KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sain di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Adapun judul skripsi ini adalah “Pengaruh Komposisi Abu Terbang (Fly Ash) terhadap Karakteristik Beton Ringan dari Kulit Kerang Batu Apung”.
v
Siregar, Leo Siregar, Putri Sinaga, Grace Sinaga, Immanuel Sinaga dan Jeremia Silitonga yang tiada henti memberikan doa, motivasi dan dukungan besar kepada penulis. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada rekan–rekan seperjuangan penulis Berliana Siringo-ringo, Elsa Sinaga, Jenika Sidabutar, Edi Ginting, Agustina Panggabean, Arny Girsang, Jennyari, Henni Elika, Henni Ompusunguh, Ryanto Simamora, Ferdinand Zendrato, Wanry, Albarra dan seluruh teman-teman Fisika Nondik 2008 yang selama empat tahun bersama melewati setiap tahap perkuliahan, telah banyak membantu, memberikan semangat dan yang tak pernah hentinya memberi dukungan kepada penulis. Tak lupa penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh GSM HKBP Seksama buat doa dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam meyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini (sinagajunita@ymail.com). Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih, semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juli 2012
PENGARUH KOMPOSISI ABU TERBANG (FLY ASH)
BATUBARA TERHADAP KARAKTERISTIK
BETON RINGAN DARI KULIT KERANG
DAN BATU APUNG
Junita M Sinaga (408221032)
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Abstract
iv
Kata Pengantar
v
Daftar Isi
vii
Daftar Gambar
ix
Daftar Tabel
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Identifikasi Masalah
6
1.3 Rumusan Masalah
6
1.4 Batasan Masalah
6
1.5 Tujuan Penelitian
6
1.6 Manfaat Penelitian
7
1.7 Defenisi Operasional
7
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Kerangka Teoritis
8
2.1.1 Pengertian Teknologi Informasi
8
2.1.2 Pengertian dan Perkembangan Jaringan Wi-Fi
8
2.1.3 Spesifikasi Wi-Fi
9
2.1.4 Tipe-tipe Jaringan Wi-Fi
11
2.1.5 Cara Penggunaan Akses Wi-Fi
13
2.1.6 Komponen Utama Jaringan Wi-Fi
14
2.1.8 Keunggulan Wi-Fi
17
2.1.9 Kelemahan Wi-Fi
18
2.1.10 Keamanan jaringan Wi-Fi
18
2.1.11 Indeks Prestasi
19
2.1.12 Sistem Kredit Semester (SKS)
21
2.1.13 Beban Belajar Mahasiswa
22
2.1.14 Prestasi Belajar
23
2.1.15 Pengaruh Wi-Fi terhadap Mahasiswa
28
2.2 Kerangka Berpikir
29
2.3 Hipotesis
30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
31
3.1.1 Tempat Penelitian
31
3.1.2 Waktu Penelitian
31
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
31
3.2.1 Populasi Penelitian
31
3.2.2 Sampel Penelitia
31
3.3 Variabel dan Instrumen Penelitian
31
3.3.1 Variabel Penelitian
31
3.3.2 Instrumen Penelitian
32
3.4 Rancangan/Desain Penelitian
32
3.5 Teknik Pengumpulan data
32
3.5.1 Observasi
32
3.5.2 Dokumentasi
32
3.5.3 Angket
32
3.6 Teknik Analisa Data
33
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
36
ix
4.1.2. Analisis Data
39
4.1.3. Uji Signifikansi
41
4.2 Pembahasan
42
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
45
5.2. Saran
45
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Beton Ringan dalam bentuk blok/bata 8
Gambar 2.2 Batu Apung 17
Gambar 2.3 Permukaan Batu Apung 17
Gambar 2.4 Perbedaan reaksi hidrasi dan reaksi pozzolanik 19
Gambar 2.5 Limbah Fly Ash 20
Gambar 2.6 Partikel Fly Ash pada perbesaran 2.000 x 20
