PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI
PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIVE
LEARNING TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS V SD
NEGERI NO. 105321 TUMPATAN NIBUNG
KEC.BATANG KUIS KAB. DELI SERDANG
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh :
S Y A H R I L
NIM. 8106181020
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul ”Peningkatan
Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Pembelajaran Model
Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri No.105321
Tumpatan Nibung Kec. Batang Kuis Kab. Deli Serdang”. Tesis ini disusun untuk
memenuhi sebahagian persyaratan dalam memperoleh gelar Magister Pendidikan
pada Program Studi Pendidikan Dasar Universitas Negeri Medan.
Proses Penelitian dan penulisan tesis ini dapat berjalan dengan baik berkat
sumbangan pemikiran dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada :
1.
Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku pembimbing I, dan Bapak Prof. Dr.
Harun Sitompul, M.Pd selaku pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktu dalam membimbing terutama memotivasi secara terus
menerus kepada penulis agar dapat menyelesaikan tesis ini.
2.
Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas
Negeri Medan yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti perkuliahan di Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan.
3.
Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, M.Pd selaku Direktur Program Pasca
Sarjana Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberikan bantuan
kemudahan administrasi di Program Pasca Sarjana UNIMED.
4.
Bapak Prof. Dian Armanto, M.A, M.Sc, M.Pd, Ph.D, selaku ketua Prodi
Pendidikan Dasar dan nara sumber, Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd, selaku
Sekretaris Prodi Pendidikan Dasar dan selaku notulen, Bapak Dr. Hidayat,
M.Si selaku nara sumber, dan Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si selaku nara
sumber yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam
penyelesaian dan penyempurnaan tesis ini.
5.
Kepada seluruh Bapak/ibu dosen yang telah memberikan bimbingan dan
ilmu pengetahuan selama mengikuti perkuliahan di Program Pasca Sarjana
6.
Kepada semua keluarga, dan istimewa buat istri tercinta beserta
anak-anakku yang kusayangi; Mhd. Ali Ja’far Siregar, Sya
wal Syahputra Siregar,
dan Nurul Ulfah Amaliyah Siregar yang selalu memberikan semangat,
dukungan do’a dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah
dan tesis ini.
7.
Kepada seluruh rekan seangkatan mahasiswa Pasca Sarjana Program
Pendidikan Dasar yang telah banyak memberikan semangat, motivasi, kerja
sama selama mengikuti perkuliahan di Program Pasca Sarjana UNIMED.
Dengan penuh kerendahan hati penulis menyadari bahwa tesis ini masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mohon saran dan sumbangan
pemikiran demi kesempurnaannya. Akhirnya penulis berharap semoga hasil
penelitian ini dapt memberikan manfaat bagi penulis dan juga bagi yang
membacanya.
Medan, Mei 2012
Penulis
S y a h r i l
ABSTRACT
Syahril. Increasing Motivation and Learning Outcomes Learning Model IPS Through the Application of Cooperative Learning Jigsaw Study In Elementary School Students Class V No.105321 Tumpatan Nibung Kec. Batang Kuis Kab. Deli SerdangThesis, Program State University in Medan, Juni 2012.
ABSTRAK
Syahril. Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Penerapan Pembelajaran Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri No.105321 Tumpatan Nibung Kec. Batang Kuis Kab. Deli Serdang.Tesis. Medan: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Juni 2012.
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRACT ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB. I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
... 1
B.
Identifikasi Masalah ... ... 8
C.
Batasan Masalah ... 9
D.
Rumusan Masalah ... 9
E.
Tujuan Penelitian ... 10
F.
Manfaat Penelitian ... 10
BAB. II KAJIAN PUSTAKA
A.
Kerangka Teori
1.
Hakikat Pembelajaran dan Motivasi Belajar ... 12
2.
Hakikat Hasil Belajar IPS ... 23
3.
Aspek Nilai dan Sikap ... 28
4.
Hakikat Model Pembelajaran Cooperation Learning ... 30
5.
Penelitian Yang Relevan ... 44
C.
Hipotesis Tindakan ... 48
BAB. III METODE PENELITIAN
A.
Rancangan Penelitian ... 50
B.
Setting Penelitian ... 51
C.
Prosedur Penelitian ... 53
D.
Data Dan Sumber Data ... 56
E.
Teknik Pengumpulan Data ... 57
F.
Teknik Analisa Data ... 62
G.
