UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN MARAH SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK
SOSIODRAMA DI SMP PUTERI SION MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Oleh:
FRISKA ARYESTA NAINGGOLAN
NIM. 109451005
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
UPAYA MENINGKATKAN PENGENDALIAN MARAH SISWA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK
SOSIODRAMA DI SMP PUTERI SION MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013
SKRIPSI
Oleh:
FRISKA ARYESTA NAINGGOLAN
NIM. 109451005
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Friska Nainggolan, Upaya Meningkatkan Pengendalian Marah Siswa Melalui Bimbingan kelompok dengan Teknik Sosioidrama di SMP Puteri Sion Medan Tahun Ajaran 2012/2013, Skripsi Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan.
Kata kunci: Bimbingan Kelompok, Pengendalian Marah
Permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah bimbingan kelompok dengan teknik sosidrama dapat meningkatkan pengendalian marah siswa di SMP Putri Sion Medan.
Tujuannya adalah untuk mengetahui peningkatan pengendalian marah siswa melalui bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama.
Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan (action research). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII. Besar sampel yang diambil adalah sebanyak 8 orang. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis verbatim dan angket peningkatan pengendalian marah siswa
Subjek penelitian diambil dengan teknik purposive sampling terhadap sejumlah siswa yang masih kurang pengendalian marahnya. Berdasarkan hasil aplikasi instrumentasi di peroleh besar sampel adalah 8 orang siswa yang memerlukan layanan bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama.
Analisis terhadap hasil penelitian tindakan menunjukan bahwa terjadi peningkatan pengendalian marah siswa, pada siklus pertama peningkatan pengendalian marah siswa mencapai 50% dan pada siklus kedua telah mencapai target yang ditetapkan yaitu 87%.
DAFTAR ISI
2.1. Kerangka Teoritis ... 8
2.1.1 Mengendalikan Marah ... 8
A. Pengertian Mengengendalikan Marah ... 8
B. Ciri-Ciri Marah ... 10
C. Macam- Macam Pengungkapan Marah ... 12
D. Faktor Penyebab Marah ... 13
E. Dampak Perilaku Marah ... 14
F. Mengendalikan Penyebab Marah ... 16
G. Pendekatan Umum Dalam Menangani Marah ... 16
H. Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Pertama ... 17
2.1.2 Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama ... 19
A. Pengertian Bimbingan Kelompok ... 19
B. Tujuan Bimbingan Kelompok ... 20
C. Asas-Asas Bimbingan Kelompok ... 21
D. Bentuk-Bentuk Bimbingan Kelompok ... 22
F. Pengertian Sosiodrama ... 26
G. Ciri-Ciri dan Tujuan Metode Sosiodrama ... 27
H. Peran Konselor Dalam Sosiodrama ... 28
I. Langkah-Langkah Sosiodrama ... 28
J. Pengembangan Skenario Sosiodrama ... 31
K. Kelebihan dan Kekurangan Teknik Sosiodrama ... 32
L. Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama ... 34
M. Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Sosiodrama Dalam Membantu Siswa Mengendalikan Marah ... 34
2.2. Kerangka Konseptual ... 36
2.3. Hipotesa Penelitian ... 39
BAB III. METODE PENELITIAN ... 40
3.1. Jenis Penelitian ... 40
3.2. Subjek Penelitian ... 40
3.3. Operasional Variabel Penelitian ... 40
3.4. Disain Penelitian ... 41
3.5. Tehnik Pengumpulan Data ... 50
3.6. Teknik Analisis Data ... 53
3.7. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 54
4.2. Hasil Penelitian ... 54
4.2.1. Permasalahan ... 54
4.2.2. Hasil Penelitian Sesudah Tindakan Siklus I ... 56
4.2.3. Hasil Penelitian Sesudah Tindakan Siklus II ... 65
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Rencana Perangkat Penelitian ... 43
Tabel 3.2 Rencana Perangkat Penelitian ... 47
Tabel 3.3 Skor Alternatif Jawaban Angket ... 51
Tabel 3.4 Skala Pengendalian Marah ... 52
Tabel 4.1 Pengendalian Marah Siswa Sebelum Melakukan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Sosiodrama ... 55
Tabel 4.2 Jadwal Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Siklus I ... 56
Tabel 4.3 Data Hasil Analisis Angket Meningkatkan Pengendalian Marah Pada Siklus I ... 62
Tabel 4.4 Pelaksanaan Bimbingan Kelompok Siklus II ... 65
Tabel 4.5 Rancangan Pelayanan Bimbingan Kelompok ... 70
Tabel 4.6 Data Hasil Analisis Angket Meningkatkan Pengendalian Marah Pada Siklus II ... 71
