• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gramatika Bahasa Prancis: Unsur Verbal Bahasa Prancis.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gramatika Bahasa Prancis: Unsur Verbal Bahasa Prancis."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah

GRAMATIKA BAHASA PRANCIS:

Unsur Verbal Bahasa Prancis

Oleh:

Nurul Hikmayaty Saefullah, S.S. NIP. 197806072005012001 Jurusan Prancis

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1

DAFTAR SINGKATAN 2

1. Verba 3

2. Verba Bantu 4

a. Les Auxiliaires 4

b. Les Semi-auxiliaires 6

3. Adverbia 8

a. Fungsi Adverbia 8

b. Klasifikasi Adverbia 10

4. Penerapan Pola Auxiliary Verb + Verb + Adverb 11

5. Simpulan 12

DAFTAR PUSTAKA 14

(3)

DAFTAR SINGKATAN

JPT : Jean-Philippe Toussaint NJ : Noëlle Jourdan

D : Delatour

S : subjek

P : predikat

O : objek

K : keterangan

pron. : pronomina

pron.copy : pronomina copy (untuk verba pronominal) art.déf. : article défini (artikel takrif)

art.indéf : article indéfini (artikel taktakrif)

pron.poss : pronom possessif (pronomina kepemilikan) pr.net : pronom neutre (kata ganti netral)

N : nomina

N.p. : nom propre (nama diri) adj. : adjektiva

adj.dém. : adjective démonstratif (kata ganti penunjuk)

V : verba

V.inf. : verba infinitif V.pron. : verba pronominal V.cop. : verba copula

aux. : auxiliaire (verba bantu)

semi-aux : semi-auxiliaire (verba bantu semi-auxiliaire) p.p. : participe passé (partisipel lampau)

nég : négatif (bentuk negatif) adv. : adverbia

(4)

Le verbe atau verba berasal dari bahasa Latin Verbum yang berarti kata yang bisa menggambarkan suatu kegiatan (yang dilakukan subjek) atau bisa juga menggambarkan suatu keadaan. Verba adalah unsur terpenting di dalam kalimat. Pada umumnya, verba terletak di tengah-tengah kalimat dan berfungsi sebagai predikat.

Di dalam bahasa Prancis, sama halnya dengan bahasa lain di dunia, ada beberapa unsur yang dapat dihubungkan secara erat dengan verba. Unsur-unsur tersebut berada dekat di lingkungan verba dan memiliki bermacam-macam fungsi dan makna. Unsur-unsur verbal yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah verba bantu (auxiliaire), adverbia, dan verba itu sendiri.

Dari ketiga unsur verbal yang telah disebutkan di atas, didapat suatu pola yang menjadi permasalahan utama di dalam analisis ini, yaitu:

Auxiliary verb + Verb + Adverb

Permasalahan yang akan dibahas terlebih dahulu adalah verba, karena merupakan objek inti dari predikat. Pembahasan akan diikuti dengan contoh-contoh kalimat yang didapat terutama dari novel “Un Jour dans La Vie” karya Noëlle Jourdan dan “La Salle de Bain” karya Jean-Philippe Toussaint. Selain itu contoh-contoh kalimat juga didapat dari sumber lain yang mendukung.

1. Verba

Penanda kategori gramatikal bahasa Prancis akan mengalami proses pembentukan (konjugasi) yang bervariasi yang disesuaikan dengan:

La personne et le nombre (pelaku dan jumlah). Bahasa Perancis mengenal tiga pelaku singular (Je, Tu, Il/Elle) dan gati pelaku plural (Nous, Vous, Ils/Elles).

Le mode (modus), berhubungan dengan suasuana psikologis dan sikap penutur. Ada enam modus dalam bahasa Perancis, yaitu indikatif, subjungtif, kondisional, imperatif, partisip, dan infintif.

Le temps (kala): kala kini, kala lampau, dan kala mendatang (prospektif). L’aspect (aspek). Aspek berhubungan dengan proses, jangka waktu, dan jenis

perbuatan, apakah baru dimulai, sedang berlangsung, atau sudah selesai dilakukan. Contoh-contohnya adalah aspek inkoatif, progresif, resultatif, dsb.  La voix (diatesis): diatesis aktif dan diatesis pasif (Delatour et al., 2004:90).

