• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KOOPERATIF MODEL TGT (TEAM – GAME – TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI : Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KOOPERATIF MODEL TGT (TEAM – GAME – TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI : Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi

(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi

Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian sidang Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Siti Aminah

0902561

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Tournament) dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi

(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi Tahun Ajaran

2012/2013)

oleh

Siti Aminah

0902561

Disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing I

Drs. H. Khaerudin Kurniawan, M.Pd.

NIP 196601081990021001

Pembimbing II

Dra.Lilis Siti Sulistyaningsih, M.Pd.

NIP 196012161986032001

Diketahui oleh

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Dadang Anshori, M.Si.

(3)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KOOPERATIF MODEL TGT

(Team-Game-Tournament) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI

(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi

Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh

Siti Aminah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Siti Aminah 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(4)
(5)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi

ABSTRAK

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE KOOPERATIF MODEL TGT

(TEAM GAME TOURNAMENT) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

ARGUMENTASI

(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013)

Siti Aminah 0902561

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan menulis karangan argumentasi siswa kelas XI di SMKN 1 Cimahi. Sebagai upaya untuk memotivasi siswa, penulis menerapkan metode TGT untuk meningkatkan kualitas pembelajaran menulis argumentasi. Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu: 1) Bagaimana kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran menulis argumentasi sebelum diberikan model TGT? 2) Bagaimana kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran menulis argumentasi sesudah diberikan model TGT? 3) Adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran argumentasi sebelum dan sesudah diberikan model TGT?

Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan menggunakan metode kooperatif model TGT dalam pembelajaran menulis argumentasi pada siswa kelas XI SMKN 1 Cimahi.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen semu dengan rancangan tes awal –tes akhir kelompok kontrol dengan random sampling. Populasi dalam penelitian ini yaitu kelas XI SMKN 1 Cimahi dengan sampel XI Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) B sebagai kelas eksperimen dan XI Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) A sebagai kelas pembanding/kontrol. Sampel dari masing – masing kelas sebanyak 34 siswa. Kelompok siswa tersebut melaksanakan prates, tiga kali perlakuan, dan pascates dengan hasil tulisan argumentasi.

(6)

ABSTRACT

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model TGT (Team – Game – Tournament) dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi

(Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013)

The study was triggered by the lack of the ability to write in a student of smkn 1 cimahi. In order to motivate students, a practicing tgt to improve the quality of learning to write. Problems within this research, 1 ) is: how do the students in writing learning written arguments before the model tgt? 2 ) the students in writing learning how to write after the argument tgt model? 3 ) is a significant difference between the students learning to write in arguments before and after the model tgt?

The hypothesis that is used in this research is that there is a significant difference between before and after given treatment by using centrifugal cooperative model tgt in learning to write the argument for a student of smkn 1 cimahi.

Design research used in this research is specious experiment with draft a pre-test tests end the control group with random sampling.Population in research is class xi smkn 1 cimahi with sample xi engineering software rpl ( b ) as a class experimentation and xi engineering software ( as a comparison ) rpl class / control.Samples from each each class a total of 34 students.The students were executing prates, three times, treatment and glyphs pascates with the argument.

(7)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

KATA PENGANTAR………....ii

UCAPAN TERIMA KASIH………..…iii

DAFTAR ISI………....…v

DAFTAR TABEL………..…viii

DAFTAR LAMPIRAN………..…ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah………1

B. Identifikasi Masalah……….…..6

C. Batasan Masalah……….…6

D. Rumusan Masalah………...…7

E. Tujuan Penelitian………....7

F. Manfaat Penelitian……….…..…7

BAB II MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DAN METODE KOOPERATIF MODEL TGT A. Ihwal Menulis……….8

1. Hakikat Menulis………...8

2. Manfaat Menulis……….………….….9

3. Tujuan Menulis……….………...10

4. Kreativitas Menulis……….……….12

B. Ihwal Karangan……….……13

1. Hakikat Karangan………13

C. Ihwal Argumentasi……….…15

(8)

2. Prinsip – prinsip Argumentasi………....…15

3. Sasaran – sasaran Argumentasi……….…..…...16

D. Ihwal Karangan Argumentasi………...17

1. Pengertian Karangan Argumentasi………...17

2. Ciri – ciri Karangan Argumentasi……….……..19

3. Tujuan Karangan Argumentasi………...…20

4. Ihwal Metode Kooperatif………...20

a. Hakikat Metode Pembelajaran Kooperatif………...20

b. Tujuan Metode Kooperatif……….………....21

c. Ciri – ciri Pembelajaran Kooperatif………...22

5. Pengertian Model TGT (Team – Game – Tournament)………..22

1. Kelebihan dan kelemahan Model TGT………...26

6. Hipotesis………....27

BAB III METODE PENELITIAN A. Sumber Data, Populasi/sampel penelitian………....28

B. Desain Penelitian………..29

C. Definisi Operasional……….30

D. Instrumen Penelitian……….30

1. Instrumen Tes……….30

2. Instrumen Perlakuan………..….34

E. TeknikPenelitian………..55

1. Teknik Pengumpulan Data………..55

2. Teknik Pengolahan Data……….58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Proses Penelitian……….63

B. Deskripsi Data Penelitian………63

(9)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi

b. Analisis Karangan Argumentasi Pascates Kelas

Eksperimen………71

c. Analisis Karangan Argumentasi Pretes Kelas Kontrol………..78

d. Analisis Karangan Argumentasi Pascates Kelas Kontrol……….……..84

C. Deskripsi Pengolahan Data……….………...91

1. Analisis Nilai Prates dan Pascates Kelas Eksperimen……….……...…...91

2. Analisis Nilai Prates dan Pascates Kelas Kontrol………..…………....93

3. Analisis Statistika Data Prates dan Pascates Menulis Argumentasi Kelas Eksperimen……….……….94

a. Uji Reliabilitas Prates Menulis Argumentasi……….…………94

b. Uji Normalitas Data Prates Kelas Eksperimen………....97

c. Uji Reliabilitas Pascates Menulis Argumentasi………..………..100

d. Uji Normalitas Data Pascates Kelas Eksperimen………..……...104

4. Analisis Statistik Data Prates dan Pascates Kelas Kontrol….…107 a. Uji Reliabilitas Prates Menulis Argumentasi……….…107

b. Uji Normalitas Data Prates Kelas Kontrol……….,,,.111

c. Uji Reliabilitas Pascates Menulis Argumentasi………..114

d. Uji Normalitas Pascates Menulis Argumentasi Kelas Kontrol………117

D. Uji Homogenitas Varian………..…...120

E. Uji Hipotesis………..122

(10)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan………..…128

B. Saran………..…..129

DAFTAR PUSTAKA ………..130

LAMPIRAN………..132

(11)

Siti Aminah, 2013

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum untuk

meningkatkan kreativitas belajar siswa dan inovasi pengajaran khususnya dalam

pembelajaran bahasa dan sastra indonesia. Keterampilan berbahasa meliputi empat

aspek keterampilan, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat

aspek keterampilan tersebut tidak hanya kebahasaan saja tetapi juga mencakup

kesusastraan. Menurut Tarigan (2008 : 1) keterampilan hanya dapat diperoleh dan

dikuasi dengan banyak praktik dan banyak pelatihan. Melatih keterampilan

berbahasa berarti melatih pula keterampilan berpikir. Salah satu aspek keterampilan

berbahasa yang dirasa masih rendah dan membutuhkan pemikiran yang luas, yaitu

aspek keterampilan menulis. Menurut Alwasilah (1994 : 79-80) keterampilan

menulislah yang sampai saat ini perkembangannya masih rendah. Penyebabnya bisa

saja terkait dengan minat menulis yang sangat rendah. Sutarman (2009 : 17)

berpendapat bahwa kondisi tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor, dua

diantaranya, (1) tingkat kompleksitas keterampilan itu sendiri dan (2) proses

pembelajaran menulis di setiap jenjang pendidikan yang belum optimal.

