• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGATASI KENAKALAN SISWA KELAS VII MTS NURUL HIKMAH AEK GERGER KECAMATAN UJUNG PADANG KABUPATEN SIMALUNGUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGATASI KENAKALAN SISWA KELAS VII MTS NURUL HIKMAH AEK GERGER KECAMATAN UJUNG PADANG KABUPATEN SIMALUNGUN."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DALAM MENGATASI KENAKALAN SISWA KELAS

VII MTs NURUL HIKMAH AEK GERGER

KECAMATAN UJUNG PADANG

KABUPATEN SIMALUNGUN

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Oleh:

TRI JANU PRADANA NIM. 309311053

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Tri Janu Pradana, NIM 309311053, Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Kelas VII MTs Nurul Hikmah Aek Gerger Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui Peran Guru Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Kelas VII MTs Nurul Hikmah Aek Gerger Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun. Penelitian ini dilakukan di sekolah MTs Nurul Hikmah Aek Gerger Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu cara atau metode yang mengambarkan fakta-fakta secara apa adanya dan berdasarkan penelitian di lapangan.

Adapun alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi dan angket. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang ada di kelas VII MTs Nurul Hikmah Aek Gerger Kecamatan Ujung Padang Kabupataen Simalungun yang berjumlah 71 Siswa yang terdiri dari 2 kelas, sekaligus dijadikan sebagai sampel. Teknik Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus tabel frekuensi.

(6)

KATA PENGANTAR

Denganmengucap Alhamdulillah danmemanjatkanpujisyukur yang sebesar-besarnyakehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunianya Penulis dapat menyelesaikan tugas ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini Penulis memilih judul “Peran Guru PKn Dalam Mengatasi Kenakalan Siswa Kelas VII MTs Nurul Hikmah Kecamatan

Ujung Padang Kabupaten Simalungun,”.

Dalam penyelesaian tugas ini, Penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan serta dorongan semangat dari beberapa pihak, maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucap terima kasih dan rasa penghargaan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan (UNIMED)

2. Bapak Drs. H. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED. 3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial (FIS) UNIMED.

4. Bapak Drs. Sugiarto, M.Si, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED.

5. Bapak Drs. Liber Siagian, M.Si, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial (FIS) UNIMED.

(7)

7. Bapak Parlaungan G. Siahaan, SH, M.Hum, selaku Seketaris Jurusan Pendidikan Pancasiladan Kewarganegaraan (PP-Kn).

8. Ibu Dra. Rosnah Siregar, SH, M.Si, Selaku Dosen Pembimbing Skripsi (PS) 9. Bapak kepala sekolah MTs Nurul Hikmah Aek Gerger Drs. Budi Wisaksono.

M.Pd. beserta jajarannya yang telah membantu dan member izin kepada penulis dalam memperoleh data dan mengadakan penelitian dalam upaya melengkapi Skripsi ini.

10.Bapak/Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PP-Kn) yang telah membekali ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama dalam perkuliahan hingga penyelesaian Skripsi ini.

11.Teristimewa ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayah dan Mama yang telah memberikan do’a, motivasi, dan material dalam menyelesaikan perkuliahan dan penyusunan skripsi ini (aku akan selalu berusaha buat ayah dan mama bangga).

12.Buat my Brother’s (bang Ari, Fahri, Farhan) makasih atas motivasinya, tante Meda (makasih uang jajannya), pacarku tersayang (Nilam) maksih atas waktunya untuk menemani menyelesaikan tugas ini, serta seluruh keluarga (makasih dukungannya).

(8)

14.Terima kasih dan mohon maaf kepada pihak yang tidak disebutkan yang turut membantu penyusuanan skripsi ini, dan juga terima kasih kepada orang-orang yang mencintai dan selalu mendukung saya.

Akhir kata mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Bapak/Ibu Dosen dan semua rekan-rekan atas segala kesilapan yang terlah di perbuat penulis selama ini, dan Penulis berharap semoga tugas yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan pihak lain yang memerlukannya.

Amin……….

