Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM
PEMBELAJARAN SENI TARI PADA SISWA KELAS XI RPL 2 SMKN I PANYINGKIRAN MAJALENGKA
SKRIPSI
Diajukanuntukmemenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan
Pendidikan Seni Tari
Oleh :
Mumun Mudiawati
0901409
JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM
PEMBELAJARAN SENI TARI PADA SISWA KELAS XI RPL 2 SMKN I PANYINGKIRAN MAJALENGKA
Oleh
MumunMudiawati
0901409
SebuahLaporan yang
diajukanuntukmemenuhisebagiansyaratmemperolehgelarsarjanapendidikan padaFakultasPendidikanBahasa Dan Seni
© MumunMudiawati 2013
UniversitasPendidikan Indonesia
Juni 2013
HakCiptadilindungiundang-undang.
Laporaninitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian,
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah ”PenerapanMetode Kerja Kelompok Dalam
Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN I Panyingkiran Majalengka”. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan kerjasama, kurangnya komunikasi antar teman, sikap siswa pasif terhadap pembelajaran karena metode pembelajaran yang dilakukan lebih menitikberatkan pada tugas individu. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengujicobakan penerapan metode kerja kelompok dalam pembelajaran seni tari.Penelitian ini menjawab rumusan
masalah sebagai berikut: (1) kemampuansiswadalambekerjasama,
berkomunikasidansalingmenghargaipadapembelajaransenitarisebelum diterapkan metode kerja kelompok; (2) bagaimana proses penerapan metode kerja kelompok
dalam pembelajaran seni tari (3)
bagaimanahasilpenerapanmetodekerjakelompokpadapembelajaransenitaridalamup ayameningkatkankemampuanbekerjasama,
berkomunikasidansalingmenghargai.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)
kemampuan siswa dalambekerjasama,
berkomunikasidansalingmenghargaipadapembelajaransenitarisebelum diterapkan metode kerja kelompok; (2) proses penerapan metode kerja kelompok dalam
pembelajaran seni tari
;(3)hasilpenerapanmetodekerjakelompokdalammeningkatkankemampuanbekerjas ama, berkomunikasidansalingmenghargaipadapembelajaransenitari.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dengan desain tes awal-tes akhir kelompok tunggal (the one group pretest posttest) yang dilakukan pada anggota populasi penelitian, yaitukelas XI RPL di SMKN I Panyingkiran Majalengka, tahun ajaran 2012/2013 dengan sampel penelitian kelas XI RPL 2 sebagai kelas eksperimen. Dalam penelitian ini, kelas tersebut diberi tes sebelum dan sesudah mendapat perlakuan. Instrumen yang digunakan penelitian ini adalah
tes praktik.Berdasarkan hasil pengolahan data,
penelitianinimenggunakanujihipotesisyaituuji-t dengantarafsignifikan = 0,05. Setelah dilakukan pengujian hipotesis, telah diketahui bahwa nilai t-hitunglebihbesardaripadanilai t-tabelyaitu25, 76 2, 035.Bahwaterdapatperbedaan yang
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Abstraction
v
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... PERNYATAAN ... MOTO ...
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR BAGAN ... viii
DAFTAR GRAFIK ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Sistematika Penulisan Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8
A. Hasil Penelitian Terdahulu ... 8
B. Metode Kerja Kelompok ... 9
1. Konsep Dasar Metode Kerja Kelompok ... 9
vi
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Pengaruh Metode Kerja Kelompok Terhadap Proses Pembelajaran
Seni Tari ... 16
C. Karakteristik Pembelajaran Seni Tari Siswa SMK ... 17
1. Karakteristik Siswa SMK ... 17
2. Pembelajaran Seni Tari ... 17
2.1. Makna pembelajaran seni tari ... 2.2. Tujuan pembelajaran seni tari ... 2.3. Kretivitas gerak dalam pembelajaran seni tari ... 2.4. Evaluasi ... BAB III METODE PENELITIAN ... 24
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 24
1. Lokasi Penelitian ... 2. Populasi Penelitian ... 3. Sampel Penelitian ... B. Metode Penelitian ... 25
C.Hipotesis ... 27
D.Variabel Penelitian ... 27
E. Definisi Operasional ... 29
F. Instrumen Penelitian ... 31
G.Teknik Pengumpulan Data ... 35
H.Teknik Analisis Data ... 39
I. Tahap-tahap Penelitian ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
A. Deskripsi Proses Pembelajaran Seni Tari Sebelum Menerapkan Metode Kerja Kelompok ... 44
1. Profil Sekolah ...
2. Deskripsi Pembelajaran Seni Tari Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN I
Panyingkiran Majalengka Sebelum Diterapkan Metode Kerja
vii
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
B. Deskripsi Proses Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam
Pembelajaran Seni Tari ... 51
1. Proses Penelitian Penerapan Metode Kerja Kelompok ... 2. Deskripsi Hasil Penerapan Metode Kerja Kelompok ... C.Pembahasan Hasil Penelitian ... 66
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 73
A. Kesimpulan ... 73
B. Saran ... 74
DAFTAR PUSTAKA ... 79
LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP ...
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
“Pendidikan merupakan segala pengalaman (belajar) di berbagai
lingkungan yang berlangsung sepanjang hayat dan berpengaruh positif bagi
perkembangan individu”. (Syarifudin, 2006: 26). Perubahan yang merupakan hasil belajar dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti perubahan
pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap. Belajar juga menciptakan
suatu perubahan tingkah laku keterampilan, kemampuan dan kecakapan serta
perubahan-perubahan aspek lainnya yang ada pada diri siswa dalam
melakukan kegiatan belajar.
