• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH TINGKAT KENAIKAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP TINGKAT KENAIKAN PROFITABILITAS PADA PT. BANK PUNDI INDONESIA TBK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH TINGKAT KENAIKAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP TINGKAT KENAIKAN PROFITABILITAS PADA PT. BANK PUNDI INDONESIA TBK."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TINGKAT KENAIKAN PENYALURAN KREDIT

TERHADAP TINGKAT KENAIKAN PROFITABILITAS

PADA PT BANK PUNDI INDONESIA TBK

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh :

FIRLIE NOSIPA AF

(0801007)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH TINGKAT KENAIKAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP TINGKAT KENAIKAN PROFITABILITAS

PADA PT BANK PUNDI INDONESIA TBK

Skripsi ini Disetujui dan Disahkan oleh:

Mengetahui, Pembimbing I

Dr. Hj. Meta Arief, M.Si NIP. 19640206 198803 2 001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis

Firlie Nosipa AF NIM. 0801007

Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi

Dr. Kurjono, M.Pd NIP. 19681002 199802 1 003 Dekan Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Edi Suryadi, M.Si NIP. 19600412 198603 1 002

Pembimbing II

(3)

PENGARUH TINGKAT KENAIKAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP TINGKAT

KENAIKAN PROFITABILITAS PADA PT BANK PUNDI INDONESIA TBK

oleh Firlie Nosipa AF

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Firlie Nosipa AF 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

PENGARUH TINGKAT KENAIKAN PENYALURAN KREDIT TERHADAP TINGKAT KENAIKAN PROFITABILITAS

Pada PT. Bank Pundi Indonesia Tbk

Oleh: Firlie Nosipa Af

Pembimbing I : Dr.Hj.Meta Arief, M.Si Pembimbing II : Badria Muntashofi, S.Pd., M.Si

ABSTRAK

Profitabilitas perbankan merupakan salah satu indikator yang sangat penting dalam menentukan kesuksesan suatu bank serta dapat dijadikan dasar kebijakan serta strategi perbankan tersebut pada periode yang akan datang. Penelitian ini meneliti tentang pengaruh tingkat kenaikan penyaluran kredit terhadap tingkat kenaikan profitabilitas PT Bank Pundi Indonesia Tbk.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kenaikan penyaluran kredit dan tingkat kenaikan profitabilitas yang diukur dengan

Return on Assets (ROA). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif verifikatif. Data yang digunakan adalah data primer melalui wawancara dan data sekunder berupa laporan keuangan PT Bank Pundi Indonesia Tbk periode 2003-2012. Analisis statistik yang digunakan adalah analisis korelasi

product moment, Uji-t dan koefisien determinasi dengan menggunakan perhitungan manual dan software SPSS v.20 for windows.

Hasil penelitian tentang gambaran tingkat kenaikan penyaluran kredit menunjukkan tren yang meningkat dengan rata-rata tingkat kenaikan penyaluran kredit PT Bank Pundi Indonesia Tbk adalah sebesar 0,3978%. Gambaran tingkat kenaikan profitabilitas PT Bank Pundi Indonesia Tbk yang diukur dengan Return on Assets (ROA) menunjukkan tren yang menurun dengan rata-rata tingkat kenaikan ROA sebesar -1,42%, serta hasil pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa tingkat kenaikan penyaluran kredit tidak berpengaruh terhadap tingkat kenaikan profitabilitas PT Bank Pundi Indonesia Tbk. Hal tersebut disebabkan beberapa faktor yang tidak mempengaruhi Return on Assets (ROA) PT Bank Pundi Indonesia Tbk terdiri dari faktor eksternal dan faktor internal bank.

(5)

THE INFLUENCE INCREASE LOANS TOWARD INCREASE PROFITABILITY

(At PT. Bank Pundi Indonesia Tbk)

By :

Firlie Nosipa Af

1st Advisor : Dr.Hj.Meta Arief, M.Si

2nd Advisor : Badria Muntashofi, S.Pd., M.Si

ABSTRACT

Banking profitability is one of a real important indicators in determining succesfulness a bank and can be made policy bottom and the banking strategy at which will come.

The purpose of this study is to reveal the increase loans of PT Bank Pundi Indonesia Tbk, how is the profitability of PT Bank Pundi Indonesia Tbk as measured by Return on Assets (ROA) and to determine the effect of increase lending on increase profitability of PT Bank Pundi Indonesia Tbk. This research method used is descriptive method verification. The data used are secondary data from the financial statement of PT Bank Pundi Indonesia Tbk during 2003-2012.The statistical analysis used was correlation analysis of product moment, determination correlation and Uji t using SPSS V.20 software for windows.

