KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan
proposal ini. Dalam proposal ini penulis mengambil judul : “PENGARUH
SALURAN PEMASARAN, KEWIRAUSAHAAN, DAN DIFERENSIASI
PRODUK TERHADAP LABA PENGUSAHA TAHU DI KABUPATEN
SUMEDANG”.
Dengan segala kemampuan yang dimiliki dan tidak terlepas dari motivasi
dan bimbingan dari dosen pembimbing, penulis berusaha menyajikan hasil
penelitian dengan sebaik-baiknya agar dapat di pahami oleh pembaca. Walaupun
demikian penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari
sempurna, karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat dinantikan untuk
kebaikan di masa mendatang.
Akhir kata penulis harapkan semoga proposal ini akan memberikan
manfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca serta khasanah keilmuan pada
umumnya. Amin.
Bandung, Juli 2012
DAFTAR ISI
ABSTRAK ……….
KATA PENGANTAR ………..
DAFTAR ISI……….
DAFTAR TABEL ...
DAFTAR GRAFIK ………..
DAFTAR GAMBAR ………
BAB I : PENDAHULUAN………...
1.1Latar Belakang Masalah ……….
1.2Identifikasi Masalah ……….
1.3Tujuan dan Kegunaan Penelitian ……….
1.3.1 Tujuan Penelitian ………
1.3.2 Kegunaan Penelitian ……….………..
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS………..
2.1 Tinjauan pustaka……….
2.1.1 Saluran Pemasaran……….……… 2.1.1.1 Fungsi Saluran Pemasaran ………. 2.1.1.2 Level-level Saluran Pemasaran ……….
2.1.2 Kewirausahaan………..…………. 2.1.2.1 Pengertian Kewirausahaan ……… 2.1.2.2 Karakteristik Kewirausahaan ……… 2.1.3 Diferensiasi Produk………...
2.1.3.1 Pengertian Diferensiasi Produk ……… 2.1.3.2 Biaya Diferensiasi Produk ……….
2.2 Kerangka Pemikiran ………
2.3 Hipotesis ……….
BAB III : METODE PENELITIAN………
3.1 Objek Penelitian ……….. 3.2 Metode Penelitian ……… 3.3 Populasi dan Sampel ………...
3.3.1 Populasi ………. 3.3.2 Sampel ……….. 3.4 Operasional Variabel ……….. 3.5 Teknik Pengumpulan Data ………. 3.6 Teknik Analisis Data ……….. 3.7 Pengujian Hipotesis ………
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………...
4.1Deskripsi Umum Industri Tahu Sumedang ………
4.2Deskripsi Subjek Penelitian………..………. 4.2.1 Jenis Kelamin ………. 4.2.2 Usia ……… 4.2.3 Tingkat Pendidikan ……… 4.2.4 Lama Usaha ………... 4.3Data Variabel Penelitian……….
4.3.1 Perilaku Kewirausahaan………...
4.3.2 Laba………...
4.4Hasil Analisis Data………...
4.4.1 Pengujian Hipotesis…...………
4.4.1.4 Uji Normalitas ……… 4.4.3 Uji Asumsi Klasik ……….
4.4.3.1 Uji Multikolinearitas ……..………
4.4.3.2 Uji Heteroskedastisitas ….……….
4.4.3.3 Uji Autokorelasi ………
4.5Pembahasan ………
4.5.1 Pengaruh Saluran Pemasaran Terhadap Laba ……..
4.5.2 Pengaruh Kewirausahaan Produk Terhadap Laba … 4.5.3 Pengaruh Diferensiasi Produk Terhadap Laba ……. 4.6Implikasi Pendidikan ………..
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ………..
5.1Kesimpulan………... 5.2 Saran ………...
DAFTAR PUSTAKA ………
LAMPIRAN
90
91
91
92
93
96
96
98
99
100
102
102
104
DAFTAR TABEL
hal
- Tabel 1.1 : Kriteria KUKM Menurut Aset dan Omzet yang Diperoleh Indonesia……… - Tabel 1.2 : Persentase Rata-rata Laba yang Diperoleh Pengusaha
Tahu ………...……… - Tabel 3.1 : Operasional Variabel ………...