Gambar 2.7 Kulit Kerang 22
Gambar 3.1 Sampel Beton Berbentuk Kubus 29
Gambar 3.2 Diagram Alir Penelitian 33
Gambar 4.1 Grafik Hubungan Massa Jenis dan Komposisi Bahan 36 Gambar 4.2 Grafik Hubungan Daya Serap Air dan Komposisi Bahan 37 Gambar 4.3 Grafik Hubungan Uji Tekan dan Komposisi Bahan 38 Gambar 4.4 Grafik Hubungan Massa Jenis dan Uji Tekan 39 Gambar 4.5 Grafik Hubungan Daya Serap Air Terhadap Uji Tekan 40 Gambar 4.6 Grafik Hubungan Uji Tekan Sebelum dan Setelah
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Angket Pengaruh Penggunaan Fasilitas Wi-Fi
terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa
48
Lampiran 2. Rekapitulasi Jawaban Responden Pada Angket
Penelitian
55
Lampiran 3. Tabulasi Data Hasil Penelitian
59
Lampiran 4. Perhitungan Rata-Rata Dan Standar Deviasi
63
Lampiran 5. Penafsiran Skor Data Penelitian
65
Lampiran 6. Uji Normalitas
68
Lampiran 7. Uji Kelinieran Persamaan Regresi
74
Lampiran 8. Perhitungan Koefisien Korelasi
83
Lampiran 9. Pengujian Hipotesis
84
Lampiran 10. Perhitungan Indeks Determinasi
85
Lampiran 11. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors
86
Lampiran 12. Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z
87
Lampiran 13. Nilai-nilai Distribusi F
88
1 1.1 Latar Belakang
Beton merupakan salah satu bahan kontruksi yang banyak dipergunakan dalam struktur bangunan modern. Beton sangat banyak digunakan untuk kontruksi di samping kayu dan baja. Hampir 60% material yang digunakan dalam konstruksi adalah beton (concrete) yang dipadukan dengan baja (composite) atau jenis lainnya (Mulyono, 2004). Beton pada umumnya dicampur dengan semen Portland. Semen Portland konvensional diproduksi dengan menghaluskan kalsium silika yang bersifat hidrolisis dan dicampur dengan bahan gipsum.
Beton umumnya digunakan untuk konstruksi rumah, gedung, jembatan, jalan dan lain-lain. Karakteristik beton yang beredar di pasar, memiliki densitas sebesar: 2,0 – 2,5 g/cm3, dan kuat tekan: 3 – 50 MPa. Beton ini tergolong cukup berat, untuk satu panel berukuran 240 x 60 x 6 cm, dengan bobot sekitar 100 - 125 kg. Oleh karena itu untuk mengangkat ataupun instalasinya memerlukan tenaga lebih dari satu orang atau alat berat sebagai media pembantu. Untuk itu diperlukan beton yang lebih ringan namun dapat digunakan sama halnya dengan beton umumnya. Pembangunan suatu konstruksi diperlukan beton dengan kemampuan menahan beban yang cukup tinggi dan ketahanan terhadap waktu yang memadai. Kekuatan beton pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya :
a. Mutu agregat halus dan kasar (yang meliputi modulus kehalusan, porositas, berat jenis, dan asalnya).
b. Jenis semen, rasio w/c, dan lainnya.
2
karena sifat dari bahan-bahan pembentuk beton yaitu pasir, semen, batu, air maupun perbandingan campurannya.
Beton ringan merupakan beton yang memiliki massa jenis (density) lebih ringan dari pada beton pada umumnya. Karena itu keunggulan beton ringan utamanya ada pada berat, sehingga apabila digunakan pada proyek bangunan tinggi akan dapat secara signifikan mengurangi berat sendiri bangunan, yang selanjutnya berdampak kepada perhitungan pondasi. Keuntungan lain dari beton ringan antara lain : memiliki nilai tahanan panas (thermal insulator) yang baik, memiliki tahanan suara (peredam) yang baik, ketahanan api (fire resistant) (Sumarno, 2010).
