• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial Proporsi Dewan Komisaris, Reputasi Auditor dan Komite Audit terhadap Manajemen Laba (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial Proporsi Dewan Komisaris, Reputasi Auditor dan Komite Audit terhadap Manajemen Laba (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010)."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Earning management is a manager effort to intervene or to influence information in financial report with the aim to obtain personal gain. The inconsistency of the research result had inspired the researcher doing the research again. The purpose of this study is to examine the influence of managerial ownership, commissariat council proportion, auditor reputation, and existence of audit committees on earnings management. This research used empirical data from the Indonesia Stock Exchange with a sample of 40 manufacturing companies on the period of 2008-2010.

Analytical model that used is multiple regression. Based on the results of testing, found that the variables that have a significant effect on earnings management is variable auditor's reputation which proxied by KAP Big 4 and KAP Non-Big 4. The results of this study indicate that KAP Big 4 is more quality to detecting earnings management in the company. Managerial ownership variables, Commissariat Council Proportion, and the existence of audit committees are not shown to have an influence on earnings management.

(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Manajemen laba merupakan upaya yang disengaja oleh manajer untuk mengintervensi atau mempengaruhi informasi-informasi dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi. Tidak konsistennnya hasil penelitian-penelitian terdahulu menarik peneliti untuk melakukan pengujian kembali. Tujuan dari penelitian ini adalah meneliti pengaruh kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris, reputasi auditor dan keberadaan komite audit terhadap manajemen laba. Penelitian ini menggunakan data empiris dari Bursa Efek Indonesia dengan sampel sebanyak 40 perusahaan manufaktur periode 2008-2010.

Model analisis yang digunakan adalah regresi berganda. Berdasarkan hasil pengujian, ditemukan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba adalah variabel reputasi auditor yang diproksikan dengan KAP Big 4 dan KAP Non Big 4. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa KAP Big 4 lebih berkualitas dalam mendeteksi berlakunya manajemen laba dalam perusahaan. Variabel kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris, dan keberadaan komite audit tidak terbukti mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 6

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1. Maksud Penelitian ... 7

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 7

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9

2.1. Kajian Pustaka ... 9

2.1.1. Teori Keagenan ... 9

2.1.2. Asimetri Informasi ... 12

2.1.3. Laba... ... 14

2.1.4. Manajemen Laba ... 14

2.1.4.1. Definisi Manajemen Laba ... 14

2.1.4.2. Motivasi Manajemen Laba ... 18

2.1.4.3. Teknik Manajemen Laba ... 22

2.1.4.4. Strategi Manajemen Laba... 22

2.2.1 Kepemilikan Manjerial dengan Manajemen Laba ... 40

2.2.2 Proporsi Dewan Komisaris dengan Manajemen Laba ... 41

2.2.3 Reputasi Auditor dengan Manajemen Laba ... 42

2.2.4 Keberadaan Komite Audit dengan Manajemen Laba ... 43

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN... 46

3.1 Populasi dan Sampel ... 46

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 46

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 47

3.3.1 Variabel Dependen ... 47

3.3.2 Variabel Independen ... 48

3.3.2.1Kepemilikan Manajerial ... 48

3.3.2.2Proporsi Dewan Komisaris... 48

3.3.2.3Reputasi Auditor ... 49

3.3.2.4Keberadaan Komite Audit ... 49

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 51

3.5 Metode Analisis ... 52

3.5.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 54

3.5.3 Uji Hipotesis ... 55

3.5.3.1Uji Koefisien Determinasi ... 55

3.5.3.2Uji Signifikansi Simultan ... 55

3.5.3.3Uji Signifikansi Paramater Individual ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 61

