• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN DAN UJI SIFAT MEKANIK KOMPOSIT HIBRID POLIPROPILENA DAUR ULANG BERPENGUAT SERBUK BATANG DAN SERAT SABUT PINANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBUATAN DAN UJI SIFAT MEKANIK KOMPOSIT HIBRID POLIPROPILENA DAUR ULANG BERPENGUAT SERBUK BATANG DAN SERAT SABUT PINANG."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN DAN UJI SIFAT MEKANIK KOMPOSIT HIBRID POLIPROPILENA DAUR ULANG BERPENGUAT SERBUK

BATANG DAN SERAT SABUT PINANG

Oleh: Oktaviana Sinaga

NIM 409240022 Program Studi Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Pematang Siantar, pada tanggal 23 Oktober 1991. Ayah bernama

Ir. Jan Hesdin Sinaga, dan Ibu bernama Ir. Ernawati Purba, dan merupakan anak

kedua dari lima bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk SD RK. Namo puli,

dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis melanjutkan sekolah di SMP

Swasta Singosari, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis

melanjutkan sekolah di SMA Swasta Singosari, dan lulus pada tahun 2009. Pada

tahun 2009, penulis diterima di Program Studi Fisika Jurusan Fisika Fakultas

(4)

iii

Pembuatan Dan Uji Sifat Mekanik Komposit Hibrid Polipropilena Daur Ulang Berpenguat Serbuk Batang Dan Serat Sabut Pinang

Oktaviana Sinaga (Nim. 409240022)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi komposisi masa serat kulit pinang dan serbuk batang pinang terhadap sifat mekanik pada papan komposit, serta mengetahui nilai maksimal pengaruh variasi filler terhadap sifat mekanik (Uji tarik, Uji Lentur dan Uji Impak). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium kimia polimer USU dan pengujian sampel dilakukan di laboratorium penelitian FMIPA USU mulai dari bulan Januari sampai dengan Febuari.

Prosedur penelitian ini adalah komposit dibuat dari bahan polipropilena daur ulang dengan serat kulit buah pinang dan serbuk batang pinang, dimana variasi massa I (90:10:0)%, II (90:0:10) %, III (90:7:3)%, IV (90:3:7)%, V (90:5:5)% Perendaman menggunakan larutan NaOH dengan konsentrasi 5% selama 2 jam, kemudian dibersihkan dengan aquades dan dikeringkan ±10 jam atau sampai benar-benar kering. Serat kulit buah pinang dipotong lagi dengan panjang ± 1mm. Serta serat kulit buah pinang dan serbuk dicampur polipropilena dan di masukan kedalam mesin ekstruder dengan suhu 170oC. Hasil pencampuran yang keluar dari mesin ekstruder dipotong kecil-kecil kemudian didinginkan di dalam air, setelah itu di hotpress pada suhu 170oC. Kemudian sampel diuji berdasarkan pengujian sifat mekaniknya (uji tarik, uji lentur dan uji impak).

Dari pengujian kekuatan tarik diperoleh nilai terbesar dengan maksimum

(σmaks) pada komposit polipropilena dengan serat pinang dan serbuk pinang sebesar 26,61 MPa yang terdapat pada perbandingan (90:7:3) % sedangkan

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas

segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada

penulis sehingga penelitian yang berjudul “ Pembuatan Dan Uji Sifat Mekanik Komposit Hibrid Polipropilena Daur Ulang Berpenguat Serbuk Batang Dan Serat Sabut Pinang” ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada

pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini mulai dari pengajuan

proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi antara lain Bapak

Drs. Usler Simarmata, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi serta Bapak

Drs.Abd Hakim S, M.Si selaku dosen penguji I, Bapak Prof.Dr.Mara Bangun,

M.Si selaku dosen penguji II, Bapak Drs.Nurdin Siregar, M.Si selaku dosen

penguji III, Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku dosen pembimbing

akademik dan Bapak Drs. Pintor Simamora,M.Si selaku Ketua Prodi fisika. selaku

dosen pembimbing akademik. Disamping itu penulis juga mengucapkan

terimakasih kepada Bapak Edi,bapak Aman, bapak Prof.Dr.Harry Agusnar,M.Sc.,

M.Phil, dan bapak Dr.YugiMuis,M.Si yang telah membantu peneliti dalam

melaksanakan penelitian.

