• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Minyak Peppermint (Menthapiperita) Terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan Manusia Dewasa.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Minyak Peppermint (Menthapiperita) Terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan Manusia Dewasa."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

 

  iv

ABSTRAK

PENGARUH MINYAK PEPPERMINT (Mentha piperita)

TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN MANUSIA

DEWASA

Carryn Bestika Sugiharto, 2013

Pembimbing I : Stella Tinia Hasianna, dr., M.Kes. Pembimbing II : Adrian Suhendra, dr., Sp.PK., M.Kes.

Latar Belakang Kemampuan kognitif seseorang sangat berpengaruh pada kinerja seseorang. Tingkat memori, ketelitian, dan kewaspadaan akan memengaruhi dan menunjang pekerjaan mereka. Di zaman sekarang ini banyak orang yang mengonsumsi zat kafein untuk dapat meningkatkan fungsi kognitif mereka. Padahal zat tersebut memiliki efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Sekarang ini telah banyak alternatif lain seperti aromaterapi yang memiliki efek positif terhadap fungsi kognitif seseorang.

Tujuan Untuk mengetahui apakah minyak peppermint meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan manusia dewasa.

Metode Tipe penelitian ini adalah kuasi eksperimental. Subjek penelitian terdiri atas 30 orang dengan jenis kelamin perempuan usia 18-25 tahun. Data yang diukur adalah skor ketelitian dengan Addition Test dan skor kewaspadaan dengan Johnson Pascal Test. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan.

Hasil Rerata skor Addition Test setelah menghirup minyak peppermint sebesar 140,27 lebih besar daripada rerata skor Addition Test sebelum menghirup minyak peppermint yaitu sebesar 114,73 dengan p<0,01. Rerata skor Johnson Pascal Test setelah menghirup minyak peppermint sebesar 96,50 detik lebih cepat daripada rerata skor Johnson Pascal Test sebelum menghirup minyak peppermint yaitu sebesar 115,50 detik dengan p<0,01.

Simpulan Minyak peppermint meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan manusia dewasa.

(2)

 

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF PEPPERMINT OIL (Mentha piperita) ON

HUMAN ACCURACY AND ALERTNESS

Carryn Bestika Sugiharto, 2013.

Tutor 1 : Stella Tinia Hasianna, dr., M.Kes. Tutor 2 : Adrian Suhendra, dr., Sp.PK., M.Kes.

Background Person’s cognitive abilities have a big influence on individual’s performance. Memory, accuracy, and alertness can impact and support someone’s work. Many people consume substances such as caffeine to improve their cognitive function. Unfortunately, the substances have side effects that are harmful to their body. Nowadays, there are other alternatives such as aromatherapy which has a positive effect on cognitive function.

Objectives To find out whether peppermint oil can increase accuracy and alertness on human.

Methods This was a quasi-experimental study. Research subjects consisted of 30 women age 18-25 years. Accuracy was measured by Addition Test scores and alertness by Pascal Johnson Test. Data was analysed by paired t-test.

Results The average of Addition Test score after inhaling peppermint oil 140.27 was larger than the average of Addition Test score before inhaling peppermint oil 114.73 with p <0.01. The average of Pascal Johnson Test score after inhaling peppermint oil 96.50 seconds, is faster than the average of Pascal Johnson Test score before inhaling peppermint oil 115.50 seconds with p <0.01.

Conclusions Peppermint oil increases the accuracy and alertness on human.

Keywords : peppermint oil, accuracy, alertness

 

(3)

  viii

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 1

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.4.1 Manfaat Ilmiah ... 2

1.4.2 Manfaat Praktis ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran ... 2

1.6 Hipotesis ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi ... 4

2.1.1 Otak ... 4

2.2 Jaras Penghidu ... 5

2.3 Ketelitian dan Kewaspadaan ... 7

2.3.1 Ketelitian ... 7

2.3.2 Kewaspadaan ... 7

(4)