The result showed that describe increase loans PT Bank Pundi Indonesia Tbk showed a downward trend with an average increase loans of 0,3978%. The result showed that describe profitability PT Bank Pundi Indonesia Tbk, which is measured by the Return on Assets (ROA) showed a downward trend with n average increase profitability of -1,42%, as well as the not effect on the loans of the profitability of PT Bank Pundi Indonesia Tbk and not influenced by other factors is external and internal factors.

(6)

viii

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 8

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

2.5.1 Pengertian Kredit ... 24

2.5.2 Unsur-unsur Kredit ... 24

2.5.3 Tujuan dan Fungsi Kredit ... 26

2.5.4 Jenis-jenis Kredit ... 27

2.5.5 Prinsip Pemberian Kredit ... 28

2.6 Kinerja Keuangan Bank ... 31

2.6.1 Analisis Rasio Likuiditas ... 31

2.6.2 Analisis Rasio Solvabilitas ... 33

2.6.3 Analisis Rasio Profitabilitas ... 33

2.6.3.1 Return on Assets (ROA) ... 37

2.7 Pengaruh Penyaluran Kredit terhadap Profitabilitas ... 39

(7)

2.9 Kerangka Pemikiran ... 44

2.10 Hipotesis ... 47

BAB III METODE PENELITIAN ... 48

3.1 Desain Penelitian ... 48

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 49

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 50

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 51

3.5 Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 57

4.1 Gambaran Umum PT Bank Pundi Indonesia Tbk ... 57

4.1.1 Sejarah Perkembangan PT Bank Pundi Indonesia Tbk ... 57

4.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan PT Bank Pundi Indonesia Tbk ... 59

4.1.3 Produk dan Jasa PT Bank Pundi Indonesia Tbk ... 60

4.1.4 Struktur Organisasi PT Bank Pundi Indonesia Tbk ... 64

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ... 70

4.2.1 Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 71

4.2.1.1 Deskripsi Tingkat Kenaikan Penyaluran Kredit ... 77

4.2.1.2 Deskripsi Tingkat Kenaikan Profitabilitas ... 74

4.2.2 Pengujian Hipotesis ... 79

4.2.2.1 Analisis Korelasi Pearson Product Moment ... 79

4.2.2.2 Koefisien Determinasi ... 81

4.2.2.3 Uji Hipotesis ... 82

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 88

5.1 Kesimpulan ... 88

5.2 Saran ... ... 89

(8)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Posisi Bank ... 3

Tabel 1.2 Perkembangan Return on Assets (ROA) ... 4

Tabel 2.1 Standar Return on Assets (ROA) ... 39

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... 49

Tabel 4.1 Perhitungan Tingkat Kenaikan Penyaluran Kredit ... 72

Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Tingkat Kenaikan Penyaluran Kredit ... 72

Tabel 4.3 Perhitungan Tingkat Kenaikan Profitabilitas ... 75

Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Tingkat Kenaikan Profitabilitas ... 75

Tabel 4.5 Data Variabel X dan Y ... 79

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Perkembangan Return on Assets (ROA) ... 5

Gambar 2.1 Pool of Funds Approach... 21

Gambar 2.2 Assets Allocation Approach... 22

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ... 46

Gambar 2.4 Hubungan Penelitian ... 47

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 64

Gambar 4.2 Grafik Tingkat Kenaikan Penyaluran Kredit ... 73

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam umtuk melunasi

utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau

pembagian hasil keuntungan (Undang – Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998,

pasal 21 ayat 11).

Kegiatan pokok bank adalah menyalurkan dana kepada masyarakat dalam

bentuk kredit. Jenis-jenis kredit yang diberikan bank terdiri dari kredit konsumsi,

kredit modal kerja dan kredit investasi. Penyaluran kredit memungkinkan

masyarakat untuk melakukan investasi, distribusi dan juga konsumsi barang dan

jasa. Namun demikian, sangat disadari bahwa kegiatan penyaluran kredit yang

dilakukan oleh bank harus diimbangi dengan kemampuan bank untuk

mengendalikan berbagai jenis risiko yang timbul. Oleh karena itu, dalam kegiatan

usahanya Bank Indonesia mengatur ketentuan tentang Batas Maksimum

Pemberian Kredit (BMPK) bank umum dalam suatu Peraturan Bank Indonesia.

Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) adalah ketentuan tentang tidak

diperbolehkannya suatu bank untuk memberikan kredit (baik kepada nasabah

tunggal maupun kepada nasabah grup) yang besarnya melebihi 20% dari besarnya

(11)

Manajemen perkreditan suatu bank akan dilakukan dengan baik jika

berdasarkan perhitungan yang matang terhadap pendapatan, keamanan, dan giro

wajib minimal lainnya. Oleh karena itu, pimpinan bank dituntut agar

melaksanakan perencanaan, alokasi dan kebijakan penyaluran kreditnya. Menurut

Sinungan (2002:88), “Manajemen perkreditan bank pada dasarnya merupakan

suatu proses yang terintegrasi antara sumber – sumber dana kredit, alokasi dana

yang dapat dijadikan pengamanan kredit”. Dalam perencanaan penyaluran kredit

harus seimbang dengan rencana penerimaan dana. Kedua rencana ini harus

diperhitungkan secara terpadu dan benar. Dalam rencana penyaluran kredit ini

harus ada pedoman tentang prosedur, alokasi dan kebijakannya. Rencana

penyaluran kredit harus seimbang dengan rencana penerimaan dana.

Menurut Kasmir (2007:6) menjelaskan bahwa apabila bank menyalurkan

dana banyak, maka bunga yang diterima dari peminjam akan tinggi dan

keuntungan/laba yang dihasilkan akan menjadi tinggi setelah dikurangi dengan

bunga simpanan dan yang lainnya. Menurut ABFI Institute Perbanas, Dalam

perbankan terdapat beberapa kategori pengklarifikasian bank yaitu :

1. Kategori Bank Persero,

2. Kategori Bank (Swasta) Nasional Besar (Aset > Rp. 30T),

3. Kategori Bank (Swasta) Nasional Menengah (Aset Rp.5T – Rp.30T), 4. Kategori Bank (Swasta) Kecil (Aset < Rp. 5T),

5. Kategori Bank Campuran, 6. Kategori Bank Asing, 7. Bank Syariah.

Melihat kategori pengklarifikasian bank tersebut, Bank Pundi Indonesia

Tbk termasuk kategori Bank (swasta) Kecil. Setara dengan Bank Swadesi (Bank

(12)

3

Capital Indonesia, Bank Himpunan Saudara 1906, Bank ICB Bumiputera, Bank

Nusantara Parahyangan, Bank Pundi Indonesia, Bank Victoria International, Bank

Windu Kentjana, dan bank lainnya dengan aset < Rp.5T. Berikut adalah posisi

bank berdasarkan kategori profitabilitas.

TABEL 1.1

Data Posisi Bank Berdasarkan Profitabilitas Tahun 2006-2010

No. Bank Profitabilitas

(5 years average)

1 Bank of India Indonesia,Tbk PT 37,66

2 PT Bank Victoria International,Tbk 34,04

3 PT Bank Capital Indonesia,Tbk 22,81

4 PT Bank Himpunan Saudara 1906,Tbk 22,15

5 PT Bank Bumi Arta,Tbk 21,89

6 PT Bank Nusantara Parahyangan,Tbk 21,26 7 PT Bank Windu Kentajana International,Tbk 11,36

8 PT Bank Artha Graha,Tbk 9,12

9 PT Bank Agroniaga,Tbk 6,12

10 PT Bank ICB Bumiputera,Tbk -1,9255

11 PT Bank Pundi Indonesia,Tbk -54,6624

Sumber:http://markets.ft.com/Research/Markets/Tearsheets/Businessprofile?s=A GRO:JKT

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa Bank Pundi Indonesia Tbk ada pada

peringkat ke 11 dengan profitabilitas yang negatif atau merugi selama periode

tahun 2006-2010, kenaikan penyaluran kredit tidak diikuti dengan kenaikan

profitabilitas. Karena profitabilitas yang selalu menurun tersebut maka pada tahun

2010 Bank Pundi Indonesia Tbk masuk ke dalam pengawasan intensif Bank

Indonesia.

Menurut Hasibuan (2002:100), “Profitabilitas adalah kemampuan untuk

(13)

kesehatan bank, bank yang dikatakan sehat adalah bank yang memiliki ROA

diatas 1,50%. Menurut Hasibuan (2002:100), Bank Indonesia menilai kondisi

profitabilitas perbankan di Indonesia didasarkan pada beberapa indikator, yaitu:

1. Return on Assets (ROA) atau tingkat pengembalian aset.

2. Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).

