• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi PT. Aseli Dagadu Djokdja dalam Kebertahanan Eksistensinya di Kota Jogja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi PT. Aseli Dagadu Djokdja dalam Kebertahanan Eksistensinya di Kota Jogja"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

46 LAMPIRAN HASIL WAWANCARA

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA NARASUMBER

1. Bagaimanakah awal kemunculan Dagadu?

2. Bagaimanakan cara yang ditempuh Dagadu dalam kebertahanan eksistensinya dari tahun 1994 sampai sekarang ini?

3. Banyaknya tiruan kaos dari berbagai macam merk, bagainana cara membedakan antara Dagadu yang asli dengan Dagadu yang palsu?

(2)

47 HASIL WAWANCARA NARASUMBER

Nama : Bapak Kristopha Mohammad/Bapak Fafa Tempat : Di Yogyatorium Dagadu, Yogyakarta Hari/Tanggal : Senin, 30 November 2015.

Pukul : 09.00-10.00 WIB.

Pada hari Senin, 30 November 2015, pukul 09.00 WIB, saya datang ke Yogyatorium Dagadu dengan bertemu dengan Bapak Kristopha Mohammad atau yang biasa disebut Pak Fafa sebagai narasumber, saya sebagai peneliti.

P : Pagi, pak Fafa..

F : Selamat pagi mbak, ini dengan mbak siapa ya?? Asalnya dari mana? Dari Universitas mana? Dan mengambil jurusan apa?

P : Mega pak, saya berasal dari Surabaya pak. Dari Universitas Kristen Satya Wacana dan mnegmbil jurusan Komunikasi Broadcasting pak.

F : Ooohhh,, gitu. Okay, Mari silahkan duduk P : Iya, pak terima kasih..

F : Saya bisa membantu apa untuk membantu tugas penelitiannya mbak Mega? P : Begini pak, saya ingin mengetahuibagaimanakah awal kemunculan Dagadu? F : Awal kemunculan Dagadu sendiri dimulai dari 25 mahasiswa UGM yang

(3)

48 Dagadu. Tetapi dulu sudah ada Toni Tanters seniman Bali. Dari situ mengatakan bahwa kaos nya kok keren, suka mengoleksi kaosnya Toni Tanters ini. Melihat Jogja belum ada uniknya, sudah ada kaos tetapi kaos batik yang lebih ke ibu-ibu yang membeli untuk oleh-oleh temannya. Dan pada waktu itu belum ada cendramata yang keren. Bermula dari situ, mereka mencoba membuat kaos dan memasarkan kaosnya di antara mereka dulu. Kaosnya kok keren, aku mau dong, tak beline. Dari situ terus membesar sampai akirnya muncul peluang untuk menjual yang lebih besar karena salah satu dosennya terlibat dalam pembuatan Malioboro Mall. Karena mereka terlibat, mau tidak mau mereka terlibat dan mereka di tawarin untuk membuka toko di Malioboro Mall yang konsepnya adalah kaki lima masuk ke dalam mall. Dan gerai pertama Dagadu ada di Lowner Ground sampai sekrang. Itu adalah gerai pertama Dagadu dengan nama POSYANDU : Pos Layanan Dagadu.

P : Ohh, seperti itu. Lalu, cara apa yang ditempuh Dagadu dalam kebertahanan eksistensinya dari tahun 1994 sampai sekarang ini?

(4)

49 1994 sampai 2000 an. Yang kedua, komunikasinya kebanyakan lebih menggunakan desain atau gambar daripada media-media komunikasi yang digunakan. Slogan Dagadu “Kapan ke Jogja Lagi”. Yang pada awalnya Jogja isinya sebagian besar alumni dan disebut sebagai kota pelajar karena Jogja banyak orang yang masuk mulai dari kota Jogja sendiri maupun pendatang dari luar mulai dari adat yang berbeda-beda. Mereka yang dulunya pernah mengecap pendidikan di Jogja yang sudah keluar pasti akan balik lagi ke Jogja untuk bertemu dengan sahabat lama, teman baru, reonian. Dengan itu mengajak alumni Jogja yang keluar untuk kembali ke Jogja. Makan selogan

Kapan Ke Jogja Lagi” yaitu nikmatilah Jogja dulu, baru nikmatin Dagadu.

P : Lalu, banyaknya tiruan kaos dari berbagai macam merk, bagainana cara membedakan antara Dagadu yang asli dengan Dagadu yang palsu?

F : Caranya cukup mudah, jangan pernah membeli apapun prodak Dagadu di luar selain di 3 gerai Dagadu yaitu di Yogyatorium Dagadu, di Pakuningratan dan di Lowner Ground di Mall Malioboro.

P : Lanjut ke pertanyaan yang terakhir, mengapa Dagadu tidak pernah membuka cabang lain selain di kota Jogja?

