• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NO. 105321 TUMPATAN NIBUNG KEC. BATANGKUIS KAB. DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD NEGERI NO. 105321 TUMPATAN NIBUNG KEC. BATANGKUIS KAB. DELI SERDANG."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE

LEARNING TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD

NEGERI NO. 105321 TUMPATAN NIBUNG

KEC.BATANG KUIS KAB. DELI SERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

S Y A H R I L

NIM. 8106181020

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul ”Peningkatan

Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Pembelajaran Model

Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri No.105321

Tumpatan Nibung Kec. Batang Kuis Kab. Deli Serdang”. Tesis ini disusun untuk

memenuhi sebahagian persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan

pada Program Studi Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan.

Proses Penelitian dan penulisan tesis ini dapat berjalan dengan baik berkat

sumbangan pemikiran dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada :

1.

Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku pembimbing I, dan Bapak Prof. Dr.

Harun Sitompul, M.Pd selaku pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu dalam membimbing terutama memotivasi secara terus

menerus kepada penulis agar dapat menyelesaikan tesis ini.

2.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas

Negeri Medan yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk

mengikuti perkuliahan di Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.

3.

Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, M.Pd selaku Direktur Program Pasca

Sarjana Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan bantuan

kemudahan administrasi di Program Pasca Sarjana UNIMED.

4.

Bapak Prof. Dian Armanto, M.A, M.Sc, M.Pd, Ph.D, selaku ketua Prodi

Pendidikan Dasar dan nara sumber, Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd, selaku

Sekretaris Prodi Pendidikan Dasar dan selaku notulen, Bapak Dr. Hidayat,

M.Si selaku nara sumber, dan Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si selaku nara

sumber yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam

penyelesaian dan penyempurnaan tesis ini.

5.

Kepada seluruh Bapak/ibu dosen yang telah memberikan bimbingan dan

ilmu pengetahuan selama mengikuti perkuliahan di Program Pasca Sarjana

(6)

6.

Kepada semua keluarga, dan istimewa buat istri tercinta beserta

anak-anakku yang kusayangi; Mhd. Ali Ja’far Siregar, Sya

wal Syahputra Siregar,

dan Nurul Ulfah Amaliyah Siregar yang selalu memberikan semangat,

dukungan do’a dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah

dan tesis ini.

7.

Kepada seluruh rekan seangkatan mahasiswa Pasca Sarjana Program

Pendidikan Dasar yang telah banyak memberikan semangat, motivasi, kerja

sama selama mengikuti perkuliahan di Program Pasca Sarjana UNIMED.

Dengan penuh kerendahan hati penulis menyadari bahwa tesis ini masih

jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mohon saran dan sumbangan

pemikiran demi kesempurnaannya. Akhirnya penulis berharap semoga hasil

penelitian ini dapt memberikan manfaat bagi penulis dan juga bagi yang

membacanya.

Medan, Mei 2012

Penulis

S y a h r i l

(7)

ABSTRACT

Syahril. Increasing Motivation and Learning Outcomes Learning Model IPS Through the Application of Cooperative Learning Jigsaw Study In Elementary School Students Class V No.105321 Tumpatan Nibung Kec. Batang Kuis Kab. Deli SerdangThesis, Program State University in Medan, Juni 2012.

(8)

ABSTRAK

Syahril. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Pembelajaran Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri No.105321 Tumpatan Nibung Kec. Batang Kuis Kab. Deli Serdang.Tesis. Medan: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Juni 2012.

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB. I PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

... 1

B.

Identifikasi Masalah ... ... 8

C.

Batasan Masalah ... 9

D.

Rumusan Masalah ... 9

E.

Tujuan Penelitian ... 10

F.

Manfaat Penelitian ... 10

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

A.

Kerangka Teori

1.

Hakikat Pembelajaran dan Motivasi Belajar ... 12

2.

Hakikat Hasil Belajar IPS ... 23

3.

Aspek Nilai dan Sikap ... 28

4.