Menurut Semi (2007 : 3) keterampilan menulis sebenarnya tidak sulit, yaitu mau

bekerja keras, disiplin yang tinggi, rajin membaca, dan rajin berlatih menulis, dengan

begitu siswa akan terbiasa dalam aspek keterampilan menulis. Namun hal itulah yang

menjadi kendala dalam pembelajaran menulis di sekolah. Siswa kurang minat dan

tertarik dalam pembelajaran menulis karena baginya menulis membutuhkan tenaga

dan pemikiran yang kuat.

Hal ini sesuai dengan pengertian menulis, bahwa menulis merupakan proses

kreatif, artinya menulis merupakan sebuah keterampilan yang dilakukan melalui

tahapan yang harus dikerjakan dengan mengarahkan keterampilan, seni, dan kiat

sehingga semuanya berjalan dengan efektif (Semi, 2007 : 40). Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (2008 : 1497) kata menulis diartikan sebagai (1) membuat huruf

(angka dsb) dengan pena (pensil, kapur, dsb) (3) melahirkan pikiran atau perasaan

(13)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi

Salah satu aspek keterampilan menulis yang masih sulit, yaitu pembelajaran

menulis argumentasi. Pembelajaran menulis argumentasi saat ini dianggap masih

sulit karena pengetahuan siswa dan wawasan siswa yang masih kurang dan tidak

adanya rasa percaya diri sehingga siswa tidak tahu harus menulis apa dan bagaimana

dalam menulis argumentasi. Pembelajaran menulis argumentasi juga merupakan

salah satu pembelajaran yang wajib dipelajari siswa karena dengan menulis

argumentasi, siswa dilatih berpikir kritis, berani menuangkan ide, dan gagasannya ke

dalam sebuah tulisan. Menurut Keraf ( 1982 : 3) argumentasi adalah bentuk retorika

yang berusaha untuk memengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu

percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau

pembicara. Melalui argumentasi penulis berusaha merangkaikan fakta- fakta

sedemikian rupa, sehingga ia mampu menunjukkan apakah suatu pendapat atau suatu

hal tertentu itu benar atau tidak. Dalam KBBI (2008 : 85) kata argumentasi diartikan

sebagai alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau

gagasan.

Dalam proses pembelajaran menulis argumentasi di sekolah, guru biasanya

hanya menggunakan media wacana dan siswa diminta untuk menuliskan

argumentasinya sesuai dengan wacana yang dibaca oleh siswa itu sendiri. Hal

tersebutlah yang membuat siswa tidak tertarik dan menganggap pembelajaran

menulis khususnya menulis argumentasi menjadi membosankan. Apalagi siswa

bingung akan menulis apa dan bagaimana, karena pengetahuan mereka terbatas,

tidak percaya diri dalam menuangkan ide atau gagasannya ke dalam bentuk tulisan,

sehingga banyak siswa yang menulis argumentasi dengan tidak menggunakan bahasa

yang baik dan benar atau tidak memerhatikan kaidah penulisan bahasa indonesia

yang benar.

Faktor – faktor kesulitan siswa dalam menulis argumentasi juga ditemukan

dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Rahmawati (2012) dengan judul “Peningkatan Keterampilan Menulis argumentasi Menggunakan Model Observasi Tulis (POT) (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas X Administrasi

Perkantoran di SMK Nasional Bandung Tahun Ajaran 2011/2012)”. Penelitian

(14)

argumentasi dengan baik dikarenakan kurangnya percaya diri serta kurangnya

pengetahuan siswa. Metode dan media yang digunakan oleh guru menjadi salah satu

faktor siswa SMK tersebut mengalami kesulitan dalam menuangkan ide dan

gagasannya ke dalam karangan argumentasi.

Penulis juga melakukan studi pustaka yang lainnya dan menemukan penelitian

yang dilakukan oleh Kholifah (2009) dengan judul “ Peningkatan Pembelajaran

Menulis Argumentasi Siswa dengan Metode Topi Pemikiran (Six Thinking Hats) De

Bono (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa Kelas X SMAN 3 Bandung Tahun

Ajaran 2008/2009).” Masalah yang terdapat dalam pembelajaran menulis argumentasi di sekolah tersebut karena siswa kurang kreatif dan sedikit

pengetahuannya untuk menulis argumentasi, sehingga mereka kurang termotivasi

dalam pembelajaran menulis argumentasi.

Agar dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam pembelajaran menulis

argumentasi, seorang guru harus dapat menggunakan metode, model, teknik, dan

media yang berinovasi, kreatif, serta bervariasi, sehingga dapat mewujudkan

rangsangan kecerdasan pengalaman, mendukung siswa serta menambah minat siswa

dalam keterampilan berbahasa khususnya keterampilan menulis argumentasi.

Salah satu metode yang dapat diujicobakan dalam menulis argumentasi adalah

metode kooperatif model TGT( Team – Game – Tournament). Menurut Lie (2008),

model pembelajaran gotong royong atau lebih dikenal dengan sebutan model

pembelajaran kooperatif, yaitu suatu model pembelajaran yang memberi kesempatan

kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas- tugas

terstruktur. Pengelompokan heterogenitas merupakan ciri yang menonjol dalam

model pembelajaran gotong royong.Kelompok heterogenitas biasa dibentuk dengan

memerhatikan keanekaragaman gender, latar belakang sosial, ekonomi, dan

kemampuan akademis.

Metode kooperatif dimulai sejak penelitian psikologis sosial terhadap koperasi,

kerja sama, pada sekitar tahun 1920, tetapi penelitian tentang aplikasi khusus dari

pembelajaran kooperatif dalam kelas belum dimulai sampai sekitar tahun 1970-an.

Pada waktu itu empat peneliti independenempat kelompok peneliti independen

(15)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi

mulai mengembangkan dan meneliti metode-metode pembelajaran kooperatif di

dalam kelas yang dikenal dengan Pembelajaran Tim Siswa (PTS). Pada mulanya

metode kooperatif disebut Metode Student Team Learning (Pembelajaran Tim

Siswa [PTS]) adalah teknik pembelajaran kooperatif yang dikembangkan dan

diteliti oleh Jhon Hopkins University. Lebih dari separuh dari semua kajian

praktis tentang metode pembelajaran kooperatif menggunakan metode ini.

Semua metode pembelajaran kooperatif menyumbangkan ide bahwa siswa

yang bekerja sama dalam belajar dan bertanggung jawab terhadap teman satu

timnya mampu membuat diri mereka sama baiknya. Sebagai tambahan terhadap

gagasan tentang kerja kooperatif, metode PTS menekankan penggunaan tujuan –

tujuan tim dan sukses tim, yang hanya akan dicapai apabila semua anggota tim

bisa belajar mengenai tugas- tugas yang diberikan pada siswa bukan melakukan

sesuatu sebagai sebuah tim, tetapi belajar sesuatu sebagai sebuah tim.

Tiga konsep penting bagi semua metode PTS adalah penghargaan, tanggung

jawab individual, dan kesempatan sukses yang sama. Lima prinsip PTS telah

dikembangkan dan diteliti secara ekstensif. Salah satu metode pembelajaran

kooperatif yang dapat diadaptasikan pada sebagaian besar mata pelajaran dan

tingkat kelas, yaitu metode kooperatif model TGT (Team – Game – Tournament).

TGT pada mulanya dikembangkan oleh David DeVries dan Keith Edwars, ini

merupakan metode pertama pembelajaran pertama dari Jhons Hopskin.

Model TGT hampir sama dengan model STAD (Student Team – Achievement

Division, hanya saja yang membedakannya adalah STAD menggunakan kuis

sedangkan TGT menggunakan turnamen mingguan. Siswa memainkan permainan

akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya.

