• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembentukan Portofolio Optimal dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal pada Saham yang Terdapat di Indeks LQ-45 Periode 2010-2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembentukan Portofolio Optimal dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal pada Saham yang Terdapat di Indeks LQ-45 Periode 2010-2014."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Suatu keputusan investasi selalu berhubungan dengan return dan risiko.Pembentukan portofolio optimal dapat digunakan investor untuk memaksimalkan return dengan risiko tertentu atau mendapatkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membentuk dan menganalisis portofolio optimal dari Indeks LQ-45 dengan menggunakan Model Indeks Tunggal. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini menggunakan 22 saham yang konsisten masuk ke dalam Indeks LQ-45 selama periode 2010-2014. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah closing price bulanan saham-saham Indeks LQ-45, IHSG dan suku bunga Bank Indonesia selama periode 2010-2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 22 sampel saham terdapat 6 saham yang membentuk komposisi portofolio optimal dengan proporsi : UNVRsebesar 31,5%, GGRM sebesar 12,77%, JSMR sebesar 34,29%, KLBF sebesar 3,45%, BBNI sebesar 10,37% dan BBCA sebesar 7,60%. Return portofolio yang dihasilkan sebesar 0,022437016 atau 2,24%, beta portofolio sebesar 0,682065789 dan alpha portofolio sebesar 0,013686269.

Kata kunci : saham, return, risiko, portofolio optimal, model indeks tunggal,

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

An investment decision is always associated with the return and risk. Forming of optimal portfolio can be used by investors to maximize return with certain risk or get the lowest risk with a certain rate of return. The purpose of this research is to form and analyze optimal portfolio from LQ-45 index using single index model. This research used descriptive research and quantitative approach. The sample of this research using 22 stocks consistently joined in LQ-45 index for the time period 2010-2014. Data used are monthly closing price stocks LQ-45 index, IHSG and BI rate during the period 2010-2014. The result showed that from 22 samples stock elected 6 stock that forms compotition portfolio optimal with the proportion of shares : 31,51% for UNVR, 12,77%for GGRM, 34,29%for JSMR, 3,45% for KLBF, 10,37% for BBNI and 7,60% for BBCA. The return of the portfolio is 0,022437016 or 2,24%, beta portfolio is 0,682065789 dan alpha portfolio is 0,013686269.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ... iv

KATA PENGANTAR ... v

2.1.2.2 Alasan Terbentuknya Pasar Modal ... 10

2.1.3 Saham ... 12

2.1.4 Return Investasi ... 15

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.6 Proses Investasi ... 17

2.1.7 Portofolio Efisien ... 20

2.1.8 Portofolio Optimal ... 21

2.1.9 Model Indeks Tunggal ... 21

2.1.10 Indeks LQ-45 ... 26

2.2 Rerangka Pemikiran ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

3.1 Jenis Penelitian ... 34

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 34

3.3 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 36

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.5 Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

4.1 Hasil Penelitian ... 46

4.1.1 Return Saham dan Expected Return Saham ... 46

4.1.2 Return Pasar dan Return Ekspektasi Pasar ... 47

4.1.3 Varian Pasar ... 48

4.1.4 Beta Sekuritas... 48

4.1.5 Alpha Sekuritas ... 50

4.1.6 Varian Kesalahan Residu ... 51

4.1.7 Return Aktiva Bebas Risiko ... 52

4.1.8 Excess Return to Beta dan Cut-off point ... 53

4.1.9 Proporsi Tiap Sekuritas Dalam Portofolio ... 56

4.1.10 Return Portofolio, Beta Portofolio dan Alpha Portofolio ... 57

4.2 Pembahasan ... 59

BAB VPENUTUP ... 64

5.1 Simpulan ... 64

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 65

5.3 Implikasi ... 66

5.4 Saran ... 66

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN ... 70

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Antara Model Markowitz dan Model Indeks Tunggal ... 22