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Proses Penelitian Tindakan ... 42
Gambar 4.1. Diagram Peningkatan Pengendalian marah Siswa Pada Siklus I ... 63
Gambar 4.2. Diagram Peningkatan Pengendalian Marah Siswa Pada Siklus II ... 72
Gambar 4.3. Diagram peningkatan Pengendalian Marah Siswa, Observasi Awal,
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Rancangan Pelaksanaan Bimbingan Kelompok ... ………82
2. Angket Penelitian ... 92
3. Alat Penilaian Proses Pelaksanaan Bimbingan Kelompok ... 95
4. Data Hasil Observasi Awal Pengendalian Marah Siswa ... 97
5. Data Hasil Observasi Pengendalian Marah Siswa Siklus I ... 98
6. Data Hasil Observasi Pengendalian Marah Siswa Siklus II ... 99
7. Penilaian Hasil Layanan Konseling LAISEG ... 100
8. Penilaian Hasil Layanan Konseling LAIJAPEN ... 108
9. Penilaian Hasil Layanan Konseling LAIJAPAN ... 116
10.Dialog pelaksanaan sosiodrama ... 124
11.Dokumentasi Penelitian ... 138
12.Surat Izin Penelitian ... 144
13.Surat Izin Penelitian Dari Dinas Pendidikan... 145
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Masa remaja merupakan suatu masa dalam kehidupan yang ditandai dengan
perubahan pesat dalam setiap aspek kehidupan. Salah satu aspek yang mengalami
perubahan adalah aspek emosi. Secara tradisional masa remaja dianggap “sebagai
badai dan tekanan”, suatu masa dimana ketegangan emosi meningkat sebagai
akibat dari perubahan fisik.
“Remaja dikatakan mampu mencapai kematangan emosi apabila pada akhir
masa remaja emosinya tidak meledak dihadapan orang lain, melainkan menunggu
saat dan tempat yang lebih tepat untuk menggungkapkan emosinya dengan cara
yang lebih diterima”. (Hurlock 1980:213). Emosi dasar yang berkaitan dengan
kematangan emosi tersebut adalah marah. Marah adalah salah satu emosi yang
sulit diatasi.
Spielberger (Triantoro 2009) menyatakan bahwa marah adalah kalimat
sebagai pernyataan emosional yang intensitasnya beragam mulai dari perasaan
terluka ringan, kegeraman hingga mengamuk. Pada masa ini kemampuan siswa
dalam mengendalikan faktor penyebab marah perlu dimiliki oleh siswa agar siswa
tumbuh menjadi pribadi yang matang secara emosi.
Beberapa fenomena menunjukkan bahwa banyak remaja yang tidak mampu
mengendalikan marah seperti kasus yang sering terjadi saat ini apabila guru
menegur siswa maka sisiswa tidak menerima atas teguran gurunya dan
tuanya dan fenomema lain mengatakan bahwa ada siswa yang marah dan nekad
berbuat kejam kepada gurunya karena ditegur oleh gurunya, selain itu karena
akibat berinteraksi dengan teman-temannya pun sering mengakibatkan emosi
marahnya tidak dapat dikendalikan contohnya akibat salah menaggapi perkataan
teman sebayanya sering juga mengakibatkan kemarahan yang berlebihan sehingga
sampai terjadi perkelahian.
Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan guru BK yang dilakukan
pada tanggal 21 januari 2013 di SMP Puteri Sion Medan bahwa terdapat sikap
siswa yang memang tidak mampu mengendalikan marah, terdapat siswa yang
tidak mampu menguasai dirinya, pada saat berinteraksi dengan teman-temannya
hanya karena sedikit masalah rasa marah yang diperlihatkan menjadi berlebihan
dan tidak dapat dikendalikan. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa apabila
rasa marah tidak dapat dikendalikan akan dapat berdampak buruk baik untuk
siswa itu sendiri maupun untuk orang-orang disekitarnya.
Menurut Purwanto dan Mulyono (2006:18) “ ada dua factor yang
menyebabkan marah yaitu fisik dan psikis. Menurut Yulianti (Triantoro 2009)
faktor penyebab marah ada dua yaitu internal dan eksternal”.
Jika marah tidak bisa dikendalikan akan memberikan dampak negative bagi
siswa, sedangkan jika siswa mampu mengendalikan diri akan memberikan
dampak positif bagi siswa.
Beberapa dampak marah dijelaskan oleh Wetrimudrison (Triantoro 2009)
yaitu “menimbulkan kelelahan, sakit hati, dendam dan masih banyak dampak
Bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan psiko pendidikan dalam
bingkai budaya untuk siswa baik secara perorangan atau kelompok agar mandiri
dan berkembang secara optimal. Mengingat bahwa siswa usia SMP adalah masa
remaja di mana ciri utama dari masa remaja adalah meningginya emosi (Hurlock,
1980: 207). Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa
anak-anak menuju masa dewasa. Selama masa transisi ini remaja diperhadapkan
dengan berbagai problematik yang dapat menimbulkan krisis identitas dan
ketidakstabilan emosi.
