DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
ii
UCAPAN TERIMA KASIH
iii
DAFTAR ISI
v
DAFTAR SIMBOL
viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1
1.2 Rumusan dan Batasan Masalah
3
1.3 Tujuan Penulisan
3
1.4 Sistematika Penulisan
4
BAB II DASAR TEORI
2.1 Himpunan dan Fungsi
6
2.2 Beberapa Konsep dalam
ℝ
8
2.3 Supremum dan Infimum
10
2.4 Barisan dan fungsi dalam
ℝ
12
2.5 Ruang-ruang Himpunan
16
2.7 Barisan pada Perluasan Bilangan Real
[−∞, ∞]
30
2.8 Ukuran Lebesgue
31
2.9 Fungsi Terukur Lebesgue
37
BAB III INTEGRAL LEBESGUE
3.1 Integral Lebesgue dari Fungsi Khusus yang Terukur dan Sifat-sifatnya
51
3.2 Integral Lebesgue dari Fungsi Tak Negatif yang Terukur dan
Sifat-sifatnya
57
3.3 Integral Lebesgue dari Fungsi Umum yang Terukur dan Sifat-sifatnya
62
BAB IV RUANG
4.1 Definisi ruang
dan sifat-sifat dasar yang berlaku didalamnya
78
4.2 Ketaksamaan Holder dan Ketaksamaan Minkowski
83
4.3 Ruang Banach
95
4.4 Kekonvergenan dalam Rata-rata
105
4.5 Sifat-sifat Ruang Banach
109
4.6 Fungsional Linear Terbatas pada Ruang
112
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
122
DAFTAR PUSTAKA
125
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Integral Lebesgue merupakan suatu perluasan dari integral Riemann.
Sebagaimana telah diketahui, pengkonstruksian integral Riemann dilakukan
dengan cara pemartisian domain suatu fungsi yang berbentuk interval menjadi
subinterval-subinterval, yang kemudian ditentukan limit jumlah Riemann atas dan
jumlah Riemann bawah dari fungsi tersebut. Berbeda dengan integral Riemann,
integral Lebesgue dari suatu fungsi terukur didefinisikan berdasarkan pendekatan
fungsi sederhana. Pengkonstruksiannya dilakukan dengan cara pemartisian range
dari fungsi terukur Lebesgue yang bernilai tak negatif ke dalam berhingga buah
subinterval, kemudian ditetapkan sebuah nilai dari setiap subinterval tersebut
untuk merepresentasikan nilai-nilai dari barisan fungsi sederhana yang mendekati
fungsi terukur tersebut. Cara seperti itu menunjukkan bahwa setiap fungsi terukur
tak negatif dapat didekati oleh suatu fungsi sederhana.
(selanjutnya disebut
∞)
, norm pada
∞didefinisikan sebagai supremum essensial
dari fungsi di dalamnya.
Sifat-sifat yang akan dikaji pada ruang
dimotivasi oleh pembahasan
sifat-sifat yang berlaku pada ruang yang merupakan kumpulan barisan skalar
dengan norm yang didefinisikan berdasarkan jumlahan dan supremum dari
barisan-barisan didalamnya. Kajian yang menarik dari ruang
adalah bahwa
ruang tersebut merupakan ruang Banach, yaitu ruang Norm yang memenuhi sifat
kelengkapan. Dalam pembuktian bahwa ruang adalah ruang Norm, diperlukan
ketaksamaan Holder dan Minkowski. Namun, ketaksamaan-ketaksamaan tersebut
hanya berlaku untuk
1 ≤
≤ ∞
, sedangkan untuk
0 <
< 1
, kedua
ketaksamaan tersebut tidak berlaku. Kemudian khusus untuk
= 2
, merupakan
ruang Hilbert yaitu ruang Banach dengan Norm yang diinduksi dari hasil kali
dalamnya.
Pada karya tulis ini pertama-tama akan dikaji mengenai pengkonstruksian
integral Lebesgue beserta beberapa sifatnya. Selanjutnya akan ditunjukkan apakah
merupakan ruang Banach dan ruang Hilbert dengan kondisi-kondisi yang
serupa pada . Selain itu akan dikaji pula mengenai kekonvergenan barisan dan
beberapa sifat pada ruang Banach
. Terakhir, akan dikaji fungsional linear
terbatas pada
, khususnya kajian tentang Teorema Representasi Riesz.
1.2 Rumusan dan Batasan masalah
didefinisikan integral Lebesgue dari fungsi-fungsi khusus yang terukur Lebesgue
yang akan digunakan untuk mengkonstruksi integral Lebesgue untuk fungsi
umum yang terukur. Selanjutnya integral Lebesgue beserta sifat-sifatnya akan
digunakan dalam pembahasan ruang
beserta sifat-sifat yang berlaku di
dalamnya.
Rumusan masalah yang akan dikaji dalam karya tulis ini adalah :
a.
Bagaimana pengkonstruksian integral Lebesgue dan sifat-sifat apa saja
yang berlaku pada integral Lebesgue?
b.
Bagaimana pendefinisian dari ruang
dan sifat-sifat dasar apa saja yang
berlaku pada ruang tersebut?
c.
Kondisi apa yang harus dipenuhi agar
menjadi sebuah ruang Banach
dan ruang Hilbert?
d.
Bagaimana kekonvergenan pada ruang Banach
dan sifat-sifat apa saja
yang berlaku pada ruang tersebut?
e.
Bagaimana fungsional linear terbatas di dalam ruang
?