  ix

2.3.3.1 Formatio Reticularis ... 8

2.3.3.2 ARAS (Ascending Reticularis Activating System) ... 8

2.3.4 Fisiologi Kesadaran, Kewaspadaan dan Ketelitian ... 8

2.3.5 Peran Neurotransmiter pada Aktivitas Otak ... 9

2.4 Aromaterapi ... 10

2.4.1 Definisi ... 10

2.4.2 Sejarah Aromaterapi dan Minyak Esensial ... 11

2.4.3 Cara Kerja Bahan Aromaterapi ... 12

2.4.4 Aplikasi Aromaterapi ... 13

2.4.4.1 Inhalasi ... 13

2.4.4.2 Per Oral ... 14

2.4.4.3 Absorbsi Kulit ... 15

2.4.5 Manfaat Aromaterapi ... 15

2.4.5.1 Antiseptik dan Antibakteri ... 16

2.4.5.2 Antiinflamasi ... 16

2.4.5.3 Analgesik ... 16

2.4.5.4 Sedatif ... 17

2.4.5.5 Mukolitik dan Ekspektoran ... 17

2.5 Peppermint ... 18

2.5.1 Taksonomi ... 18

2.5.2 Definisi dan Sejarah Peppermint ... 18

2.5.3 Komposisi Peppermint ... 19

2.5.4 Manfaat Peppermint ... 20

2.5.5 Efek Samping dan Kontraindikasi Peppermint ... 22

2.6 Efek Peppermint terhadap Ketelitian dan Kewaspadaan ... 22

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Subjek Penelitian ... 24

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 24

3.1.2 Subjek Penelitian ... 24

(5)

  x

3.2 Metode Penelitian ... 25

3.2.1 Desain Penelitian ... 25

3.2.2 Data yang Diukur ... 25

3.2.3 Analisis Data ... 25

3.3 Variabel Penelitian ... 26

3.3.1 Variabel Perlakuan dan Variabel Respon ... 26

3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 26

3.4 Prosedur Kerja ... 26

3.4.1 Persiapan Sebelum Penelitian ... 26

3.4.2 Prosedur Penelitian ... 26

3.4.3 Uji Pendahuluan ... 27

3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1 Hasil dan Pembahasan ... 28

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 29

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 31

5.2 Saran ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 32

LAMPIRAN I ... 35

LAMPIRAN II ... 37

LAMPIRAN III ... 40

LAMPIRAN IV ... 43

RIWAYAT HIDUP ... 44  

 

(6)

 

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Peningkatan Ketelitian Sebelum dan Sesudah Menghirup Minyak

Peppermint ... 28

Tabel 4.2 Peningkatan Kewaspadaan Sebelum dan Sesudah Menghirup Minyak

Peppermint ... 28

Tabel L.2.1 Skor Addition test Subjek Penelitian Sebelum dan Sesudah

Menghirup Minyak Peppermint ... 37

Tabel L.2.2 Skor Johnson Pascal test Subjek Penelitian Sebelum dan Sesudah

Menghirup Minyak Peppermint ... 38

(7)

 

 

xii 

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pembagian Sistem Saraf Pusat (Sherwood, 2007) ... 4

Gambar 2.2 Traktus Penciuman (Sherwood, 2007) ... 7

Gambar 2.3 Diffuser, Vaporizer, dan Burner (Aromatherapy For Your Soul, 2008)

... 14

Gambar 2.4 Peppermint (Plantamor, 2012) ... 18

(8)

 

xiii 

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian dan Lembar Persetujuan

Subjek Penelitian ... 35

Lampiran 2 Data Hasil Percobaan ... 37

Lampiran 3 Addition Test dan Johnson Pascal Test ... 40

Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian ... 43

(9)

 

    1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemampuan kognitif seperti tingkat memori, ketelitian, dan kewaspadaan

sangat berpengaruh pada kinerja seseorang. Di zaman sekarang ini banyak orang

mengonsumsi zat kafein untuk dapat meningkatkan fungsi kognitif. Padahal zat

tersebut memiliki efek samping yang cukup berbahaya bagi tubuh (Raudenbush,

2009).

Sekarang ini telah banyak alternatif lain seperti aromaterapi yang memiliki

efek positif terhadap fungsi kognitif seseorang. Selain lebih murah dan aman,

aromaterapi akan lebih sedikit menimbulkan efek samping. Penggunaan

aromaterapi juga disukai karena aromanya wangi dan dapat membuat tenang.

Aromaterapi menjadi semakin populer berkat kemajuan teknologi saat ini. Di

negara maju yang masyarakatnya sudah sadar akan bahaya obat-obatan kimia,

keinginan untuk kembali ke pengobatan alami meningkat. Ini membuat

aromaterapi yang dikenal sebagai pengobatan kuno menjadi populer kembali

(Primadiati, 2002). Para peneliti telah mengemukakan bahwa stimulus aroma

dapat meningkatkan fungsi memori melalui indra pembauan hidung dan

membantu seseorang mengenali suatu informasi yang terkadang sulit untuk

diingat kembali (Karges-Bone, 2013).