Wassalamu’alaikum, Wr,Wb……

Medan, Juli 2013 Penulis

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Angket 2. Nota Tugas

3. Surat Izin dari Jurusan

4. Surat Izin Mengadakan Penelitian dari Fakultas 5. Surat Keteranagan Telah Mengadakan Penelitian 6. Kartu Bimbingan Skripsi

7. Daftar Peserta Seminar Proposal Penelitian

8. Surat Keterangan Menyerahkan 1 (satu) Buku Keruang Baca FIS 9. Surat Keterangan Laboratorium PPKn FIS UNIMED

10.Surat Keterangan Perpustakaan UNIMED 11.Pernyataan Keaslian Tulisan

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sekolah bagi siswa merupakan lembaga sosial, di mana mereka hidup, berkembang dan menjadi matang. Di madrasah mereka mendapatkan pengalaman, kabiasaan, keterampilan. Disamping itu madrasah memberikan bimbingan yang baik dalam pendidikan bagi siswa. Sebab madrasah sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran dapat memberikan pendidikan agama kepada anak didik untuk menumbuhkan dan mengembangkan bakat yang ada.

Salah satu mata pelajaran yang memegang peranan penting dalam membentuk moral siswa adalah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Sebab PKn mengajarkan pendidikan moral yang berdasarkan pada ajaran nilai-nilai agama. Disamping itu PKn berfungsi sebagai upaya pencegahan yaitu menangkal hal-hal negatif dari lingkungan yang ada di sekitar siswa atau budaya lain yang dapat membahayakan atau menghambat perkembangan menuju manusia seutuhnya. Dengan demikian sekolah (lembaga pendidikan) berfungsi untuk menumbuhkembangkan diri anak melalui bimbingan pengajaran dan pelatihan agar keimanan dan ketaqwaan tersebut dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya.

(11)

Namun pada akhir-akhir ini kenakalan siswa semakin marak dan menarik perhatian orang dimana saja. Permasalahannya semakin meningkat, bukan saja dalam frekuensinya tetapi yang lebih mengkhawatirkan adalah juga karena variasinya dan intentitasnya. Jika mereka berkembang dengan peningkatan kualitas yang semakin membaik besar harapan kebaikan dan kebahagian kehidupan bangsa dapat diharapkan. Namun jika terjadi sebaliknya maka keadaan saling memuding dan menyalahkan tidak dapat dihindarkan sedangkan permasalahannya semakin kompleks.

Kenakalan siswa perlu mendapat perhatian yang serius dari semua pihak. Karena masalah kenakalan siswa adalah suatu masalah yang sebenarnya menarik untuk dicermati lebih-lebih pada akhir-akhir ini dimana telah timbul akibat negatif yang mencemaskan bagi siswa itu sendiri dan masyarakat pada umumnya. Contoh sederhana dalam hal ini antaran lain perkelahian dikalangan anak didik, mengeluarkan perkataan kotor, pelanggaran sekolah, bolos, membuat kegaduhan dalam kelas, keras kepala, coret-coret tembok.

(12)

Mendidik dan mengajar anak bukan merupakan hal yang mudah, dimana kedudukannya sama dengan kebutuhan pokok dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Inilah pesan moral agama yang ditujukan kepada guru berkaitan dengan pendidikan. Guru dituntut untuk mendidik dan memberi bekal berbagai adab dan moralitas yang baik.

Apalagi tugas seorang guru PKn disamping mengajarkan ilmu tentang moral juga membantu mendewasakan anak. Dewasa secara moral yaitu telah memiliki seperangkat nilai yang diyakini kebenarannya yang ia pegang teguh dan mampu berperilaku sesuai dengan nilai yang menjadi pegangannya. Seorang guru harus mampu menangani kenakalan siswa, salah satunya melalui pendidikan kewarganegaraan, dapat membersihkan budi pekerti, mengajarinya akhlak mulia, memberikan contoh atau keteladalan yang dapat diterapkan dan ditiru oleh siswa dalam kehidupan. Segala prilaku dan stimulasi guru akan berpengaruh terhadap pembentukan pribadi siswa. Oleh karena itu pendidikan kewarganegaraan disekolah perlu dilakukan secara intensive karena pendidikan memberikan pengaruh dan konstribusi yang sangat besar bagi pengembangan diri remaja.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah digunakan untuk memperjelas dari masalah yang akan di- bahas dalam melakukan penelitian. Dari latar belakang di atas, ada beberapa masalah yang penulis temukan diantaranya sebagai berikut :

(13)

3. Peranan seorang guru PKn dalam mengatasih kenakalan siswa.

4. Hal-hal yang bersifat negatif tersebut memfengaruhi kepribadian anak. 5. Peranan orang tua dalam membentuk kepribadian anak.

