• Tidak ada hasil yang ditemukan

GRAMATIKA BAHASA PRANCIS: Unsur Verbal Bahasa Prancis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GRAMATIKA BAHASA PRANCIS: Unsur Verbal Bahasa Prancis"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah

GRAMATIKA BAHASA PRANCIS:

Unsur Verbal Bahasa Prancis

Oleh:

Nurul Hikmayaty Saefullah, S.S. NIP. 197806072005012001 Jurusan Prancis FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG 2008

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1 DAFTAR SINGKATAN 2 1. Verba 3 2. Verba Bantu 4 a. Les Auxiliaires 4 b. Les Semi-auxiliaires 6 3. Adverbia 8 a. Fungsi Adverbia 8 b. Klasifikasi Adverbia 10

4. Penerapan Pola Auxiliary Verb + Verb + Adverb 11

5. Simpulan 12

DAFTAR PUSTAKA 14

(3)

DAFTAR SINGKATAN

JPT : Jean-Philippe Toussaint NJ : Noëlle Jourdan D : Delatour S : subjek P : predikat O : objek K : keterangan pron. : pronomina

pron.copy : pronomina copy (untuk verba pronominal) art.déf. : article défini (artikel takrif)

art.indéf : article indéfini (artikel taktakrif)

pron.poss : pronom possessif (pronomina kepemilikan) pr.net : pronom neutre (kata ganti netral)

N : nomina

N.p. : nom propre (nama diri) adj. : adjektiva

adj.dém. : adjective démonstratif (kata ganti penunjuk)

V : verba

V.inf. : verba infinitif V.pron. : verba pronominal V.cop. : verba copula

aux. : auxiliaire (verba bantu)

semi-aux : semi-auxiliaire (verba bantu semi-auxiliaire) p.p. : participe passé (partisipel lampau)

nég : négatif (bentuk negatif) adv. : adverbia

adv.temp : adverbia temporal conj. : conjonction (konjungsi) prép. : préposition (preposisi)

(4)

Le verbe atau verba berasal dari bahasa Latin Verbum yang berarti kata yang bisa menggambarkan suatu kegiatan (yang dilakukan subjek) atau bisa juga menggambarkan suatu keadaan. Verba adalah unsur terpenting di dalam kalimat. Pada umumnya, verba terletak di tengah-tengah kalimat dan berfungsi sebagai predikat.

Di dalam bahasa Prancis, sama halnya dengan bahasa lain di dunia, ada beberapa unsur yang dapat dihubungkan secara erat dengan verba. Unsur-unsur tersebut berada dekat di lingkungan verba dan memiliki bermacam-macam fungsi dan makna. Unsur-unsur verbal yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah verba bantu (auxiliaire), adverbia, dan verba itu sendiri.

Dari ketiga unsur verbal yang telah disebutkan di atas, didapat suatu pola yang menjadi permasalahan utama di dalam analisis ini, yaitu:

Auxiliary verb + Verb + Adverb

Permasalahan yang akan dibahas terlebih dahulu adalah verba, karena merupakan objek inti dari predikat. Pembahasan akan diikuti dengan contoh-contoh kalimat yang didapat terutama dari novel “Un Jour dans La Vie” karya Noëlle Jourdan dan “La Salle de Bain” karya Jean-Philippe Toussaint. Selain itu contoh-contoh kalimat juga didapat dari sumber lain yang mendukung.

1. Verba

Penanda kategori gramatikal bahasa Prancis akan mengalami proses pembentukan (konjugasi) yang bervariasi yang disesuaikan dengan:

 La personne et le nombre (pelaku dan jumlah). Bahasa Perancis mengenal tiga pelaku singular (Je, Tu, Il/Elle) dan gati pelaku plural (Nous, Vous, Ils/Elles).

 Le mode (modus), berhubungan dengan suasuana psikologis dan sikap penutur. Ada enam modus dalam bahasa Perancis, yaitu indikatif, subjungtif, kondisional, imperatif, partisip, dan infintif.

 Le temps (kala): kala kini, kala lampau, dan kala mendatang (prospektif).  L’aspect (aspek). Aspek berhubungan dengan proses, jangka waktu, dan jenis

perbuatan, apakah baru dimulai, sedang berlangsung, atau sudah selesai dilakukan. Contoh-contohnya adalah aspek inkoatif, progresif, resultatif, dsb.  La voix (diatesis): diatesis aktif dan diatesis pasif (Delatour et al., 2004:90).