Siswa memainkan game ini bersama tiga orang pada meja turnamen. Ketiga

peserta dalam satu meja turnamen ini adalah para siswa yang memiliki rekor nilai

terakhir yang sama. Sebuah prosedur menggeser kedudukan membuat permainan

ini cukup adil. Peraih rekor tertinggi dalam meja turnamen akan mendapatkan 60

poin bagi timnya, tanpa menghiraukan dari meja mana ia mendapatkannya, ini

berarti bahwa mereka yang berprestasi rendah akan bermain dengan yang

(16)

berprestasi tinggi pula sehingga keduanya memiliki hak yang sama untuk sukses.

Model TGT menambahkan dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan

permainan. Teman satu tim akan saling membantu dalam mempersiapkan diri

untuk permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalah-

masalah satu sama lainnya, tetapi sewaktu siswa sedang bermain dalam game,

temannya tidak boleh membantu, hal tersebut untuk memastikan telah terjadi

tanggung jawab individual. Sebagaian guru lebih memilih TGT karena faktor

menyenangkan dan kegiatannya (Slavin, 2005 : 13).

Kajian yang telah dilakukan oleh Slavin (1977b) dan Janke (1978) konsisten

dalam mengindikasikan bahwa TGT dapat memperbaiki perilaku para remaja dari

gangguan emosi di dalam kelas. DeVeries, Luccase, dan Shackman (1980)

menemukan bahwa TGT memang meningkatkan rasa harga diri sosial pada siswa.

Kemudian DeVeries, Edward, dan Wells (1974) menemukan pengaruh yang

positif pada model TGT yaitu meningkatkan perasaan para siswa bahwa hasil

yang mereka hasilkan tergantung pada kinerja bukan pada keberuntungan. Hulten

dan DeVries (1976) dan DeVries, Edward, serta Wells (1974) menemukan bahwa

siswa- siswa TGT merasa bahwa sesuatu yang penting adalah melakukan hal yang

terbaik di dalam kelas. ( Slavin, 2005 : 129).

Model ini juga telah diujicobakan pada penelitian sebelumnya oleh Fauzi (2010) dengan judul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Model Team-Game-Tournament untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Pada Siswa

Kelas X SMA Negeri 1 Batujaya (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Siswa

Kelas X SMA Negeri 1 Batujaya Tahun Pelajaran 2009/2010)”. Penelitian

tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan siswa dalam

berbicara dengan menggunakan Model TGT, siswa menjadi lebih percaya diri

dalam mengungkapkan gagasannya dan siswa dapat bertukar pikiran dengan siswa

yang lainnya, sehingga menumbuhkan kerjasama dan rasa tanggung jawab.

Selain penelitian di atas, metode kooperatif model TGT juga pernah

diujicobakan pada penelitian yang dilakukan oleh Sari Rahma yang berjudul “Penerapan Model Teams Games Tournament dalam pembelajaran menyimak

(17)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi

Bandung Tahun Pelajaran 2008/2009)”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat diketahui bahwa metode kooperatif model TGT mampumeningkatkan

kemampuan siswa dalam menyimak berita dengan nilai rata-rata 74,4 atau

52,86%.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis memilih judul “Efektivitas

Penerapan Metode Kooperatif Model TGT (Team-Game-Tournament) dalam

Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas

XI SMKN 1 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013)”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang uraian di atas, penulis mengidentifikasi masalah

sebagai berikut.

1. Siswa masih kurang percaya diri dan kurang produktif dalam menulis

argumentasi.

2. Metode yang digunakan oleh guru kurang bervariasi atau kurang berinovasi yang

dapat membatasi pengetahuan siswa dalam pembelajaran menulis argumentasi.

3. Pengetahuan siswa yang terbatas sehingga siswa mengalami kesulitan dalam

mengemukakan ide-idenya ketika menulis argumentasi.

4. Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran menulis argumentasi.

5. Siswa kurang menggunakan bahasa yang baik dan benar dalam pembelajaran

menulis argumentasi.

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut.

1. Kompetensi yang menjadi pusat perhatian adalah kemampuan siswa dalam

menulis argumentasi.

2. Metode yang dipilih penulis dalam penelitian ini adalah metode kooperatif model

TGT.

3. Siswa yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI

(18)

D. Rumusan Masalah

Setelah diidentifikasi, maka penulis merumuskan beberapa masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran menulis argumentasi

di kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan model TGT?

2. Bagaimana kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran menulis argumentasi

di kelas eksperimen dan di kelas kontrol sesudah diberikan model TGT?

3. Adakah perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis siswa dalam

pembelajaran argumentasi baik di kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum

dan sesudah diberikan model TGT?

E. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menetapkan tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai

berikut.

1. Mendeskripsikan kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran menulis

argumentasi di kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberikan model TGT.

2. Mendeskripsikan kemampuan menulis siswa dalam pembelajaran menulis

argumentasi di kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah diberikan model

TGT.

3. Mendeskripsikan perbedaan yang signifikan kemampuan menulis siswa dalam

pembelajaran menulis argumetasi di kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum

dan sesudah diberikan model TGT.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini merupakan kajian ilmiah yang bermanfaat untuk menambah

pengalaman dan pemahaman penulis dalam pembelajaran menulis argumentasi

dengan menggunakan Model TGT pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi. Selain

itu, bagi guru bahasa Indonesia, penelitian ini dapat dijadikan bahasan refensi

untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar dalam pembelajaran menulis

karangan, dan siswa mendapatkan wawasan serta pengalaman baru dalam

(19)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Sumber data, Populasi/Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (2010 :172) sumber data dalam penelitian adalah tempat

subjek data dapat diperoleh. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas XI SMKN

1 Cimahi.Menurut Sugiyono ( 2010 : 297 ) populasi diartikan sebagai wilayah

generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian tersebut, maka populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh kelas XI SMKN 1 Cimahi XI Kontrol Mekanik A dan

B, XI Kontrol Proses A dan B, XI Teknik Komputer Jaringan A dan B, XI Rekayasa

Perangkat Lunak A dan B, XI Elektronik Industri A dan B, XI Teknik Pendingin A

dan B, Teknik Otomasi Industri Adan B, XI Teknik Penyiaran, pertelevisian, A dan

B,

Menurut Sugiyono (2010:117) yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari

jumlah dan karekteristik yang dimiliki oleh populasi yang akan diteliti. Dengan kata

lain, sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap

mewakili terhadap seluruh populasi. Sampel dalam penelitian ini adalah purposive

sampling yang merupakan suatu cara pengambilan sampel berdasarkan karakteristik

tertentu yang dimiliki sampel sesuai dengan tujuan penelitian. Selain itu,

pengambilan sampel ini juga berdasarkan informasi dari guru bahasa indonesia SMK

Negeri 1 Cimahi bahwa kelas XI RPL A dan XI RPL B memiliki kemampuan

kognitif yang sama. Dengan demikian, dua kelas yang digunakan sebagai sample

penelitian, yaitu kelas XI Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) A sebagai kelas

(20)
[image:20.595.94.518.79.826.2]

Table 3.1

Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Jumlah

XI RPL A 34 Siswa

XI RPL B 34 Siswa

Jumlah 68 Siswa

B. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.

Penelitian dengan pendekatan percobaan atau eksperimen dimaksudkan untuk

menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat, dengan cara mengekspos satu atau

lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen. Hasilnya

dibandingkan dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai

perlakuan(Syamsudin, Vismaia, 2007:150).