Aromaterapi yang dapat memberi pengaruh positif terhadap fungsi kognitif

salah satunya adalah minyak peppermint (Mentha piperita). Salah satu penelitian

mengemukakan bahwa aroma minyak peppermint dapat menstimulasi tingkat memori (Ghasani & Bhinnety, 2010).

1.2 Identifikasi Masalah

• Apakah minyak peppermint meningkatkan ketelitian.

(10)

  2

  1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Ingin mengetahui apakah minyak peppermint meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Ilmiah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai manfaat

minyak peppermint dalam meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Memberikan informasi mengenai berbagai macam kegunaan peppermint sebagai aromaterapi dalam kehidupan sehari-hari.

1.5 Kerangka pemikiran

Minyak peppermint memiliki komponen utama yaitu menthol (30-34%) yang berperan pada aktivitas otak. Minyak peppermint dapat digunakan melalui inhalasi, minum, kompres, dan masase (Primadiati, 2002).

Melalui inhalasi, menthol akan berkontak dengan cilia olfactorius dan berikatan dengan reseptor di hidung. Aktivasi dari protein reseptor akan

mengaktivasi protein G yang kemudian akan mengaktivasi molekul adenilat

siklase yang membentuk adenosin monofosfat siklik (cAMP) dan menyebabkan

terbukanya kanal ion natrium, sehingga terjadi aksi potensial yang dapat

merangsang nervus olfactorius dan juga sistem saraf simpatis. Terangsangnya sistem saraf simpatis akan menyebabkan peningkatan denyut nadi dan kontraksi

otot jantung sehingga cardiac output meningkat dan menyebabkan peningkatan aliran darah ke otak. Semakin banyak aliran darah yang disalurkan ke otak maka

fungsi otak akan semakin baik (Guyton & Hall, 2006).

Selain itu, menthol juga akan merangsang locus ceruleus yang terletak di bagian posterior mesencephalon dan pons yang kemudian akan melepaskan hormon noradrenalin. Noradrenalin merupakan hormon yang merangsang sistem

(11)

  3

  akan merangsang permukaan cortex cerebri sehingga dapat meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan (Guyton & Hall, 2006).

1.6 Hipotesis

• Minyak peppermint meningkatkan ketelitian.

• Minyak peppermint meningkatkan kewaspadaan.

(12)

31

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa minyak peppermint meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan manusia dewasa.

5.2 Saran

• Minyak peppermint dapat digunakan di ruang belajar atau ruang kerja/ kantor untuk membantu meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan dengan memperhatikan kenyamanan dan efek samping pada pengguna.

• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek minyak peppermint terhadap peningkatan ketelitian dan kewaspadaan dengan mengganti cara pemberian misalnya dalam bentuk diffuser atau vaporizer.

(13)

  44

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama Lengkap : Carryn Bestika Sugiharto

NRP : 1010053

Tempat/ tanggal lahir : Bandung, 24 Januari 1992

Alamat : Jln. Terusan Pasirkoja no. 99 Bandung.

Riwayat Pendidikan

1998, Lulus TKK Bina Bakti, Bandung

2004, Lulus SD Santa Angela, Bandung

2007, Lulus SMP Santa Angela, Bandung

2010, Lulus SMAK 1 BPK Penabur, Bandung

2010, Mahasiswa Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha

Bandung

(14)

1  

 

PENGARUH MINYAK PEPPERMINT (Mentha piperita)