Kelima elemen di atas selalu muncul di dalam setiap kalimat, contoh kalimat dan analisisnya dapat dilihat berikut ini:

(5)

(1) Elle prépare le petit déjeuner... (NJ:1)

S P O pron. V art. adj. N déf.

*ia menyiapkan Ø kecil makan siang

Ia menyiapkan sarapan pagi...

Kalimat (1) di atas merupakan kalimat aktif yang ditandai dengan pelaku yang melakukan perbuatan préparer (quelquechose) ‘menyiapkan (sesuatu)’. Hal ini memperlihatkan bahwa verba préparer tergolong verba transitif yang memerlukan objek (dalam hal ini le petit déjeuner). Pelaku atau subjek kalimat adalah elle (pronomina ketiga singular). Modus yang digunakan adalah indikatif dengan kala kini, artinya pelaku tidak memiliki maksud selain untuk mendeskripsikan perbuatan yang sedang dilakukannya, yaitu ‘menyiapkan sarapan pagi’. Penggambaran “perbuatan yang sedang dilakukan” ini termasuk ke dalam aspek progresif/duratif.

2. Verba Bantu (auxiliaire)

Bahasa Prancis mengenal 2 jenis verba bantu, les auxiliaires dan les semi-auxiliaires. Berikut ini penjelasannya.

a. Les auxililiaires

Verba bantu yang termasuk ke dalam golongan les auxiliaires ada dua macam, yaitu verba être (to be) dan verba avoir (to have). Kedua verba ini adalah verba bantu yang digunakan dalam pengonjugasian verba-verba ke dalam bentuk lampau atau ke dalam diatesis pasif.

Untuk membentuk verba dasar ke dalam kala lampau pada umumnya verba avoir yang digunakan, kecuali verba-verba yang menggambarkan pergerakan/perpindahan dari satu tempat ke tempat lain (aller=pergi; venir=datang; partir=berangkat; arriver=tiba; entrer=masuk; sortir=keluar; monter=naik; descendre=turun; passer=melewati; retourner=kembali; tomber=jatuh) dan verba keadaan (devenir=menjadi; rester=diam/tinggal; naître=lahir; mourir=meninggal). Contohnya:

(2) Il a parlé de la grève ce matin avec Jacqueline. (NJ:11)

S P O K pron. aux. p.p. prép. art. N adj. N prép. N.p. déf. dém.

*ia sudah bicara tentang Ø pemogokan ini pagi dengan Jacqueline

Ia sudah bicara tentang pemogokan pagi ini dengan Jacqueline.

Kalimat di atas adalah kalimat dalam kala lampau, ditandai dengan pengonjugasian verba parler yang menggunakan verba bantu avoir. Pola kalimatnya yaitu: avoir + p.p. Kala lampau semacam ini dalam bahasa Prancis dinamakan passé composé yang berarti bahwa perbuatan sudah selesai dilakukan sehingga aspek yang muncul adalah aspek perfektif.

(6)

(3) Mais non, je t’ assure, je suis tombé! (NJ:21)

FN1 FN2 conj. S1 O1 P1 S2 P2 pron.1 pron.2 V1 pron.1 aux p.p. *tapi tidak, saya kamu meyakinkan, saya sudah jatuh

Bukan, betul, saya tadi jatuh!

Pada kalimat di atas, frasa nominal kedua, je suis tombé, memperlihatkan penggunaan verba être untuk membentuk kala lampau dari verba tomber. Pola kalimatnya yaitu: être + p.p. Pada frasa ini, aspek yang muncul sama, yaitu aspek perfektif karena peristiwa sudah selesai terjadi. Dibandingkan dengan frasa pertama je t’assure, frasa ini mengandung kala kini dengan aspek imperfektif karena perbuatan ‘meyakinkan kamu’ di sini masih berjalan hingga peristiwa yang diyakinkannya (je suis tombé) selesai diucapkan.