- Tabel 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……
- Tabel 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………
- Tabel 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
- Tabel 4.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha ……...
- Tabel 4.5 : Skala Perilaku Kewirausahaan………
- Tabel 4.6 : Persentase Rata-rata Skala Perilaku Kewirausahaan …….
- Tabel 4.7 :Hasil Angket Perilaku Kewirausahaan Dalam Hal
Pengambilan Keputusan ……… - Tabel 4.8 : Persentase Rata-rata Skala Perilaku Kewirausahaan Dalam
Hal Kemampuan Pengambilan Keputusan ……… - Tabel 4.9 : Hasil Angket Perilaku Kewirausahaan Dalam Hal
Kreatifitas ………..
- Tabel 4.10 : Persentase Rata-rata Skala Perilaku Kewirausahaan Dalam Hal Kreatifitas ……… - Tabel 4.11 : Hasil Angket Perilaku Kewirausahaan Dalam Hal Inovasi
- Tabel 4.12 : Persentase Rata-rata Skala Perilaku Kewirausahaan
Dalam Hal Inovasi ………...………..
- Tabel 4.13 : Hasil Angket Perilaku Kewirausahaan Dalam Hal Pengambilan Resiko……….…………. - Tabel 4.14 : Persentase Rata-rata Skala Perilaku Kewirausahaan
Dalam Hal Pengambilan Resiko……… - Tabel 4.15 : Hasil Angket Perilaku Kewirausahaan Dalam Hal
- Tabel 4.16 : Persentase Rata-rata Skala Perilaku Kewirausahaan Dalam Hal Kemampuan Manajerial………... - Tabel 4.17 : Klasifikasi Laba Responden ………..
- Tabel 4.18 : Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) ……...
- Tabel 4.19 : Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan (Uji f) ...…
- Tabel 4.20 : Hasil Uji Multikolinearitas………
- Tabel 4.21 : Hasil Uji Heterokedastisitas ………..
- Tabel 4.22 : Hasil Uji Autokorelasi ………... 83
84
87
89
92
93
DAFTAR GRAFIK
- Grafik 1.1 : Grafik LabaPengusaha Tahu ……….
- Grafik 4.1 : Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..….
- Grafik 4.2 : Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………..
- Grafik 4.3 : Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
- Grafik 4.4 : Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha …….
- Grafik 4.5 : Uji Normalitas Jarque-Berra (Eviews) ………... 5
65
67
68
70
DAFTAR GAMBAR
- Gambar 2.1 : Saluran Pemasaran Untuk Barang Konsumsi ..…………
- Gambar 2.2 :Saluran Pemasaran Barang Industri ……….………
- Gambar 2.3 : Level-level Saluran Pemasaran ………...
- Gambar 2.4 : Analisis Perilaku Wirausaha ………
- Gambar 2.5 : Studi Kelayakan Bisnis ………...………….
- Gambar 2.6 : Kurva TR dan TC (Pendekatan Totalitas) ………...……
- Gambar 2.7 : Kurva TR, TC, dan Laba (Pendekatan Marjinal) ………
- Gambar 2.8 : Grafik Keseimbangan Jangka Pendek Perusahaan Dalam Kondisi Laba Maksimum ………... - Gambar 2.9 : Grafik Keseimbangan Jangka Pendek Dalam
Perusahaan Monopoli Laba Maksimum ……… - Gambar 2.10 : Kerangka Pemikiran ………….………
- Gambar 4.5 : Uji Normalitas Jarque-Berra ………
- Gambar 4.7 : Uji Statistik Durbin-Watson d ……….
15
16
23
28
29
41
44
45
46
53
90
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Dalam era globalisasi atau memasuki era perdagangan internasional
sekarang ini, persaingan merupakan hal yang harus menjadi perhatian bagi semua
negara. Khususnya bagi industri-industri, perusahaan dan pelaku ekonomi lainnya
disetiap negara jika ingin tetap bertahan dalam perdagangan bebas (free trade).
