vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Suatu keputusan investasi selalu berhubungan dengan return dan risiko.Pembentukan portofolio optimal dapat digunakan investor untuk memaksimalkan return dengan risiko tertentu atau mendapatkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membentuk dan menganalisis portofolio optimal dari Indeks LQ-45 dengan menggunakan Model Indeks Tunggal. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini menggunakan 22 saham yang konsisten masuk ke dalam Indeks LQ-45 selama periode 2010-2014. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah closing price bulanan saham-saham Indeks LQ-45, IHSG dan suku bunga Bank Indonesia selama periode 2010-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 22 sampel saham terdapat 6 saham yang membentuk komposisi portofolio optimal dengan proporsi : UNVRsebesar 31,5%, GGRM sebesar 12,77%, JSMR sebesar 34,29%, KLBF sebesar 3,45%, BBNI sebesar 10,37% dan BBCA sebesar 7,60%. Return portofolio yang dihasilkan sebesar 0,022437016 atau 2,24%, beta portofolio sebesar 0,682065789 dan alpha portofolio sebesar 0,013686269.
Kata kunci : saham, return, risiko, portofolio optimal, model indeks tunggal,
viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
An investment decision is always associated with the return and risk. Forming of optimal portfolio can be used by investors to maximize return with certain risk or get the lowest risk with a certain rate of return. The purpose of this research is to form and analyze optimal portfolio from LQ-45 index using single index model. This research used descriptive research and quantitative approach. The sample of this research using 22 stocks consistently joined in LQ-45 index for the time period 2010-2014. Data used are monthly closing price stocks LQ-45 index, IHSG and BI rate during the period 2010-2014. The result showed that from 22 samples stock elected 6 stock that forms compotition portfolio optimal with the proportion of shares : 31,51% for UNVR, 12,77%for GGRM, 34,29%for JSMR, 3,45% for KLBF, 10,37% for BBNI and 7,60% for BBCA. The return of the portfolio is 0,022437016 or 2,24%, beta portfolio is 0,682065789 dan alpha portfolio is 0,013686269.
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iv
KATA PENGANTAR ... v
2.1.2.2 Alasan Terbentuknya Pasar Modal ... 10
2.1.3 Saham ... 12
2.1.4 Return Investasi ... 15
x Universitas Kristen Maranatha
2.1.6 Proses Investasi ... 17
2.1.7 Portofolio Efisien ... 20
2.1.8 Portofolio Optimal ... 21
2.1.9 Model Indeks Tunggal ... 21
2.1.10 Indeks LQ-45 ... 26
2.2 Rerangka Pemikiran ... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 34
3.1 Jenis Penelitian ... 34
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 34
3.3 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 36
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 39
3.5 Teknik Analisis Data ... 39
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46
4.1 Hasil Penelitian ... 46
4.1.1 Return Saham dan Expected Return Saham ... 46
4.1.2 Return Pasar dan Return Ekspektasi Pasar ... 47
4.1.3 Varian Pasar ... 48
4.1.4 Beta Sekuritas... 48
4.1.5 Alpha Sekuritas ... 50
4.1.6 Varian Kesalahan Residu ... 51
4.1.7 Return Aktiva Bebas Risiko ... 52
4.1.8 Excess Return to Beta dan Cut-off point ... 53
4.1.9 Proporsi Tiap Sekuritas Dalam Portofolio ... 56
4.1.10 Return Portofolio, Beta Portofolio dan Alpha Portofolio ... 57
4.2 Pembahasan ... 59
BAB VPENUTUP ... 64
5.1 Simpulan ... 64
5.2 Keterbatasan Penelitian ... 65
5.3 Implikasi ... 66
5.4 Saran ... 66
xi Universitas Kristen Maranatha
LAMPIRAN ... 70
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Antara Model Markowitz dan Model Indeks Tunggal ... 22
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 28
Tabel 3.1 Data Sampel Perusahaan ... 35