Hakikat Model Pembelajaran Cooperation Learning ... 30

5.

Penelitian Yang Relevan ... 44

(10)

C.

Hipotesis Tindakan ... 48

BAB. III METODE PENELITIAN

A.

Rancangan Penelitian ... 50

B.

Setting Penelitian ... 51

C.

Prosedur Penelitian ... 53

D.

Data Dan Sumber Data ... 56

E.

Teknik Pengumpulan Data ... 57

F.

Teknik Analisa Data ... 62

G.

Indikator Tindakan ... 63

BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A.

Deskripsi Data Pada Pelaksanaan Siklus I ... 65

1.

Perencanaan Tindakan ... 65

2.

Pelaksanaan Tindakan I ... 68

3.

Observasi Siklus I ... 75

4.

Refleksi Hasil Tindakan Siklus I ... 88

B.

Deskripsi Data dan Pelaksanaan Serta Temuan Penelitian Pada

Siklus II ... 90

1.

Perencanaan Tindakan ... 90

2.

Pelaksanaan Tindakan II ... 91

3.

Observasi Siklus II ... 97

4.

Refleksi dan Perbaikan ... 108

5.

Pembahasan Temuan Dalam Penelitian ... 110

(11)

BAB. V SIMPULAN DAN SARAN

A.

Simpulan ... 116

B.

Implikasi ... 116

C.

Saran ... 117

DAFTAR PUSTAKA ... 119

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Keadaan Nilai Semester Kelas V ... 5

Tabel 2. Rambu-rambu Dalam Pengukuran Motivasi ... 20

Tabel 3. Penghitungan Skor Perkembangan Kemajuan Siswa ... 43

Tabel.4. Penghitungan Skor Perkembangan Kemajuan Kelompok Siswa ... 44

Tabel 5. Prosedur Penelitian Tindakan Pada Siklus I ... 53

Tabel 6. Prosedur Penelitian Tindakan Pada Siklus II ... 55

Tabel 7. Lembar Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan Guru ... 59

Tabel 8. Lembar Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan siswa ... 60

Tabel 9. Daftar Skor dan Nilai Tes Akhir Siklus I ... 79

Tabel 10. Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan Guru Sklus I ... 82

Tabel 11. Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan Siswa Siklus I ... 83

Tabel 12. Tingkat Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Siklus I ... 86

Tabel 13. Hasil Angket Motivasi Siswa Pada Siklus I ... 87

Tabel 14. Daftar Skor dan Nilai Tes Akhir Siklus II ... 99

Tabel 15. Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan Guru Sklus II 102

Tabel 16. Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan Siswa Siklus II 103

Tabel 17. Tingkat Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II ... 106

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian ... 52

Gambar 2. guru membimbing siswa berdiskusi ... 69

Gambar 3. siswa sedang melakukan diskusi kelompok ... 71

Gambar 4. siswa membacakan hasil dikusi ... 73

Gambar 5. observer sedang melakukan observasi ... 77

Gambar 6. Diagram Batang Hasil Nilai Tes Akhir Siklus I ... 80

Gambar 7. Diagram Batang Motivasi Siswa Pada Siklus I ... 87

Gambar 8. Diagram Batang Hasil Nilai Tes Akhir Siklus II ... 100

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I, Pertemuan I ... 123

Lampiran 1b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I, Pertemuan II ... 128

Lampiran 1c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II, Pertemuan I ... 133

Lampiran 1b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II, Pertemuan II ... 138

Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa ... 143

Lampiran 3. Kisi-Kisi Soal ... 147

Lampiran 4. Pedoman Wawancara Siswa ... 148

Lampiran 5. Lembar Observasi Pengamatan Motivasi Siswa ... 149

Lampiran 6. Angket Motivasi Siswa ... 150

Lampiran 7. Kisi-Kisi Kuisioner Untuk Siswa ... 152

Lampiran 8. Format Kegiatan Siswa ... 153

Lampiran 9. Format Kegiatan Guru ... 156

Lampiran 10. Matrik Tingkat Ketercapaian Siswa ... 160

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan manusia.

Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya

manusia yang cerdas serta mampu bersaing di era global. Pendidikan mempunyai

peranan yang sangat besar dalam membentuk karakter seorang anak, yang

nantinya akan tumbuh menjadi seorang manusia dewasa yang akan berinteraksi

dan melakukan banyak hal terhadap lingkungannya, baik secara individu maupun

sebagai makhluk sosial. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di

masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta

didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan

problema kehidupan yang dihadapinya. Konsep pendidikan tersebut terasa

semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan

dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang

dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan

sehari-hari, saat ini maupun yang akan datang. Secara total, pendidikan

merupakan suatu sistem yang memiliki kegiatan cukup kompleks, meliputi

berbagai komponen yang berkaitan satu sama lain.

Jika menginginkan pendidikan terlaksana secara baik dan teratur, berbagai

elemen (komponen) yang terlibat dalam kegiatan pendidikan perlu dikenali.

Pendidikan dapat dilihat dari hubungan elemen peserta didik (siswa), pendidik

(16)

2

(guru), dan interaksi keduanya dalam usaha meningkatkan pendidikan. Hubungan

antara elemen peserta didik (siswa) dengan pendidik (guru) seharusnya tidak

hanya bersifat satu arah saja berupa penyampaian informasi dari guru kepada

peserta didik. Proses belajar mengajar justru lebih baik jika dilakukan secara aktif

oleh kedua belah pihak yaitu guru dan peserta didik agar terjadi interaksi yang

seimbang antara keduanya. Namun demikian, masih kerap ditemui dalam proses

belajar mengajar mata pelajaran IPS guru menggunakan pembelajaran

konvensional. Pembelajaran lebih mengandalkan metode ceramah sehingga siswa

kurang termotivasi, dan cepat menjadi bosan serta kurang aktif. Selain dari itu

mata pelajaran IPS pun masih dianggap sebagai mata pelajaran yang menuntut

kemampuan menghafal. Tanpa perlu upaya pemahaman dan dikaitkan dengan

permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai masalah dalam kegiatan

belajar mengajar di kelas, tentu akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, sebagaimana dikemukakan oleh

Sumarsono (2007:8) bahwa "belajar merupakan proses perubahan sikap,

keteram-pilan dan pengetahuan yang berlangsung terus menerus dalam periode waktu yang

panjang". Penggunaan metode yang tepat di dalam pelaksanaannya, serta

pelaksanaan evaluasi hasil belajar, merupakan aspek-aspek yang mempengaruhi

keberhasilah belajar.

Pengajaran IPS atau ilmu sosial adalah pengajaran mengenai interaksi

aspek-aspek kehidupan manusia di masyarakat atau merupakan proses pengajaran

yang memadukan berbagai pengetahuan sosial. Materi pengajaran IPS diarahkan

(17)

3

yang dikemukakan para ahli tentang pengertian studi sosial, dapat diketahui

bahwa dengan pengajaran IPS berbagai kemampuan yang diharapkan berkembang

pada diri siswa, khususnya kemampuan untuk hidup di masyarakat di mana siswa

itu berada. Pengajaran IPS merupakan pengajaran yang selalu berkenaan dengan

kehidupan nyata di masyarakat. Kehidupan nyata yang dimaksudkan adalah

ragam kegiatan usaha yang dilakukan manusia dalam upaya memenuhi

kebutuh-annya, mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya, dan untuk memajukan

ke-hidupannya.

Tujuan utama pembelajaran IPS adalah untuk membantu siswa

mengem-bangkan berbagai kemampuannya untuk mengolah lingkungan fisik dan sosialnya

agar dapat hidup harmonis di lingkungannya (Jarolimek,1977:3-4). Nursid (1984:

20) menyatakan bahwa, “melalui pengajaran IPS diharapkan terbinanya warga

negara yang akan datang dan peka terhadap masalah sosial yang terjadi di

masyarakat, memiliki sikap mental yang positif terhadap segala ketimpangan yang

terjadi dan terampil mengatasi masalah yang terjadi sehari-hari baik yang

menimpa dirinya dan juga menimpa kehidupan masyarakat”.