Berdasarkan pengertian tersebut bahwa return on assets (ROA) merupakan

salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan bank dalam

menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Apabila return on assets (ROA)

suatu bank negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan

mendapatkan kerugian. Menurut Lukman Dendawijaya (2009:118) menyatakan

bahwa

Rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan, semakin besar ROA suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aktivanya.

Berdasarkan pengertian tersebut penilaian ROA sangat penting bagi

perusahaan untuk mengukur keefektifan penggunaan aktiva untuk memperoleh

laba. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2

Perkembangan Return on Assets (ROA). PT. Bank Pundi Indonesia Tbk Periode 2006-2011

Tahun Return on Assets (ROA)

(14)

5

Untuk lebih jelasnya perkembangan return on assets (ROA) PT Bank

Pundi Indonesia Tbk dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1

Perkembangan Return On Assets (ROA) PT. Bank Pundi Indonesia Tbk Periode 2006-2011

Berdasarkan Gambar 1.1 menunjukkan bahwa return on assets (ROA) PT

Bank Pundi Indonesia Tbk berfluktuasi cenderung turun. Hal tersebut

menunjukkan bahwa PT Bank Pundi Indonesia Tbk belum mengoptimalkan

aktiva yang dimilikinya untuk menghasilkan profit. PT Bank Pundi Indonesia

Tbk mengalami kerugian dari tahun ke tahun, hal tersebut mempengaruhi nilai

return on assets (ROA). Jika PT Bank Pundi Indonesia Tbk tidak melakukan

perbaikan dalam memaksimalkan profit maka akan berpengaruh terhdapap

kegiatan operasional bank. Hal tersebut dapat mempengaruhi kesehatan bank,

karena return on assets (ROA) merupakan salah satu alat ukur dalam penilaian

kesehatan bank. jika return on assets (ROA) tidak mengalami kenaikan setiap

tahunnya maka PT Bank Pundi Indonesia Tbk dapat dikatakan tidak sehat.

Return on assets (ROA) PT Bank Pundi Indonesia Tbk berfluktuasi

cenderung turun menunjukkan bahwa PT Bank Pundi Indonesia Tbk belum

mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya untuk menghasilkan profit. Aktiva yang

-1,42%

(15)

digunakan untuk menghasilkan profit adalah aktiva produktif. Salah satu aktiva

produktif yang digunakan adalah penyaluran kredit. Hal tersebut dikarenakan

bunga yang didapat oleh bank lebih besar jika dibandingkan dengan

pengalokasian dana lainnya. Ini sesuai dengan pernyataan Martono (2002:89)

yaitu:

Penyaluran kredit merupakan usaha pokok bank. Adanya kegiatan penyaluran kredit maka akan berpengaruh pada profitabilitas bank. oleh karena itu, setiap kenaikan penyaluran kredit akan diikuti oleh kenaikan profitabilitas bank.

Mengingat pentingnya penyaluran kredit bagi bank dalam meningkatkan

profitabilitas, maka penulis tertarik dan ingin mengetahui, memahami dan

membuktikan bagaimana tingkat kenaikan penyaluran kredit ini berpengaruh

terhadap tingkat kenaikan profitabilitas bank.

Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis bermaksud untuk melakukan

penelitian, dengan judul : “Pengaruh Tingkat Kenaikan Penyaluran Kredit

terhadap Tingkat Kenaikan Profitabilitas pada PT. Bank Pundi Indonesia

Tbk”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, peneliti merumuskan

beberapa permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana tingkat kenaikan penyaluran kredit pada PT Bank Pundi

Indonesia Tbk.

2. Bagaimana perkembangan tingkat kenaikan profitabilitas pada PT Bank

(16)

7

3. Besarnya pengaruh tingkat kenaikan penyaluran kredit terhadap tingkat

kenaikan profitabilitas pada PT Bank Pundi Indonesia Tbk.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh, mengolah dan

menganalisis serta membuat kesimpulan atas data yang berkaitan dengan

pengaruh tingkat kenaikan penyaluran kredit terhadap tingkat kenaikan

profitabilitas bank pada PT Bank Pundi Indonesia Tbk.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah :

1. Mengetahui gambaran tingkat kenaikan penyaluran kredit pada PT Bank

Pundi Indonesia Tbk.

2. Mengetahui gambaran tingkat kenaikan profitabilitas pada PT Bank Pundi

Indonesia Tbk.

