PENGARUH TINGKAT KENAIKAN PENYALURAN KREDIT
TERHADAP TINGKAT KENAIKAN PROFITABILITAS
PADA PT BANK PUNDI INDONESIA TBK
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh :
FIRLIE NOSIPA AF
(0801007)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH TINGKAT KENAIKAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP TINGKAT KENAIKAN PROFITABILITAS
PADA PT BANK PUNDI INDONESIA TBK
Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh:
Mengetahui, Pembimbing I
Dr. Hj. Meta Arief, M.Si NIP. 19640206 198803 2 001
Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis
Firlie Nosipa AF NIM. 0801007
Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi
Dr. Kurjono, M.Pd NIP. 19681002 199802 1 003 Dekan Fakultas
Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. H. Edi Suryadi, M.Si NIP. 19600412 198603 1 002
Pembimbing II
PENGARUH TINGKAT KENAIKAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP TINGKAT
KENAIKAN PROFITABILITAS PADA PT BANK PUNDI INDONESIA TBK
oleh Firlie Nosipa AF
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Firlie Nosipa AF 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PENGARUH TINGKAT KENAIKAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP TINGKAT KENAIKAN PROFITABILITAS
Pada PT. Bank Pundi Indonesia Tbk
Oleh: Firlie Nosipa Af
Pembimbing I : Dr.Hj.Meta Arief, M.Si Pembimbing II : Badria Muntashofi, S.Pd., M.Si
ABSTRAK
Profitabilitas perbankan merupakan salah satu indikator yang sangat penting dalam menentukan kesuksesan suatu bank serta dapat dijadikan dasar kebijakan serta strategi perbankan tersebut pada periode yang akan datang. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh tingkat kenaikan penyaluran kredit terhadap tingkat kenaikan profitabilitas PT Bank Pundi Indonesia Tbk.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kenaikan penyaluran kredit dan tingkat kenaikan profitabilitas yang diukur dengan
Return on Assets (ROA). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif verifikatif. Data yang digunakan adalah data primer melalui wawancara dan data sekunder berupa laporan keuangan PT Bank Pundi Indonesia Tbk periode 2003-2012. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis korelasi
product moment, Uji-t dan koefisien determinasi dengan menggunakan perhitungan manual dan software SPSS v.20 for windows.
Hasil penelitian tentang gambaran tingkat kenaikan penyaluran kredit menunjukkan tren yang meningkat dengan rata-rata tingkat kenaikan penyaluran kredit PT Bank Pundi Indonesia Tbk adalah sebesar 0,3978%. Gambaran tingkat kenaikan profitabilitas PT Bank Pundi Indonesia Tbk yang diukur dengan Return on Assets (ROA) menunjukkan tren yang menurun dengan rata-rata tingkat kenaikan ROA sebesar -1,42%, serta hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa tingkat kenaikan penyaluran kredit tidak berpengaruh terhadap tingkat kenaikan profitabilitas PT Bank Pundi Indonesia Tbk. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor yang tidak mempengaruhi Return on Assets (ROA) PT Bank Pundi Indonesia Tbk terdiri dari faktor eksternal dan faktor internal bank.
THE INFLUENCE INCREASE LOANS TOWARD INCREASE PROFITABILITY
(At PT. Bank Pundi Indonesia Tbk)
By :
Firlie Nosipa Af
1st Advisor : Dr.Hj.Meta Arief, M.Si
2nd Advisor : Badria Muntashofi, S.Pd., M.Si
ABSTRACT
Banking profitability is one of a real important indicators in determining succesfulness a bank and can be made policy bottom and the banking strategy at which will come.
The purpose of this study is to reveal the increase loans of PT Bank Pundi Indonesia Tbk, how is the profitability of PT Bank Pundi Indonesia Tbk as measured by Return on Assets (ROA) and to determine the effect of increase lending on increase profitability of PT Bank Pundi Indonesia Tbk. This research method used is descriptive method verification. The data used are secondary data from the financial statement of PT Bank Pundi Indonesia Tbk during 2003-2012.The statistical analysis used was correlation analysis of product moment, determination correlation and Uji t using SPSS V.20 software for windows.
