• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA : Survey Pada Tenaga Kerja Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA : Survey Pada Tenaga Kerja Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

(Survey Pada Tenaga Kerja Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung) Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syaratuntuk Memperoleh Gelar Sarjana

PendidikanProgram Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh:

Novalita Silalahi 1101934

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015

(2)

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

(Survey Pada Tenaga Kerja Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung)

Oleh:

Novalita Silalahi

1101934

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian darisyarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Novalita Silalahi

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang,

(3)
(4)

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

“PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP

PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

(Survey pada Tenaga Kerja Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung)” Dibawah Bimbingan : Dr. Kusnendi, M.S.

Oleh :

Novalita Silalahi (1101934)

Permasalahan dalam penelitian ini adalah tingkat produktivitas tenaga kerja yang rendah yang menyebabkan output yang dihasilkan pun menjadi rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pelatihan yang jarang bahkan tidak pernah diikuti dan tingkat pengalaman yang rendah. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan pengalaman kerja terhadap produktivitas tenaga kerja. Objek penelitian ini adalah tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung, dengan sampel yang diteliti sebanyak 156 tenaga kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey eksplanatorydengan menggunakan angket atau kuesioner sebagai alat pengumpul data dan teknik analisis data adalah regresi linier berganda menggunakan Metode Succesive Interval (MSI) dengan bantuan software SPSS 20.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Sementara pengalaman kerja tidak signifikan berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung.

(5)

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

EFFECT OF TRAINING AND WORK EXPERINCE ON LABOR PRODUCTIVITY

(Survey on Employment Central Industrial Bags of Kebon Lega Bandung) " Under Guidance: Dr. Kusnendi, M.S.

By:

Novalita Silalahi (1101934)

The problem in this research is the level of labor productivity is low which causes the output generated becomes low. It is caused by several factors, among others, training is rarely even been followed and experience levels are low. The purpose of this study was to determine the effect of training and work experience on labor productivity. The object of this study is labor Central Bags Industry Kebon Lega Bandung, with a total of 156 samples studied labor. The method used in this research is explanatory survey by using a questionnaire or a questionnaire as a data collector and data analysis technique multiple linear regression using the Method Successive Interval (MSI) with SPSS 20. The results of this study indicate that the training positively and significantly to labor productivity. While work experience is not significantly affect labor productivity in industry Central Bags Kebon Lega Bandung.

(6)

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK……….………..... i

KATA PENGANTAR……….…… ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……….……….……. iii

DAFTAR ISI ……… v

DAFTAR TABEL ………..……….….... ix

DAFTAR GAMBAR ……….………….……. x

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

1.1 Latar Belakang ……….. 1

1.2 Rumusan Masalah ……….…… 5

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ………..…… 6

1.3.1 Tujuan Penelitian ………..…. 6

1.3.2 Manfaat Penelitian ……….…… 6

1.3.2.1Manfaat Teoritis ……….…… 6

1.3.2.2Manfaat Praktis ……….…. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS………..……...… 8

2.1 Kajian Pustaka ……….….. 8

2.1.1 Konsep Industri Kecil ……….…... 8

2.1.2 Konsep Umum Produksi ………... 9

2.1.2.1 Pengertian Fungsi Produksi ………. 9

2.1.2.2 Fungsi Produksi Satu Input variabel ………. 10

2.1.3 Konsep Umum Produktivitas ………...………….…… 14

2.1.3.1 Pengertian Produktivitas ……….……. 14

2.1.3.2 Produktivitas Tenaga Kerja ………..…. 18

(7)

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.3.4 Metode Pengukuran Produktivitas ………...………. 26

