Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN MEDIA KARTU ANGKA PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK
(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A di TK Aisyiyah Kecamatan Tanjungsari)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini
Oleh
NUNUNG NURHAYATI
0803567
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
==================================================================
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN MEDIA KARTU ANGKA PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK
(Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A di TK Aisyiyah Kecamatan Tanjungsari
Oleh
NUNUNG NURHAYATI
0803567
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© NUNUNG NURHAYATI 2013 niversitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSRACT
THE ABILITY TO INCREASE NUMBERS CONCEPT TO NUMBER CARD GAME AT YOUNG LEARNERS
The back ground of this reseach is found the ability’s trouble to recognizenumber concept at part of the children when the process is running at TK Aisyiyah. The shown ability which not progress yet is recognizing number concept.teach center
is stil used along the lesson because of the teacher doesn’t have the variety of
method to teach the teacher is a priority program, the problem service of this reseach are: (1) how is the objective condition of recognizing number concept before number card game is used at TK Aisyiyah. (2) how to is the step of number card game that increase recognizing number concept at TK Aisyiyah. (3) how
children’s understanding to recognize number concept after put the number card game on at TK Aisyiyah. Reseach method for this activity is PTK with 2 srotate and each have three actions. The result children ability before action is 23,33%. Need more stimulation 35,00% is for of process. The children who need help
along action around 35,00% more than that part of the children’s grow well with 41,67%. After siclus I children’s ability which grow well about 70%, on process
about 18,33% and need more stimulation is 11,67%. After siclus II there is
increasing which the children’s ability on fact, the number card game implementation is able to increase children’s ability in recognizing number
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI PERMAINAN MEDIA KARTU
ANGKA PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK (Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A di TK Aisyiyah Kecamatan
Tanjungsari)
Nunung Nurhayati
0803567
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah ………... 1
B. Rumusan Masalah ………... 6
C. Tujuan Penelitian ………...7
D. Manfaat Penelitian ………...7
E. Asumsi ………... 8
F. Hipotesis ………... 8
G. Metode Penelitian ………... 9
H. Lokasi dan Sampel Penelitian ………...10
BAB II KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN ANAK TAMAN KANAK-KANAK DAN PERMAINAN MEDIA KARTU ANGKA A. Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan di Taman Kanak-kanak …….11
1. Pengertian Kemampuan Mengenal Bilangan di Taman Kanak-kanak ..11
2. Pentingnya Pembelajaran Bilangan di Taman Kanak-kanak ……….... 14
3. Tahap-tahap Pembelajaran Bilangan di Taman Kanak-kanak ……….. 15
4. Metode dalam Pembelajaran Bilangan di Taman Kanak-kanak ………18
5. Peran Guru dalam Pembelajaran Bilangan di Taman Kanak-kanak … 20 6. Evaluasi dalam Pembelajaran Bilangan di Taman Kanak-kanak ……. 22
B. Permainan Media Kartu Angka ………. 25
1. Pengertian Permainan ………25
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Media Kartu Angka ……….. 27
a. Pengertian Media ………...……….. 27
b. Fungsi Media ………28
c. Klasifikasi Media ………. 28
d. Pengertian Media kartu Angka ……….30
e. Keunggulan Media Kartu Angka ………. 31
f. Kelemahan Media Kartu Angka ……….. 32
g. Alat dan Bahan Media Kartu Angka ………33
h. Implementasi Media Kartu Angka di TK ……….34
C. Penelitian Terdahulu yang Relevan ………34
BAB III METODE PENELITIAN
1. Tahap Perencanaan Tindakan ... 41
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan ... 41
3. Tahap Observasi ... 42
4. Analisis dan Refleksi ... 42
D. Definisi Operasional ... 43
E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ... 45
1. Pedoman Observasi ... 46
2. Pedoman Wawancara ... 48
3. Portofolio (Kumpulan Hasil Karya Anak) ... 51
4. Dokumentasi ... 51
F. Analisis Data ... 52
G. Validasi Data ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……… 56
1. Gambaran Umum Kondisi Lapangan …..………. 56
a. Kondisi Objektif TK Aisyiyah ……….………. 56
b. Kegiatan Rutin Proses Pembelajaran TK Aisyiyah ………. 59
2. Kondisi Objektif Proses Pembelajaran Mengenal Lambang Bilangan Anak TK Aisyiyah ……… 61
3. Profil Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Anak TK Aisyiyah Sebelum Menggunakan Permainan Media Kartu Angka ..……….... 62
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Aisyiyah Implementasi Program
……... 64
5. Peningkatan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Anak TK Aisyiyah Setelah Menggunakan Permainan Media Kartu Angka ..… 95
B. Pembahasan ...………...……… 97
1. Kondisi Objektif Proses Pembelajaran dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal
Lambang Bilangan Anak di TK Aisyiyah
………...………….. 97
2. Implementasi Permainan Kartu Angka untuk Meningkatkan Pengenalan Lambang Bilangan pada Anak TK Aisyiyah
………..…………98
3. Peningkatan Pemahaman Anak TK dalam Mengenal Lambang Bilangan Setelah
Melaksanakan Permainan Kartu Angka di TK Aisyiyah
………... 102
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan ……… 104
B. Rekomendasi ………. 105
DAFTAR PUSTAKA ………108
LAMPIRAN
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman Observasi Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan ... 47
Tabel 3.2 Format Wawancara Sebelum Tindakan ………. 49
Tabel 3.3 Format Wawancara Setelah Tindakan ………... 50
Tabel 3.4 Hasil Karya Anak Didik TK ……….. 51
Tabel 4.1 Data Guru TK Aisyiyah ……… 57
Tabel 4.2 Data Anak TK Aisyiyah ……… 58
Tabel 4.4 Ringkasan Penilaian Anak Sebelum Tindakan (Pra Siklus) Dalam
Mengenal Lambang Bilangan ………
62
Tabel 4.5 Perencanaan Siklus I Tindakan I Penerapan Permainan Media Kartu Angka dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang
Bilangan ………
65
Tabel 4.6 Ringkasan Penilaian Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan
Siklus I Tindakan I ………
67
Tabel 4.7 Perencanaan Siklus I Tindakan II Penerapan Permainan Media Kartu Angka dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal
Lambang Bilangan ……….