Kegiatan belajar mengajar perlu menempatkan siswa sebagai subjek
belajar artinya proses belajar mengajar memperhatikan bakat, minat,
kemampuan, cara dan strategi belajar, motivasi belajar dan latar belakang
sosial siswa. Proses belajar mengajar perlu mendorong siswa untuk
mengembangkan potensinya secara optimal dengan begitu siswa akan lebih
mudah membangun pemahaman apabila siswa dapat mengkomunikasikan
gagasan kepada siswa dan guru. Dengan kata lain membangun pemahaman
melalui interaksi dengan lingkungan sosialnya. Interaksi memungkinkan
terjadinya perbaikan pemahaman siswa melalui diskusi, saling bertanya dan
saling menjelaskan interaksi bisa diingatkan dengan belajar kelompok.
Metode kerja kelompok adalah suatu format belajar mengajar yang
menitikberatkan pada terjadinya interaksi antara anggota yang satu dengan
anggota yang lain untuk menyelesaikan tugas-tugas belajar secara
bersama-sama. Penggunaan metode kerja kelompok menuntut adanya keterlibatan
yang aktif baik dari pihak guru maupun siswa yang didasari perasaan senang,
terbuka dan tanpa ada rasa takut serta adapula tekanan-tekanan yang
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2
yang serasi dan harmonis antara guru dan murid, sehingga metode kerja
kelompok merupakan wahana bagi tumbuh dan berkembangnya intelektual
kerjasama siswa.
Sagala (2012 : 216) menyebutkan beberapa keuntungan dan kelemahan
metode kerja kelompok. Keuntungan metode kerja kelompok adalah sebagai
berikut :
a. Membiasakan siswa bekerjasama untuk demokrasi, yakni memberikan
kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan sikap musyawarah dan
bertanggung jawab.
b. Dapat membangkitkan kemauan belajar dengan bersungguh-sungguh.
c. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan
keterampilan berdiskusi.
d. Dapat memungkinkan guru untuk dapat lebih memperhatikan siswa
sebagai individu serta kebutuhan belajarnya.
Sedangkan kelemahan metode kerja kelompok antara lain sebagai berikut :
a. Ketua kelompok kadang-kadang sukar untuk memberikan pengertian
kepada anggotanya, sulit untuk menjelaskan dan mengadakan pembagian
kerja.
b. Anggota kadang-kadang tidak mematuhi tugas yang diberikan oleh ketua
kelompok.
Melalui penelitian ini proses pembelajaran seni tari dengan
menggunakan metode kerja kelompok, siswa akan lebih terpacu untuk
mengikuti pembelajaran seni tari. Metode kerja kelompok diharapkan
kemampuan siswa dalam kerja sama dengan teman, adanya komunikasi, dan
siswa saling menghargai antar teman dan guru. Hal ini tentunya akan
meningkatkan pembelajaran seni tari dan dapat menciptakan suatu kreativitas.
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu
yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda
dengan apa yang telah ada sebelumnya. Berkhayal, berfantasi, dan
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3
menggerakan daya pikir, sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang sifatnya
baru sebagai wujud dari kreativitas.
Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik apabila semua
komponen dapat saling berkesinambungan dengan pola komunikasi yang
dapat dipahami, yaitu dengan pemilihan komponen pembelajaran yang tepat
sehingga tujuan yang direncanakan dapat tercapai. Salah satu komponen
pembelajaran adalah materi pembelajaran, pemilihan materi dalam setiap
komponen pembelajaran adalah materi kurikulum sesuai dengan tingkatan
sekolah. Pembelajaran seni tari masih dipandang sebelah mata. Ini terlihat
bahwa pembelajaran seni tari masih belum memilki perubahan kurikulum
seperti layaknya pelajaran-pelajaran lainnya. Dalam KBK lebih ditekankan
pada adanya pencapaian kompetensi yang diperoleh siswa dalam kegiatan
belajar mengajar.
Kedudukan pembelajaran seni tari di SMKN I Panyingkiran
Majalengka termasuk ke dalam mata pelajaran seni budaya dan keterampilan
(SBK) yang di dalamnya terdapat pembelajaran seni musik, seni rupa, seni
tari, dan teater. Pembelajaran ini diberikan secara bergantian pada setiap
semesternya. Kurikulum Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) mata
pelajaran seni tari untuk kelas XI yaitu pembelajaran tari nusantara. Dalam
tari nusantara dapat diisi dengan berbagai jenis materi tari nusantara sesuai
dengan kemampuan guru.
Dalam penelitian ini, peneliti mengaplikasikan pembelajaran kerja
kelompok melalui tari tempurung berasal dari daerah Minangkabau Sumatra
Barat yang telah dikreasikan oleh Heni Komalasari produksi P4ST UPI.
Dalam standar kompetensi dijelaskan bahwa mengapresiasi karya seni tari,
hal yang sangat penting dalam pencapaian dan pengembangan kreativitas
siswa. Pemilihan materi tari tempurung merupakan materi yang
mengedepankan tingkat kreativitas siswa, karena pemilihan media yang bisa
memanfaatkan limbah dari lingkungan sekitar, berupa tempurung yang sudah
tidak terpakai. Pelaksanaan pembelajaran kerja kelompok melalui tari
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 4
kerjasama, saling menghargai, dan komunikasi siswa antar teman dan guru
meningkat.