Banyaknya jumlah penggunaan beton dalam konstruksi mengakibatkan peningkatan kebutuhan material beton, sehingga memicu penambangan batuan sebagai salah satu bahan pembentuk beton secara besar-besaran. Hal ini menyebabkan turunnya jumlah sumber alam yang tersedia untuk keperluan pembetonan dan perusak lingkungan. Alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut dengan memanfaatkan limbah-limbah industri dan konstruksi yang dibiarkan begitu saja. Limbah industri untuk bahan campuran beton ternyata mampu meningkatkan daya kuat tekan (Simanjuntak,2000). Bahan tersebut dapat berupa abu terbang (fly ash), pozzolan, dan kulit kerang yang dapat mengubah sifat-sifat dari beton agar menjadi cocok untuk pekerjaan tertentu dan menghemat biaya.
Penyumbang produksi abu terbang batubara terbesar adalah sektor pembangkit listrik. Produksi abu terbang dari pembangkit listrik di Indonsia terus meningkat, pada tahun 2000 jumlahnya mencapai 1,66 milyar ton dan diperkirakan mencapai 2 milyar ton pada tahun 2006 (Indonesia Power, 2008). PLTU Labuhan Angin Kabupaten Tapanuli Tengah yang sementara berkapasitas 2 x 115 MW setiap harinya menghasilkan limbah fly ash mencapai 85 ton. Fly ash atau silica fume sering digunakan untuk menghasilkan beton mutu tinggi dan fly ash ini berfungsi untuk menambah nilai kuat tekan pada beton (Hidayat, 2002).
dan air tanah, sehingga perlu dicari solusi untuk mengatasi masalah dengan memanfaatkan abu terbang sebagai bahan konstruksi. Penggunaan fly ash pada beton sudah pernah diteliti oleh Subasi dari Turkey (2009) yang meneliti tentang pengaruh fly ash pada kuat tekan beton ringan mutu tinggi dan memperoleh kuat tekan sebesar 23,72 MPa, massa jenis 1540 kg/m3dan porositas sebesar 12,50 % pada komposisi fly ash 2%. Sumarno dari USU (2010) meneliti tentang pemanfaatan fly ash dan kulit kerang pada bata beton diperoleh kuat tekan bata beton sebesar 23,20 MPa pada variasi fly ash 2%.
Kulit kerang berbentuk seperti hati, bersimetri dan mempunyai tetulang di luar. Kekerasan kulit kerang tidak bergantung dari usia kerang tersebut, artinya kerang yang masih muda maupun yang sudah tua mempunyai kekerasan yang sama. Serbuk kulit kerang mengandung senyawa kimia yang bersifat pozzolan, yaitu mengandung zat kapur (CaO), alumina dan senyawa silika sehingga berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku beton alternatif. Dengan pemanfaatan kulit kerang dalam pembuatan beton ringan, maka proses pengeringan akan menjadi lebih cepat.
Batu apung (pumice) adalah jenis batuan yang berwarna terang, mengandung buih yang terbuat dari gelembung - gelembung berdinding gelas, dan biasanya disebut sebagian batu gelas volkanik silikat. Batu apung mempunyai sifat vesicular yang sangat tinggi, mengandung jumlah sel yang banyak akibat ekspansi buih gas alam yang terkandumg didalamnya. Sedangkan mineral-mineral yang terdapat dalam batu apung adalah feldspar, kuarsa, obsidian, kristobalit, dan tridimit (Syaram,2010).
Pemanfaatan batu apung pada beton ringan pernah diteliti oleh Zulkifar Syaram dari USU (2010) diperoleh kuat tekan sebesar 11,70 MPa, massa jenis sebesar 1780 kg/m3dan daya serap air 9,30% pada variasi batu apung sebesar 10%. D. Tripriyo, G.P. Raka dan Tavio dari Surabaya (2010) juga pernah meneliti mengenai pembuatan beton agregat ringan batu apung dengan penambahan fly ash diperoleh kuat tekan sebesar 35,69 MPa, dan massa jenis 1850 kg/m3.