Indikator Tindakan ... 63
BAB. IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Data Pada Pelaksanaan Siklus I ... 65
1.
Perencanaan Tindakan ... 65
2.
Pelaksanaan Tindakan I ... 68
3.
Observasi Siklus I ... 75
4.
Refleksi Hasil Tindakan Siklus I ... 88
B.
Deskripsi Data dan Pelaksanaan Serta Temuan Penelitian Pada
Siklus II ... 90
1.
Perencanaan Tindakan ... 90
2.
Pelaksanaan Tindakan II ... 91
3.
Observasi Siklus II ... 97
4.
Refleksi dan Perbaikan ... 108
5.
Pembahasan Temuan Dalam Penelitian ... 110
BAB. V SIMPULAN DAN SARAN
A.
Simpulan ... 116
B.
Implikasi ... 116
C.
Saran ... 117
DAFTAR PUSTAKA ... 119
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Keadaan Nilai Semester Kelas V ... 5
Tabel 2. Rambu-rambu Dalam Pengukuran Motivasi ... 20
Tabel 3. Penghitungan Skor Perkembangan Kemajuan Siswa ... 43
Tabel.4. Penghitungan Skor Perkembangan Kemajuan Kelompok Siswa ... 44
Tabel 5. Prosedur Penelitian Tindakan Pada Siklus I ... 53
Tabel 6. Prosedur Penelitian Tindakan Pada Siklus II ... 55
Tabel 7. Lembar Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan Guru ... 59
Tabel 8. Lembar Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan siswa ... 60
Tabel 9. Daftar Skor dan Nilai Tes Akhir Siklus I ... 79
Tabel 10. Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan Guru Sklus I ... 82
Tabel 11. Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan Siswa Siklus I ... 83
Tabel 12. Tingkat Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Siklus I ... 86
Tabel 13. Hasil Angket Motivasi Siswa Pada Siklus I ... 87
Tabel 14. Daftar Skor dan Nilai Tes Akhir Siklus II ... 99
Tabel 15. Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan Guru Sklus II 102
Tabel 16. Hasil Observasi Pengamatan Terhadap Kegiatan Siswa Siklus II 103
Tabel 17. Tingkat Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Siklus II ... 106
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian ... 52
Gambar 2. guru membimbing siswa berdiskusi ... 69
Gambar 3. siswa sedang melakukan diskusi kelompok ... 71
Gambar 4. siswa membacakan hasil dikusi ... 73
Gambar 5. observer sedang melakukan observasi ... 77
Gambar 6. Diagram Batang Hasil Nilai Tes Akhir Siklus I ... 80
Gambar 7. Diagram Batang Motivasi Siswa Pada Siklus I ... 87
Gambar 8. Diagram Batang Hasil Nilai Tes Akhir Siklus II ... 100
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I, Pertemuan I ... 123
Lampiran 1b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I, Pertemuan II ... 128
Lampiran 1c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II, Pertemuan I ... 133
Lampiran 1b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II, Pertemuan II ... 138
Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa ... 143
Lampiran 3. Kisi-Kisi Soal ... 147
Lampiran 4. Pedoman Wawancara Siswa ... 148
Lampiran 5. Lembar Observasi Pengamatan Motivasi Siswa ... 149
Lampiran 6. Angket Motivasi Siswa ... 150
Lampiran 7. Kisi-Kisi Kuisioner Untuk Siswa ... 152
Lampiran 8. Format Kegiatan Siswa ... 153
Lampiran 9. Format Kegiatan Guru ... 156
Lampiran 10. Matrik Tingkat Ketercapaian Siswa ... 160
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting bagi kehidupan manusia.
Pendidikan yang berkualitas sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya
manusia yang cerdas serta mampu bersaing di era global. Pendidikan mempunyai
peranan yang sangat besar dalam membentuk karakter seorang anak, yang
nantinya akan tumbuh menjadi seorang manusia dewasa yang akan berinteraksi
dan melakukan banyak hal terhadap lingkungannya, baik secara individu maupun
sebagai makhluk sosial. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di
masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta
didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan
problema kehidupan yang dihadapinya. Konsep pendidikan tersebut terasa
semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan
dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang
dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari, saat ini maupun yang akan datang. Secara total, pendidikan
merupakan suatu sistem yang memiliki kegiatan cukup kompleks, meliputi
berbagai komponen yang berkaitan satu sama lain.