3. Mengetahui besarnya pengaruh tingkat kenaikan penyaluran kredit

terhadap tingkat kenaikan profitabilitas pada PT Bank Pundi Indonesia

Tbk.

1.4Kegunaan Penelitian

(17)

1.4.1 Kegunaan teoritis

Secara teoritis dapat memberikan kontribusi dan keyakinan mengenai teori

dan konsep dalam studi akuntansi perbankan mengenai pengaruh tingkat kenaikan

penyaluran kredit terhadap tingkat kenaikan profitabilitas bank.

1.4.2 Kegunaan praktis

Terdapat beberapa kegunaan secara praktis yaitu diantaranya :

1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan atau

informasi yang bermanfaat dan memberikan gambaran tentang pengaruh

tingkat kenaikan penyaluran kredit terhadap tingkat kenaikan profitabilitas

bank.

2. Bagi pihak lain, penelitian ini dapat bermanfaat untuk pengetahuan dan

(18)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan yang berisi tahap-tahap penelitian

dari awal hingga akhir. Seperti yang tercantum dalam Pedoman Operasional

Penulisan Skripsi (2007:21) bahwa “desain penelitian berisi metode penelitian

yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian dilakukan.” Hal tersebut

tercantum dari operasionalisasi variabel hingga teknik analisis data.

Metode penelitian mempunyai peranan sangat penting dalam menghimpun

data yang diperlukan dalam penelitian, metode penelitian akan memandu peneliti

tentang urutan – urutan bagaimana penelitian dilakukan. Menurut Sugiyono

(2012:2) metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan atau mendeskripsikan suatu

masalah dengan membuat interpretasi dalam bentuk narasi terhadap objek

penelitian. Kemudian, penelitian verifikatif menurut Arikunto (2006:8) yaitu

“penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian lain.”

Jadi, penelitian deskriptif dan verifikatif yaitu penelitian yang

menggambarkan dan menginterpretasikan masalah pada objek penelitian dalam

bentuk narasi yang bertujuan mengecek kebenaran hasil penelitian lain. Dalam hal

(19)

menginterpretasikan variabel tingkat penyaluran kredit dan profitabilitas pada PT

Bank Pundi Indonesia Tbk.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Sugiyono (2012:58) menyatakan bahwa:

Variabel merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh eneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Menurut Sugiyono (2012:59) macam-macam variabel dalam penelitian

dapat dibedakan menjadi:

a. Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

b. Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen adalah tingkat

kenaikan penyaluran kredit yang dilambangkan dengan X (variabel bebas) dan

yang menjadi variabel dependen adalah tingkat kenaikan profitabilitas yang

dilambangkan dengan Y (variabel terikat). Adapun bentuk operasionalisasi

variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Variabel Independen (X)

Tingkat Kenaikan Penyaluran Kredit

(20)

50

3.3 Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer

dan data sekunder. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2009:137) menjelaskan pengertian

sumber data primer dan sumber data sekunder sebagai berikut :

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.

Data yang dihasilkan dari penelitian ini berupa data kuantitatif. Data

kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk angka. Data ini menunjukan

nilai terhadap besaran atau variabel yang diwakilinya. Sifat data ini adalah data

deret waktu yaitu data yang merupakan hasil pengamatan dalam suatu periode

tertentu.

b. Sumber Data

Sumber data primer yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari hasil

wawancara di Kantor Cabang Utama PT Bank Pundi Indonesia Tbk yang

bertempat di Jalan Astana Anyar No.42-44 Bandung. Sumber data sekunder yang

digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT Bank Pundi Indonesia

Tbk tahun 2003-2012 yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca, dan catatan atas

laporan keuangan. Data penelitian ini merupakan deret waktu (time series) selama

(21)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik wawancara. Menurut Sugiyono (2012:410) wawancara adalah pertemuan

dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

di konstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Data yang ditelaah dalam

penelitian ini adalah dokumen berupa laporan keuangan yang diperoleh dengan

cara mengutip langsung dari situs (www.bankpundi.co.id).

3.5Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis

Menurut Sugiyono (2012:206) teknik analisis data merupakan:

Kegiatan mengelompokkan data berdasarkan variabel, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Adapun langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini

terbagi menjadi dua, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.