Mengacu pada uraian di atas, terlihat bahwa potensi siswa yang harus

dikembangkan melalui pembelajaran IPS adalah meliputi sikap mental, daya

rasional, daya emosional, dan keterampilan baik mental psikologi maupun

fisik-biologis siswa. Melalui pengajaran IPS yang terarah dan mantap, sikap mental,

daya rasional, dan keterampilan siswa dapat dibina ke arah kematangan dan

kedewasaan. Sehingga di masa yang akan datang siswa dapat menghadapi tantangan

(18)

4

Oleh karena itu mata pelajaran IPS di SD dirancang untuk mengembangkan

pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial

masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis (Permendiknas

No. 22/2006).

Kenyataan menunjukkan, dari berbagai media massa dilaporkan bahwa

saat ini berbagai persoalan sosial masyarakat Indonesia sudah sampai pada

kondisi yang sangat meresahkan. Keadaan ini mengindikasikan bahwa

pembela-jaran IPS di sekolah belum mampu menumbuhkan potensi siswa sesuai dengan

hakekat mata pelajaran IPS diberikan dalam pendidikan di sekolah sebagaimana

telah dipaparkan pada uraian sebelumnya.

Fenomena di sekolah menunjukkan bahwa selama ini dalam pembelajaran

IPS, siswa kurang berminat dan kurang bergairah dalam mengikuti kegiatan

belajar mengajar. Hal ini ditunjukkan oleh rendahnya hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPS. Kasus di SD Negeri No.105321 Tumpatan Nibung Kecamatan

Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara ditemukan dari hasil dua

semester yang lalu menunjukkan bahwa hanya 57 - 60% siswa yang mencapai

ketuntasan belajar (> KKM = 60). Hasil ini tentunya belum memenuhi kategori

ketuntasan kelas (yakni 75% siswa memperoleh nilai ≥ 60). Untuk lebih jelasnya

(19)

5

Tabel 1. Keadaan Nilai dua Semester yang lalu IPS Kls V SDN 105321 Tumpatan Nibung Tahun Ajaran 2011/2012.

No Nilai Jumlah Siswa Jumlah Siswa Keterangan

1. 0 – 10 - -

2. 11 – 20 - -

3. 21 – 30 - -

4. 31 – 40 1 orang -

5. 41 – 50 3 orang 3 0rang

6. 51 – 60 24 orang 18 orang

7. 61 – 70 13 orang 19 orang

8. 71 – 80 1 orang 2 orang

9. 81 – 90 - -

10. 91 – 100 - -

Sumber SDN 105321 Tumpatan Nibung Tahun Ajaran 2011/2012.

Keadaan ini diduga karena belum diterapkannya pembelajaran IPS yang

melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. Guru cenderung lebih banyak

mengajarkan IPS satu arah dengan menggunakan metode ceramah saja, sesekali

dilakukan tanya jawab. Siswa sangat jarang dilibatkan dalam pemecahan masalah

sosial masyarakat bahkan tidak pernah melakukan simulasi perilaku

bermasyarakat yang baik. Pembelajaran IPS dengan cara demikian kurang

memberi kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi sesama dalam

mengeluarkan pendapat dan menunjukkan perilaku sosial yang baik. Fenomena

yang ditemukan di SD. Neg No.105321 Tumpatan Nibung Kec. Batang Kuis

Kab. Deli Serdang, bahwa hingga saat ini pembelajaran masih berpusat pada guru

dan cenderung hanya bergantung terhadap materi yang disediakan oleh buku

paket. Selain itu pendekatan dan metode masih sering menggunakan satu arah,

sehingga siswa kurang memahami materi yang dipelajari karena pembelajaran

(20)

6

Dampaknya adalah, siswa kurang terlibat dalam pembelajaran.

Pembelajaran didominasi oleh guru, hanya sebagian kecil melibatkan siswa,

karena siswa kurang terlibat dalam pembelajaran, sehingga materi-materi yang

diberikan tidak dapat dipahaminya dengan baik. Karena tidak diarahkan dan

dimotivasi, siswa takut aktif dan takut salah dalam pembelajaran.

Siswa kurang dibiasakan bekerja sama dalam kelompok. Dalam

pembe-lajaran siswa hanya bekerja secara individu dan tidak boleh bertanya kepada

teman lainnya. Walaupun siswa kurang paham dengan materi yang diberikan,

maka siswa hanya diperbolehkan bertanya kepada guru. Karena keterlibatan siswa

dalam pembelajaran kurang dibiasakan dan tidak diarahkan oleh guru maka siswa

takut bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti, akhirnya siswa kurang bisa

menyelesaikan tugas yang diberikan.

Di SD. Neg No.105321 Tumpatan Nibung Kec. Batang Kuis Kab. Deli

Serdang juga ditemukan rendahnya kemampuan pemecahan masalah pada

pembelajaran IPS. Kemampuan pemecahan masalah yang terlihat pada mata

pelajaran IPS masih rendah, hal ini terlihat dari jawaban yang diberikan oleh

siswa ketika menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru.

Mencermati berbagai permasalahan, perlu dilakukan inovasi pembelajaran

dengan menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi melalui penerapan

pembelajaran cooperative tipe jigsaw. Melalui penerapan model pembelajaran ini

siswa dibiasakan belajar dalam kelompok-kelompok, berinteraksi dalam

menyelesaikan tugas-tugas kelompok dan tanggung jawab individual sehingga

(21)

7

mampu memahami makna dari setiap persoalan yang terjadi. Oemar Hamalik

(2002:173) menyatakan bahwa “motivasi adalah suatu perubahan energi dalam

diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk

mencapai tujuan”. Senada dengan itu Sardiman (1996:73) mengemukakan bahwa:

“Dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arahan kepada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai”.

Motivasi belajar sangat besar pengaruhnya terhadap unjuk kerja siswa

selama dalam pembelajaran, dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik dan tinggi.

Motivasi belajar siswa dipengaruhi banyak faktor dan salah satunya adalah

kemampuan guru dalam memvariasikan pendekatan-pendekatan pembelajaran,

metode pembelajaran dan sumber belajar.

Melalui proses pembelajaran cooperative, setiap guru akan memahami tipe

belajar dalam dunia siswa, artinya guru menyesuaikan gaya mengajar terhadap

gaya belajar siswa. Tugas utama guru adalah memilih masalah yang perlu

disampaikan kepada siswa untuk dipecahkan atau diselesaikan siswa. Tugas

berikutnya adalah guru menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam

memecahkan permasalahan yang diajukan (Trianto, 2009).

Pembelajaran model cooperative pada dasarnya mendorong agar siswa

bisa mengkonstruksi pengetahuannya melalui proses pengamatan dan

pengalaman. Pengetahuan yang hanya diberikan tidak akan menjadi pengetahuan

yang bermakna. Atas dasar itulah, maka penerapan konstruktivisme dalam

(22)

8

pengetahuan sendiri melalui pengalaman nyata. Dengan demikian hasil

pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa, karena proses pembelajaran

berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa adalah bekerja dan mengalami,

bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Karena itulah perlu adanya sebuah

penelitian tindakan kelas, dengan penggunaan model atau metode yang bervariasi

dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar.

Jadi penggunaan pembelajaran dengan model cooperative learning tipe jigsaw

sebagai upaya penerapan strategi pembelajaran yang diyakini dapat meningkatkan

motivasi dan hasil belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan pada uraian

di muka, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan penelitian ini sebagai

berikut:

1. Strategi dalam pembelajaran belum dilaksanakan dengan baik, guru belum

memikirkan strategi yang menarik bagi siswa.