(5)

(1) Elle prépare le petit déjeuner... (NJ:1)

Kalimat (1) di atas merupakan kalimat aktif yang ditandai dengan pelaku yang melakukan perbuatan préparer (quelquechose) ‘menyiapkan (sesuatu)’. Hal ini memperlihatkan bahwa verba préparer tergolong verba transitif yang memerlukan objek (dalam hal ini le petit déjeuner). Pelaku atau subjek kalimat adalah elle (pronomina ketiga singular). Modus yang digunakan adalah indikatif dengan kala kini, artinya pelaku tidak memiliki maksud selain untuk mendeskripsikan perbuatan yang sedang dilakukannya, yaitu ‘menyiapkan sarapan pagi’. Penggambaran “perbuatan yang sedang dilakukan” ini termasuk ke dalam aspek progresif/duratif.

2. Verba Bantu (auxiliaire)

Bahasa Prancis mengenal 2 jenis verba bantu, les auxiliaires dan les semi-auxiliaires. Berikut ini penjelasannya.

a. Les auxililiaires

Verba bantu yang termasuk ke dalam golongan les auxiliaires ada dua macam, yaitu verba être (to be) dan verba avoir (to have). Kedua verba ini adalah verba bantu yang digunakan dalam pengonjugasian verba-verba ke dalam bentuk lampau atau ke dalam diatesis pasif.

Untuk membentuk verba dasar ke dalam kala lampau pada umumnya verba avoir yang digunakan, kecuali verba-verba yang menggambarkan pergerakan/perpindahan dari satu tempat ke tempat lain (aller=pergi; venir=datang; partir=berangkat; arriver=tiba; entrer=masuk; sortir=keluar; monter=naik; descendre=turun; passer=melewati; retourner=kembali; tomber=jatuh) dan verba keadaan (devenir=menjadi; rester=diam/tinggal; naître=lahir; mourir=meninggal). Contohnya:

(2) Il a parlé de la grève ce matin avec Jacqueline. (NJ:11) S P O K

pron. aux. p.p. prép. art. N adj. N prép. N.p. déf. dém.

*ia sudah bicara tentang Ø pemogokan ini pagi dengan Jacqueline

Ia sudah bicara tentang pemogokan pagi ini dengan Jacqueline.

(6)

(3) Mais non, je t’ assure, je suis tombé! (NJ:21) perfektif karena peristiwa sudah selesai terjadi. Dibandingkan dengan frasa pertama je t’assure, frasa ini mengandung kala kini dengan aspek imperfektif karena perbuatan ‘meyakinkan kamu’ di sini masih berjalan hingga peristiwa yang diyakinkannya (je suis tombé) selesai diucapkan.

Selain untuk membentuk kala lampau dari verba yang mengandung makna perpindahan, verba être juga digunakan untuk membentuk kala lampau dari verba pronominal. Verba pronominal adalah verba yang peristiwanya berkenaan pada si pelaku. Contohnya:

Verba pronominal se voir pada kalimat di atas dikonjugasikan menggunakan verba bantu être sehingga menjadi s’est vu (kalimat afirmatif). Pola kalimatnya adalah: pron.copy + être + p.p. Namun, dengan penambahan bentuk negasi ne...pas maka frasanya menjadi ne s’est pas vu dan polanya menjad: ne + pron.copy + être + pas + p.p. Aspek yang muncul dari predikat ne s’est pas vu adalah aspek perfektif karena peristiwa “tidak bertemu” sudah berakhir pada saat penutur mengatakan hal tersebut.

(7)

b. Les semi-auxiliaires

Les semi-auxiliaires merupakan verba-verba yang selalu diikuti dengan verba infinitif. Pola umumnya berbentuk: semi-aux + V.inf. Bahasa Prancis mengenal beberapa macam semi-auxiliaire, yaitu semi-auxiliaire yang menunjukkan kala, aspek dari verba, dan modalitas (Delatour et al. 2004:99)

Verba semi-auxiliaire berhubungan dengan kala prospektif dan kala lampau. Kala prospektif biasanya menggunakan verba aller (dapat diartikan ‘akan’) dan verba devoir (‘seharusnya’). *ia akan mengambil sebuah pancuran untuk menyingkirkan dari Ø debu dari logam Ia akan mandi untuk menyingkirkan debu logam dari tubuhnya ...