TERHADAP KETELITIAN DAN KEWASPADAAN PADA

MANUSIA DEWASA

Carryn Bestika Sugiharto

Fakultas Kedokteran Universitas Kedokteran Maranatha Bandung

ABSTRAK

Kemampuan kognitif seseorang sangat berpengaruh pada kinerja seseorang. Tingkat memori, ketelitian, dan kewaspadaan akan memengaruhi dan menunjang pekerjaan mereka. Di zaman sekarang ini banyak orang yang mengonsumsi zat- zat seperti kafein untuk dapat meningkatkan fungsi kognitif mereka. Padahal zat tersebut memiliki efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Sekarang ini telah banyak alternatif lain seperti aromaterapi yang memiliki efek positif terhadap fungsi kognitif seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah minyak peppermint meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan manusia dewasa. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimental dengan uji “t” berpasangan. Penelitian ini dilakukan terhadap 30 orang wanita dengan rentang usia 18-25 tahun. Skor ketelitian diukur dengan menggunakan Additin Test, skor kewaspadaan diukur dengan menggunakan Johnson Pascal Test sebelum dan sesudah menghirup minyak peppermint. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan. Hasil penelitian didapatkan rerata skor Addition Test setelah menghirup minyak peppermint sebesar 140,27 lebih besar daripada rerata skor Addition Test sebelum menghirup minyak peppermint yaitu sebesar 114,73 dengan p<0,01. Rerata skor Johnson Pascal Test setelah menghirup minyak peppermint sebesar 96,50 detik lebih cepat daripada rerata skor Johnson Pascal Test sebelum menghirup minyak peppermint yaitu sebesar 115,50 detik dengan p<0,01. Kesimpulan dari penelitian ini adalah minyak peppermint meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan manusia dewasa.

Kata Kunci: minyak peppermint, ketelitian, kewaspadaan

ABSTRACT

Person’s cognitive abilities have a big influence on individual’s performance. Memory, accuracy, and alertness can impact and support someone’s work. Many people consume substances such as caffeine to improve their cognitive function. Unfortunately, the substances have side effects that are harmful to their body. Nowadays, there are other alternatives such as aromatherapy which has a positive effect on cognitive function. This research using quasi experimental design with ”t” paired test. This research was done to 30 women age 18-25 years old. Accuracy was measured by Addition Test score and alertness by Pascal Johnson Test. Data was analysed by paired ”t” test. The results of this research is the average of Addition Test score after inhaling peppermint oil 140.27 was larger than the average of Addition Test score before inhaling peppermint oil 114.73 with p <0.01. The average of Pascal Johnson Test score after inhaling peppermint oil, 96.50 seconds, is faster than the average of Pascal Johnson Test score before inhaling peppermint oil, 115.50 seconds with p <0.01. The conclusion of this research is peppermint oil increases the accuracy and alertness on human.

(15)

2 sangat berpengaruh pada kinerja seseorang. Di zaman sekarang ini banyak orang yang mengonsumsi zat-zat seperti kafein untuk dapat meningkatkan fungsi kognitif. Padahal zat-zat tersebut memiliki efek samping yang cukup berbahaya bagi tubuh.1 Sekarang ini telah dikenal bahwa aromaterapi juga memiliki efek positif terhadap fungsi kognitif seseorang. Selain lebih murah dan aman, aromaterapi akan lebih sedikit menimbulkan efek samping. Penggunaan aromaterapi juga disukai karena aromanya wangi dan dapat membuat tenang. Aromaterapi menjadi semakin populer berkat kemajuan teknologi saat ini. Di negara maju yang masyarakatnya sudah sadar akan bahaya obat-obatan kimia, keinginan untuk kembali ke pengobatan alami meningkat. Ini membuat aromaterapi yang dikenal sebagai pengobatan kuno menjadi populer kembali.2 Para peneliti telah mengemukakan bahwa stimulus aroma dapat meningkatkan fungsi memori melalui indra pembauan hidung dan membantu seseorang mengenali suatu informasi yang terkadang sulit untuk diingat kembali.3

Aromaterapi yang dapat memberi pengaruh positif terhadap fungsi kognitif salah satunya adalah minyak peppermint (Mentha piperita). Salah satu penelitian mengemukakan bahwa aroma minyak peppermint dapat menstimulasi tingkat memori.4

Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui apakah minyak peppermint meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.

BAHAN DAN CARA

Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimental. Analisis data menggunakan uji t berpasangan dengan α = 0.05.

Alat-alat yang digunakan adalah burner, minyak peppermint, air panas, lilin, korek api, stopwatch, alat tulis, lembar Addition Test (alat ukur ketelitian) dan Johnson Pascal Test (alat ukur kewaspadaan).

Subjek penelitian terdiri atas 30 mahasiswi FK-UKM berusia antara 18-25 tahun, bersedia mengikuti penelitian ini, dan telah menandatangani informed consent, tidak memiliki alergi wewangian, dan tidak memiliki penyakit gangguan penciuman.