2.1.4 Pelatihan ………..…….. 27

2.1.4.1 Tujuan Pelatihan ………..…….. 28

2.1.5 Pengalaman Kerja ………..…... 29

2.1.6 Penelitian Terdahulu ………. 30

2.2 Kerangka Pemikiran ……….. 31

2.2.1 Pengaruh Pelatihan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja ………… 37

2.2.2 Pengaruh Pengalaman terhadap Produktivitas Tenaga Kerja …….. 37

2.3 Hipotesis ……… 39

BAB III METODE PENELITIAN……… 40

3.1 Objek Penelitian ………. 40

3.2 Metode Penelitian ……….. 40

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ………...…………. 40

3.3.1 Populasi ………. 41

3.3.2 Sampel Penelitian ……….. 41

3.4 Operasional Variabel ………...….. 41

3.5 Sumber Data ……….. 44

3.6 Teknik dan Alat Pengumpul Data ………. 44

3.7 Teknik Analisis Instrumen Penelitian ………...… 44

3.7.1 Uji Validitas ………..… 45

3.7.2 Uji Reliabilitas ………..…. 46

3.8 Teknik Analisis Data ………...……….… 46

3.8.1 MSI (Metode Successive Interval) ……….… 46

3.8.2 Koefisien Determinasi ………... 48

3.8.3 Uji Hipotesis ……….. 49

3.8.3.1 Pengujian Secara Parsial (Uji t) ………... 49

3.8.3.2 Pengujian Secara Parsial (Uji F) ……..………... 49

(8)

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8.4.1 Uji Multikolinieritas ……… 50

3.8.4.2 Uji Heteroskedastisitas ……… 51

3.8.4.3 Uji Autokorelasi ……….. 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 53

4.1 Hasil Penelitian ……….. 53

4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ………. 53

4.1.2 Pengujian Instrumen Penelitian ………. 53

4.1.2.1 Uji Validitas ……… 53

4.1.2.1 Uji Reliabilitas ……….……… 54

4.1.3 Deskripsi Responden Penelitian ………….……….. 54

4.1.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan usia ……… 54

4.1.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ….... 55

4.1.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat pendidikan 55 4.1.4 Deskripsi Variabel Penelitian ………... 56

4.1.4.1 Deskripsi Variabel Pelatihan ………... 56

4.1.4.2 Deskripsi variabel Pengalaman Kerja ………. 57

4.1.4.3 Deskripsi Variabel Produktivitas ……….…………... 58

4.1.5 Hasil Analisis Data ………...………. 60

4.1.5.1 Model Penelitian ……….. 60

4.1.5.2 Koefisien Determinasi ………..…….……….. 61

4.1.6 Pengujian Hipotesis ……….……….. 62

4.1.6.1 Uji t (Pengujian Regresi secara Parsial) ..………... 62

4.1.6.2 Uji F (Pengujian Koefisien Regresi secara Simultan) …... 63

4.1.6.3 Analisis Regresi X1 terhadap Y ..……….... 63

4.1.7 Uji Asumsi Klasik ………. 64

4.1.7.1 Uji Multikolinearitas ……….…….. 64

4.1.7.2 Uji Heteroskedastis ………. 65

(9)

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ……… 66

4.2.1 Gambaran Umum Pelatihan Tenaga Kerja ... 67

4.2.2 Gambaran Umum Pengalaman Tenaga Kerja ... 67

4.2.3 Gambaran Umum Produktivitas Tenaga Kerja ... 67

4.2.4 Pengaruh Pelatihan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja ………… 67

4.2.5 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja .68 4.3 Implikasi Pendidikan ………. 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..………..…….. 71

5.1 Kesimpulan ……… 71

5.2 Saran……….. 72

DAFTAR PUSTAKA………...……….……….. 73 LAMPIRAN

LAMPIRAN A

LAMPIRAN B

LAMPIRAN C

LAMPIRAN D

LAMPIRAN E

LAMPIRAN F

LAMPIRAN G

LAMPIRAN H

LAMPIRAN I

LAMPIRAN J

LAMPIRAN K

(10)

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Sentra Industri Kota Bandung ……….... 3

Tabel 1.2 Jumlah Produksi dan Jumlah Tenaga Kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung Periode Desember 2014 - Februari 2015 ………….…. 4

Tabel 1.3 Jumlah Produksi dan Jumlah Tenaga Kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung Periode Desember 2014 - Februari 2015 …………..…. 5

Tabel 2.1 Hasil Penelitan Terdahulu ……….……….… 30

Table 3.1 Operasional Variabel …... 42

Tabel 4.1 Uji validitas ………..…….…. 54

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas ………..….… 54

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan usia …... 55

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………...… 55

Tabel 4.5 Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan …..…….... 56

Tabel 4.6 Jawaban Responden Pernah/Tidak Mengikuti Pelatihan... 57

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pelatihan ………...… 57

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pengalaman Kerja ……….….... 58

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Produktivitas ………. 59

Tabel 4.10 Nilai Koefisien Regresi ……….. 60

Tabel 4.11 Koefisien Determinasi ……….……….. 62

Tabel 4.12 Hasil Uji t ……….……….. 63

Tabel 4.13 Hasil Uji F …..……….……….. 63

Tabel 4.14 Hasil Regresi X1 terhadap Y ……….……… 64

Tabel 4.15 Uji Multikolinieritas ……….. 65

Tabel 4.16 Uji Heteroskedastis ……… 65

(11)

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Fungsi Produksi Satu Input Variabel ………...…. 11

Gambar 2.2 Produk Marginal Tenaga Kerja ………...……….. 12

Gambar 2.3 Fungsi Produksi Satu Input Variabel ………..……….. 12

Gambar 2.4 Hubungan Efisiensi, Efektivitas, Kualitas dan Produktivitas …...… 18

Gambar 2.5 Komposisi Tenaga Kerja ………..…. 20

Gambar 2.6 Pengaruh Pengalaman kerja terhadap Produktivitas Kerja …….…. 30

Gambar 2.7 Kerangka Berpikir ……….…. 38

Gambar 3.1 Statistik d Durbin Watson ……….…. 52

(12)

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

atas segala rahmat dan pemeliharaan-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pelatihan dan Pengalaman Kerja Terhadap

Produktivitas Tenaga Kerja (Survey pada Tenaga Kerja Sentra Industri Tas Kebon Lega

Bandung). Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi di Universitas Pendidikan

Indonesia.

Rendahnya produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega

Bandung yang melatarbelakangi penelitian ini. Karena produktivitas tenaga kerja adalah

kunci utama keberhasilan suatu perusahaan.

Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat banyak dukungan dari

berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih banyak. Semoga Sang

Pencipta senantiasa menyertai kita semua.

Penulis penyadari dalam penelitian ini masih banyak terdapat kekurang.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan serta kritikan yang membangun

demi perbaikan skripsi ini dimasa yang akan datang. Akhir kata, semoga skripsi ini

bermafaat bagi para pembaca. Sekian dan terima kasih.

Bandung, Agustus 2015

(13)

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Tujuan utama dari pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah meningkatkan

pendapatan per kapita penduduk negara tersebut secara merata. Karena dengan

pendapatan per kapita yang tinggi maka perekonomiannya akan baik dan lebih maju.

Permasalahan umum yang dihadapi oleh negara sedang berkembang adalah

kemiskinan. Kemiskinan dapat dipicu oleh tingkat pertumbuhan penduduk yang pesat.

Pada saat pertumbuhan penduduk tinggi, maka penawaran akan tenaga kerja tinggi

juga. Namun pada kenyataan yang sering timbul adalah penawaran tenaga kerja yang

tinggi tidak diiringi dengan permintaan tenaga kerja yang tinggi juga karena

sedikitnya lapangan pekerjaan, sehingga timbullah masalah pengangguran yang

diikuti dengan kemiskinan.

Masalah ketenagakerjaan merupakan masalah umum yang dihadapi oleh

setiap negara dibelahan dunia ini, termasuk Indonesia. Saat ini Indonesia sedang giat

melakukan pembangunan disektor industri, karena sektor industri merupakan salah

satu mesin utama penggerak perekonomian nasional. Kunci utama dalam pencapaian

tujuan sektor industri adalah pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) sebagai

tenaga kerja dalam suatu proses produksi dengan baik dan maksimal, karena sektor

industri adalah penyerap tenaga kerja terbesar. Masalah pengangguran yang

disebabkan karena kemampuan yang dimiliki penduduk usia produktif sebagai

sumber daya manusia yang tidak dapat memenuhi kualifikasi lapangan pekerjaan

yang tersedia, padahal kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas akan

dapat meningkatkan produktifitas tenaga kerja (Ina Primiana 2009, hlm. 4).

Rendahnya produktivitas sering dikaitkan dengan tingkat pendidikan yang

(14)

2

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tinggi pula tingkat produktivitas yang akan mampu dicapai. Peningkatan

produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian 2002, hlm. 2).

Meskipun saat ini pekerjaan manusia sudah banyak digantikan oleh mesin,

tetapi pada dasarnya manusia adalah kunci utama dalam suatu kegiatan atau

pekerjaan. Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mengukur

produktivitas. Hal ini disebabkan oleh dua hal, antara lain: pertama, karena besarnya

biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar

untuk pengadaan produk dan jasa; kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain

seperti modal (Kusriyanto 1993, hlm. 1).