4.2.3 Pengujian Hipotesis... 63

4.2.3.1Uji Koefisien Determinasi ... 63

4.2.3.2Uji Signifikansi Simultan ... 64

4.2.3.3Uji Signifikansi Parameter Individual ... 64

4.2.4 Pembahasan ... 65

4.2.4.1Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Laba ... 66

4.2.4.2Proporsi Dewan Komisaris terhadap Manajemen Laba ... 67

4.2.4.3Reputasi Auditor terhadap Manajemen Laba ... 68

(7)
(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ...45

Gambar 3.1 Uji Durbin-Watson ...52

Gambar 4.1 Hasil Analisis Uji Autokorelasi ...58

(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...35

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ...50

Tabel 4.1 Hasil Uji Autokorelasi ...57

Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolonieritas ...59

Tabel 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...60

Tabel 4.4 Hasil Analisis Regresi ...62

Tabel 4.5 Hasil Uji Koefisien Determinasi ...63

Tabel 4.6 Hasil Uji Simultan F ...64

Tabel 4.7 Hasil Uji t ...65

(10)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Daftar Perusahaan ... 78

Lampiran B Persentase Kepemilikan Manajerial ... 79

Lampiran C Persentase Proporsi Dewan Komisaris... 81

Lampiran D Dummy Reputasi Auditor ... 83

Lampiran E Dummy Keberadaan Komite Audit ... 85

Lampiran F Hasil Uji Asumsi Klasik ... 87

Lampiran G Hasil Regresi Berganda ... 89

(11)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Informasi dalam laporan keuangan menjadi salah satu informasi yang digunakan oleh stakeholder untuk pengambilan keputusan. Hery (2008) menyatakan laporan keuangan adalah alat informasi yang menghubungkan perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan, yang menunjukkan kondisi kesehatan keuangan perusahaan dan kinerja perusahaan. Laporan keuangan yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan. Menurut SAK (2009) tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Menurut Kerangka Konseptual dan Pelaporan Keuangan SAK, laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif yakni dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat dibandingkan.

(12)

Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Kondisi ini dikenal sebagai informasi yang tidak simetris atau asimetri informasi (information asymetric). Asimetri informasi terjadi karena manajer lebih menguasai informasi dibanding pemilik atau pemegang saham (Ujiyantho, 2009). Laporan keuangan juga merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menilai kinerja manajemen perusahaan. Pemegang saham dan pihak eskternal lainnya menilai kinerja manajemen cenderung fokus pada laba yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut.

(13)

Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha manajemen cenderung terdorong memanfaatkan peluang akuntansi akrual untuk melakukan manajemen laba (Widyaningdyah, 2001).

Schipper (1989) dalam Wild, Subramanyam, dan Robert (2008) mendefinisikan manajemen laba sebagai intervensi manajemen dengan sengaja dalam proses penentuan laba, biasanya untuk memenuhi tujuan pribadi. Scott (1997) dalam Widyaningdyah (2001) mendefinisikan manajemen laba sebagai tindakan manajemen untuk memilih kebijakan akuntansi dari suatu standar tertentu dengan tujuan memaksimalkan kesejahteraan dan atau nilai pasar perusahaan. Manajer mempunyai banyak alasan untuk melakukan manajemen laba, termasuk meningkatkan kompensasi manajer yang terkait dengan laba yang dilaporkan, meningkatkan harga saham, dan usaha mendapatkan subsidi pemerintah (Wild, Subramanyam, dan Robert 2008:121).

Manajemen laba dilakukan dengan mempermainkan komponen-komponen akrual dalam laporan keuangan. Akrual merupakan komponen mudah untuk dipermainkan sesuai dengan keinginan orang yang melakukan pencatatan transaksi dan menyusun laporan keuangan (Sulistyanto, 2008). Jumlah akrual yang tercermin dalam penghitungan laba terdiri dari: (1) bagian akrual yang memang sewajarnya ada dalam proses penyusunan laporan keuangan, disebut normal accruals atau nondiscretionary accrual (NDA), dan (2) bagian akrual yang merupakan manipulasi data akuntansi yang disebut dengan abnormal accrual atau discretionary accruals (DA). Discretionary accruals (DA) merupakan komponen akrual yang dapat diatur dan direkayasa sesuai dengan kebijakan manajerial, sementara nondiscretionary accrual (NDA) merupakan komponen akrual yang tidak dapat diukur dan direkayasa