Adapun pada karya tulis ini, materi yang disajikan terbatas pada
pembahasan kelas-kelas ruang
, sifat-sifat ruang Banach
, dan fungsional
terbatas pada ruang
.
1.3 Tujuan penulisan
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk :
b.
Mendeskripsikan kelas-kelas pada ruang
dan sifat-sifat dasar yang
berlaku pada ruang tersebut.
c.
Mengetahui kondisi yang harus dipenuhi agar
menjadi sebuah ruang
Banach dan ruang Hilbert.
d.
Mempelajari konsep kekonvergenan pada ruang Banach
dan
mengetahui sifat-sifat yang berlaku pada ruang tersebut.
e.
Mempelajari fungsional linear terbatas pada ruang
.
1.4 Sistematka Penulisan
Sistematika penulisan karya ilmiah ini antara lain :
1.
BAB I (Pendahuluan), pada bab ini dibahas mengenai latar belakang
masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan masalah, dan sistematika
penulisan.
2.
BAB II (Dasar Teori), pada bab ini dibahas dasar-dasar teori yang
mendukung pembahasan ruang
, di antaranya adalah teori himpunan,
fungsi, ruang Vektor, ruang Metrik, ruang Banach, ruang Hilbert,
kekonvergenan dari barisan bilangan real dan barisan fungsi bernilai real,
ukuran Lebesgue, dan fungsi terukur Lebesgue beserta beberapa sifatnya.
3.
BAB III (Integral Lebesgue untuk Fungsi-fungsi Terukur Lebesgue), pada
terukur, fungsi terukur tak negatif, dan fungsi terukur yang lebih umum
beserta beberapa sifat dasarnya.
4.
BAB IV (Ruang
), pada bab ini akan dibahas mengenai pendefinisian
dari ruang
beserta beberapa sifatnya, ketaksamaan Holder, ketaksamaan
Minkowski beserta kebalikannya . Di sini juga dijelaskan kondisi apa saja
yang harus terpenuhi agar ruang
menjadi sebuah ruang Banach dan
ruang Hilbert. Kemudian akan dibahas juga sifat-sifat dari
, diantaranya
kekonvergenan dalam rata-rata dan fungsional linear terbatas pada
.
5.
BAB V (Penutup), bab ini memberikan kesimpulan dari keseluruhan isi
BAB III
INTEGRAL LEBESGUE
Pada bab sebelumnya telah disebutkan bahwa ruang
dibangun oleh
fungsi-fungsi terukur dan memenuhi sifat yang berkaitan dengan integral
Lebesgue. Kajian mengenai keterukuran suatu fungsi telah dibahas pada bab II.
Selanjutnya, pada bab ini akan dikaji teori dari integral Lebesgue yang meliputi
definisi dan sifat-sifatnya. Pada subbab 3.1 akan dibahas terlebih dahulu integral
Lebesgue dari fungsi-fungsi khusus, yaitu fungsi karakteristik dan fungsi
sederhana, kemudian pada subbab 3.2 akan dibahas teori integral Lebesgue dari
fungsi tak negatif.
Terdapat fakta bahwa sebarang fungsi terukur tak negatif dapat didekati
oleh suatu fungsi sederhana. Hal ini mengakibatkan Integral Lebesgue untuk
fungsi terukur yang lebih umum juga dapat dikonstruksi melalui pendekatan
integral Lebesgue untuk fungsi sederhana.
Definissi 3.1.1 (Fungsi Karakteristik)
Misalkan E adalah sebuah himpunan terukur dan
⊆
. Fungsi karakteristik
untuk himpunan A yaitu
: → {0,1}
yang didefinisikan dengan,
= 1
0
∈
∉
Fungsi Dirichlet adalah salah satu contoh dari fungsi karakteristik untuk
bilangan rasional
ℚ
. Fungsi ini merupakan salah satu fungsi yang terintegralkan
Lebesgue sebagaimana pada pembahasan selanjutnya.
Teorema 3.1.2
Misalkan E adalah sebuah himpunan terukur. Fungsi karakteristik
dari
himpunan
⊆
, adalah terukur jika dan hanya jika adalah himpunan terukur.
Integral Lebesgue untuk fungsi karakteristik dari himpunan yang terukur
didefinisikan sebagai ukuran Lebesgue dari irisan domain fungsi tersebut dengan
himpunan , sebagaimana dinyatakan dalam definisi berikut ini.
Definisi 3.1.3
Misalkan
: → {0,1}
adalah fungsi karakteristik yang terukur dan A adalah
subset terukur dari E. Integral Lebesgue untuk fungsi karakteristik
didefinisikan sebagai
Definisi 3.1.4 (Fungsi Sederhana)
Misalkan adalah sebuah himpunan terukur,
dengan
= 1,2,3, … , $
adalah
subset-subset dari E yang saling lepas dengan
⋃$=1=
dan misalkan
&
adalah bilangan real berbeda yang berhingga banyaknya. Sebuah fungsi
sederhana
': → −∞, ∞
didefinisikan sebagai
' ≔ + &
, -./
,01
.
Jika nilai
&
dibatasi menjadi
0 ≤ &
,< ∞
maka fungsi sederhana yang
telah didefinisikan sebelumnya disebut fungsi sederhana tak negatif. Berdasarkan
Definisi 3.1.4, setiap fungsi sederhana adalah sebuah kombinasi linear berhingga
dari fungsi karakteristik. Perhatikan bahwa sebarang fungsi yang didefinisikan
pada himpunan terukur, misalkan , yang hanya mempunyai berhingga banyak
nilai yang berbeda
&
1,&
2, … , &
5dapat selalu dituliskan sebagai fungsi sederhana
6
= ∑ &
:801 8 -9di mana
= { ∈ : 6
= & }
dan
⋃5=1=
.