70
Tabel 4.8 Ringkasan Penilaian Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan
Siklus I Tindakan II ………...
72
Tabel 4.9 Perencanaan Siklus I Tindakan III Penerapan Permainan Media Kartu Angka dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal
Lambang Bilangan ………...
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.10 Ringkasan Penilaian Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan
Siklus I Tindakan III ………..
77
Tabel 4.11 Perencanaan Siklus II Tindakan I Penerapan Permainan Media Kartu Angka dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal
Lambang Bilangan ………
81
Tabel 4.12 Ringkasan Penilaian Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan
Siklus II Tindakan I ………
83
Tabel 4.13 Perencanaan Siklus II Tindakan II Penerapan Permainan Media Kartu Angka dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal
Lambang Bilangan ……….
85
Tabel 4.14 Ringkasan Penilaian Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan
Siklus II Tindakan II ………...
87
Tabel 4.15 Perencanaan Siklus II Tindakan III Penerapan Permainan Media Kartu Angka dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal
Lambang Bilangan ………...
89
Tabel 4.16 Ringkasan Penilaian Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan
Siklus II Tindakan III ……….
92
Tabel 4.17
Ringkasan Perolehan Nilai dan Perbandingan dari Setiap
Siklus
95
Tabel 4.18 Kegiatan Tiap Tindakan dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Anak TK Aisyiyah Melalui
Permainan Media Kartu Angka ………
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Persentase pra siklus (sebelum diberi tindakan) ………. 63
Diagram 4.2 Persentase siklus I tindakan I kemampuan mengenal lambang bilangan anak kelompok A TK Aisyiyah berdasarkan hasil
observasi ……….
68
Diagram 4.3 Persentase siklus I tindakan II kemampuan mengenal lambang bilangan anak kelompok A TK Aisyiyah berdasarkan hasil
observasi ……….
73
Diagram 4.4 Persentase siklus I tindakan III kemampuan mengenal lambang bilangan anak kelompok A TK Aisyiyah berdasarkan hasil
observasi ……….
78
Diagram 4.5 Persentase siklus I kemampuan mengenal lambang bilangan anak kelompok A TK Aisyiyah berdasarkan hasil observasi ……….
79
Diagram 4.6 Persentase siklus II tindakan I kemampuan mengenal lambang bilangan anak kelompok A TK Aisyiyah berdasarkan hasil
observasi ……….
84
Diagram 4.7 Persentase siklus II tindakan II kemampuan mengenal lambang bilangan anak kelompok A TK Aisyiyah berdasarkan hasil
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
observasi ………
Diagram 4.8 Persentase siklus II tindakan III kemampuan mengenal lambang bilangan anak kelompok A TK Aisyiyah berdasarkan hasil
observasi ………
93
Diagram 4.9 Persentase siklus II kemampuan mengenal lambang bilangan anak
kelompok A TK Aisyiyah berdasarkan hasil observasi ………
94
Diagram 4.10 Persentase Siklus I dan Siklus II Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Anak kelompok A TK Aisyiyah Berdasarkan Observasi
Secara Keseluruhan ……….. 96
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriaatmadja, 2005:
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pentingnya pendidikan prasekolah tidak perlu disangsikan lagi. Baik para
ahli maupun masyarakat umum lajimnya sudah mengakui akan betapa pentingnya
pendidikan bagi anak usia prasekolah. Sekurang-kurangnya ada tiga alasan utama
yang mendukung pentingnya pendidikan prasekolah.
Pertama, kedudukan usia prasekolah untuk perkembangan anak selanjutnya. Kedua, dilihat dari hakikat belajar dan perkembangan. Ketiga, tuntutan-tuntutan non-edukatif lainnya yang berkembang dewasa ini juga mendorong para orang tua untuk semakin peduli terhadap lembaga-lembaga pendidikan prasekolah (Solehuddin, 2000: 2)
Taman Kanak-kanak (TK) merupakan salah satu lembaga Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) yang menyediakan program pendidikan untuk anak usia
empat sampai enam tahun. Para pendidik di TK berusaha membantu meletakkan
dasar ke arah perkembangan kognitif, bahasa, fisik motorik, seni, sosial
emosional, moral, dan nilai-nilai agama.
Salah satu kegiatan pembelajaran yang diberikan di Taman Kanak-kanak
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
bilangan. Anak usia TK penting sekali mengenal lambang bilangan karena pada
usia tiga atau empat tahun pertama merupakan periode subur bagi pertumbuhan
otak manusia sehingga mencapai kurang lebih dua pertiga dari ukuran otak orang
dewasa. Anak-anak yang sudah mengenal “satu” dan “banyak” ternyata
kemampuan matematikanya lebih baik. Dengan mengenal lambang bilangan juga
dapat mendorong kemampuan intelektual anak dan mengembangkan kemampuan
berpikir matematis anak.
Tujuan pembelajaran mengenal lambang bilangan di TK menurut
Sriningsih (2008: 120) yaitu “untuk mengembangkan pemahaman anak terhadap
bilangan dan operasinya melalui proses eksplorasi melalui benda-benda konkrit
dan memberikan pondasi yang kokoh bagi anak dalam mengembangkan
kemampuan matematika dalam tahap selanjutnya”
Dampak yang diakibatkan jika anak Taman Kanak-kanak tidak dapat
mengenal lambang bilangan yaitu “anak kurang memiliki kemampuan berpikir
matematis dan akan kehilangan kesempatan belajar matematika. Anak juga akan
mengalami masalah dalam kehidupan sehari-harinya. Sehingga, berdampak
terhadap perkembangan potensi-potensi anak lainnya yaitu intelektual, sosial,
emosi, dan fisik.”( Sriningsih, 2008: 120)
Berdasarkan Kurikulum Taman Kanak-kanak, Standar Kompetensi yang
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Hasil belajar yang diharapkan
yaitu anak dapat mengenal bilangan. Indikator yang harus dicapai yaitu (1)
membilang/menyebut urutan bilangan dari 1 sampai 10, (2) membilang dengan
menunjuk benda (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 5, (3)
menunjukkan urutan benda untuk bilangan sampai 5, (4)
menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 5
(anak tidak disuruh menulis), (5) menunjuk 2 kumpulan benda yang sama
jumlahnya, yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit, dan (6) menyebutkan
kembali benda-benda yang baru dilihatnya.