(14)

Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha Semakin meluasnya aktivitas manajemen laba memang telah mengakibatkan hancurnya tatanan ekonomi, etika, dan moral, dipertanyakannya kembali kelayakan prinsip akuntansi serta integritas dan kredibilitas pada pelaku ekonomi dan akuntan publik tidak ada kesepakatan antar pihak terhadap aktivitas kecurangan ini (Sulistyanto, 2008). Beberapa kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. Lippo Tbk dan PT. Kimia Farma Tbk juga melibatkan pelaporan keuangan (financial reporting) yang berawal dari terdeteksi adanya manipulasi. Menurut beberapa media masa, lebih banyak lagi perusahaan-perusahaan non publik melakukan pelanggaran yang melibatkan persoalan laporan keuangan (Boediono, 2005).

Salah satu upaya untuk mengeliminir manajemen laba dalam pengelolaan dunia usaha adalah dengan mewujudkan good corporate governance. Konsep good corporate governance secara definitif diartikan sebagai sistem yang mengatur dan

mengendalikan perusahaan agar selalu menciptakan nilai tambah untuk semua stockholder dan stakeholder (Sulistyanto, 2008). Chtourou et al (2001) dalam

Sulistyanto (2008) memberikan kesimpulan bahwa penerapan prinsip good corporate governance secara konsisten dapat menjadi penghambat aktivitas manajemen laba.

(15)

Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha Penelitian Sylvia dan Siddharta (2005) dan Nuryaman (2008) menemukan

bahwa proporsi dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Penelitian Boediono (2005) menyimpulkan bahwa pengaruh komposisi dewan

komisaris terhadap manjemen laba adalah sangat lemah. Penelitian Muh. Arief dan Bambang (2007) menemukan bahwa proporsi dewan komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Berbeda dengan penelitian Marihot dan Doddy (2007) yang dilakukan pada industri perbankan melaporkan komposisi dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap manajemen laba.

Reputasi auditor yang melakukan audit terhadap laporan keuangan suatu perusahaan juga mempengaruhi karena auditor yang mengeluarkan opini untuk laporan keuangan tersebut. Hasil penelitian Widyaningdyah (2001) yang menyimpulkan reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Berbeda dengan hasil penelitian Meutia (2004) menemukan bahwa reputasi auditor berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, sedangkan hasil penelitian Nuryaman (2008) kualitas yang dilihat berdasarkan spesialisasi industri KAP menyimpulkan kualitas berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba yang mengindikasikan KAP besar (reputasi auditor) tidak menjamin hasil audit yang berkualitas tinggi.

(16)

Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha (2007) menunjukkan interaksi dewan komisaris dengan komite audit berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Hasil penelitian Marihot dan Doddy (2007) tentang pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba di industri perbankan diperoleh hasil bahwa komite audit berpengaruh negatif terhadap laba diskresionari. Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat kesenjangan penelitian serta hasil-hasil yang belum konsisten. Kesenjangan hasil-hasil penelitian tersebut mendorong peneliti

untuk meneliti kembali pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap manajemen laba. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini diberikan judul “ANALISIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMPOSISI DEWAN

KOMISARIS, REPUTASI AUDITOR, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP

MANAJEMEN LABA (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010)”

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang dapat

dirumuskan adalah sebagai berikut:

1. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap manajemen laba? 2. Apakah proporsi dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba? 3. Apakah reputasi auditor berpengaruh terhadap manajemen laba?

(17)

Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha 1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Beberapa penelitian terdahulu melaporkan kesenjangan dan ketidakkonsistenan hasil penelitian seperti hasil penelitian mengenai kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris, reputasi auditor, dan komite audit. Penelitian ini dimaksudkan untuk menguji kembali dan menganalisis faktor-faktor tersebut sehingga memperoleh bukti secara empiris mengenai faktor yang mempengaruhi manajemen laba sehingga dapat mendeteksi laba melalui faktor-faktor yang diuji peneliti.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Untuk menguji kembali dan menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba.