Selain untuk membentuk kala lampau dari verba yang mengandung makna perpindahan, verba être juga digunakan untuk membentuk kala lampau dari verba pronominal. Verba pronominal adalah verba yang peristiwanya berkenaan pada si pelaku. Contohnya:

(4) Il y a longtemps qu’on ne s’ est pas vu! (NJ:15)

K S P

adv. pron. nég. pron. aux. nég. V.pron. copy

*sudah lama bahwa kita tidak kita sudah bertemu

Sudah lama kita tidak bertemu!

Verba pronominal se voir pada kalimat di atas dikonjugasikan menggunakan verba bantu être sehingga menjadi s’est vu (kalimat afirmatif). Pola kalimatnya adalah: pron.copy + être + p.p. Namun, dengan penambahan bentuk negasi ne...pas maka frasanya menjadi ne s’est pas vu dan polanya menjad: ne + pron.copy + être + pas + p.p. Aspek yang muncul dari predikat ne s’est pas vu adalah aspek perfektif karena peristiwa “tidak bertemu” sudah berakhir pada saat penutur mengatakan hal tersebut.

Fungsi lain dari verba bantu être adalah untuk membentuk diatesis pasif, misalnya pada kalimat:

(5) Un doigt posé sur la bonne ligne, ... (JPT:21)

S P K art. N p.p prép. art. adj. N indéf. déf.

*sebuah jari diletakkan di atas Ø benar baris

Sebuah jari diletakkan pada baris yang benar, ...

Kalimat pasif di atas dibentuk dengan pola: être + p.p., namun verba être di dalam diatesis pasif bersifat fakultatif, artinya bisa mengalami elipsis dan hanya memunculkan partisipel lampaunya saja. Secara gramatika, kalimat tersebut seharusnya berbunyi “Un doigt est posé sur la bonne ligne, ...”. Aspek yang muncul dari kalimat ini adalah aspek progresif/duratif, artinya perbuatan sedang berlangsung.

(7)

b. Les semi-auxiliaires

Les semi-auxiliaires merupakan verba-verba yang selalu diikuti dengan verba infinitif. Pola umumnya berbentuk: semi-aux + V.inf. Bahasa Prancis mengenal beberapa macam semi-auxiliaire, yaitu semi-auxiliaire yang menunjukkan kala, aspek dari verba, dan modalitas (Delatour et al. 2004:99)

Verba semi-auxiliaire berhubungan dengan kala prospektif dan kala lampau. Kala prospektif biasanya menggunakan verba aller (dapat diartikan ‘akan’) dan verba devoir (‘seharusnya’).

(6) Il va prendre une douche pour se débarrasser de la poussière de métal ... (NJ:15)

S P O K

pron. semi- V.inf. art. N prép. V.pron.inf. prép. art. N prép. N aux. indéf. déf *ia akan mengambil sebuah pancuran untuk menyingkirkan dari Ø debu dari logam

Ia akan mandi untuk menyingkirkan debu logam dari tubuhnya ...

Kalimat (6) adalah contoh penggunaan verba bantu aller untuk menunjukkan kala prospektif, meskipun verba aller itu sendiri dikonjugasikan dalam kala kini. Hal ini menunjukkan bahwa verba bantu aller dalam pola kalimat: aller + V.inf, memiliki makna prospektif. Perlu digarisbawahi bahwa pola ini bermakna demikian apabila verba aller dalam kalimat tidak memiliki makna perpindahan pelaku dari satu tempat ke tempat lain.

Kala lampau dalam bahasa Prancis dapat ditunjukkan dengan verba bantu venir de yang dapat diartikan “baru saja”. Pola kalimatnya adalah: venir de + V.inf.

(7) Victoire venait de partir quand Renaud est arrivé. (D:99)

FN1 FN2

S1 P1 conj. S2 P2 N.p. semi-aux. V.inf prép. N.p. aux. p.p.

*Victoire baru saja berangkat ketika Renaud sudah tiba

Victroire baru saja berangkat ketika Renaud tiba.