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 28

Tabel 3.1 Data Sampel Perusahaan ... 35

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel (DOV) ... 36

Tabel 4.1 Expected Return Saham yang Diteliti Periode 2010-2014 ... 46

Tabel 4.2 Return Pasar dan Return Ekspektasi Pasar Periode 2010-2014 ... 48

Tabel 4.3 Beta Sekuritas Periode 2010-2014 ... 49

Tabel 4.4 Alpha Sekuritas Periode 2010-2014 ... 51

Tabel 4.5 Varian Kesalahan Residu Periode 2010-2014 ... 52

Tabel 4.6 Risk Free Rate (Rf) Periode 2010-2014 ... 53

Tabel 4.7 Excess Return to Beta Periode 2010-2014 ... 54

Tabel 4.8 Cut-off point Periode 2010-2014... 55

Tabel 4.9 Proporsi Sekuritas Dalam Portofolio ... 56

Tabel 4.10 Return Portofolio... 57

Tabel 4.11 Beta Portofolio ... 58

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A ... 70

Lampiran A1 Return AALI ... 71

Lampiran A2 Return ADRO ... 72

Lampiran A3 Return ASII ... 73

Lampiran A4 Return BBCA... 74

Lampiran A5 Return BBNI ... 75

Lampiran A6 Return BBRI ... 76

Lampiran A7 Return BDMN ... 77

Lampiran A8 Return BMRI ... 78

Lampiran A9 Return GGRM ... 79

Lampiran A10 Return INDF ... 80

Lampiran A11 Return INTP... 81

Lampiran A12 Return ITMG ... 82

Lampiran A13 Return JSMR ... 83

Lampiran A14 Return KLBF ... 84

Lampiran A15 Return LPKR ... 85

Lampiran A16 Return LSIP ... 86

Lampiran A17 Return PGAS ... 87

Lampiran A18 Return PTBA ... 88

Lampiran A19 Return SMGR ... 89

Lampiran A20 Return TLKM ... 90

Lampiran A21 Return UNTR... 91

Lampiran A22 Return UNVR ... 92

Lampiran A23 Return IHSG dan Varian Pasar ... 93

Lampiran A24 Return Indeks LQ-45 ... 94

Lampiran B... 95

Lampiran B1 Beta AALI ... 96

Lampiran B2 Beta ADRO ... 97

Lampiran B3 Beta ASII ... 98

(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

Lampiran B5 Beta BBNI ... 100

Lampiran B6 Beta BBRI ... 101

Lampiran B7 Beta BDMN ... 102

Lampiran B8 Beta BMRI ... 103

Lampiran B9 Beta GGRM ... 104

Lampiran B10 Beta INDF ... 105

Lampiran B11 Beta INTP ... 106

Lampiran B12 Beta ITMG ... 107

Lampiran B13 Beta JSMR ... 108

Lampiran B14 Beta KLBF ... 109

Lampiran B15 Beta LPKR ... 110

Lampiran B16 Beta LSIP ... 111

Lampiran B17 Beta PGAS ... 112

Lampiran B18 Beta PTBA ... 113

Lampiran B19 Beta SMGR ... 114

Lampiran B20 Beta TLKM ... 115

Lampiran B21 Beta UNTR ... 116

Lampiran B22 Beta UNVR ... 117

Lampiran B23 Beta Indeks LQ-45 ... 118

Lampiran C... 119

Lampiran C1 Alpha dan Varian Residu AALI ... 120

Lampiran C2 Alpha dan Varian Residu ADRO ... 121

Lampiran C3 Alpha dan Varian Residu ASII ... 122

Lampiran C4 Alpha dan Varian Residu BBCA ... 123

Lampiran C5 Alpha dan Varian Residu BBNI ... 124

Lampiran C6 Alpha dan Varian Residu BBRI ... 125

Lampiran C7 Alpha dan Varian Residu BDMN ... 126

Lampiran C8 Alpha dan Varian Residu BMRI ... 127

Lampiran C9 Alpha dan Varian Residu GGRM ... 128

Lampiran C10 Alpha dan Varian Residu INDF ... 129

Lampiran C11 Alpha dan Varian Residu INTP ... 130

Lampiran C12 Alpha dan Varian Residu ITMG ... 131

Lampiran C13 Alpha dan Varian Residu JSMR ... 132

Lampiran C14 Alpha dan Varian Residu KLBF ... 133

Lampiran C15 Alpha dan Varian Residu LPKR ... 134

(10)