Secara khusus penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

kedua orang tua Ir. Jan Hesdin Sinaga dan Ir. Ernawati Purba yang telah

membesarkan, mendidik , mendungkung serta mendoakan dengan kasih sayang

yang tulus serta Novita Sinaga, Oktaviani Sinaga, Gusada Sarito Sinaga dan

Febrina Sinaga yang telah memberikan semangat kepada penulis dan tidak lupa

penulis ucapkan terimakasih kepada Inang, Opung, berserta kerabat terdekat yang

telah banyak memberikan dukungan moril, dan material sampai penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Fynnisa,

Juliana, Muliani, Bunga, Elvina, Lastiar, Sartika, Pesta, Sari, anto, Suci, Lylis,

serta teman-teman Fisika Nondik ’09 yang telah memberikan semangat kepada

(6)

v

Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam polimer.

Medan,22 Februari 2013

Oktaviana Sinaga

(7)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Karakteristik Polipropilena 14

Tabel 4.1. Data Hasil Pengujian Kekuatan Tarik 33

Tabel 4.1. Data Hasil Pengujian Kekuatan Lentur 34

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Type komposit Hybrid 8

Gambar 2.2 Type arah serat 8

Gambar 2.3 Lambang dari masing-masing jenis polymer 9

Gambar 2.4 Reaksi Polimerisasi Polipropilena 14

Gambar 2.5 Sebuah model bola-dan-rantingnya polipropilena sindiotaktik 15

Gambar 2.6 Skema penyusunan serat 17

Gambar 2.7 Struktur kimia selulosa 18

Gambar 2.8 Kurva Tegangan ± Regangan 22

Gambar 2.9 Alat Uji Impak 24

Gambar 3.1 Bentuk sampel pengujian kekuatan tarik 28

Gambar 3.2 Bentuk sampel pengujian lentur 28

Gambar 3.3 Bentuk sampel pengujian impak 29

Gambar 3.4. Alat Pengujian tarik dan lentur 29

Gambar 3.6 Diagram Alir Penelitian 31

Gambar 4.1 Diagram batang hubungan antara 10% serbuk terhadap 36

hasil perhitungan setiap uji mekanik

Gambar 4.2 Diagram garis hubungan antara 10% serbuk terhadap hasil 36

perhitungan setiap uji mekanik

Gambar 4.3 Diagram batang hubungan antara 10% serat terhadap hasil 37

(9)

x

terhadap hasil perhitungan setiap uji mekanik

Gambar 4.9 Diagram perbandingan antara 5% serat : 5% serbuk 40

terhadap hasil perhitungan setiap uji mekanik

Gambar 4.10 Diagram garis hubungan antara 5% serat : 5% serbuk 40

(10)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Perhitungan pengujian sifat mekanik 49

Lampiran 2. Hasil uji tarik dan uji lentur 58

Lampiran 3. Dokumentasi penelitian 60

Lampiran 4. Surat persetujuan Dosen Pembimbing Skripsi 66

Lampiran 5. Surat izin penelitian Laboratorium Kimia Polimer USU 67

Lampiran 6. Surat izin penelitian Laboratorium Penelitian FMIPA USU 68

Lampiran 7. Surat balasan penelitian Laboratorium Kimia Polimer USU 69

Lampiran 8. Surat balasan penelitian Laboratorium Penelitian 70

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Material komposit merupakan kombinasi dua atau lebih material yang

berbeda, dengan syarat adanya ikatan permukaan antara kedua material tersebut.

Komposit tidak hanya digunakan untuk sifat struktural tetapi juga dimanfaatkan

untuk berbagai sifat yang lainnya seperti listrik, panas, atau material-material

yang memperhatikan aspek lingkungan. Komposit pada umumnya diklasifikasika

n menjadi 2 bagian yang berbeda dimana fasa kontinyu disebut matriks, dan fasa

diskontinyu disebut sebagai penguat (Zainuri.M., 2008).

Material penyusunnya memiliki sifat dan karakteristik yang berbeda-beda,

sehingga komposit memiliki sifat dan karakteristik yang unik dan lebih unggul dari

material penyusunnya. Beberapa keunggulan komposit antara lain : mudah dibentuk,

berkekuatan tinggi, ringan, tetap kokoh tanpa berubah bentuk, isolasi listrik yang

baik, anti karat dan mudah dikombinasikandengan bahan lain. Material-material

penyusun komposit adalah filler dan matriks. Filler merupakan salah satu unsur

penyusun komposit yang berfungsi sebagai penguat dan menjadi bagian utama

yang menentukan karakteristik suatu bahan komposit.Filler terbagi menjadi bahan

alami dan bahan buatan. Bahan alami bersumber dari tumbuhan seperti serat ijuk,

sabut kelapa, serat bambu, serat pinang, serat ampas tebu, serat jerami dan lain

sebagainya.