2. Untuk menguji kembali dan menganalisis pengaruh proporsi dewan komisaris terhadap manajemen laba.

3. Untuk menguji kembali dan menganalisis pengaruh reputasi auditor terhadap manajemen laba.

4. Untuk menguji kembali dan menganalisis pengaruh komite audit terhadap manajemen laba.

1.4Kegunaan Penelitian

(18)

Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha faktor kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris, reputasi auditor, dan komite audit sehingga dengan mengetahui faktor yang mempengaruhi dan memperkecil manajemen laba dapat mengaplikasikan agar praktek manajemen laba dalam perusahaan dapat berkurang.

2. Bagi praktisi bisnis, penelitian ini diharapkan mampu menambah pengetahuan dan wawasan mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap manajemen laba sehingga dapat membuat keputusan dengan lebih tepat.

(19)

70 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan yang telah

dikemukakan pada Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Berdasarkan dari hasil pengujian regresi yang dibantu oleh software SPSS

menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial dengan nilai signifikansi 0,814

dengan tingkat kepercayaan 0,05 tidak signifikan terhadap manajemen laba. Hal

ini mengindikasikan bahwa kepemilikan saham oleh manajerial belum mampu

mengurangi manajemen laba yang terjadi di perusahaan. Penyebab hal ini

dimungkinkan karena kepemilikan saham oleh manajerial memungkinkan

manajemen untuk mengatur dan menerapkan kebijakan-kebijakan manajemen

laba.

2. Berdasarkan hasil pengujian regresi yang dibantu oleh software SPSS

menunjukkan bahwa proporsi dewan komisaris dengan nilai signifikansi 0,561

dengan tingkat kepercayaan 0,05 tidak signifikan terhadap manajemen laba. Hal

ini berarti makin banyak komisaris independen dalam perusahaan berhasil

mengurangi manajemen laba yang terjadi. Penyebab hal ini dimungkinkan

karena dewan komisaris independen tidak melakukan fungsi pengawasan secara

baik terhadap manajemenatau kurangnya pengaruh dewan komisaris independen

(20)

Simpulan dan Saran 71

Universitas Kristen Maranatha

3. Berdasarkan hasil pengujian regresi yang dibantu oleh software SPSS

menunjukkan bahwa reputasi auditor dengan nilai signifikansi 0,023 dengan

tingkat kepercayaan 0,05 signifikansi terhadap manajemen laba. Hal ini berarti

bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP big four dapat memperkecil

manajemen laba yang terjadi di perusahaan. Hasil ini mengindikasikan bahwa

KAP Big 4 lebih berkualitas dalam mendeteksi berlakunya manajemen laba di

dalam suatu perusahaan.

4. Berdasarkan hasil pengujian regresi yang dibantu oleh software SPSS

menunjukkan bahwa keberadaan komite audit dengan nilai signifikansi 0,779

dengan tingkat kepercayaan 0,05 tidak signifikan terhadap manajemen laba. Hal

ini berarti keberadaan komite audit dalam perusahaan belum berhasil

mengurangi manajemen laba yang terjadi di perusahaan. Penyebab hasil ini

dimungkinkan karena komite audit kurang menjalankan fungsi pengawasannya

dengan optimal dan perangkapan jabatan komite audit yang merangkap sebagai

komisaris independen dalam suatu perusahaan juga dapat mempengaruhi

independensinya.

5.2 Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat melengkapi keterbatasan

penelitian dengan mengembangkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Periode pengamatan hendaknya melakukan penelitian dengan periode yang lebih lama.

(21)

Simpulan dan Saran 72

Universitas Kristen Maranatha

3. Pengukuran reputasi auditor dan komite audit disarankan untuk menggunakan proksi lain seperti kompetensi dan latar belakang pendidikan.

(22)

73 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Andri Rachmawati dan Hanung Triatmoko. (2007). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional X.

Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. (1995). Management Control Systems. Irwin: Homewood, Illinois.

Arifin. (2005). Peran Akuntan dalam Menegakkan Prinsip Good Corporate Governance pada Perusahaan di Indonesia (Tinjauan Perspektif Teori

Keagenan). Diakses tanggal 15 Oktober 2011 dari www.google.com

Bank Indonesia. (2006). Peraturan No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good

Corporate Governance bagi Bank Umum. Diakses tanggal 16 Oktober 2011

dari http://www.iicg.org/asset/doc/pbi8406.pdf

Beattie, V., S. Brown., D. Ewer., B. John., S. Manson., D. Thomas., dan M. Tuner. (1994). Extraordinary Item and Income Smoothing, A Positive Accounting Approach. Journal of Business Finance and Accounting, Vol.21. September, p.791-811.

Belkaoui, Ahmed R (1993). Accounting Theory. Cambridge: The University Press.

Beneish, M.D. (2001). Earnings Management: A Perspective. Managerial Finance 27 (12) : 3-17.

Boediono, Gideon SB. (2005). Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur. Simposium Nasional Akuntansi VIII.

Braiotta, L. JR. (2004). The Audit Committee Handbook. Fourth Edition, Wiley, New York.

Chtourou, Sonda Marrakchi, Jean Bedard, dan Lucie Courteau. (2001). Corporate

(23)

74 Universitas Kristen Maranatha Dechow, Patricia M., R.G. Sloan Hal, A.P. Sweeney. (1996). Causes And

Consequences Of Earnings Manipulaton: An Analysis Of Firms Subject To EnforcementActions By The SEC. Contemporary Accounting Research 13, 1-36

Dhaliwal, D. S., Salomon G. L., dan Smith E. D. (1982). The Effect of Owner Versus Management Control on the Choice of Accounting Methods. Journal of Accounting and Economics, Vol.4. Hal 41-53.

Eisenhardt, Kathleem. (1989). Agency Theory: An Assesment and Review. Academy of Management Review, 14. Hal 57-74.

Fama. E.F. dan Michael. (1983). Separation of Ownership and Control. Journal Of Law and Economics, Vol.26. Hal 301-325.

Financial Accounting Standard Board (FASB). (1978). Statement of Financial Accounting Concepts No.1: Objectives of Financial Reporting by business Enterprises. Stamford, Connecticutt.

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI). (2011). About Corporate Governance. Diakses tanggal 16 Oktober 2011 dari www.fcgi.or.id

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cet. IV. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Goldman, A. dan Barlev. (1974). The Auditor-FirmConflict of Interest: Its Implicationsfor Independence. The Accounting Review (October). Hal 707-718.

Hery. (2008). Pengantar Akuntansi 1. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

(24)

75 Universitas Kristen Maranatha Jensen, Michael C. dan W.H. Meckling. (1976). Theory of The Firm: Managerial

Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics 3. Hal 305-360.

Julia Halim, Carmel Meiden, dan Rudolf Lumban Tobing. (2005). Pengaruh Manajemen Laba pada Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur yang termasuk pada LQ-45. Simposium Nasional Akuntansi VIII.

Lilis Setiawati dan Ainun Na’im. (2000). Manajemen Laba. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia.

Marihot Nasution dan Doddy Setiawan. (2007). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba di Industri Perbankan Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi X.

Meutia, Intan. (2004). Pengaruh Independensi Auditor Terhadap Manajemen Laba untuk KAP Big 5 dan Non Big 5. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, 7 (3). Hal 333-350.

Morck, R., A. Shleifer dan R.W. Vishny. (1988). Management Ownership and Market Valuation: An Empirical Analysis. Journal of Financial Economics, Vol.20. January/ March. Hal 293-315.

Muh. Arief Ujiyantho dan Bambang Agus Pramuka. (2007). Mekanisme Corporate

Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan. Simposium Nasional

Akuntansi X.

Nuryaman. (2008). Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan

Mekanisme Corporate Governance terhadap Manajemen Laba. Simposium

Nasional Akuntansi XI.

