• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Jasa Service Dan Inventory Spare Part Motor Pada Bengkel Sadulur Motor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Jasa Service Dan Inventory Spare Part Motor Pada Bengkel Sadulur Motor"

Copied!
187
0
0

Teks penuh

(1)

i

perusahaan lebih efisien, sadulur motor menggunakan komputer sebagai alat bantu. Hanya saja komputer belum digunakan secara maksimal, sehingga menimbulkan berbagai masalah antara lain yaitu transaksi penjualan, prmbrelian dan persediaan sparepart masih menggunakan sistem manual yang menggunakan aplikasi excel, masih kurangnya jaminan keamanan akan tempat penyimpanan data yang bentuk arsip, dan pembuatan laporan harian setiap transaksi menggunakan sistem manual.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti bertujuan untuk meneliti dan membantu memecahkan masalah yang dihadapi Sadulur Motoy, yaitu dengan merancang suatu sistem informasi Jasa Service dan Inventory Pada Sadulur Motor yang berbasis Client Server. Adapun model pengembangan yang digunakan beberapa alat Bantu dan teknik pengerjaan, seperti flowmap, diagram konteks, dan data flow diagram (DFD), bahasa pemrograman yang digunakan dalam merancang dan mengimplementasikan sistem informasi penjualan sepada motor adalah Visual Basic 6.0 dan database yang digunakan adalah Microsoft SQL Server 2000.

(2)
(3)

iii

computer was not used to their maximum way, so that it causing various problems, such as, selling transactions, purchasing and supply spare parts are still using manual systems that using Excel application, which there is still a lack of security guarantees will save the data on a document paper type, and still using a manual system for making daily reports of each transaction.

From doing the research, researchers have a goal to research and solve the problems at Sadulur Motor, which by designing an information system for Service and Inventory Sadulur Motorbased on Client Server. Some tools and working techniques also used in this research, such as flow map, context diagrams, and Data Flow Diagram (DFD), the programming language used in designing and implementing information systems sales of motorcycles is Visual Basic 6.0 and database used is Microsoft SQL server 2000.

(4)

iv Assalamu a’laikum W., Wb

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengambil judul “SISTEM INFORMASI JASA SERVICE DAN INVENTORY PADA BENGKEL SADULUR MOTOR”.

Penyusunan skripsi ini merupakan sebagai salah satu syarat untuk menempuh Ujian Program Strata Satu (S-1) pada Jurusan Sistem Informasi Fakultas Tehnik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tidak terhingga atas segala bantuan dan dukungannya kepada penulis, khususnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Ir Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.

2. Prof.Dr.H. Denny Kurniadie, Ir,M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).

3. Dadang Munandar, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Sistem Informasi serta Dosen Wali yang telah banyak membantu dalam penulisan Skripsi ini. 4. Ibu Wartika, S.Kom, MT. selaku dosen pembimbing yang telah

(5)

v

Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia Bandung.

6. Seluruh Staf dan Karyawan Bengkel Sadulur motor yang telah banyak membantu guna terselainya skripsi yang penulis buat ini.

7. Buat ibu ku tercinta tersayang yang tidak ada duanya di dunia ini yang telah banyak membantu baik itu berupa doa, moril, materi dan lain-lain yang tidak bisa di sebutkan, aku cinta padamu ibu sampai akhir hayat wallahi. Dan buat bapaku alhamdulilah penulis berhasil menyelesaikan kuliah.

8. Semua keluarga yang telah memberikan banyak Doa dan dukungan moril maupun materil tiada henti kepada penulis khusnya bibiku Lia Darlia. 9. Buat sahabat-sahabat ku tercinta gani, sidik, alfi, caca, lulu, bayu, sidik

coe, ian, deni, faisal, Maria khususnya Imas Heni Wahyuni yang sangat membantu sekaligus memotifasi penulis dan Seluruh teman – teman seperjuangan di MI7 angkatan 2007.

(6)

vi

telah dilakukan dalam penyelesaian skripsi ini agar dapat memenuhi harapan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis umumnya bagi mahasiswa. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun guna kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis hanya dapat menyampaikan Do’a semoga segala kebaikan yang telah diberikan dari semua pihak menjadi amal ibadah yang diterima oleh Allah SWT. Amiin Ya Robbal; allamien.

Wassalamu ’alaikum, Wr. Wb.

Bandung, Januari 2012

(7)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN………...

ii

ABSTRAK………..

i

ABSTRACK……….

iii

KATA PENGANTAR...

iv

DAFTAR ISI...

vii

DAFTAR GAMBAR...

xii

DAFTAR TABEL………..

xvi

DAFTAR SIMBOL………

xviii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian……….. 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah………... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah..……… 3

1.2.2. Rumusan Masalah………. 3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian……….. 4

1.4. Kegunaan Penelitian……….. 5

1.4.1. Kegunaan Praktis……….. 5

1.4.2. Kegunaan Akademis………. 5

1.5. Batasan Masalah……… 5

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian... 6

1.6.1. Lokasi... 6

1.6.2. Waktu... 6

BAB II. LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem…..……… 7

(8)

viii

2.2.2.1 Kualitas Informasi………... 10

2.2.2.2 Nilai Informasi………. 11

2.2.2.3 Siklus Informasi……… 12

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi………... 13

2.3.1 Komponen Sistem Informasi………... 13

2.3.2 Tujuan Pembangunan Sistem Informasi……….. 13

2.3.3 Manfaat Sistem Informasi………...

14

2.4 Kosep Dasar Sistem Informasi Manajemen..……….... 14

2.5 Jaringan Komputer……… 15

2.5.1 Jenis-jenis Jaringan Komputer………. 16

2.5.1.1. Local Area Network……… 16

2.5.1.2. Metropolitan Area Network……… 17

2.5.1.3. Wide Area Network……… 17

2.5.2. Topologi Jaringan……… 17

2.5.2.1. Topologi Bus………... 17

2.5.2.2. Topologi Star………... 18

2.5.2.3. Topologi Ring………... 18

2.5.2.4. Topologi Tree………... 19

2.5.2.5. Topologi Mesh………. 19

2.5.3 Jenis Koneksi Jaringan………. 19

2.5.3.1. Peer To Peer……… 20

2.5.3.2. Client Server……… 20

2.6 Pengertian Teori Terkait………... 21

2.5.1 Jasa………..

21

2.5.2 Pengertian Service……… 21

(9)

ix

2.5.6 Pengertian Inventory………..

27

2.5.7 Pengertian Databases……… 30

2.5.7.1 Asal Mula Istilah Databases………. 31

2.5.7.2 Konsep Dasar Databases……….. 31

2.5.7.3 Perangkat Lunak Membuat Databases………. 32

2.5.7.4 Tipe Databases……….. 33

2.5.8. Pengertian Bengkel……….. 33

2.7 Perangkat Lunak Pendukung………. 34

2.7.1 Visual Basic 6.0…….………...………... 34

2.7.2 Microsoft SQL Server 2000……… 36

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian... 38

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan... 38

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan... 38

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan……… 39

3.1.4. Deskripsi Tugas………. 39

3.2. Metode Penelitian……….. 40

3.2.1. Jenis dan Metode Pengumpulan Data………... 40

3.2.1.1. Sumber Data Primer ( observasi, wawancara)... 41

3.2.1.2. Sumber Data Sekunder ( dokumentasi )………... 41

3.2.2. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem……….. 42

3.2.2.1. Metode Pendekatan Sistem………. 42

3.2.2.2. Metode Pengembangan Sistem……… 42

3.2.2.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan………. 44

(10)

x

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan... 51

4.1.2.1. Flow Map Prosedur yang Berjalan... 53

4.1.2.2. Diagram Konteks Sitem yang Sedang Berjalan... 57

4.1.2.3. Data Flow Diagram Sitem yang Sedang Berjalan... 67

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan... 61

4.2.