Salah satu serat alam yang menjadi obyek penelitian adalah serat sabut

pinang, atau dalam perdagangan dunia dikenal sebagai Areca catechu L atau

jambe dalam Bahasa Sunda merupakan salah satu tumbuhan palma yang dalam

pembuatan komposit secara ilmiah pemanfaatannya masih dikembangkan.

Tumbuhan ini tersebar dari Afrika Timur, Semenanjung Arab, Tropikal Asia,

Indonesia, dan Papua New Gulnea. Pengembangan serat pinang sebagai material

komposit ini sangat dimaklumi mengingat dari segi ketersediaan bahan baku serat

alam Indonesia yang memiliki bahan baku yang cukup melimpah.

Tanaman pinang adalah salah satu jenis palma yang memiliki banyak

kegunaan antara lain sebagai bahan makanan, bahan industri kosmetika,

(12)

2

mengemukakan batang pinang telah dimanfaatkan oleh masyarakat dari dulu

hingga sekarang sebagai bahan bangunan, jembatan, dan saluran air. Tanaman ini

tersebar luas di wilayah Indonesia, baik secara individu maupun populasi, dan

umumnya ditanam sebagai tanaman pagar atau pembatas kebun (Maskromo dan

Miftahorrochman, 2007). Berbagai penelitian tentang pinang yang banyak

dilakukan adalah terhadap buahnya saja. Penelitian-penelitian pemanfaatan buah

pinang sebagai kosmetik ataupun obat-obatan telah banyak dilakukan. Namun

penelitian sifat dasar batang pinang yang dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan

komposit belum banyak dilakukan.

Serbuk gergaji batang pinang tidak terlalu banyak di gunakan dalam

kehidupan sehari-hari. Serbuk gergaji batang pinang dalam pemanfaatannya

masih terbatas. Namun serbuk gergaji batang pinang juga dapat dimanfatkan sebagai filer

komposit.

Perekat yang digunakan dalam penelitian ini adalah polipropilena.

Polipropilena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang dibuat oleh industri

kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya pengemasan, tekstil

(contohnya tali, pakaian dalam termal, dan karpet), botol aqua, alat tulis, berbagai

tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan labolatorium,

pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas polimer. Polimer adisi yang

terbuat dari propilena monomer, permukaannya tidak rata serta memiliki sifat

resistan yang tidak biasa terhadap kebanyakan pelarut kimia, basa dan asam.

Polipropena biasanya didaur ulang, dan simbol daur ulangnya adalah nomor " 5 "

( Wikipedia, 2012). Dimana dengan pemanasan akan mencair pada suhu 1700C.

Dalam penelitian ini serat kulit pinang serta serbuk gergaji batang pinang

dicampur dengan polipropilena daur ulang.

Serat pinang direndam dengan NaOH yang bertujuan untuk meningkatkan

ikatan ( mechanical bonding ) antara serat dan matrik (perekat). Menurut Harry

Abrido, Dkk (2012) ada peningkatan kekuatan bentur untuk perendaman dengan

NaOH selama 2 hari. Perlakuan kimia serat yang sering dilakukan adalah

perlakuan alkali seperti NaOH, karena lebih ekonomis. (Diharjo, 2006).

Kegunaan bahan komposit dalam kehidupan sehari-hari tampak dalam

(13)

3

dalam auto mobile untuk komponen mesin, dalam prabot rumah tangga untuk

kursi atau meja, dalam olahraga untuk raket tenis, dll.

Dari hasil penelitian Ahmad Iqbal (2012) dalam pengujian sifat mekanik

komposit polypropilene (PP) daur ulang dengan filler serat ampas tebu.”Hasil uji

mekanik menunjukkan penambahan serat ampas tebu sebagai bahan pengisi PP

memiliki nilai mekanik yang tidak seimbang yang disebabkan ikatan antara

polipropilene dan serat tidak sempurna(merata) menyatu pada masing-masing

variasi waktu cetak tekan panas.