Pratana Puspa Midiastuty dan Mas’ud Mahfoedz. (2003). Analisis Hubungan

Mekanisme Corporate Governance dan Indikasi Manajemen Laba. Seminar

(25)

76 Universitas Kristen Maranatha Riyanto Moelyo Utomo dan Bachruddin. (2005). Analisis Manajemen Laba Pada

Penawaran Saham Perdana di Bursa Efek Jakarta. Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen.

Schipper, K. (1989). Commentary on Earnings Management. Accounting Horizon 3. Hal 91-102.

Scott dan Marshal. (2001). Auditors and Earnings Management. CPA Journal 71: 39 – 45.

Scott, William R. (1997). Financial Accounting Theory. International Edition, New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Sukartha, Made. (2007). Pengaruh Manajemen Laba, Kepemilikan Manajerial, dan Ukuran Perusahaan pada Kesejahteraan Pemegang Saham Perusahaan Target Akuisisi. Jurnal Riset Akuntansi.

Sulistyanto, Sri. (2008). Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Penerbit Andi, Yogyakarta.

Sylvia Veronica Siregar dan Siddharta Utama. (2005). Pengaruh Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Praktek Corporate Governance terhadap Pengelolaan Laba (Earnings Management). Simposium Nasional Akuntansi VIII.

Ujiyantho, Muh. Arief. (2009). Asimetri Informasi dan Manajemen Laba: Suatu

Tinjauan dalam Hubungan Keagenan. Diakses tanggal 20 September 2011.

www.google.com

(26)

77 Universitas Kristen Maranatha Warfield, Terry D., J.J. Wild, dan K.L. Wild. (1995). Managerial Ownership,

Accounting Choices, and Informativeness of Earnings. Journal of

Accounting and Economics 20, hal. 61-91.

Watts, Ross L. dan Jerold L. Zimmerman (1986). Positive Accounting Theory. USA: Prentice-Hall.

Wedari, Linda Kusumaning. (2004). Analisis Pengaruh Proporsi Dewan Komisaris

dan Keberadaan Komite Audit terhadap Aktivitas Manajamen Laba.

Simposium Nasional Akuntansi 7.

Wibisono, Haris. (2004). Pengaruh Earnings Management Terhadap Kinerja Di

Seputar SEO. Tesis S2. Magister Sains Akuntansi UNDIP. Tidak

dipublikasikan.

Widyaningdyah, Agnes Utari. (2001). Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Earning Management Pada Perusahaan Go Public Di Indonesia. Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 3, No. 2, h. 89-101.

Wild, John., Subramanyam., dan Robert F. Halsey. (2008). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedelapan, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Kenaikan BBM sudah pasti akan di ikuti melambungnya harga bahan kebutuhan pokok, akibatnya daya beli masyarakat berkurang, awalnya rakyat miskin hanya mampu makan sehari satu

pertama, hadits dari Aisyah yang menyatakan bahwa perkawinan tanpa wali termasuk. perkawinan yang

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. It also resulted in increased competition among places to eat in providing services. Depot and Waroeng

Tujuan studi Andal Jembatan Suramadu adalah : Mengidentifikasi rencana pembangunan Jembatan Suramadu serta jalan aksesnya yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak

Pada kesempatan ini izinkanlah saya mengawali pidato pengukuhan Guru Besar ini dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Yang telah melimpahkan rahmat dan

digunakan bank saat ini untuk melakukan penilaian terhadap tingkat kesehatan.. bank karena merupakan penyempurnaan dari metode-metode sebelumnya

Hasil penyerbukan bunga pepaya dengan sumber putik dan serbuk sari dari tanaman yang berbeda jenis kelaminnya akan menghasilkan tanaman pepaya dengan jenis kelamin yang berbeda

Oleh karena itu, Al- qur’an mushaf Sundawi mengambil motif flora sebagai salah satu ide dalam pembuatan iluminasi mushaf Hal ini merupakan upaya dalam mengenalkan