The result showed that describe increase loans PT Bank Pundi Indonesia Tbk showed a downward trend with an average increase loans of 0,3978%. The result showed that describe profitability PT Bank Pundi Indonesia Tbk, which is measured by the Return on Assets (ROA) showed a downward trend with n average increase profitability of -1,42%, as well as the not effect on the loans of the profitability of PT Bank Pundi Indonesia Tbk and not influenced by other factors is external and internal factors.
viii
1.4 Kegunaan Penelitian ... 7
1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 8
1.4.2 Kegunaan Praktis ... 8
BAB II LANDASAN TEORI ... 9
2.5.1 Pengertian Kredit ... 24
2.5.2 Unsur-unsur Kredit ... 24
2.5.3 Tujuan dan Fungsi Kredit ... 26
2.5.4 Jenis-jenis Kredit ... 27
2.5.5 Prinsip Pemberian Kredit ... 28
2.6 Kinerja Keuangan Bank ... 31
2.6.1 Analisis Rasio Likuiditas ... 31
2.6.2 Analisis Rasio Solvabilitas ... 33
2.6.3 Analisis Rasio Profitabilitas ... 33
2.6.3.1 Return on Assets (ROA) ... 37
2.7 Pengaruh Penyaluran Kredit terhadap Profitabilitas ... 39
2.9 Kerangka Pemikiran ... 44
2.10 Hipotesis ... 47
BAB III METODE PENELITIAN ... 48
3.1 Desain Penelitian ... 48
3.2 Operasionalisasi Variabel ... 49
3.3 Jenis dan Sumber Data ... 50
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 51
3.5 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57
4.1 Gambaran Umum PT Bank Pundi Indonesia Tbk ... 57
4.1.1 Sejarah Perkembangan PT Bank Pundi Indonesia Tbk ... 57
4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan PT Bank Pundi Indonesia Tbk ... 59
4.1.3 Produk dan Jasa PT Bank Pundi Indonesia Tbk ... 60
4.1.4 Struktur Organisasi PT Bank Pundi Indonesia Tbk ... 64
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 70
4.2.1 Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 71
4.2.1.1 Deskripsi Tingkat Kenaikan Penyaluran Kredit ... 77
4.2.1.2 Deskripsi Tingkat Kenaikan Profitabilitas ... 74
4.2.2 Pengujian Hipotesis ... 79
4.2.2.1 Analisis Korelasi Pearson Product Moment ... 79
4.2.2.2 Koefisien Determinasi ... 81
4.2.2.3 Uji Hipotesis ... 82
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 83
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 88
5.1 Kesimpulan ... 88
5.2 Saran ... ... 89
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Posisi Bank ... 3
Tabel 1.2 Perkembangan Return on Assets (ROA) ... 4
Tabel 2.1 Standar Return on Assets (ROA) ... 39
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... 49
Tabel 4.1 Perhitungan Tingkat Kenaikan Penyaluran Kredit ... 72
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Tingkat Kenaikan Penyaluran Kredit ... 72
Tabel 4.3 Perhitungan Tingkat Kenaikan Profitabilitas ... 75
Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Tingkat Kenaikan Profitabilitas ... 75
Tabel 4.5 Data Variabel X dan Y ... 79
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Perkembangan Return on Assets (ROA) ... 5
Gambar 2.1 Pool of Funds Approach... 21
Gambar 2.2 Assets Allocation Approach... 22
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ... 46
Gambar 2.4 Hubungan Penelitian ... 47
Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 64
Gambar 4.2 Grafik Tingkat Kenaikan Penyaluran Kredit ... 73
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara
bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam umtuk melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau
pembagian hasil keuntungan (Undang – Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998,
pasal 21 ayat 11).
Kegiatan pokok bank adalah menyalurkan dana kepada masyarakat dalam
bentuk kredit. Jenis-jenis kredit yang diberikan bank terdiri dari kredit konsumsi,
kredit modal kerja dan kredit investasi. Penyaluran kredit memungkinkan
masyarakat untuk melakukan investasi, distribusi dan juga konsumsi barang dan
jasa. Namun demikian, sangat disadari bahwa kegiatan penyaluran kredit yang
dilakukan oleh bank harus diimbangi dengan kemampuan bank untuk
mengendalikan berbagai jenis risiko yang timbul. Oleh karena itu, dalam kegiatan
usahanya Bank Indonesia mengatur ketentuan tentang Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK) bank umum dalam suatu Peraturan Bank Indonesia.