Namun, berdasarkan kenyataan di lapangan, permasalahan yang terjadi
yaitu pembelajaran mengenal lambang bilangan dilakukan dengan
menitikberatkan pada hapalan dan hasil. Pembelajaran langsung ditekankan pada
pengenalan lambang bilangan. Guru menulis lambang bilangan 1-10 di papan
tulis, anak disuruh menghapal satu persatu lalu anak diberikan lembar kerja untuk
menulis bilangan-bilangan tersebut tanpa terlebih dahulu menjelaskan bahwa
jumlah konkrit benda yang ditujukan oleh lambang bilangan itu sendiri, sehingga
pembelajaran tidak bermakna apa-apa bagi anak. Begitu juga di TK Aisyiyah
masalah yang dihadapi yaitu anak sudah lancar dalam membilang tetapi tidak
dapat menunjukkan benda atau lambang bilangan tersebut. Metode yang
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
adalah salah satu kunci pokok di dalam keberhasilan suatu kegiatan belajar yang
dilakukan oleh anak. Pemilihan metode yang akan digunakan harus sesuai dengan
tujuan, media, dan bentuk kegiatan yang akan dilakukan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka salah satu metode yang
dapat diterapkan untuk mengenal lambang bilangan pada anak TK adalah
permainan kartu angka.
Dunia anak tidak lepas dari dunia bermain, sesuai dengan prinsip
pembelajaran di TK yaitu “bermain sambilbelajar”. Permainan mampu membawa
anak ke situasi riang gembira. Menurut Solehuddin (2000: 85) “bermain dapat
dipandang sebagai suatu kegiatan yang bersipat sukarela, spontan, terfokus pada
proses, memberi ganjaran secara intrinsik, menyenangkan, aktif dan fleksibel.”
Bermain mempuntai manfaat yang besar bagi perkembangan anak.
Menurut Tedjasaputra (2001, 38) “Bermain merupakan pengalaman belajar yang
sangat berguna untuk anak, Misalnya saja memperoleh pengalaman dalam
membina hubungan dengan sesama teman, menambah perbendaharaan kata,
menyalurkan perasaan-perasaan tertekan.” Bermain juga dapat mengembangkan
bermacam-macam aspek perkembangan anak, yaitu aspek fisik, motorik, sosial,
emosi, kepribadian, kognisi, ketajaman penginderaan, keterampilan olahraga dan
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Hakikat matematika untuk usia dini merupakan sarana yang dapat
digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, mendorong anak untuk
mengembangkan berbagai potensi intelektual yang dimilikinya serta dapat
dijadikan sebagai sarana untuk menumbuhkan berbagai sikap dan perilaku positif
dalam rangka meletakkan dasar-dasar kepribadian sedini mungkin seperti kritis,
ulet, mandiri, ilmiah, rasional, dan lain sebagainya. Matematika bagi anak usia
dini merupakan salah satu cara bagi anak untuk memahami dunia dan
pengalaman-pengalaman yang dilakukannya serta upaya untuk memecahkan
berbagai permasalahan yang ditemuinya setiap hari.
Pembelajaran matematika di TK dilaksanakan secara terpadu yaitu
disajikan melalui tema-tema pembelajaran yang paling dekat dengan lingkungan
anak. Pembelajaran keterampilan untuk memperoleh lambang bilangan juga
disajikan melalui permainan. Ada beberapa permainan yang dapat dilaksanakan
untuk mengenal lambang bilangan yaitu permainan ular tangga, bermain kalender,
mengumpulkan daun-daun kering, bermain balok, permainan hitung menghitung,
papan penjumlahan, dan permainan kartu angka.(Sriningsih (2008: 88)
Dalam pembelajaran guru menggunakan langsung aktivitas bermain
sebagai metode pembelajaran bagi anak. Dalam hal ini, guru berupaya
menyajikan suatu permainan (game) yang dengan permainan itu anak dapat
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
diterapkan yaitu permainan kartu angka untuk mengembangkan konsep
matematis tentang pengenalan lambang bilangan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis akan melakukan
penelitian dengan judul “Meningkatkan Pengenalan Lambang Bilangan Melalui
Permainan Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-kanak”
B. Rumusan Masalah
Permasalahan utama dalam penelitian ini difokuskan pada pembahasan
“Bagaimana meningkatkan pengenalan lambang bilangan melalui permainan
kartu angka pada anak taman kanak-kanak?” Permasalah tersebut diuraikan ke
dalam bentuk rincian pertanyaan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana kondisi objektif pengenalan lambang bilangan anak TK sebelum
melaksanakan permainan kartu angka di TK Aisyiyah Tahun Pelajaran
2012-2013?
2. Bagaimana implementasi permainan kartu angka untuk meningkatkan
pengenalan lambang bilangan melalui permainan kartu angka pada anak TK
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Bagaimana pemahaman anak TK dalam mengenal lambang bilangan setelah
melaksanakan permainan kartu angka di TK Aisyiyah Tahun Pelajaran
2012-2013?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran
mengenai peranan permainan kartu angka dalam meningkatkan pemahaman
anak TK dalam pengenalan lambang bilangan. Adapun secara khusus penelitian
ini bertujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui kondisi objektif pemahaman anak TK dalam pengenalan lambang
bilangan sebelum melaksanakan permainan kartu angka di TK Aisyiyah Tahun
Pelajaran 2012-2013.
2. Mengungkapkan implementasi permainan kartu angka untuk meningkatkan
pemahaman anak TK dalam mengenal lambang bilangan di TK Aisyiyah Tahun
Pelajaran 2012-2013.
3. Mengetahui pemahaman pengenalan lambang bilangan anak TK setelah
melaksanakan permainan kartu angka di TK Aisyiyah Tahun Pelajaran
2012-2013.
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian penggunaan
permainan kartu angka dalam mengenal lambang bilangan sebagai berikut.