xvi Universitas Kristen Maranatha

Lampiran C17 Alpha dan Varian Residu PGAS ... 136

Lampiran C18 Alpha dan Varian Residu PTBA ... 137

Lampiran C19 Alpha dan Varian Residu SMGR ... 138

Lampiran C20 Alpha dan Varian Residu TLKM ... 139

Lampiran C21 Alpha dan Varian Residu UNTR ... 140

Lampiran C22 Alpha dan Varian Residu UNVR ... 141

Lampiran C23 Alpha dan Varian Residu Indeks LQ-45 ... 142

Lampiran D ... 143

Lampiran D1 Perhitungan Excess Return to Beta ... 144

Lampiran D2 Perhitungan Cut-off Beta ... 145

Lampiran D3 Perhitungan Komposisi Saham ... 146

Lampiran D4 Return Portofolio ... 147

Lampiran D5 Beta Portofolio ... 148

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu akibat dari persaingan bisnis yang semakin ketat adalah perusahaan

harus mencari sumber modal lebih untuk mendanai kegiatan ekspansinya.

Perusahaan dapat memperoleh sumber modal yang baru dengan melepaskan

sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

mendanai kegiatan ekspansi, perusahaan dapat menggunakan dana tersebut

sebagai alternatif lain untuk mendapatkan modal dengan biaya yang lebih rendah

dibandingkan biaya tetap bunga pinjaman bank. Sehingga modal yang diperoleh

dari penjualan saham kepada public dapat memaksimalkan laba dan kinerja

perusahaan.

Perusahaan yang melakukan go public di Indonesia semakin meningkat

dari tahun ke tahun. Semakin banyaknya perusahaan yang listing di Bursa Efek

Indonesia akan memperbanyak pilihan saham untuk dibeli investor. Banyaknya

pilihan tersebut dapat menimbulkan masalah yaitu terdapat banyak sekali

kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi aktiva berisiko di

pasar yang dapat mencapai jumlah kombinasi yang tidak terbatas (Suryandari,

2013). Terdapat dua faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam

berinvestasi yaitu return dan risiko. Return adalah tingkat keuntungan sedangkan

risiko didefiniskan sebagai kemungkinan penyimpangan dari hasil yang

(12)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha yang maksimal dari suatu saham dengan risiko yang serendah mungkin. Cara

untuk mengurangi risiko tersebut, investor dapat melakukan diversifikasi dananya

pada beberapa saham dengan membentuk portofolio. Portofolio yang dibentuk

haruslah efisien agar dapat mencapai tujuan tersebut. Portofolio efisien (efficient

frontier) adalah portofolio yang memaksimalkan return yang diharapkan investor

dengan tingkat risiko tertentu yang bersedia ditanggungnya, atau portofolio yang

menawarkan risiko terendah dengan tingkat return tertentu (Tandelilin, 2010).

Portofolio yang dipilih investor dari sejumlah pilihan portofolio efisien yang ada

adalah portofolio optimal. Portofolio optimal merupakan portofolio dengan

kombinasi terbaik yang didalamnya terdapat return dan risiko terbaik. Investor

yang rasional akan mengharapkan portofolio investasinya adalah portofolio yang

optimal (Jogiyanto, 2009).

Pembentukan portofolio optimal dapat dilakukan dengan menggunakan

Model Indeks Tunggal (Single Index Model). Model Indeks Tunggal

dikembangkan oleh William Sharpe pada tahun 1963, model ini merupakan

penyederhanaan perhitungan dari Model Markowitz dengan menyediakan

parameter-parameter input yang diperlukan dalam perhitungan Markowitz. Model

ini dapat digunakan untuk menghitung return ekspektasi dan risiko portofolio

(Jogiyanto, 2010). Model Indeks Tunggal membagi return dari suatu sekuritas ke

dalam dua komponen, yaitu :

1. Komponen return yang unik diwakili oleh αiyang independen terhadap

(13)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha 2. Komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang diwakili

oleh βi.RM.