Kalimat (6) adalah contoh penggunaan verba bantu aller untuk menunjukkan kala prospektif, meskipun verba aller itu sendiri dikonjugasikan dalam kala kini. Hal ini menunjukkan bahwa verba bantu aller dalam pola kalimat: aller + V.inf, memiliki makna prospektif. Perlu digarisbawahi bahwa pola ini bermakna demikian apabila verba aller dalam kalimat tidak memiliki makna perpindahan pelaku dari satu tempat ke tempat lain.

Kala lampau dalam bahasa Prancis dapat ditunjukkan dengan verba bantu venir de yang dapat diartikan “baru saja”. Pola kalimatnya adalah: venir de + V.inf.

(7) Victoire venait de partir quand Renaud est arrivé. (D:99) FN1 FN2 konjugasi verba venir dalam bentuk lampau imparfait yang menggambarkan keadaan dan verba arriver dalam bentuk lampau passé composé yang menggambarkan perbuatan. Penggunaan verba bantu venir de dalam kalimat bentuk lampau tersebut menunjukkan bahwa peristiwa ‘keberangkatan Victoire’ itu lebih dulu terjadi daripada peristiwa ‘tibanya Renaud’. Kalimat (7) ini menggambarkan adanya dua peristiwa yang berlangsung serentak (aspek simulfaktif) namun peristiwa Renaud est arrivé selesai saat itu juga (aspek perfektif).

(8)

(8) Et j’ étais sur le point de m’endormir lorsque ... (JPT:15) conj. S P

pron. semi-aux. V.pron.inf conj. Dan saya mulai tertidur ketika ...

Kalimat tersebut jelas menggambarkan peristiwa ‘mulai tertidur’ (être sur le point de s’endormir) dan hal ini berhubungan dengan aspek inkoatif.

Proses berlangsungnya perbuatan ditandai dengan verba bantu être en train de, continuer à yang bermakna ‘sedang (melakukan sesuatu)’ atau ‘melanjutkan (melakukan sesuatu)’.

(9) Nous continuons à nous promener1. (JPT:85) S P

pron. semi-aux. V.pron.inf *kami melanjutkan kami berjalan-jalan Kami melanjutkan berjalan-jalan.

Aspek yang muncul dalam kalimat (9) adalah aspek progresif/duratif, artinya perbuatan ‘melanjutkan berjalan-jalan’ (continuer à se promener) sedang berlangsung, tidak diketahui kapan dimulai dan akan diakhiri.

*kamu dapat mengambil Ø koran. Saya sudah selesai koran membaca

Kamu dapat mengambil korannya. Saya sudah selesai membacanya.

Kalimat di atas mengandung aspek perfektif yang artinya perbuatan ‘membaca’ (finir de lire) sudah selesai dilakukan.

Selain kala dan keaspekan, verba semi-auxiliaire juga dapat menunjukkan modalitas: sikap, atau cara berpikir penutur. Ada beberapa verba yang tergolong ke dalam modalitas, yaitu verba devoir (bermakna ‘keharusan’ dan ‘kemungkinan’), pouvoir (‘kemampuan untuk melakukan sesuatu’, ‘izin’, ‘kesopanan’, ‘kemungkinan’), faire (‘penyebab terjadinya perbuatan’), laisser (‘membiarkan terjadinya satu perbuatan’).

(11)Cet après-midi, je peux vous emmener en promenade comme promis. (NJ:25) K S P O

adv.temp. pron. semi- pron. V.inf. aux

*petang ini saya dapat kalian mengantar jalan-jalan seperti janji

Petang ini, saya dapat mengantar kalian jalan-jalan seperti sudah dijanjikan. Kalimat (11) menggunakan verba bantu pouvoir yang menunjukkan sikap penutur bahwa ia ingin menepati janjinya untuk ‘mengantar keluarganya jalan-jalan’. Jadi, verba bantu pouvoir di sini bermakna ‘kemungkinan’, karena keinginan belum

(9)

tentu dapat dipenuhi sesuai harapan. Sikap ini tergolong ke dalam modalitas aletis, yaitu modalitas yang bersangkutan dengan keperluan.

3. Adverbia

Adverbia adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan kata lainnya (verba, adjektiva, adverbia lain, preposisi, atau nomina) atau mengubah makna kalimat. Adverbia bahasa Perancis memiliki sifat invariable, artinya bentuknya tetap dan tidak berubah-ubah sebagaimana adjektiva.

a. Fungsi Adverbia

Seperti telah dikemukakan sebelumnya, fungsi adverbia adalah untuk menjelaskan kata lainnya atau untuk mengubah makna kalimat. Contoh fungsi adverbia adalah sebagai berikut:

(12)J’ attendais debout devant la table. (JPT:107) S P K

pron. V adv. prép. art. N déf. *saya menunggu berdiri di depan Ø meja

Saya menunggu sambil berdiri di depan meja.