Usulan Perancangan Sistem... 62

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem... 62

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan... 62

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan... 63

4.2.3.1. Flowmap Yang Diusulkan... 66

4.2.3.2. Diagram kontek Sistem yang Diusulkan... 69

4.2.3.3. Data Flow Diagram Sistem yang Diusulkan... 69

4.2.3.4. Kamus Data………. 73

4.2.4. Perancangan Basis Data……… 76

4.2.4.1. Normalisasi……….. 76

4.2.4.2. Relasi Tabel... 79

4.2.4.3. Entity Relationship Diagram... 80

4.2.4.4. Struktur File... 81

4.2.4.5. Kodifikasi... 88

4.2.5. Perancangan Antar Muka... 90

4.2.5.1. Struktur Menu... 91

4.2.5.2. Perancangan Input... 93

4.2.5.3. Perancangan Output... 105

(11)

xi

5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak... 110

5.1.3. Implementasi Perangkat Keras... 110

5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)... 111

5.1.5. Implementasi Antar Muka... 119

5.1.6. Implementasi Instalasi Program... 125

5.1.7. Penggunaan Program ... 129

5.2.

Pengujian... 148

5.2.1. Rencana Pengujian... 148

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian... 150

5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian... 162

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan... 163

6.2 Saran... 164

DAFTAR PUSTAKA... 165

(12)

xii

Gambar 2.2 Jaringan Komputer………. 16

Gambar 2.3 Jaringan Komputer Sederhana………... 16

Gambar 2.4 Topologi Bus…..……… 17

Gambar 2.5 Topologi Star…..……… 18

Gambar 2.6 Topologi ring…..……… 18

Gambar 2.7 Topologi tree…..……… 19

Gambar 2.8 Topologi Mesh…..………. 19

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan………. 39

Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Prototype………. 43

Gambar 4.1 Flow Map Sistem Informasi Jasa Service yang sedang berjalan... 54

Gambar 4.2 Flow Map Sistem Informasi Penjualan yang sedang berjalan... 55

Gambar 4.3 Flow Map Sistem Informasi Inventory yang sedang berjalan... 56

Gambar 4.4 Diagram Konteks (DFD Level 0) yang Sedang Berjalan………….. 57

Gambar 4.5 DFD Level 1 yang Sedang Berjalan……….. 58

Gambar 4.6 DFD Level 2 proses 1 yang Sedang Berjalan……….... 59

Gambar 4.7 DFD Level 2 proses 2 yang Sedang Berjalan………... 60

Gambar 4.8 DFD Level 2 proses 3 yang Sedang Berjalan………... 61

Gambar 4.9 Flow Map Sistem Informasi Jasa Service yang di usulkan... 66

Gambar 4.10 Flow Map Sistem Informasi Penjualan yang diusulkan... 67

Gambar 4.11 Flow Map Sistem Informasi Inventory yang diusulkan... 68

Gambar 4.12 Diagram Kontek (DFD Level 0) yang Diusulkan……… 69

Gambar 4.13 DFD Level 1 yang Sedang Diusulkan………... 70

Gambar 4.14 DFD Level 2 Proses 1 Pengelolaan Jasa Service…….……… 71

Gambar 4.15 DFD Level 2 Proses 2 Pengelolaan Penjualan. ……. ………. 72

(13)

xiii

Gambar 4.20 Struktur Menu Admin…….………. 92

Gambar 4.21 Rancangan Form Login Admin ……….. 93

Gambar 4.22 Rancangan Form input Data Supplier…...……….. 94

Gambar 4.23 Rancangan Form input data Pelanggan…….……….. 95

Gambar 4.24 Rancangan Form input data Montir...…….……….. 96

Gambar 4.25 Rancangan Form input Data Sparepart ………... 97

Gambar 4.26 Rancangan Form Input Data Perbaikan...………. 99

Gambar 4.27 Rancangan Form Input Data Transaksi Pemesanan……….

100

Gambar 4.28 Rancangan Form Input Data Transaksi Pembelian………. 101

Gambar 4.29 Rancangan Form Input Transaksi Penjualan Service……….. 102

Gambar 4.30 Rancangan Form Input Transaksi Penjualan... 104

Gambar 4.31 Rancangan Output Laporan Stock Minimum..……… 105

Gambar 4.32 Rancangan Output Laporan Pembelian Sparepart... 105

Gambar 4.33 Rancangan Output Laporan Penjualan Sparepart... 106

Gambar 4.34 Rancangan Output Laporan Service Kendaraan…………... 106

Gambar 4.35 Rancangan Output Laporan Penjualan...…………... 106

Gambar 4.36 Rancangan Output Tampilan Struck Penjualan Sparepart... 107

Gambar 4.37 Rancangan Output Tampilan Struck Service Kendaraan... 107

Gambar 4.38 Rancangan Output Tampilan Struck Pemesanan Barang... 107

Gambar 4.39 Rancangan Arsitektur Jaringan... 108

Gambar 5.1Tahap Petama Instalasi Program..……….. 125

Gambar 5.2 Tahap Kedua Instalasi Program...………... 125

Gambar 5.3 Tahap Ketiga Instalasi Program……… 126

Gambar 5.4 Tahap Keempat Instalasi Program……..……….. 126

Gambar 5.5 Tahap Kelima Instalasi Program……… 127

(14)

xiv

Gambar 5.10 Form Utama...………. 130

Gambar 5.11 Form Data Supplier ………. 132

Gambar 5.11 Form Data montir ……… 133

Gambar 5.12 Form Data Pelanggan...….………... 134

Gambar 5.13 Form Data Sparepart...……….. 135

Gambar 5.14 Form Data Perbaikan……… 136

Gambar 5.15 Form Data Transaksi Pemesanan…….……….... 137

Gambar 5.16 Struck Pemesanan... …….……….... 137

Gambar 5.17 Form Data Transaksi Pembelian …….……….... 138

Gambar 5.18 Form Data Transaksi Service dan Penjualan Sparepart…………... 139

Gambar 5.19 Struck Service... ………. 140

Gambar 5.20 struck Penjualan Sparepart... ………... 140

Gambar 5.21 Form Data Transaksi Service dan Penjualan Langsung... 141

Gambar 5.22 struck Penjualan Sparepart... 141

Gambar 5.23 Laporan stcock Minimum...……….………. 142

Gambar 5.24 Laporan Pembelian...……… 142

Gambar 5.25 Laporan Pembelian …………..……… 142

Gambar 5.26 Laporan Service Kendaraan...……….………... 143

Gambar 5.27 Laporan Service Kendaraan ……… 143

Gambar 5.28 Laporan Penjualan ………..………. 143

Gambar 5.29 Laporan Penjualan …..………...……….. 144

Gambar 5.30 Login Owner... ………..……… 144

Gambar 5.31 Form Utama... ………...………… 145

Gambar 5.32 Laporan stcock Minimum …….………. 146

(15)

xv

(16)

xvi

Tabel 4.2 Struktur Tabel Pelanggan ………...…... 82

Tabel 4.3 Struktur Tabel Montir… ……….. 83

Tabel 4.4 Struktur Tabel Sparepart ……….. 83

Tabel 4.5 Struktur Tabel Perbaikan……….. 84

Tabel 4.6 Struktur Tabel Service ……….………. 84

Tabel 4.7 Struktur Tabel Penjualan..………. 85

Tabel 4.8 Struktur Tabel PO……….. 86

Tabel 4.9 Struktur Tabel Pembelian ……….. 86

Tabel 4.10 Struktur Tabel Detail Penjualan………87

Tabel 4.11Struktur Tabel Detail Pembelian………88

Tabel 4.12 Struktur Tabel Detail Service………....