1. Bagi anak TK, dapat meningkatkan kemampuan mengenal bilangan melalui
kegiatan pembelajaran yang menyenangkan.
2. Bagi peneliti dan guru, dapat menambah pengalaman dan wawasan untuk
mengembangkan permainan-permainan yang menunjang terhadap aspek
perkembangan anak-anak. Dapat lebih kreatif dalam pembelajaran.
3. Bagi prodi PAUD, untuk menambah pengetahuan metode yang digunakan
dalam pengembangan kognitif pada anak usia dini.
E. Asumsi
1. Permainan merupakan wahana pembelajaran dalam bentuk pengunjukkan
atau permainan sesuatu yang bermakna dalam menggambarkan pesan,
suasana, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, dan bernilai bagi
anak dalam membuahkan pengalaman belajar tertentu. (Resmini dan Hartati,
2006: 170)
2. Kartu angka merupakan media yang digunakan oleh guru untuk membantu
anak mengenal angka berupa kartu yang ditulis angka.
3. Permainan kartu angka adalah pembelajaran dalam bentuk permainan angka
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu F. Hipotesis
Hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah jika permainan kartu angka
diterapkan dalam pembelajaran pengenalan lambang bilangan maka kemampuan
anak TK Aisyiyah akan meningkat dalam pengenalan lambang bilangan.
G. Metode Penelitian
Metode penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian tindakan kelas
ini adalah metode kualitatif. Menurut Sugiyono (2005: 1) penelitian kualitatif
adalah “Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan
data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan
hasil penelitian kualitataif lebih menekankan makna daripada generalisasi.”
Alasan peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dalam
penelitian tindakan kelas ini karena masalah yang terjadi dalam proses
pembelajaran dan yang dijadikan objek adalah siswa. Moleong (2002: 121)
mengemukakan bahwa “kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup
rumit, ia merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (classroom
action research) atau PTK dengan alasan bahwa penelitian ini merupakan
masalah praktik pembelajaran.
Menurut Nazir, (2005: 79 ) “Metode penelitian tindakan kelas adalah
suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dan pembuat
keputusan tentang variable-variabel yang dapat dimanipulasikan dan segera
digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan.”
Adapun rancangan dalam penelitian ini mengacu pada rancangan
penelitian model Spiral dari Kemmis dan Taggart (dalam Hermawan, 2006: 128)
secara berulang-ulang,semakin lama diharapkan semakin meningkat
perubahannya atau pencapaian hasilnya.
Dalam perencanaan Kemmis menggunakan sistem spiral yang dimulai
dari rencana (plan), tindakan (action), pengamatan (observ), refleksi (reflectif)
dan perencanaan kembali.
H. Lokasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TK Aisyiyah Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang. Sampel penelitian yaitu anak TK Aisyiyah kelompok A
yang berjumlah 10 orang anak, terdiri dari 5 orang anak putri dan 5 orang anak
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada lokasi dan subjek penelitian sebagai berikut
ini.
Penelitian dilaksanakan di TK Aisyiyah kelompok A Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang. Pemilihan lokasi penelitian di sekolah tersebut berdasarkan
pada pertimbangan-pertimbangan berikut ini.
a. Adanya masalah dalam pembelajaran tentang mengenal lambang bilangan.
b. Sebagai guru memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas dan
mengadakan inovasi pembelajaran.
c. TK Aisyiyah merupakan tempat kerja peneliti sebagai guru sehingga
memudahkan untuk mengumpulkan data dan melakukan konfirmasi apabila ada
sesuatu hal yang perlu diperbaiki.
d. Sudah mengenal tenaga pengajar di sekolah tersebut, maka memudahkan dalam
melakukan kolaborasi.
Subjek penelitian adalah anak TK Aisyiyah kelompok A tahun ajaran
2012-2013 yang berjumlah 10 orang, terdiri atas 5 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
lambang bilangan anak masih rendah dan tidak tampak pembelajaran yang
memfokuskan untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan.
B. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan karena dilaksanakan untuk
memperbaiki masalah yang bersifat mendesak. Penelitian tindakan (Arikunto, 2006 :
90) adalah, “Salah satu strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan
nyata dalam proses pengembangan inovatif dalam mendeteksi dan memecahkan
masalah”. Karena masalah ini terjadi di suatu kelas, maka metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Definisi PTK menurut Hopkins (Wiriaatmadja, 2005 : 11) adalah:
Penelitian Tindakan Kelas untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerjasama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.
Sedangkan Ebbutt (Wiriatmadja, 2005 : 12) mendefinisikan PTK adalah
”Kajian sistematis dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh
sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran,
berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut”.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa PTK adalah suatu penelitian yang dilakukan
guru dalam praktek pembelajaran yang dilakukan di kelas untuk mencapai tujuan
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
pembelajaran serta hasil pengembangannya dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak
antara lain guru, sekolah dan pemegang kebijakan. Dalam penelitian tindakan kelas,
guru dapat meneliti sendiri praktik pembelajaran di kelas terhadap anak dilihat dari
aspek interaksinya dalam proses pembelajaran.
PTK berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan
pembelajaran kelas. Di ruangan kelas, menurut Wiriaatmadja (Hamdani dan
Hermana, 2008 : 45) PTK dapat berfungsi sebagai :
a. Alat untuk mengatasi masalah-masalah yang didiagnosis dalam situasi pembelajaran di kelas.
b. Alat pelatihan dalam jabatan, membekali guru dengan keterampilan dan metode baru dan mendorong timbulnya kesadaran diri, khususnya melalui pengajaran sejawat.
c. Alat untuk memasukkan ke dalam sistem yang ada (secara alami) pendekatan tambahan atau inovasi.
d. Alat untuk meningkatkan komunikasi yang biasanya buruk antara guru dan peneliti.
e. Alat untuk menyediakan alternatif bagi pendekatan yang subjektif, impresionistik terhadap pemecahan masalah kelas.
f. Alat untuk mengembangkan keterampilan guru yang bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi berbagai permasalahan pembelajaran aktual yang dihadapi di kelasnya.
Secara garis besar bahwa tujuan PTK adalah untuk mengubah perilaku
pengajaran guru, perilaku siswa di kelas, peningkatan proses pembelajaran sehingga
dapat menciptakan guru yang profesional dan lulusan yang memiliki daya saing.