(10)

kata ini adalah adverbia. Adverbia yang menerangkan adverbia vite adalah très (‘sangat’). Tidak ada penggolongan khusus untuk adverbia très, namun dari maknanya dapat dilihat bahwa adverbia très ini fungsinya untuk menegaskan adverbia vite sehingga gabungan adverbia très vite ini menjelaskan verba court (‘berlari’) dengan ‘sangat cepat’.

(15)Mon cousin René habite tout près de chez moi. (D:169) S P

pron. N N.p. V adv. prép.1 prép.2 pron. pos. pos. *saya sepupu René tinggal semua dekat dari rumah saya

Sepupu saya René tinggal sangat dekat dari rumah saya.

Adverbia tout (di sini bisa diartikan ‘sangat’) pada kalimat di atas berfungsi menerangkan preposisi près de (‘dekat dari’). Adverbia tout ini memiliki makna yang sama dengan très yaitu sebagai penegas.

(16)C’ est une fille bien. (www.etudes-litteraires.com) S P O nomina fille (gadis). Jadi, fungsi adverbia di sini adalah menerangkan nomina sehingga menyerupai adjektiva. Makna kata bien ini sama dengan très yang artinya ‘sangat’.

Selain untuk menjelaskan kata lainnya, adverbia juga dapat mengubah makna kalimat. Dalam hal ini dikenal pembagian fungsi adverbia dalam kaitannya dengan kalimat, yaitu adverbia intraklausal (adverbes de phrases) dan adverbia ekstraklausal (mot de liaison).

Adverbia intraklausal dalam bahasa Prancis contohnya adalah heureusement (‘untungnya’), peut-être (‘mungkin’), sans doute (‘tak diragukan lagi), bien sûr (‘tentu saja’), probablement (‘kemungkinan’), dsb. Contoh penggunaan adverbia intraklausal dalam kalimat adalah:

(17)Franchement, je pense qu’elle ne viendra pas. (www.etudes-litteraires.com) FN1 FN2

S1 P1 conj. S2 P2 adv. pron.1 V1 pron.2 neg. V2

Sejujurnya, saya berpikir bahwa ia tidak akan datang.

(11)

artinya modalitas yang berhubungan dengan apa yang diyakininya. Adverbia franchement dapat dimasukkan ke dalam kategori adverbia kecaraan.

Selanjutnya, adverbia ekstraklausal dalam bahasa Prancis adalah berupa kata hubung yang fungsinya menghubungkan dua kalimat, seperti par conséquent (‘oleh karena itu’), en revanche (‘sebaliknya’), en fait (‘faktanya’), pourtant (‘meskipun demikian’), dsb. Adapula adverbia yang menunjukkan peristiwa kronologis, seperti premièrement (‘pertama-tama’), puis (‘lalu’), finalement (‘pada akhirnya’), dsb. Contohnya dapat dilihat pada kalimat berikut:

(18)Il reste indécis, regarde les radios devant la lampe puissante. Finalement, il estime qu’on va suivre l’évolution ...2 (JPT:102)

Kalimat yang akan dibahas lebih dalam adalah kalimat kedua: Finalement, il estime qu’on va suivre l’évolution ...

FN1 FN2 S1 P1 conj. S2 P2 O adv. pron.1 V1 pron.2 aux V2.inf art. N

déf.

*pada akhirnya, ia mengira bahwa orang-orang pergi mengikuti Ø evolusi Pada akhirnya, ia mengira orang-orang akan mengikuti evolusi ...

Pada contoh (18) terdapat dua kalimat yang dihubungkan dengan sebuah adverbia finalement (‘pada akhirnya’). Hal ini menandakan bahwa di antara kalimat pertama dan kedua ada hubungan kronologis yang berupa urutan-urutan kejadian.