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 36
Tabel 4.1 Expected Return Saham yang Diteliti Periode 2010-2014 ... 46
Tabel 4.2 Return Pasar dan Return Ekspektasi Pasar Periode 2010-2014 ... 48
Tabel 4.3 Beta Sekuritas Periode 2010-2014 ... 49
Tabel 4.4 Alpha Sekuritas Periode 2010-2014 ... 51
Tabel 4.5 Varian Kesalahan Residu Periode 2010-2014 ... 52
Tabel 4.6 Risk Free Rate (Rf) Periode 2010-2014 ... 53
Tabel 4.7 Excess Return to Beta Periode 2010-2014 ... 54
Tabel 4.8 Cut-off point Periode 2010-2014... 55
Tabel 4.9 Proporsi Sekuritas Dalam Portofolio ... 56
Tabel 4.10 Return Portofolio... 57
Tabel 4.11 Beta Portofolio ... 58
xiv Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A ... 70
Lampiran A1 Return AALI ... 71
Lampiran A2 Return ADRO ... 72
Lampiran A3 Return ASII ... 73
Lampiran A4 Return BBCA... 74
Lampiran A5 Return BBNI ... 75
Lampiran A6 Return BBRI ... 76
Lampiran A7 Return BDMN ... 77
Lampiran A8 Return BMRI ... 78
Lampiran A9 Return GGRM ... 79
Lampiran A10 Return INDF ... 80
Lampiran A11 Return INTP... 81
Lampiran A12 Return ITMG ... 82
Lampiran A13 Return JSMR ... 83
Lampiran A14 Return KLBF ... 84
Lampiran A15 Return LPKR ... 85
Lampiran A16 Return LSIP ... 86
Lampiran A17 Return PGAS ... 87
Lampiran A18 Return PTBA ... 88
Lampiran A19 Return SMGR ... 89
Lampiran A20 Return TLKM ... 90
Lampiran A21 Return UNTR... 91
Lampiran A22 Return UNVR ... 92
Lampiran A23 Return IHSG dan Varian Pasar ... 93
Lampiran A24 Return Indeks LQ-45 ... 94
Lampiran B... 95
Lampiran B1 Beta AALI ... 96
Lampiran B2 Beta ADRO ... 97
Lampiran B3 Beta ASII ... 98
xv Universitas Kristen Maranatha
Lampiran B5 Beta BBNI ... 100
Lampiran B6 Beta BBRI ... 101
Lampiran B7 Beta BDMN ... 102
Lampiran B8 Beta BMRI ... 103
Lampiran B9 Beta GGRM ... 104
Lampiran B10 Beta INDF ... 105
Lampiran B11 Beta INTP ... 106
Lampiran B12 Beta ITMG ... 107
Lampiran B13 Beta JSMR ... 108
Lampiran B14 Beta KLBF ... 109
Lampiran B15 Beta LPKR ... 110
Lampiran B16 Beta LSIP ... 111
Lampiran B17 Beta PGAS ... 112
Lampiran B18 Beta PTBA ... 113
Lampiran B19 Beta SMGR ... 114
Lampiran B20 Beta TLKM ... 115
Lampiran B21 Beta UNTR ... 116
Lampiran B22 Beta UNVR ... 117
Lampiran B23 Beta Indeks LQ-45 ... 118
Lampiran C... 119
Lampiran C1 Alpha dan Varian Residu AALI ... 120
Lampiran C2 Alpha dan Varian Residu ADRO ... 121
Lampiran C3 Alpha dan Varian Residu ASII ... 122
Lampiran C4 Alpha dan Varian Residu BBCA ... 123
Lampiran C5 Alpha dan Varian Residu BBNI ... 124
Lampiran C6 Alpha dan Varian Residu BBRI ... 125
Lampiran C7 Alpha dan Varian Residu BDMN ... 126
Lampiran C8 Alpha dan Varian Residu BMRI ... 127
Lampiran C9 Alpha dan Varian Residu GGRM ... 128
Lampiran C10 Alpha dan Varian Residu INDF ... 129
Lampiran C11 Alpha dan Varian Residu INTP ... 130
Lampiran C12 Alpha dan Varian Residu ITMG ... 131
Lampiran C13 Alpha dan Varian Residu JSMR ... 132
Lampiran C14 Alpha dan Varian Residu KLBF ... 133
Lampiran C15 Alpha dan Varian Residu LPKR ... 134
xvi Universitas Kristen Maranatha
Lampiran C17 Alpha dan Varian Residu PGAS ... 136
Lampiran C18 Alpha dan Varian Residu PTBA ... 137
Lampiran C19 Alpha dan Varian Residu SMGR ... 138
Lampiran C20 Alpha dan Varian Residu TLKM ... 139
Lampiran C21 Alpha dan Varian Residu UNTR ... 140
Lampiran C22 Alpha dan Varian Residu UNVR ... 141
Lampiran C23 Alpha dan Varian Residu Indeks LQ-45 ... 142
Lampiran D ... 143
Lampiran D1 Perhitungan Excess Return to Beta ... 144
Lampiran D2 Perhitungan Cut-off Beta ... 145
Lampiran D3 Perhitungan Komposisi Saham ... 146
Lampiran D4 Return Portofolio ... 147
Lampiran D5 Beta Portofolio ... 148
BAB I PENDAHULUAN
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu akibat dari persaingan bisnis yang semakin ketat adalah perusahaan
harus mencari sumber modal lebih untuk mendanai kegiatan ekspansinya.