Kalimat di atas adalah kalimat dalam kala lampau yang ditandai dengan konjugasi verba venir dalam bentuk lampau imparfait yang menggambarkan keadaan dan verba arriver dalam bentuk lampau passé composé yang menggambarkan perbuatan. Penggunaan verba bantu venir de dalam kalimat bentuk lampau tersebut menunjukkan bahwa peristiwa ‘keberangkatan Victoire’ itu lebih dulu terjadi daripada peristiwa ‘tibanya Renaud’. Kalimat (7) ini menggambarkan adanya dua peristiwa yang berlangsung serentak (aspek simulfaktif) namun peristiwa Renaud est arrivé selesai saat itu juga (aspek perfektif).

Dilihat dari segi keaspekan verba, verba semi-auxiliaire dapat menunjukkan saat awal perbuatan, berlangsungnya, atau akhir perbuatan. Awal perbuatan biasanya ditandai dengan verba bantu se mettre à, commencer à/de, être sur le point de yang semuanya bermakna “mulai (melakukan sesuatu)”.

(8)

(8) Et j’ étais sur le point de m’endormir lorsque ... (JPT:15)

conj. S P

pron. semi-aux. V.pron.inf conj. Dan saya mulai tertidur ketika ...

Kalimat tersebut jelas menggambarkan peristiwa ‘mulai tertidur’ (être sur le point de s’endormir) dan hal ini berhubungan dengan aspek inkoatif.

Proses berlangsungnya perbuatan ditandai dengan verba bantu être en train de, continuer à yang bermakna ‘sedang (melakukan sesuatu)’ atau ‘melanjutkan (melakukan sesuatu)’.

(9) Nous continuons à nous promener1. (JPT:85)

S P

pron. semi-aux. V.pron.inf *kami melanjutkan kami berjalan-jalan

Kami melanjutkan berjalan-jalan.

Aspek yang muncul dalam kalimat (9) adalah aspek progresif/duratif, artinya perbuatan ‘melanjutkan berjalan-jalan’ (continuer à se promener) sedang berlangsung, tidak diketahui kapan dimulai dan akan diakhiri.

Akhir perbuatan ditandai dengan verba bantu finir de, cesser de, arrêter de yang bermakna “selesai (melakukan sesuatu)”.

(10) Tu peux prendre le journal. J’ ai fini de le lire. (D:100)

FN1 FN2 S1 P1 O S2 P2 O pron. semi-aux. N V.inf.

*kamu dapat mengambil Ø koran. Saya sudah selesai koran membaca

Kamu dapat mengambil korannya. Saya sudah selesai membacanya.

Kalimat di atas mengandung aspek perfektif yang artinya perbuatan ‘membaca’ (finir de lire) sudah selesai dilakukan.

Selain kala dan keaspekan, verba semi-auxiliaire juga dapat menunjukkan modalitas: sikap, atau cara berpikir penutur. Ada beberapa verba yang tergolong ke dalam modalitas, yaitu verba devoir (bermakna ‘keharusan’ dan ‘kemungkinan’), pouvoir (‘kemampuan untuk melakukan sesuatu’, ‘izin’, ‘kesopanan’, ‘kemungkinan’), faire (‘penyebab terjadinya perbuatan’), laisser (‘membiarkan terjadinya satu perbuatan’).

(11) Cet après-midi, je peux vous emmener en promenade comme promis. (NJ:25)

K S P O adv.temp. pron. semi- pron. V.inf.

aux

*petang ini saya dapat kalian mengantar jalan-jalan seperti janji

Petang ini, saya dapat mengantar kalian jalan-jalan seperti sudah dijanjikan. Kalimat (11) menggunakan verba bantu pouvoir yang menunjukkan sikap penutur bahwa ia ingin menepati janjinya untuk ‘mengantar keluarganya jalan-jalan’. Jadi, verba bantu pouvoir di sini bermakna ‘kemungkinan’, karena keinginan belum

(9)

tentu dapat dipenuhi sesuai harapan. Sikap ini tergolong ke dalam modalitas aletis, yaitu modalitas yang bersangkutan dengan keperluan.

3. Adverbia

Adverbia adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan kata lainnya (verba, adjektiva, adverbia lain, preposisi, atau nomina) atau mengubah makna kalimat. Adverbia bahasa Perancis memiliki sifat invariable, artinya bentuknya tetap dan tidak berubah-ubah sebagaimana adjektiva.

a. Fungsi Adverbia

Seperti telah dikemukakan sebelumnya, fungsi adverbia adalah untuk menjelaskan kata lainnya atau untuk mengubah makna kalimat. Contoh fungsi adverbia adalah sebagai berikut:

(12) J’ attendais debout devant la table. (JPT:107)

S P K pron. V adv. prép. art. N

déf. *saya menunggu berdiri di depan Ø meja

Saya menunggu sambil berdiri di depan meja.