Setelah membahas mengenai fungsi adverbia di dalam kalimat, ada baiknya dibahas pula mengenai klasifikasi adverbia bahasa Prancis, yang sebagian kecil sudah disinggung pada contoh-contoh analisis sebelumnya.

b. Jenis Adverbia

Bahasa Prancis mengenal enam jenis adverbia, yaitu adverbes de manière (‘adverbia kecaraan’), adverbes de temps (‘adverbia temporal’), adverbes de lieu (‘adverbia tempatan’), adverbes de quantité (‘adverbia kuanititas’), adverbes d’affirmation, de négation, de probabilité (‘adverbia afirmasi, negasi, kemungkinan’), adverbes d’interrogation, d’exclamation (‘adverbia interogasi, seruan’). Adverbia harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan: how (‘bagaimana’), where (‘di mana’), dan when (‘kapan’). Pertanyaan how dapat dijawab dengan adverbia kecaraan, where dijawab dengan adverbia tempatan, dan pertanyaan when dijawab dengan adverbia temporal. Jadi, dari sekian jenis adverbia yang ada, hanya tiga jenis adverbia tersebut yang utama.

(12)

(19)Tu devrais faire un pot-au-feu bientôt.3 (NJ:.23) S P O

pron. aux. V.inf. art. N adv. indéf.

* kamu seharusnya membuat sebuah masakan daging dengan sayuran segera Kamu harus segera memasak daging dengan sayuran.

Pada kalimat di atas, digunakan adverbia bientôt (‘segera’) yang termasuk ke dalam kategori adverbia temporal. Apabila dihubungkan dengan kalimat sebelumnya4, adverbia bientôt ini mengandung aspek habituatif, artinya ada kebiasaan yang sudah lama tidak dilakukan dan sikap penutur pada saat mengatakan kalimat tersebut mengandung modalitas aletis, bahwa penutur ingin ‘mencicipi kembali masakan itu’.

(20)Derrière, Madame Couderc, ... se sont installées assez confortablement. (NJ:28)

S P

adv.1 N.p. pron. aux. V.pron. adv.2 adv.3 copy

*di belakang, Nyonya Couderc, ... mereka sudah menetap cukup dengan nyaman Di belakang, Nyonya Couderc, ... sudah duduk dengan cukup nyaman.

Contoh (20) mengandung tiga macam adverbia, yaitu derrière (‘di belakang’), assez (‘cukup’), dan confortablement (‘dengan nyaman’). Adverbia derrière termasuk ke dalam kategori adverbia tempatan karena menerangkan ‘posisi yang ditempati oleh Nyonya Couderc’ dalam kalimat Madame Couderc, ... se sont installées assez confortablement. Adverbia confortablement mengacu pada verba s’installer (‘duduk’) dan menerangkan bahwa ‘tempat duduk yang ditempati Nyonya Couderc nyaman’. Adverbia confortablement ini termasuk kategori adverbia kecaraan. Adverbia assez menerangkan adverbia confortablement, sehingga di dapat frasa assez confortablement ‘cukup nyaman’ yang dapat dikatakan ‘mengurangi kenyamanan posisi duduk Nyonya Couderc’. Dari makna ini maka dapat disimpulkan bahwa adverbia

Adverbia comment (‘bagaimana’) adalah adverbia interogasi yang fungsinya untuk menanyakan kabar atau cara (melakukan sesuatu).

3 Kalimat disederhanakan namun tidak mengubah makna.

(13)

4. Penerapan Pola Auxiliary Verb + Verb + Adverb

Setelah membahas unsur-unsur verbal bahasa Prancis secara terpisah, pada bagian ini akan dilihat bagaimana analisis menyeluruh dari pola kalimat yang menjadi titik tolak makalah ini, yaitu:

Auxiliary verb + Verb + Adverb Kalimat yang akan dianalisis adalah:

(22)Lorsque j’ ai commencé à passer mes après-midi dans la salle de bain, ... (JPT:11).

conj. S P O K pron. aux. p.p. prép. V.inf. pron. N prép. art. N prép. N

poss. déf.

*ketika saya sudah mulai untuk melewati saya petang hari di dalam Ø kamar dari mandi, ... Ketika saya memulai untuk melewati petang hari saya di kamar mandi, ... Kalimat di atas memiliki fungsi kalimat yang lengkap (S-P-O-K). Subjek kalimat tersebut adalah Je (‘saya’) yang sedang melakukan perbuatan commencer à passer (‘memulai untuk melewati’). Verba commencer à yang dikonjugasikan ke dalam kala lampau (dengan pola: aux + p.p.) menandakan bahwa perbuatan tersebut berlangsung di waktu lampau. Verba commencer à ini adalah verba bantu semi-auxiliaire yang memiliki makna ‘memulai untuk’, artinya ada satu aspek verba yang muncul di sini, yaitu aspek inkoatif yang menggambarkan perbuatan mulai. Verba bantu ini diletakkan di dalam kalimat dengan pola: semi-aux + V.inf, artinya verba yang mengikutinya tidak dikonjugasikan dan tetap dalam bentuk infintif, sehingga frasa yang ada yaitu commencer à passer. Verba passer sendiri merupakan verba transitif yang memerlukan objek, dalam hal ini objek kalimat adalah mes après-midi (‘petang hari saya’).