Jika menginginkan pendidikan terlaksana secara baik dan teratur, berbagai
elemen (komponen) yang terlibat dalam kegiatan pendidikan perlu dikenali.
Pendidikan dapat dilihat dari hubungan elemen peserta didik (siswa), pendidik
2
(guru), dan interaksi keduanya dalam usaha meningkatkan pendidikan. Hubungan
antara elemen peserta didik (siswa) dengan pendidik (guru) seharusnya tidak
hanya bersifat satu arah saja berupa penyampaian informasi dari guru kepada
peserta didik. Proses belajar mengajar justru lebih baik jika dilakukan secara aktif
oleh kedua belah pihak yaitu guru dan peserta didik agar terjadi interaksi yang
seimbang antara keduanya. Namun demikian, masih kerap ditemui dalam proses
belajar mengajar mata pelajaran IPS guru menggunakan pembelajaran
konvensional. Pembelajaran lebih mengandalkan metode ceramah sehingga siswa
kurang termotivasi, dan cepat menjadi bosan serta kurang aktif. Selain dari itu
mata pelajaran IPS pun masih dianggap sebagai mata pelajaran yang menuntut
kemampuan menghafal. Tanpa perlu upaya pemahaman dan dikaitkan dengan
permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai masalah dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas, tentu akan berpengaruh pada hasil belajar siswa.
Sehubungan dengan permasalahan di atas, sebagaimana dikemukakan oleh
Sumarsono (2007:8) bahwa "belajar merupakan proses perubahan sikap,
keteram-pilan dan pengetahuan yang berlangsung terus menerus dalam periode waktu yang
panjang". Penggunaan metode yang tepat di dalam pelaksanaannya, serta
pelaksanaan evaluasi hasil belajar, merupakan aspek-aspek yang mempengaruhi
keberhasilah belajar.
Pengajaran IPS atau ilmu sosial adalah pengajaran mengenai interaksi
aspek-aspek kehidupan manusia di masyarakat atau merupakan proses pengajaran
yang memadukan berbagai pengetahuan sosial. Materi pengajaran IPS diarahkan
3
yang dikemukakan para ahli tentang pengertian studi sosial, dapat diketahui
bahwa dengan pengajaran IPS berbagai kemampuan yang diharapkan berkembang
pada diri siswa, khususnya kemampuan untuk hidup di masyarakat di mana siswa
itu berada. Pengajaran IPS merupakan pengajaran yang selalu berkenaan dengan
kehidupan nyata di masyarakat. Kehidupan nyata yang dimaksudkan adalah
ragam kegiatan usaha yang dilakukan manusia dalam upaya memenuhi
kebutuh-annya, mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya, dan untuk memajukan
ke-hidupannya.
Tujuan utama pembelajaran IPS adalah untuk membantu siswa
mengem-bangkan berbagai kemampuannya untuk mengolah lingkungan fisik dan sosialnya
agar dapat hidup harmonis di lingkungannya (Jarolimek,1977:3-4). Nursid (1984:
20) menyatakan bahwa, “melalui pengajaran IPS diharapkan terbinanya warga
negara yang akan datang dan peka terhadap masalah sosial yang terjadi di
masyarakat, memiliki sikap mental yang positif terhadap segala ketimpangan yang
terjadi dan terampil mengatasi masalah yang terjadi sehari-hari baik yang
menimpa dirinya dan juga menimpa kehidupan masyarakat”.
Mengacu pada uraian di atas, terlihat bahwa potensi siswa yang harus
dikembangkan melalui pembelajaran IPS adalah meliputi sikap mental, daya
rasional, daya emosional, dan keterampilan baik mental psikologi maupun
fisik-biologis siswa. Melalui pengajaran IPS yang terarah dan mantap, sikap mental,
daya rasional, dan keterampilan siswa dapat dibina ke arah kematangan dan
kedewasaan. Sehingga di masa yang akan datang siswa dapat menghadapi tantangan
4
Oleh karena itu mata pelajaran IPS di SD dirancang untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial
masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis (Permendiknas
No. 22/2006).
Kenyataan menunjukkan, dari berbagai media massa dilaporkan bahwa
saat ini berbagai persoalan sosial masyarakat Indonesia sudah sampai pada
kondisi yang sangat meresahkan. Keadaan ini mengindikasikan bahwa
pembela-jaran IPS di sekolah belum mampu menumbuhkan potensi siswa sesuai dengan
hakekat mata pelajaran IPS diberikan dalam pendidikan di sekolah sebagaimana
telah dipaparkan pada uraian sebelumnya.