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) adalah ketentuan tentang tidak
diperbolehkannya suatu bank untuk memberikan kredit (baik kepada nasabah
tunggal maupun kepada nasabah grup) yang besarnya melebihi 20% dari besarnya
Manajemen perkreditan suatu bank akan dilakukan dengan baik jika
berdasarkan perhitungan yang matang terhadap pendapatan, keamanan, dan giro
wajib minimal lainnya. Oleh karena itu, pimpinan bank dituntut agar
melaksanakan perencanaan, alokasi dan kebijakan penyaluran kreditnya. Menurut
Sinungan (2002:88), “Manajemen perkreditan bank pada dasarnya merupakan
suatu proses yang terintegrasi antara sumber – sumber dana kredit, alokasi dana
yang dapat dijadikan pengamanan kredit”. Dalam perencanaan penyaluran kredit
harus seimbang dengan rencana penerimaan dana. Kedua rencana ini harus
diperhitungkan secara terpadu dan benar. Dalam rencana penyaluran kredit ini
harus ada pedoman tentang prosedur, alokasi dan kebijakannya. Rencana
penyaluran kredit harus seimbang dengan rencana penerimaan dana.
Menurut Kasmir (2007:6) menjelaskan bahwa apabila bank menyalurkan
dana banyak, maka bunga yang diterima dari peminjam akan tinggi dan
keuntungan/laba yang dihasilkan akan menjadi tinggi setelah dikurangi dengan
bunga simpanan dan yang lainnya. Menurut ABFI Institute Perbanas, Dalam
perbankan terdapat beberapa kategori pengklarifikasian bank yaitu :
1. Kategori Bank Persero,
2. Kategori Bank (Swasta) Nasional Besar (Aset > Rp. 30T),
3. Kategori Bank (Swasta) Nasional Menengah (Aset Rp.5T – Rp.30T), 4. Kategori Bank (Swasta) Kecil (Aset < Rp. 5T),
5. Kategori Bank Campuran, 6. Kategori Bank Asing, 7. Bank Syariah.
Melihat kategori pengklarifikasian bank tersebut, Bank Pundi Indonesia
Tbk termasuk kategori Bank (swasta) Kecil. Setara dengan Bank Swadesi (Bank
3
Capital Indonesia, Bank Himpunan Saudara 1906, Bank ICB Bumiputera, Bank
Nusantara Parahyangan, Bank Pundi Indonesia, Bank Victoria International, Bank
Windu Kentjana, dan bank lainnya dengan aset < Rp.5T. Berikut adalah posisi
bank berdasarkan kategori profitabilitas.
TABEL 1.1
Data Posisi Bank Berdasarkan Profitabilitas Tahun 2006-2010
No. Bank Profitabilitas
(5 years average)
1 Bank of India Indonesia,Tbk PT 37,66
2 PT Bank Victoria International,Tbk 34,04
3 PT Bank Capital Indonesia,Tbk 22,81
4 PT Bank Himpunan Saudara 1906,Tbk 22,15
5 PT Bank Bumi Arta,Tbk 21,89
6 PT Bank Nusantara Parahyangan,Tbk 21,26 7 PT Bank Windu Kentajana International,Tbk 11,36
8 PT Bank Artha Graha,Tbk 9,12
9 PT Bank Agroniaga,Tbk 6,12
10 PT Bank ICB Bumiputera,Tbk -1,9255
11 PT Bank Pundi Indonesia,Tbk -54,6624
Sumber:http://markets.ft.com/Research/Markets/Tearsheets/Businessprofile?s=A GRO:JKT
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa Bank Pundi Indonesia Tbk ada pada
peringkat ke 11 dengan profitabilitas yang negatif atau merugi selama periode
tahun 2006-2010, kenaikan penyaluran kredit tidak diikuti dengan kenaikan
profitabilitas. Karena profitabilitas yang selalu menurun tersebut maka pada tahun
2010 Bank Pundi Indonesia Tbk masuk ke dalam pengawasan intensif Bank
Indonesia.