Pada awal kalimat, terdapat konjungsi lorsque yang merupakan konjungsi temporal. Apabila dihubungkan dengan makna predikat commencer à passer mes après-midi, maka dapat diartikan bahwa konjungsi temporal lorsque juga mengandung aspek inkoatif yang menerangkan bahwa perbuatan commencer à passer mes après-midi ini baru akan dimulai. Jadi, konjugsi lorsque ini mempertegas fungsi predikatif commencer à passer mes après-midi.

Di akhir kalimat terdapat fungsi keterangan, yaitu dans la salle de bain (‘di kamar mandi’). Keterangan ini tergolong adverbia tempatan yang ditandai dengan preposisi dans (‘di dalam’). Adverbia tempatan ini merupakan pelengkap dari kalimat (22).

5. Simpulan

Pola kalimat yang menjadi acuan dalam melakukan analisis pada makalah ini adalah:

Auxiliary verb + Verb + Adverb

(14)

tersebut, analisis yang sudah dilakukan pada bagian-bagian sebelumnya menghasilkan satu simpulan yang dapat digambarkan dengan bagan berikut:

ver be auxil iair e + ver be + adver be

aux il iair e s emi- manièr e t emps aux il iair e

êt r e avoir

t emps t emps per s onne mode t emps as pect as pect nombr e as pect voix(êt r e) mode mode

t emps

as pect

voix

Dari bagan di atas, dapat ditarik benang merah dari semua unsur verbal yang ada di bahasa Prancis, yaitu bahwa verba bantu (auxiliaire), verba (verbe), dan adverbia (adverbe) mengandung elemen-elemen yang saling berhubungan dan terikat satu sama lain, yaitu elemen kala (temps), keaspekan (aspect), dan modalitas (mode).

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Delatour, Yves, et al. 2004. Nouvelle Grammaire du Français. Hachette FLE. Paris. Djajasudarma, T. Fatimah. 2003. Analisis Bahasa: Sintaksis dan Semantik. Uvula

Press. Bandung.

Jourdan, Noëlle. 1988. Un Jour dans La Vie. National Textbook Company. Illinois. Toussaint, Jean-Philippe. 2005. La Salle de Bain. Les Édition de Minuit. Paris.

SITOGRAFI

Referensi

Dokumen terkait

Verba tarsonggot ‘terkejut’ pada kalimat di atas tergolong peristiwa statif karena mengekspresikan keadaan mental, sedangkan verba manipak ‘menendang’ termasuk peristiwa

Sedangkan pada contoh kalimat 3 ~こと がある menyatakan makna suatu hal perbuatan yang sudah pernah dilakukan sebelumnya jika verba yang digunakan merupakan verba bentuk

³,PSDUIDLW adalah bentuk lampau yang menyatakan suatu tindakan atau keadaan yang belum VHOHVDL´ Sedangkan menurut Dubois & Juannon, imparfait memiliki beberapa

Selain itu, dalam beragam kalimat bahasa Arab yang berpredikat verba, mereka tidak langsung menyimpulkan bahwa kalimat tersebut adalah kalimat lampau atau sebaliknya,

Sistem verba bahasa Indonesia tidak memunyai kala (tense) dalam arti bentuk verba yang menunjukkan hubungan waktu. Dalam hal ini verba bahasa Indone- sia tidak bervariasi

Apabila dalam bP relasi kausal dalam kalimat majemuk dapat ditandai dengan konjungsi ataupun preposisi + infinitif, dalam bI pengungkapan secara eksplisit hanya dapat

Ils sont tombés – mereka (m) sudah jatuh Elles sont tombées – mereka (f) sudah jatuh Waktu lampau hanya sekali (le passé simple) Bentuk waktu lampau yang lain yaitu le passé

Pelesapan preposisi oleh yang tidak berada di belakang verba langsung seperti kalimat (11d) tidak dimungkinkan.Demikian juga dengan preposisi dengan yang digunakan