2. Metode pembelajaran belum sesuai dengan materi dan perkembangan siswa

3. Kompetensi guru dalam menyampaikan materi masih rendah, sehingga

motivasi siswa juga rendah.

4. Kurangnya inovasi guru dalam mengembangkan media dan alat peraga.

5. Siswa kurang terlibat dalam pembelajaran.

(23)

9

7. Kurangnya kemampuan siswa untuk memecahkan masalah pada mata pelajaran

IPS.

8. Kurangnya penerapan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan mata

pelajaran IPS

C.Batasan Masalah

Berdasarkan berbagai masalah pembelajaran yang teridentifikasi di atas,

maka dalam penelitian ini masalah-masalah yang akan menjadi fokus penelitian

adalah Penerapan Pembelajaran Model Cooperative Dalam Meningkatkan

Motivasi dan Hasil Belajar IPS dengan Materi “ Perjuangan Para Tokoh Pejuang

Pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang” di Kelas V SD Negeri N0 105321

Tumpatan Nibung Kec. Batangkuis, Kab. Deliserdang.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang dipaparkan, maka rumusan masalah

dalam penulisan ini adalah :

1. Bagaimana peningkatan motivasi siswa pada pembelajaran IPS dengan

menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw di Kelas V SD Negeri

N0 105321 Tumpatan Nibung Kec. Batangkuis, Kab. Deli Serdang?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative learning tipe Jigsaw di Kelas V SD Negeri

(24)

10

E.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran IPS dengan

menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw di Kelas V SD Negeri

N0 105321 Tumpatan Nibung Kec. Batangkuis, Kab. Deli Serdang.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan

menggunakan model cooperative learning tipe Jigsaw di Kelas V SD Negeri

N0 105321 Tumpatan Nibung Kec. Batangkuis, Kab. Deli Serdang.

F.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis

dan praktis terhadap berbagai pihak yang memanfaatkannya, antara lain:

1. Secara teoretis penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian bagi pengembang-an pembelajarpengembang-an cooperative di sekolah. Selanjutnya penelitian ini diharapkan

dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan tentang strategi pembelajaran

terutama dalam pembelajaran IPS dan juga akan dapat memberikan kontribusi

yang positif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SD.

2. Manfaat peraktis yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu: a. Bagi siswa

(25)

11

b. Bagi guru

Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dalam

mengajar mata pelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative

learning tipe jigsaw .

c. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam

mening-katkan motivasi dan kemampuan peneliti pada mata pelajaran IPS dengan

menggunakan pembelajaran model cooperative learning tipe jigsaw.

d. Bagi Sekolah dan Dinas Pendidikan

Penelitian ini bagi Sekolah dan dinas pendidikan dapat digunakan sabagai

masukan untuk perbaikan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran

IPS di Sekolah Dasar.

e. Bagi Pembaca

Penelitian ini bagi pembaca untuk menambah wawasan, pengetahuan dan

(26)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan dari analisis data dan hasil penelitian yang dilakukan, maka

diambil simpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa pada siklus I dan II dalam materi perjuangan para tokoh

pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang mengalami peningkatan

dengan menggunakan model pembelajaran cooperative tipe jigsaw mencapai

ketuntasan dan meningkat.

2. Motivasi siswa selama mengikuti pembelajaran model cooperative tipe

jigsaw siklus I dan II pada materi perjuangan para tokoh pejuang pada masa

penjajahan Belanda dan Jepang menunjukkan peningkatan.

B. Implikasi

Sesuai dengan temuan dalam penelitian ini, bahwa penerapan

pembelajaran model cooperative tipe jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan

motivasi belajar siswa, dan hasil belajar siswa. Untuk itu kepada teman-teman

guru yang ingin agar siswa yang diajarnya lebih aktif dan dapat meningkatkan

hasil belajarnya, maka sebaiknya teman-teman guru menggunakan metode

pembelajaran yang bervariasi seperti model pembelajaran cooperative tipe jigsaw.