88

Tabel 4. 13 Fungsi Tombol-Tombol Form Data Admin……….. 93

Tabel 4. 14 Fungsi Tombol-Tombol Form Data Supplier……….... 94

Tabel 4. 15 Fungsi Tombol-Tombol Form Data Pelanggan………. 95

Tabel 4. 16 Fungsi Tombol-Tombol Form Data Montir….………. 96

Tabel 4. 17 Fungsi Tombol-Tombol Form Data Sparepart……….. 98

Tabel 4. 18 Fungsi Tombol-Tombol Form Data Perbaikan……….. 99

Tabel 4. 19 Fungsi Tombol-Tombol Form Data Transaksi Pemesanan………… 100

Tabel 4. 20 Fungsi Tombol-Tombol Form Data Transaksi Pembelian………… 101

Tabel 4. 21 Fungsi Tombol-Tombol Form Data Tiransaksi Service Penjualan… 103

Tabel 4. 22 Fungsi Tombol-Tombol Form Data Tiransaksi Penjualan…………. 104

Tabel 5. 1 mplementasi Antar Muka Sistem Informasi Jasa Sevice danInventory

Pada Bengkel Sadulur Motor...………..……… 120

(17)

xvii

Tabel 5.4 Rancangan Pengujian Software Sistem Informasi Jasa Service dan

Inventory………...………..………… 148

Tabel 5.5 Pengujian Form Login….……...………..…………. 150

Tabel 5.6 Pengujian Form Data Sparepart...………..…………150

Tabel 5.7 Pengujian Form Data Pelanggan..………..…………152

Tabel 5.8 Pengujian Form Data Montir…..………..………… 153

Tabel 5.9 Pengujian Form Data Supplier...………..………...154

Tabel 5.10 Pengujian Form Data Perbaikan..………..………… 158

Tabel 5.11 Pengujian Form Transaksi Pemesanan Sparepart.…………..…….. 157

Tabel 5.12 Pengujian Form Transaksi Pembelian Sparepart.………..…….. 158

Tabel 5.13 Pengujian Form Transaksi Service dan Penjualan.…………..…….. 159

(18)

xviii

SIMBOL

NAMA

KETERANGAN

Dokumen

Menunjukkan dokumen input atau

output baik proses manual maupun

komputerisasi

Proses Manual

Menunjukkan proses

Manual

Proses

Komputer

Menunjukkan proses

Computer

Keputusan

Menunjukkan Keputusan

File

Menunjukkan file

Arsip

Menunjukkan tempat penyimpanan

dokumen

File

store

(19)

xix

Sumber : http://materikuliah.info/files/simbol-flowmap-dan-DFD.pdf/2010/09

2.

ERD ( Entity Relation Diagram )

Sumber :

http://dir.unikom.ac.id/s1-project/fakultas-teknik-dan-ilmu-komputer/teknik-informatika/2010

SIMBOL

NAMA

KETERANGAN

Garis

Menunjukkan penghubung antara

himpunan relasi dengan himpunan

entitas dan entitas dengan

atributnya

Entity

Merupakan suatu kesatuan atau

entitas

(20)

xx

Terminator

Menunjukkan bagian dari

luar

Proses

Menunjukkan kegiatan/kerja

yang dilakukan oleh oran,

mesin atau computer

6

Arus/Aliran

Menunjukkan arus data dari

proses

7

Data store

Menunjukkan simpanan dari

data yang dapat berupa suatu

file/databse

di

sistem

komputer

(21)

1 1.1 Latar Belakang

Saat ini setiap perusahaan umumnya menggunakan sistem teknologi untuk

mempermudah dalam melakukan pengolahan data yang ada, seperti halnya

teknologi komputer yang saling terintegrasi antara satu dengan yang lainnya

sehingga dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk melakukan perubahan agar

informasi yang dihasilkan dapat membantu pekerjaan manusia dengan cepat,

praktis, efektif, dan efisien karena selain menghemat waktu juga dapat

mempermudah semua kegiatan bisnis yang berjalan.

Dalam rangka pencapaian program kerja dan peningkatan kinerja

perusahaan, hampir semua perusahaan berupaya untuk melakukan perubahan

terhadap sistem kerja yang sudah ada. Hal ini perlu dilakukan karena sistem kerja

yang telah diterapkan kurang efektif digunakan untuk kegiatan operasional

perusahaan, terutama di dalam melakukan pengelolaan data. Karena dalam

pengolahan data membutuhkan ketepatan dan ketelitian dalam proses transaksi

yang terjadi di dalam suatu perusahaan. Kebutuhan itu pula yang harus dipenuhi

pada Sadulur Motor.

Sadulur motor merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa

otomotif salah satunya adalah penanganan inventori dan penjualan pembelian

spare part atau suku cadang, pelayanan service kendaraan roda dua, Perusahaan

(22)

data stok barang baik barang yang keluar maupun barang yang masuk dari

distributor, keseluruhan dari kegiatan tersebut masih dilakukan secara manual.

Dalam setiap bulanya sadulur motor dapat menjual kurang lebih 60% dari

persedian barang dagang, sedangkan pembelian kepada supplier tergantung dari

stock barang minimum sedangkan Jumlah penjualan dan pembelian sendiri tidak

menentu perbulannya, contohnya seperti oli mesin dan oli samping dapat terjual

kurang lebih sekitar 30 botol perbulan.

Adapun sistem yang berjalan di sadulur motor masih menggunkan sistem

konvensional, yaitu setiap transaksi yang terjadi masih dilakukan secara manual

pada semua bagian, seperti pencatatan data barang di inventori, pencatatan

penjualan dan pencatatan data sevice. Dengan demikian maka data yang dicatat

dapat mengalami redudansi, tidak akurat, kemungkinan akan kehilangan data-data

penting seperti laporan yang hilang karena tidak di simpan dalam databases, serta

lamanya dalam mencari suatu data yang dibutuhkan.

Berdasarkan penelitian tersebut, penulis dalam usaha merancang dan

mengembangkan sebuah sistem informasi jasa service, pembelian penjualan, dan

inventori barang berbasis komputer, yang memanfaatkan pengguanan database

untuk menyimpan data barang yang masuk dan keluar agar dapat dikelola dengan

baik, efektif dan efisien. Oleh karena itu dengan mempertimbangkan

permasalahan yang diteliti tersebut, maka penulis mengambil judul penelitian

“SISTEM INFORMASI JASA SERVICE DAN INVENTORY SPARE PART

(23)

1.2 Identifikasi Masalah Dan Rumusan Masalah .1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang di

temukan adalah sebagai berikut :

1. Pencatatan seluruh kegiatan pada sadulur motor yang masih dilakukan

secara manual, baik pencatatan data di inventori, arus data penjualan

dan pembelian spare part, serta pencatatan data jasa service kendaraan

roda dua menyebabkan penumpukan data.

2. Masih adanya redudansi data pada pencatatan transaksi yang dilakukan

sehingga menyebabkan data menjadi tidak akurat.

3. Belum adanya database untuk penyimpanan data-data yang ada

sehingga sulit dalam pencarian data.

4. Pembuatan laporan yang masih menggunakan kwitansi manual

sehingga menyebabkan tidak efektif dan efisien.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka rumusan masalah yang

disimpulkan penulis adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Informasi jasa service dan Inventori serta penjualan

pembelian yang sedang berjalan pada bengkel bengkel sadulur motor.

2. Bagaimana merancang Sistem Informasi jasa service dan Inventori

(24)

yang akurat.

3. Bagaimana melakukan pengujian Sistem Informasi Inventori Barang

pada bengkel sadulur motor.

4. Bagaimana melakukan implementasi Sistem Informasi Inventori

Barang pada SadulurMotor.

1.3 Maksud dan Tujuan

Berdasarkan permasalahaan yang diteliti, maka maksud dari penulisan

penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan sistem informasi jasa service dan

inventory perusahaan dengan harapan perusahaan dapat lebih berkembang pesat.