3.5.1 Statistik Deskriptif

Statisitk deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan masalah mengenai

bagaimana tingkat kenaikan penyaluran kredit dan bagaimana tingkat kenaikan

profitabilitas pada PT Bank Pundi Indonesia Tbk. Adapun pengertian statistik

deskriptif menurut Sugiyono (2012:206), yaitu:

(22)

52

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Adapun perhitungan mengenai statisitik deskripstif kedua variabel adalah

sebagai berikut:

a. Menghitung Tingkat kenaikan penyaluran kredit

Untuk mengetahui gambaran tingkat kenaikan penyaluran kredit dapat

diketahui dengan menjumlahkan Kredit Konsumsi + Kredit Modal Kerja +

Kredit Investasi.

Statistik deskriptif mempunyai komponen-komponen dalam penyajiannya

yaitu:

1. Rata-rata (Mean) dihitung untuk mengetahui rata-rata tingkat kenaikan

penyaluran kredit selama sembilan tahun.

2. Nilai tertinggi dilihat dari data jumlah tingkat kenaikan penyaluran kredit

selama sembilan tahun yang jumlahnya tertinggi.

3. Nilai terendah dilihat dari data jumlah tingkat kenaikan penyalurann

kredit selama sembilan tahun yang jumlahnya terendah.

4. Grafik menunjukkan perkembangan tingkat kenaikan penyaluran kredit

selama sembilan tahun.

b. Menghitung Profitabilitas

Indikator profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Return on

Assets (ROA). Adapun untuk mengetahuinya adalah dengan menggunakan

perhitungan:

(23)

Statistik deskriptif mempunyai komponen-komponen dalam penyajiannya,

yaitu:

1. Rata-rata (Mean) dihitung untuk mengetahui rata-rata tingkat kenaikan

Return on Assets (ROA) selama sembilan tahun.

2. Nilai tertinggi dilihat dari data tingkat kenaikan Return on Assets (ROA)

selama sembilan tahun yang jumlahnya tertinggi.

3. Nilai terendah dilihat dari data tingkat kenaikan Return on Assets (ROA)

selama sembilan tahun yang jumlahnya terendah.

4. Grafik menunjukkan perkembangan tingkat kenaikan Return on Assets

(ROA) selama sembilan tahun.

3.5.2 Statistik Inferensial

Pengertian statistik inferensial menurut Sugiyono (2012:207) yaitu:

Teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi yang jelas dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random.

Untuk membuktikan hal tersebut maka penulis menguraikan

perhitungannya sebagai berikut:

1. Analisis Korelasi Pearson Product Moment

Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel

yaitu variabel X dan variabel Y. Berikut adalah rumus perhitungan yang

digunakan untuk menghitung koefisien korelasi (r):

(24)

54

r = Koefisien korelasi

X = Tingkat kenaikan penyaluran kredit

Y = Tingkat kenaikan profitabilitas

n = Jumlah sampel

Koefisien korelasi menunjukkan derajat hubungan antara variabel X dan

Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas -1< r < +1. Tanda

positif menunjukkan adanya hubungan langsung atau hubungan yang berbanding

lurus antara kedua variabel yang berarti setiap kenaikan nilai-nilai X akan diikuti

dengan kenaikan nilai-nilai Y. Sedangkan tanda negatif menunjukkan adanya

hubungan yang berbanding terbalik, artinya setiap kenaikan nilai-nilai X akan

diikuti dengan penurunan nilai-nilai Y, dan setiap penurunan nilai-nilai X akan

diikuti dengan kenaikan nilai-nilai Y. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut :

a. Jika nilai r sama dengan +1 atau mendekati +1, maka hubungan antara kedua

variabel sangat kuat dan positif.

b. Jika nilai r sama dengan -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua

variabel sangat kuat dan negatif.

c. Jika nilai r sama dengan nol atau mendekati nol, maka hubungan antara kedua

variabel sangat lemah dan tidak ada.

2. Koefisien Determinasi

Selanjutnya, untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel X (tingkat

(25)

maka peneliti menggunakan teknik koefisien determinasi (KP) dengan rumus

sebagai berikut :

(Riduwan, 2011:81)

Keterangan :

KP = Nilai koefisien determinasi

r = Nilai koefisien korelasi

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel X terhadap Y.

Berikut adalah tahap-tahap uji hipotesis.

a. Hipotesis :

H0: ρ= 0, Tidak terdapat pengaruh tingkat kenaikan penyaluran kredit terhadap

tingkat kenaikan profitabilitas.

Ha: ρ ≠ 0, Terdapat pengaruh tingkat kenaikan penyaluran kredit terhadap

tingkat kenaikan profitabilitas.