Aktivitas anak-anak sekarang lebih individu dengan berdiam dirumah
nonton televisi, mengurung dikamar itu kurang baik karena tidak adanya
komunikasi dengan yang lain. Berdasarkan hasil wawancara bersama guru
mata pelajaran seni tari yaitu ibu Ika Supartika, S.Sn, menyatakan bahwa
kemampuan siswa bekerjasama dalam pembelajaran seni tari, kurangnya
komunikasi antar teman, sikap siswa pasif terhadap pembelajaran seni tari
karena metode yang digunakan lebih menitikberatkan pada tugas individu.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka dalam penelian ini
peneliti tertarik menerapkan metode kerja kelompok, karena dengan
pembelajaran kerja kelompok memiliki keunggulan diantaranya, dapat
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan
bertanya dan membahas suatu masalah secara bersama, memungkinkan guru
untuk lebih memperhatikan siswa sebagai individu serta kebutuhannya
belajar, siswa akan lebih aktif bergabung dalam pembelajaran dan mereka
lebih aktif berpartisipasi bersama temannya.
Berpijak dari permasalahan tersebut, peneliti merasa perlu
melaksanakan penelitian dalam penerapan kerja kelompok karena
Pembelajaran kerja kelompok dapat memotifasi belajar bagi siswa dalam
meningkatkan prestasi belajar, dengan mengangkat judul “Penerapan Metode
Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2
SMKN I Panyingkiran Majalengka”.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan judul penelitian serta latar belakang masalah yang peneliti
paparkan di atas, maka peneliti merumuskan beberapa permasalahan,
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 5
1. Bagaimana kemampuan siswa dalam bekerjasama, berkomunikasi dan
saling menghargai pada pembelajaran seni tari sebelum diterapkan metode
kerja kelompok ?
2. Bagaimana proses penerapan metode kerja kelompok dalam pembelajaran
seni tari siswa kelas XI RPL 2 di SMKN I Panyingkiran ?
3. Bagaimana hasil penerapan metode kerja kelompok pada pembelajaran
seni tari dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerjasama,
berkomunikasi dan saling menghargai ?
C.Tujuan Penelitian
Sebuah penelitian yang berangkat dari adanya masalah tentunya memiliki
tujuan yang ingin dicapai.
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bekerjasama,
berkomunikasi dan saling menghargai dalam pembelajaran seni tari
melalui penerapan metode kerja kelompok.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini, diantaranya :
a. Memperoleh data tentang kemampuan siswa dalam bekerjasama,
berkomunikasi dan saling menghargai pada pembelajaran seni tari
sebelum diterapkan metode kerja kelompok.
b. Mendeskripsikan tentang proses penerapan metode kerja kelompok
dalam pembelajaran seni tari pada siswa kelas XI RPL 2 di SMKN I
Panyingkiran.
c. Memperoleh data hasil penerapan metode kerja kelompok dalam
meningkatkan kemampuan bekerjasama, berkomunikasi dan saling
menghargai pada pembelajaran seni tari.
D.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi berbagai pihak yang
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 6 1. Peneliti
Menambah wawasan dan pengalaman langsung dalam proses belajar
mengajar di kelas dapat dijadikan bahan evaluasi bagi diri pribadi dalam
memahami sikap belajar siswa. Selain itu, untuk kesiapan peneliti dalam
menghadapi kondisi kelas yang berbeda-beda.
2. Guru
Dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam kegiatan pembelajaran
kerja kelompok dalam pendidikan seni tari di SMKN I Panyingkiran
Majalengka.
3. Siswa
Diharapkan dapat memperoleh pengalaman belajar yang menarik, kreatif
dan inovatif sehingga keterampilan menari siswa dalam mata pelajaran
seni tari meningkat.
4. Sekolah
Dapat dijadikan salah satu bahan acuan dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan di lingkungan SMKN I Panyingkiran Majalengka.
E.Sistematika Penulisan Skripsi
1. Judul
2. Halaman Pengesahan
3. Pernyataan Tentang Keaslian Karya Ilmiah
4. Kata Pengantar
5. Ucapan Terima Kasih
6. Abstrak
7. Daftar Isi
8. Daftar Tabel
9. Daftar Gambar
10. Daftar Lampiran
11. BAB I Pendahuluan
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 7 13. BAB III Metode Penelitian
14. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
15. BAB V Kesimpulan dan Rekomendasi
16. Daftar Pustaka
24
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini yang dijadikan lokasi penelitian adalah SMKN I
Panyingkiran Majalengka, tepatnya di Jln. Kirapandak Desa Karyamukti
Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka. Lokasi ini dipilih karena
siswa di SMKN I Panyingkiran aktif dalam bidang kesenian baik dalam
pergelaran maupun dalam kegiatan pembelajaran.
2. Populasi
Populasi dalam suatu kegiatan penelitian berkenaan dengan sumber
data yang digunakan. Menurut Sugiyono (2011 : 80), menyatakan bahwa, “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Mengacu pada pendapat di atas maka populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas XI RPL (Rekayasa Perangkat Lunak) di SMKN I
Panyngkiran Majalengka yang berjumlah 2 kelas dan masing-masing kelas
berjumlah 34 orang. Jadi populasinya adalah 68 orang. Alasan dipilihnya
populasi penelitian kelas XI RPL, karena mata pelajaran SBK (seni budaya
dan keterampilan) khususnya untuk pembelajaran seni tari diberikan
kepada siswa kelas XI RPL.