Adapun tujuan dari diadakannya penelitian terhadap Sadulur Motor

Bandung yaitu :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi jasa service dan Inventori serta

penjualan pembelian pada bengkel sadulur motor yang sedang

berjalan.

2. Untuk merancang Sistem Informasi jasa service dan Inventori serta

penjualan pembelian pada bengkel sadulur motor sehingga

mempermudah proses bisnis dengan pengolahan data barang yang

akurat.

3. Untuk melakukan pengujian Sistem Informasi jasa service dan

(25)

1.4.1 Kegunaan Praktis

Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat mengembangkan

perusahaan dalam meningkatkan kualitas pelayanan pada Sadulur Motor, terutama

pada bagian jasa service dan inventory barang melalui sistem yang terintergrasi

dengan databases.

1.4.2 Kegunaan Akademis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan penulis dapat menambah

pengetahuan dan wawasan, baik dalam perancangan sistem informasi jasa service

dan inventory barang pada Sadulur Motor. Sehingga dengan itu juga diharapkan

dapat memberikan referensi kepada penulis lain yang akan mengembangkan

sistem yang telah dibangun.

1.5 Batasan Masalah

Agar pembahasan ini tidak terlalu luas dan dapat terarah maka penulis

membuat batasan masalah diantaranya:

1. Sistem informasi ini hanya membahas mengenai layanan jasa service,

Penjualan, Pembelian dan Inventori Spare part motor.

2. Transaksi yang dibahas hanya transaksi yang dilakukan dengan

pembayaran secara tunai,

3. Sistem ini tidak membahas mengenai laporan keuangan secara detail

dan tidak membahas laba / rugi perusahaan.

(26)

Dalam penulisan skripsi ini, lokasi yang menjadi objek penelitian ini

adalah Bengkel SADULUR MOTOR, dengan alamat Jl. Kolonel Masturi No24 Rt

02 / Rw 07 Bandung Barat tlpn 08562118926 Kode Pos 40551. Penelitian

lapangan dilakukan selama enam bulan, dengan perincian kegiatn seperti terlihat

pada table dibawah ini :

Tabel 1.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Aktivitas September Oktober November Desember Januari I 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1

Pengumpulan Data 2 Analisis 3

Perancangan Program 4

Pembuatan Jadwal 5

(27)

7

Sistem dapat didefinisikan menurut dua kelompok pendekatan sistem,

yaitu yang melakukan pada prosedurnya dan yang menekankan pada

komponen atau elemen. Definisi sistem berdasarkan pendekatan yang

menekankan pada prosedur adalah sebagai berikut :

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu” (Jogiyanto H.M, 2002 : 4)

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya

mendefinisikan sistem sebagai berikut :

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai tujuan tertentu” (Jogiyanto H.M, 2002 : 683)

Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu memiliki

komponen-komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan

luar sistem (environment), penghubung (interprest), masukan (input),

keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objective) dan tujuan

(goal).

2.1.1 karakteristik Sistem

1. Komponen Sistem (System Components)

Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub

(28)

kecil, selalu mengandung komponen-komponen atau

subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk

menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem

secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu yang lebih besar

yang disebut supra system.

2. Batas Sistem (System Boundary)

Batas sistem merupakan daerah-daerah yang membatasi antara satu sistem

dengan sistem lainnya dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu

sistem menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (System Environment)

Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang dapat bersifat

menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan

luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus dijaga

dan dipelihara. Sedangkan yang merugikan harus ditahan dan

dikendalikan, karena akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.

4. Penghubung Sistem (System Interprest)

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem

dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang

lainnya. Dengan penghubung akan terjadi interaksi antar subsistem,

(29)

5. Masukan Sistem (System Input)

Masukan adalah suatu energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal

(signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya

sistem tersebut dapat beroperasi. Contoh maintenance input di dalam

sistem komputer adalah program, yang digunakan untuk mengoperasikan

komputer. Sedangkan signal input adalah energi yang diproses untuk

mendapatkan keluaran. Contoh signal input di dalam sistem komputer

adalah data, yang dapat diolah menjadi informasi.

6. Keluaran Sistem (System Output)

Keluaran (Output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan

diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.

7. Pengolah Sistem (System Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu

sendiri sebagai pengolahnya, yang bertugas untuk merubah masukan

menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem (System Objective)

Suatu sistem pasti memiliki tujuan (goal) atau sasaran (objective). Suatu

operasi sistem akan berguna dan berhasil apabila mencapai sasaran atau

tujuannya. Sasaran sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan

(30)

2.2 Konsep Dasar Data dan Informasi

2.2.1 Data

Data adalah kumpulan dari fakta-fakta, kejadian-kejadian yang dapat

berupa simbol, angka, huruf, dan lain-lain yang berguna bagi suatu

pengolahan data (proses) atau sebagai masukan (input) bagi suatu proses.

Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi.

2.2.2 Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi,

organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai

tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang

menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi

adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa

disebut sebagai hasil pengolahan atau pemrosesan data.

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata, tetapi data

merupakan bentuk yang masih mentah dan belum dapat memberikan arti

banyak bagi pemakai, sehingga perlu diolah lebih lanjut untuk menghasilkan

informasi yang dibutuhkan. Dengan kata lain informasi adalah hasil dari

pengolahan data.

2.2.2.1 Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan 3 hal, yaitu :

(31)

Relevan berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya.

Relevansi informasi berbeda-beda untuk tiap-tiap orang satu dengan

yang lainnya.

2. Akurat (accuracy)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau

menyesatkan, dan harus jelas mencerminkan maksudnya.

Ketidakakuratan dapat terjadi karena sumber informasi (data)

mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak atau merubah

data-data asli tersebut. Komponen akurat : lengkap (completeness),

benar (correctness), aman (security).

3. Tepat waktu (timeliness)

Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat

(usang). Informasi yang using tidak mempunyai nilai yang baik,

sehingga kalau digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan

akan berakibat fatal atau kesalahan dalam keputusan dan tindakan.

Kondisi demikian menyebabkan mahalnya nilai suatu infomasi,

sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah, dan

mengirimkannya memerlukan teknologi-teknologi terbaru.

2.2.2.2 Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu

manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila

(32)

Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketidakpastian di dalam

proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

2.2.2.3 Siklus Informasi

Data agar menjadi lebih berarti dan berguna dalam bentuk informasi, maka

perlu diolah melalui suatu model tertentu. Data yang telah diolah tersebut

kemudian diterima oleh penerima, lalu penerima membuat suatu keputusan

dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain

yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap

sebagai input, dan diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya

sehingga membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus informasi

(information cycle) atau disebut pula siklus pengolahan data (processing

cycles).

Diagram 2.1 Siklus Informasi

Sumber : www.vandtrasnformation.com Data

(Input)

Proses (Model)

Informasi (output)

Hasil

(Keputusan) KeputusanTindakan Data

(Ditangkap)

Penerima

(33)

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh

manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk

mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Pengertian lain dari

sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat

dilaksanakan dan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau

untuk mengendalikan informasi.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

informasi diperlukan penggabungan elemen-elemen pendukung tersebut

antara lain :

1 Software, merupakan suatu program komputer, struktur data, dan

dokumen-dokumen yang saling berhubungan yang digunakan dalam

metode logika dan prosedur yang dibutuhkan.

2 Hardware, merupakan perangkat elektronik yang memiliki

kemampuan untuk melakukan proses komputerisasi.

3 User, adalah pengguna dan operator perangkat keras atau perangkat

lunak.

4 Data, berupa salinan-salinan manual dan deskripsi informasi yang

menggambarkan operasi sistem.