Fenomena di sekolah menunjukkan bahwa selama ini dalam pembelajaran
IPS, siswa kurang berminat dan kurang bergairah dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar. Hal ini ditunjukkan oleh rendahnya hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPS. Kasus di SD Negeri No.105321 Tumpatan Nibung Kecamatan
Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara ditemukan dari hasil dua
semester yang lalu menunjukkan bahwa hanya 57 - 60% siswa yang mencapai
ketuntasan belajar (> KKM = 60). Hasil ini tentunya belum memenuhi kategori
ketuntasan kelas (yakni 75% siswa memperoleh nilai ≥ 60). Untuk lebih jelasnya
5
Tabel 1. Keadaan Nilai dua Semester yang lalu IPS Kls V SDN 105321 Tumpatan Nibung Tahun Ajaran 2011/2012.
No Nilai Jumlah Siswa Jumlah Siswa Keterangan
1. 0 – 10 - -
2. 11 – 20 - -
3. 21 – 30 - -
4. 31 – 40 1 orang -
5. 41 – 50 3 orang 3 0rang
6. 51 – 60 24 orang 18 orang
7. 61 – 70 13 orang 19 orang
8. 71 – 80 1 orang 2 orang
9. 81 – 90 - -
10. 91 – 100 - -
Sumber SDN 105321 Tumpatan Nibung Tahun Ajaran 2011/2012.
Keadaan ini diduga karena belum diterapkannya pembelajaran IPS yang
melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. Guru cenderung lebih banyak
mengajarkan IPS satu arah dengan menggunakan metode ceramah saja, sesekali
dilakukan tanya jawab. Siswa sangat jarang dilibatkan dalam pemecahan masalah
sosial masyarakat bahkan tidak pernah melakukan simulasi perilaku
bermasyarakat yang baik. Pembelajaran IPS dengan cara demikian kurang
memberi kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi sesama dalam
mengeluarkan pendapat dan menunjukkan perilaku sosial yang baik. Fenomena
yang ditemukan di SD. Neg No.105321 Tumpatan Nibung Kec. Batang Kuis
Kab. Deli Serdang, bahwa hingga saat ini pembelajaran masih berpusat pada guru
dan cenderung hanya bergantung terhadap materi yang disediakan oleh buku
paket. Selain itu pendekatan dan metode masih sering menggunakan satu arah,
sehingga siswa kurang memahami materi yang dipelajari karena pembelajaran
6
Dampaknya adalah, siswa kurang terlibat dalam pembelajaran.
Pembelajaran didominasi oleh guru, hanya sebagian kecil melibatkan siswa,
karena siswa kurang terlibat dalam pembelajaran, sehingga materi-materi yang
diberikan tidak dapat dipahaminya dengan baik. Karena tidak diarahkan dan
dimotivasi, siswa takut aktif dan takut salah dalam pembelajaran.
Siswa kurang dibiasakan bekerja sama dalam kelompok. Dalam
pembe-lajaran siswa hanya bekerja secara individu dan tidak boleh bertanya kepada
teman lainnya. Walaupun siswa kurang paham dengan materi yang diberikan,
maka siswa hanya diperbolehkan bertanya kepada guru. Karena keterlibatan siswa
dalam pembelajaran kurang dibiasakan dan tidak diarahkan oleh guru maka siswa
takut bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti, akhirnya siswa kurang bisa
menyelesaikan tugas yang diberikan.
Di SD. Neg No.105321 Tumpatan Nibung Kec. Batang Kuis Kab. Deli
Serdang juga ditemukan rendahnya kemampuan pemecahan masalah pada
pembelajaran IPS. Kemampuan pemecahan masalah yang terlihat pada mata
pelajaran IPS masih rendah, hal ini terlihat dari jawaban yang diberikan oleh
siswa ketika menjawab soal-soal yang diberikan oleh guru.
Mencermati berbagai permasalahan, perlu dilakukan inovasi pembelajaran
dengan menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi melalui penerapan
pembelajaran cooperative tipe jigsaw. Melalui penerapan model pembelajaran ini
siswa dibiasakan belajar dalam kelompok-kelompok, berinteraksi dalam
menyelesaikan tugas-tugas kelompok dan tanggung jawab individual sehingga
7
mampu memahami makna dari setiap persoalan yang terjadi. Oemar Hamalik
(2002:173) menyatakan bahwa “motivasi adalah suatu perubahan energi dalam
diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk
mencapai tujuan”. Senada dengan itu Sardiman (1996:73) mengemukakan bahwa:
“Dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberi arahan kepada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai”.