Persaingan yang harus dihadapi oleh industri dan perusahaan lainnya
seperti persaingan harga, kualitas, merk (brand), pelayanan (service) dan
sebagainya. Oleh sebab itu, negara harus lebih meningkatkan produktifitas
industri-industri dan perusahaan-perusahaan yang ada di negaranya. Indonesia
merupakan negara berkembang dengan potensi sumber daya alamnya yang besar.
Oleh karena itu, bidang pertanian dan industri merupakan sektor yang harus
dikembangkan untuk menggali potensi sumber daya alam yang ada di Indonesia.
Banyak industri-industri yang tumbuh dan berkembang di negara Indonesia dari
industri kecil, industri sedang sampai industri besar.
Dewasa ini peranan dan partisipasi industri kecil dalam pembangunan
ekonomi Indonesia tidak bisa diabaikan. Keberadaannya merupakan suatu
kenyataan penting di Indonesia dilihat dari satuan-satuan usahanya. Dalam era
pembangunan dewasa ini industri kecil mempunyai peranan yang sangat penting
2
swasta, penyebaran keterampilan dan kesadaran industri serta pengembangan
kewiraswastaan.
Fenomena di atas menggambarkan bahwa industri kecil dapat menyerap
tenaga kerja dan mampu memberikan pendapatan yang cukup bagi golongan
ekonomi lemah. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.1
Kriteria KUKM menurut asset dan omzet yang diperoleh di Indonesia
Tahun 2008
No. URAIAN KRITERIA
ASSET OMZET
1 Usaha Mikro Maks. 50 Juta Maks. 300 Juta
2 Usaha Kecil > 50 Juta - 500 Juta > 300 Juta - 2,5 Miliar
3 Usaha Menengah > 500 Juta - 10 Miliar > 2,5 Miliar - 50 Miliar
Sumber : Biro Pusat Statistik (BPS)
Sektor industri merupakan salah satu sektor yang menjadi perhatian
pemerintah untuk memperbaiki keadaan negara indonesia pada saat ini. Ada tiga
jenis klasifikasi industri yaitu industri besar, industri sedang dan industri kecil
yang menarik perhatian untuk dijadikan objek penelitian sehingga bisa
mengidentifikasi dan ikut mengembangkan pikiran bagi pengembangan industri
kecil. Pertumbuhan sektor industri kecil ini tersebar luas diseluruh wilayah tanah
3
Karakteristik yang paling menonjol dari usaha kecil adalah padat karya,
oleh karena itu bila industri kecil dapat berkembang dengan pesat maka dapat
menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Untuk saat ini
industri kecil masih banyak yang belum bisa berkembang seperti yang diharapkan.
Pengembangan industri kecil dalam masyarakat merupakan awal dari usaha yang
besar dalam pembangunan, industri kecil merupakan sarana untuk meningkatkan
pendapatan masyarakat. Pembinaan terhadap usaha kecil semakin terasa
dibutuhkan. Industri kecil merupakan salah satu motor penggerak yang penting
bagi kemajuan dan kemakmuran rakyat.
Seperti kita ketahui industri kecil dalam melaksanakan kegiatan usahanya
banyak membutuhkan tenaga kerja. Hal ini pulalah yang menjadikan industri kecil
penting dalam pembangunan. Industri kecil telah memberikan sumbangan yang
cukup besar dalam pembangunan, yaitu dalam membantu sumber pendapatan
masyarakat maupun pendapatan negara, walaupun jumlahnya relatif kecil. Akan
tetapi karena jumlahnya yang banyak, industri kecil merupakan kekuatan ekonomi
yang sangat penting bila dilihat dari segi perluasan kesempatan berusaha dan
peningkatan pendapatan.
Permasalahan pokok yang menghambat perkembangan industri kecil
adalah kekurangan bahan baku, pemasaran hasil produksi, lokasi dan fasilitas
produksi. Pembelian bahan baku yang dilakukan oleh pengusaha kecil lajimnya
dalam jumlah yang sedikit, sehinggga kedudukan pengusaha kecil untuk berperan
dalam penentuan harga yang wajar dari bahan mentah itu kurang menguntungkan.