2.3.2 Tujuan Pembangunan Sistem Informasi

1. Integrasi sistem

a. Menghubungkan sistem individu/kelompok

(34)

c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi

2. Efisiensi pengelolaan sistem

a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan pengadministrasian

data

b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik informasi

c. Dukungan keputusan untuk manajemen

d. Melengkapi informasi guna kebutuhan proses pengambilan

keputusan

e. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan kompter

f. Ekstraksi dari informasi internal yang terpadu

2.3.3 Manfaat Sistem Informasi

Sistem informasi memiliki banyak manfaat, diantaranya :

a) Menghemat tenaga kerja

b) Peningkatan efisiensi

c) Mempercepat proses

d) Perbaikan dokumentasi

e) Pencapaian standar

f) Perbaikan keputusan

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen dapat diartikan sebagai kumpulan dari

interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab mengumpulkan

dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang berguna untuk semua

(35)

Sistem Informasi Manajemen (management information systems) merupakan

penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung

informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.

Semua sistem-sistem informasi dimaksudkan untuk memberikan informasi

kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah (lower

level management), manajemen tingkat menengah (middle level management)

dan manajemen tingkat atas (top level management).

1. Top level management yang dapat disebut juga dengan strategic level

dapat terdiri dari direktur utama (president), direktur (vice-president)

dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik,

produksi, keuangan dan akuntansi.

2. middle level management atau dapat disebut tactical level terdiri dari

manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang.

3. Lower level management disebut dengan operating management atau

dapat disebut juga technical level meliputi mandor dan pengawasi’

2.5. Jaringan Komputer

“Jaringan komputer adalah suatu sistem yang terdiri atas komputer dan

perangkat jaringan lainnya yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Komputer, printer, atau perangkat keras lainnya yang terhubung dengan

(36)
[image:36.612.216.406.107.220.2]

Gambar 2.2.Jaringan Komputer

Sumber:(Angga:2006:1)

Jaringan Komputer yang paling sederhana terdiri dari dua buah node.

Jaringan tersebut dapat disusun oleh hubungan dua buah komputer atau perangkat

keras. ( Angga:2006:2)

Gambar 2.3.Jaringan Komputer sederhana

Sumber:(Angga:2006:2)

2.5.1. Jenis – Jenis Jaringan Komputer

Ada beberapa jenis jaringan computer berdasarkan luas area jangkauan

jaringan. Jenis – jenisnya sebagai berikut :

2.5.1.1. Local Area Network

Merupakan jaringan yang bersifat lokal. Jaringan ini umumnya digunakan

dalam lingkup yang kecil, seperti dalam suatu kantor atau kampus. Penggunaan

(37)

2.5.1.2. Metropolitan Area Network

Merupakan jaringan komputer kelas menengah yang

mencakup seperti pada satu kota besar. Menghubungkan

satu lingkungan kantor dengan kantor lainnya dan

sebagainya. (Teguh:2007:2)

2.5.1.3. Wide Area Network

Merupakan jaringan komputer wilayah luas yang mencakup antarnegara atau

antar benua. Biasa juga disebut dengan Global Area Network (GAN) yaitu

jaringan komputer yang mencakup seluruh dunia. (Teguh:2007:2)

2.5.2. Topologi Jaringan

Topologi adalah cara menghuungkan sebuah komputer dengan komputer

lainnya sehingga membentuk suatu jaringan. Ada beberapa topologi jaringan,

yaitu :

2.5.2.1. Topologi Bus

Merupakan topologi di mana semua node dihubungkan melalui suatu kabel

yang memiliki dua buah ujung. Pada kedua ujung kabel dipasang suatu perangkat

yang berfungsi untuk mencegah hilangnya sinyal pada kabel. Perangkat tersebut

dikenal dengan istilah Terminator.(Angga:2006:3)

Gambar 2.4. Topologi Bus

(38)

2.5.2.2. Topologi Star

Pada topologi ini LAN terdiri dari sebuah central node yang berfungsi

sebagai pengatur arus informasi dan penanggung jawab komunikasi dalam suatu

jaringan. Jadi jika node yang satu ingin berkomunikasi dengan node yang lain

maka harus melalui central node. (Teguh:2007:3)

Gambar 2.5.Topologi Star

Sumber:(Teguh:2007:4)

2.5.2.3. Topologi Ring

Menghubungkan antar node secara serial dalam bentuk suatu lingkaran

tertutup. (Teguh:2007:4)

Gambar 2.6. Topologi Ring

(39)

2.5.2.4. Topologi Tree

Merupakan topologi di mana node – node dihubungkan secara hierarkis.

(Angga:2006:5)

Gambar 2.7. Topologi Tree

Sumber: (Angga:2006:6)

2.5.2.5. Topologi Mesh

Merupakan topologi dimana node dalam jaringan dapat terhubung dengan

node – node yang lain secara tidak beraturan. Suatu node dapat memiliki lebih

[image:39.612.266.397.185.281.2]

dari satu koneksi ke node yang lain. (Angga:2006:5)

Gambar 2.8.Topologi Mesh

Sumber: (Angga:2006:7)

2.5.3. Jenis Koneksi Jaringan

Koneksi jaringan diperlukan untuk sharing data dan lainnya. Oleh karena itu,

(40)

2.5.3.1. Peer To Peer

Peer to peer merupakan system jaringan yang memungkinkan seorang

pengguna membagi sumber daya yang ada di komputernya, baik itu file data,

printer, dan lain – lain dan mengakses sumber daya yang terdapat pada computer

lain. Model ini tidak mempunyai sebuah file server atau sumber daya yang

terpusat, seluruh computer mempunyai kemampuan yang sama untuk memakai

sumber daya yang tersedia di jaringan.

Model ini memiliki beberapa kelebihan serta kekurangan. Kelebihan dari

model ini adalah tidak terlalu mahal, karena tidak membutuhkan satu PC yang

sepenuhnya berfungsi sebagau server dan tidak digunakan sebagai media kerja.

Kelemahannya adalah tingkat keamanan yang kurang, karena tidak menyediakan

fasilitas server pengaman yang mencukupi.

2.5.3.2. Client Server

Client server merupakan system jaringan yang memungkinkan jaringan

untuk mensentralisasi fungsi dan aplikasi kepada satu atau dua pemakai file

server. Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan system,

memungkinkan untuk mengakses sumber daya, dan menyediakan keamanan.

Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file

server.

Mode jaringan client server ini juga memiliki beberapa kelebihan dan

kekurangan. Kelebihannya adalah sumber daya dan keamanan data dikontrol

(41)

memnutuhkan 1 komputer yang bertindak sebagai sever. Apabila terjadi

kerusakan pada server maka data pada computer client akan terganggu.

2.6 Pengertian Teori Terkait

2.6.1. Jasa

Jasa dibandingkan dengan barang mempunyai empat ciri menurut

Kotler dan Armstrong (2001.317),yaitu :

1. Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum jasa

itu dibeli / intangibility

2. Jasa pada umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan

dikonsumsi secara bersamaan / inseperability

3. Unsur jasa tergantung pada siapa yang menyediakan serta kapan dan

dimana jasa itu dilakukan / variability, dan

4. Jasa tidak dapat disimpan perishability

2.6.2. Pengertian Service

Pelayanan atau service dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan atau

keutungan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain.

Pelayanan pada dasarnya bersifat intangible (tak teraba) dan tidak

berujung pada kepemilikan. Produk pelayanan bisa berkaitan dengan

produk fisik, bisa juga tidak. Memotong rambut, memperbaki televisi,

menyewa kamar hotel, memperbaiki kendaraan adalah contoh kegiatan

(42)

Pelayanan juga dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu

didasarkan dari orang yang memberikan pelayanan atau didasarkan

atas peralatannya. Pelayanan dapat diberikan oleh seseorang yang tidak

terampil atau oleh seorang professional. Pelayanan yang didasarkan

atas peralatan, sangat tergantung pada apakah alat tersebut ditangani

oleh seseorang yang terampil atau tidak terampil. Pelayanan juga

mempunyai empat sifat umum, yaitu intangibility, tak terpisah-pisah,

beragam, dan tidak tahan lama. (Wira Sutedja 2007:5)

Dalam pelayanan ada beberapa kriteria untuk mengukur kualitas

pelayanan :

1. Pelayanan yang berkelas internasional berarti dapat memenuhi permintaan

dan harapan konsumen tepat waktu, pertama, dan setiap saat.