Contoh 3.1.5
Misalkan diberikan interval tertutup dan terbatas
[ , <] ⊂ ℝ
. Untuk
=
1,2,3, … , 5
, misalkan
@ = [
−1,
sedemikian sehingga
⋃5=1@
= [ , <]
dan
misalkan juga
A
adalah suatu bilangan real tak negatif. Jika
@adalah fungsi
karakteristik untuk masing-masing interval
@
maka hasil jumlah
'
= + A
B :adalah sebuah fungsi tangga yang juga merupakan fungsi sederhana karena
masing-masing subinterval
@
adalah terukur. Selanjutnya ambil dua buah interval
[0,1] dan (1,2], jika
'
= 2
ℚ∩[E,1]+ 3
ℚ∩ 1,G]Maka
'
adalah sebuah fungsi sederhana sebab interval [0,1] dan (1,2] terukur dan
'
hanya memiliki berhingga buah nilai yang berbeda, namun
'
bukan merupakan
fungsi tangga.
Teorema 3.1.6
Misalkan s adalah sebuah fungsi sederhana yang didefinisikan pada himpunan
terukur E, dalam bentuk
' ≔ ∑
/,01&
, -.. Fungsi sederhana s adalah terukur jika
dan hanya jika masing-masing himpunan
dengan
= 1,2,3, … , $
adalah
himpunan terukur.
Teorema berikut ini menjelaskan bahwa untuk sebarang fungsi terukur,
dapat ditemukan suatu barisan fungsi sederhana yang konvergen ke fungsi terukur
tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa sebarang fungsi terukur dapat didekati oleh
fungsi sederhana.
Teorema 3.1.7
Misalkan
6: → [0, ∞]
adalah sebuah fungsi terukur. Terdapat barisan fungsi
sederhana
'
:yang terukur pada sedemikian sehingga
a)
0 ≤ '
1≤ '
G≤ ⋯ ≤ 6.
Bukti
Misalkan diberikan sebuah fungsi terukur
6: → [0, ∞]
, akan ditunjukkan bahwa
terdapat barisan dari fungsi-fungsi sederhana yang memenuhi kondisi di atas.
Untuk
5 ∈ ℕ
dan
1 ≤ ≤ 52
:, partisikan
[0, ∞]
ke dalam subinterval-subinterval
yang tidak saling tumpang tindih
@
5,oleh
@
5,=
J− 1
2
5, 2
5KKemudian definisikan juga
5,
= 6
−1LM−125,
25NNdan
O
5= 6
−1P[5, ∞ Q.Definisikan fungsi sederhana
'
5pada dengan
'
5=
+2
− 1
5 525=1 5,
+ 5
O5Sehingga
'
5adalah fungsi sederhana yang terukur untuk setiap
5 ∈ ℕ
, karena
5,dan
O
5masing-masing adalah himpunan terukur. Sekarang ambil sebarang
5, $ ∈ ℕ
dengan
5 ≤ $
, perhatikan bahwa,
'
5=
+− 1
2
5 525=1 5,
+ 5
O5≤
+2
− 1
$$2$
=1 $,
+ $
O$= '
$dengan demikian
'
:monoton naik. Selanjutnya akan dibuktikan bagian b). Jika
6
< ∞
(dengan kata lain f terbatas), yaitu misalkan
6
≤ R
di mana
R
adalah konstanta real positif. Karena
6
≤ R
, terdapat bilangan asli terkecil
5
0di mana
R < 5
Esedemikian sehingga untuk setiap
∈
berlaku
∈ S
:T,8:TGUT
Maka untuk setiap
∈
dan
5 ∈ ℕ
di mana
5 ≥ 5
E, terdapat
∈ ℕ
sedemikian
sehingga
− 1
2
5≤ 6
< 2
5⟺ 0 ≤ 6
− − 1
2
5< 1
2
5.
Misalkan diberikan sebarang
X > 0
, terdapat
5
1∈ ℕ
sedemikian sehingga
|6− '
5 |<
215< X
untuk setiap
5 ≥ 5
1≥ 5
Edan untuk setiap
∈
. Jika
6
= ∞
, maka definisikan
'
5= 5
, sehingga
lim
5→∞P'5 Q= ∞.
Selanjutnya akan didefinisikan integral Lebesgue untuk fungsi sederhana
yang terukur, kemudian akan dibahas juga sifat-sifatnya
.
Definisi 3.1.8
Misalkan s adalah sebuah fungsi sederhana yang terukur pada E dengan bentuk
' = + &
8 -9:
801
,
Dimana
&
1, &
2, … , &
5adalah nilai yang berbeda dari s dan
⋃5=1=
, dan
misalkan A adalah subset terukur dari E. Integral Lebesgue untuk fungsi
sederhana s atas himpunan A didefinisikan sebagai
'
=
+5&
∩ .
=1
Penetapan
0. ∞ = 0
digunakan di sini, sebab mungkin terjadi
& = 0
untuk
suatu
i
sedangkan
8∩
= ∞
.