4
persaingan yang tajam, desain dan kualitas produk yang baik, dan ketiadaan aspek
penunjang (pelayanan purna jual).
Kendala-kendala tersebut juga dihadapi oleh industri tahu yang ada di
Kabupaten Sumedang, masalah pokok yang dijumpai pada survey pendahuluan
bahwa keuntungan yang diperoleh mengalami penurunan. Seperti terlihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 1.2
Persentase Rata-rata Laba Yang Diperoleh Pengusaha Tahu
Laba
2008 2009
Jml % Jml %
Rp. 2.000.000 – 5.000.000 25 25
89 x 100%=28 30
30
89 x 100%=34
Rp. 5.000.001 – 8.000.000 23 23
89 x 100%=26 21
21
89 x 100%=23
Rp. 8.000.001 – 11.000.000 18 18
89 x 100%=20 17
17
89 x 100%=19
Rp.11.000.001 – 14.000.000 14 14
89 x 100%=16 13
13
89 x 100%=15
> Rp.14.000.001 9 9
89 x 100%=10 8
8
89 x 100%=9
Jumlah 89 100 89 100
5
Dari data di atas terlihat adanya penurunan jumlah laba yang diperoleh,
terbukti dengan semakin meningkatnya persentase jumlah pengusaha yang
berpendapatan kecil. Dari tabel diatas kenaikan terbesar terjadi pada tingkat laba
Rp. 2.000.000 – Rp. 5.000.000 sebanyak 5 pengusaha sebesar 6%. kemudian pada
tingkat Rp. 5.000.000 – Rp. 14.000.000 terjadi penurunan sebanyak 2 pengusaha
sebesar 14%. Berikut grafik laba pengusaha tahu :
Gambar 1.1
Grafik Laba Pengusaha Tahu
Sumber : KOPTI Kab.Sumedang & Survey pendahuluan, data diolah kembali 0
5 10 15 20 25 30 35 40
Jml 2008
2008%
Jml 2009
6
Setiap pengusaha akan berupaya untuk mencapai suatu pendapatan yang
maksimal dari hasil usaha yang mereka lakukan. Laba merupakan jumlah seluruh
pendapatan yang diterima dikurangi dengan biaya. Berdasarkan isu yang
berkembang bahwa laba yang diperoleh pengusaha industri tahu belakangan ini
mengalami penurunan, masalah ini sangat penting untuk diteliti karena
menyangkut banyak pihak yang terlibat seperti pengusaha itu sendiri, para pekerja
dan masyarakat disekitarnya.
Berdasarkan uraian di atas, banyak faktor yang mempengaruhi
perkembangan industri kecil di Indonesia diantaranya saluran pemasaran,
kewirausahaan, dan diferensiasi produk sebagai indikatornya yaitu laba
pengusaha, maka penulis tertarik untuk mengambil judul : “PENGARUH
SALURAN PEMASARAN, KEWIRAUSAHAAN, DAN DIFERENSIASI
PRODUK TERHADAP LABA PENGUSAHA TAHU DI KABUPATEN
SUMEDANG”.
1.2Identifikasi Masalah
Pada umumnya industri kecil mempunyai permasalahan yang sama yaitu
permodalan, harga jual produk, bahan baku, pemasaran, lokasi dan fasilitas
produksi. Selain itu industri kecil dihadapkan pada kesulitan untuk mengakses
pasar, kurangnya promosi, usia produk relatif pendek, terbatasnya penguasaan dan
pemilikan aset produksi terutama permodalan dan sumber daya manusia serta
7
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh saluran pemasaran terhadap laba pengusaha tahu di
kabupaten Sumedang.
2. Bagaimana pengaruh kewirausahaan terhadap laba pengusaha tahu di
kabupaten Sumedang.
3. Bagaimana pengaruh diferensiasi produk terhadap laba pengusaha tahu di
kabupaten Sumedang.