Sedangkan karakteristik PTK menurut Sulipan (Hamdani dan Hermana, 2008
46) adalah sebagai berikut ini.
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
c. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi.
d. Bertujuan memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran. e. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah yang terdiri dari beberapa siklus. f. Yang diteliti adalah tindakan yang dilakukan, meliputi efektifitas metode,
teknik, atau proses pembelajaran (termasuk perencanaan, pelaksanaan dan penilaian)
g. Tindakan yang dilakukan adalah tindakan yang diberikan oleh guru kepada peserta didik.
2. Desain Penelitian
Penelitian ini mengacu pada penelitian tindakan kelas (classrom action
research) yang terdiri atas beberapa siklus. Desain penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah model dari Kemmis dan Mc Taggart. Desain Kemmis dan Mc
Taggart menggunakan model yang dikenal dengan sistem spiral refleksi diri yang
terdiri atas empat tahap, yaitu tahap perencanaan (plan), tahap tindakan (act), tahap
pengamatan (observe), dan tahap refleksi (reflect).
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah bentuk desain dari Kemmis dan Mc
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1
Model Spiral dari Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriaatmadja, 2005: 66)
Berdasarkan gambar di atas, Kemmis dan Mc Taggart menjelaskan
tahap-tahap penelitian tindakan yang dilakukannya. Perencanaan tindakan kelas merupakan
rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau
mengubah perilaku dan sikap sebagai solusi. Tindakan merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau
perubahan yang diinginkan. Observasi merupakan pengamatan atau hasil dampak dari
tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap anak. Refleksi merupakan
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
tindakan berbagai kriteria. Berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti dapat melakukan
revisi perbaikan terhadap rencana awal.
Siklus dilaksanakan secara berkesinambungan sampai peneliti mendapatkan
solusi untuk memecahkan permasalahan yang muncul secara optimal, sehingga
proses pembelajaran dapat meningkat ke arah yang lebih baik lagi.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam PTK ini adalah berbentuk
siklus yang mengacu pada desain model Kemmis dan Mc. Taggart. Pada siklus akhir
diharapkan tujuan dapat tercapai, yaitu meningkatkan pemahaman anak tentang
mengenal lambang bilangan.
Alur pelaksanaan tindakan dalam PTK ini adalah sebagai berikut ini.
1. Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahap perencanaan, yang dilakukan adalah menyusun rencana tindakan
dan rencana penelitian yang hendak dilaksanakan dalam proses pembelajaran.
Kegiatan perencanaan tersebut diantaranya :
a. Melakukan penelitian awal dengan cara melakukan observasi untuk menganalisis
permasalahan yang timbul pada saat pembelajaran tentang mengenal lambang
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
b. Menyusun skenario pembelajaran dengan membuat perencanaan untuk kegiatan
pembelajaran yang berupa Rencana Kegiatan Harian (RKH)
c. Menyiapkan media kartu angka.
d. Menyiapkan instrumen pengumpul data.
e. Membuat pedoman observasi untuk mengamati proses dan hasil tindakan, lembar
wawancara.
f. Melakukan simulasi cara menerapkan permainan media kartu angka.
2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap pelaksanaan tindakan ini, kegiatan yang dilakukan yaitu
melaksanakan skenario pambelajaran yang telah dibuat. Pada saat yang bersamaan,
kegiatan ini juga disertai dengan kegiatan observasi. Pelaksanaan meliputi:
a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan permainan media
kartu angka untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan.
b. Mengobservasi selama proses pembelajaran berlangsung.
3. Tahap Observasi
Istilah observasi berasal dari bahasa Latin yang berarti “melihat” dan
“memperhatikan”. Menurut Junidi (2009) observasi adalah metode atau cara-cara
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Istilah
observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan secara akurat, mencatat fenomena
yang muncul, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena
tersebut.
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dilakukan
dengan mengisi lembar observasi untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas siswa
selama kegiatan pembelajaran.
4. Analisis dan Refleksi
Setelah pembelajaran berlangsung dilakukan analisis dan refleksi. Kasbolah
(1999 : 74) menerangkan bahwa pada dasarnya kegiatan analisis dan refleksi
„Merupakan kegiatan analisis-sintesis, interpretasi dan ekspansi (penjelasan) terhadap
semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan‟.
Data dan informasi yang telah terkumpul dari hasil observasi, wawancara,
catatan lapangan, selanjutnya dianalisis sehingga dapat ditarik kesimpulan apakah
pelaksanaan pembelajaran telah tercapai target yang ditetapkan atau harus dilakukan
perbaikan pada siklus berikutnya.
Data dan informasi tersebut perlu diurai, dicari kaitannya, dibandingkan
dengan pengalaman sebelumnya, serta dikaitkan dengan teori yang telah ditetapkan
atau hasil penelitian yang relevan.
Hasil yang diperoleh dari kegiatan refleksi sangat penting karena dapat
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
proses pembelajaran mengenal lambang bilangan dengan menerapkan permainan
media kartu angka. Hasil dari refleksi ini juga bermanfaat untuk menentukan rencana
perbaikan selanjutnya sehingga dapat mencapai target yang diharapkan. Adapun
langkah-langkah dari kegiatan analisis dan refleksi adalah sebagai berikut ini.
a. Merinci dan menganalisis kendala-kendala saat pelaksanaan tindakan.
b. Menganalisis hasil belajar siswa, pencapaian yang disyaratkan.
c. Menentukan tindak lanjut, dengan menyusun dan memperbaiki rencana
selanjutnya berdasarkan analisis pada pelaksanaan tindakan.
Kegiatan analisis dan refleksi ini dilakukan pada setiap siklus dengan harapan
dapat memperbaiki kegiatan pembelajaran mengenal lambang bilangan, sehingga
dapat mendukung dalam upaya perbaikan pembelajaran terus menerus.
D. Definisi Operasional
Definisi operasioanal variabel dalam penelitian ini sebagai berikut: (1)
kemampuan mengenal lambang bilangan, (2) permainan media kartu angka.