6. Jenis kenakalan yang sering dilakukan oleh seorang siswa MTs.

C. Pembatasan Masalah

Batasan masalah sangat penting bagi penelitian yang berguna untuk menjadikan penelitian terarah kepada masalah tertentu. Oleh karena itu untuk menghindari kekeliruan dalam penafsiran mengenai masalah yang dibahas serta terbatanya waktu dan pengetahuan penulis, maka dalam hal ini permasalahannya hanya dibatasi pada:

1. Peranan guru PKn dalam mengatasi kenakalan siswa. 2. Jenis kenakalan yang sering dilakukan oleh siswa MTs

D. Rumusan Masalah

Untuk mencapai tujuannya, guru akan menghadapi berbagai masalah yang harus segera di atasi agar pelaksanaan dan rencana yang telah ditetapkan dapat terwujud. Dari pembatasan masalah diatas, dapat di simpulkan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana peran guru PKn dalam mengatasih kenakalan siswa di MTs Nurul Hikmah Aek Gerger Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun?

(14)

E. Tujuan Penelitian

Dalam setiap pelaksanaan kegiatan tentunya ada tujuan yang ingin dicapai, demikian juga pelaksanaan penelitian ini. Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan mencari solusi terhadap jenis kenakalan yang pernah dilakukan siswa kelas VII MTs Nurul Hikmah Aek Gerger Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun.

2. Untuk mengetahui cara guru PKn dalam mengatasi kenakalan siswa kelas VII MTs Nurul Hikmah Aek Gerger Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi guru, sebagai bahan untuk mendapatkan gambaran mengenai besarnya pengaruh peranan guru PKn dalam mengetasi kenakalan siswa.

2. Bagi penulis, menigkatkan wawasan dan pengetahuan penulis khususnya tentang peranan guru PKn dalam mengatasih kenakalan siswa.

(15)

66

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari laporan penelitian yang telah penulis kemukakan didepan, maka penulis dapat simpulkan sebagai berikut:

1. Peran guru Pendidikan Kewarganegaraan di MTs Nurul Hikmah Aek Gerger Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun sudah sangat berperan dalam mengatasih kenakalan siswa. Dengan memberikan bimbingan-bimbingan dan nasehat guru Pendidikan Kewarganegaraan mendidik peserta didiknya untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat merugikan dirinya sendiri, orang tua dan sekolah. Banyak usaha-usaha yang dilakukan guru Pendidikan Kewarganegaraan dalam mengatasi kenakalan siswanya dengan cara membimbing perserta didiknya untuk melakukan tindakan-tindakan yang positif. Salah satunya adalah dalam setiap pembelajaran guru Pendidikan Kewarganegaraan sering mengangkat isu-isu sentral dalam kehidupan sehari-hari, mengajarkan siswa untuk tidak melakukan tindakan-tindakan yang negatif yang dapat merugikan dirinya sendiri, bahkan orang lain. Guru Pendidikan Kewarganegaraan juga memberikan contoh-contoh prilaku yang baik terhadap siswanya.

(16)

67

tergolong kenakalan yang ringan, yaitu kenakalan-kenakalan yang tidak sampai ke hukum pidana. Kenakalan-kenakalan yang sering dilakukan sebagai berikut:

a) Rambut Panjang bagi Siswa Putra b) Tidak masuk sekolah dan

c) Tidak Disiplin (terlambat datang ke sekolah, tidak mengerjakan tugas yang di berikan guru, tidak rapi dalam berpakain)

B. SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dikemukakan diatas, maka penulis memberikan saran yang dianggap berperan kepada guru Pendidikan Kewarganegaraan, orang tua, serta para siswa.Dimana masa depan bangsa ini harus segera diselamatkan, caranya adalah dengan mendidik dan membimbing siswa secara intensif agar mereka menjadi motor penggerak kemajuan dan pendorong perubahan kearah yang lebih dinami, progresif, dan produktif.