4. Bagaimana pengaruh saluran pemasaran, kewirausahaan, dan diferensiasi
produk terhadap laba pengusaha tahu di kabupaten Sumedang.
1.3 Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui seberapa besar pengaruh saluran pemasaran terhadap laba
pengusaha tahu di kabupaten Sumedang.
2. Mengetahui seberapa besar pengaruh kewirausahaan terhadap laba
pengusaha tahu di kabupaten Sumedang.
3. Mengetahui seberapa besar pengaruh diferensiasi produk terhadap laba
pengusaha tahu di kabupaten Sumedang.
4. Mengetahui seberapa besar pengaruh persaingan, kewirausahaan, dan
8
1.3.2 Kegunaan Penelitian
1. Guna Teoritis
Diharapkan dapat memberikan input atau masukan bagi perkembangan
ilmu pengetahuan khususnya ilmu ekonomi secara mikro ataupun di
bidang manajemen pemasaran.
2. Guna Praktis
a. Bagi industri, diharapkan dapat memberikan informasi tambahan
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat laba pengusaha
industri tahu.
b. Bagi pihak-pihak terkait, diharapkan penelitian ini memberikan
sumbangan informasi dalam menentukan kebijakan, khususnya bagi
54
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan objek penelitian adalah
Kabupaten Sumedang, dan yang menjadi objek penelitian adalah pengusaha tahu
yang berada di Kabupaten Sumedang. Adapun variabel penelitian yang diambil
meliputi Saluran Pemasaran, Kewirausahaan, Diferensiasi Produk, dan laba dari
pengusaha tahu yang berada di Kabupaten Sumedang.
3.2 Metode Penelitian
Untuk memperoleh hasil yang baik dan memuaskan maka penelitian yang
sifatnya ilmiah harus menggunakan seperangkat metode yang tepat. Metode
penelitian ini harus sesuai dengan tujuan penelitian yang hendak dilakukan dan
harus sesuai dengan sifat masalah yang diselidiki dalam penelitian itu karena hal
itu berpengaruh terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian.
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan tertentu. (Sugiono 1999: 1). Adapun metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik,
yang melihat hubungan dua variabel atau lebih. Metode ini menekankan pada
studi untuk memperoleh informasi mengenai status atau gejala pada saat
penelitian dilakukan, juga tidak hanya memberikan gambaran terhadap
55
prediksi serta mendapatkan makna dari implikasi suatu masalah yang ingin
dipecahkan.
Ciri-ciri yang dimiliki oleh metode deskriptif analitik adalah:
a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa
sekarang dan masalah-masalah aktual.
b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian
dianalisis.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Suharsimi Arikunto (2003 : 115) berpendapat bahwa populasi adalah
keseluruhan subjek penelitian. Pengertian senada tentang populasi yang
dikemukakan sebagai berikut :
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas ingin dipelajari sifat-sifatnya. (Nana Sudjana 2001 : 6)
Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha tahu yang berjumlah 89
pengusaha tahu yang berada di Kabupaten Sumedang.
Menurut Suharsimi Arikunto dalam Prosedur Penelitian (2003 : 120)
mengemukakan bahwa apabila subjeknya kurang dari seratus, lebih baik diambil
56
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti
(Suharsimi Arikunto 2003 : 117). Penelitian ini menggunakan pengambilan
sampel dengan teknik sampling jenuh, karena populasinya berjumlah 89 maka
sampel yang digunakan secara keseluruhan karena kurang dari 100.
3.4 Definisi Operasional Variabel
Variable yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu Saluran Pemasaran
sebagai variabel bebas yang pertama (X1), Kewirausahaan sebagai variabel bebas
yang kedua (X2), Diferensiasi Produk sebagai variabel bebas yang ketiga (X3)
dan Laba merupakan variabel terikat (Y). Penjabaran operasional variabel yang
diteliti dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
No
Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris
Konsep Analitis Skala
Variabel Bebas
pemasaran adalah
suatu rangkaian
perantara pemasaran
yang akan dengan
sempurna menolong
tercapainya sasaran
pemasaran.