Perusahaan dapat memperoleh sumber modal yang baru dengan melepaskan
sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk
mendanai kegiatan ekspansi, perusahaan dapat menggunakan dana tersebut
sebagai alternatif lain untuk mendapatkan modal dengan biaya yang lebih rendah
dibandingkan biaya tetap bunga pinjaman bank. Sehingga modal yang diperoleh
dari penjualan saham kepada public dapat memaksimalkan laba dan kinerja
perusahaan.
Perusahaan yang melakukan go public di Indonesia semakin meningkat
dari tahun ke tahun. Semakin banyaknya perusahaan yang listing di Bursa Efek
Indonesia akan memperbanyak pilihan saham untuk dibeli investor. Banyaknya
pilihan tersebut dapat menimbulkan masalah yaitu terdapat banyak sekali
kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi aktiva berisiko di
pasar yang dapat mencapai jumlah kombinasi yang tidak terbatas (Suryandari,
2013). Terdapat dua faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam
berinvestasi yaitu return dan risiko. Return adalah tingkat keuntungan sedangkan
risiko didefiniskan sebagai kemungkinan penyimpangan dari hasil yang
BAB I PENDAHULUAN 2
Universitas Kristen Maranatha yang maksimal dari suatu saham dengan risiko yang serendah mungkin. Cara
untuk mengurangi risiko tersebut, investor dapat melakukan diversifikasi dananya
pada beberapa saham dengan membentuk portofolio. Portofolio yang dibentuk
haruslah efisien agar dapat mencapai tujuan tersebut. Portofolio efisien (efficient
frontier) adalah portofolio yang memaksimalkan return yang diharapkan investor
dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau portofolio yang
menawarkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu (Tandelilin, 2010).
Portofolio yang dipilih investor dari sejumlah pilihan portofolio efisien yang ada
adalah portofolio optimal. Portofolio optimal merupakan portofolio dengan
kombinasi terbaik yang didalamnya terdapat return dan risiko terbaik. Investor
yang rasional akan mengharapkan portofolio investasinya adalah portofolio yang
optimal (Jogiyanto, 2009).
Pembentukan portofolio optimal dapat dilakukan dengan menggunakan
Model Indeks Tunggal (Single Index Model). Model Indeks Tunggal
dikembangkan oleh William Sharpe pada tahun 1963, model ini merupakan
penyederhanaan perhitungan dari Model Markowitz dengan menyediakan
parameter-parameter input yang diperlukan dalam perhitungan Markowitz. Model
ini dapat digunakan untuk menghitung return ekspektasi dan risiko portofolio
(Jogiyanto, 2010). Model Indeks Tunggal membagi return dari suatu sekuritas ke
dalam dua komponen, yaitu :
1. Komponen return yang unik diwakili oleh αiyang independen terhadap
BAB I PENDAHULUAN 3
Universitas Kristen Maranatha 2. Komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang diwakili
oleh βi.RM.
Bagian return yang unik (αi) hanya berhubungan dengan peristiwa mikro
(micro event) yang mempengaruhi perusahaan tertentu saja, tetapi tidak
mempengaruhi semua perusahaan-perusahaan secara umum. Bagian return yang
berhubungan dengan return pasar ditunjukkan oleh Beta (βi) yang merupakan
sensitivitas return suatu sekuritas terhadap return dari pasar. Secara konsensus,
return pasar mempunyai Beta bernilai 1 (Jogiyanto,2010).