2. Memberikan jaminan kepuasan yang tinggi kepada konsumen berdasarkan

pada pertimbangan betapa berharganya uang yang mereka keluarkan.

3. Memberikan citra yang baik pada perusahaan.

4. Mampu mengatasi dan menguasai perubahan yang terjadi dan melakukan

terobosan dalam memberikan layanan terhadap konsumen dengan

menekan pengeluaran.

5. Dapat menyesuaikan diri dengan perubahan zaman dan menunjukan

terobosan dalam memberikan pelayanan, tetapi mampu menjaga

(43)

2.6.3. Pengertian Pembelian

Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk

pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Transaksi pembelian

dapat digolongkan menjadi dua: pembelian lokal dan impor. Pembelian lokal

adalah pembelian dari pemasok dalam negri, sedangkan impor adalah

pembelian dari pemasok luar negri. (Mulyadi, 2001, 299)

Transaksi pembelian secara umum dapat dikategorikan sebagai berikut:

1. Pembelian Tunai

Pembelian yang pelunasannya dilaksanakan pada saat terjadinya transaksi

jual beli.

2. Pembelian Kredit

Pembelian yang proses pelunasannya dilakukan secara berkala sesuai

dengan kesepakatan pihak penjual dan pembeli.

Informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam sistem akuntansi pembelian

adalah :

a. Jenis persediaan yang telah mencapai titik pemesanan kembali

(reorder-point).

b. Order pembelian yang telah dikirim kepada pemasok.

c. Order pembelian yang telah dipenuhi oleh pemasok.

d. Total saldo utang dagang pada tanggal tertentu.

e. Saldo utang dagang kepada pemasok tertentu.

f. Tambahan kuantitas dan harga pokok persediaan dari pembelian.

(44)

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian adalah fungsi

gudang, fungsi pembelian, fungsi penerimaan dan fungsi akuntansi. (Mulyadi,

2001, 299) Secara garis besar transaksi pembelian mencakup prosedur berikut

ini:

1. Fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian ke fungsi

pembelian.

2. Fugnsi pembelian meminta penawaran harga dari berbagai

pemasok.

3. Fungsi pembelian menerima penawaran harga dari berbagai

pemasok dan melakukan pemilihan pemasok.

4. Fungsi pembelian membuat order pembelian kepada pemasok yang

dipilih.

5. Fungsi penerimaan memeriksa dan menerima barang yang dikirim

oleh pemasok.

6. Fungsi penerimaan menyerahkan barang yang diterima kepada

fungsi gudang untuk disimpan.

7. Fungsi penerimaan melaporkan penerimaan barang kepada fungsi

akuntansi.

8. Fungsi akuntansi menerima faktur tagihan dari pemasok dan atas

dasar faktur dari pemasok tersebut, fungsi akuntansi mencatat

kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian.

(45)

2.6.4. Pengertian Penjualan

Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan

karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola

dengan baik maka secara langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini

dapat disebabkan karena sasaran penjualan yang diharapkan tidak

tercapai dan pendapatan pun akan berkurang.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari pengertian penjualan itu

sendiri adalah sebagai berikut: Pengertian penjualan menurut Henry

Simamora dalam buku “Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan

Bisnis” menyatakan bahwa:

“Penjualan adalah pendapatan lazim dalam perusahaan dan merupakan

jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan

jasa”.(2000;24)

Pengertian penjualan menurut Chairul Marom dalam buku “Sistem

Akuntansi Perusahaan Dagang” menyatakan bahwa “Penjualan

artinya penjualan barang dagangan sebagai usaha pokok

perusahaan yang biasanya dilakukan secara teratur”.(2002;28)

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

penjualan adalah persetujuan kedua belah pihak antara penjual dan

(46)

pembeli dapat menyerahkan sejumlah uang sebagai alat ukur produk

tersebut sebesar harga jual yang telah disepakati.

2.6.5. Sistem Informasi Persediaan

Sistem akuntansi persediaan bertujuan untuk mencatat mutasi tiap jenis

persediaan yang disimpan di gudang. Sistem ini berkaitan erat dengan sistem

penjualan, sistem retur penjualan, sistem pembelian, sistem retur pembelian

dan sistem akuntansi biaya produksi. (Mulyadi, 2001, 553)

Bermacam-macam metode telah berkembang guna membuat alokasi antara

harga pokok penjualan dan persediaan. Metode-metode yang paling umum

adalah:

1. Identifikasi khusus (specific identification)

2. Biaya rata-rata (average cost)

3. Masuk pertama, keluar pertama (first-in, first-out—FIFO)

4. Masuk terakhir, keluar pertama (last-in, first-out—LIFO)

2.6.5.1 dentifikasi Khusus

Metode identifikasi khusus memerlukan suatu cara untuk mengidentifikasi

biaya historis dari unit persediaan. Dengan identifikasi khusus, arus biaya

yang dicatat disesuaikan dengan arus fisik barang. (K.Fred Skousen, Earl

(47)

a. Metode Harga Rata-rata

Metode harga rata-rata membebankan harga rata-rata yang sama ke setiap

unit. Contohnya, biaya rata-rata tertimbang dari setiap unit untuk Dalton

Company akan dihitung sebagai berikut:

Total pembelian: 1.100 unit dengan total biaya sebesar $12,400

Harga rata-rata tertimbang: $12,400/1.100 unit = $11,27 per unit

(dibulatkan)

(K.Fred Skousen, Earl K.Stice, James D.Stice, 2004, 669)

b. Metode Masuk Pertama, Keluar Pertama (first- in, first-out—FIFO)

Metode masuk pertama, keluar pertama (first-in, first out—FIFO)

didasarkan pada asumsi bahwa unit yang terjual adalah unit yang

lebih dahulu masuk.

c. Metode Masuk Terakhir, Keluar Pertama (last-in, first-out—LIFO)

Metode masuk terakhir, keluar pertama (last-in, first-out—LIFO)

didasarkan pada asumsi bahwa barang yang paling barulah yang

terjual.

2.6.6. Pengertian Inventory

Inventory meliputi semua barang yang dimiliki perusahaan pada

saat tertentu, dengan tujuan untuk dijual kembali atau dikomsumsikan

dalam siklus operasi normal perusahaan sebagai barang yang dimiliki

(48)

barang yang berwujud dapat disebut sebagai inventory, tergantung dari

sifat dan jenis usaha perusahaan.

Menurut Koher,Eric L.A. Inventory adalah : " Bahan baku dan

penolong, barang jadi dan barang dalam proses produksi dana

barang-barang yang tersedia, yang dimiliki dalam perjalanan dalam

tempat penyimpanan atau konsinyasikan kepada pihak lain pada akhir

periode".

Secara umum pengertian Inventory adalah merupakan suatu aset

yang ada dalam bentuk barang-barang yang dimiliki untuk dijual

dalam operasi perusahaan maupun barang-barang yang sedang di

dalam proses pembuatan.

Diantara pengertian diatas maka inventory dapat diklasifikasikan

yang ditentukan oleh perusahaan, apabila jenis perusahaan yang

membeli barang akan dijual lagi, maka klasifikasi hanya ada satu

macam saja persedian barang dagangan. Sedangkan bila jenis

perusahaan adalah pabrikasi yaitu perusahaan yang mengolah bahan

mentah menjadi bahan jadi, maka klasifikasi inventory dibagi menjadi

3 kelompok yaitu:

a. Persediaan bahan baku

(49)

c. Persediaan barang jadi.

