dilaksanakan

Penegetahuan Sosial (IPS) Sekolah kegiatan pembelajaran aktif, yakni pembelajaran yang

~ pe1m~~rran, perasaan, dan sikap sosial)

menekankan pada unsur pendidikan pembelajarannya bukan sebatas siswa dengan sej umlah konsep yang pada upaya agar mereka mampu sebagai bekal dalam memahami masyarakat lingkungannya, serta pendid~ya ke jenjang

perkembangan potensi siswa berguna dan bennanfaat

pet:tek;ma:DD)ra hanya pada pengusaan •gg;un:um metode ceramah yang lebih

untuk mencapai tujuan tersebut, lain seperti metode inkuiri yang khususnya di Sekolah

model pembeJajaran terpadu

belum dapat melaksanakannya penggunaan model pembelajaran

'Vofume 20, WomorOJ, Juni 2013

terpadu pada pembelajaran IPS terutama di SD yaitu menumbuh kembangkan keterampilan berfikir anak dan menumbuh kembangkan sosial anak seperti , keija sama, toleransi, komunikasi, dan mau menerima pendapat orang lain. Hal ini menjelaskan bahwa penggunaan model pembelajaran terpadu selain sesuai karakteristik siswa sekolah dasar, juga sesuai denganjati diri IPS dan peranan guru dalam proses pembelajaran.

HAKEKAT PEMBELAJARAN

Di dunia pendidikan istilah pembelajaran sering digunakan. Menurut pendapat Gagne ( dalam Benny 2009) pembelajaran adalah serangkaian aktivitas ang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan teijadinya proses belajar. Aktivitas pembelajaran akan memudahkan teijadinya proses belajar apabila mampu rriendukung peristiwa internal yang terkait dengan dengan pemrosesan infonnasi. Kegiatan atau aktivitas pembelajaran di desain dengan tujuan untuk memfasilitasi siswa mencapai kompetensi atau tujuan "" pembelajaran.

Hamalik (200 1) menyatakan bahwa pembelajaran adalah "suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan". Unsur manusiawi merupak:an unsur penting dalam pembelajaran yang terdiri dari siswa, guru, tenaga laboratorium, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan.

Dalam pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari bagian material seperti, kurikulum, buku-buku, majalah, koran, papan tulis, kapur, brosur, buletin, OHP, peta, globe dsb. Fasilitas dan perlengkapan meliputi ruangan kelas, kursi dan meja belajar siswa, ruangan laboratorium, perpustakaan, komputer, sedangkan yang termasuk prosedur adalah jadwal pelajaran, metode mengajar, belajar, praktek, dan ujian.

(7)

HAKEKA T PEMBELAJARAt~ IPS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan bidang studi yang mempelajari, menganalisis, menelaah masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek tentang hubungan manusia dan dunia sekelilingnya. IPS lahir dari keinginan para pakar pendidikan untuk "Membekali" para siswa nantinya mereka mampu menghadapi dan menangani kompleksitas dalam kehidupan di masyarakat yang sering sekali berkembang secara tidak terduga.

Bart dan kawan-kawan ( 1978) menyatakan bahwa untuk menghadapi masalah kompleksitas kehidupan para peserta didik harus mampu memadukan informasi dari ilmu-ilmu sosial . Oleh karena itu, kajian IPS bukan hanya untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan manusia saja, melainkan tentang tindakan-tindakan empatik yang melahirkan pengetahuan tersebut (Dunfee and Sagl, 1996). ,

....

Dalam pembelajaran IPS memiliki tujuan dalam proses belajar mengajar, yakni untui<. dapat mengembangkan cara berflkir siswa secara kritis dan kreatif dalam melihat hubungan manusia dan lingkungan hidupnya. Selaat itu juga, agar siswa dapat memahami alam dan kehidupan masyarakat, menyadari perubahan lingkungan alam dan masyarakat serta mampu menerapkan secara praktek sikap manusia modren yang sesungguhnya, serta memiliki pengetahuan mengenai perubahan-perubahan yang telah di alami penduduk di Indonesia ini. Sehingga mampu memahami keadaa.n bangsa Indonesia sekarang dalam rangka mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