Adverbia debout (berdiri) adalah adverbia kecaraan yang menjelaskan verba attendre (menunggu) untuk menggambarkan bahwa si pelaku ‘menunggu dengan cara berdiri tidak duduk’. Di sini muncul sikap penutur yang bersangkutan dengan kepentingannya, maksudnya penutur merasa perlu untuk menunggu sambil berdiri. Hal ini tergolong dalam modalitas aletis.

(13) ... j’ étais tout à fait prêt à déménager moi-même ... (JPT:125) S P

pron. V.cop. adv.1 adj. prép. V.inf. adv.2 *saya adalah betul-betul siap untuk pindah saya sendiri

... saya sendiri betul-betul siap untuk pindah ...

Adverbia yang akan disoroti pada kalimat di atas adalah adverbia tout à fait (betul-betul) yang menjelaskan adjektiva prêt (siap). Adverbia tersebut termasuk kriteria adverbia afirmasi yang fungsinya sebagai penekanan.

(14) Elle court très vite. (www.etude-litteraire.com)

S P

pron. V adv.1 adv.2 *ia berlari sangat cepat

Ia berlari dengan sangat cepat.

Kalimat (14) adalah contoh kalimat yang mengandung satu adverbia yang menerangkan adverbia lainnya. Adverbia yang diterangkan adalah vite (‘cepat’). Perlu diketahui bahwa di dalam bahasa Indonesia kata ‘cepat’ tergolong ke dalam kategori adjektiva. Namun di dalam bahasa Prancis kata ‘cepat’ ada dua macam, yaitu adverbia vite dan adjektiva rapide. Perbedaan penggunaannya yaitu pada maknanya di dalam

(10)

kata ini adalah adverbia. Adverbia yang menerangkan adverbia vite adalah très (‘sangat’). Tidak ada penggolongan khusus untuk adverbia très, namun dari maknanya dapat dilihat bahwa adverbia très ini fungsinya untuk menegaskan adverbia vite sehingga gabungan adverbia très vite ini menjelaskan verba court (‘berlari’) dengan ‘sangat cepat’.

(15) Mon cousin René habite tout près de chez moi. (D:169)

S P

pron. N N.p. V adv. prép.1 prép.2 pron. pos. pos. *saya sepupu René tinggal semua dekat dari rumah saya

Sepupu saya René tinggal sangat dekat dari rumah saya.

Adverbia tout (di sini bisa diartikan ‘sangat’) pada kalimat di atas berfungsi menerangkan preposisi près de (‘dekat dari’). Adverbia tout ini memiliki makna yang sama dengan très yaitu sebagai penegas.

(16) C’ est une fille bien. (www.etudes-litteraires.com)

S P O pr. V.cop art. N adv. net. indéf

*Ini adalah seorang gadis baik-baik

Ini (Ia) gadis baik-baik.

Adverbia bien pada kalimat di atas diartikan ‘baik-baik’, ini mengacu pada nomina fille (gadis). Jadi, fungsi adverbia di sini adalah menerangkan nomina sehingga menyerupai adjektiva. Makna kata bien ini sama dengan très yang artinya ‘sangat’.

Selain untuk menjelaskan kata lainnya, adverbia juga dapat mengubah makna kalimat. Dalam hal ini dikenal pembagian fungsi adverbia dalam kaitannya dengan kalimat, yaitu adverbia intraklausal (adverbes de phrases) dan adverbia ekstraklausal (mot de liaison).

Adverbia intraklausal dalam bahasa Prancis contohnya adalah heureusement (‘untungnya’), peut-être (‘mungkin’), sans doute (‘tak diragukan lagi), bien sûr (‘tentu saja’), probablement (‘kemungkinan’), dsb. Contoh penggunaan adverbia intraklausal dalam kalimat adalah:

(17) Franchement, je pense qu’elle ne viendra pas. (www.etudes-litteraires.com)

FN1 FN2 S1 P1 conj. S2 P2 adv. pron.1 V1 pron.2 neg. V2

Sejujurnya, saya berpikir bahwa ia tidak akan datang.