Kepada siswa agar lebih meningkatkan diri untuk melaksanakan belajar kelompok

terutama mengerjakan tugas-tugas kelompok.

116

(27)

116

C. Saran

Berdasarkan hasil simpulan penelitian dan implikasi di atas, dapat

dikemukakan beberapa saran yaitu:

1. Bagi guru kelas, agar mempertimbangkan penggunaan Model

pembelajaran cooperative tipe jigsaw dalam meningkatkan motivasi dan

hasil belajar siswa.

2. Bagi guru kelas, agar dapat mengerti dan mamahami peranan Model

pembelajaran cooperative tipe jigsaw untuk peningkatan motivasi dan

hasil belajar siswa.

3. Bagi guru kelas, yang menerapkan model pembelajaran cooperative tipe

jigsaw dalam pembelajaran harus merencanakan secara matang dan

memperhitungkan tingkat keberhasilan yang akan dicapai oleh siswa.

4. Bagi guru kelas, agar penggunaan Model pembelajaran cooperative tipe

jigsaw lebih efisien, hendaknya memperhatikan langkah-langkah

pembelajaran sesuai model jigsaw dalam meningkatkan motivasi dan hasil

belajar siswa.

5. Bagi siswa, hendaknya dapat meningkatkan motivasi dalam kegiatan

belajar dan meningkatkan hasil belajarnya.

6. Bagi sekolah/kepala sekolah disarankan untuk dapat mengeluarkan

kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan model-model

pembelajaran yang mengarah pada pola pembelajaran cooperative (tipe

(28)

117

7. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat dijadikan referensi dan tetap

melakukan inovasi dalam pembelajaran serta berusaha agar menggunakan

model pembelajaran cooperative tipe jigsaw dalam meningkatkan

(29)

118

DAFTAR PUSTAKA

Abizar. 1997. Motivasi Belajar dan Latar Belakang Budaya. Padang : IKIP. Padang

Amy Tenzer. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw Untuk meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Perkembangan Hewan, Jurnal Pendidikan Biologi, FPMIPA Universitas Negeri Malang, Volume1 No.1 Agustus 2009, 49-55. Universitas Negeri Malang Surabaya.

Aristo Rahadi, 2003. Media Pembelajaran. Direktorat Tenaga kependidikan Direktorat Jendral Pendidikan dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Aronson. 1978. The Jagsaw Classroom, Beverly Hills, CA : Sage Publising Company

Bafadal. 1992. Supervisi Pengajaran: Teori dan Aplikasinya dalam Membina Profesional Guru. Jakarta: Bumi Aksara.

Cleaf, David W. Van. (1991). Action in Elementary Social Studies. Boston: Allyn Bacon.

Depdiknas. 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : BSMP

Devies. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta : CV. Raja Wali.

Etin. 2008. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS.

Jakarta:Bumi Aksara

Gallermen Saul W, 1970. Motivation And Produktifity. New Delhi : D.B Taraporevala Sons & C. Private

.

Gagne, R.M. 1977. Conditioning Of Learning. New York: Holt Rine Hart And Wiston

Gagne, dan Briggs. 1979. Principles of instructional design. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Handoko. 1996. Motivasi Daya Penggerak Tingkah laku. Yogyakarta:Kanisius.

Hamilik Oemar. 2008 Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Sinar Baru.

(30)

119

Hasibuan. 1996. Manajemen Sumber Daya Manuasia Dasar dan Sumber Keberhasilan, Jakarta : Bulan Bintang

Hudoyo, Herman. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Malang : Universitas Negeri Malang

Isjoni.2007. Cooperative Learning. Bandung. Alfabeta.

Imron. 1995. Teori Belajar Pembelajaran. Malang: Penerbit IKIP Malang

Joyce, Bruce; Weil, Marsha; & Showers, B. 1992. Models of Teaching. Fourth Edition. Boston: Allyn & Bacon.