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2007: 707) “Kemampuan
adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan untuk melakukan sesuatu”. Menurut
Pakasi (1970:23) “Bilangan merupakan suatu konsep tentang bilangan yang di
dalamnya terdapat unsur-unsur penting yang terdapat dalam bilangan seperti
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Kemampuan mengenal bilangan dalam penelitian adalah kemampuan yang
diharapkan dimiliki oleh anak dalam mengenal unsur-unsur penting yang terdapat
dalam bilangan seperti nama, urutan, lambang, dan jumlah, meliputi
menunjukkan lambang bilangan 1-10, meniru lambang bilangan 1-10 dan
menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10
(anak tidak disuruh menulis).
2. Menurut Resmini dan Hartati (2006: 170) “Permainan merupakan wahana
pembelajaran dalam bentuk pengunjukkan atau permainan sesuatu yang bermakna
dalam menggambarkan pesan, suasana, mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan, dan bernilai bagi anak dalam membuahkan pengalaman belajar
tertentu.
Menurut Depdiknas (2007:50) “Kartu angka adalah kertas tebal, berbentuk
persegi panjang yang ditulisi tanda atau lambang sebagai pengganti bilangan.”
Permainan kartu angka adalah pembelajaran dalam bentuk pengunjukkan
atau permainan angka yang bermakna dan dalam suasana menggembirakan
dengan menggunakan media kartu angka.
Langkah-langkah permainan yaitu: a) Anak dibagi menjadi beberapa
kelompok, b) Guru menunjukkan benda konkrit, misalnya: 3 kelereng, c) Siswa
secara berkelompok mengambil kartu angka yang menunjukkan benda konkrit
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
seperti menempel kartu angka, mencari kartu angka, membuat kartu angka sendiri
dan lain-lain.
Spesifikasi alat yang digunakan yaitu: a) Kertas dupleks, b) Pewarna (cat air,
krayon, spidol, pensil warna), c) Gunting, d) Lem. Kartu angka ini berisikan
tulisan angka dari 1 sampai 10 , 1 sampai 50 dan sebagainya. Kartu ini terbuat
dari kertas tebal atau kertas dupleks berukuran 5 x 5 cm. Biasanya permainan ini
dimanfaatkan oleh anak berumur 5 sampai dengan 6 tahun. Tujuan permainan ini
adalah agar anak mengenal lambang bilangan, dan belajar menghitung.
Contoh media kartu bilangan.
E. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan data
Instrumen penelitian menurut Arikunto (2006 : 160) adalah “alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya
lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis
sehingga lebih mudah diolah.”
Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut ini.
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Pedoman Observasi
Secara umum, observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk
melakukan pengukuran. Observasi secara sederhana diartikan sebagai pengamatan
dengan menggunakan indera penglihatan dan tidak mengajukan
pertanyaan-pertanyaan. Dengan demikian observasi merupakan upaya merekam segala peristiwa
dan kegiatan yang terjadi selama tindakan perbaikan itu berlangsung, dengan atau
tanpa alat bantu.
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian yang digunakan untuk
mengukur aktivitas siswa dan kinerja guru. Dan dilaksanakan bersamaan pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Hal ini senada dengan pendapat Sudjana (2006 :
84), bahwa :
Observasi dapat mengukur atau menilai hasil belajar misalnya tingkah laku siswa pada waktu belajar, tingkah laku guru pada waktu mengajar, kegiatan diskusi siswa, partisifasi siswa dalam simulasi dan penggunaan alat peraga pada waktu mengajar, melalui pengamatan dapat diketahui bagaimana sikap dan perilaku siswa, kegiatan yang dilakukannya, tingkat partisipasi dalam sutu kegiatan yang dilakukannya, kemampuan bahkan hasil yang diperoleh dari kegiatannya. Observasi ini harus dilaksanakan pada saat proses kegiatan itu berlangsung.
Format pedoman observasi kemampuan mengenal lambang bilangan dengan
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1
Pedoman Observasi Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan
No Tingkat bilangan dari 1 sampai 10.
Hasil Belajar:
Anak dapat
mengenal bilangan
Membilang dengan menunjuk benda (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai 5.
Menunjukkan urutan benda untuk bilangan sampai 5.
Menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 5 (anak tidak disuruh menulis)
Menunjuk dua kumpulan benda yang sama jumlahnya, yang tidak sama, lebih banyak dan lebih sedikit.
Menyebutkan kembali benda-benda yang baru dilihatnya.
Sumber: diadaptasi dari Campbell (1996) dan Permendiknas Nomor 58
disesuaikan dengan kegiatan penelitian.
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BB: Berkembang Baik (mampu melakukan sendiri tanpa bantuan)
DP: Dalam Proses (mampu melakukan sendiri dengan bantuan guru)
PS: Perlu Stimulus (tidak mampu melakukan sendiri dan harus dibantu)
2. Pedoman Wawancara
Pengertian wawancara menurut Goetz dan LeCompte (Hermawan, Mujono
dan Suherman, 2010 : 178) adalah “Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara
verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau
penjelasan hal-hal yang dipanang perlu”.
Sedangkan menurut Hopkins (Wiriaatmadja, 2005: 117) adalah “Suatu cara
untuk mengetahui situasi tertentu di dalam kelas dilihat dari sudut pandang yang
lain”.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah alat pengumpul data yang
dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung dari
pewawancara kepada subjek penelitian untuk mengetahui situasi tertentu di dalam
kelas.
Instrumen ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai fakta,
keyakinan, perasaan, niat, dan sebagainya. Wawancara memiliki sifat yang luwes,
pertanyaan yang diberikan dapat disesuaikan dengan subjek, sehingga segala sesuatu
yang ingin diungkap dapat digali dengan baik.
Pada penelitian ini, yang dijadikan subjek wawancara adalah guru untuk
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
lambang bilangan anak, program yang digunakan untuk merangsang kemampuan
mengenal lambang bilangan anak, kendala dan upaya yang dihadapi guru dalam
meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan.