Misalkan u dan v adalah dua buah fungsi sederhana yang terukur dan terdefinisi
pada E. Jika
⊆
dimana A terukur, maka
a)
^_ + `
=
^_
+
^` .
b)
^A_
= A
^_ .
c)
_ ≤ ` . a.
$
^ _
-≤ ^ `
-.
d)
_ = ` . a.
$
^ _
-= ^ `
-.
e)
_ ≥ 0 . a.
5 ^ _
-= 0, $
_ = 0 . a.
.
f)
b^_
b≤
^ |_|.
Teorema 3.1.10
Misalkan u adalah sebuah fungsi sederhana yang didefinisikan pada E dan
, c ⊆
dengan A dan B adalah himpunan terukur.
a)
Jika
∩ c = ∅
maka
^∪c_
=
^_
+
^c_
.
b)
Jika
⊆ c
dan
_ ≥ 0
maka
^_
≤
^c_
.
3.2 Integral Lebesgue untuk Fungsi Tak Negatif yang Terukur Lebesgue dan
Sifat-sifatnya
Definisi 3.2.1
Misalkan adalah sebuah himpunan terukur dan misalkan diberikan sebarang
fungsi
6: → [0, ∞]
. Bagian positif
6
+dari fungsi
6
didefinisikan sebagai,
6
+= 6 ,
0, 6
6
≥ 0
< 0
Dan bagian negatif
6
−dari fungsi
6
didefinisikan sebagai,
6
−= −6 ,
0, 6
6
≥ 0.
< 0
Selanjutnya akan diperlihatkan bahwa bagian positif dan bagian negatif
dari sebuah fungsi terukur adalah terukur, Sebagaimana teorema berikut ini.
Teorema 3.2.2
Misalkan adalah sebuah himpunan terukur. Jika
6: → [0, ∞]
adalah sebuah
fungsi terukur, maka
6
+dan
6
−adalah fungsi teurukur.
Bukti
Misalkan
6
adalah sebarang fungsi terukur yang didefinisikan pada
, akan
ditunjukkan bahwa
6
+dan
6
−adalah fungsi terukur. Berdasarkan definisi dari
6
+dan
6
−, bagian positif dan bagian negatif dari fungsi
6
dapat dituliskan secara
berturut-turut sebagai,
6
+= max{6 , 0}
Dan
Karena fungsi
6
terukur, maka berdasarkan Teorema 2.9.12 fungsi
6
+dan
6
−adalah terukur.
Dapat dilihat bahwa baik
6
+maupun
6
−bernilai tak negatif dan dapat
dituliskan,
6 = 6
i− 6
j|6|
= 6
+− 6
−.
Selanjutnya akan didefinisikan integral Lebesgue untuk fungsi terukur tak
negatif dan beberapa sifat dari integral tersebut.
Definisi 3.2.3
Misalkan E adalah himpunan terukur dan
6 ∶ → [0, ∞]
adalah sebuah fungsi
terukur yang bernilai tak negatif. Integral Lebesgue untuk f didefinisikan oleh
6
≔ sup
o' : ' 6_5p' qar_ _r 'a arℎ 5 5 0 ≤ ' ≤ 6t
.
Ketika f diintegralkan atas sebuah himpunan terukur
⊆
, diperoleh
6
≔ sup
o' : ' 6_5p' qar_ _r 'a arℎ 5 5 0 ≤ ' ≤ 6t
.
Berikut ini akan dibahas mengenai sifat kemonotonan dan kelinearan dari
integral Lebesgue untuk fungsi bernilai tak negatif yang terukur Lebesgue.
Teorema 3.2.4
a)
Jika
6 ≤ p . a
pada A maka
^6
≤
^p
.
b)
Untuk
> 0, 6 + p
dan
&6
adalah fungsi terukur non negative maka
6 + p
= 6
+ p
Dan
&6
= & 6 .
Bukti.
Pertama akan dibuktikan bagian a). Misalkan diberikan dua buah fungsi
terukur sederhana
6, p: → [0, ∞]
dengan
6 ≤ p . a.
. Misalkan
_
dan
`
adalah
sebarang fungsi terukur sederhana pada yang memenuhi sifat
0 ≤ _ ≤ 6
dn
0 ≤ ` ≤ p
secara berturut-turut. Karena
_ ≤ `
akibatnya diperoleh
_ ≤ p
pada
, sehingga
_
≤ sup
o` : 0 ≤ ` ≤ pt
= p .
Jika diambil supremum atas seluruh fungsi sederhana
_
maka akan diperoleh,
6
= sup
o_ : 0 ≤ _ ≤ 6t
≤ p .
sup
o` : 0 ≤ ` ≤ A6t
= sup
o&_ : 0 ≤ &_ ≤ &6t
= & sup o _
-: 0 ≤ _ ≤ 6t.
Dengan demikian,
&6
= & 6 .
Selanjutnya akan diperlihatkan bahwa,
6 + p
= 6
+ p ,
Yaitu menunjukkan kedua peryataan berikut berlaku:
i)
^6 + p
≥
^6
+
^p
ii)
^6 + p
≤
^6
+
^p .
Pertama akan diperlihatkan pernyataan i) berlaku. Misalkan
_
dan
`
adalah dua
buah fungsi sederhana terukur dengan
0 ≤ _ ≤ 6
dan
0 ≤ ` ≤ p
pada . Karena
0 ≤ _ ≤ 6
dan
0 ≤ ` ≤ p
akibatnya diperoleh
_ + ` ≤ 6 + p
, dengan
menggunakan definisi integral Lebesgue untuk fungsi
6 + p
atas
dan
berdasarkan sifat kelinearan integral untuk fungsi sederhana, diperoleh
6 + p
= sup
o_ + `
: 0 ≤ _ + ` ≤ 6 + pt
≥
_ + `
= _
-+ `
-.