Model indeks tunggal menyatakan bahwa return saham dipengaruhi oleh
faktor bersama tunggal biasanya adalah return pasar. Jogiyanto (2009)
menyatakan Model Indeks Tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga
dari suatu sekuritas akan berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Ketika
kondisi pasar baik, kenaikan harga pasar cenderung akan menyebabkan harga
saham mengalami kenaikan. Ketika harga pasar turun harga saham juga
mengalami penurunan. Hal ini menggambarkan bahwa return dari sekuritas
mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum (common response) terhadap
perubahan nilai pasar.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan pembentukan
portofolio menggunakan Model Indeks Tunggal untuk memaksimalkan return dan
meminimalkan risiko yang difokuskan pada saham-saham yang cenderung stabil,
yaitu saham-saham yang mudah diperjualbelikan atau termasuk dalam kelompok
saham yang likuid, sehingga portofolio yang dihasilkan dapat menunjukkan
BAB I PENDAHULUAN 4
Universitas Kristen Maranatha oleh investor. Agar investor mendapatkan pengembalian yang sesuai dengan
harapan dan risiko minimal maka investor harus menentukan jenis saham yang
mempunyai karakteristik searah dengan perubahan IHSG. Salah satu cara untuk
menentukan jenis saham yang mempunyai karakteristik searah dengan perubahan
IHSG adalah dengan menggunakan Indeks LQ-45 yang merupakan salah satu
indeks yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia merupakan
pasar modal di Indonesia yang dibentuk pada tanggal 30 November 2007. Bursa
Efek Indonesia merupakan penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan
Bursa Efek Surabaya (BES). Karakteristik saham –saham Indeks LQ-45 adalah
saham-saham yang memenuhi kriteria ranking tinggi pada total transaksi, nilai
transaksi dan frekuensi transaksi. Saham LQ-45 memiliki tingkat likuiditas dan
kapitalisasi yang tinggi, memiliki prospek pertumbuhan serta kondisi keuangan
yang baik, tidak fluktuatif dan secara obyektif telah diseleksi oleh BEI.
Kelompok saham yang termasuk dalam Indeks LQ-45 tidak bersifat tetap, setiap
enam bulan terjadi pergantian yaitu pada awal Februari dan awal Agustus.
Terdapat kriteria khusus untuk penyeleksian saham LQ-45 seperti rata-rata
transaksi dan nilai kapitalisasinya masuk dalam urutan 60 terbesar pasar reguler.
Setiap tiga bulan sekali dilakukan review pergerakan ranking saham-saham yang
dipergunakan dalam perhitungan Indeks LQ-45. Apabila terdapat saham yang
tidak memenuhi kriteria lagi, maka saham tersebut akan dikeluarkan dari
perhitungan dan digantikan saham lainnya yang memenuhi kriteria. Fluktuasi
harga pada kelompok saham LQ-45 cenderung smooth menjadikan return dari
BAB I PENDAHULUAN 5
Universitas Kristen Maranatha signifikan. Karakteristik saham LQ-45 ini dapat mewakili kinerja portofolio
saham.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Saham apa saja yang masuk dalam kategori untuk dimasukan ke dalam
portofolio yang dibentuk menggunakan Model Indeks Tunggal pada
saham-saham LQ-45 tahun 2010-2014 ?
2. Bagaimana kombinasi portofolio optimal menggunakan Model Indeks
Tunggal pada saham-saham LQ-45 tahun 2010-2014 ?
3. Bagaimana tingkat return dan risiko pada portofolio yang dibentuk
menggunakan Model Indeks Tunggal pada saham-saham LQ-45 tahun
2010-2014?
4. Bagaimana tingkat return dan risiko portofolio optimal dibandingkan
dengan tingkat return dan risiko portofolio Indeks LQ-45?
1.3 Tujuan Penelitian
Dari permasalahan yang dijabarkan di atas, untuk menganalisis
pembentukan portofolio optimal dengan menggunakan Model Indeks Tunggal,
maka tujuan yang ingin dicapai adalah :
1. Menganalisis saham apa saja yang masuk ke dalam portofolio yang
dibentuk menggunakan Model Indeks Tunggal pada saham-saham LQ-45
BAB I PENDAHULUAN 6
Universitas Kristen Maranatha 2. Menentukan kombinasi portofolio optimal menggunakan Model Indeks
Tunggal pada saham-saham LQ-45 tahun 2010-2014.
3. Menganalisis tingkat keuntungan dan risiko pada portofolio optimal
yang dibentuk menggunakan Model Indeks Tunggal pada saham-saham
LQ-45 tahun 2010-2014.
4. Menganalisis dan membandingkan tingkat keuntungan dan risiko
portofolio yang dibentuk menggunakan Model Indeks Tunggal dengan
tingkat keuntungan dan risiko portofolio Indeks LQ-45 pada tahun
2010-2014.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disampaikan, maka penelitian ini
diharapkan berguna dan bermanfaat bagi :
1. Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi pembentukan
portofolio optimal.