F : Tidak pernah membuka cabang karena Dagadu hanya bisa di dapatkan di kota Jogja saja. Agar orang-orang yang ingin membeli dan melihat Dagadu ya harus ke Jogja, sesuai selogan “Kapan Ke Jogja Lagi” yang maknanya nikmatilah Jogja dulu baru nikmatin Dagadu. Maka dari itu mereka disebut unik.

(5)

50 DAFTAR PERTANYAAN UNTUK KONSUMEN

1. Barang-barang apa yang biasanya di beli pada saat ke Dagadu? 2. Berapa kali dalam sebulan pergi ke Dagadu dan membeli prodaknya? 3. Barang apa yang paling sisukai?

4. Mengapa memilih Dagadu?

5. Menurut pendapatmu Dagadu itu eksis gak sih?

(6)

51 HASIL WAWANCARA KONSUMEN

Nama : Dewi

Tempat : Di Yogyatorium Dagadu, Yogyakarta Hari/Tangal : Kamis, 17 Desember 2015

Pukul : 11.00-11.30 WIB.

Pada hari Kamis, 17 Desembar 2015, pukul 09.00 WIB, saya datang ke Yogyatorium Dagadu dengan bertemu dengan Dewi sebagai narasumber, saya sebagai peneliti.

P : Permisi mbak, bisa minta waktunya sebentar saja? D : iya mbak bisa kok

P : Dengan mbak siapa ya ini? Saya Mega D : Dengan Dewi, saya bisa bantu mbak apa?

P : Saya cuman mau minta waktu mbak sebentar saja hanya sekedar wawancara sebentar.

D : Oke mbak siap, sini saya bantu..

P : Oke, saya mau bertanya barang-brang apa saja yang biasanya mbak Dewi beli pada saat ke Dagadu?

D : Saya membeli kaos mbak. Hehee

(7)

52 D : Dalam dalam sebulan empat kali sya membeli prodaknya Dagadu..

P : Owhh, menurutmu barang apa yang paling disukai? D : Kalau aku sih sukanya beli Kaos mbak di sini.

P : Hhhmm, mengapa kamu lebih memilih membeli merk Dagadu? Kenapa gak merek lain?

D : Karena aku sih suka mbak di mulai dari design kaosnya yang gambarnya lucu-lucu, unik beda dari yang lain sih, selain itu juga bahannya enak kalau dipakek enak ndak panas.

P : Oohh gituu. Menurutmu Dagadu itu eksis gak sih? D : Menurutku sih Dagadu eksis banggettt..

P : Jika memang menurutmu eksis, eksisnya di mata mbak yang seperti apa? D : Eksis karena Dagadu selalu menyajikan sesuatu yang berbeda di Jogja,

Dagadu selalu bisa menyajikan sesuatu yang berbeda di mata masyarakat lewat design kaos yang mengelitik baik isi pesannya maupun kata-kata umpatannya, dan selalu membuat orang lain yang bukan dari Jogja sendiri penasaran dan ingin melihat, membeli Dagadu dan ke Jogja.

P : Okayyy, terima kasih untuk waktunya ya mbak Dewi, sampai ketemu di lain kesempatan, terima kasih telah membantu untuk wawancra ini.

(8)

53 DAFTAR PERTANYAAN UNTUK KONSUMEN

1. Barang-barang apa yang biasanya di beli pada saat ke Dagadu? 2. Berapa kali dalam sebulan pergi ke Dagadu dan membeli prodaknya? 3. Barang apa yang paling sisukai?

4. Mengapa memilih Dagadu?

5. Menurut pendapatmu Dagadu itu eksis gak sih?

(9)

54 HASIL WAWANCARA KONSUMEN

Nama : Lia

Tempat : Di Yogyatorium Dagadu, Yogyakarta Hari/Tangal : Kamis, 17 Desember 2015

Pukul : 11.00-11.30 WIB.

Pada hari Kamis, 17 Desembar 2015, pukul 09.00 WIB, saya datang ke Yogyatorium Dagadu dengan bertemu dengan Lia sebagai narasumber, saya sebagai peneliti.

P : Permisi, bisa minta waktunnya sebentar saja gak?? L : Ya mbak bisaaa, ada apa ya?

P : Perkenalkan nama saya Mega, dengan mbak siapa ini? Saya mau minta tolong untuk wawancara sebentar bisa??

L : Lia mbak. Owh, okee mbak saya bantu dengan senang hati. Emangnya pertanyaannya apa??

P : Oke sipp. Barang-barang apa saja yang di beli pada saat ke Dagadu?

L : Beli asesoris sih mbak kyak gantungan kunci, pernak pernik yang lucu-lucu gitu.

P : Hhmm, lalu berapa kali dalam satu bulan mbak Lia mengunjungi dan membeli prodaknya Dagadu??