Setelah diperhatikan definisi inventory diatas, dapat disimpulkan

bahwa yang dimaksud dengan persediaan bahan baku adalah

barang-barang berwujud yang dimiliki dengan tujuan untuk diproses menjadi

barang jadi. Barang ini dihasilkan sendiri dan dibeli dari perusahaan

lain yang merupakan produk akhir dari perusahaan itu sendiri, barang

ini merupakan bahan utama dalam menghasilkan produk akhir,

persediaan barang penolong atau pembantu adalah bahan-bahan yang

diperlukan untuk menghasilkan produk akhir, tapi tidak secara

langsung ikut serta dalam hasil produk akhir. Persediaan barang

dagangan adalah barang-barang yang dibeli dan dimiliki oleh

perusahaan dagang untuk dijual kembali.

Salah satu perlunya inventory dilaksanakan dengan baik yaitu

mengetahui secaraa pasti harga pokok dari barang-barang dagangan

yang terjual. Disamping itu untuk menjamin lancarnya arus lintas

barang maka perlu diadakan pencatatan terhadap segala penerimaan

barang yang berasal dari supplier,barang yang dipesan oleh langganan,

barang yang terjual, barang yang dikembalikan oleh langganan dan

penyesuaian-penyesuaian (adjusment) terhadap barang. Atas dasar

pencatatan tersebut nantinya dapat diketahui antara lain barang mana

yang banyak tertimbun (over stock) barang mana yang harus dipesan

(50)

terjadi pemesanan barang kepada supplier, maka pemesanan ini perlu

pula dicatat untuk mendapatkan informasi tentang inventory yang

lengkap, bila segala transaksi yang disebut diatas tidak dicatat dengan

baik maka akan menemui kesulitan untuk mengetahui keadaan

inventory secara pasti pada suatu saat misalnya kesulitan untuk

mengetahui berapa jumlah persedian barang yang ada dan yang sudah

dipasarkan serta jumlah barang yang sudah dipesan oleh langganan

(Quantity Committed) dan berapa jumlah barang yang dipesan kepada

supplier (Quantity Sold) dan informasi penting lainnya.

2.6.7. Pengertian Database

1. Database adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer

secara sistematik untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut.

2. Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan

disimpan secara bersama, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Database merupakan sekumpulan informasi yang saling berkaitan pada

suatu subjek tertentu untuk tujuan tertentu pula.

4. Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu

organisasi atau perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara

terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu sehingga mampu

(51)

2.6.7.1. Asal Mula Istilah Database

Istilah “database” berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian

artinya semakin luas, memasukkan hal-hal yang di luar bidang

elektronika, artikel mengenai database komputer. Catatan yang mirip

dengan database sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu

dalam bentuk buku besar, kuitansi danm kumpulan data yang

berhubungan dengan bisnis.

2.6.7.2. Konsep Dasar Database

Konsep dasar database adalah kumpulan dari catatan, atau potongan

dari pengetahuan. Sebuah database memiliki penjelasan terstruktur dari

jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema.

Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan

struktur database: ini dikenal sebagai database model atau model data.

Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang

menurut istilah yaitu mewakili semua informasi dalam bentuk tabel

yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan

kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi

matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili dengan

(52)

2.6.7.3. Perangkat Untuk Membuat Database.

Database dapat dibuat dan diolah dengan menggunakan suatu

program komputer, yaitu yang biasa disebut dengan software

(perangkat lunak).Software yang digunakan untuk mengelola dan

memanggil kueri (query) database disebut Database Management

System (DBMS) atau jika diterjemahkan kedalam bahasa indonesia

berarti “Sistem Manajemen Basis Data”.

DBMS terdiri dari dua komponen, yaitu Relational Database

Management System (RDBMS) dan Overview of Database

Management System (ODBMS). RDBMS meliputi Interface Drivers,

SQL Engine, Transaction Engine, Relational Engine, dan Storage

Engine. Sedangkan ODBMS meliputi Language Drivers,Query

Engine, Transaction Engine, dan Storage Engine.

Sedangkan level dari softwarenya sendiri, terdapat dua level

software yang memungkinkan untuk membuat sebuah database antara

lain :

a. High Level Software dan Low Level Software.

Yang termasuk di dalam High Level Software, antara lain Microsoft

SQL Server, Oracle, Sybase, Interbase, XBase, Firebird, MySQL,

PostgreSQL, Microsoft Access, dBase III, Paradox, FoxPro, Visual

(53)

FlagShip, Harbour, Visual dBase, dan Lotus Smart Suite Approach.

Sedangkan yang termasuk di dalam Low Level Software antara

lainBtrieve dan Tsunami Record Manager.

2.6.7.4. Tipe Database

Terdapat 12 tipe database, antara lain Operational database,

Analyticaldatabase, Data warehouse, Distributed database, End-user database,

External data base, Hypermedia databases on the web, Navigational database,

In-memory data bases, Document-oriented databases, Real-time databases,

dan RelationalDatabase.

2.6.8. Pengertian Bengkel

Dalam kamus besar bahasa Indonesia Bengkel adalah suatu tempat dimana

dilakukan perbaikan-perbaikan yang bersifat teknis terhadap suatu produk

yang dalam konteks materi ini, produk yang dimaksud adalah kendaraan

bermotor(Departemen Pendidikan Nasional, 2001:133). Sebetulnya kegiatan

perbengkelan adalah bagian dari kegiatan jaringan layanan purna jual yang

sekaligus berfungsi mendukung pemasaran produk yang dijual (yang dalam

hal ini adalah kendaraan bermotor). Dalam kenyataannya layanan tidak hanya

diberikan kepada kendaraan, tetapi diberikan pula kepada manusianya yaitu

pemilik kendaraan itu sendiri, sehingga mutu pelayanan bagi keduanya harus

(54)

2.7. Perangkat Lunak Pendukung

2.7.1.Visual Basic 6.0

Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang paling

banyak digunakan saat ini karena sangat mudah untuk dipelajari dan handal

untuk membangun berbagai bentuk aplikasi. Visual Basic lebih banyak

digunakan sebagai developerdibanding bahasa pemrograman lain.

Tidak seperti bahasa pemrograman lainnya, seperti PASCAL misalnya,

dimana anda harus menuliskan kode program untuk segala sesuatunya, Visual

Basic mampu menambahkan sendiri sebagian kode program secara otomatis

kedalam program sehingga pekerjaan programmermenjadi semakin mudah.

Visual Basic adalah bahasa pemrograman event-driven yang berasal dari

bahasa pemrograman BASIC (Beginners All-purpose Symbolic Instruction

Code). Karena bahasa BASIC cukup mudah dipelajari dan popular maka

hampir setiap programmer menguasai bahasa ini. Event-driven artinya

program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa kejadian

tertentu, misalnya tombol diklik, atau menu dipilih. Ketika event terdeteksi,

event yang berhubungan akan melakukan aksi sesuai dengan kode yang di

berikan.

Tahun 1980-an sistem operasi DOS cukup popular dikalangan pemakai

PC karena di dalamnya disertakan bahasa BASIC yang dikenal dengan

QBASIC (Quick BASIC). Sistem tersebut sekarang sudah jarang digunakan.

Di era Windows, Microsoft menciptakan Visual Basic yang terus mengalami

(55)

Microsoft, perusahaan pencipta Visual Basic, mengeluarkan tiga

edisi Visual Basic 6.0 yang diantaranya adalah :

a. Standard Edition

Standard editionsangat direkomendasikan bagi pemula yang ingin

mempelajari Visual Basic 6.0, mempunyai fasilitas sebagai berikut :

1. Kemampuan aplikasi 32 bit yang berjalan di Microsoft Windows 9x

dan Windows NTuntuk para pemula.