2. Investor
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi para
investor dalam melakukan transaksi saham di Bursa Efek Indonesia.
3. Akademisi
Penelitian ini dapat digunakan sebagai pengetahuan tentang pasar modal
BAB I PENDAHULUAN 7
Universitas Kristen Maranatha teoritis sesuai dengan yang telah dipelajari dalam perkuliahan. Bagi
kalangan akademika menambah informasi, kajian, pertimbangan dan
BAB V PENUTUP
64 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil dari pembahasan, penelitian ini memberikan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Terdapat 6 saham yang membentuk portofolio optimal dengan
menggunakan Model Indeks Tunggal pada saham – saham Indeks LQ-45
periode tahun 2010-2014. Enam saham tersebut yaitu saham UNVR (PT
Unilever Indonesia Tbk), GGRM (PT Gudang Garam Tbk), JSMR (PT
Jasa Marga (Persero) Tbk), KLBF (PT Kalbe Farma Tbk), BBNI (PT
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk) dan BBCA (PT Bank Central Asia
Tbk).
2. Kombinasi portofolio optimal terdiri dari proporsi tiap saham sebagai
berikut : UNVR sebesar 0,315149182 atau 31,51%, GGRM sebesar
0,127708436 atau 12,77%, JSMR sebesar 0,3429398 atau 34,29%, KLBF
sebesar 0,034481132 atau 3,45%, BBNI sebesar 0,103722385 atau 10,37%
dan BBCA sebesar 0,075999065 atau 7,60%.
3. Portofolio yang terbentuk mampu memberikan return portofolio sebesar
0,022437016 atau 2,24%, dengan risiko yang terdiri dari beta portofolio
BAB V PENUTUP 65
Universitas Kristen Maranatha 4. Return portofolio sebesar 0,022437016 atau 2,24% memiliki nilai yang
lebih besar dibandingkan dengan return ekspektasi portofolio Indeks
LQ-45 yaitu sebesar 0,010748971 atau 1,07%. Hal ini menunjukkan portofolio
yang dibentuk memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi
dibandingkan dengan Indeks LQ-45. Beta portofolio sebesar 0,682065789
memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan beta portofolio
Indeks LQ-45 yaitu sebesar 1,036392754. Hal ini menunjukkan beta
portofolio memberikan risiko yang lebih rendah dibandingkan beta Indeks
LQ-45. Hasil perhitungan menunjukkan alpha portofolio yang diperoleh
sebesar 0,013686269 sedangkan alpha Indeks LQ-45 yang diperoleh
sebesar -0,002547709.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat dijadikan pertimbangan
bagi peneliti selanjutnya, keterbatasan tersebut diantaranya :
1. Data harga saham yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
harga saham penutupan (closing price) bulanan selama periode 2010-2014
sehingga kurang mencerminkan pergerakan harga saham harian dari
sampel penelitian.
2. Objek dalam penelitian ini hanya terbatas pada saham-saham yang
tergabung dalam Indeks LQ-45.
3. Jangka waktu pengamatan hanya terbatas selama 5 tahun penelitian
BAB V PENUTUP 66
Universitas Kristen Maranatha
5.3 Implikasi `
Penelitian ini memiliki implikasi sebagai berikut :
1. Implikasi Teoritis
Hasil penelitian menunjukan terdapat 6 saham yang membentuk portofolio
optimal yaitu UNVR, GGRM, JSMR, KLBF, BBNI dan BBCA. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Rahmadin, Topowijono dan Zahroh (2014), Wibowo, Rahayu dan Endang
(2014), Dahlan, Topowijono dan Zahroh (2013), Suryandari (2013),
Murhadi (2013), Susanti dan Syahyunan (2012). Enam saham yang
merupakan hasil penelitian ini menjadi bagian dari pembentuk portofolio
optimal dalam penelitian-penelitian terdahulu tersebut.
2. Implikasi Manajerial
Investor dapat membentuk portofolio optimalnya sendiri dengan
berinvestasi pada saham UNVR, GGRM, JSMR, KLBF, BBNI dan
BBCA. Pembentukan portofolio optimal tersebut dapat memberikan
tingkat return dan risiko terbaik bagi investor, sehingga investor tidak
perlu melakukan investasi pada reksadana saham.