6 + p
≥ 6
+ p .
Untuk ketaksamaan sebaliknya, misalkan
u
adalah sebuah fungsi terukur
sederhana pada , misalkan
_ = min{u, 6}
dan
` = u − _
, di mana
_
dan
`
adalah fungsi terukur sederhana dan lebih lanjut diperoleh
0 ≤ _ ≤ 6
dan
0 ≤ ` ≤ p
pada . Dengan demikian,
u
= _
+
〱
≤ 6
+ p .
Dengan mengambil supremum atas seluruh
u
diperoleh
6 + p
≤ 6
+ p .
Karena pernyataan i) dan ii) berlaku, maka dapat disimpulkan bahwa
6 + p
= 6
+ p .
3.3 Integral Lebesgue untuk Fungsi Umum yang Terukur Lebesgue dan
Sifat-sifatnya
Sebelumnya telah didefinisikan integral Lebesgue untuk fungsi-fungsi
khusus, dimulai dari fungsi karakteristik sampai dengan fungsi tak negatif yang
terukur. Selanjutnya, akan didefinisikan integral Lebesgue untuk sebarang fungsi
yang terukur dan akan dikaji juga sifat-sifatnya.
Definisi 3.3.1
Misalkan
6: → [0, ∞]
adalah fungsi terukur. Integral Lebesgue untuk fungsi f
6
= 6
+− 6
−.
Fungsi f dikatakan terintegralkan Lebesgue jika masing-masing
^6
+dan
^
6
−bernilai hingga.
Koleksi semua fungsi yang terintegralkan Lebesgue akan dinotasikan
dengan
1. Selanjutnya, akan dibahas beberapa sifat-sifat dasar dari integral
Lebesgue untuk sebarang fungsi terukur yang umum.
Teorema 3.3.2
Misalkan
6: → [0, ∞]
adalah sebuah fungsi terukur dan A adalah subset
terukur dari E. Fungsi f terintegralkan Lebesgue atas A jika dan hanya jika
|6|terintegralkan atas A.
Bukti
Misalkan f adalah sebuah fungsi terukur dan
⊆
himpunan terukur. Pertama
asumsikan bahwa
6 ∈
1, akan diperlihatkan bahwa
|6|∈
1. Karena
6 ∈
1,
diperoleh
6
< ∞,
dengan demikian haruslah
6
+< ∞ dan 6
−< ∞.
|6|
=
P6++ 6
−Q= 6
++ 6
−< ∞.
Jadi dapat disimpulkan bahwa
|6|∈
1.
Selanjutnya asumsikan bahwa
|6|∈
1, akan ditunjukkan bahwa
6 ∈
1.
Karena
|6|∈
1, akibatnya
|6|
= 6
++ 6
−< ∞
dengan demkian,
6
+< ∞ dan 6
−< ∞.
Sehingga diperoleh,
6
= 6
+− 6
−< ∞.
Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa
6 ∈
1.
∎
Teorema 3.3.3
Misalkan
6
adalah sebuah fungsi terukur dan A adalah himpunan terukur dengan
⊆
. Jika terdapat sebuah fungsi
p ∈
1sedemikian sehingga
|6|≤ p
, maka
6 ∈
1.
Bukti
6
−≤ p
. Karena ketiga fungsi
6
+, 6
−, dan p
terukur dan tak negatif, berdasarkan
Teorema 3.2.4 diperoleh,
6
+≤ p dan 6
−≤ p .
Karena
p ∈
1maka,
6
+< ∞ dan 6
−< ∞
Dengan demikian,
6
+= 6
+− 6
−< ∞.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa
6 ∈
1.
Berikut ini akan disajikan beberapa Teorema mengenai sifat-sifat dasar
Integral Lebesgue. Teorema ini adalah perumuman dari beberapa sifat-sifat dasar
Integral Lebesgue yang telah disajikan pada subbab sebelumnya.
Teorema 3.3.4
Jika
6, p ∈
1dengan
6, p: → [0, ∞]
maka:
a)
Fungsi
A6 ∈
1di mana c adalah sebarang konstanta, dan
A6
= A 6 .
b)
Fungsi
6 + p ∈
1, dan
6 + p
= 6
+ p .
6
≤ p .
d)
Jika
1dan
2adalah himpunan terukur yang saling lepas di E, maka
6 + p
1∪ 2= 6
1+ p
2.
e)
Jika
≤ 6 ≤ <
di mana dan
<
adalah sebarang konstanta, maka
.
≤ 6
x
≤ <.
Bukti
Misalkan diberikan sebarang
6, p ∈
1dan sebarang konstanta
A
, akan
diperlihatkan bahwa pernyataan a), b), c) dan d) berlaku.
Pertama akan dibuktikan bagian a), asumsikan bahwa
A ≥ 0
, akibatnya
A6
+=
A6
+dan
A6
−= A6
−. Sehingga, berdasarkan Definisi 3.3.1 diperoleh
A6
= A6
+− A6
−= A 6
i x− A 6
j x= A y 6
i x− 6
j xz
= A 6
x
.
A6
= −A6
−− −A6
+= −A 6
j x+ A 6
i x= A 6
x
.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
A6
= A 6 .