Motivasi belajar sangat besar pengaruhnya terhadap unjuk kerja siswa
selama dalam pembelajaran, dan hasil belajar siswa menjadi lebih baik dan tinggi.
Motivasi belajar siswa dipengaruhi banyak faktor dan salah satunya adalah
kemampuan guru dalam memvariasikan pendekatan-pendekatan pembelajaran,
metode pembelajaran dan sumber belajar.
Melalui proses pembelajaran cooperative, setiap guru akan memahami tipe
belajar dalam dunia siswa, artinya guru menyesuaikan gaya mengajar terhadap
gaya belajar siswa. Tugas utama guru adalah memilih masalah yang perlu
disampaikan kepada siswa untuk dipecahkan atau diselesaikan siswa. Tugas
berikutnya adalah guru menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam
memecahkan permasalahan yang diajukan (Trianto, 2009).
Pembelajaran model cooperative pada dasarnya mendorong agar siswa
bisa mengkonstruksi pengetahuannya melalui proses pengamatan dan
pengalaman. Pengetahuan yang hanya diberikan tidak akan menjadi pengetahuan
yang bermakna. Atas dasar itulah, maka penerapan konstruktivisme dalam
8
pengetahuan sendiri melalui pengalaman nyata. Dengan demikian hasil
pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa, karena proses pembelajaran
berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa adalah bekerja dan mengalami,
bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Karena itulah perlu adanya sebuah
penelitian tindakan kelas, dengan penggunaan model atau metode yang bervariasi
dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar.
Jadi penggunaan pembelajaran dengan model cooperative learning tipe jigsaw
sebagai upaya penerapan strategi pembelajaran yang diyakini dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa.
B. Identifikasi Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah yang telah dipaparkan pada uraian
di muka, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan penelitian ini sebagai
berikut:
1. Strategi dalam pembelajaran belum dilaksanakan dengan baik, guru belum
memikirkan strategi yang menarik bagi siswa.
2. Metode pembelajaran belum sesuai dengan materi dan perkembangan siswa
3. Kompetensi guru dalam menyampaikan materi masih rendah, sehingga
motivasi siswa juga rendah.
4. Kurangnya inovasi guru dalam mengembangkan media dan alat peraga.
5. Siswa kurang terlibat dalam pembelajaran.
9
7. Kurangnya kemampuan siswa untuk memecahkan masalah pada mata pelajaran
IPS.
8. Kurangnya penerapan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan mata
pelajaran IPS
C.Batasan Masalah
Berdasarkan berbagai masalah pembelajaran yang teridentifikasi di atas,
maka dalam penelitian ini masalah-masalah yang akan menjadi fokus penelitian
adalah Penerapan Pembelajaran Model Cooperative Dalam Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar IPS dengan Materi “ Perjuangan Para Tokoh Pejuang
Pada Masa Penjajahan Belanda dan Jepang” di Kelas V SD Negeri N0 105321
Tumpatan Nibung Kec. Batangkuis, Kab. Deliserdang.
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang dipaparkan, maka rumusan masalah
dalam penulisan ini adalah :
1. Bagaimana peningkatan motivasi siswa pada pembelajaran IPS dengan
menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw di Kelas V SD Negeri
N0 105321 Tumpatan Nibung Kec. Batangkuis, Kab. Deli Serdang?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative learning tipe Jigsaw di Kelas V SD Negeri
10
E.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk meningkatkan motivasi siswa dalam pembelajaran IPS dengan
menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw di Kelas V SD Negeri
N0 105321 Tumpatan Nibung Kec. Batangkuis, Kab. Deli Serdang.
2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS dengan
menggunakan model cooperative learning tipe Jigsaw di Kelas V SD Negeri
N0 105321 Tumpatan Nibung Kec. Batangkuis, Kab. Deli Serdang.
F.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis
dan praktis terhadap berbagai pihak yang memanfaatkannya, antara lain:
1. Secara teoretis penelitian ini dapat dijadikan bahan kajian bagi pengembang-an pembelajarpengembang-an cooperative di sekolah. Selanjutnya penelitian ini diharapkan
dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan tentang strategi pembelajaran
terutama dalam pembelajaran IPS dan juga akan dapat memberikan kontribusi
yang positif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di SD.