Untuk menguji keberartian koefisien korelasi antar variabel X dan Y

dilakukan dengan membandingkan t hitung dant tabel, yaitu dengan uji signifikansi

dengan rumus:

t hitung = √

(Riduwan, 2011:83)

Keterangan:

(26)

56

r = Koefisien korelasi

n = Jumlah sampel

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah:

Jika thitung ≥ ttabel, maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh antara tingkat

kenaikan penyaluran kredit terhadap tingkat kenaikan profitabilitas.

Jika thitung ≤ ttabel, maka H0 diterima artinya tidak terdapat pengaruh antara

tingkat kenaikan penyaluran kredit terhadap tingkat kenaikan profitabilitas.

b. Menentukan taraf nyata dan derajat kebebasan (dk) :

α = 0,05

(27)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam

penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran tingkat kenaikan penyaluran kredit PT Bank Pundi Indonesia Tbk

menunjukkan peningkatan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan kredit

konsumsi, modal kerja dan investasi yang direalisasikan melalui kredit mikro

yang merupakan pengembangan usaha PT Bank Pundi Indonesia Tbk dalam

membantu pelaku usaha dalam pengembangan usaha dengan potensi pasar

yang tinggi.

2. Gambaran tingkat kenaikan profitabilitas yang diproksikan dengan ROA

(Return On Assets) menunjukkan penurunan. Penurunan tersebut disebabkan

karena adanya masa konsolidasi dan proses transisi menuju transformasi

bisnis sebagai langkah penyehatan bank, dengan adanya peningkatan jumlah

kantor sebanyak 207 kantor cabang dan karyawan yang mengakibatkan

meningkatnya beban administrasi, beban tenaga kerja dan tunjangan lainnya

yang menyebabkan meningkatnya beban operasional.

3. Berdasarkan pengujian hipotesis diperoleh bahwa tingkat kenaikan penyaluran

kredit tidak berpengaruh terhadap tingkat kenaikan profitabilitas. Hal tersebut

disebabkan faktor internal dan faktor eksternal bank. Faktor eksternal bank

(28)

89

tahun 2008 dan suku bunga yang berubah-rubah yang mengakibatkan nasabah

enggan untuk menyimpan dananya di bank. Faktor internal bank terdiri dari

perlambatan dalam pencairan kredit, usaha nasabah yang mengalami

kebangkrutan, Menurunnya pendapatan operasional dan meningkatnya beban

operasional, total aset yang meningkat tanpa diimbangi dengan peningkatan

laba sebelum pajak, perluasan kantor cabang sehingga terjadi peningkatan

kenaikan pada biaya tenaga kerja dan tunjangan.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat

diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. PT. Bank Pundi Indonesia Tbk diharapkan agar dapat terus meningkatkan

kinerja keuangan bank. Kinerja keuangan bank merupakan gambaran prestasi

yang dicapai bank dari kegiatan operasionalnya pada suatu periode tertentu

yang menyangkut aspek penyaluran kredit yang diukur dengan profitabilitas.

Peningkatan penyaluran kredit bank dapat dilakukan salah satunya dengan

cara memberdayakan usaha mikro dan meningkatkan akses pembiayaannya

dengan harapan agar nasabah mampu untuk memanfaatkan kredit yang

diberikan.

2. Peningkatan profitabilitas bank dapat dilakukan salah satunya dengan cara

memperbesar alokasi kredit yang diberikan sehingga dapat memperbanyak

produk kredit yang ditawarkan bank dan akan meningkatkan bunga yang

(29)

3. Untuk peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai tingkat

penyaluran kredit terhadap tingkat kenaikan profitabilitas, disarankan agar

memilih indikator yang berbeda dengan penelitian ini misalnya dengan

menggunakan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional

(BOPO). Selain itu dengan memiih satu atau beberapa bank sebagai objek

penelitiannya dan menambah banyak tahun yang digunakan untuk penelitian.

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Abdullah, F. (2005). Manajemen Perbankan. Cetakan ketiga. UMM Press. Malang

Dendawijaya, L. (2009). Manajemen Perbankan. Bogor : Ghalia Indonesia.

Fahmi, I. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Hasibuan, H.M. (2002). Dasar – dasar Perbankan. Jakarta : Bumi Aksara

J. Gitman, L. (2009). Principles of Managerial Finance. The United States of Canada.

Kasmir. (2002). Manajemen Perbankan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Kasmir. (2002). Dasar-dasar Perbankan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Kasmir. (2009). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Suhardjono. (2002) Manajemen Perbankan edisi pertama. Yogyakarta: BPFE.