4
membuat beton ringan diharapkan mampu menghasilkan suatu beton ringan dengan kekuatan yang baik, ramah lingkungan, dan dapat dilihat penggunaannya pada bangunan yang tepat dari jenis beton ringan. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Pengaruh Komposisi Abu terbang (Fly Ash) Batubara terhadap Karakteristik Beton Ringan dari Kulit Kerang dan Batu Apung” sebagai penelitian.
1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi :
1. Batu apung dipecah dalam bentuk kerikil dan kulit kerang di haluskan kemudian diayak dengan kehalusan 100 mesh.
2. Perbandingan antara matriks dan agregat yang digunakan 1 : 4 dengan FAS sebesar 0,4.
3. Variasi fly ash sebesar 7%, 5%, 3%, 1%, 0% dan komposisi semen sebesar 12%, 14%, 16%, 18% dan 19%.
4. Air yang digunakan adalah air PDAM, semen yang digunakan adalah semen Padang type 1, pasir yang digunakan adalah pasir binjai, kulit kerang diperoleh dari tanjung balai, fly ash yang digunakan jenis C yang diperoleh dari PLTU Labuhan Angin Kabupaten Tapanuli Tengah. 5. Pengujian karakterisasi yang dilakukan setelah pengamatan 28 hari
meliputi pengujian massa jenis, uji tekan, ketahanan api, dan daya serap air (water absorbtion).
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh komposisi abu terbang (fly ash) batubara terhadap karakteristik beton ringan dari kulit kerang dan batu apung?
1.4 Tujuan
1. Mengetahui pengaruh komposisi fly ash terhadap karakteristik beton ringan dari kulit kerang dan batu apung.
2. Mengetahui hubungan massa jenis terhadap kuat tekan dari beton ringan yang terbuat dari kulit kerang dan batu apung dengan tambahan komposisi abu terbang (fly ash).
1.5 Manfaat
1. Memberikan informasi tentang fly ash dan kulit kerang dapat dijadikan sebagai alternatif pengganti semen dalam pembuatan beton ringan.
2. Hasil penelitian ini akan menjadi sumber informasi tentang karakteristik beton ringan dari kulit kerang dan batu apung dengan memanfaatkan fly ash limbah industri PLTU yang dianggap kurang bermanfaat.
46
DAFTAR PUST AKA
Arikunto, S., (2002), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.
Arsyad, A., (2000), Media Pengajaran, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jak.art.a.
Dirnyati, Mudjiono., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakruia.
Priyarnbodo, T., (2003), Jaringan Wi-Fi, Penerbit CV. Andi Offset, Yogyakarta.
Siregar, D., (2011), repository.usu.ac.id/bitstrearn/123456789/30025/.pdf (diakses 16 April2d12)
SitompuJ, I., (201 0), http://repository.usu.ac.id/bitstrearn/123456789/21 326/5/.pdf (diakses 16 April2012)
Slarneto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Syaefudin, U., (2009), Inovasi Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Unirned., (2008), Buku Pedoman Universitas Negeri Medan, Penerbit Universitas
~egeri11edan,11edan
http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/466/jbptunikompp-gdl-sangrajuli-23260-3-03.babi-i.pdf(diakses 11 Mei 2012)
http://www.stialan.ac.id/BodyEvaluasi.htm (diakses 9 Mei 2012)
http:/ /erickfebri. wordpress.cori1120 11/09/30/jaringan-kornputer-dasar/ ( diakses 20 Juni 2012)
http:/ /hendri87 .wordpress.com/2008/12/03/bad-access-point/ ( diakses 20 Juni 20 12)
http://pocketpccentral.net/help/tutorials/install cab file.htm (diakses 20 Juni 2012)
http://www.cisco.com/en!US/docs/wireless/wlan adapter/configuration.html (diakses 20 Juni 2012)
http://www.hibot.eo.jp/products.php?lang=en/ (diakses 20 Juni 2012)
http:/lrepository.usu.ac.id/bitstream/ 123456789119380/ 1 I Appendix. pdf ( diakses 24 juni 20 12)
http://repository.usu.ac.idlbitstream/1234 56789/213 26/ 1 I Appendix. pdf (diakses 24Juni 2012)