1.cara menyalurkan produk
2.jumlah saluran pemasaran / distribusi
Data diperoleh dari responden tentang : 1.cara menyalurkan
produk 2.jumlah saluran
pemasaran /
57
2. Kewirausah
aan (X2)
Kewirausahaan adalah
kemampuan untuk
menciptakan sesuatu
yang baru dan
berbeda.
Jumlah skor perilaku
kewirausahaan para
pedagang yang
aspeknya meliputi :
1.Keinovasian.
2.Keberanian dalam
membuat
Data diperoleh dari
responden mengenai
3. Diferensiasi
Produk
Jumlah biaya yang
dikeluarkan oleh
perusahaan untuk
melakukan
diferensiasi produk
selama satu bulan
Data yang diperoleh
dari responden
seluruh nilai penjualan
dikurangi jumlah
seluruh biaya
produksi.
Besarnya laba yang
dihitung dengan cara
jumlah seluruh
pendapatan
dikurangi jumlah
seluruh biaya dalam
satu bulan
Data diperoleh dari
jawaban responden
mengenai jumlah
laba yang diperoleh
selama satu bulan
dihitung dalam
rupiah.
�=�� − ��
58
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian yaitu
sebagai berikut :
1. Angket (kuisoner) yaitu teknik pengambilan data melalui penyebaran
seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi anggota
sampel.
2. Wawancara yaitu kegiatan pengumpulan data dan fakta dengan cara
mengadakan Tanya jawab yang berkaitan dengan penelitian.
3. Observasi yaitu kegiatan pengumpulan data dan fakta dengan cara mengamati
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti
4. Studi Literatur yaitu usaha penelaahan terhadap sesuatu yang berhubungan
dengan obyek penelitian. Ini dapat dilakukan melalui naskah, brosur, dan
dokumen-dokumen yang dimiliki responden maupun literatur yang ada
kaitannya dengan masalah yang diteliti.
3.6Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi parsial dan regresi
linier berganda (Multiple Linier Regression Method). Pengolahan data akan
dilakukan dengan menggunakan bantuan program Eviews 6 supaya memperoleh
hasil yang tepat. Dan untuk mendukung analisis kuantitatif ini akan digunakan
teori statistika dan ekonometrika.
Berdasarkan kerangka pemikiran maka model persamaan yang akan
59
Hubungan tersebut dapat dijabarkan ke dalam bentuk model fungsi regresi
sebagai berikut :
)
B1,2,3 = Koefisien regresi X1 = Saluran pemasaran X2 = kewirausahaan X3 = Diferensiasi produk Y = Laba
Dalam penelitian ini akan dikemukakan beberapa pengujian data yang akan
dilakukan, yaitu :
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan agar dapat diketahui sifat distribusi dari data
penelitian, dengan demikian dapat diketahui normal tidaknya sebaran data yang
bersangkutan. Pengujiannya menggunakan alat statistik non parametrik uji
Kolmogrov Smirnov dengan kriteria: Data dikatakan berdistribusi normal jika
signifikansinya lebih besar dari 0,05 dan data dikatakan tidak berdistribusi normal
jika signifikansinya kurang dari 0,05.
b. Uji R2
Uji ini disebut juga koefisien regresi atau koefisien determinasi yaitu
angka yang menunjukan besarnya derajat kemampuan atau distribusi variabel
60
yang bersangkutan. Besarnya nilai R2 diantara nol dan satu (0<R2<1). Jika
nilainya semakin mendekati satu, maka model tersebut baik dan tingkat kedekatan
anatara variabel bebas dan terikat semakin dekat pula.
c. Uji Stationeritas
Penelitian ini terdiri atas lebih dari satu variabel bebas, satu variabel antara
dan satu variable terikat maka dalam pengolahan data menggunakan metode
kuadarat terkecil (Ordinary Least Square = OLS). Berdasarkan metode OLS,
sebelum melakukan analisis regresi yang diajukan dalam penelitian ini harus
memenuhi asumsi klasik yaitu:
1) Tidak ada korelasi sempurna diantara variable.