Selain itu juga, pembelajaran IPS juga memiliki fungsi sebagai bentuk sikap rasional dan bertanggung jawab terhadap masalah-masalah yang timbul

akibat interaksi antar manusia dengan lingkungannya. Ruang lingkup IPS

meliputi program belajar mengajar yang dituangkan dalam pokok-pokok

Jumal Kewarganegaraan, 'Voliune 20, 1fomor 01, Juni 2013

bahasan yang I

kepada lingkung Dalam konsep dan g belajar mengaJ< ilmu-ilmu sosia

PEMBELAJM

Ilmu Pe diberikan mulai tingkat sekolah sosiologi, antr merupakan peng dalam teme-tem Pembel diajarkan meru IPS di sekolah konsep", karenl

sejumlah konse berdasarkan koiJ

Mata gkan pengetahu bangsa dan ne! yang sedemikiru yang holistik ill

Pembel~

(8)

) merupakan bidang studi yang

masalah sosial di masyarakat dengan

hubungan manusia dan dunia

para pakar pendidikan untuk

mampu menghadapi dan menangani

yang sering sekali berkembang

bahwa untuk menghadapi

didik harus mampu memadukan

karena itu, kajian IPS bukan hanya

keterampilan yang berhubungan

tindakan-tindakan empatik yang

tujuan dalam proses belajar

cara berftkir siswa secara

manusia dan lingkungan

memahami alam dan kehidupan

alam dan masyarakat serta

sikap manusia modren yang

mengenai perubahan-perubahan

ini. Sehingga mampu memahami

rangka mempertebal semangat

juga memiliki fungsi sebagai bentuk

masalah-masalah yang timbul

lingkungannya. Ruang lingkup IPS

dituangkan dalam pokok-pokok

'Vo6une 20, 'NomorOJ, Juni 2013

bahasan yang diurutkan dari lingkungan terdekat dan sederhana sampat

kepada lingkungan yang semakin luas dan kompleks.

Dalam proses pembelajaran IPS, siswa di motivasi untuk menemukan

konsep dan generalisasi yang dibahas secara terpadu di dalam kegiatan

belajar mengajar, konsep dan generalisasi tersebut didukung oleh berbagai

ilmu-ilmu sosial.

PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu pelajaran yang

diberikan mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai ke perguruan tinggi. Pada

tingkat sekolah dasar mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah,

sosiologi, antropologi, tata negara dan ekonomi. Materi pelajaran IPS merupakan penggunaan konsep-konsep dari ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi

dalam teme-tema tertentu.

Pembelajaran IPS di sekolah dasar bersifat integratif, materi yang

... diajarkan merupakan akumulasi sejumlah displin ilmu sosial. Pembelajaran

IPS .di sekolah pun lebih menekankan aspek "pendidikan" dari pada ''tranfer

konsep", karena melalui pembelajaran IPS siswa diharapkan memahami sejumlah konsep dan melatih sikap, nilai, moral, dan keterampilannya

berdasarkan konsep yang telah dimilikinya.

Mata pelajaran IPS di sekolah dasar berfungsi untuk mengemban

gkan pengetahuan, t:J.ilai, sikap dan keterampilan siswa tentang masyarakat,

bangsa dan negara Indonnesia. Terkait dengan tujuan mata pelajaran IPS

yang sedemikian fundamental maka guru dituntut untuk memiliki pemahaman

yang holistik dalam upaya mewujudkan pencapaian tujuan tersebut.

Pembelajaran IPS yang dikembangkan harus memperhatikan tingkat perkembangan psikologi siswa. Pengetahuan Ilmu Sosial di sekolah dasar

hams memperhatikan kebutuhan anak yang berusia antara 7-12 tahun.

"Anak dalam kelompok usia 7-12 tahun berada dalam perkembangan

(9)

kemampuan intelektuaV kognitifnya pada tingkatan ko ngkrit operasional"

(piaget, 2007).

Pada usia 7-12 tahun, anak memandang dunia dalam keseluruhan

yang utuh, dan menganggap tahun yang akan datang sebagai waktu yang

jauh. Yang mereka pedulikan adalah sekarang (kongkrit), padahal bahan

materi IPS penuh dengan pesan yang bersifat abstrak. Konsep-konsep

seperti waktu, perubahan, kesinambungan, arah mata angin, Iingkungan,

ritual, nilai, peranan, permintaan, atau kelangkaan adalah konsep-konsep

abstrak yang dalam program studi IPS harus dibelajarkan kepada siswa

sekolah dasar.