Dari hasil penelitian Romels, Dkk (2011) dalam pengujian sifat mekanik

komposit hybrid polyester berpenguat serbuk batang dan serat sabut kelapa,

diperoleh bahwa variasi fraksi volume serbuk batang kelapa dan serat sabut kelapa

pada resin polyester berpengaruh pada kekuatan tarik dan ketangguhan komposit

dengan nilai maksimum pada fraksi volum (30:10) yaitu komposisi komposit

hibrid fraksi volum 30% serat dan 10% serbuk didapatkan nilai kekuatan tarik

rata-rata pada 97,356 N/mm2 dan harga modulus elastisitas pada fraksi volum

10% serat dan 30% serbuk rata-rata 880,357N/mm2. Pada Vf 30% serat dan 10 %

serbuk yaitu sebesar 0,068 J/mm2 , harga impak rata-rata sebesar 0,068 J/mm2.

Berdasarkan penelitian yang sudah dijelaskan diatas ternyata belum ada

penelitian tentang sifat mekanik komposit polipropilena daur ulang yang

berpenguat serbuk batang dan serat sabut pinang. Berdasarkan itulah peneliti

memilih judul Pembuatan Dan Uji sifat mekanik komposit hibrid

polipropilena Daur Ulang Berpenguat Serbuk Batang Dan Serat Sabut Pinang.

1.2. Batasan Masalah

Untuk memberikan ruang lingkup yang jelas berdasarkan uraian yang

telah dikemukakan pada latar belakang diatas, maka penulis membatasi cakupan

masalah sebagai berikut:

1. Matriks yang digunakan adalah polipropilena daur ulang

2. Filler yang digunakan adalah serat kulit pinang dan serbuk gergaji batang

(14)

4

3. Perbandingan antara Polipropilena daur ulang dan serbuk gergaji batang

pinang serta serat kulit pinang yaitu :

- 90% Polipropilena : 10 % serbuk : 0 % serat

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah pengaruh pencampuran variasi komposisi masa serat kulit

pinang dan serbuk batang pinang dengan Polipropilena daur ulang

terhadap sifat mekanik pada papan komposit?

2. Berapakah persentase berat serat kulit pinang dan serbuk batang pinang dengan

Polipropilena daur ulang yang menghasilkan komposit dengan sifat mekanik yang

optimal?

1.4. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh pencampuran variasi komposisi masa serat

kulit pinang dan serbuk batang pinang dengan Polipropilena daur ulang

terhadap sifat mekanik pada papan komposit.

2. Untuk mengetahui nilai maksimal pengaruh variasi fraksi filler serbuk

gergaji batang pinang dan dan serat kulit pinang terhadap Polipropilena

daur ulang pada nilai kekuatan tarik, lentur dan impak komposit.

1.5. Manfaat

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Memberi informasi tentang persentase berat serat kulit pinang dan serbuk

(15)

5

menghasilkan papan komposit dengan sifat mekanik yang optimal.

2. Mengurangi dampak pencemaran lingkungan akibat sampah plastik yang

tidak terdegradasi oleh lingkungan secara alamiah.

3. Menambah wawasan peneliti tentang uji mekanik komposit dengan serbuk

(16)

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan:

1. Papan komposit yang memiliki kekuatan tarik maksimum (

m aks) terdapat

pada variasi (90:7:3) % yaitu sebesar 26,61 MPa. Papan komposit yang

memiliki kekuatan tarik (

m aks) yang minimum terdapat pada variasi

(90:3:7) % yaitu sebesar 10,17 MPa.

2. Papan komposit yang memiliki kekuatan lentur (UFSmaks) terbesar adalah

papan komposit pada perbandingan fraksi massa

(90:0:10)% yaitu sebesar 43,36 MPa. Papan komposit yang memiliki

kekuatan lentur minimum (UFSmin) terdapat pada komposisi fraksi massa

(90:5:5)% yaitu sebesar 19,34 MPa.

3. Papan komposit yang memiliki kekuatan impak terbesar adalah papan

komposit yang perbandingan fraksi massanya (90:10:0)% yaitu sebesar

0,0437J/mm2. Papan komposit yang memiliki kekuatan impak minimum

terdapat pada fraksi massa (90:5:5)% yaitu sebesar 0,0022 J/mm2.

5.2 Saran

1. Perlu menambahkan senyawa penghubung ( bahan adiktif)untuk meningk

atkan interaksi antara serat dan serbuk pinang dengan polipropilena.