Menurut Hasibuan (2002:100), “Profitabilitas adalah kemampuan untuk
kesehatan bank, bank yang dikatakan sehat adalah bank yang memiliki ROA
diatas 1,50%. Menurut Hasibuan (2002:100), Bank Indonesia menilai kondisi
profitabilitas perbankan di Indonesia didasarkan pada beberapa indikator, yaitu:
1. Return on Assets (ROA) atau tingkat pengembalian aset.
2. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).
Berdasarkan pengertian tersebut bahwa return on assets (ROA) merupakan
salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan bank dalam
menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Apabila return on assets (ROA)
suatu bank negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan
mendapatkan kerugian. Menurut Lukman Dendawijaya (2009:118) menyatakan
bahwa
Rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan, semakin besar ROA suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aktivanya.
Berdasarkan pengertian tersebut penilaian ROA sangat penting bagi
perusahaan untuk mengukur keefektifan penggunaan aktiva untuk memperoleh
laba. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Tabel 1.2
Perkembangan Return on Assets (ROA). PT. Bank Pundi Indonesia Tbk Periode 2006-2011
Tahun Return on Assets (ROA)
5
Untuk lebih jelasnya perkembangan return on assets (ROA) PT Bank
Pundi Indonesia Tbk dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1
Perkembangan Return On Assets (ROA) PT. Bank Pundi Indonesia Tbk Periode 2006-2011
Berdasarkan Gambar 1.1 menunjukkan bahwa return on assets (ROA) PT
Bank Pundi Indonesia Tbk berfluktuasi cenderung turun. Hal tersebut
menunjukkan bahwa PT Bank Pundi Indonesia Tbk belum mengoptimalkan
aktiva yang dimilikinya untuk menghasilkan profit. PT Bank Pundi Indonesia
Tbk mengalami kerugian dari tahun ke tahun, hal tersebut mempengaruhi nilai
return on assets (ROA). Jika PT Bank Pundi Indonesia Tbk tidak melakukan
perbaikan dalam memaksimalkan profit maka akan berpengaruh terhdapap
kegiatan operasional bank. Hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan bank,
karena return on assets (ROA) merupakan salah satu alat ukur dalam penilaian
kesehatan bank. jika return on assets (ROA) tidak mengalami kenaikan setiap
tahunnya maka PT Bank Pundi Indonesia Tbk dapat dikatakan tidak sehat.
Return on assets (ROA) PT Bank Pundi Indonesia Tbk berfluktuasi
cenderung turun menunjukkan bahwa PT Bank Pundi Indonesia Tbk belum
mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya untuk menghasilkan profit. Aktiva yang
-1,42%
digunakan untuk menghasilkan profit adalah aktiva produktif. Salah satu aktiva
produktif yang digunakan adalah penyaluran kredit. Hal tersebut dikarenakan
bunga yang didapat oleh bank lebih besar jika dibandingkan dengan
pengalokasian dana lainnya. Ini sesuai dengan pernyataan Martono (2002:89)
yaitu:
Penyaluran kredit merupakan usaha pokok bank. Adanya kegiatan penyaluran kredit maka akan berpengaruh pada profitabilitas bank. oleh karena itu, setiap kenaikan penyaluran kredit akan diikuti oleh kenaikan profitabilitas bank.
Mengingat pentingnya penyaluran kredit bagi bank dalam meningkatkan
profitabilitas, maka penulis tertarik dan ingin mengetahui, memahami dan
membuktikan bagaimana tingkat kenaikan penyaluran kredit ini berpengaruh
terhadap tingkat kenaikan profitabilitas bank.
Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis bermaksud untuk melakukan
penelitian, dengan judul : “Pengaruh Tingkat Kenaikan Penyaluran Kredit
terhadap Tingkat Kenaikan Profitabilitas pada PT. Bank Pundi Indonesia
Tbk”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, peneliti merumuskan
beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat kenaikan penyaluran kredit pada PT Bank Pundi
Indonesia Tbk.