Pada kalimat di atas, kalimat inti je pense (‘saya berpikir’) diikuti oleh anak kalimat elle ne viendra pas (‘ia tidak akan datang’). Dari sini dapat dilihat bahwa ada perasaan yakin dari penutur bahwa ‘orang yang ditunggunya tidak akan datang’. Perasaannya ini ia ungkapkan dalam tuturan je pense qu’elle ne viendra pas. Ketika penutur mengungkapkan perasaan ini kepada petutur, ia menggunakan adverbia franchement (‘sejujurnya’) yang menggambarkan bahwa penutur betul-betul ingin mengungkapkan keyakinannya akan ‘ketidakhadiran orang yang ditunggunya’. Maka, dari kalimat (17) ini dapat dilihat adanya sikap atau penilaian penutur yang dinamakan dengan modalitas, dan modalitas yang muncul di sini adalah modalitas epistemis,

(11)

artinya modalitas yang berhubungan dengan apa yang diyakininya. Adverbia franchement dapat dimasukkan ke dalam kategori adverbia kecaraan.

Selanjutnya, adverbia ekstraklausal dalam bahasa Prancis adalah berupa kata hubung yang fungsinya menghubungkan dua kalimat, seperti par conséquent (‘oleh karena itu’), en revanche (‘sebaliknya’), en fait (‘faktanya’), pourtant (‘meskipun demikian’), dsb. Adapula adverbia yang menunjukkan peristiwa kronologis, seperti premièrement (‘pertama-tama’), puis (‘lalu’), finalement (‘pada akhirnya’), dsb. Contohnya dapat dilihat pada kalimat berikut:

(18) Il reste indécis, regarde les radios devant la lampe puissante. Finalement, il estime qu’on va suivre l’évolution ...2 (JPT:102)

Kalimat yang akan dibahas lebih dalam adalah kalimat kedua: Finalement, il estime qu’on va suivre l’évolution ...

FN1 FN2 S1 P1 conj. S2 P2 O adv. pron.1 V1 pron.2 aux V2.inf art. N

déf.

*pada akhirnya, ia mengira bahwa orang-orang pergi mengikuti Ø evolusi

Pada akhirnya, ia mengira orang-orang akan mengikuti evolusi ...

Pada contoh (18) terdapat dua kalimat yang dihubungkan dengan sebuah adverbia finalement (‘pada akhirnya’). Hal ini menandakan bahwa di antara kalimat pertama dan kedua ada hubungan kronologis yang berupa urutan-urutan kejadian.

Setelah membahas mengenai fungsi adverbia di dalam kalimat, ada baiknya dibahas pula mengenai klasifikasi adverbia bahasa Prancis, yang sebagian kecil sudah disinggung pada contoh-contoh analisis sebelumnya.

b. Jenis Adverbia

Bahasa Prancis mengenal enam jenis adverbia, yaitu adverbes de manière (‘adverbia kecaraan’), adverbes de temps (‘adverbia temporal’), adverbes de lieu (‘adverbia tempatan’), adverbes de quantité (‘adverbia kuanititas’), adverbes d’affirmation, de négation, de probabilité (‘adverbia afirmasi, negasi, kemungkinan’), adverbes d’interrogation, d’exclamation (‘adverbia interogasi, seruan’). Adverbia harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan: how (‘bagaimana’), where (‘di mana’), dan when (‘kapan’). Pertanyaan how dapat dijawab dengan adverbia kecaraan, where dijawab dengan adverbia tempatan, dan pertanyaan when dijawab dengan adverbia temporal. Jadi, dari sekian jenis adverbia yang ada, hanya tiga jenis adverbia tersebut yang utama.

Contoh adverbia kecaraan dapat dilihat kembali pada kalimat (12), (14), dan (17), adverbia afirmasi pada kalimat (13), sedangkan adverbia lainnya contohnya adalah:

(12)

(19) Tu devrais faire un pot-au-feu bientôt.3 (NJ:.23)

S P O

pron. aux. V.inf. art. N adv. indéf.

* kamu seharusnya membuat sebuah masakan daging dengan sayuran segera

Kamu harus segera memasak daging dengan sayuran.

Pada kalimat di atas, digunakan adverbia bientôt (‘segera’) yang termasuk ke dalam kategori adverbia temporal. Apabila dihubungkan dengan kalimat sebelumnya4,

adverbia bientôt ini mengandung aspek habituatif, artinya ada kebiasaan yang sudah lama tidak dilakukan dan sikap penutur pada saat mengatakan kalimat tersebut mengandung modalitas aletis, bahwa penutur ingin ‘mencicipi kembali masakan itu’.

(20) Derrière, Madame Couderc, ... se sont installées assez confortablement. (NJ:28)

S P

adv.1 N.p. pron. aux. V.pron. adv.2 adv.3 copy

*di belakang, Nyonya Couderc, ... mereka sudah menetap cukup dengan nyaman

Di belakang, Nyonya Couderc, ... sudah duduk dengan cukup nyaman.

Contoh (20) mengandung tiga macam adverbia, yaitu derrière (‘di belakang’), assez (‘cukup’), dan confortablement (‘dengan nyaman’). Adverbia derrière termasuk ke dalam kategori adverbia tempatan karena menerangkan ‘posisi yang ditempati oleh Nyonya Couderc’ dalam kalimat Madame Couderc, ... se sont installées assez confortablement. Adverbia confortablement mengacu pada verba s’installer (‘duduk’) dan menerangkan bahwa ‘tempat duduk yang ditempati Nyonya Couderc nyaman’. Adverbia confortablement ini termasuk kategori adverbia kecaraan. Adverbia assez menerangkan adverbia confortablement, sehingga di dapat frasa assez confortablement ‘cukup nyaman’ yang dapat dikatakan ‘mengurangi kenyamanan posisi duduk Nyonya Couderc’. Dari makna ini maka dapat disimpulkan bahwa adverbia assez tergolong kategori adverbia kuantitas.

(21) Comment ça va? (NJ:15)

S P adv. pron. V

net. *bagaimana itu baik-baik?

Apa kabar?

Adverbia comment (‘bagaimana’) adalah adverbia interogasi yang fungsinya untuk menanyakan kabar atau cara (melakukan sesuatu).

3 Kalimat disederhanakan namun tidak mengubah makna.

4 Il y a longtemps que nous n’avons pas eu depot-au-feu. (‘Sudah lama kita tidak makan daging dengan

(13)

4. Penerapan Pola Auxiliary Verb + Verb + Adverb

Setelah membahas unsur-unsur verbal bahasa Prancis secara terpisah, pada bagian ini akan dilihat bagaimana analisis menyeluruh dari pola kalimat yang menjadi titik tolak makalah ini, yaitu:

Auxiliary verb + Verb + Adverb Kalimat yang akan dianalisis adalah:

(22) Lorsque j’ ai commencé à passer mes après-midi dans la salle de bain, ... (JPT:11).

conj. S P O K pron. aux. p.p. prép. V.inf. pron. N prép. art. N prép. N

poss. déf.

*ketika saya sudah mulai untuk melewati saya petang hari di dalam Ø kamar dari mandi, ...

Ketika saya memulai untuk melewati petang hari saya di kamar mandi, ... Kalimat di atas memiliki fungsi kalimat yang lengkap (S-P-O-K). Subjek kalimat tersebut adalah Je (‘saya’) yang sedang melakukan perbuatan commencer à passer (‘memulai untuk melewati’). Verba commencer à yang dikonjugasikan ke dalam kala lampau (dengan pola: aux + p.p.) menandakan bahwa perbuatan tersebut berlangsung di waktu lampau. Verba commencer à ini adalah verba bantu semi-auxiliaire yang memiliki makna ‘memulai untuk’, artinya ada satu aspek verba yang muncul di sini, yaitu aspek inkoatif yang menggambarkan perbuatan mulai. Verba bantu ini diletakkan di dalam kalimat dengan pola: semi-aux + V.inf, artinya verba yang mengikutinya tidak dikonjugasikan dan tetap dalam bentuk infintif, sehingga frasa yang ada yaitu commencer à passer. Verba passer sendiri merupakan verba transitif yang memerlukan objek, dalam hal ini objek kalimat adalah mes après-midi (‘petang hari saya’).

Pada awal kalimat, terdapat konjungsi lorsque yang merupakan konjungsi temporal. Apabila dihubungkan dengan makna predikat commencer à passer mes après-midi, maka dapat diartikan bahwa konjungsi temporal lorsque juga mengandung aspek inkoatif yang menerangkan bahwa perbuatan commencer à passer mes après-midi ini baru akan dimulai. Jadi, konjugsi lorsque ini mempertegas fungsi predikatif commencer à passer mes après-midi.

Di akhir kalimat terdapat fungsi keterangan, yaitu dans la salle de bain (‘di kamar mandi’). Keterangan ini tergolong adverbia tempatan yang ditandai dengan preposisi dans (‘di dalam’). Adverbia tempatan ini merupakan pelengkap dari kalimat (22).

5. Simpulan

Pola kalimat yang menjadi acuan dalam melakukan analisis pada makalah ini adalah:

Auxiliary verb + Verb + Adverb

Pola ini memberikan gambaran yang luas mengenai gramatika bahasa Prancis khususnya dalam bahasan mengenai unsur verbal bahasa Prancis. Berdasarkan pola

(14)

tersebut, analisis yang sudah dilakukan pada bagian-bagian sebelumnya menghasilkan satu simpulan yang dapat digambarkan dengan bagan berikut:

verbe auxiliaire + verbe + adverbe

auxiliaire semi- manière temps auxiliaire

être avoir

temps temps personne mode temps

aspect aspect nombre aspect

voix(être) mode mode temps

aspect

voix

Dari bagan di atas, dapat ditarik benang merah dari semua unsur verbal yang ada di bahasa Prancis, yaitu bahwa verba bantu (auxiliaire), verba (verbe), dan adverbia (adverbe) mengandung elemen-elemen yang saling berhubungan dan terikat satu sama lain, yaitu elemen kala (temps), keaspekan (aspect), dan modalitas (mode).

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Delatour, Yves, et al. 2004. Nouvelle Grammaire du Français. Hachette FLE. Paris. Djajasudarma, T. Fatimah. 2003. Analisis Bahasa: Sintaksis dan Semantik. Uvula

Press. Bandung.

Jourdan, Noëlle. 1988. Un Jour dans La Vie. National Textbook Company. Illinois. Toussaint, Jean-Philippe. 2005. La Salle de Bain. Les Édition de Minuit. Paris.

SITOGRAFI

Anonymous. Grammaire Française. http://www.etudes-litteraires.com/grammaire.php. Diakses tanggal 13 Januari 2009.

Referensi

Dokumen terkait

ketika sensor gas mendeteksi kondisi kadar asap rokok lebih besar dari 0 ppm maka fan 1 akan menghisap asap rokok untuk diuraikan pada tabung pertama kemudian

bebas DPPH menunjukkan bahwa aktivitas penghambatan radikal bebas DPPH tertinggi ialah pada crude extract dengan konsentrasi 0,0904 mg/mL, sedangkan untuk ekstrak hasil

IMPLEMENTASI KOMPRESI ALGORITMA HUFFMAN PADA SMS GATEWAY UNTUK LAYANAN SIRAMAN ROHANI ISLAM.. BERDASARKAN KRITERIA (SHOLAT, PUASA, ZAKAT

Berbagai nilai-nilai luhur yang terkandung dalam serat Nitiprana dapat digunakan untuk membentuk pekerti bangsa. Adapun salah satu caranya yaitu melalui integrasi

wa Ta’ala Maha Suci dari setiap hal yang mengurangi sifat kesempurnaan-Nya, dan dari penyerupaan makhluk terhadap-Nya, serta dari sekutu yang menandingi-Nya.

Hasil analisis multivariate diatas diperoleh bahwa variabel lingkungan sosial sekolah memiliki p value (sig) 0,03 kurang dari nilai 0,05 yang memiliki makna

Bagi ibu hamil yang mengkonsumsi iodium tidak mencukupi kebutuhan maka bayi atau janin yang dikandung akan mengalami gangguan perkembangan otak (berat

Tabel kebenaran yang diperoleh sebelum pengubahan persamaan logika dan sesudah pengubahan ke bentuk NAND memiiki hasil yang sama atau ekuivalen. Apabila terdapat