5.4 Saran
1.Investor yang ingin berinvestasi dapat membentuk portofolio dengan
melakukan investasi pada saham UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk),
BAB V PENUTUP 67
Universitas Kristen Maranatha KLBF (PT Kalbe Farma Tbk), BBNI (PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk) dan BBCA (PT Bank Central Asia Tbk).
2. Penelitian ini menggunakan closing price bulanan sehingga peneliti
selanjutnya disarankan dapat menggunakan closing price harian yang
mencerminkan pergerakan harga saham harian agar mendapatkan hasil
penelitian yang lebih baik.
3. Penelitian tidak terbatas hanya pada saham-saham Indeks LQ-45,
peneliti selanjutnya dapat menggunakan Indeks lain atau memilih sampel
berdasarkan sektor sehingga sampel yang digunakan lebih banyak
jumlahnya dan lebih akurat.
4. Peneliti selanjutnya dapat memperpanjang jangka waktu pengamatan
68 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, S., Topowijono, dan Zahroh, Z.A. (2014). Penggunaan Single Index Model Dalam Analisis Portofolio Untuk Meminimumkan Risiko Bagi Investor Di Pasar Modal ( Studi pada Saham Perusahaan yang Tercatat Dalam Indeks LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012). Jurnal Administrasi Bisnsi (JAB), Vol 6 (No.2), hal 1-10.
Hanafi, M.M. (2013). Manajemen Keuangan (Edisi 1). Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Husnan, S. (2009). Dasar - dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas (Edisi Keempat). Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Jogiyanto, H. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi Keenam). Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
Jogiyanto, H. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi Ketujuh). Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
Jogiyanto, H. (2013). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi Kedelapan). Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.
Kewal, Suramaya S. (2013). Pembentukan Portofolio Optimal Saham-Saham Pada Periode Bullish Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Economia, Vol 9 (No.1),
Murhadi, W.R. (2013). Portofolio dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal dan Metode Z. Jurnal Manajemen, Vol 12 (No.2).
Provita, V.C. (2012). Analisis Portofolio Optimal Investasi Saham yang Tercatat Sebagai Indeks LQ-45 pada Bursa Efek Indonesia dengan Model Indeks Tunggal (Periode 2009-2011). Jurnal Jurusan Manajemern Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.
Rahmadin, Topowijono, dan Zahroh, Z.A. (2014). Pembentukan Portofolio Optimal Saham Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2013). Jurnal Administrasi Bisnsi (JAB), Vol 9 (No.2), hal 1-8.
69
Universitas Kristen Maranatha Sembiring, F. M. (2012). Pembentukan Portofolio Optimal Dari Saham-Saham yang Diperkirakan Memiliki Kinerja Unggul pada Tahun 2012. Majalah Ilmiah Kartika Wijaya Kusuma, 20 (1), hal 1-12.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : CV Alfabeta.
Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis (Edisi Pertama). Yogyakarta : Penerbit CV Andi Offset.
Suryandari, N. (2013). Pembentukan Portofolio Optimal Berdasarkan Single Index Model. Jurnal Manajemen & Akuntansi STIE Triatma Mulya, Vol 19, (No. 2), hal 155-126.
Susanti, dan Syahyunan. (2013). Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal (Studi pada Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia Periode Agustus 2009-Juli 2012). Jurnal Media Informasi Manajemen, Vol 1 (No 4).
Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Wahyuningrum, D. (2010). Pemilihan dan Pembentukan Portofolio Saham LQ-45 yang Optimal (Studi Kasus di Bursa Efek Indonesia (BEI)). Journal of Indonesian Applied Economics, Vol 4 (No.1), hal 26-33.
Wibowo, W.M., Rahayu, S.M., dan Endang, M.G.W. (2014). Penerapan Model Indeks Tunggal Untuk Menetapkan Komposisi Portofolio Optimal (Studi pada Saham- Saham LQ-45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012). Jurnal Administrasi Bisnsi (JAB), Vol 9 (No.1), hal 1-9.
Widanarto, S. (2005). Implementasi Model Indeks Tunggal pada Analisis Portofolio Saham Optimal LQ-45. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol IV (No.2), hal 14-37.
Yuniarti, S. (2010). Pembentukan Portofolio Saham – Saham Perbankan dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 4(13), hal 459-466.
www.idx.co.id diakses pada tanggal 4 September 2015
www.sahamok.com diakses pada tanggal 4 September 2015
www.finance.yahoo.com diakses pada tanggal 5 September 2015