Berikutnya akan dibuktikan bagian b). Diketahui bahwa
6, p ∈
1,
akibatnya berdasarkan Teorema 3.3.2
|6|,|p|∈
1. Karena
|6|dan
|p|adalah
fungsi terukur yang bernilai tak negatif, maka berdasarkan Teorema 3.2.4
|6|+
|p|terintegralkan atas dan berdasarkan ketaksamaan segitiga, diperoleh
|6 + p|
≤
|6|+
|p|< ∞.
Dengan demikian
|6 + p|∈
1, dan
6 + p ∈
1. Lebih jauh, diperoleh
6 + p
=
P6+− 6
−+ p
+− p
−Q= P6
i+ p
i− 6
j+ p
jQ
x=
6
i+ p
i x+
6
j+ p
j x= y 6
i x− 6
j xz + y p
i xSelanjutnya akan dibuktikan bagian c). Diketahui bahwa
6 ≤ p . a.
. Hal
ini mengakibatkan
p − 6 ≥ 0
. Oleh karena itu, diperoeh
p − 6
≥ 0
Dengan menggunakan hasil dari pernyataan b) didapatkan,
p
= p − 6
+ 6
≥ 6 .
Dengan demikian terbukti bahwa
^6
≤
^p
.
Untuk membuktikan bagian d) perhatikan bahwa,
6
1∪ 2= 6
1∪ 2= 6
x{+ 6
x|= 6
x{
+ 6
x|
.
Terakhir, bagian e) jelas berlaku, karena
^1
=
.
∎
Teorema 3.3.5
Jika
6 ∈
1dengan
6: → [0, ∞]
, maka
b^6
b≤
^ |6|.
Bukti
Misalkan diberikan sebarang fungsi
6 ∈
1, karena
6 = 6
i− 6
jdan
|6|= 6
++
6
−, dengan menggunakan ketaksamaan segitiga diperoleh
= } 6
i x− 6
j x}
≤ } 6
i x} + } 6
j x}
≤ 6
i x+ 6
j x= |6|
x
.
Jadi terbukti bahwa
b^6
b=
^ |6|.
∎
Berikut ini akan disajikan Teorema-teorema yang menjadi konsep penting
dari pembahasan ruang
~, terutama pada pembahasan barisan fungsi di
~dan
fungsional linear terbatas.
Teorema 3.3.6 (Teorema Konvergensi Terbatas)
Misalkan
•65€adalah sebuah barisan dari fungsi-fungsi terukur yang terdefinisi
pada himpunan terukur E dengan
< ∞
dan misalkan
|6 |≤ •
untuk
setiap x dan n dan untuk suatu bilangan real M. Jika
6
= lim
:→‚6
:untuk
setiap
∈
, maka
Teorema kekonvergenan monoton menjamin bahwa barisan fungsi pada
1yang bernilai tak negatif dan konvergen akan memiliki limit fungsi di
1jika
barisan fungsi tersebut monoton naik.
Teorema 3.3.7 (Teorema Kekonvergenan Monoton)
Misalkan
6
:adalah sebuah barisan dari fungsi-fungsi terukur pada . Jika
0 ≤ 6
1≤ 6
G≤ ⋯ ≤ 6
:dan
lim
5→∞6
5= 6
, untuk setiap
∈
,
maka
6
terukur dan,
lim
5→∞y
6
5 z=
L5→∞lim
6
5N.
Bukti
Misalkan
6
:adalah barisan fungsi terukur tak negatif pada , monoton
naik, dan konvergen titik demi titik ke fungsi
6
pada . Teorema 2.9.12 menjamin
keterukuran
dari
lim
5→∞6
5.
Selanjutnya,
akan
ditunjukkan
bahwa
lim
5→∞^6
5=
^ Plim5→∞6
5Q.
Karena
6
5≤ 6
5+1untuk setiap
5 ∈ ℕ
, maka berdasarkan Teorema 3.3.4
diperoleh
^6
5≤
^6
5+1untuk setiap
5 ∈ ℕ
. Selanjutnya, karena barisan
6
:konvergen ke fungsi
6
maka
6
5≤ 6
untuk setiap
5 ∈ ℕ
, berdasarkan Teorema
3.3.4 maka
^6
5≤
^6
untuk setiap
5 ∈ ℕ
. Perhatikan bahwa, barisan
P^6
5Qmonoton naik dan terbatas oleh
^6
, oleh karena itu akan terdapat
∈ [0, ∞
sedemikian sehingga
lim
Sekarang akan diperlihatkan bahwa
= ^ lim
x :→‚6
:= ^ 6
x, yaitu
dengan menunjukkan bahwa,
i)
≤ ^ 6
x :dan
ii)
≥ ^ 6
x :.
Karena
= sup{^ 6
:: 5 ∈ ℕ}
dan
^6
5≤
^6
,
∀5 ∈ ℕ
akibatnya diperoleh,
≤ 6
x
.
Dengan demikian ketaksamaan (i) terbukti.
Untuk membuktikan ketaksamaan (ii), misalkan
'
adalah sebarang fungsi
sederhana sedemikian sehingga
0 ≤ ' ≤ 6
, dan misalkan
A
adalah sebarang
konstanta dengan
0 < A < 1
dan definisikan
5
=
„: 0 ≤ A'
≤ 6
5 …, di mana 5 = 1,2,3, …Karena
6
5terukur untuk setiap
5 ∈ ℕ
akibatnya himpunan
5terukur untuk setiap
5 ∈ ℕ
dan karena
6
:monoton naik maka diperoleh,
1⊂
2⊂
3⊂ ⋯
.