3. Sampel
Sampel dalam penelitian merupakan bagian dari populasi yang
menjadi penelitian, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011 : 81),
menyatakan bahwa, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pengambilan sampel dilakukan
25
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sebenarnya melalui teknik pengambilan sampel atau teknik sampling
tertentu.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI
RPL 2 (Rekayasa Perangkat Lunak) dengan jumlah siswa 34 orang, terdiri
dari siswa laki-laki 10 orang dan siswa perempuan 24 orang. Alasan
dipilih sampel tersebut karena kelas XI RPL 2 karakter siswa pendiam,
kemampuannya kurang dibandingkan dengan kelas yang lainnya. Sehingga
dalam penelitian ini peneliti mangambil sampel siswa kelas XI RPL 2
dengan harapan siswa akan lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran.
B.Metode Penelitian
Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data
yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian
termasuk untuk menguji hipotesis. Berkenaan dengan hal tersebut Sudjana (2001 : 16 ) mengemukakan bahwa “Metode penelitian ini akan memberikan petunjuk terhadap pelaksanaan penelitian atau petunjuk bagaimana penelitian itu dilaksanakan”.
Menurut Sugiyono (2011 : 2) menyatakan bahwa :
Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisifasi suatu masalah.
Metode kuasi eksperimen digunakan oleh peneliti berdasarkan
pertimbangan agar pelaksanaan penelitian bersifat alami. Metode kuasi
eksperimen digunakan dalam penelitian ini karena peneliti ingin meneliti
perbedaan hasil belajar yang signifikan pada siswa sebelum diterapkan
metode kerja kelompok dibandingkan dengan pembelajaran seni tari sesudah
diterapkan metode kerja kelompok.
Suatu penelitian dapat dikatakan berhasil dan dapat dipertanggung
26
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan sistematika yang baik. Untuk itu perlu suatu metode penelitian yang
menjadi acuan dalam pelaksanaan penelitian ini.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen. Metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan
untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi
yang terkendalikan (Sugiyono, 2011:109). Metode eksperimen yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen.
Kuasi eksperimen memiliki ciri utama dengan tidak dilakukannya
penugasan random (random assignment), melainkan melakukan
pengelompokan subjek penelitian berdasarkan kelompok yang telah terbentuk
sebelumnya.
Jenis penelitian eksperimen dalam penelitian ini adalah
pre-eksperimental tanpa adanya kelas kontrol. Desain yang digunakan dalam
penelitian ini adalah one-group pretest-posttest design. Di dalam desain ini,
observasi dilakukan sebanyak 2 kali, yaitu sebelum eksperimen dan sesudah
eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut
prates atau pretest dan observasi sesudah eksperimen (O2) disebut pascates
atau posttest. Perbedaaan antara (O1) dan (O2) yakni (O1 – O2) diasumsikan
sebagai efek dari treatment atau perlakuan yang diberikan. Desain ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Bagan 3.1
Model Eksperimen One Group Pre-test-Post-tes Keterangan :
O1 : Tes awal sebelum siswa diberikan perlakuan (nilai pretest)
TES AWAL TES AKHIR
27
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
X : Perlakuan di kelas berupa penggunaan model tari pendidikan
O2 : Tes akhir sesudah siswa diberikan perlakuan (nilai posttest)
Pada tes awal yang dilakukan peneliti dengan mengapresiasi tari
Temupurung secara berkelompok, kemudian siswa bereksplorasi gerak tari
Tempurung secara berkelompok. Setelah peneliti melakukan tes awal kepada
siswa kelas XI RPL 2, selanjutnya peneliti melakukan tes akhir melalui
apresiasi, pembelajaran unsur-unsur tari dengan mengeksplorasi (gerak,
tenaga, level, dan ritme) dengan iringan.
C.Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat perntanyaan (Sugiyono, 2011 : 64). Adapun yang menjadi hipotesis
dalam penelitian ini adalah penerapan metode kerja kelompok dalam
pembelajaran seni tari dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
bekerjasama, berkomunikasi dan saling menghargai.
D.Variabel Penelitian
Variabel penelitian menurut Sugiyono (2011 : 38) menyatakan bahhwa, “ Variabel itu sebagai suatu atribut dari sekelompok orang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu”.
Dalam penelitian ini dapat ditentukan variabelnya sebagai berikut :
1. Variabel bebas atau Independent Variabel (X) dalam penelitian ini yaitu :
Metode kerja kelompok dalam pembelajaran seni tari.
2. Variabel terikat atau Dependen Variabel (Y) dalam penelitian ini yaitu :
Kemampuan kerjasama dalam pembelajaran seni tari.
Variabel (X) terikat adalah metode kerja kelompok dalam pembelajaran
seni tari. Dengan materi tari tingkat SMK kelas XI yaitu materi Tari
28
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang pembelajarannya dengan menerapkan metode kerja kelompok.
Variabel (Y) adalah kemampuan kerjasama dalam pembelajaran seni tari.