Prosedur Penelitian

(16)

3  

 

obat-obatan lain yang dapat mempengaruhi SSP. Sedangkan pada hari penelitian subjek penelitian mengerjakan Addition Test selama 2 menit dan Johnson Pascal Test. Dihitung skor Addition dan Johnson Pascal Test awal. Setelah itu, subjek penelitian beristirahat selama 5 menit di luar ruangan. Selama subjek penelitian beristirahat, 8 tetes minyak peppermint diteteskan pada burner yang berisi 10 mL air panas dan dipanaskan di bawah lilin. Setelah itu, subjek penelitian menghirup minyak peppermint selama 3 menit dan mengerjakan kembali Addition Test selama 2 menit dan Johnson Pascal Test. Kemudian dihitung kembali skornya dan dibandingkan skor sebelum dan sesudah menghirup minyak peppermint.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.1 Peningkatan Ketelitian Sebelum dan Sesudah Menghirup Minyak Peppermint minyak peppermint adalah sebesar 140,27 (SD = 25,96), lebih besar dibandingkan dengan rerata skor Addition test sebelum menghirup minyak peppermint 114,73 (SD = 25,97) dengan p < 0,01.

Tabel 4.2 Peningkatan Kewaspadaan Sebelum dan Sesudah Menghirup Minyak Peppermint menghirup minyak peppermint adalah sebesar 96,50 detik (SD = 13,50) lebih cepat dibandingkan dengan rerata skor Johnson Pascal test sebelum menghirup minyak peppermint sebesar 115,50 detik (SD = 20,84) dengan p < 0,01.

(17)

4  

   

aktivitas otak. Menthol akan merangsang locus ceruleus yang kemudian akan melepaskan hormon noradrenalin. Noradrenalin akan merangsang sistem saraf simpatis dan sistem ARAS yang akan merangsang permukaan cortex cerebri sehingga dapat meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan.5

Hasil pada penelitian ini sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Alfa Ghazani dan Magda Bhennety E. dari Universitas Gadjah Mada yang berjudul Efektivitas Aroma Peppermint Untuk Meningkatkan Performansi Memori Jangka Pendek Pada Mahasiswa. Skoring memori dilakukan dengan tes rekognisi (visual) dan tes free call (audio). Penelitian ini menganalisis data menggunakan ANAVA kepada 26 subjek penelitian. Pada subjek penelitian yang diberi perlakuan aromaterapi peppermint didapatkan peningkatan skor tes rekognisi dengan p < 0,01; tetapi tidak pada tes free call.4

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Minyak peppermint meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan manusia dewasa.

Saran

• Minyak peppermint dapat digunakan di ruang belajar atau ruang kerja/ kantor untuk membantu meningkatkan ketelitian dan kewaspadaan dengan memperhatikan kenyamanan dan efek samping pada pengguna.

• Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai efek minyak peppermint terhadap peningkatan ketelitian dan kewaspadaan dengan mengganti cara pemberian misalnya dalam bentuk diffuser atau vaporizer.

DAFTAR PUSTAKA

1. Raudenbush B. THE EFFECTS OF PEPPERMINT ON ENHANCING MENTAL

PERFORMANCE AND COGNITIVE FUNCTIONING, PAIN THRESHOLD AND TOLERANCE, DIGESTION AND DIGESTIVE PROCESSES, AND ATHLETIC PERFORMANCE. Sense of Smell Institute. 2009;: p. 3-6.

2. Primadiati R. Aromaterapi Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2002.

3. Karges-Bone, Linda. www.teacher.ocps.net. [Online].; 2013 [cited 2013 April. Available from: HYPERLINK "teacher.ocps.net/darcy.lessel/media/pepupwithpeppermint.pdf"

teacher.ocps.net/darcy.lessel/media/pepupwithpeppermint.pdf .

4. Ghasani A, Bhinnety M. Efektivitas Aroma Peppermint Untuk Meningkatkan Performansi Memori Jangka Pendek Pada Mahasiswa. 2010;: p. 1-11.

(18)

 

32

DAFTAR PUSTAKA

 

Aromatherapy For Your Soul. 2008. Retrieved 2013, from

www.aromatherapy4soul.wordpress.com:

http://aromatherapy4soul.wordpress.com/2008/10/20/ultransmit-my-new-aromatherapy-diffuser/

 

Ghasani, A., & Bhinnety, M. 2010. Efektivitas Aroma Peppermint Untuk

Meningkatkan Performansi Memori Jangka Pendek Pada Mahasiswa. 1-11.