Inilah tantangan riil yang dihadapi guru dan orang tua. Sudah sekian lama fenomena maraknya kenakalan siswa ini dibiarkan begitu saja, seolah hanya ditangani dengan asal-asalan. Demi masa depan bangsa yang lebih baik, masalah ini tidak boleh terus dibiarkan, karena berkenaan dengan nasib bangsa ini.

(17)

68

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Alimad, Abu. Dkk. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta

Ali M. 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Bandung: Pustaka Amina Arifin, M. 2004. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Asmani, Jamal Ma’mur. 2012. Kiat Mengatasi Kenakalan Remaja di Sekolah. Jogjakarta : Buku Biru.

Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia

Dewi, Heriana Eka. 2012. Memahami Perkembangan Fisik Remaja. Yogyakarta : Gosyan Publishing.

Dwiyono, Agus. Kewarganegaraa. Bogor: Ghalia Indonesia

E. Gaidner, James. 2001. Memahami Gejolak Remaja. Bogor: Graha Indonesia Gunarsa, S. D. 2000. Psikologi anak dan Remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia Hamid - Nim. 03410177, (2009) Usaha Guru Pendidikan Agama Islam Dalam

Mengatasi Kenakalan Siswa Di Smp Diponegoro Depok Sleman. Skripsi

Thesis, Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Kartono, Kartini, 2010. Kenakalan Remaja; Patologi Sosial 2. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Marlina S simanjuntak, Lenny. 2007, , Perpustakaan Unimed.

Mudyahardjo, Redja. 2001. Memahami Gejolak Remaja. Jakarta: PT. Grafindo Persada

Muhaimin, dkk. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Surabaya: CV. Citra Media

(19)

Sudjarwo, Redja. 2002. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Suratno, Ben Nyobi. 2008. Agar Sukses Menulis Skripsi. Yogyakarta: DIANLOKA Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Website:

Bayu’zu My Blog, Pengertian Guru, http://bayuzu.blogspot.com/2012/07/penge- rtian-guru.html. Diakses tangal 04 April 2013.

Listiyono Budi, Definisi Variabel Penelitian, http://listiyonobudi.blogspot.com/- 2011/07/definisi-variabel-penelitian.html.Diakses tanggal 04 April 2013.

Rizky Fazar, Pengertian Observasi dan Tujuan Observasi Bagi Psikologi, http://

riskofdawn.blogspot.com/2011/12/pengertian-obsevasi-dan-tujuan.html.Diakses tanggal

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Pengaruh Etika Kerja terhadap Produktivitas Kerja; 2) Pengaruh Insentif terhadap Produktivitas Kerja; 3) Pengaruh Etika Kerja

Pada interpretasi data seismik refraksi, untuk mendapatkan tingkat kekerasan batuan dengan menggunakan hubungan antara densitas dan kecepatan perambatan gelombang diperlihatkan

Bentuk onomatope tiga silabel atau lebih (multisilabel) seperti tiruan bunyi hehehe, wakakakakkakakakaka, huhuhuhu, xixixixi, dll. Fungsi onomatope dalam novel

Perilaku belajar dapat dilihat dari antusias siswa saat mengikuti pelajaran, aktivitas yang dilakukan siswa selama pelajaran berlangsung, kebiasaan siswa saat

As stated before, The Parliament of the World’s Religions believed that global ethic they declared, which based on ethic values within religions, can be applied to resolve

Penelitian [4] melakukan deteksi wajah dan mata menggunakan Haarcascade Classifier [5][6][7], area hasil deteksi mata dijadikan Region of Interest (ROI) deteksi kedip yang

Strategi konseling yang dipakai sama dengan kasus konseli AO, yaitu strategi mau’izhoh hasanah (pelajaran dan i’tibar) dan strategi mujadalah (diskusi, tanya

Operator Gardu Induk memegang peranan penting dalam kesiapan operasi gardu induk sebagai pengawas dan pengamat kondisi fisik peralatan gardu induk serta pelaksana pemeliharan