Dalam membantu remaja untuk meningkatkan kemampuan pengendalian
marah perlu adanya upaya yang dilakukan pihak sekolah. Sehingga kematangan
emosi marah siswa dapat terbentuk dengan baik. Lingkungan sekolah merupakan
tempat yang paling penting bagi remaja dalam mengembangkan kemampuannya
baik dari segi akademik maupun kepribadian remaja.
Bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama merupakan salah satu
layanan dari bimbingan konseling yang efektif digunakan untuk menigkatkan
pengendalian marah. Melalui bimbingan kelompok diharapkan lingkungan
sekolah dapat memberikan keterampilan emosi kepada remaja khususnya dalam
mengendalikan perilaku marah agar lebih terarah dan terkendali.
“Layanan bimbingan kelompok di sekolah merupakan kegitan informasi
kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan
keputusan yang tepat dan bimbingan kelompok diselenggarakan untuk
memberikan informasi yang bersifat personal, vokasional, dan sosial “(menurut
Salah satu teknik bimbingan kelompok adalah sosiodrama. Sosiodrama
merupakan salah satu teknik pembelajaran yang dapat dikembangkan secara
menarik untuk diterapkan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.
Hurlock (1995) Menyebutkan bahwa salah satu jenis permainan yang mampu
memotivasi perkembangan emosi dan sosial anak adalah permainan yang
bernuansa sosial. Permainan sosial adalah permainan yang melibatkan interaksi
sosial dengan teman-teman sebaya.
“Pola permainan bernuansa sosial ini diantaranya adalah permainan sosial
dengan teman sebaya, permainan kelompok atau sosiodarama serta permainan
yang kasar dan kacau seperti berlari, mengejar dilakukan yang dilakukan sambil
tertawa atau bercanda”. (Santrock 2002). Sedangkan permainan sosial yang
digunakan sebagai upaya agar siswa mampu mengelolah emosi atau rasa marah
dalam penelitian ini adalah melalui sosiodrama.
Menurut Winkel (2004 : 470) “sosiodrama merupakan salah satu teknik dalam
bimbingan kelompok yaitu role playing atau teknik bermain, sosiodrama
merupakan dramatisasi dari persoalan-persoalan yang dapat timbul dalam
pergaulan dengan orang lain dan tingkat konflik-konflik yang dialamai dalam
pergaulan sosial”.
Jadi teknik sosiodrama adalah teknik bermain peran dalam rangka untuk
memecahkan masalah sosial yang timbul dalam hubungan interpersonal seperti
rasa cemburu, benci, dengki, dendam dan lain sebagainya.
Berdasarkan berbagai alasan diatas maka diperlukan sebuah layanan yang
efektif guna memenuhi kebutuhan siswa SMP yaitu meningkatkan keterampilan
meningkatkan keterampilan mengelola emosi marah siswa SMP dan
mempertimbangkan teknik sosiodrama dalam bimbingan dan konseling yang
dapat dikembangkan sebagai teknik untuk meningkatkan keterampilan
pengelolaan emosi marah siswa SMP, maka disusunlah rancangan pelaksanaan
sosiodrama untuk meningkatkan keterampilan pengelolaaan marah siswa SMP
Dari masalah diatas, maka masalah ini penting untuk diteliti, dan penulis
mengadakan penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Pengendalian Marah
Siswa Melalui Bimbingan kelompok dengan Teknik Sosioidrama di SMP Puteri
Sion Medan Tahun Ajaran 2012/2013. “
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka idintefikasi masalah
adalah:
1. Ketidakmampuan mengendalikan marah dapat berdampak buruk pada
diri siwa itu sendiri
2. Siswa tidak mampu mengendalikan marah sehingga sering terjadi
pertentangan dengan teman sebayanya.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah diatas, maka batasan masalah dari
penelitian ini adalah: “Upaya Meningkatkan Pengendalian Marah Siswa Melalui
Bimbingan kelompok dengan Teknik Sosioidrama di SMP Puteri Sion Medan
Tahun Ajaran 2012/2013.”
1.4. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan hal yang pokok dalam suatu penelitian.Dalam
masalah yang diteliti. Rumusan masalah dalam penelitian ini, penulis uraikan ke
dalam pertanyaan berikut :
“Apakah Bimbingan Kelompok dengan Teknik Sosidrama Dapat Meningkatkan
Pengendalian Marah Siswa di SMP Puteri Sion Medan ?”
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatan pengendalain marah siswa melalui Bimbingan Kelompok dengan
Teknik Sosiodrama di SMP Puteri Sion Medan Tahun Ajaran 2012/2013.