Bagian return yang unik (αi) hanya berhubungan dengan peristiwa mikro

(micro event) yang mempengaruhi perusahaan tertentu saja, tetapi tidak

mempengaruhi semua perusahaan-perusahaan secara umum. Bagian return yang

berhubungan dengan return pasar ditunjukkan oleh Beta (βi) yang merupakan

sensitivitas return suatu sekuritas terhadap return dari pasar. Secara konsensus,

return pasar mempunyai Beta bernilai 1 (Jogiyanto,2010).

Model indeks tunggal menyatakan bahwa return saham dipengaruhi oleh

faktor bersama tunggal biasanya adalah return pasar. Jogiyanto (2009)

menyatakan Model Indeks Tunggal didasarkan pada pengamatan bahwa harga

dari suatu sekuritas akan berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Ketika

kondisi pasar baik, kenaikan harga pasar cenderung akan menyebabkan harga

saham mengalami kenaikan. Ketika harga pasar turun harga saham juga

mengalami penurunan. Hal ini menggambarkan bahwa return dari sekuritas

mungkin berkorelasi karena adanya reaksi umum (common response) terhadap

perubahan nilai pasar.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penerapan pembentukan

portofolio menggunakan Model Indeks Tunggal untuk memaksimalkan return dan

meminimalkan risiko yang difokuskan pada saham-saham yang cenderung stabil,

yaitu saham-saham yang mudah diperjualbelikan atau termasuk dalam kelompok

saham yang likuid, sehingga portofolio yang dihasilkan dapat menunjukkan

(14)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha oleh investor. Agar investor mendapatkan pengembalian yang sesuai dengan

harapan dan risiko minimal maka investor harus menentukan jenis saham yang

mempunyai karakteristik searah dengan perubahan IHSG. Salah satu cara untuk

menentukan jenis saham yang mempunyai karakteristik searah dengan perubahan

IHSG adalah dengan menggunakan Indeks LQ-45 yang merupakan salah satu

indeks yang terdapat di Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia merupakan

pasar modal di Indonesia yang dibentuk pada tanggal 30 November 2007. Bursa

Efek Indonesia merupakan penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan

Bursa Efek Surabaya (BES). Karakteristik saham –saham Indeks LQ-45 adalah

saham-saham yang memenuhi kriteria ranking tinggi pada total transaksi, nilai

transaksi dan frekuensi transaksi. Saham LQ-45 memiliki tingkat likuiditas dan

kapitalisasi yang tinggi, memiliki prospek pertumbuhan serta kondisi keuangan

yang baik, tidak fluktuatif dan secara obyektif telah diseleksi oleh BEI.

Kelompok saham yang termasuk dalam Indeks LQ-45 tidak bersifat tetap, setiap

enam bulan terjadi pergantian yaitu pada awal Februari dan awal Agustus.

Terdapat kriteria khusus untuk penyeleksian saham LQ-45 seperti rata-rata

transaksi dan nilai kapitalisasinya masuk dalam urutan 60 terbesar pasar reguler.

Setiap tiga bulan sekali dilakukan review pergerakan ranking saham-saham yang

dipergunakan dalam perhitungan Indeks LQ-45. Apabila terdapat saham yang

tidak memenuhi kriteria lagi, maka saham tersebut akan dikeluarkan dari

perhitungan dan digantikan saham lainnya yang memenuhi kriteria. Fluktuasi

harga pada kelompok saham LQ-45 cenderung smooth menjadikan return dari

(15)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha signifikan. Karakteristik saham LQ-45 ini dapat mewakili kinerja portofolio

saham.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Saham apa saja yang masuk dalam kategori untuk dimasukan ke dalam

portofolio yang dibentuk menggunakan Model Indeks Tunggal pada

saham-saham LQ-45 tahun 2010-2014 ?