Selanjutnya, akan diperlihatkan bahwa
= ⋃
‚:01 :. Karena
5∈
untuk setiap
5 ∈ ℕ
, maka diperoleh
⋃∞5=1 5⊂
. Selanjutnya, akan diperlihatkan bahwa
⊂ ⋃
‚:01 :. Ambil sebarang
∈
, jika
6
= 0
maka
6
5= 0
untuk setiap
5 ∈ ℕ
dan
'
= 0
, dengan demikian
∈
:untuk setiap
5 ∈ ℕ
. Selanjutnya
jika
6
> 0
, maka
6
> '
> A'
dan
6
5> A'
untuk setiap
5 ∈ ℕ
yang cukup besar. Hal ini juga menunjukkan bahwa,
∈
:untuk suatu
5 ∈ ℕ
dan akibatnya diperoleh
⊂ ⋃
‚:01 :. Jadi
= ⋃
‚:01 :.
6
5≥ 6
5 5≥ A'
5untuk
5 = 1,2,3, …
Dengan demikian, diperoleh
lim
5→∞y
6
5 z≥ lim
5→∞†6
55
‡
≥ lim
5→∞†A ' 5‡
atau dengan kata lain
≥ A '
xU
Karena ketaksamaan ini berlaku untuk setiap
A ∈ 0,1
, maka diperoleh
≥ '
x
Untuk setiap fungsi sederhana terukur
'
dengan
0 ≤ ' ≤ 6
, sehingga dengan
mengambil supremum atas seluruh
'
diperoleh,
≥ 6
x
.
Dengan demikian ketaksamaan (i) dan (ii) berlaku, sehingga dapat disimpulkan
bahwa
lim
5→∞y
6
5Ĺz
= =
L5→∞lim
6
5N.
Teorema 3.3.8. (fatou’s lemma)
Bukti.
Definisikan,
p = inf„6 , 6
+1, 6
+2, …
…dengan = 1,2,3, … .
Perhatikan bahwa
p ≥ 0
,
p ≤ 6
, dan
p
adalah barisan monoton naik.
Berdasarkan Teorema 2.9.12,
p
,adalah fungsi terukur untuk
= 1,2,3, …
dan
lim
→∞p = lim
→∞inf 6
. Sehingga dengan menggunakan Teorema 3.3.7.
diperoleh
^
lim
→∞inf 6
=
^ Llim→∞
p
N= lim
,→‚p
,= lim
,→‚inf p
,≤ lim
,→‚inf 6
,karena p
,≤ 6
,. ∎
Selanjutnya akan disajikan Teorema mengenai kondisi yang diperlukan
agar sebarang barisan di
1yang konvergen mempunyai limit di
1.
Teorema 3.3.9 (Teorema Konvergensi Terdominasi)
Misalkan
6
5: → [−∞, ∞]
adalah fungsi terukur untuk setiap
5 ∈ ℕ
dan
asumsikan bahwa fungsi
p ≥ 0
di mana
p ∈
1. Jika
lim
5→∞
6
5_5q_ 'aq ∈
dan
maka
lim
5→∞
6
5∈
1dan
L5→∞
lim
6
5N= lim
5→∞6
5.
Bukti
Diberikan sebarang barisan fungsi terukur
6
5pada
di mana barisan
6
5konvergen titik demi titik pada
dan asumsikan juga bahwa terdapat fungsi
p ≥ 0
di mana
p ∈
1sedemikian sehingga
b65 b≤ p
untuk setiap
∈
.
Akan diperlihatkan bahwa pernyataan pada teorema di atas berlaku.
Misalkan
6
= lim
:→‚6
:untuk
setiap
∈
,
akibatnya
berdasarkan Teorema 2.9.12
6
adalah sebuah fungsi terukur. Karena
b65b≤ p
untuk setiap
5 ∈ ℕ
dan
p ∈
1maka berdasarkan Teorema 3.3.3
6
5∈
1untuk
setiap
5 ∈ ℕ
, demikian juga karena
6 = lim
:→‚6
:haruslah
|6|≤ p
, akibatnya
6 ∈
1.
Selanjutnya, perhatikan bahwa karena
b65b≤ p
dan
|6|≤ p
akibatnya
fungsi
p + 6
:, p + 6, p − 6
:, dan p − 6
adalah fungsi terukur yang bernilai non
negative.
Dengan mengaplikasikan Lemma Fatou pada fungsi
p + 6
:dan
p + 6
diperoleh,
L5→∞
lim
infPp + 6
5QN= p + 6
≤ lim
5→∞inf
Pp + 65Q.
p
+ 6
≤ p
+ lim
5→∞inf 6
5.
Karena
p ∈
1maka
^p
bernilai hingga, dengan demikian kedua ruas pada
ketaksamaan di atas dapat dikurangi oleh
^p
, diperoleh
6
≤ lim
5→∞inf 6
5.
Dengan cara yang serupa, aplikasikan juga Lemma Fatou pada fungsi terukur tak
negatif
p −
噮
:dan p − 6
, diperoleh
−6
≤ lim
5→∞inf −6
5= lim
5→∞inf
y− 65 zdengan kata lain,
− 6
Ž
≤ − lim
:→‚sup 6
: Ž.
Akhirnya diperoleh,
lim
5→∞
sup 6
5≤ 6
≤ lim
5→∞inf 6
5.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
lim
5→∞inf
^6
5ada dan sama
dengan
^ Plim5→∞6
5Q.