2. Manfaat peraktis yang dapat diperoleh dari penelitian ini yaitu: a. Bagi siswa
11
b. Bagi guru
Penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi dalam
mengajar mata pelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative
learning tipe jigsaw .
c. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengalaman dalam
mening-katkan motivasi dan kemampuan peneliti pada mata pelajaran IPS dengan
menggunakan pembelajaran model cooperative learning tipe jigsaw.
d. Bagi Sekolah dan Dinas Pendidikan
Penelitian ini bagi Sekolah dan dinas pendidikan dapat digunakan sabagai
masukan untuk perbaikan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran
IPS di Sekolah Dasar.
e. Bagi Pembaca
Penelitian ini bagi pembaca untuk menambah wawasan, pengetahuan dan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan dari analisis data dan hasil penelitian yang dilakukan, maka
diambil simpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa pada siklus I dan II dalam materi perjuangan para tokoh
pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang mengalami peningkatan
dengan menggunakan model pembelajaran cooperative tipe jigsaw mencapai
ketuntasan dan meningkat.
2. Motivasi siswa selama mengikuti pembelajaran model cooperative tipe
jigsaw siklus I dan II pada materi perjuangan para tokoh pejuang pada masa
penjajahan Belanda dan Jepang menunjukkan peningkatan.
B. Implikasi
Sesuai dengan temuan dalam penelitian ini, bahwa penerapan
pembelajaran model cooperative tipe jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan
motivasi belajar siswa, dan hasil belajar siswa. Untuk itu kepada teman-teman
guru yang ingin agar siswa yang diajarnya lebih aktif dan dapat meningkatkan
hasil belajarnya, maka sebaiknya teman-teman guru menggunakan metode
pembelajaran yang bervariasi seperti model pembelajaran cooperative tipe jigsaw.
Kepada siswa agar lebih meningkatkan diri untuk melaksanakan belajar kelompok
terutama mengerjakan tugas-tugas kelompok.
116
116
C. Saran
Berdasarkan hasil simpulan penelitian dan implikasi di atas, dapat
dikemukakan beberapa saran yaitu:
1. Bagi guru kelas, agar mempertimbangkan penggunaan Model
pembelajaran cooperative tipe jigsaw dalam meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa.
2. Bagi guru kelas, agar dapat mengerti dan mamahami peranan Model
pembelajaran cooperative tipe jigsaw untuk peningkatan motivasi dan
hasil belajar siswa.
3. Bagi guru kelas, yang menerapkan model pembelajaran cooperative tipe
jigsaw dalam pembelajaran harus merencanakan secara matang dan
memperhitungkan tingkat keberhasilan yang akan dicapai oleh siswa.
4. Bagi guru kelas, agar penggunaan Model pembelajaran cooperative tipe
jigsaw lebih efisien, hendaknya memperhatikan langkah-langkah
pembelajaran sesuai model jigsaw dalam meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa.
5. Bagi siswa, hendaknya dapat meningkatkan motivasi dalam kegiatan
belajar dan meningkatkan hasil belajarnya.
6. Bagi sekolah/kepala sekolah disarankan untuk dapat mengeluarkan
kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan model-model
pembelajaran yang mengarah pada pola pembelajaran cooperative (tipe
117
7. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat dijadikan referensi dan tetap
melakukan inovasi dalam pembelajaran serta berusaha agar menggunakan
model pembelajaran cooperative tipe jigsaw dalam meningkatkan
118
DAFTAR PUSTAKA
Abizar. 1997. Motivasi Belajar dan Latar Belakang Budaya. Padang : IKIP. Padang
Amy Tenzer. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw Untuk meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Perkembangan Hewan, Jurnal Pendidikan Biologi, FPMIPA Universitas Negeri Malang, Volume1 No.1 Agustus 2009, 49-55. Universitas Negeri Malang Surabaya.
Aristo Rahadi, 2003. Media Pembelajaran. Direktorat Tenaga kependidikan Direktorat Jendral Pendidikan dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Aronson. 1978. The Jagsaw Classroom, Beverly Hills, CA : Sage Publising Company
Bafadal. 1992. Supervisi Pengajaran: Teori dan Aplikasinya dalam Membina Profesional Guru. Jakarta: Bumi Aksara.