Adapun format wawancara sebelum dan sesudah tindakan sebagai berikut:
a. Format Wawancara Sebelum Tindakan Tabel 3.2
Format Wawancara Sebelum Tindakan
No Variabel Pertanyaan
1. Meningkatkan
kemampuan mengenal
lambang bilangan
dengan permainan kartu
angka
Menurut Ibu apa yang dimaksud kemampuan
mengenal lambang bilangan?
Apakah ada indikator yang dapat
meningkatkan kemampuan mengenal
lambang bilangan dalam kurikulum yang
digunakan?
Menurut Ibu cara dan media apa yang dapat
meningkatkan kemampuan mengenal
lambang bilangan anak?
Menurut Ibu apa yang dimaksud dengan
permainan media kartu angka?
Menurut Ibu apakah permainan media kartu
angka dapat meningkatkan kemampuan
mengenal lambang bilangan?
Strategi apa yang Ibu gunakan untuk
meningkatkan kemampuan mengenal
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Menurut Ibu apakah anak senang dengan
strategi yang digunakan selama ini?
Tercapaikah tujuan Ibu dengan menggunakan
strategi yang Ibu gunakan selama ini?
a. Format Wawancara Setelah Tindakan Tabel 3.3
Format Wawancara Setelah Tindakan
No Variabel Pertanyaan
1. Meningkatkan
kemampuan mengenal
lambang bilangan
dengan permainan kartu
angka
Pernahkan Ibu memberikan pembelajaran
dengan menerapkan permainan media kartu
angka seperti ini sebelumnya?
Bagaimanakan tanggapan Ibu terhadap
pembelajaran dengan menerapkan permainan
media kartu angka yang baru saja dilakukan?
Menurut Ibu adakah kendala-kendala yang
dihadapi dalam pembelajaran dengan
menerapkan permainan media kartu angka
yang telah dilakukan?
Menurut Ibu adakah keunggulan dan
kelemahan dari pembelajaran dengan
menerapkan permainan media kartu angka
yang telah dilakukan??
Bagaimana saran ibu terhadap meningkatkan
kemampuan mengenal lambang bilangan
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
angka?
3. Portofolio (Kumpulan Hasil Karya Anak)
Portofolio adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengamati
perkembangan karya anak dalam rangka melakukan evaluasi perkembangan belajar
anak usia dini. Berikut ini format portofolio yang digunakan dalam penelitian.
Tabel 3.4
Hasil Karya Anak Didik TK
Nama : ……… Kelompok: ………..
No Hari/Tanggal Kegiatan Pembelajaran Aspek yang dinilai Hasil
1. ………. Mengenal lambang
bilangan dengan
menunjukkan lambang
bilangan 1-10
Keberanian
Kreatifitas
…………. ………….
Sumber: Pedoman Penilaian Taman Kanak-kanak Depdiknas (2005)
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
bahan laporan penelitian. Analisis dapat disajikan dalam kutipan utuh dan dalam
bentuk uraian hasil analisis yang kritis dari peneliti.
F. Analisis Data
Ada beberapa ahli yang mendefinisikan mengenai analisis data, diantaranya
adalah berikut ini.
Analisis data menurut Patton (Moleong, 2005: 280) adalah “Proses mengatur
urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian
dasar”.
Sedangkan Bogdan dan Taylor (Moleong, 2005: 280) mendefinisikan analisis
data “Sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan
merumuskan hipotesis kerja (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha
untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesia kerja itu”.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian
dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Data yang diperoleh dalam penelitian ini secara umum dianalisis melalui
deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan pada tiap data yang dikumpulkan, baik
data kuantitatif maupun data kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan
menggunakan cara kuantitatif sederhana, yakni dengan persentase (%), dan data
kualitatif dianalisis dengan membuat penilaian kualitatif (kategori).
Proses analisis data sebelum penelitian ini berlangsung, yaitu pada saat studi
pendahuluan. Sedangkan proses analisis data selama di lapangan menggunakan
model Mile and Huberman, yaitu pada saat pengumpulan data berlangsung dan
setelah selesai pengumpulan data pada periode tertentu dengan langkah-langkah :
reduksi data (data reduction), penyajian data (data display) serta penarikan
kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verification) (Sugiyono, 2005 : 91).
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan
pada hal-hal penting, dan membuang yang tidak perlu. Setelah data direduksi, maka
langkah selanjutnya adalah menyajikan data dalam bentuk uraian singkat dengan teks
yang bersifat naratif, juga dapat berupa tabel, bagan, ataupun grafik. Langkah terakhir
dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal
yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan
bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan
mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu G. Validasi Data
Sebuah penelitian akan mendapat kepercayaan apabila mengikuti semua
langkah dalam penelitian sesuai dengan prosedur. Salah satu langkah dalam prosedur
untuk menguji derajat keterpercayaan atau derajat kebenaran penelitian adalah
validasi. Pada penelitian ini validasi data yang digunakan berpedoman pada pendapat
Hopkins (Wiraatmadja, 2005 : 168-171), yaitu :
1. Member Chek
Definisi member chek menurut Wiriaatmadja (2005 : 168) yaitu
Memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari nara sumber, siapa pun juga (kepala sekolah, guru, teman sejawat guru, siswa, pegawai administrasi sekolah, orang tua siswa, dan lain-lain) apakah keterangan atau informasi atau penjelasan itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan data itu diperiksa kebenarannya.
Jadi, member chek dilakukan dengan cara memeriksa kembali
keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara
dari nara sumber, dengan cara mengkonfirmasikannya dengan guru dan anak
melalui diskusi pada akhir tindakan.
2. Triangulasi
Definisi triangulasi menurut Wiriatmadja (2005 : 168) yaitu : „memeriksa
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
membandingkan dengan hasil orang lain, misalnya mitra peneliti lain, yang hadir
dan menyaksikan situasi yang sama‟.
Jadi, triangulasi dapat dilakukan dengan cara memeriksa kebenaran data
yang diperoleh peneliti dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh
mitra peneliti secara kolaboratif. Dengan membandingkan apa yang diamati
peneliti mempunyai kesempatan untuk menganalisisnya dan melakukan
perubahan berdasarkan data yang baru dan lengkap.