Definisi 3.3.10
Misalkan fungsi f terintegralkan lebesgue pada
[ , <]
dan pada setiap interval
[
,
]⊂ [ ,<]
. Didefinisikan fungsi F dengan
O
= 6 q q + A
•
•
Untuk suatu konstanta c. Selanjutnya F dikatakan integral tak tentu dari f.
Teorema 3.3.11
Jika fungsi F kontinu mutlak pada interval
[ , <]
, maka berlaku
O
= 6 q q + A
•
•
dengan
6 = O′
dan konstanta c. Dengan kata lain
O′
terintegralkan pada interval
[ , <]
dan
O′ q q = O
− O .
sebuah fungsi terintegralkan Riemann maka fungsi tersebut juga terintegralkan
Lebesgue.
Teorema 3.3.12
Jika
6 ∈ ℜ[ , <]
maka
6 ∈
1[ , <]
dan
6
[ ,<]
= ℜ 6
<BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari permasalahan yang telah dibahas
adalah sebagai berikut:
1.
Pengkonstruksian integral Lebesgue dari suatu fungsi terukur dimulai
dengan cara pemartisian range dari fungsi terukur yang bernilai tak negatif
ke dalam berhingga buah subinterval, kemudian ditetapkan sebuah nilai
dari setiap subinterval tersebut untuk mewakili nilai-nilai dari barisan
fungsi sederhana yang mendekati fungsi terukur tersebut. Selanjutnya
integral Lebesgue dari fungsi terukur tak negatif dapat didekati oleh
integral Lebesgue dari fungsi sederhana tersebut. Kemudian, Integral
Lebesgue dari sebarang fungsi terukur didefinisikan dengan menggunakan
bagian positif dan bagian negatif dari fungsi tersebut. Sifat-sifat dasar
yang berlaku pada integral Lebesgue diantaranya adalah kelinearan dan
kemonotonan.
2.
Kelas-kelas dari
terdiri dari
= :
| |< ∞ ,
0 < < ∞
dan
Selanjutnya, dengan menggunakan ketaksamaan Holder dan ketaksamaan
Minkowski diperoleh bahwa untuk
1 ≤ ≤ ∞
, Ruang
merupakan
ruang Norm dengan norm yang didefinisikan oleh
‖ ‖
=
| | 1,
1 ≤ < ∞ dan ∈
dan
‖ ‖∞
=
sup|
|,
untuk ∈
∞.
Akan tetapi untuk
0 < < 1
, ketaksamaan Holder dan Minkowski tidak
terpenuhi, sehingga
‖ ‖tidak mendefinisikan norm pada
.Kemudian
diperoleh pula bahwa untuk
1 ≤ ≤ ∞
di atas,
merupakan ruang
Lengkap setelah menunjukkan kekonvergenan setiap barisan Cauchy di
.
3.
Ruang
adalah ruang Banach jika
1 ≤ ≤ ∞
, Selanjutnya, ruang
adalah ruang Hilbert jika
= 2
.
4.
Sebuah barisan
*dari fungsi-fungsi di
dengan
1 ≤ ≤ ∞
, dikatakan
konvergen ke
∈
+dalam norm pada
jika untuk setiap
, > 0
, terdapat
sebuah bilangan bulat positif
.
,sedemikian sehingga
/ 0−
/< ,
.
Selanjutnya, sifat-sifat lain yang berlaku pada
diantaranya adalah
a)
Jika
∈
+maka
‖ ‖∞= lim
→∞‖ ‖.
b)
Untuk
0 < 6 < ≤ ∞
, maka
⊂
dan terdapat konstanta
8 > 0
sedemikian sehingga berlaku
‖ ‖6≤ 8‖ ‖
, ∀ ∈ .
5.
Jika
>
?=
@ A?
Aadalah
sebuah
fungsional
linear
dengan
1 ≤ , 6 ≤ ∞
dan
? ∈
;, maka
>
?adalah fungsional Linear terbatas
pada
dan berlaku
/>?/=
‖?‖6.
Selanjutnya, Jika F adalah sebuah
fungsional linear terbatas pada
dengan
1 ≤ < ∞
, maka terdapat
sebuah fungsi
? ∈
;sedemikian sehingga
>
= @ A ? A
Bdan
‖>‖=
‖?‖6.
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Ash, R.B. (1972). Measure, Integration, and Functional Analysis. New York :
Academic Press
Alan, J.W. (1973). Lebesgue Integration and Measure. Cambridge: At The
University Press.
Anton, H. (1994). Elementary Linear Algebra. Canada: John Willey and Sons.
Bartle .R.G. dan Sherbert, D.R. (2000). Introduction to Real Analysis (Third Ed.).
New York: John Wiley & Sons.
Bauer, H. (2001). Measure and Integration Theory. New York : Walter de
Gruyter
Jain, P.K. dan Gupta, V.P. (1986). Lebesgue Measure and Integration. New Delhi:
Wiley Eastern Limited.
Jones, F. (1993) Lebesgue Integration on Euclidean Space. Boston: Jones and
Barlett Publishers.
Naraina.______. Integration Theory and Functional Analysis. [online]. Tersedia :
www.mdudde.net/books/MA/MA.../Integ_Th_&Functional_Anal-final.pdf [16 Juni 2011]
Purnamasari, G. (2009). Integral Lebesgue dan Sifat-sifatnya. Tugas Akhir Pada