2) Rata-rata dari variable pengganggu adalah nol.
3) Tidak terjadi autokorelasi.
4) Tidak terdapat korelasi parsial.
Untuk melengkapi analisis regresi berganda dilakukan juga beberapa
analisis uji asumsi diantaranya: Multikolinieritas, Heteroskedatisitas, dan
Autokorelasi. Uji stationeritas ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Multikolinieritas
Dengan uji ini dapat diketahui apakah pada model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variable bebas. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas
dilakukan dengan cara melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan
Tolerance. Pedoman untuk menentukan model regresi bebas multikolinieritas
adalah:
61
b) Mempunyai angka Tolerance mendekati 1.
2. Uji Asumsi Heteroskedatis
Pengujian ini untuk melihat varians residu dari setiap item.
Heteroskedatisitas terjadi jika variansnya berbeda. Dasar pengambilan
keputusannya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk
suatu pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedatisitas.
3. Uji Asumsi Autokorelasi
Suatu keadaan dimana tidak adanya korelasi antara variable pengganggu
disebut dengan autokorelasi. Mendeteksi Autokorelasi dapat dilihat dari besaran
Durbin-Watson. Secara umum biasa diambil patokan.
Angka D-W di bawah –2 berarti ada autokorelasi positif
Angka D-W diantara –2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
3.7 Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Koefisien Regresi secara parsial (Uji t)
Untuk menguji hipotesis secara parsial dapat menggunakan rumus uji t
yaitu:
( )
(
1-r)
Sudjana (2001 :355)2 -n r = t
2
Uji
Kriteria :
Untuk menerima atau menolak hipotesis adalah
62
Tolah H0, terima Ha jika thitung>ttabel
b. Pengujian Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F)
Rumus uji F, yaitu :
380) : (2001 Sudjana
) 1 /(
Re
/ Re =
F Uji
k n g JK
k g JK
Kriteria :
Untuk menerima atau menolak hipotesis.
Terima H0, tolak Ha jika Fhitung < Ftabel.
102
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengaruh saluran
pemasaran, perilaku kewirausahaan, dan diferensiasi produk terhadap laba
produsen tahu di Kabupaten Sumedang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Saluran Pemasaran memiliki pengaruh positif terhadap laba produsen tahu di
Kabupaten Sumedang. Artinya jika saluran penawaran para produsen tahu
tinggi atau di tingkatkan, maka laba yang diperoleh produsen tahu akan
meningkat. Adanya peningkatan saluran pemasaran mengakibatkan kuantitas
pemasaran meningkat, sehingga perluasan pasar terjadi dan maksimisasi
keuntungan pun dapat dicapai.
2. Kewirausahaan berpengaruh positif terhadap laba produsen tahu di Kabupaten
Sumedang, artinya jika semakin tinggi prilaku kewirausahaan yang dimiliki
produsen tahu, maka semakin besar laba yang akan diperoleh. Karena dengan
perilaku kewirausahaan yang tinggi, produsen tahu mampu menyiasati sistem
pemasaran yang baik. Maka niscaya laba yang diperoleh pun akan meningkat.
3. Diferensiasi Produk berpengaruh negatif terhadap laba. Artinya jika
diferensiasi produk di tingkatkan maka laba yang diperoleh produsen tahu
akan menurun. Dengan adanya diferensiasi produk yang dilakukan produsen
103
penambahan biaya produksi ini akan menurunkan laba produsen tahu di
104
5.1Saran
Adapun saran-saran yang dapat penulis rekomendasikan adalah sebagai
berikut :
1. Saluran pemasaran berpengaruh positif terhadap laba produsen tahu di
kabupaten Sumedang, para pengusaha atau produsen tahu harus terus berusaha
meningkatkan jaringan saluran pemasaran. Karena dengan peningkatan saluran
pemasaran mengakibatkan kuantitas pemasaran meningkat, sehingga perluasan
pasar terjadi dan maksimisasi keuntungan pun dapat dicapai.