 

Guyton, A., & Hall, J. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (11 ed.). Jakarta:

EGC. h (697-700, 759-760).

 

Herbs and Oils World. 2012. Retrieved 2013, from www.herbsandoilsworld.com:

http://www.herbsandoilsworld.com/make-your-home-smell-heaven/

 

Envirocitizen. 2009. Retrieved 2013, from www.envirocitizen.org:

http://www.envirocitizen.org/catalog/personal-care-aromatherapy-c-25_151.html

 

Health Benefits of Peppermint Oil. 2013. Retrieved Juni 2013, from

www.organicfacts.net:

http://www.organicfacts.net/organic-oils/natural-essential-oils/health-benefits-of-peppermint-oil.html

 

Karges-Bone, Linda;. 2013. Pep Up With Peppermint. Retrieved April 2013, from

www.teacher.ocps.net:

teacher.ocps.net/darcy.lessel/media/pepupwithpeppermint.pdf

 

Natuurlijkerwijs. 2013. Retrieved Juli 2013, from www.natuurlijkerwijs.com:

(19)

 

 

33

Plantamor. 2012. Retrieved Mei 2013, from www.plantamor.com:

http://www.plantamor.com/index.php?plant=839

Price, S. 1999. Aromaterapi bagi Profesi Kesehatan. Jakarta: EGC. h (71, 73-74,

77, 82, 90, 104-113, 316-317).

Priguna, S. 2005. Tata Pemeriksaan Klinis Dalam Neurologi. Jakarta: Dian

Rakyat.

 

Primadiati, R. 2002. Aromaterapi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. h (10-15,

32-34, 114)

 

Raudenbush, B. 2009. THE EFFECTS OF PEPPERMINT ON ENHANCING

MENTAL PERFORMANCE AND COGNITIVE FUNCTIONING, PAIN

THRESHOLD AND TOLERANCE, DIGESTION AND DIGESTIVE

PROCESSES, AND ATHLETIC PERFORMANCE. Sense of Smell Institute ,

3-6.

 

Ratini, M. 2013, Maret. WebMD. Retrieved Juni 2013, from

www.webmd.com:

http://www.webmd.com/a-to-z-guides/peppermint-oil-uses-benefits-effects?page=2

 

Sherwood, L. 2007. Human Physiology. Canada: Brooks. p (230-232).

Wibowo, D. S., & Paryana, W. 2007. Anatomi Tubuh Manusia. Bandung: Graha

Ilmu. h (73-75, 108-109).

 

Wibowo, D. 2008. Neuroanatomi Untuk Mahasiswa Kedokteran. Malang:

Bayumedia Publishing. h (487-489, 492-493).

 

(20)

  34

Yuliani, S., & Satuhu, S. 2012. Panduan Lengkap Minyak Asiri. Jakarta: Penebar

Swadaya. h (6-10, 116-117).

Gambar

Tabel 4.2 Peningkatan Kewaspadaan Sebelum dan Sesudah Menghirup

Referensi

Dokumen terkait

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

Di dalam 10 petak yang masing-masing berukuran 20x40 m tercatat sebanyak 141 jenis pohon, dengan kerapatan 504 pohon/ha dan luas bidang dasar 12,35 m 2 /ha, yang tersebar pada 3

The researcher agrees with the translator to maintain the image from ST since the literal translation makes sense for target readers. The term astronot which is

Adapun tanda dan gejala yang umum ditemukan atau sangat serius terjadi pada lanjut usia menurut Buffer (2010), yaitu: sendi terasa kaku pada pagi hari,

Penelitian ini dibatasi hanya pada penentuan laju korosi selama 3 hari dan 6 hari pada baja karbo n Schedule 40 Grade B ERW di dalam medium korosif larutan NaCl, baik yang

• Media tanam jenis 1 seharga 5$/50gram mengandung 60% tanah dan 40% pupuk organik. Kita memerlukan media tanam untuk kebun

Dari ana lisis data IHK menggunakan model koreksi kesalahan dengan pendekatan bootstrap, didapatkan hasil bahwa dala m jangka panjang jika terjad i kena ikan IHK kota

Setelah dilakukan penelitian, didapatkan hasil bahwa Android lebih cepat dibanding Embedded system yang didapatkan dari pengujian pada sampel jarak 15 mm, 10 mm,