2. Memperhatikan lagi besar ukuran serat yang akan dimasukan kedalam

ekstruder.

3. Memperhatikan lagi proses pencampuran serat dan serbuk dengan poliprop

(17)

47

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Iqbal, (2012). Pengujian Sifat Mekanik Komposit Polypropilene (PP) Daur Ulang Dengan Filler Serat Ampas Tebu. FMIPA.Unimed.

Azizah Utiya, (2004) . Polimer. Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Diharjo K, (2006).Pengaruh Perlakuan Alkali terhadap Sifat Tarik Bahan Komposit Serat Rami Polyester.Jurnal Teknik Mesin Vol.8,No, 1, Petra Christian University.Jakarta.

Ellyawan, (2008). Panduan untuk Komposit . ITB Press Bandung, Bandung.

Harry Abrido S, Johannes Leonard S, Maulida, (2012), Pengaruh penggunaan larutan alkali dalam kekuatan bentuk dan uji degradasi pada komposit termoplastik berpengisi serbuk serabut kelapa, jurnal kimia, USU

Hendra.M., (2002). Pengendalian Bahan Komposit.Fakultas Teknik.Jurusan Teknik Kimia.Universitas Sumatera Utara.

Herman sinaga, (2010). Defenisi Komposit.http://material-teknik.blogspot.com/

Maskromo, I dan Miftahorrochman, (2007). Keragaman Genetik Plasma Nutfah

Pinang Di Propinsi Gorontalo. Jurnal LITTI Vol 13:No 4. Diambil dari

http://perkebunan.litbang.deptan.go.id/

M.Zainuri, Parangtopo, (1994). TesisS-2, Material Sience Universitas Indonesia. Depok.

Nasmi H.S., (2010). Analisis kekuatan bending material komposit diperkuat serat pandan wangi dengan matrik polyester dan epoxy. Jurnal Teknik Mesin.ITS.Vol.10.No.3.Hal. 147-155.ISSN 1411-9471.

Prianti Nesti, (2011) .Sifat Mekanik Komposit Polipropilena Daur Ulang dengan Filler Serat Sabut Kelapa.FMIPA.Unimed.

Romels C. A. Lumintang, Rudy Soenoko, Slamet Wahyudi, (2011), Komposit Hibrid Polyester Berpenguat Serbuk Batang dan Serat Sabut Kelapa, Jurnal Rekayasa Mesin Vol.2 : 145-153

Sihombing, T., (2000). Pinang, Budidaya & Prospek Bisnis. Penebar Swadaya. Jakarta.

(18)

48

Rekasaya Bahan (Terjemahan). Erlangga, Jakarta.

Surdia,M.S.dan Saito,S., (2005) .Pengetahuan Bahan Teknik,Penerbit PT Pradnya Paramita, Jakarta

Syarief, R; Santausa, S dan Isyana St, (1999) . Teknologi Pengemasan pangan. Laboratorium Rekayasa Proses pangan. PAU Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Vendik, (2012).Pengertian Komposit Secara Luas. http://eatrenkz.blogspot.com/2 012/06/bab-ii-pengertian-komposit-secara-luas.html

Wikipedia, (2012), Polipropilena, http://id.wikipedia.org/wiki/Polipropilena (diakses 14 januari 2013)

Gambar

Tabel 2.1. Karakteristik Polipropilena
Gambar 4.9 Diagram perbandingan antara 5% serat : 5% serbuk                  40

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kepadatan jentik yang dinilai dari container index (CI) dengan kejadian DBD

Sesuai dengan Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 (2011:4), pajak adalah “kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau

TIDAK ADA MOBILISASI SUMBER DAYA dalam kegiatan yang berkaitan dengan advokasi.  BERSYARAT / PERNYATAAN SEDERHANA

[r]

Setelah dilakukan penelitian pengaruh variasi kecepatan udara dan massa bahan terhadap waktu pengeringan jagung pada alat fluidized bed, didapatkan hasil yang

Pembentukan zat warna Monascus purpureus, hasil fermentasi padat telah diteliti dengan menggunakan beras IR64 sebagai substrat.. Pembentukan zat warna telah diukur

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan Kualifikasi Kecil (Gred 2 atau 3 atau 4) Bidang Arsitektural sub bidang Bangunan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon peubah amatan tinggi bibit kakao, diameter batang bibit kakao, total luas daun bibit kakao, bobot basah tajuk bibit kakao, dan bobot