Berdasarkan spesifikasi pengertian dan tujuan IPS merupakan

bidang studi yang sangat penting. Unttik mencapai tujuan yang amat

strategis tersebut tentu diperlukan upaya inovatif dalam proses pembelajaran

di sekolah dasar. Melalui mata pelajaran IPS peserta didik diarahkan untuk '

dapat menjadi W"arga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung

jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Di masa yang akan datang

peserta didik akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan

masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat.

Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan

pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial

masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Mata

pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam

proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan

dalam masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik

akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan lebih mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

sebagai berikut:

Jumal Kewarganegaraan, 'Vofume 20, Womor01, Junz 2013

1. Mengen masyara

2. Memilil<

ingin ta

kehidup

3. Memilik

kemanus

4. Memilik dalam I

global.

RUANGLINGJ

Ruang

dengan: Keluar

Negara Republi

ekonomi, sedan

kerajaan di Indo

beberapa peristi

Pengorg2

kurikulum seko

semakin luas

bahan pengajar

semakin meluas

tahun 1955. Dal,

meluas tersebut

kegiatan-kegiatan

Di Indo

dasar sejak kur

(10)

pada tingkatan kongkrit operasional"

dunia dalam keseluruhan datang sebagai waktu yang sekarang (kongkrit), padahal bahan bersifat abstrak. Konsep-konsep arah mata angin, lingkungan, kelangkaan adalah konsep-konsep harus dibelajarkan kepada siswa

dan tujuan IPS merupakan Untuk mencapai tujuan yang amat inovatif dalam proses pembelajaran IPS peserta didik diarahkan untuk

'

yang demokratis, dan bertanggung Di masa yang akan datang berat karena kehidupan setiap saat.

analisis terhadap kondisi sosial bermasyarakat yang dinamis. Mata komprehensif, dan terpadu dalam

dan keberhasilan dalam kehidupan

tersebut diharapkan peserta didik luas dan lebih mendalam pada

peserta didik memiJiki kemampuan

Vofume 20, NamorOJ, Jum 2013

1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

2. Memiliki kemampuan dasar berfikir kritis logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan rnasalah, dan keterampilan dalam kehidupan social.

3. Memiliki komitrnen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, beketjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.

RUANG LINGKUP MATERI IPS DI SD

Ruang lingkup pengajaran IPS meliputi hal-hal yang berkaitan dengan: Keluarga, Wilayah Sekitar, Wilayah Propinsi, Pemerintahan Daerah, Negara Republik Indonesia, Pengenalan Kawasan Dunia dan kegiatan ... ekonomi, sedangkan ruang Iingkup pengajaran sejarah meliputi:

Kerajaan-kerajaan di Indonesia, tokoh dan peristiwa, Indonesia pada jaman penjajahan, beberapa peristiwa penting sebelum dan sesudah kemerdekaan .

Pengorganisasian materi IPS yang banyak digunakan dalam kurikulum sekolah sekarang ini adalah pendekatan lingkungan yang semakin luas atau expanding environments approach. Pengorganisasian bahan pengajaran dengan menggunakau pendekatan lingkungan yang semakin meluas sebenarnya pertama sekali diusulkan oleh Hanna pada tahun 1955. Dalam usulannya Hanna mengabungkan pendekatan lingkungan meluas tersebut dengan tema-tema pokok yang dinamakannya sebagai kegiatan-kegiatan dasar manusia dan masyarakat.

Di Indoneia pengorganisasian materi IPS pada tingkat sekolah dasar sejak kurikulum 1968, 1975, dan 1994 pada umumnya menganut pendekatan lingkungan masyarakat yang semakin meluas atau expanding

(11)

environments approach. Dalam kurikulum tahun 1968 sebutan pengaJaran

IPS bel urn dikenal. Yang dijelaskan disitu adalah pendidikan kewarga

negaraan meliputi sejarah Indonesia, ilmu bumi, dan kewarga negaraan. Mata

pelajaran ini di dalam kurikulum termasuk segi pendidikan kelompok

pembinaan jiwa pancasila. Segi pendidikan ini merupakan jalinan seg1

pendidikan ilmu bumi, sejarah, dan pengetahuan kewarga negaraan.

Di samping pendekatan di atas terdapat pula pendekatan seperti

pendekatan priodisasi yang berlaku untuk sejarah dimana penyajian materi

sejarah dalam kurikulum dimulai dari masa kini menuju kepada masa lalu

berdasarkan priode- priode atau tonggak sejarah tertentu, sehingga setiap

priode sejarah diuraikan secara tuntas, barn masuk ke priode yang lain.