(10)

55 P : Waaww..., barang apa yang paling disukai??

L : Sukanya asesoris banget mbak. Dan sega pernak pernak pernik yang lucu dan menarik.

P : Owhhh,, mengapa kamu memilih Dagadu?? Tidak prodak yang lain??

L : Ya karena Dagadu menurutku unik sih mbak beda aja sama yang lain. Kesannya unik dan asyik

P : Ohh, lalu menurut pendapatmu Dagadu itu eksis gak sih? L : Eksis bangett ngetss shi mbak..

P : Kalu menurutmu eksis, eksisnya seperti apa? Sehingga dikatakan eksis? L : Eksis sih karena beda dari yang lain mulai dari barang-barang ataupun prodak

yang dihasilkan. Seperti asesoris aja bentuk dan jenis designnya unik, enggak terlihat massal jadi emang kalu menurutku ada jenis desing di balik kata-kata yang unik.

P : Hhhmm gt. Okay terima kasih untuk waktu dan kesempatannya. Sampai jumpa di lain kesempatan yaaa...

(11)

56 DAFTAR PERTANYAAN UNTUK KONSUMEN

1. Barang-barang apa yang biasanya di beli pada saat ke Dagadu? 2. Berapa kali dalam sebulan pergi ke Dagadu dan membeli prodaknya? 3. Barang apa yang paling sisukai?

4. Mengapa memilih Dagadu?

5. Menurut pendapatmu Dagadu itu eksis gak sih?

(12)

57 HASIL WAWANCARA KONSUMEN

Nama : Cindy

Tempat : Di Yogyatorium Dagadu, Yogyakarta Hari/Tangal : Kamis, 17 Desember 2015

Pukul : 11.00-11.30 WIB.

Pada hari Kamis, 17 Desembar 2015, pukul 09.00 WIB, saya datang ke Yogyatorium Dagadu dengan bertemu dengan Cindy sebagai narasumber, saya sebagai peneliti.

P : Permisi mbak, bisa minta waktnya sebentar saja??

C : Ya boleh mbk,, saya bisa bantu apa? dengan mbk siapa ya?

P : Saya mau wawancara sebentar bisa mbak?? Mega mbak,, kalau mbaknya?? C : Bisa,, bisa sini saya bantu. Saya Cindy.

P : Okay.. barang-barang apa yang biasanya di beli pada saat ke Dagadu? C : Biasanya beli Sandal sih mbak heheh

P : Owwhh, berapa kali dalam sebulan pergi ke Dagadu dan membeli prodaknya? C : Kalau aku sih ngak sealu ke Dagadu. Jarang-jarang mbak kalau pas

kebetualan mampir aja.

(13)

58 P : Ohh, mengapa mengapa memilih Dagadu? Kenapa kok engak pilih prodak

yang lain??

C : Karena Dagadu itu selain harganya terjangkau, design gambarnya unik kayak yang ada di gambar sandal itu kalau menurutku sih lucu.

P : Hhmm, menurut pendapatmu Dagadu itu eksis gak sih? C : Menurutku sih eksiss mbak

P : Jika eksis, menurutmu eksisnya seperti apa? Sehingga dikatakan eksis? C : Eksis karena design yang ada dapat menarik orang lain buat beli dan Dagadu

eksis di mata masyarakat.

P : Okay... siap deh terima kasih buat waktunya yaa. Sampai ketemu di lain kesempatan..

Referensi

Dokumen terkait

Contoh lain dari pengamatan peneliti, bahwa ketika Kiai Kanjeng pentas dalam acara Halal bi Halal Akbar dengan tema “Tafakur Akhir Zaman” Cak Nun yang pada

Alamat : Desa Mangega Kec..

Bagian penjualan akan mengirimkan tembusan sales order yang biasa disebut dengan packing slip sebagai dokumen perintah untuk mengirimkan barang yang diterima dari bagian gudang

tugas yang jelas antara pemilik dan karyawan. Perancangan dokumen – dokumen yang digunakan oleh perusahaan untuk. melakukan dokumentasi terhadap berbagai aktivitas transaksi

Pelaksanaan perlindungan hukum belum sepenuhnya berjalan dengan baik sesuai dengan Pasal 5 UU No.13 Tahun 2011 dan diatur lebih lanjut berdasarkan UU No.11 Tahun 2009

Penyedia Jasa sebagaimana disyaratkan dalam kontrak harus menyediakan tempat kerja, bahan, fasilitas, pekerja, pelayanan dan pekerjaan lainnya yang diperlukan untuk

Wawancara dilakukan dengan kepala sekolah, beliau menyatakan bahwa permasalahan dalam akademis masih belum terkelola dengan efektif, penggunaan sistem yang seadanya membuat

Irama dalam tarian pastilah tidak sama dengan irama yang ditemukan dalam olahraga dan kehidupan sehari-hari. Irama dalam tarian bukan merupakan tujuan fungsional tetapi