2. Bagaimana kombinasi portofolio optimal menggunakan Model Indeks

Tunggal pada saham-saham LQ-45 tahun 2010-2014 ?

3. Bagaimana tingkat return dan risiko pada portofolio yang dibentuk

menggunakan Model Indeks Tunggal pada saham-saham LQ-45 tahun

2010-2014?

4. Bagaimana tingkat return dan risiko portofolio optimal dibandingkan

dengan tingkat return dan risiko portofolio Indeks LQ-45?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari permasalahan yang dijabarkan di atas, untuk menganalisis

pembentukan portofolio optimal dengan menggunakan Model Indeks Tunggal,

maka tujuan yang ingin dicapai adalah :

1. Menganalisis saham apa saja yang masuk ke dalam portofolio yang

dibentuk menggunakan Model Indeks Tunggal pada saham-saham LQ-45

(16)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha 2. Menentukan kombinasi portofolio optimal menggunakan Model Indeks

Tunggal pada saham-saham LQ-45 tahun 2010-2014.

3. Menganalisis tingkat keuntungan dan risiko pada portofolio optimal

yang dibentuk menggunakan Model Indeks Tunggal pada saham-saham

LQ-45 tahun 2010-2014.

4. Menganalisis dan membandingkan tingkat keuntungan dan risiko

portofolio yang dibentuk menggunakan Model Indeks Tunggal dengan

tingkat keuntungan dan risiko portofolio Indeks LQ-45 pada tahun

2010-2014.

1.4 Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah disampaikan, maka penelitian ini

diharapkan berguna dan bermanfaat bagi :

1. Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi pembentukan

portofolio optimal.

2. Investor

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi para

investor dalam melakukan transaksi saham di Bursa Efek Indonesia.

3. Akademisi

Penelitian ini dapat digunakan sebagai pengetahuan tentang pasar modal

(17)

BAB I PENDAHULUAN 7

Universitas Kristen Maranatha teoritis sesuai dengan yang telah dipelajari dalam perkuliahan. Bagi

kalangan akademika menambah informasi, kajian, pertimbangan dan

(18)

BAB V PENUTUP

64 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan, penelitian ini memberikan kesimpulan

sebagai berikut :

1. Terdapat 6 saham yang membentuk portofolio optimal dengan

menggunakan Model Indeks Tunggal pada saham – saham Indeks LQ-45

periode tahun 2010-2014. Enam saham tersebut yaitu saham UNVR (PT

Unilever Indonesia Tbk), GGRM (PT Gudang Garam Tbk), JSMR (PT

Jasa Marga (Persero) Tbk), KLBF (PT Kalbe Farma Tbk), BBNI (PT

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk) dan BBCA (PT Bank Central Asia

Tbk).

2. Kombinasi portofolio optimal terdiri dari proporsi tiap saham sebagai

berikut : UNVR sebesar 0,315149182 atau 31,51%, GGRM sebesar

0,127708436 atau 12,77%, JSMR sebesar 0,3429398 atau 34,29%, KLBF

sebesar 0,034481132 atau 3,45%, BBNI sebesar 0,103722385 atau 10,37%

dan BBCA sebesar 0,075999065 atau 7,60%.

3. Portofolio yang terbentuk mampu memberikan return portofolio sebesar

0,022437016 atau 2,24%, dengan risiko yang terdiri dari beta portofolio

(19)

BAB V PENUTUP 65

Universitas Kristen Maranatha 4. Return portofolio sebesar 0,022437016 atau 2,24% memiliki nilai yang

lebih besar dibandingkan dengan return ekspektasi portofolio Indeks

LQ-45 yaitu sebesar 0,010748971 atau 1,07%. Hal ini menunjukkan portofolio

yang dibentuk memberikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi

dibandingkan dengan Indeks LQ-45. Beta portofolio sebesar 0,682065789

memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan dengan beta portofolio

Indeks LQ-45 yaitu sebesar 1,036392754. Hal ini menunjukkan beta

portofolio memberikan risiko yang lebih rendah dibandingkan beta Indeks

LQ-45. Hasil perhitungan menunjukkan alpha portofolio yang diperoleh

sebesar 0,013686269 sedangkan alpha Indeks LQ-45 yang diperoleh

sebesar -0,002547709.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang dapat dijadikan pertimbangan

bagi peneliti selanjutnya, keterbatasan tersebut diantaranya :

1. Data harga saham yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

harga saham penutupan (closing price) bulanan selama periode 2010-2014

sehingga kurang mencerminkan pergerakan harga saham harian dari

sampel penelitian.