Martono. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Yogyakarta: Ekonisia.

Mulyono, T.P. (2001). Manajemen Perkreditan bagi Bank Komersil (Edisi 4). Yogyakarta: BPFE.

Firdaus, R. (2003). Manajemen Perkreditan Bank Umum. Bandung: Alfabeta.

Riduwan.(2011). Pengantar Statistika.Bandung: Alfabeta

(31)

Sastradipoera, K. (2004). Strategi Manajemen Bisnis Perbankan. Bandung: Kappa-Sigma.

Sinungan, M. (2000). Manajemen Dana Bank. Edisi Kedua. Jakarta:Bumi Aksara

Siamat, D. (2005). Manajemen Lembaga Keuangan Edisi Kelima. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Somashekar, NT. (2010). Banking. New Delhi: New Age International (P) Limited, Publishers.

Sugiyono. (2006). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Harahap, S.S. (2008). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Taswan. (2006). Manajemen Perbankan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Tim Dosen. (2007). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung: UPI

Y. Sri Susilo, Sigit Triandaru, Santoso. (2000). Bank dan Lembaga Keuangan lainnya Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.

Jurnal :

Ramlall, I. (2009). Bank Specific, Industry Specific And Macro Economic Determinants of Profitability in Taiwanese Banking System: Under Panel Data Estimation: International Research Journal of Finance and Economics. ISSN. 1450-2887. Issue 34 (2009) © Euro Journals Publishing, Inc 2009. (4 Oktober 2013)

Alkasim, F. (2005). Jurnal the profitability of islamic and conventional banking in the GCC countries: A comparative study. (26 Juli 2013)

Rusydi, M dan Hafid, F. (2007). Pengaruh Tingkat Penyaluran Kredit Dan Tingkat Kredit Macet Pada PT Bank XYZ Cabang Pangkep.

http://fekonunismuh.files.wordpress.com/2011/01/03-m-rusydi.pdf. (26 Juli 2013 )

(32)

Kurniawan, Rizal. (2011). Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit terhada Return on Assets (ROA) Survey pada PT BPR Pola Dana Tasikmalaya. http://journal.unsil.ac.id/download.php?id=327 (26 Juli2013)

Sehrish Gul, Faiza Irshad and Khalid Zaman. (2011). Factors Affecting Bank Profitability in Pakistan. (Impact of assets, loans, equity, deposits, economic growth, inflation and market capitalization on major profitability indicators is return on assets (ROA, return on equty (ROE),

Net Interest Margin (NIM).

http://rejournal.eu/portals/0/arhiva/gul%20et%20al%20%20je%2039.pdf. (27 Juli 2013)

Xiao Han dan Ji-Yong Seo. (2012). Influential Factors In Lending and

Profitability In Commercial Chinese Banks.

http://www.academicjournals.org/ajbm/PDF/pdf2012/12Sept/Han%20and a%20S eo.pdf. (28 Juli 2013)

Sumber Internet :

Gambar

Gambar 1.1 Perkembangan Return on AssetsGambar 2.1  (ROA) .................................................
TABEL 1.1 Data Posisi Bank Berdasarkan Profitabilitas Tahun 2006-2010
Tabel 1.2 Perkembangan Return on Assets
TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL

Referensi

Dokumen terkait

Laboratorium Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan di Puskesmas yang melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia untuk

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca teks narasi untuk siswa kelas delapan SMP N

[r]

Jika ditinjau dari faktor KAM, maka kemampuan pemahaman matematis, koneksi matematis dan komunikasi matematis siswa pada kelompok KAM sedang dan rendah, untuk

Kapasitas Produksi : kapasitas produksi Polimer Emulsi (bahan cat, bahan pembuat textile, lem kertas) ± 5.000 ton/thn, Unsaturated Polyester Resin (bahan pelapis,

Perte- muan ke Tujuan Pembelajaran Khusus Subpokok Bahasan dan rincian materi Proses Pembelajaran (Kegiatan Mahasiswa) Tugas dan Evaluasi Media dan Buku Sumber..

Pada penulisan ilmiah ini, yang berjudul Pembuatan Perangkat Lunak Aplikasi Pengkoleksian Cd Laguku Disertai Dengan Wave Menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 menjelaskan

Hubungan antara Konsumsi Makanan dengan Kejadian Hipertensi Pada Lansia (Studi Di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Jember).. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat,