27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Deskriptif Subjek
Responden yang dijadikan objek penelitian adalah siswa kelas XI jurusan Pemasaran SMKN 1 Demak. Berikut deskripsi objek penelitian berdasarkan kelas, usia, jenis kelamin, jarak rumah dengan sekolah, dan pendidikan orang tua.
4.1.1.1 Karakteristik Responden berdasarkan usia
Berdasarkan usia subjek, distribusinya sebagai berikut: Tabel 4.1
Usia Subjek
NO USIA f %
1 16 7 50
2 17 6 42.30
3 18 1 7.7
JUMLAH 14 100
Dilihat dari usia subjek, sebagian besar subjek berusia 16 tahun yaitu sebesar 50%.
4.1.1.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin
28 Tabel 4.2
Jenis Kelamin subjek
NO JENIS KELAMIN f %
1 PEREMPUAN 13 92.86
2 LAKI-LAKI 1 7.14
JUMLAH 14 100
Berdasarkan jenis kelamin subjek, mayoritas subjek berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 92.86 %.
4.1.1.3 Karakteristik Responden berdasarkan Jarak rumah dengan sekolah
Berdasarkan jarak rumah subjek ke sekolah subjek, distribusinya sebagai berikut:
Tabel 4.3
Jarak rumah subjek ke sekolah
NO JARAK f %
1 0 – 5 Km 5 35.71
2 6 Km – 10 Km 2 14.28
3 11 Km – 15 Km 4 28.57
4 16 Km – 20 Km 2 14.28
5 21 Km – 25 Km 1 7.14
JUMLAH 14 100
Berdasarkan jarak dari rumah ke sekolah, paling banyak jarak rumah ke sekolah antara 0 kilometer sampai 5 kilometer yaitu terdapat 5 siswa ( 35.71 % ).
4.1.1.4 Karakteristik Responden berdasarkan pendidikan orang tua
29 Tabel 4.4
Pendidikan orang tua subjek
NO JENJANG f %
1 SD / MI 9 64.28
2 SMP / MTs 2 14.28
3 SMA / MA / SMK 3 21.44
JUMLAH 14 100
Berdasarkan jenjang pendidikan orang tua subjek, sebagian besar pendidikan terakhir orang tua subjek adalah SD/MI yaitu sebesar 9 subjek (64.28%)
4.1.1.5 Karakteristik Responden berdasarkan pekerjaan orang tua
Berdasarkan pekerjaan orang tua subjek, distribusinya sebagai berikut:
Tabel 4.5
Pekerjaan orang tua subjek
NO PEKERJAAN f %
1 PNS 1 7.14
2 SWASTA 9 64.28
3 PETANI 4 28.57
JUMLAH 14 100
Berdasarkan pekerjaan orang tua subjek, sebagian besar pekerjaan orang tua subjek adalah pekerja swasta yaitu sebesar 9 subjek (64.28%)
4.1.2 Analisis Deskriptif
30
menyimpulkan dari tindakan dan mengungkapkan dengan kata-kata. Dari pendapat tersebut dapat diartikan bahwa motivasi bukan suatu produk namun suatu proses yang berjalan yang dapat dilihat melalui tindakan atau perilaku yang timbul.
Indikator motivasi belajar adalah 1) Choice of tasks; selection of tasks under free-choice conditions indicates motivation to perform the task. penghargaan tugas: dimana jika seeseorang memilih tugasnya sendiri maka orang tersebut memiliki motivasi dalam melaksanakan tugas tersebut. 2)
Effort; High effort-especially on difficult tasks-is indicative of motivation. upaya; semakin tinggi usaha seseorang dalam menjalankan tugas, apalagi tugas yang sulit, maka hal tersebut menunjukkan motivasi. 3) Persistence; working for a longer time-especially when one encounters obstacles-is associated with higher motivation. Kegigihan; melakukan suatu pekerjaan secara terus menerus dan dalam waktu yang lama, dan orang tersebut menghadapi masalah, maka semakin tinggi motivasi orang tersebut. 4) Achievement; choice, effort, and persistence raise task achievement. prestasi; pemilihan tugas, usaha yang dilakukan, serta ketekunan dapat meningkatkan prestasi dalam menjalankan tugas.
Motivasi belajar dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan 44 (empat puluh empat) item pernyataan (MLSQ Pintrich, R. R., & DeGroot, E. V. (1990)). Untuk mengetahui persepsi responden secara keseluruhan dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Skor Maksimal : 44 x 4 = 176 2) Skor Minimal : 44 x 1 = 44 Interval = 175-44 = 26.2 = 26
31 Tabel 4.6
Pembagian rentang dan hasil posttest
NO KATEGORI INTERVAL f %
1 Sangat Rendah 44 - 69 0 0
2 Rendah 70 - 95 0 0
3 Sedang 96 - 121 12 85.71
4 Tinggi 122 - 147 2 14.29
5 Sangat Tinggi 148 - 176 0 0
JUMLAH 14 100
Dari hasil analisis jawaban posttest subjek terhadap 44 butir pernyataan motivasi belajar , dan dari penghitungan diatas maka interval yang diperoleh adalah 26.2, namun peneliti membulatkan interval tersebut menjadi 26. Dari kategorinya dapat dilihat siswa yang memiliki motivasi belajar sedang 12 siswa (85.71%) dan 2 siswa (14.26 %) memiliki motivasi belajar tinggi.
4.1.3 Analisis Uji Beda
Data yang diperoleh pada intrumen penelitian harus diolah, kemudian dianalisis sesuai dengan alat analisis yang digunakan. Data yang akan dianalisis, terlebih dahulu dilakukan uji pengujian asumsi normalitas. Setelah dilakukan uji normalitas maka selatjutnya dilakukan uji beda menggunakan alat uji yang sesuai.
4.1.3.1 Hasil uji normalitas
32 Tabel 4.7
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 14
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,34074579
Most Extreme Differences Absolute ,122
Positive ,087
Negative -,122
Kolmogorov-Smirnov Z ,457
Asymp. Sig. (2-tailed) ,985
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Hasil uji terhadap distribusi data motivasi belajar diperoleh nilai K-S Z = 0.457 dengan signifikansi 0.985. Nilai signifikansi 0.985 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan sebaran datanya normal.
33
Histogram Batang 4.2
Tabel 4.8
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation
Std. Error Mean Pair
1
Preetest 79,71 14 8,315 2,222
Posttest 112,79 14 8,341 2,229
Berdasarkan hasil diatas, diketahui nilai skor rata-rata pretest motivasi belajar adalah 79.71 dan nilai skor rata-rata posttest motivasi belajar sebesar 112.79.
4.1.3.2 Hasil Uji beda dua mean
34
Berdasarkan hasil analisis pada tabel ditemukan nilai t sebesar -52,244 dan probabilitas dengan signifikansi (2-tailed) 0,000 < 0.05 berarti berbeda secara signifikan dan ditemukan perbedaan nilai rata-rata pretest sebesar 79.71 dan posttest sebesar 112.79 dengan selisih nilai rata-rata sebesar 33.08 sehingga dapat dikatakan ada perbedaah motivasi belajar. Jadi bimbingan kelompok motivasi belajar dapat meningkatkan motivasi belajar secara signifikan pada siswa kelas XI Pemasaran SMKN 1 Demak. layanan bimbingan kelompok motivasi belajar dapat meningkatkan motivasi belajar secara signifikan dari motivasi belajar rendah menjadi motivasi belajar sedang atau tinggi.
4.2
Pembahasan
35
Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk Mengetahui signifikansi peningkatan motivasi belajar siswa melalui pemberian Bimbingan Kelompok motivasi belajar kepada siswa kelas XI Pemasaran SMKN 1 Demak, maka pengumpulan data yang dilakukan meliputi pretest dan posttest. Pretest dilakukan sebelum diberikan layanan bimbimbingan kelompok. Setelah diberikan layanan bimbingan kelompok sebanyak 10 kali yang diadakan pada bulan januari hingga bulan februari 2015. Posttest diberikan pada siswa setelah diberikan layanan bimbingan kelompok.
Pada penelitian ini, motivasi belajar subjek mulai terlihat meningkat setelah diberikan treatment atau melakukan bimbingan kelompok pada pertemuan ke-7. Pada pertemuan tersebut membahas topik aku pasti bisa. Dinamika kelompok begitu hangat karena interaksi antar anggota sudah tidak canggung lagi. Anggota kelompok memahami bahwa seberat apapun tugas harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh pasti bisa mengerjakannya. Walaupun hasilnya belum begitu memuaskan tetapi semangat untuk mengerjakan akan mendapatkan resppon positif dari guru yang memberi tugas. Subjek memahami bahwasannya tugas yang benar atau salah akan diketahui setelah tugas tersebut dikerjakan dan dikumpulkan. Sehingga motivasi belajar siwa kelas XI Pemasaran SMKN 1 Demak meningkat. Seperti disampaikan pada analisis uji beda yang membuktikan bahwa terjadi peningkatan secara signifikan motivasi belajar siswa kelas XI Pemasaran SMKN 1 Demak setelah diberikan layanan bimbingan kelompok.
36
proses dimana tujuan diarahkan pada aktivitas langsung yang didukung dan secara berkelanjutan. Motivasi memang dapat ditingkatkan jika diberikan secara terus menerus dan berkesinambungan. Sehingga untuk meningkatkan motivasi belajar siswa perlu dilakukan terus menerus dan dilakukan dengan langkah nyata atau secara langsung.
Motivasi belajar dapat ditingkatkan dengan aktivitas langsung dan berkelanjutan, maka guru harus terus terus menerus merangsang motivasi siswa supaya tetap dalam kategori sedang, tinggi atau sangat tinggi. Bila motivasi belajar siswa baik maka akan berpengaruh pada hasil belajar siswa dan prestasi siswa. Hasil belajar dan prestasi siswa dapat digunakan siswa dalam meraih masa depan yang lebih baik.
Dengan demikian penelitian ini sejalan dengan dengan hasil penelitian Sampurnawati (2013). Dimana penelitian Sampurnawati membuktikan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK Perintis 29 Semarang.
Penelitian ini berbada dengan dengan penelitian Sampurnawati (2013). Dimana penelitian Sampurnawati adalah penelitian PTBK untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK Perintis 29 Semarang. Sedangkan penelitian ini adalah penelitian ekperimen dengan one group pretest-posttest desaign.
4.2.1 Uji Hipotesis
37