2. Objek dalam penelitian ini hanya terbatas pada saham-saham yang

tergabung dalam Indeks LQ-45.

3. Jangka waktu pengamatan hanya terbatas selama 5 tahun penelitian

(20)

BAB V PENUTUP 66

Universitas Kristen Maranatha

5.3 Implikasi `

Penelitian ini memiliki implikasi sebagai berikut :

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian menunjukan terdapat 6 saham yang membentuk portofolio

optimal yaitu UNVR, GGRM, JSMR, KLBF, BBNI dan BBCA. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Rahmadin, Topowijono dan Zahroh (2014), Wibowo, Rahayu dan Endang

(2014), Dahlan, Topowijono dan Zahroh (2013), Suryandari (2013),

Murhadi (2013), Susanti dan Syahyunan (2012). Enam saham yang

merupakan hasil penelitian ini menjadi bagian dari pembentuk portofolio

optimal dalam penelitian-penelitian terdahulu tersebut.

2. Implikasi Manajerial

Investor dapat membentuk portofolio optimalnya sendiri dengan

berinvestasi pada saham UNVR, GGRM, JSMR, KLBF, BBNI dan

BBCA. Pembentukan portofolio optimal tersebut dapat memberikan

tingkat return dan risiko terbaik bagi investor, sehingga investor tidak

perlu melakukan investasi pada reksadana saham.

5.4 Saran

1.Investor yang ingin berinvestasi dapat membentuk portofolio dengan

melakukan investasi pada saham UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk),

(21)

BAB V PENUTUP 67

Universitas Kristen Maranatha KLBF (PT Kalbe Farma Tbk), BBNI (PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk) dan BBCA (PT Bank Central Asia Tbk).

2. Penelitian ini menggunakan closing price bulanan sehingga peneliti

selanjutnya disarankan dapat menggunakan closing price harian yang

mencerminkan pergerakan harga saham harian agar mendapatkan hasil

penelitian yang lebih baik.

3. Penelitian tidak terbatas hanya pada saham-saham Indeks LQ-45,

peneliti selanjutnya dapat menggunakan Indeks lain atau memilih sampel

berdasarkan sektor sehingga sampel yang digunakan lebih banyak

jumlahnya dan lebih akurat.

4. Peneliti selanjutnya dapat memperpanjang jangka waktu pengamatan

(22)

68 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, S., Topowijono, dan Zahroh, Z.A. (2014). Penggunaan Single Index Model Dalam Analisis Portofolio Untuk Meminimumkan Risiko Bagi Investor Di Pasar Modal ( Studi pada Saham Perusahaan yang Tercatat Dalam Indeks LQ-45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012). Jurnal Administrasi Bisnsi (JAB), Vol 6 (No.2), hal 1-10.

Hanafi, M.M. (2013). Manajemen Keuangan (Edisi 1). Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta

Husnan, S. (2009). Dasar - dasar Teori Portofolio & Analisis Sekuritas (Edisi Keempat). Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Jogiyanto, H. (2009). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi Keenam). Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Jogiyanto, H. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi Ketujuh). Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Jogiyanto, H. (2013). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (Edisi Kedelapan). Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Kewal, Suramaya S. (2013). Pembentukan Portofolio Optimal Saham-Saham Pada Periode Bullish Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Economia, Vol 9 (No.1),

Murhadi, W.R. (2013). Portofolio dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal dan Metode Z. Jurnal Manajemen, Vol 12 (No.2).