Pendekatan yang berhubungan dengan keterpaduan materi program IPS,

pada tingkat sekolah dasar dilakukan secara terpadu atau integrated

dimana konsep- konsep dari berbagai displin ilmu sosial dipadukan untuk mengkaji melnahami suatu topik atau permasalahan.

Pendekatan, pembelajaran IPS yang dilakukan guru di dalam kelas

terdiri dari dua jenis pendekatan yaitu:

1. pendekatan traditional yaitu pendekatan pembelajaran dimana guru di dalam kelas menggunakan metode mengajar yang relatif tetap atau

monoton setiap kali mengajara IPS. Guru terkesan lebih aktif dari

pada siswa. Gurulah , yang memegang peranan penting dalam

pembelajaran. Pendekatan pembelajaran ini kurang menggunakan

alat atau media yang memadai sehingga basil belajar kurang

optimal,

2. pendekatan inkuiri dan discoveri merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menuntut siswa untuk mencari dan menemukan

sendiri sesuatu yang baru sebagai hasi1 beJajar. Inkuiri dan discoveri

merupakan dua pendekatan yang satu sama lain tak dapat dipisahkan.

Pendekatan ini akan memberikan suasana dan iklim belajar yang

Jumal Kewarganegaraan, o/ofume 20, 1fomorOJ, Juni 2013

lebih

aktiVI

saja.

EVALUASI

Evah

proses pembe

adalah prose

peserta didikl

melakukan e

proses pemb

Men

sejauh mana

tujuan belaj

bahwa peni

yang diperoh

evaluasi hailj

kognitif, afeld Instru

berupa tes t

adalah non tes

PENUTUP

Ilmu

yang diberika

Pembelajaran

diajarkan m

pelajaran IPS

nilai, sikap, d

(12)

pengaJaran

bumi, dan kewarga negaraan. Mata

segi pendidikan kelompok

ini merupakan jalinan segi

r,. .. ~,.,J..,""" kewarga negaraan.

seperti

sejarah dimana penyajian materi

menuju kepada masa lalu

sejarah tertentu, sehingga setiap

ke priode yang lain.

keterpaduan materi program IPS,

secara terpadu atau integrated

sosial dipadukan untuk

.

dalam kelas

~aeiKaUILn pembelajaran dimana guru di

mengajar yang relatif tetap atau IPS. Guru terkesan lebih aktif dari

penting dalam

ini kurang menggunakan

sehingga hasil belajar kurang

· merupakan suatu pendekatan untuk mencari dan menemukan

~ai hasi} beJajar. Inkuiri dan discoveri

tg satu sama lain tak dapat dipisahkan.

L(an suasana dan iklim belajar yang

~n,

o/ofume 20, 1{omor01, Juni 2013

lebih aktif kepada siswa. Proses pembelajaran lebih didominasi oleh

aktivitas siswa. Guru hanya bertindak se bagai motivator dan fasilitator

saja. Pendekatan ini lebih berpusat pada siswa.

EV ALUASI DALAM PEMBELAJARAN IPS

Evaluasi atau penilaian merupakan salah satu komponen dalam

proses pembelajaran pada mata pelajaran lPS. Penilaian mata pelajaran IPS

adalah proses untuk mendapatkan informasi tentang prestasi atau kinetja

peserta didik dalam mata pelajaran IPS. Hasil penilaian digunakan untuk

melakukan evaluasi terhadap ketuntasan bel ~ jar peserta didik dan efektivitas

proses pembelajaran IPS.

Menurut Hamalik (200 I) penilaiian adalah .. upaya untuk memeriksa

sejauh mana siswa telah mengalami kemajuan belajar atau telah mencapai

tujuan belajar dan pembelajaran". Dari pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa penilaian tidak hanya aspek kognitif tetapi juga dari pengalaman

...

yang diperoleh siswa melalui proses pendidikan. Sehingga dalam menyusun

evaluasi harus disesuaikan dengan tujuan yang direncanakan yaitu tujuan

kognitif, afektif, dan psikomotor.

Instrumen penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur kognitif

berupa tes tertulis, sedangkan untuk mengukur afektif dan psikomotor adalah non tes.

PENUTUP

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran

yang diberikan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi.

Pembelajaran IPS di tingkat Sekolah Dasar bersifat integratif, materi yang

diajarkan merupakan akumulasi sejumlah disiplin ilmu-ilmu sosial. Mata

pelajaran IPS di sekolah dasar berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan,

nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa, dan negara

Indonesia.