1.6. Kegunaan Penelitian
Sesuai dengan tujuan penelitian yang penulis ajukan maka penelitian ini
diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
a. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat menambah wawasan
dan memberikan masukan khususnya dalam layanan konseling kepada siswa.
b. Kegunaan Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
1) Peneliti
Bagi peneliti akan bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan khususnya mengenai layanan bimbingan kelompok dengan tehnik
2) Guru Pembimbing
Guru pembimbing semakin mengetahui faktor-faktor penyebab siswa marah
dan mengetahui layanan apa yang seharusnya diberikan kepada siswa dan tehnik
pemecahan masalahnya.
3). Siswa
Dengan adanya kerjasama antara guru bimbingan konseling dan wali
kelas, maka perilaku siswa dapat dibimbing dan diarahkan sehingga siswa dapat
mengendalikan rasa marah dan siswa lebih terarah untuk mengendalikan
emosinya.
4). Para Pendidik
Bagi para pendidik dengan melihat kondisi dan kenyataan yang ada
kiranya perlu dilakukan penelitian-penelitian yang serupa untuk mengetahui
layanan bimbingan kelompok (teknik sosidrama) untuk membantu siswa dalam
pengendalian marah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai:
1.Pengendalian marah dapat ditingkatkan melalui bimbingan kelompok teknik
sosiodrama
2.Bimbingan kelompok teknik sosiodrama dapat digunakan untuk
meningkatkan pengendalian marah siswa
3.Bimbingan kelompok teknik sosiodrama dapat meningkatkan pengendalian
marah siswa
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka peneliti menyarankan:
1.Guru Bimbingan dan Konseling dapat menerapkan bimbingan kelompok
teknik sosiodrama sebagai salah satu pemilihan teknik konseling untuk
meningkatkan pengendalian marah siswa dan masalah-masalah lainnya.
2.Orang tua dan pihak sekolah dapat bekerja sama dengan pihak sekolah
dalam meningkatkan pengendalian marah siswa.
3. Peneliti selanjutnya yang berminat terhadap masalah yang
sama hendaknya melaksanakan sosidrama dengan persiapan yang baik
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharmisi. 2006 Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktik). Jakarta : PT. Asdi Mahasatya.
Averill(1983). Tersedia .(http://mentalhelp.net/psyhelp/chap7). 18 Februari 2013
Dewi, Rosmala.2010.Penelitian Pendidikan (Desain Emperikal dan PTK).Medan:Pasca Sarjana Unimed.
Damayanti , Nidya.2012.Panduan Bimbingan dan Koseling.Yogyakarta:Araska.
Irmawati. 2011. Program Bimbingan Dan Konseling Untuk Mengembangkan Kemampuan Mengendalikan Faktor Penyebab Marah (Studi Deskriptif Terhadap Siswa SMP Negeri 11 Bandung Tahun Pelajaran 2010/2011). Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi Diterbitkan.
Erman,Prayitno.2004.Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.Jakarta:PT.Rineka Cipta.
Fakultas Ilmu Pendidikan Unimed.2013.Pedoman Penulisan Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan.
Hurlock,Elizabeth.B.1980.Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan.Jakarta:Penerbit Erlangga.
Nurihsan,J.2010.Bimbingan Konseling Dalam Berbagai Latar Belakang.Jakarta:Penerbit Rrefika Aditama.
Nurihsan, J.2010.Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta:Refika Aditama.
Purwanto,dkk.2006. Psikologi Marah. Bandung:Refika Aditama.
Papu,Johannes.2003. Mengendalikan Marah.Online.Tersedia:http://www.e-psikologi.com/epsi/.asp. 20 Februari 2013.
Safari, T.2009. Manajemen Emosi.Jakarta: Bumi Aksara.
Sanborn .2001. Tersedia.(fsap.harvard.edu/managinganger.html). 22 Maret 2013.
Santrock, J.W.2002.Perkembangan Masa Hidup. Jakarta:Erlangga.
Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D. Bandung: Alfabeta.
Tohirin.2007.Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah.Jakarta:PT Radja Grafindo.
Tucker–ladd.2006.Psychological Self-Help.online.Tersedia (http://mentalhelp.net/psyhelp/chap7).20 Februari 2013.
Ulfa.2012.Pengaruh Layanan Bimbingan kelompok(Sosiodrama) Dalam mengurangi Kecenderungan Perilaku Agresif Pada Siswa Kelas VIII I SMP Negeri 9 Pujud Kabupaten Rokan Hilir Tahun Ajaran 20011/2012. Fip: Universitas Negeri Medan. Skripsi Tidak Diterbitkan
Wardatul Djanah.2011. Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama Untuk Meningkatkan Interaksi Sosial Dengan Teman Sebaya Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Fkip.Universitas Negeri Semarang.