Provita, V.C. (2012). Analisis Portofolio Optimal Investasi Saham yang Tercatat Sebagai Indeks LQ-45 pada Bursa Efek Indonesia dengan Model Indeks Tunggal (Periode 2009-2011). Jurnal Jurusan Manajemern Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma.

Rahmadin, Topowijono, dan Zahroh, Z.A. (2014). Pembentukan Portofolio Optimal Saham Berdasarkan Model Indeks Tunggal (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun 2011-2013). Jurnal Administrasi Bisnsi (JAB), Vol 9 (No.2), hal 1-8.

(23)

69

Universitas Kristen Maranatha Sembiring, F. M. (2012). Pembentukan Portofolio Optimal Dari Saham-Saham yang Diperkirakan Memiliki Kinerja Unggul pada Tahun 2012. Majalah Ilmiah Kartika Wijaya Kusuma, 20 (1), hal 1-12.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : CV Alfabeta.

Suliyanto. (2009). Metode Riset Bisnis (Edisi Pertama). Yogyakarta : Penerbit CV Andi Offset.

Suryandari, N. (2013). Pembentukan Portofolio Optimal Berdasarkan Single Index Model. Jurnal Manajemen & Akuntansi STIE Triatma Mulya, Vol 19, (No. 2), hal 155-126.

Susanti, dan Syahyunan. (2013). Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Saham dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal (Studi pada Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia Periode Agustus 2009-Juli 2012). Jurnal Media Informasi Manajemen, Vol 1 (No 4).

Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Wahyuningrum, D. (2010). Pemilihan dan Pembentukan Portofolio Saham LQ-45 yang Optimal (Studi Kasus di Bursa Efek Indonesia (BEI)). Journal of Indonesian Applied Economics, Vol 4 (No.1), hal 26-33.

Wibowo, W.M., Rahayu, S.M., dan Endang, M.G.W. (2014). Penerapan Model Indeks Tunggal Untuk Menetapkan Komposisi Portofolio Optimal (Studi pada Saham- Saham LQ-45 yang Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2012). Jurnal Administrasi Bisnsi (JAB), Vol 9 (No.1), hal 1-9.

Widanarto, S. (2005). Implementasi Model Indeks Tunggal pada Analisis Portofolio Saham Optimal LQ-45. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol IV (No.2), hal 14-37.

Yuniarti, S. (2010). Pembentukan Portofolio Saham – Saham Perbankan dengan Menggunakan Model Indeks Tunggal. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 4(13), hal 459-466.

www.idx.co.id diakses pada tanggal 4 September 2015

www.sahamok.com diakses pada tanggal 4 September 2015

www.finance.yahoo.com diakses pada tanggal 5 September 2015

Gambar

Gambar 2.1 Rerangka Teori  .................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dalam Tugas Akhir ini, direncanakan penambahan jalur kereta api baru untuk lintas Purwokerto – Kroya guna mengatasi padatnya lalu lintas kereta api di jalur selatan akibat banyaknya

Dari masalah tersebut limbah abu batu diangkat dalam penelitian ini untuk memberikan inovasi sebagai bahan tambah material konstruksi yang baik, berupa penggunaan material limbah

Fenomena week four effect juga tidak berhasil ditemukan pada Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014, dimana return negatif signifikan terjadi pada hari Senin minggu

Berdasarkan dari hasil penelitian ini, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah perendaman menggunakan ekstrak daun ceremai ( Phyllanthus acidus (L.) Skeels. )

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya serta berdasarkan data dan fakta yang diperoleh dilapangan, maka peneliti dapat

Secara implisit di dalam Undang-undang Ketenagakerjaan terdapat Pasal khusus yang mengatur mengenai pekerja anak, yaitu Pasal 68 sampai dengan Pasal 75, dari

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dengan judul pengaruh penambahan gula dan tingkat kematangan mangga keweni ( Mangifera odorata G) terhadap kualitas sirup yang

Benjolan kecil atau benjolan yang terjadi tepat di bawah kulit kelamin, payudara, perut, wajah, leher, atau di tempat lain pada tubuh adalah gejala yang paling umum dari