(13)

Proses pembelajaran IPS di Sekolah Dasar selarna ini lebih di tekankan kepada penguasaan bahan atau materi pelajaran yang sebanyak-banyaknya atau menjejali sejumlah konsep-konsep, sehingga suasana belajar bersifat kaku, dan hanya satu arah (teacher center) tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat dalam pembelajaran, siswa hanya sebagai pendengar.

Dalam hal ini budaya belajar Iebih ditandai oleh budaya hafalan dari pada budaya berfikir, akibatnya siswa menganggap bahwa lPS adalah pelajaran hafalan saja. Pengorganisasian materi IPS dalam kurikulum banyak menggunakan pendekatan meluas atau expanding environments

approach dan pendekatan yang diterapkan guru dalam kelas adalah

pendekatan pembelajaran tradisional dan· pendekatan pembelajaran inkuiri

dan discoveri.

Pendekatan tradisional guru dalarn kelas menggunakan metode mengajar yan~ relatif tetap (monoton) setiap kali mengajar IPS. Guru terkesan lebih aktif .dari siswa. Gurulah yang memegang peranan penting

(teacher center). Pendekatan inkuirildiscoveri pembelajaran ini menuntut siswa

untuk mencari dan menemukan sendiri sesuatu yang baru sebagai basil belajar, guru hanya sebagai motivator dan fasilitator. Pendekatan ini lebih berpusat pada siswa (student center).

Penilaian merupakan salah satu komponen dalam proses pembelajaran IPS. Penilaian dalam pembelajaran IPS tidak hanya aspek kognitif tetapi dari pengalaman yang diperoleh siswa melalui proses pendidikan, sehingga dalam menyusun evaluasi harus disesuaikan dengan tujuan yang direncanakan yaitu tujuan kognitf, afektif, dan psikomotor.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi Standar Kompetensi Mata

Pelajaran SosiaLSekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:

Puskur- Dit PTK3D.

Jumal Kewarganegaraan, 'flofume 20, 1farnor01, Juni 2013

Djamari, H. 19 Tenaga Etin Solihatin.

(14)

Sekolah Dasar selama in i lebih di

atau materi pelajaran yang

sebanyak-konsep-konsep, sehingga suasana

satu arah (teacher center) tidak

a untuk terlibat dalam pembelajaran,

lebih ditandai oleh budaya hafa[an dari

wa menganggap bahwa IPS adalah

sian materi IPS dalam kurikulum

eluas atau expanding environments

·terapkan guru dalam kelas adalah

dan pendekatan pembelajaran inkuiri

dalam kelas menggunakan metode

n) setiap kali mengajar IPS. Guru

rah yang memegang peranan penting

overi pembelajaran ini menuntut siswa

iri sesuatu yang bam sebagai hasil

dan fasilitator. Pendekatan ini lebih

satu komponen dalam proses

embelajaran IPS tidak hanya aspek

g diperoleh siswa melalui proses evaluasi harus disesuaikan dengan

kognitf, afektif, dan psikomotor.

ompetensi Standar Kompetensi Mata

dan Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:

n, VoCume 20, :f{Of1Wr01, Juni 2013

Djamari, H. 1991. Pendidikan IPS 1. Jakarta:Depdikbud Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi.

Etin SoJihatin. 2005. Cooperatif Learning Analisis Model Pembelajaran IPS

Jakarta:Bumi aksara.

Hamalik. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara.

(15)

o I I• • I

Lampiran 7

LEMBAR

HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYAILMIAH:JURNALILMIAH

Judul Artikel

Penulis

Jumlah Penulis

Status Pengusul

Identitas Jurnal Ilmiah

Kategori Publikasi Ilmiah

: Proses Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar

: Ora. Risma, M.Pd

: 1 (satu) orang

: Mandiri

a Nama Jurnal

b

I SSN

c Nomor/Volume

d

Edisi (Bulan/Tahun) e Penerbit

f

Jumlah halaman g Kategori Jurnal Ilmiah

Kewarganegaraan

1693- 7287

No. 01 Vol. 20 Juni 2013 FIS Unimed 11 Halaman

Nasional Tidak Terakreditasi

(Beri Tanda

v

pada kategori yang tepat)

: 0

Jurnal Ilmiah Internasional

D

Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi

@

Jurnal llmiah Nasional Tidak Terakreditasi

Hasil Penilaian Peer Review

Nilai Maksimal

Komponen yang dinilai Internasional Nasional Nasional Tidak Nilai akhir Terakreditasi Terakreditasi

yang diperoleh

D

0

c1

a. Kelengkapan Unsur isi 1--(10%)_

- - -

--b.