2. Bagaimana perkembangan tingkat kenaikan profitabilitas pada PT Bank
7
3. Besarnya pengaruh tingkat kenaikan penyaluran kredit terhadap tingkat
kenaikan profitabilitas pada PT Bank Pundi Indonesia Tbk.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh, mengolah dan
menganalisis serta membuat kesimpulan atas data yang berkaitan dengan
pengaruh tingkat kenaikan penyaluran kredit terhadap tingkat kenaikan
profitabilitas bank pada PT Bank Pundi Indonesia Tbk.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah :
1. Mengetahui gambaran tingkat kenaikan penyaluran kredit pada PT Bank
Pundi Indonesia Tbk.
2. Mengetahui gambaran tingkat kenaikan profitabilitas pada PT Bank Pundi
Indonesia Tbk.
3. Mengetahui besarnya pengaruh tingkat kenaikan penyaluran kredit
terhadap tingkat kenaikan profitabilitas pada PT Bank Pundi Indonesia
Tbk.
1.4Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan teoritis
Secara teoritis dapat memberikan kontribusi dan keyakinan mengenai teori
dan konsep dalam studi akuntansi perbankan mengenai pengaruh tingkat kenaikan
penyaluran kredit terhadap tingkat kenaikan profitabilitas bank.
1.4.2 Kegunaan praktis
Terdapat beberapa kegunaan secara praktis yaitu diantaranya :
1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan atau
informasi yang bermanfaat dan memberikan gambaran tentang pengaruh
tingkat kenaikan penyaluran kredit terhadap tingkat kenaikan profitabilitas
bank.
2. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat bermanfaat untuk pengetahuan dan
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan yang berisi tahap-tahap penelitian
dari awal hingga akhir. Seperti yang tercantum dalam Pedoman Operasional
Penulisan Skripsi (2007:21) bahwa “desain penelitian berisi metode penelitian
yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian dilakukan.” Hal tersebut
tercantum dari operasionalisasi variabel hingga teknik analisis data.
Metode penelitian mempunyai peranan sangat penting dalam menghimpun
data yang diperlukan dalam penelitian, metode penelitian akan memandu peneliti
tentang urutan – urutan bagaimana penelitian dilakukan. Menurut Sugiyono
(2012:2) metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan atau mendeskripsikan suatu
masalah dengan membuat interpretasi dalam bentuk narasi terhadap objek
penelitian. Kemudian, penelitian verifikatif menurut Arikunto (2006:8) yaitu
“penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian lain.”
Jadi, penelitian deskriptif dan verifikatif yaitu penelitian yang
menggambarkan dan menginterpretasikan masalah pada objek penelitian dalam
bentuk narasi yang bertujuan mengecek kebenaran hasil penelitian lain. Dalam hal
menginterpretasikan variabel tingkat penyaluran kredit dan profitabilitas pada PT
Bank Pundi Indonesia Tbk.
3.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2012:58) menyatakan bahwa:
Variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh eneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Menurut Sugiyono (2012:59) macam-macam variabel dalam penelitian
dapat dibedakan menjadi:
a. Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
b. Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen adalah tingkat
kenaikan penyaluran kredit yang dilambangkan dengan X (variabel bebas) dan
yang menjadi variabel dependen adalah tingkat kenaikan profitabilitas yang
dilambangkan dengan Y (variabel terikat). Adapun bentuk operasionalisasi
variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Variabel Independen (X)
Tingkat Kenaikan Penyaluran Kredit
50
3.3 Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer
dan data sekunder. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2009:137) menjelaskan pengertian
sumber data primer dan sumber data sekunder sebagai berikut :
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.
Data yang dihasilkan dari penelitian ini berupa data kuantitatif. Data
kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk angka. Data ini menunjukan
nilai terhadap besaran atau variabel yang diwakilinya. Sifat data ini adalah data
deret waktu yaitu data yang merupakan hasil pengamatan dalam suatu periode
tertentu.
b. Sumber Data
Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari hasil
wawancara di Kantor Cabang Utama PT Bank Pundi Indonesia Tbk yang
bertempat di Jalan Astana Anyar No.42-44 Bandung. Sumber data sekunder yang
digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT Bank Pundi Indonesia
Tbk tahun 2003-2012 yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca, dan catatan atas
laporan keuangan. Data penelitian ini merupakan deret waktu (time series) selama
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik wawancara. Menurut Sugiyono (2012:410) wawancara adalah pertemuan
dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
di konstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Data yang ditelaah dalam
penelitian ini adalah dokumen berupa laporan keuangan yang diperoleh dengan
cara mengutip langsung dari situs (www.bankpundi.co.id).
3.5Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis
Menurut Sugiyono (2012:206) teknik analisis data merupakan:
Kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Adapun langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini
terbagi menjadi dua, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
3.5.1 Statistik Deskriptif
Statisitk deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan masalah mengenai
bagaimana tingkat kenaikan penyaluran kredit dan bagaimana tingkat kenaikan
profitabilitas pada PT Bank Pundi Indonesia Tbk. Adapun pengertian statistik
deskriptif menurut Sugiyono (2012:206), yaitu:
52
terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Adapun perhitungan mengenai statisitik deskripstif kedua variabel adalah
sebagai berikut:
a. Menghitung Tingkat kenaikan penyaluran kredit
Untuk mengetahui gambaran tingkat kenaikan penyaluran kredit dapat
diketahui dengan menjumlahkan Kredit Konsumsi + Kredit Modal Kerja +
Kredit Investasi.
Statistik deskriptif mempunyai komponen-komponen dalam penyajiannya
yaitu:
1. Rata-rata (Mean) dihitung untuk mengetahui rata-rata tingkat kenaikan
penyaluran kredit selama sembilan tahun.
2. Nilai tertinggi dilihat dari data jumlah tingkat kenaikan penyaluran kredit
selama sembilan tahun yang jumlahnya tertinggi.
3. Nilai terendah dilihat dari data jumlah tingkat kenaikan penyalurann
kredit selama sembilan tahun yang jumlahnya terendah.
4. Grafik menunjukkan perkembangan tingkat kenaikan penyaluran kredit
selama sembilan tahun.
b. Menghitung Profitabilitas
Indikator profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Return on
Assets (ROA). Adapun untuk mengetahuinya adalah dengan menggunakan
perhitungan:
Statistik deskriptif mempunyai komponen-komponen dalam penyajiannya,
yaitu:
1. Rata-rata (Mean) dihitung untuk mengetahui rata-rata tingkat kenaikan
Return on Assets (ROA) selama sembilan tahun.
2. Nilai tertinggi dilihat dari data tingkat kenaikan Return on Assets (ROA)
selama sembilan tahun yang jumlahnya tertinggi.
3. Nilai terendah dilihat dari data tingkat kenaikan Return on Assets (ROA)
selama sembilan tahun yang jumlahnya terendah.
4. Grafik menunjukkan perkembangan tingkat kenaikan Return on Assets
(ROA) selama sembilan tahun.
3.5.2 Statistik Inferensial
Pengertian statistik inferensial menurut Sugiyono (2012:207) yaitu:
Teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi yang jelas dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random.
Untuk membuktikan hal tersebut maka penulis menguraikan
perhitungannya sebagai berikut:
1. Analisis Korelasi Pearson Product Moment
Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel
yaitu variabel X dan variabel Y. Berikut adalah rumus perhitungan yang
digunakan untuk menghitung koefisien korelasi (r):
√
54
r = Koefisien korelasi
X = Tingkat kenaikan penyaluran kredit
Y = Tingkat kenaikan profitabilitas
n = Jumlah sampel
Koefisien korelasi menunjukkan derajat hubungan antara variabel X dan
Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas -1< r < +1. Tanda
positif menunjukkan adanya hubungan langsung atau hubungan yang berbanding
lurus antara kedua variabel yang berarti setiap kenaikan nilai-nilai X akan diikuti
dengan kenaikan nilai-nilai Y. Sedangkan tanda negatif menunjukkan adanya
hubungan yang berbanding terbalik, artinya setiap kenaikan nilai-nilai X akan
diikuti dengan penurunan nilai-nilai Y, dan setiap penurunan nilai-nilai X akan
diikuti dengan kenaikan nilai-nilai Y. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut :
a. Jika nilai r sama dengan +1 atau mendekati +1, maka hubungan antara kedua
variabel sangat kuat dan positif.
b. Jika nilai r sama dengan -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua
variabel sangat kuat dan negatif.
c. Jika nilai r sama dengan nol atau mendekati nol, maka hubungan antara kedua
variabel sangat lemah dan tidak ada.
2. Koefisien Determinasi
Selanjutnya, untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X (tingkat
maka peneliti menggunakan teknik koefisien determinasi (KP) dengan rumus
sebagai berikut :
(Riduwan, 2011:81)
Keterangan :
KP = Nilai koefisien determinasi
r = Nilai koefisien korelasi
3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y.
Berikut adalah tahap-tahap uji hipotesis.
a. Hipotesis :
H0: ρ= 0, Tidak terdapat pengaruh tingkat kenaikan penyaluran kredit terhadap
tingkat kenaikan profitabilitas.
Ha: ρ ≠ 0, Terdapat pengaruh tingkat kenaikan penyaluran kredit terhadap
tingkat kenaikan profitabilitas.
Untuk menguji keberartian koefisien korelasi antar variabel X dan Y
dilakukan dengan membandingkan t hitung dant tabel, yaitu dengan uji signifikansi
dengan rumus:
t hitung = √
√
(Riduwan, 2011:83)
Keterangan:
56
r = Koefisien korelasi
n = Jumlah sampel
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah:
Jika thitung ≥ ttabel, maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh antara tingkat
kenaikan penyaluran kredit terhadap tingkat kenaikan profitabilitas.
Jika thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima artinya tidak terdapat pengaruh antara
tingkat kenaikan penyaluran kredit terhadap tingkat kenaikan profitabilitas.
b. Menentukan taraf nyata dan derajat kebebasan (dk) :
α = 0,05
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam
penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Gambaran tingkat kenaikan penyaluran kredit PT Bank Pundi Indonesia Tbk
menunjukkan peningkatan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kredit
konsumsi, modal kerja dan investasi yang direalisasikan melalui kredit mikro
yang merupakan pengembangan usaha PT Bank Pundi Indonesia Tbk dalam
membantu pelaku usaha dalam pengembangan usaha dengan potensi pasar
yang tinggi.
2. Gambaran tingkat kenaikan profitabilitas yang diproksikan dengan ROA
(Return On Assets) menunjukkan penurunan. Penurunan tersebut disebabkan
karena adanya masa konsolidasi dan proses transisi menuju transformasi
bisnis sebagai langkah penyehatan bank, dengan adanya peningkatan jumlah
kantor sebanyak 207 kantor cabang dan karyawan yang mengakibatkan
meningkatnya beban administrasi, beban tenaga kerja dan tunjangan lainnya
yang menyebabkan meningkatnya beban operasional.
3. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh bahwa tingkat kenaikan penyaluran
kredit tidak berpengaruh terhadap tingkat kenaikan profitabilitas. Hal tersebut
disebabkan faktor internal dan faktor eksternal bank. Faktor eksternal bank
89
tahun 2008 dan suku bunga yang berubah-rubah yang mengakibatkan nasabah
enggan untuk menyimpan dananya di bank. Faktor internal bank terdiri dari
perlambatan dalam pencairan kredit, usaha nasabah yang mengalami
kebangkrutan, Menurunnya pendapatan operasional dan meningkatnya beban
operasional, total aset yang meningkat tanpa diimbangi dengan peningkatan
laba sebelum pajak, perluasan kantor cabang sehingga terjadi peningkatan
kenaikan pada biaya tenaga kerja dan tunjangan.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat
diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1. PT. Bank Pundi Indonesia Tbk diharapkan agar dapat terus meningkatkan
kinerja keuangan bank. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran prestasi
yang dicapai bank dari kegiatan operasionalnya pada suatu periode tertentu
yang menyangkut aspek penyaluran kredit yang diukur dengan profitabilitas.
Peningkatan penyaluran kredit bank dapat dilakukan salah satunya dengan
cara memberdayakan usaha mikro dan meningkatkan akses pembiayaannya
dengan harapan agar nasabah mampu untuk memanfaatkan kredit yang
diberikan.
2. Peningkatan profitabilitas bank dapat dilakukan salah satunya dengan cara
memperbesar alokasi kredit yang diberikan sehingga dapat memperbanyak
produk kredit yang ditawarkan bank dan akan meningkatkan bunga yang
3. Untuk peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai tingkat
penyaluran kredit terhadap tingkat kenaikan profitabilitas, disarankan agar
memilih indikator yang berbeda dengan penelitian ini misalnya dengan
menggunakan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional
(BOPO). Selain itu dengan memiih satu atau beberapa bank sebagai objek
penelitiannya dan menambah banyak tahun yang digunakan untuk penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Abdullah, F. (2005). Manajemen Perbankan. Cetakan ketiga. UMM Press. Malang
Dendawijaya, L. (2009). Manajemen Perbankan. Bogor : Ghalia Indonesia.
Fahmi, I. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Hasibuan, H.M. (2002). Dasar – dasar Perbankan. Jakarta : Bumi Aksara
J. Gitman, L. (2009). Principles of Managerial Finance. The United States of Canada.
Kasmir. (2002). Manajemen Perbankan. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Kasmir. (2002). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Kasmir. (2009). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Suhardjono. (2002) Manajemen Perbankan edisi pertama. Yogyakarta: BPFE.
Martono. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Yogyakarta: Ekonisia.
Mulyono, T.P. (2001). Manajemen Perkreditan bagi Bank Komersil (Edisi 4). Yogyakarta: BPFE.
Firdaus, R. (2003). Manajemen Perkreditan Bank Umum. Bandung: Alfabeta.
Riduwan.(2011). Pengantar Statistika.Bandung: Alfabeta
Sastradipoera, K. (2004). Strategi Manajemen Bisnis Perbankan. Bandung: Kappa-Sigma.
Sinungan, M. (2000). Manajemen Dana Bank. Edisi Kedua. Jakarta:Bumi Aksara
Siamat, D. (2005). Manajemen Lembaga Keuangan Edisi Kelima. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Somashekar, NT. (2010). Banking. New Delhi: New Age International (P) Limited, Publishers.
Sugiyono. (2006). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta
Harahap, S.S. (2008). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Taswan. (2006). Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
Tim Dosen. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung: UPI
Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru, Santoso. (2000). Bank dan Lembaga Keuangan lainnya Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.
Jurnal :
Ramlall, I. (2009). Bank Specific, Industry Specific And Macro Economic Determinants of Profitability in Taiwanese Banking System: Under Panel Data Estimation: International Research Journal of Finance and Economics. ISSN. 1450-2887. Issue 34 (2009) © Euro Journals Publishing, Inc 2009. (4 Oktober 2013)
Alkasim, F. (2005). Jurnal the profitability of islamic and conventional banking in the GCC countries: A comparative study. (26 Juli 2013)
Rusydi, M dan Hafid, F. (2007). Pengaruh Tingkat Penyaluran Kredit Dan Tingkat Kredit Macet Pada PT Bank XYZ Cabang Pangkep.
http://fekonunismuh.files.wordpress.com/2011/01/03-m-rusydi.pdf. (26 Juli 2013 )
Kurniawan, Rizal. (2011). Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit terhada Return on Assets (ROA) Survey pada PT BPR Pola Dana Tasikmalaya. http://journal.unsil.ac.id/download.php?id=327 (26 Juli2013)
Sehrish Gul, Faiza Irshad and Khalid Zaman. (2011). Factors Affecting Bank Profitability in Pakistan. (Impact of assets, loans, equity, deposits, economic growth, inflation and market capitalization on major profitability indicators is return on assets (ROA, return on equty (ROE),
Net Interest Margin (NIM).
http://rejournal.eu/portals/0/arhiva/gul%20et%20al%20%20je%2039.pdf. (27 Juli 2013)
Xiao Han dan Ji-Yong Seo. (2012). Influential Factors In Lending and
Profitability In Commercial Chinese Banks.
http://www.academicjournals.org/ajbm/PDF/pdf2012/12Sept/Han%20and a%20S eo.pdf. (28 Juli 2013)
Sumber Internet :