2. Terdiri atas kontrol-kontrol, seperti grid, tabdan data bound.

3. Termasuk Learn Visual Basic Nowdan Online Help

b. Professional Edition

Professional Edition umumnya digunakan oleh para profesional

yang sudah cukup mendalami Visual Basic 6.0. Tidak terlalu banyak

perbedaan dengan standard edition, hanya ada beberapa tambahan,

diantaranya :

1. Activex Control. Termasuk Internet Control.

2. IIS (Internet Information Server)

3. Dynamic HTML Page Designer

c. Enterprise Edition

Lebih ditekankan untuk membuat aplikasi yang bersifat server

based, tapi program-program aplikasi standar dapat berjalan dengan

baik jika menggunakan versi ini, fasilitas tambahannya ialah :

1. Application Performance Explorer

(56)

3. Support for Microsoft Tansaction Server 2.0

4. SQL Debugging

5. Visual Componen Manager

6. Visual Database Tool

2.7.2. Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 merupakan perangkat lunak database

dari Microsoft yang memiliki banyak fasilitas canggih dan kemudahan

didalam instalasi dengan kebutuhan hardware yang minimum dan juga

dilengkapi dengan fasilitas untuk mendukung e-Commerce.

Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak Relational

Database Management System (RDBMS) yang handal. Didesain untuk

mendukung proses transaksi yang besar (seperti order entri yang

online, inventori, akuntansi atau manufaktur).

a. Fasilitas-fasilitas penting SQL Server 2000

SQL Server lengkap dengan fasilitas- fasilitas yang mempermudah

pengguna menangani database, diantaranya adalah:

1. Web Assistant Wizard

SQL Server menyediakan cara untuk bekerja dengan internet

menggunakan Web Assistant Wizard dan Interoperability dengan

Microsoft Internet Information Services (IIS). Meskipun Web Assistant

Wizard dan IIS memungkinkan SQL Server data untuk digunakan

(57)

SQL Server, sehingga membuat kita mudah untuk mempublikasikan

data SQL Server di Internet.

2. SQL Server Profiler

SQL Profiler adalah utility grafis yang mengijinkan administrator

database dan pengembang aplikasi untuk memonitor dan merekam

aktivitas database. SQL Profiler ialah perangkat yang penting untuk

menyesuaikan (tuning) dan melacak kesalahan aplikasi, mengaudit dan

memprofil penggunaan SQL Server.

3. SQL Server Manager

SQL Server Service Manager mengatur seluruh objek dari SQL

Server, SQL Server Agent dan MS DTC. SQL Server Service Manager

menyediakan cara yang mudah untuk memulai, berhenti atau mencek

keadaan dari layanan yang ada.

4. SQL Query Analyzer

SQL Query Analyzer berfungsi untuk memasukan perintah query

(58)

38

Untuk mendapatkan informasi dan data dalam pembuatan profosal pengajuan skripsi , penulis melakukan penelitian pada Bengkel Sadulur Motor yang merupakan salah satu bengkel yang menyediakan spare parts kendaraan dan memeperbaiki berbagai macam kendaraan roda dua. Sadulur Motor berlokasi di Jalan Kol Mas No 45 Bandung Barat. adalah Sistem Jasa Service Dan Inventory spare Part yang akan dirancang pada Sadulur Motor yang meliputi transaksi jasa service, penjualan, pembelian dan persediaan barang perusahaan yang akan dibangun dengan dirancangnya Sistem Informasi Jasa Service Dan Inventory Spare Part pada Sadulur Motor Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Sadulur Motor didirikan pada tahun 2010 yang dipimpin oleh Bapak Sukarto, Sadulur Motor bergerak dalam bidang jasa, penjualan, pembelian dan inventory berbagai macam spare part kendaraan roda dua.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

(59)

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan suatu truktur organisasi yang jelas dan tegas agar tugas-tugas yang dibebankan kepada setiap bagian organisasi dapat dilaksanakan dengan baik.

Dengan adanya struktur organisasi tersebut, maka setiap bagian akan mengetahui dan mengerti akan tanggung jawab dan wewenang dari tugas yang dibebankan kepadanya.

Berikut adalah struktur organisasi dari Sadulur Motor Bandung :

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Sadulur Motor Bandung

3.1.4 Deskripsi Tugas

Berdasarkan bagan struktur organisasi pada gamabar 3.1 diatas maka dapat dijelaskan mengenai Tugas pokok dan fungsi setiap bagian organisasi. Penjabaran dari tugas pokok dan fungsi setiap bagian adalah sebagai berikut:

1. Owner

Adapaun tugas dari Owner adalah sebagai berikut :

a. Mengambil Keputusan setiap kegiatan di Sadulur Motor Bandung

Owner

(60)

b. Verivikasi surat permintaan barang

c. Menyetujui laporan penjualan, pembelian dan laporan persediaan barang.

2. Montir

Adapaun tugas dan tanggung jawab dari Montir yaitu : a. Melayani customer

b. Melakukan service kendaraan c. Membuat data kerusakan 3. Administrasi

Adapun tugas dan tanggung jawab bagian Administrasi yaitu : a. Mengecek jumlah stok di gudang

b. Membuat laporan persediaan c. Membuat surat permintaan barang d. Membuat laporan barang masuk e. Mencetak bukti transaksi satau faktur

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam pembuatan laporan usulan penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan penulis adalah metode pengumpulan dengan menggunakan gabungan dari sumber data primer dan sumber data sekunder yang menunjang kepada tujuan dan sasaran studi.

(61)

3.2.1.1 Sumber data Primer ( Wawancara, Observasi )

Dalam penulisan laporan usulan penletian ini, penulis mengumpulkan data sebagai bahan dari laporan dengan menggunakan metode deskriptif yaitu teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

a. Wawancara

Pada metode pengumpulan data ini penulis melakukan wawancara pada owner atau pemilik dari Sadulur Motor Bandung untuk mengetahui data-data yang terkait dengan judul.

b. Observasi

Selain wawancara langsung dengan owner atau pemilki Sadulur Motor penulis juga mengamati secara langsung proses penjualan dengan mengadakan pencatatan terhadap dokumen-dokumen seperti laporan penjualan dan pembelian serta cara kerja berdasarkan sistem yang sedang berjalan.

3.2.1.2 Sumber data Sekunder (Dokumentasi)

(62)

3.2.2 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan sistem merupakan salah satu cara penyelesaian persoalan yang dmulai dengan dilakukannya identiifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan- kebutuhan, sehingga dapat menghas

Gambar

Gambar 2.2. Jaringan Komputer
Gambar 2.8. Topologi Mesh
Gambar 3.2 mekanisme pengembangan prototype
Tabel 5.1. Implementasi Antar Muka Sistem Informasi Jasa Service dan
+7

Referensi

Dokumen terkait

SISTEM INFORMASI PENJUALAN SUKU CADANG DAN PELAYANAN JASA SERVIS SEPEDA MOTOR PADA BENGKEL INDAH MOTOR.

Penyusunan tugas akhir ini bertujuan untuk menghasilkan suatu sistem informasi persediaan spare part yang akan memudahkan Bengkel Prima Semarang dalam mengolah

Skripsi yang berjudul Sistem Informasi Penjualan Sparepart Dan Transaksi Service Motor Pada Bengkel Laba- Laba Motor Karang Duwet” ini kami susun untuk memenuhi

Adapun kesimpulan dari penulisan skripsi ini adalah Sistem Informasi jasa service berbasis web pada Bengkel AHASS Citra Motor dapat diakses dari mana saja kapan

Dari hasil penelitian yang dilakukan Rumanta (2012), penulis merancang sistem informasi penjualan pada bengkel Samsi motor dimana jika diterapkan dengan sistem akan dapat

Sistem Informasi Bengkel Daya Motor adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang di buat bengkel daya motor untuk mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada Komputerisasi Sistem Jasa Service Dan Penjualan Sparepart Motor Secara Tunai Pada Bengkel Kliwon Motor Purworejo, dapat diambil

Dalam berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat ini Bengkel Yanto Motor sampai saat ini dalam melakukan aktivitas usahanya masih di lakukan