2. Perilaku kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap laba pengusaha atau
produsen tahu di Kabupaten Sumedang, maka untuk meningkatkan perilaku
kewirausahaan pada produsen tahu dapat dilakukan dengan diadakannya
diklat, pelatihan, seminar dan pendidikan informal lainnya sehingga akan
menambah pengetahuan para pengusaha. Selain itu juga para pengusaha harus
lebih kreatif lagi dalam menciptakan rencana peningkatan pemasaran,
sehingga perluasan pasar terjadi dan maksimisasi keuntungan pun dapat
tercapai.
3. Dalam melakukan diferensiasi produk dan inovasi, hendaknya para produsen
tahu di Kabupaten Sumedang ini mempertimbangkan biaya – biaya tambahan
yang akan muncul dalam kegiatan diferensiasi produknya sehingga tidak
mengurangi laba yang akan diperoleh. Karena dengan adanya diferensiasi produk
yang dilakukan produsen tahu, maka akan menambah biaya lebih terhadap produksi
sehingga penambahan biaya produksi ini akan menurunkan laba produsen tahu di
DAFTAR PUSTAKA
Ahman, Eeng & Rohmana, Yana (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro.
Laboratorium Ekonomi dan Koperasi. Bandung
Alma, Buchari (2001). Pengantar Bisnis. Bandung : CV Alfabeta
Bachtiar, Hasan. (2003). Manajemen Industri. Bandung: Ramadhan Citra Grafika.
Case dan Fair. (2002). Prinsip-prinsip Ekonomi Mikro. Jakarta: Prenhallindo.
Gasperz, Vincent. (2005) Ekonomi Manajerial ; Pembuatan Keputusan Bisnis.
Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama
Gujarati, Damodar (2006). Ekonometrika Dasar. Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip. (2009). Manajemen Pemasaran (edisi kesebelas). Jakarta. PT
Prehallindo
Pressman, Steven. (2002). Lima Puluh Pemikir Ekonomi Dunia. Jakarta ; Murai
Kencana PT. Raja Grafindo Persada.
Samuelson, A Paul (2003). Ilmu Mikro Ekonomi. Jakarta : P.T Media Global
Edukasi.
Soekirno, Sadono. (2004). Pengantar Mikroekonomi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. (2001). Metode Statistik. Bandung: PT Tarsito.
Suharsimi, Arikunto. (2003). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Statistik.
Jakarta: Rineka Cipta
Suryana. (2006). Kewirausahaan, Jakarta, Penerbit Salemba Empat
Cannon, Perrealut, & McCarthy. (2008). Manajemen Pemasaran. Jakarta :
Salemba Empat.
SKRIPSI
Donna Yulianti (2005) “Pengaruh Modal, Bahan Baku, Diferensiasi Produk, dan Saluran Distribusi zterhadap Laba (Kasus Pada Pengrajin Rumah Tangga
Makanan Simping di Kelurahan Cipaisan Kabupaten Purwakarta)”. Skripsi pada FPEB UPI tidak diterbitkan.
Osa Subagia (2010) “Pengaruh Harga Jual dan Diferensiasi Produk Terhadap Laba
Pengusaha Tas di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor”. Skripsi pada FPEB UPI tidak diterbitkan.
Wiwin Sustikawati (2011) “Pengaruh Perilaku Kewirausahaan dan Kualitas Produk Terhadap Laba Pengusaha Kain di Cigindewah (Survei Pada Pedagang Kain
Cigondewah Kec.Bandung Kulon, Bandung).” Skripsi pada FPEB UPI tidak diterbitkan.
Yuliani Permatasari (2010) “ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Daya Hidup Usaha (Suatu Kasus pada Pengrajin Boneka di Cedok Desa Sayati
Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung)”. Skripsi pada FPEB UPI
tidak diterbitkan.
INTERNET
www.jabar.com
http://www.depkop.go.id
http://www.sinarharapan.co.id/ekonomi/usaha/2003/1220/ukm2