Menurut Sugiyono ( 2010 : 107 ) metode penelitian eksperimen dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali. Rancangan penelitian

yang digunakan adalah rancangan dengan pemasangan subjek melalui Tes Awal-Tes

Akhir dan Kelompok Kontrol). Dalam rancangan ini peneliti melakukan penjodohan

terhadap subjek pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dilakukan tes

awal dan tes akhir (Syamsuddin dan Vismaia,2007:163). Pola rancangan eksperimen

semu menurut Arikunto (2010 : 125) digambarkan sebagai berikut.

Keterangan :

E = kelompok eksperimen

K = kelompok kontrol

X = perlakuan dengan Model TGT(Team-Game-Tournament)

Y = perlakuan dengan menggunakan model Jigsaw

O2-O1 = perbedaan pencapaian kelompok eksperimen

E O1 X O2

(21)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi O4-O3 = perbedaan pencapaian kelompok kontrol

C. Definisi Operasional

Definisi operasional penting ada dalam setiap penelitian agar tidak terjadi

kesalahpahaman penafsiran terhadap istilah-istilah yang ada dalam sebuah

penelitian.Adapun definisi operasional yang terdapat dalam penelitian ini yang

berjudul Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model TGT

(Team-Game-Tournament) dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen Pada

Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013), adalah sebagai berikut.

1. Pembelajaran menulis karangan argumentasi adalah suatu pembelajaran menulis

karangan argumentasi yang mengemukakan alasan, ide, fakta-fakta yang kuat, dan

meyakinkan sehingga orang akan membenarkan pendapat, gagasan, sikap, dan

keyakinan penulis.

2. Model TGT merupakan salah satu model dari metode kooperatif. Model ini lebih

menekankan adanya kerjasama dalam mencapai tujuan belajar. Terdapat lima

tahap dalam TGT yaitu mengajar, belajar kelompok, game(permainan), turnamen,

dan penghargaan kelompok untuk pembelajaran menulis.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang biasa digunakan peneliti

dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

yaitu cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah datanya (Arikunto,

2006:136). Maka, dalam penelitian ini penulis merancang beberapa instrumen

sebagai berikut.

1. Instrumen Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan/latihan atau alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2010 : 193). Tes digunakan untuk

mengetahui kemampuan awal siswa (prates) dan kemampuan akhir siswa (Pascates)

(22)

mengajar berlangsung. Bentuk tes dalam penelitian ini adalah bentuk tes

tertulis.Pengukuran ini dilakukan kepada para siswa. Tes awal dilakukan untuk

mengetahui nilai rata- rata siswa dalam menulis karangan argumentasi sebelum

dipengaruhi atau diberikan perlakuan dengan menggunakan model TGT, sedangkan

tes akhir digunakan untuk mengetahui nilai rata- rata siswa sesudah diberikan

perlakuan model TGT.

Format Pratest

Tes Menulis Karangan Argumentasi

Kelas/semester : XI/2

Waktu : 2x40 menit

1. Tulislah nama dan kelas pada kertas yang telah disediakan!

2. Buatlah karangan argumentasi dengan tema “Pro dan Kontra Pemindahan Ibukota Jakarta” dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Panjang karangan minimal tiga paragraf

b. Didalamnya terdapat fakta, opini, dan kesimpulan.

c. Harus memerhatikan urutan dan kelogisan peristiwa

d. Tulis tema di atas karangan

e. Isi karangan harus sesuai dengan tema

f. Harus memerhatikan tanda baca dan penulisan

Format Pascates

Tes Menulis Karangan Argumentasi

Kelas/semester : XI/2

Waktu : 2x40 menit

1. Tulislah nama dan kelas pada kertas yang telah disediakan!

2. Buatlah karangan argumentasi dengan tema “Pro dan Kontra Pemindahan Ibukota Jakarta” dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Panjang karangan minimal tiga paragraf

b. Didalamnya terdapat fakta, opini, dan kesimpulan.

(23)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi d. Tulis tema di atas karangan

e. Isi karangan harus sesuai dengan tema

f. Harus memerhatikan tanda baca dan penulisan

Format PenilaianPenulisan Karangan Argumentasi

Aspek yang Dinilai Skala Penilaian Bobot Skor

1 2 3 4

1. 1. Kebahasaan

a. a. Ejaan 2

b. b. Diksi 2

2. 2. Isi

a. a. Hubungan isi dengan topik 4

b. b. Pengembangan isi 4

3. 3.Teknik Karangan

a. a. Struktur Karangan 4

b. b. Hubungan antarparagraf 4

Jumlah 20

Nurgiyantoro (dalam modifikasi,2010 : 439)

Keterangan :

4 = Baik Sekali

3 = Baik

2 = Cukup

1 = Kurang

Deskripsi penilaian secara khusus adalah sebagai berikut.

1. Kebahasaan

a. Ejaan

4 = tidak terdapat kesalahan ejaan

3 = terdapat kesalahan ejaan (1-3 ejaan) dan tampaknya hanya karena ketidak

hati-hatian.

(24)

1 = terdapat kesalahan ejaan (7-10 ejaan) dan bersifat konsisten

b. Diksi

4 = penggunaan kata atau istilah yang sesuai dengan konteks dan bervariasi

3 = penggunaan kata atau istilah yang sesuai dengan konteks, tetapi tidak

bervariasi

2 = terdapat penggunaan kata atau istilah (1-5 kata) yang kurang tepat tapi

tidak mengganggu pemahaman

1 = terdapat penggunaan kata atau istilah (1-5 kata) yang kurang tepat dan

mengganggu pemahaman

2.Isi

a. Hubungan isi dengan topik

4 = Struktur isi karangan sesuai/relevan dengan topik

3 = isi karangan cukup sesuai dengan topik walaupun ada hal – hal yang tidak

perlu dimasukan dalam karangan

2 = sebagian isi karangan tidak ada hubungannya dengan topik

1 = banyak sekali isi karangan yang tidak berhubungan dengan topik

b. pengembangan isi

4 = isi karangan sangat lengkap, karena topik karangan dikembangkan

secara maksimal

3 = pengembangan topik kurang maksimal, tetapi ada hal- hal yang

dianggap perlu berdasarkan topik

2 = isi karangan kurang dikembangkan sehingga mengganggu pemahaman

1 = isi karangan hanya menyebutkan masalah secara umum

3. Teknik Karangan

a. Struktur Karangan

4 = karangan ditata dengan rapi, terdapat bagian pendahuluan, isi, dan

penutup urutan isi sangat teratur

3 = karangan sudah ditata dengan baik terdapat bagian pendahuluan, isi, dan

penutup namun, urutan isi sedikit kacau

(25)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi 1 = susunan karangan agak kacau

b. Hubungan antarparagraf

4 = paragraf berikutnya merupakan kelanjutan paragraf sebelumnya dengan

kata penghubung yang tepat, sehingga karangan berkembang dengan

harmonis dan enak dibaca

3 = hubungan antraparagraf sudah baik, hanya terganggu oleh kata

penghubung yang tidak diperlukan

2 = ada beberapa kalimat dalam paragraf yang tidak ada hubungannya

dengan paragraf sebelumnya

1 = banyak paragraf yang tidak saling berhubungan

Kategori Keterangan :

∑ skor karangan siswa 85-100 dikategorikan baik sekali ∑ skor karangan siswa 75-84 dikategorikan baik

∑ skor karangan siswa 60-74 dikategorikan cukup ∑ skor karangan siswa 40-59 dikategorikan kurang ∑ skor karangan siswa 0-39 dikategorikan kurang sekali

Perhitungan nilai akhir dalam skala 0 – 100 adalah sebagai berikut.

Nilai akhir = Perolehan skorX skor ideal (100)

Skor maksimum

2 Instrumen Perlakuan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) digunakan sebagai pedoman dalam

kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas eksperimen dan kelas

kontrol. Rencana pelaksanaan pembelajaran ini dibuat dengan mengacu pada silabus

yang merupakan penjabaran dari KTSP. Adapun rencana pembelajaran yang penulis

(26)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Cimahi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : XI

Semester : 2

Alokasi Waktu : 10 X 40 Menit (5x pertemuan)

A. STANDAR KOMPETENSI :

Berkomunikasi dengan bahasa indonesia setara tingkat madya.

B. KOMPETENSI DASAR :

Menulis wacana bercorak argumentasi

C. INDIKATOR :

 Mengidentifikasi struktur karangan argumentasi.

 Mengemukakan topik atau tema karangan argumentasi.

 Mengidentifikasi penggunaan skema karangan argumentasi.

 Membuat kerangka karangan argumentasi

 Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN :

 Siswa mampu memahami struktur karangan argumentasi.

 Siswa mampu menuliskan atau mendata topik – topik atau tema yang dapat dikembangkan menjadi karangan argumentasi.

 Siswa mampu mengidentifikasi skema karangan yang dapat dikembangkan dalam karangan argumentasi.

 Siswa mampu membuat kerangka karangan argumentasi.

 Siswa dapat membuat kerangka argumentasi sesuai kriteria memiliki kelengkapan fakta, kelogisan opini serta menggunakan bahasa dan ejaan yang tepat.

E. MATERI PEMBELAJARAN :

Karangan argumentasi adalah karangan yang berisi pendapat, sikap, atau penilaian

terhadap suatu hal yang disertai dengan alasan, bukti-bukti, dan pernyataan-

(27)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi

pembaca akan kebenaran pendapat pengarang. Karangan argumentasi dapat juga

berisi tanggapan atau sanggahan terhadap suatu pendapat dengan memaparkan

alasan- alasan yang rasional dan logis.

Menurut Akhadiah (1998 : 11) karangan argumetasi mempunyai ciri- ciri

sebagai berikut.

a. Berisi argumen sebagai uapaya pembuktian suatu pendapat atau sikap

b. Bertujuan meyakinkan pembaca agar mengikuti apa yang dikemukakan penulis

c. Menggunakan logika atau penalaran sebagai landasan berpikir

d. Bertolak dari fakta atau evidensi-evidensi

e. Bersikap mendesakan pendapat atau sikap kepada pembaca.

f. Menggunakan kata penghubung oleh sebab itu, dengan demikian, dan

akibatnya, oleh karena itu.

g. Mencantumkan pendapat orang lain, pakar, atau sumber lain.

Menurut Keraf ( 200 : 104 – 107 ) struktur atau susunan karangan

argumentasi dibagi menjadi tiga bagian berikut.

a.Pendahuluan

Pada bab bagian ini penulis memusatkan perhatian pembaca kepada argumen-

argumen yang akan disampaikan, serta menunjukan dasar- dasar menagapa

argumentasi itu harus dikemukakan dalam kesempatan tersebut.

b.Tubuh argumen

Dalam bagian ini penulis mengungkapkan fakta- fakta atau evidensi –

evidensi pendukung argumennya.

c.Kesimpulan dan ringkasan

Menurut Keraf (2007 : 105 ), sebuah karangan yang baik adalah hanya

mempunyai sebuah topik yang dikembangkan. Ketika menentukan topik dalam

karangan argumentasi, penulis harus memerhatikan hal – hal sebagai berikut.

a. Berhubungan dengan pengetahuan kita.

b. Menarik dan sesuai dengan minat.

c. Ruang lingkupnya tidak terlalu luas.

d. Memiliki data dan fakta yang objektif.

(28)

F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

Metode atau model yang digunakan dalam pembelajaran menulis argumentasi

adalah metode kooperatif model TGT ( Team - Game – Tournament).

G. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

- Laptop

- Speker

- Infokus / LCD

- Teks argumentasi

- Buku paket :

1. Irman, dkk. 2010. Bahasa Indonesia 2. Bandung : Direktorat Pembinaan

Sekolah Menengah Kejuruan.

2. Keraf, Gorys. 2000. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia.

H. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Kegiatan pembelajaran pertemuan I

Kegiatan Pembelajaran waktu

Kegiatan Awal

 Guru mengucapkan salam

 peserta didik membaca ayat suci Al- quraan

 Guru mengecek kehadiran peserta didik

 Memotivasi peserta didik sebagai kegiatan apersepsi.

10 menit

 Kegiatan Inti

 Peserta didik diberikan tugas untuk membuat karangan argumentasi.(Prates)

 Peserta didik diberikan sedikit materi tentang karangan argumentasi

60 menit

(29)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi

 Peserta didik diberikan untuk bertanya apabila ada yang tidak dimengerti.

 Peserta didik memberikan reflekasi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.

 Guru menutup pembelajaran dan memberikan tugas kepada peserta didik untuk membeca contoh karangan

argumentasi dan mengidentifikasi struktur karangan

dan tema – tema yang dapat dikembangkan menjadi

karangan argumentasi.

2. Kegiatan pembelajaran pertemuan II

Kegiatan Pembelajaran Waktu

a. Kegiatan Awal

 Guru mengucapkan salam

 Peserta didik membaca ayat suci Al – quraan

 Memotivasi peserta didik sebagai kegiatan apersepsi

 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan rangkaian pembelajaran yang akan dilakukan

dengan menggunakan model TGT.

 Peserta didik dibagi ke dalam 5 tim atau kelompok secara acak.

10 menit

b. Kegiatan Inti

1. Tahap prapenulisan

 Peserta didik merefleksi pengetahuan mereka mengenai karangan argumentasi.

 Setiap tim/ kelompok berdiskusi sesuai dengan tema yang diberikan oleh guru.

2. Tahap penulisan

 Peserta didik diberikan permainan, yaitu

(30)

dengan setiap anggota tim menulis karangan

argumentasi.

3. Tahap Pasca penulisan

 Peserta didik bersama – sama memeriksa dan merivisi hasil menulis karangan argumentasi

siswa dengan penilaian penggunaan tanda baca,

ejaan, dan kefektifan kalimat sesuai dengan

arahan guru

 Setiap siswa yang karangan argumentasinya sesuai dengan kriteria penilaian akan

mendapatkan poin yang dikumpulkan di meja

turnamen

c. Kegiatan Akhir

 Peserta didik menjawab pertanyaan guru mengenai kegiatan tes yang telah dilakukan.

 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya apabila ada yang kurang dimengerti.

 Peserta didik memberikan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.

 Guru menutup pembelajaran dan memberikan tugas kepada peserta didik untuk membaca

contoh karangan argumentasi dan

mengidentifikasi struktur karangan dan tema –

tema yang dapat dikembangkan menjadi

karangan argumentasi.

10 enit

3.Kegiatan pembelajaran pertemuan III

Kegiatan pembelajaran Waktu

a. Kegiatan Awal

 Guru mengucapkan salam

(31)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi

 Peserta didik membaca ayat suci Al – Quraan

 Guru mengecek kehadiran peserta didik

 Memotivasi peserta didik sebagai kegiatan apersepsi.

 Guru menyampaikan kegiatan pembelajaran. b. Kegiatan Inti

1. Tahap Prapenulisan

 Tim siswa yang telah dibentuk pada pertemuan pertama, akan diberikan permainan kembali.

 Setiap tim akan diberikan tugas untuk membuat karangan argumentasi.

2. Tahap penulisan

 Setaip anggota tim menulis karangan

argumentasi sesuai dengan ketentuan penulisan

dan struktur karangan argumentasi.

3. Tahap Pasca penulisan

 Peserta didik bersama – sama memeriksa hasil karangan argumentasi sesuai dengann penulisan

yang tepat dan struktur karangan argumentasi .

 Hasil karangan argumetasi peserta didik yang sesuai dengan kriteria penulisan akan

mendapatkan poin tambahan untuk turnamen.

 Peserta didik yang mendapat poin besar ketika turnamen berlangsung kan dipisahkan dengan

peserta didik yang mendapat poin sedang dan

poin rendah.

60 menit

c. Kegiatan Akhir

 Peserta didik menjawab pertanyaan guru mengenai kegiatan tes yang telah dilakukan.

 Peserta didik memberikan refleksi terhadap

(32)

pembelajaran yang telah berlangsung.

 Guru menutup pembelajaran dan memberikan tugas kepada peserta didik untuk lebih banyak

membaca karangan argumentasi beserta

strukturnya untuk dipersiapkan di ajang

turnamen pada pertemuan selanjutnya.

4. Kegiatan pembelajaran pertemuan IV

Kegiatan Pembelajaran Waktu

a. Kegiatan Awal

 Guru mengucapkan salam

 Peserta didik membaca ayat suci A; - quraan

 Guru mengecek kehadiran peserta didik

 Memotivasi peserta didikmsebagai kegiatan apersepsi.

 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

b. Kegiatan Inti

1. Tahap prapenulisan

 Guru membentuk meja turnamen yang terdiri dari meja turnamen tinggi, sedang, dan rendah.

 Peserta didik dibentuk tim sesuai dengan poin yang mereka dapatkan.

 Peserta didik yang memiliki poin tinggi akan bertanding dengan peserta didik yang mendapat poin tinggi, peserta

didik yang mendapat poin sedang kan bertanding dengan

peserta didik yang mendapat poin sedang, begitu pula

terhadap siswa yang mendapat poin rendah akan bertanding

dengan peserta didik yang mendapat poin rendah.

2. Tahap Penulisan

 Peserta didik yang telah dibentuk tim akan bertanding sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan

(33)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi

 Guru akan memutarkan tayangan video.

 Tim memerhatikan tayangan video tersebut dan setiap anggota tim menulis karangan argumentasi sesuai

dengan tema dari tayangan video.

3. Tahap pasca penulisan

 Karangan argumentasi tim akan diperiksa dan direvisi sesuai dengan kriteria penulisan yang tepat seperti ejaan,

kalimat, diksi, dll dan struktur karangan secara bersama-

sama.

 Peserta didik yang penulisan karangan argumentasinya menurun akan pindah ke meja tim yang sedang, apabila

peserta didik penulisan karangan argumentasinya

mengalami peningkatan akan maju ke meja tinggi dan

sebaliknya.

 Penilaian pseseta didik akan dinilai secara individu dan secara tim.

 Poin yang diperoleh peserta didik akan dikumpulkan untuk mengetahui siapa pemenangnya.

c. Kegiatan Akhir

 Peserta didik menjawab pertanyaan guru mengenai kegiatan tes yang telah dilakukan

 Peserta didik memberikan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.

 Peserta didik diberikan kesempatan oleh guru untuk bertanya, apabila ada yang kurang mengerti.

 Guru menutup pembelajaran dan memberikan tugas kepada peserta didik untuk lebih banyak membaca

karangan argumentasi beserta strukturnya untuk

dipersiapkan di ajang turnamen pada pertemuan

selanjutnya.

(34)

5.kegiatan pembelajaran pertemuan V

Kegiatan pembelajaran Waktu

a. Kegiatan Awal

 Guru mengucapkan salam

 Peserta didik membaca ayat suci Al- quraan

 Guru mengecek kehadiran siswa

 Memotivasi peserta didik sebagai kegiatan apersepsi

 Guru memnyapikan tujuan pembelajaran.

 Peserta didik dibagi ke dalam tim turnamen sesuai dengan urutan pertemuan sebelumnya.

10 menit

b. Kegiatan Inti

1. Tahap prapenulisan

 Siswa memerhatikan tayangan video sesuai dengan tema karangan argumentasi yang akan mereka kerjakan

2. Tahap penulisan

 Peserta didik menulis karangan argumentasi sesuai tema yang telah ditentukan.

3. Tahap pasca penulisan

 Karangan argumentasi tim akan diperiksa dan direvisi sesuai dengan kriteria penulisan yang tepat seperti ejaan,

kalimat, diksi, dll dan struktur karangan secara bersama-

sama.

 Tim yang memperoleh poin yang besar akan mendapatkan penghargaan berupa piagam atau hadiah sesaui dengan meja

turnamen masing- masing tim.

60 menit

c. Kegiatan Akhir

 Peserta didik menjawab pertanyaan guru mengenai kegiatan tes yang telah dilakukan

(35)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi

yang telah berlangsung.

 Peserta didik diberikan kesempatan oleh guru untuk bertanya, apabila ada yang kurang mengerti.

 Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

I. PENILAIAN DAN EVALUASI

1. Jenis tes

a. Penugasan

2. Prosedur

a. Tes awal

b. Tes proses

c. Tes akhir

3. Instrumen

Instrument tes awal dan tes akhir menulis karangan argumentasi.

Tes Menulis Karangan Argumentasi

Kelas/semester : XI/2

Waktu : 2x40 menit

1. Tulislah nama dan kelas pada kertas yang telah disediakan!

2. Buatlah karangan argumentasi dengan tema “Pro dan Kontra Pemindahan Ibukota Jakarta” dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Panjang karangan minimal tiga paragraf

b. Didalamnya terdapat fakta, opini, dan kesimpulan. c. Harus memerhatikan urutan dan kelogisan peristiwa d. Tulis tema di atas karangan

e. Isi karangan harus sesuai dengan tema

(36)

Format Penilain Menulis Karangan Argumentasi

Aspek yang dinilai Skala penilaian Bobot skor

1 2 3 4

a. 1. Kebahasaan 2

b. a. Ejaan

c. b. Diksi 2

1. 2. Isi

a. a. Hubungan isi dengan topik 4

b. b. Pengembangan isi 4

2. 3. Teknik karangan

a. a. Struktur karangan 4

b. . Hubungan antar paragraph 4

Jumlah 20

Keterangan :

4 = baik sekali

3 = baik

2= cukup

(37)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Cimahi

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : XI

Semester : 2

Alokasi Waktu : 10 X 40 Menit (5x pertemuan)

A. STANDAR KOMPETENSI :

Berkomunikasi dengan bahasa indonesia setara tingkat madya.

B. KOMPETENSI DASAR :

Menulis wacana bercorak argumentasi

C. INDIKATOR :

 Mengidentifikasi struktur karangan argumentasi.

 Mengemukakan topik atau tema karangan argumentasi.

 Mengidentifikasi penggunaan skema karangan argumentasi.

 Membuat kerangka karangan argumentasi

 Mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN :

Siswa mampu memahami struktur karangan argumentasi.

 Siswa mampu menuliskan atau mendata topik – topik atau tema yang dapat dikembangkan menjadi karangan argumentasi.

 Siswa mampu mengidentifikasi skema karangan yang dapat dikembangkan dalam karangan argumentasi.

Siswa mampu membuat kerangka karangan argumentasi.

(38)

E. MATERI PEMBELAJARAN :

Karangan argumentasi adalah karangan yang berisi pendapat, sikap, atau penilaian

terhadap suatu hal yang disertai dengan alasan, bukti-bukti, dan pernyataan-

pernyataan yang logis. Tujuan karangan argumentasi adalah berusaha meyakinkan

pembaca akan kebenaran pendapat pengarang. Karangan argumentasi dapat juga

berisi tanggapan atau sanggahan terhadap suatu pendapat dengan memaparkan

alasan- alasan yang rasional dan logis.

Menurut Akhadiah (1998 : 11) karangan argumetasi mempunyai ciri- ciri sebagai

berikut.

a. Berisi argumen sebagai uapaya pembuktian suatu pendapat atau sikap

b. Bertujuan meyakinkan pembaca agar mengikuti apa yang dikemukakan penulis

c. Menggunakan logika atau penalaran sebagai landasan berpikir

d. Bertolak dari fakta atau evidensi-evidensi

e. Bersikap mendesakan pendapat atau sikap kepada pembaca.

f. Menggunakan kata penghubung oleh sebab itu, dengan demikian, dan akibatnya,

oleh karena itu.

g. Mencantumkan pendapat orang lain, pakar, atau sumber lain.

Menurut Keraf ( 200 : 104 – 107 ) struktur atau susunan karangan argumentasi

dibagi menjadi tiga bagian berikut.

a. Pendahuluan

Pada bab bagian ini penulis memusatkan perhatian pembaca kepada argumen-

argumen yang akan disampaikan, serta menunjukan dasar- dasar menagapa

argumentasi itu harus dikemukakan dalam kesempatan tersebut.

b. Tubuh argumen

Dalam bagian ini penulis mengungkapkan fakta- fakta atau evidensi – evidensi

pendukung argumennya.

c. Kesimpulan dan ringkasan

Menurut Keraf (2007 : 105 ), sebuah karangan yang baik adalah hanya

mempunyai sebuah topik yang dikembangkan. Ketika menentukan topik dalam

karangan argumentasi, penulis harus memerhatikan hal – hal sebagai berikut.

(39)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi b. Menarik dan sesuai dengan minat.

c. Ruang lingkupnya tidak terlalu luas.

d. Memiliki data dan fakta yang objektif.

e. Memiliki sumber acuan dan bahan kepustakaan.

F. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN

Metode atau model yang digunakan dalam pembelajaran menulis argumentasi

adalah metode jigsaw.

G. MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

- Laptop

- Speker

- Infokus / LCD

- Teks argumentasi

- Buku paket :

1. Irman, dkk. 2010. Bahasa Indonesia 2. Bandung : Direktorat Pembinaan

Sekolah Menengah Kejuruan.

2. Keraf, Gorys. 2000. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia.

H. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Kegiatan pembelajaran pertemuan I

Kegiatan pembelajaran Waktu

 Kegiatan Awal

 Guru mengucapkan salam

 Peserta didik membac ayat suci Al – quraan

 Guru mengecek kehadiran peserta didik

 Memotivasi peserta didik sebagai kegiatan apersepsi.

10 menit

 Kegiatan Inti

 Peserta didik diberikan tugas untuk menulis karangan argumentasi.

 Guru menyampaikan materi tentang karangan

(40)

argumentasi.

 Kegiatan Akhir

 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya apabila ada yang kurang mengerti.

 Guru menutup pembelajaran dan memberikan tugas kepada siswa untuk membaca contoh karangan

argumentasi dan mengidentifikasi struktur karangan

dan tema – tema yang dapat dikembangkan menjadi

karangan argumentasi.

10 enit

2. Kegiatan pembelajaran pertemuan II

Kegiatan pembelajaran Waktu

a. Kegiatan Awal

 Guru mengucapkan salam

 Peserta didik membaca ayat suci Al – quraan

 Memotivasi peserta didik sebagai kegiatan apersepsi.

 Menyampaikan tujuan pembelajaran dan rangkaian pembelajaran yang akan dilakukan dengan menggunakan

model jigsaw.

10 menit

b. Kegiatan Inti

1. Tahap prapenulisan

 Peserta didik merefleksi pengetahuan mereka mengenai karangan argumentasi.

 Peserta didik dibagi ke dalam 5 kelompok secara acak.

 Setiap kelompok berdiskusi tentang karangan argumentasi dan penulisan karangan argumentasi baik itu

dalam ejaan, diksi, istilah, dll serta struktr karanagn

argumentasi.

2. Tahap penulisan

(41)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi

 Salah satu anggota setaip kelompok berkeliling sebagai perwakilan kelompoknya untuk memberitahukan materi

yang telah didiskusikan dalam kelompok sebelumnya.

 Peserta didik menulis karangan argumentasi. 3. Tahap pasca penulisan

 Setaip kelompok memeriksa karangan argumentasi kelompok lainnya untuk diperiksa dan direvisi baik segi

penulisan maupun struktur.

c. Kegiatan akhir

 Peserta didik menjawab pertanyaan guru mengenai kegiatan tes yang telah dilakukan.

 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya apabila ada yang kurang dimengerti.

 Peserta didik memberikan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.

 Guru menutup pembelajaran dan memberikan tugas kepada siswa untuk membaca contoh karangan

argumentasi dan mengidentifikasi struktur karangan dan

tema – tema yang dapat dikembangkan menjadi karangan

argumentasi.

10 menit

3.kegiatan pembelajaran pertemuan III

Kegiatan pembelajaran Waktu

a. Kegiatan Awal

 Guru mengucapkan salam

 Peserta didik membaca ayat suci Al – quraan

 Memotivasi peserta didik sebagai kegiatan apersepsi.

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

(42)

b. Kegiatan inti

1. Tahap prapenulisan

 Peserta didik dipersilahkan duduk sesuai dengan kelompoknya

 Setiap kelompok berdikusi kembali sesuai dengan tema yang diberikan oleh guru.

2. Tahap penulisan

 Setiap anggota kelompok membuat karangan argumentasi

3. Tahap pasca penulisan

 Hasil karangan argumentasi setiap kelomok diacak

 Setiap kelompok memeriksa dan merivisi hasil karangan peserta didik lainnya baik dari segi

penulisan seperti ejaan, diksi dll, serta struktur

penulisan argumentasi.

60 menit

c. Kegiatan akhir

 Peserta didik menjawab pertanyaan guru mengenai kegiatan tes yang telah dilakukan.

 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya apabila ada yang kurang dimengerti.

 Peserta didik memberikan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.

 Guru menutup pembelajaran dan memberikan tugas kepada siswa untuk membaca contoh karangan

argumentasi dan mengidentifikasi struktur karangan dan

tema – tema yang dapat dikembangkan menjadi karangan

argumentasi.

10 menit

4.kegiatan pembelajaran pertemuan VI

(43)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi a. Kegiatan Awal

 Guru mengucapkan salam

 Peserta didik membaca ayat suci Al – quraan

 Memotivasi peserta didik sebagai kegiatan apersepsi.

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

b. Kegiatan Inti

1. Tahap prapenulisan

 Peserta didik dipersilahkan duduk sesuai dengan kelompoknya.

 Guru memutarkan tayangan video

 Setiap kelompok berdiskusi kembali tentang tema yang diberikan oleh guru.

 Perwakilan tiap kelompok berkeliling untuk menyampaikan materi yang telah didiskusikan/

2. Tahap penulisan

 Peserta didik menulis karangan argumentasi. 3. Tahap pasca penulisan

 Setiap kelompok memeriksa dan merivisi hasil karangan peserta didik lainnya baik dari segi penulisan seperti

ejaan, diksi dll, serta struktur penulisan argumentasi

60 menit

c. Kegiatan akhir

 Peserta didik menjawab pertanyaan guru mengenai kegiatan tes yang telah dilakukan.

 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya apabila ada yang kurang dimengerti.

 Peserta didik memberikan refleksi terhadap pembelajaran yang telah berlangsung.

 Guru menutup pembelajaran dan memberikan tugas kepada siswa untuk membaca contoh karangan

argumentasi dan mengidentifikasi struktur karangan dan

(44)

tema – tema yang dapat dikembangkan menjadi karangan

argumentasi

5.kegiatan pembelajaran pertemuan V

Kegiatan pembelajaran Waktu

a. Kegiatan Awal

 Guru mengucapkan salam

 Peserta didik membaca ayat suci Al – quraan

 Memotivasi peserta didik sebagai kegiatan apersepsi.

 Menyampaikan tujuan pembelajaran

10 menit

b. Kegiatan Inti

1. Tahap prapenulisan

 Peserta didik dipersilahkan duduk sesuai dengan kelompoknya.

 Guru memutarkan tayangan video

 Setiap kelompok berdiskusi kembali tentang tema yang diberikan oleh guru.

 Perwakilan tiap kelompok berkeliling untuk menyampaikan materi yang telah didiskusikan/

 Peserta didik menulis karangan argumentasi.

 Setiap kelompok memeriksa dan merivisi hasil karangan peserta didik lainnya baik dari segi penulisan seperti

ejaan, diksi dll, serta struktur penulisan argumentasi

60 menit

c. Kegiatan akhir

 Peserta didik menjawab pertanyaan guru mengenai kegiatan tes yang telah

dilakukan.

 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya apabila ada yang kurang

(45)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu dimengerti.

 Peserta didik memberikan refleksi terhadap pembelajaran yang telah

berlangsung.

 Guru menutup pembelajaran dan memberikan tugas kepada siswa untuk

membaca contoh karangan argumentasi

dan mengidentifikasi struktur karangan

dan tema – tema yang dapat

dikembangkan menjadi karangan

argumentasi

I.PENILAIAN DAN EVALUASI

1. Jenis Tes

a. penugasan

2. prosedur

a. tes awal

b. tes proses

c. tes akhir

3. instrumen

Instrumen tes awal dan tes akhir menulis karangan argumentasi.

Tes Menulis Karangan Argumentasi

Kelas/semesterr : XI/2

Waktu : 2x40 menit

1. Tulislah nama dan kelas pada kertas yang telah disediakan!

2. Buatlah karangan argumentasi dengan tema “Pro dan Kontra Pemindahan Ibukota Jakarta” dengan ketentuan sebagai berikut.

a. Panjang karangan minimal tiga paragraph

b. Didalamnya terdapat fakta, opini, dan kesimpulan. c. Harus memerhatikan urutan dan kelogisan peristiwa d. Tulis tema di atas karangan

(46)

Format Penilain Menulis Karangan Argumentasi

Aspek yang dinilai Skala penilaian Bobot skor

1 2 3 4

1. 1. Kebahasaan

a.Ejaan 2

a. b.Diksi 2

2. 2. Isi

a. Hubungan isi dengan topik 4

b.Pengembangan isi 4

3. 3. Teknik karangan

a. a. Struktur karangan 4

b. b. Hubungan antar paragraph 4

Jumlah 20

Keterangan :

4 = sangat baik

3 = baik

2 = cukup

1 = kurang

E. Teknik Penelitian

Teknik penelitian terbagi menjadi dua, yaitu teknik pengumpulan data dan

pengolahan data.

1. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2010 : 308) teknik pengumpulan data merupakan langkah

(47)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI SMKN 1 Cimahi

mendapatkan data. Menurut Arikunto (2010 : 193 ) mengemukakan bahwa teknik

pengumpulan data adalah cara dan alat yang digunakan untuk mengumpulkan

informasi atau keterangan mengenai subjek penelitian. Teknik pengumpulan data

dalam penelitian ini dilakukan melalui teknik tes. Tes diberikan untuk mengukur

kemampuan siswa dalam menulis argumentasi.Tes diberikan kepada kelas

eksperimen dan kelas kontrol sebanyak dua kali, yakni sebelum mendapat perlakuan

dan setelah mendapat perlakuan.Perlakuan yang diberikan kepada kelas kontrol dan

kelas eksperimen sebanyak tiga kali perlakuan. Perlakuan yang diberikan kepada

kelas eksperimen dengan menggunakan model TGT sedangkan perlakuan yang

diberikan pada kelas kontrol menggunakan model Jigsaw.

Langkah – langkah yang digunakan di dalam pengambilan data dengan tes

digambarkan dalam diagram berikut.

Diagram 3.2

Pengumpulan Data

Berdasarkan diagram di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut.

1) Kegiatan prates di kelas kontrol dan kelas eksperimen

Kegiatan pratest di kelas eksperimen dan kelas kontrol

Pemberian perlakuan pertama di kelas eksperimen dan kelas kontrol

Perlakuan kedua di kelas eksperimen dan kelas kontrol Pemberian perlakuan

ketiga di kelas eksperimen dan kelas kontrol

(48)

Kegiatan prates diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk

mengukur kemampua n awal siswa, yaitu untuk mengetahui kemampuan siswa

dalam menulis argumentasi sebelum diberikan perlakuan. Kegiatan prates baik di

kelas kontrol maupun di kelas eksperimen mendapatkan perlakuan yang sama, baik

dari segi materi dan lamanya jam pelajaran. Kegiatan prates di kelas eksperimen

dilakukan pada hari Rabu, 1 Mei 2013 pukul 07.00 - 08.20 sedangkan prates di

kelas kontrol dilakukan pada hari Kamis, 2 Mei 2013 pukul 13.30 – 14.50.

2) Pemberian perlakuan di kelas eksperimen dan kelas kontrol

Setelah melakukan prates kegiatan selanjutnya adalah memberikan perlakuan

pembelajaran menulis argumentasi di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen menggunakan model TGT

sedangakan pada kelas kontrol diberikan perlakuan dengan menggunakan model

Jigsaw. Perlakuan yang diberikan baik kepada kelas eksperimen maupun kepada

kelas kontrol diberi perlakuan sebanyak tiga kali.

a. Perlakuan pertama

Perlakuan pertama siswa melakukan kegiatan menganalisis struktur karangan

argumentasi dan menentukan topik – topik yang dapat dikembangkan menjadi

karangan argumentsi. Perlakuan pertama di kelas eksperimen dilaksanakan pada

hari rabu, 8 Mei 2013 pukul 07.00 – 08.20 dan di kelas kontrol dilaksanakan pada

hari Kamis, 9 Mei 2013 pukul 13.30 – 14.50.

b. Perlakuan kedua

Perlakuan kedua, pembelajaran pembelajaran menekankan siswa untuk

memahami fakta dan opini dalam karangan argumentasi. Perlakuan kedua di kelas

eksperimen dilaksanakan pada hari Rabu, 15 Mei 2013 pukul 07.00 – 08.20 dan

pada kelas kontrol dilaksanakan pada hari Kamis, 16 Mei 2013 pukul 13.30 –

14.50.

c. Perlakuan ketiga

Pada pertemuan ketiga, perlakuan pembelajaran lebih menekankan unsur ejaan

dan kekomunikatifan karangan, perlakuan ketiga pada kelas eksperimen

dilaksanakan pada hari Rabu, 22 Mei 2013 pukul 07.00 – 08.20 dan kelas kontrol

(49)

Siti Aminah, 2013

Efektivitas Penerapan Metode Kooperatif Model Tgt (Team – Game – Tournament) Dalam Pembelajaran Menulis Argumentasi (Kuasi Eksperime

Gambar

Table 3.1 Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol  Jumlah
Koefiesien  korelasi  Tabel 3.3 Interpretasi

Referensi

Dokumen terkait

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan

Dalam Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana ( Strata-1) Jurusan Teknik Sipil Ekstensi Fakultas Teknik..

Buku yang menguraikan terkait bagaimana lahirnya anggota Parlemen yang aspiratif, dengan menggunakan kajian mulai dari mekanisme rekrutmen anggota Partai

Penerapan dan pengembangan IT Governance Bank BTN mengacu kepada penerapan manajemen risiko sesuai ketentuan BI untuk penggunaan teknologi informasi yang wajib

sampel dalam penelitian ini adalah metode times series design , yaitu desain penelitian yang bermaksud untuk mengetahui kestabilan dan. kejelasan suatu keadaan yang

He continued with an explanation of the Transition Support Program (TSP), a framework for budgetary support from the Development Partners, for 3 years. He provided a brief report

Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas IV SD Negeri Panancangan 2 Kota Serang Provinsi Banten, melalui penerapan model sains teknologi

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk menganalisis antrian yang terjadi pada loket-loket pada Bank Mandiri Cawang dan untuk menentukan jumlah loket optimal yang harus