Untuk memudahkan dan menghindari kesalahan persepsi terhadap
variabel penelitian, dalam penelitian ini diberikan batasan dan indikator yang
sesuai dengan judul penelitian yang dapat dilihat dalam tabel dibawah ini
Tabel 3.1 Variabel Penelitian
Variabel X Variabel Y
Metode Kerja Kelompok Dalam
Pembelajaran Seni Tari
Kemampuan Kerjasama Dalam
Pembelajaran Seni Tari
Indikator :
1. Kemampuan kerjasama dalam
pembelajaran seni tari.
a) Siswa mengapresiasi tari
Tempurung secara
berkelompok.
b) Siswa mendiskusikan hasil
apresiasi tari Tempurung
secara berkelompok
c) Siswa bekerjasama
menyelesaikan tugas yang
di instruksikan guru yaitu
busana tari, rias, properti
dan ragam gerak tari
Tempurung berdasarkan
29
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
tenaga, ritme dan level).
2. Kemampuan berkomunikasi
dalam pembelajaran seni tari.
a) Siswa berani
mengungkapkan sendiri
tentang wawasan hasil
apresiasi tari Tempurung.
b) Siswa berani tampil
kedepan untuk
mengkomunikasikan hasil
apresiasi yang di tugaskan.
3. Saling menghargai dalam
pembelajaran seni tari.
a) Kemampuan menghargai
kreativitas hasil gerak
terhadap pengembangan
kreativitas yang di ciptakan.
b) Siswa menghargai hasil
kreasi tari dari kelompok
lain.
c) Siswa menghargai hasil
kreasi yang diciptakan teman
dan masukan dari guru.
30
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Definisi operasional dalam penulisan penelitian ini, terdapat beberapa
istilah. Guna menghindari ketimpangan atau kekeliruan dalam menafsirkan
istilah tersebut, maka dalam hal ini peneliti memberi batasan pengertian
sebagai berikut :
Penerapan adalah suatu perbuatan mempraktekkan suatu teori, metode,
dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu kepentingan yang
diinginkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah terencana dan
tersusun sebelumnya.
Metode kerja kelompok adalah suatu format belajar mengajar yang
menitikberatkan pada terjadinya interaksi antara anggota yang satu dengan
anggota yang lain untuk menyelesaikan tugas-tugas belajar secara
bersama-sama. Pembelajaran kerja kelompok merupakan cara atau teknik penyajian
bahan ajar secara kelompok yang digunakan oleh guru pada saat menyajikan
bahan pelajaran.
Kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu
yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.”Kretivitas adalah kesanggupan untuk menemukan sesuatu yang baru dengan cara mempergunakan daya khayal, fantasi atau imajinasi”. (Sytadiputra, 1983 : 102). Berkhayal, berfantasi, dan berimajinasi merupakan aktivitas yang imajinatif. Kegiatan tersebut mampu
menggerakan daya pikir, sehingga dapat menghasilkan sesuatu yang sifatnya
baru sebagai wujud dari kreativitas.
SMK di Kabupaten Majalengka telah meningkat jumlahnya hingga 39
SMK, salah satunya SMKN I Panyingkiran. SMKN I Panyingkiran
merupakan salah satu sekolah kejuruan di Kabupaten Majalengka yang
beralamatkan di jln. Kirapandak, Desa Karyamukti Kecamatan Panyingkiran.
SMKN I Panyingkiran terdapat berbagai bidang keahlian diantaranya :
teknologi komunikasi dan informasi, teknik komputer, rekayasa perangkat
lunak, multimedia, elektro industri, analisis kimia, radio televisi dan film, dan
31
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
komunikasi dan informasi, teknik komputer, rekayasa perangkat lunak, dan
multimedia. SMKN I Panyingkiran saat ini terus menggali potensi seni
tradisional sebagai salah satu ekstrakulikuler sekolah.
Berdasarkan pemaparan diatas dari peneliti yang berjudul Metode Kerja
Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2
SMKN I Panyingkiran Majalengka adalah suatu metode pembelajaran yang
menitikberatkan pada terjadinya interaksi antara teman sekawannya pada
pembelajaran seni tari dengan cara berkelompok atau bekerjasama sehingga
dapat menciptakan suasana belajar yang aktif.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen sebagai alat pengumpulan data harus betul-betul dirancang
dan dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana
adanya. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yaitu tes praktek
untuk melihat sejauh mana siswa terampil menari. Instrumen penelitian
berfungsi sebagai instrumen pengumpulan data.
Sugiyono (2009 : 102) menyatakan bahwa “instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Berdasarkan pengertian di atas maka dalam penelitian eksperimen yang akan dibuat adalah meliputi pre test dan pos test.
1. Pre Test
Pre Test digunakan untuk mengukur raw input siswa sebelum
pelaksanaan pembelajaran melalui penerapan metode kerja kelompok.
Hasil pre test akan digunakan untuk mengukur tingkat kreativitas tari
siswa. Mengenai format pre test, penelitian mengacu pada ciri-ciri anak
kreatif yang dikemukakan oleh Munandar (2008 : 40) yang diantaranya
adalah berani tampil, berani mengungkapkan ide dan gagasan, serta berani
bergerak dan membuat gerakan. Pada tes awal siswa mengapresiasi tari
Tempurung secara berkelompok, pertemuan selanjutnya siswa
32
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 2. Post Test
Post Test digunakan untuk mengukur kemajuan dan membandingkan
peningkatan keterampilan tari pada siswa setelah pelaksanaan melalui
penerapan metode kerja kelompok. Format penilaian post test sama
dengan yang ada pada pre test. Pada tes akhir siswa mengapresiasi tari
Tempurung kemudian pertemuan dua sampai empat siswa mengeksplorasi
ragam gerak tari Tempurung berdasarkan unsur tari (ruang, tenaga, level,
ritme dan penampilan hasil kreasi) dengan iringan secara berkelompok.