3. Audit Trail, yaitu mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan data
dengan cara mendiskusikannya dengan pembimbing/teman sejawat, hal ini
dilakukan untuk memeriksa kesalahan di dalam metode/prosedur yang di pakai
peneliti dan di dalam pengambilan kesimpulan.
4. Expert Opinion, yaitu pengecekan terakhir terhadap kesulitan temuan peneliti
kepada pakar profesional. Dalam hal ini peneliti mengkonsultasikan kepada
dosen pembimbing untuk memperoleh arahan dan masukan sehingga validasi
1
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka” yang dilaksanakan di
TK Aisyiyah, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Sumedang dapat disimpulkan,
yaitu:
1. Kondisi objektif proses pembelajaran kemampuan menganal lambang bilangan
anak di TK Aisyiyah kelompok A menggunakan metode menyanyi dan metode
ceramah dengan penugasan kepada anak mengisi LKS (Lembar Kerja Siswa)
tanpa menggunakan media pembelajaran.
2. Implementasi permainan kartu angka untuk meningkatkan pengenalan lambang
bilangan melalui permainan kartu angka pada anak TK Aisyiyah dilakukan dua
siklus dan masing-masing siklus diberikan tiga kali tindakan. Langkah-langkah
tindakan kemampuan mengenal lambang bilangan yang dilakukan diantaranya
adalah: (1) mengatur posisi meja dan kursi anak; (2) membagi kelompok anak
menjadi beberapa kelompok sesuai dengan kegiatan permainan kartu angka; (3)
2
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
permainan sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan; (5) melaksanakan
permainan media kartu angka.
3. Berdasarkan hasil observasi kemampuan mengenal lambang bilangan anak mulai
dari pra siklus, siklus I dan siklus II menunjukkan perkembangan yang optimal.
Kemampuan mengenal lambang bilangan anak TK Aisyiyah sebelum diberi
tindakan menunjukkan hasil secara umum masih rendah. Kemampuan mengenal
lambang bilangan anak TK Aisyiyah siklus I dan siklus II setelah menerapkan
permainan media kartu angka terdapat adanya peningkatan. Berdasarkan
penjelasan di atas dengan adanya peningkatan dari setiap siklus, dapat
disimpulkan bahwa penerapan media permainan media kartu angka dapat
meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak.
B. Rekomendasi
Berdasarkan pada hasil temuan penelitian, peneliti akan mengemukakan
beberapa rekomendasi yang diharapkan dapat dijadikan masukan bagi pihak-pihak
yang terkait dengan pendidikan anak usia dini. Adapaun rekomendasi tersebut antara
lain ditujukan kepada:
3
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
a. Penyediaan alat dan sumber belajar lebih ditingkatkan lagi agar kegiatan
pembelajaran anak lebih terfasilitasi dengan baik dan anak semakin antusias
dalam melakukan kegiatan pembelajaran.
b. Pihak sekolah mengadakan kerjasama dengan orang tua serta masyarakat sekitar
untuk memberikan dukungan bagi anak terutama pada perkembangan
kemampuan mengenal lambang bilangan dengan cara memberikan sumber dan
media pembelajaran yang dapat membantu pemahaman anak dalam memahami
kegiatan pembelajaran. Orang tua dan masyarakat terus memberikan stimulus
bagi anak untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan.
2. Untuk Guru
a. Sebagai fasilitator anak saat pembelajaran, hendaknya guru dapat menerapkan
permainan dan menggunakan media kartu angka sebagai salah satu cara dalam
meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan. Media kartu angka dan
permainan yang dilakukan harus menarik dan bervariasi.
b. Dalam kegiatan pengerjaan tugas, guru hendaknya lebih memahami potensi dari
masing-masing anak. Setiap anak memiliki batas kemampuan berkembang baik
(BB), dalam proses (DP) dan perlu stimulus (PS). Jika guru memahami batas
kemampuan anak, anak tidak akan merasa terbebani dalam mengerjakan
4
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
c. Hendaknya guru selalu berusaha untuk mencari dan menggunakan strategi,
metode, teknik yang dapat membantu meningkatkan kemampuan mengenal
lambang bilangan anak. Hal tersebut dapat dilakukan dengan merancang serta
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi
anak.
3. Untuk Peneliti Selanjutnya
Berdasarkan temuan atau hasil penelitian yang membuktikan bahwa melalui
penerapan permainan media kartu angka, kemampuan mengenal lambang bilangan
anak TK Aisyiyah dapat meningkat. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya berusaha
untuk mencari alternatif dalam mengatasi permasalahan yang ada dengan pendekaan,
metode, teknik, media dan strategi yang lain agar dapat memberikan
5
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Campbell, L. (1996). Multiple Intelegences. United States of America: MediaLink Associates,inc.
Depdiknas. (2007). Permainan Berhitung Permulaan di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Direktorat Pembinaan TK dan SD.
Depdiknas. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas. (2005). Pedoman Penilaian di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. (2006). Permendiknas Nomor 58. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. (2000). Pengembangan Konsep Pengetahuan Matematika Pada Lembaga
Kelompok Bermain. Jakarta: Depdiknas.
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini. (2010). Evaluasi Perkembangan Anak Pada
6
Nunung Nurhayati, 2013
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Permainan Media Kartu Angka Pada Anak Taman Kanak-Kanak
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Hamdani, Nizar Alam. dan Hermana, Dody. (2008). Classroom Action Research. Rahayasa.
Hermawan, dkk. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS.
Kasbolah, Kasihani. (1998/1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud.
Maulana. (2008). Pendidikan Matematika 1. Bandung: UPI.
Moeslichatoen, R. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Rineka Cipta.
Moleong , L. (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Raharjo, M. (2004). Bilangan Asli, Cacah dan Bulat. Yogyakarta: Widyaiswara PPPG Matematika.
Resmini, Hartati. (2006). Kapita Selekta Bahasa Indonesia. Bandung: UPI PRESS.
Sadiman, Arief. (2008). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina. (2005). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Bandung: Kencana.
____________. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana, Prenada Media Group.
Setiawan, Denny. (2009). Panduan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka.
Solehuddin. (2000). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung: UPI.
Sriningsih, Nining. (2008). Pembelajaran Matematika Terpadu untuk Anak Usia