Cleaf, David W. Van. (1991). Action in Elementary Social Studies. Boston: Allyn Bacon.
Depdiknas. 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : BSMP
Devies. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta : CV. Raja Wali.
Etin. 2008. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS.
Jakarta:Bumi Aksara
Gallermen Saul W, 1970. Motivation And Produktifity. New Delhi : D.B Taraporevala Sons & C. Private
.
Gagne, R.M. 1977. Conditioning Of Learning. New York: Holt Rine Hart And Wiston
Gagne, dan Briggs. 1979. Principles of instructional design. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Handoko. 1996. Motivasi Daya Penggerak Tingkah laku. Yogyakarta:Kanisius.
Hamilik Oemar. 2008 Strategi Belajar Mengajar. Bandung : CV. Sinar Baru.
119
Hasibuan. 1996. Manajemen Sumber Daya Manuasia Dasar dan Sumber Keberhasilan, Jakarta : Bulan Bintang
Hudoyo, Herman. 2001. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Malang : Universitas Negeri Malang
Isjoni.2007. Cooperative Learning. Bandung. Alfabeta.
Imron. 1995. Teori Belajar Pembelajaran. Malang: Penerbit IKIP Malang
Joyce, Bruce; Weil, Marsha; & Showers, B. 1992. Models of Teaching. Fourth Edition. Boston: Allyn & Bacon.
Jarolimek, John. 1977, Sosial Studies in Elementari Education, Macmilan, Publishing Co, Inc, New York.
Kemmis S & MC. Taggar. 1988. The Actin Research Planer 3 rd ed Victoria ;Deakin University
Komarrudin. 1994. Ensikolopedi Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.
Kunandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Rajawali Pers. Menvin L. Silberman. 2006. Active Learning Bandung : Nusa Media Masnur Muslich. 2009. Melaksanakan PTK Itu Mudah. Jakarta : Bumi Aksara
Muliyardi. 2002. Strategi Pembelajaran Matematika. Padang: UNP
Muhibbin Syah. 1996. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.
.
Nana Sujana. 1989. Penelitian dan Penilaian. Bandung : Sinar Baru. Nur Asma. 2006. Model Pembelajaran cooperative. Jakarta : Depdiknas.
Nur Asma. 2008. Model Pembelajaran Cooperative. Padang : UMP Pers.
Nursid.1984. Metodologi Pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung:Alumni
Piaget, J. 1950. Introduction à l’Épistémologie Génétique. Paris: Presses Universitaires de France.
120
Roestiyah, N.K.1982.Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem. Jakarta : PT. Bina Aksara.
Ruseffendi. 1991. Pengantar Kepada Guru: Membantu Mengembangkan Potensinya Dalam Pengajaran. Bandung: Tarsito.
Rusman.2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Pers. Sagala. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Syaiful. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Sardiman,A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Depdikbud.
Sardiman, A.M 2006. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Silverius. 1991.. Evaluasi Hasil Belajar dan Umpan Balik. Jakarta: Grasindo.
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta:Rinneka Cipta
Slavin. 2009. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik (Edisi Terjemah). Bandung : Nusa Media.
Suherman. 2003. Strategi Pembelajaran Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia..
Sudjana, 1989, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT.Sinar Baru
Sudjana, 2008, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:Remaja Rosdakarya
Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia.. Jakarta : Depdiknas
Supini. 2010. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw dan Teknik meringkas Catatan Menggunakan Peta Pikiran Terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA Negeri di Kabupaten Deli Serdang. Tesis. Program Pasca Sarjana Medan Unimed.
Suparno. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:Kanisus.
Steers. 1980. Efektivitas Organisasi: Kaidah Tingkah Laku., Jakarta : Erlangga
121
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Media Group.
Wahyu Sumijo, 2008, Kepemimpinan dan Motivasi, Jakarta : Ghalia Indonesia.
Winkel. 1991. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia
Winkel,W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
Winataputra, Udin.S. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud
Wina. 2006, Startegi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana.
Zuhri. 2008. Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw, Motivasi dan Hasil Belajar Geografi. Jurnal Ilmu Pendidikan LPTK Jilid 15 N0.1 Februari 2008, 26-34. Universitas Negeri Malang Surabaya.
--- Keadaan Nilai Mid Semester Ganjil IPS Kls V SDN 105321 Tumpatan Nibung Tahun Ajaran 2011/2012.
.