Ruang Lingkup dan

-kedalaman pembahasan

__ {30 °/~) .

·---c. Kecukupan dan Kemutahiran data/ Informasi dan metodol()gi _{ 30% ) d. Kelengkapan unsur dan

~ al i tas pe ~I bit _ (30 %J

Tota l

=

( lOOO/o)

' - - -

-

-

--·

-

--1----··

--- -

·

-~,.,

.,c to

6/2·

~d'?y/p

.:</

7-.

.1~/10

;),?.

:l.J!.vo-·>C

k>

-<.;t. .

/

12_0

Dr. Naekla n Simbolon, M.Pd NIP. 19570425 198203 2 001 NIDN . 0025045706

Unit Kerja : FIP UNIMED

(16)

Lampiran 7

LEMBAR

HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER R_?YIEW

KARYAILMIAH:JURNALILMIAH

Judul Artikel

Penulis

Jumlah Penulis

Status Pengusul

Identitas Ju rnal Ilmiah

Kategori Publikasi Ilmiah

: Proses Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar

: Ora. Risma, M.Pd

: 1 (satu) orang

: Mandiri

a Nama Jurnal

b

I SSN

c Nomor/Volume d Edisi (Bulan/Tahun) e Penerbit

f Ju mlah halaman g Kategori Jurnal Ilmiah

:· - ~ewarganega r aan

1693- 7287

No. 01 Vol. 20 Juni 2013 FIS Unimed 11 Halaman

Nasional Tidak Terakreditasi

(Beri Tanda

v

pada kategori yang tepat) :

D

Jurnal I lmiah Internasional

Hasil Penilaian Peer Review

Komponen yang dinilai

a. Kelengka pan Unsur isi

(10%) · -b. Ruang Lingkup dan

kedalamcm pembahasan

1-_(30%_)_

-c.

Kecukupan dan Kemutahiran data/Informasi dan metodoloqi ( 30%) d. Kelengkapan unsur dan

kualitas penerbit (30%) Total = ( lOOOfo)

' - - -- -

-D

Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi

[3'

Jurnal I lmiah Nasional Tidak Terakreditasi

Nilai Maksimal

Internasional Nasional Nasional Tidak

Nilai akhir yang Terakreditasi Terakreditasi diperoleh

D

0

---- --

·---

---·---

IT

- -· -- - - · + -· · --- -· - -~·-

-- --

-

--·

bv-1~

I {J

If·

~'1-u

I

:;..f.

~y.

t •

t"'

2--(

~

U?

I

~

z.(

8,s-Medan, Reviewer 2,

Dra & . :ti Bukit, M.Pd

NIP. 19540818 197903 2 001 NIDIN.0018085409

Referensi

Dokumen terkait

Pada Hari ini Senin tanggal Lima Belas Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Dua Belas, Kami Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Kesehatan Kab.Nunukan sesuai jadwal yang ada pada Sistem

pemahaman siswa sehingga pemahaman ini secara tidak langsung dapat diaplikasikan dilapangan dalam aktivitas praktik. Adapun proses yang terjadi dilapangan pada saat

Penelitian ini mengunakan kuantitatif, jenis penelitian mengunakan analisis deskripsi, sumber data mengunakan angket dan dokumentasi.Uji validitas dan reabilitas mengunakan SPSS

Internet selain memberikan manfaat pemakainya dan kemajuan peradaban manusia, ternyata dapat menjadikan: kejahatan dengan menggunakan teknologi informasi khususnya

(5) Pangkat untuk masing-masing jenjang Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) berdasarkan jumlah Angka Kredit yang ditetapkan

Penanggungjawab Upaya Promkes dan UKS melakukan monitoring kegiatan, melakukan evaluasi dan tindak lanjut dari kegiatan tersebut.. Hasil kegiatan dilaporkan kepada

Usecase Diagram digunakan untuk menggambarkan fitur apa saja yang dibuat pada sistem klasifikasi ketepatan waktu kelulusan mahasiswa Program Studi Sistem

Upaya yang telah dilakukan oleh dibutuhkan oleh masyarakat kecamatan masyarakat lokal untuk menjaga kelestarian Kampung Laut dan tidak dapat sumberdaya hutan