Jarolimek, John. 1977, Sosial Studies in Elementari Education, Macmilan, Publishing Co, Inc, New York.

Kemmis S & MC. Taggar. 1988. The Actin Research Planer 3 rd ed Victoria ;Deakin University

Komarrudin. 1994. Ensikolopedi Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.

Kunandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Rajawali Pers. Menvin L. Silberman. 2006. Active Learning Bandung : Nusa Media Masnur Muslich. 2009. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta : Bumi Aksara

Muliyardi. 2002. Strategi Pembelajaran Matematika. Padang: UNP

Muhibbin Syah. 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.

.

Nana Sujana. 1989. Penelitian dan Penilaian. Bandung : Sinar Baru. Nur Asma. 2006. Model Pembelajaran cooperative. Jakarta : Depdiknas.

Nur Asma. 2008. Model Pembelajaran Cooperative. Padang : UMP Pers.

Nursid.1984. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung:Alumni

Piaget, J. 1950. Introduction à l’Épistémologie Génétique. Paris: Presses Universitaires de France.

(31)

120

Roestiyah, N.K.1982.Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem. Jakarta : PT. Bina Aksara.

Ruseffendi. 1991. Pengantar Kepada Guru: Membantu Mengembangkan Potensinya Dalam Pengajaran. Bandung: Tarsito.

Rusman.2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers. Sagala. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Syaiful. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Sardiman,A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud.

Sardiman, A.M 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Silverius. 1991.. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: Grasindo.

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta:Rinneka Cipta

Slavin. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik (Edisi Terjemah). Bandung : Nusa Media.

Suherman. 2003. Strategi Pembelajaran Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia..

Sudjana, 1989, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT.Sinar Baru

Sudjana, 2008, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:Remaja Rosdakarya

Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia.. Jakarta : Depdiknas

Supini. 2010. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan Teknik meringkas Catatan Menggunakan Peta Pikiran Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri di Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Program Pasca Sarjana Medan Unimed.

Suparno. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:Kanisus.

Steers. 1980. Efektivitas Organisasi: Kaidah Tingkah Laku., Jakarta : Erlangga

(32)

121

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Media Group.

Wahyu Sumijo, 2008, Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta : Ghalia Indonesia.

Winkel. 1991. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia

Winkel,W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.

Winataputra, Udin.S. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud

Wina. 2006, Startegi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana.

Zuhri. 2008. Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw, Motivasi dan Hasil Belajar Geografi. Jurnal Ilmu Pendidikan LPTK Jilid 15 N0.1 Februari 2008, 26-34. Universitas Negeri Malang Surabaya.

--- Keadaan Nilai Mid Semester Ganjil IPS Kls V SDN 105321 Tumpatan Nibung Tahun Ajaran 2011/2012.

.

Gambar

Gambar  1. Diagram Alir Penelitian   ........................................................
Tabel 1. Keadaan Nilai dua Semester yang lalu IPS Kls V SDN 105321

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, bersama ini kami sampaikan pengumuman nama-nama guru peserta PLPG tahap I – tahap II yang dinyatakan (a) LULUS, (b) MENGIKUTI

Assuming that the expectations theory holds, what does the market expect the yield on 2-year Treasury securities to be five years from

Dengan kebangkitan organisasi mahasiswa FDIK ini diharapkan akan mampu lebih menyempurnakan organisasi internal kampus emas Esa Unggul dalam suasana demokarasi yang

In this study the probiotic potential to formulate functional feeds have been evaluated using four dietary treatments: Treatment 1 (B + Bs); Bacillus

Dalam rangka memberikan arah dan tujuan dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah sesuai dengan visi misi Gubernur berdasarkan Undang-Undang Nomor

[r]

B   Informasi merupakan kebutuhan sehari- hari, sehingga harus tersedia secara. cepat, mudah,