Di bawah ini terdapat beberapa indikator yang dinilai oleh peneliti
dalam pelaksanaan penelitian tersebut :
Tabel 3.2 Format Penilaian
No Nama Siswa Indikator yang Dinilai
Rata-rata (X)
BS KB SM
Keterangan :
1. Bekerjasama dalam pembelajaran seni tari (BS) :
a) Siswa mengapresiasi tari Tempurung secara berkelompok.
b) Siswa mendiskusikan hasil apresiasi tari Tempurung secara
berkelompok.
c) Siswa bekerjasama menyelesaikan tugas yang di instruksikan guru
yaitu busana tari, rias, properti dan ragam gerak tari Tempurung
berdasarkan unsur-unsur tari (ruang, tenaga, ritme dan level).
2. Kemampuan berkomunikasi dalam pembelajaran seni tari (KB) :
a) Siswa berani mengungkapkan sendiri tentang wawasan hasil
33
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
b) Siswa berani tampil kedepan untuk mengkomunikasikan hasil
apresiasi yang di tugaskan.
3. Saling menghargai dalam pembelajaran seni tari (SM) :
a) Kemampuan menghargai kreativitas hasil gerak terhadap
pengembangan kreativitas yang di ciptakan.
b) Siswa menghargai hasil kreasi tari dari kelompok lain.
c) Siswa menghargai hasil kreasi yang diciptakan teman dan masukan
dari guru.
Tabel 3.3 Skala Penilaian
SKOR KRETERIA NILAI KETERANGAN
49 Kurang D Nilai D apabila skor pretest /
posttes mendapatkan nilai
rata-rata atau sama dengan
dari 49
50 - 64 Cukup C Nilai C apabila skor pretest /
posstes mendapat nilai
rata-rata 50 sampai dengan 64
65 – 74 Baik B Nilai B apabila skor pretest /
posstes mendapat nilai
rata-rata 65 sampai dengan 74
75 Sangat Baik A Nilai A apabila skor pretes /
posstes mendapat nilai
rata-rata 75 atau lebih dari 74
Tabel 3.4
Standarisasi Penilaian
Indikator Penilaian Nilai Indikator
34
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Bekerjasama
dalam
pembelajaran seni
tari
(kurang) dengan teman
35
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mengenai kreativitas
G.Teknik Pengumpulan Data
Langkah-langkah pengumpulan data sangatlah penting dilaksanakan,
untuk menjawab dan memecahkan masalah penelitian. Teknik pengumpulan
36
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Observasi
Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengamati dan mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.
Cara yang paling efektif dalam menggunakan observasi adalah
melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai
instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau
tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Dalam hal ini penulis
melakukan pengamatan untuk mendapatkan data mengenai observasi
sejauh mana tingkat pembelajaran siswa dalam pembelajaran seni tari.
Pada saat observasi berlangsung siswa cenderung pasif dalam
pembelajaran seni tari bahkan pada saat guru bertanya kepada beberapa
siswa, siswa tersebut hanya diam dan tidak merespon instruksi guru
tersebut.
2. Wawancara
Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka
mendengarkan secara langsung informasi atau keterangan-keterangan.
Berangkat dari fokus permasalahan yang sedang dalam proses penelitian,
kegiatan-kegiatan proses pembelajaran yang terjadi di sekolah, maka
sangat diperlukan ada proses pengumpulan data atau informasi yang akurat
langsung berhubungan dengan responden terkait. Dalam hal ini penulis
mengadakan wawancara, dengan guru mata pelajaran seni budaya dan
salah satu siswa, guna mendapatkan informasi tentang segala hal yang
berkaitan dengan pembelajaran seni tari di sekolah.
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara
No Narasumber Tanggal Pedoman
Wawancara
Hasil
37
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sekolah profil
23-02-2013 a. Karakteristik
siswa dalam
a. Siswa cenderung
pasif dalam
pembelajaran seni
tari
b. Kemampuan siswa
dalam
3 Siswa 16-03-2013 mengetahui
38
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu pembelajaran
a. Wawancara kepada kepala sekolah
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui tentang kurikulum yang
ada di sekolah tersebut, tentang proses belajar mengajar di sekolah, dan
tentang karakter siswa di sekolah. Hal ini merupakan langkah awal
dalam mengumpulkan data penelitian.
b. Wawancara kepada guru yang bersangkutan
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui tentang karakteristik siswa
secara khusus yaitu siswa kelas XI RPL 2 dan pendapat tentang proses
belajar mengajar seni tari di sekolah sebelum dan sesudah menerapkan
metode kerja kelompok dalam pembelajaran seni tari.
c. Wawancara kepada siswa
Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa sejauhmana
siswa dapat memahami pembelajaran seni tari yang telah diberikan
dengan menerapkan metode kerja kelompok, apakah kreativitas siswa
dapat meningkat atau tidak.
2. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
(Arikunto, 2002 :139). Dalam penelitian ini tes dilakukan dua kali, yaitu
39
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
belajar mengajar dijalankan dengan melalui penerapan metode kerja
kelompok. Pada tes awal mengapresiasi tari Tempurung secara
berkelompok kemudian siswa mengeksplorasi ragam gerak tari
Tempurung berdasarkan pemahamannya. Tujuannya adalah untuk
mengetahui kemampuan kreativitas tari siswa sebelum menerapkan
pembelajaran kerja kelompok. Postest adalah tes yang dilakukan setelah
proses belajar mengajar melalui penerapan metode kerja kelompok. Pada
tes akhir langkah awal mengapresiasi tari Tempurung kemudian eksplorasi
ragam gerak tari Tempurung berdasarkan unsur tari (ruang, tenaga, level,
ritme dan lintasan). Tujuannya adalah untuk mengetahui kemampuan
kreativitas tari siswa setelah mendapat perlakuan metode kerja kelompok.
Tes dalam penelitian ini berbentuk tes perbuatan dalam sebuah
kegiatan praktek atau mengukur tingkat penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran yang disampaikan. Tes perbuatan dilakukan sampai 6 kali
pertemuan, pertemuan pertama digunakan untuk melakukan pretest sampai
data terkumpul. Pertemuan kedua sampai pertemuan keempat digunakan
untuk pemberian materi atau perlakuan metode kerja kelompok.
Pertemuan keenam, adalah pertemuan digunakan untuk melakukan postest
sebagai hasil akhir dari perlakuan yang telah diberikan. Pertemuan keenam
adalah pertemuan terakhir digunakan untuk membahas hasil kemampuan
keterampilan tari siswa setelah dilakukan posttest. Dalam satu pertemuan
waktu yang digunakan adalah 2 x 45 menit, hal ini disesuaikan dengan jam
belajar yang biasa dilaksanakan di sekolah.
3. Studi Pustaka
Kegiatan ini meliputi kegiatan membaca dan mengkaji buku-buku
bacaan kemudian bisa dijadikan sebagai referensi penulisan laporan
penelitian. Data dan informasi dalam langkah ini dapat diperoleh dari hasil
membaca majalah, skripsi, artikel, dan sumber lain yang ada kaitannya
dengan penelitian yang dilakukan.
40
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dokumentasi digunakan dengan cara merekam dan mencatat seluruh
kegiatan siswa yang dianggap penting pada saat proses pembelajaran
untuk memperkuat dan mempertegas hasil penelitian. Dokumentasi yang
dijadikan data tersebut meliputi foto dan video aktivitas dan keterampilan
siswa pada saat penelitian.
H.Teknik Analisis Data
Tujuan analisis adalah untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk
yang lebih sederhana. Data penelitian akan dianalisis secara kuantitatif. Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan desain one group pre test-post test.
Dalam pelaksanaannya peneliti melakukan tes awal sebelum penerapan
pembelajaran seni tari melalui penerapan metode kerja kelompok, kemudian
setelah pembelajaran setelah pembelajaran seni tari melalui penerapan
metode kerja kelompok dilakukan tes akhir.
Penggambaran dari pengolahan data dilihat dalam bagan di bawah ini :
Bagan 3.2
Model Eksperimen One Group Pretest-Posttes
Setelah data-data terkumpul kemudian dianalisis secara kuantitatif
dengan mempresentasikan antara data hasil pretest dann postest, kemudian
dideskripsikan dalam penarikan kesimpulan.
Berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan
pengujian hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2012 : 275).
Adapun pengolahan datanya adalah sebagai berikut :
TES AKHIR EKSPERIMEN
TES AWAL
41
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a. Kriteria nilai. Kriteria nilai pretest, proses pembelajaran dan posttest,
Kriteria ketentuan penilaian sesuai kriteria ketuntasan minimal (kkm)
sekolah.
Nilai Kriteria
49 Kurang
- 64 Cukup
- 74 Baik
75 Sangat Baik
b. Teknis analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini
menggunakan persentase dengan rumus :
=
∑√ ∑ ∑
Keterangan :
∑ = mean dari perbedaan pretest dengan posttest
∑ = jumlah kuadrat selisih nilai dari perbandingan tes awal dengan tes akhir
N = subjek pada sampel
= ditentukan N – 1 (derajat kebebasan)
I. Tahap-tahap Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga
langkah-langkah utama, yaitu :
1. Pra Pelaksanaan Penelitian
42
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Survey yang dilakukan oleh peneliti adalah meninjau secara langsung
lokasi penelitian yang akan dijadikan sebagai objek penelitian yanitu
SMKN I Panyingkiran Majalengka.
b. Menentukan Judul dan Topik Penelitian
Setelah melakukan survey lokasi yang akan dijadikan tempat penelitian,
maka langkah selanjutnya adalah menentukan judul penelitian yang
diikuti oleh rumusan masalah penelitian.
c. Pembuatan Proposal
Berdasarkan dari hasil survey di lapangan, selanjutnya disusunlah
proposal penelitian untuk diajukan kepada dewan skripsi.
d. Menyelesaikan Administrasi Penelitian
Setelah proposal disetujui oleh dewan skripsi, maka langkah
selanjutnya yang harus diselesaikan sebelum penelitian melaksanakan
penelitian adalah menyelesaikan masalah administrasi yang
berhubungan erat dengan surat perijinan, berupa :
1. SK (Surat Keputusan) pengangkatan pembimbing I dan II
2. Mengurus surat rekomendasi dari dinas pendidikan
3. Mengurus surat rekomendasi dari pihak sekolah yang menjadi lokasi
penelitian yakni SMKN I Panyingkiran Majalengka.
e. Menentukan Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini merupakan alat yang dapat
mengumpulka dat-dat tentang hasil kemampuan siswa melalui
penerapan metode kerja kelompok kelas XI RPL 2 SMKN I
Panyingkiran Majalengka.
1. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes
(non test), pedoman observasi, pedoman wawancara, studi
dokumentasi.
43
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Penilaian dilakukan ketika awal kegiatan, selama kegiatan
berlangsung dan terus diamati sampai dengan akhir kegiatan. Sistem
penilaian yang dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria yang dibuat
peneliti, dengan mengacu kepada standar nilai dari sekolah yang
bersangkutan yaitu :
Kurang :
Cukup : 50 - 64
Baik : 65 - 74
Sangat Baik : 80
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan selama proses penelitian berlangsung.
b. Proses Bimbingan
Melalui proses bimbingan dengan pembimbing satu dan dua yang
ditetapkan oleh dewan skripsi telah peneliti lakukan mulai dari
persiapan, penelitian sampai dengan menjelang ujian sidang skripsi.
c. Pengolahan Data
Untuk menguji kebenaran informasi, dilakukan pengolahan data dengan
cara melengkapi data yang telah disusun menjadi tulisan, sehingga data
yang telah diolah tersebut menjadi akurat dan valid.
3. Penyusunan laporan
a. Penyusunan Data
Penyusunan data atau informasi penelitian dilakukan setelah melalui
tahap pengolahan data. Langkah penyusunan data ini dilaksanakan agar
laporan penelitian menjadi sistematis.
44
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Proses ini dilakukan setelah dat tersusun dengan sistematis melalui
proses bimbingan terlebih dahulu.
c. Penggandaan Laporan Penelitian
Penggandaan laporan penelitian dilakukan setelah semua isi laporan
73
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi, metode kerja kelompok sangat
berpengaruh terhadap pembelajaran seni tari di SMKN I Panyingkiran
Majalengka. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya kerjasama,
berkomunikasi antar teman dan guru, dan sikap siswa saling menghargai
antara yang satu dengan yang lain dengan perubahan kearah yang lebih baik
dalam setiap pertemuan proses pembelajaran. Menurut hasil wawancara dan
dokumentasi yang dilakukan, siswa merasa lebih aktif dan merasa sangat
tertarik mengkuti pembelajaran seni tari melalui penerapan metode kerja
kelompok.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, siswa mengalami
peningkatan kerjasama siswa dalam pembelajaran seni tari, dilihat dari hasil
tes awal (pretest) pada saat sebelum menerapkan metode kerja kelompok dan
tes akhir (postest), yaitu pada saat menerapkan metode kerja kelompok sesuai
dengan kriteria penilaian yaitu bekerjasama, kemampuan berkomunikasi, dan
saling mengahargai yang diperoleh siswa mengalami peningkatan yang cukup
besar. Nilai rata-rata pretest adalah 55,26 sedangkan rata-rata postest adalah
71,67.
Penelitian ini menggunakan uji hipotesis yaitu uji-t dengan taraf
signifikan = 0,05. Setelah dilakukan pengujian hipotesis, telah diketahui
bahwa nilai t-hitung lebih besar dari pada nilai t-tabel yaitu 25, 76 2, 035.
Artinya bahwa terdapat perbedaan yang sangat besar dalam pembelajaran seni
tari sebelum dan sesudah menerapkan metode kerja kelompok. Berdasarkan
hal tersebut maka hipotesis yang diajukan dapat diterima, yaitu jika metode
kerja kelompok diterapkan pada pembelajaran seni tari, maka kemampuan
kerja sama, komunikasi, dan saling menghargai akan lebih banyak dilakukan
74
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu B.Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa hal yang perlu
disampaikan untuk dijadikan bahan pertimbangan pihak-pihak terkait, adapun
saran-saran yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Dalam kegiatan pembelajaran, guru disarankan dapat memilih metode
pembelajaran yang dapat membangun kerjasama, berkomunikasi antar
teman, dan saling menghargai teman dan guru. Hal ini berdasarkan
pengalaman peneliti dalam melaksanakan penelitian tersebut.
2. Penelitian ini masih dalam ruang lingkup terbatas. Peneliti berharap
penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga memberikan
75
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
A.Buku
Dimyati, Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakart: PT. Rineka Cipta.
Nasution. (1999). Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Maknum Syamsudin. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung.: PT Remaja
Rosdakarya.
Sudjana Nana. (1996). Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sudjana., S. (2001). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.
Sagala Syaiful. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Syarifudin Tatang. (2006). Landasan Pendidikan. Bandung: Sub Koordinator MKDP Landasan Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia.
Denny Nugraha Hapsapala. (2008). Pendekatan Kelompok Dalam Praktek Alat Musik
Rekorder Sopran Di SDN Sukaresmi 02 Kabupaten Tasik.
Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono., & Wibowo Eri. (2001). Statistika Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Riduwan. (2002). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta
Riduwan. (2012). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
76
Mumun Mudiawati, 2013
Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Pembelajaran Seni Tari Pada Siswa Kelas XI RPL 2 SMKN 1 Panyingkiran
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Tim Penyusun. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
B. Sumber Lain / Internet
(online). Tersedia : http://rennynataliaa.
blogspot.com/metode-mengajar-kerja-kelompok/ (1 Februari 2013)
(online).Tersedia :
http://www.m-edukasi.web.id/pembelajaran-dengan-metode-kerja-kelompok/ (11 Februari 2013)
(online).Tersedia :