Website Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan kota

Bandung(www.sentraindustribandung.com) dikatakan bahwa Bandung adalah kota

dengan penduduk yang sangat aktif, berkembang dengan semakin cepat. Dampak

positifnya adalah ikut berkembangnya sentra-sentra industri di berbagai daerah di

Bandung. Kini Bandung mempunyai 30 sentra industri aktif. Beberapa sentra di

antaranya sudah besar dan menjadi salah satu tujuan alternatif untuk berwisata di

Bandung. Begitu banyaknya produk yang telah dihasilkan di Bandung. Beberapa

sentra industri tersebut adalah, sentra industri Rajut Binong Jati, sentra industri Tahu

Cibuntu, sentra industri Sepatu Cibaduyut, sentra industri kain Cigondewah, sentra

industri Sablon Suci, sentra industri Tas Kebon Lega, dan lain-lain. Adapun

sentra-sentra industri di kota Bandung dijelaskan pada Tabel 1.1.

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa Sentra Industri di kota Bandung

cukup maju dengan banyaknya jumlah tenaga kerja yang diserap. Selain itu dengan

adanya beberapa sentra industri di kota Bandung semakin memicu perekonomian

yang lebih baik, karena pengangguran akan berkurang, pendapatan masyarakat naik

sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup, pengunjung ke kota Bandung juga

akan meningkat untuk berbelanja di sentra-sentra industri tersebut. Sementara dalam

penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti Sentra Industri Tas Kebon Lega

(15)

3

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengrajin tas yang memasok tas-tas ke pusat perbelanjaan seperti yang terkenal

adalah Pasar Baru Trade Centerdi kota Bandung dan ke pusat perbelanjaan yang lain

hingga keluar kota Bandung.

Tabel 1.1

Sentra Industri Kota Bandung

No Nama Sentra Jumlah

Tenaga Kerja

1 Sentra Industri Rajut Binong Jati 2143

2 Sentra Industri Rajut Margasari 103

3 Sentra Industri Pakaian Bayi Hantap 65

4 Sentra Industri Pakaikan Anak Pagarsih 186

5 Sentra Industri Tas Kebon Lega 320

6 Sentra Industri Jeans Cihampelas 352

7 Sentra Industri Pakaian Jadi Cigondewah 116 8 Sentra Industri Produk Tekstil Cigondewah 567

9 Sentra Industri Sepatu Cibaduyut 3008

10 Sentra Industri Sablon Kaos Suci 2721

11 Sentra Industri Telur Asin Derwati 49

12 Sentra Industri Ikan Pindang Cijaura 38

13 Sentra Industri Opak Cigondewah 30

14 Sentra Industri Roti Kopo 115

15 Sentra Industri Tahu Cibuntu 1518

16 Sentra Industri Tempe dan Oncom Situ Saeur 98 17 Sentra Industri Gorengan Tempe Leuwi Panjang 143 18 Sentra Industri Kerupuk Palembang Madesa 219 19 Sentra Industri Boneka Warung Muncang 175

20 Sentra Industri Boneka Sukamulya 212

21 Sentra Industri Knalpot Sadakeling 47

22 Sentra Industri Suku Cadang Kiaracondong 301

23 Sentra Industri Oven Cimindi 21

24 Sentra Industri Sikat dan Sapu Cibiru 42

25 Sentra Industri Kasur Cogondewah 65

26 Sentra Industri Peralatan Dapur Warung Muncang

47

27 Sentra Industri Percetakan Pagarsih 68 28 Sentra Industri Bengkel & Bubut Jalan Bogor 210

29 Sentra Industri Las Ketok Karasak 95

(16)

4

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber: Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota

Bandung(www.sentraindustribandung.com)

Tabel 1.2

Jumlah Produksi dan Jumlah Tenaga Kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega

Bandung Periode Desember 2014 - Februari 2015

No Nama Jumlah Produksi (Lusin) Jumlah Karyawan (Orang) Desember Januari Februari Desember Januari Februari

1 Kafin 250 235 220 7 7 5

2 Intan Collection 80 60 20 4 4 3 3 Laser Seven 1000 800 750 15 15 15

4 Ripleyns 400 350 350 8 8 8

5 Van Couper 350 300 280 9 9 9 6 Simbiosis 2000 2000 2000 35 35 35 7 Master Collection 1500 1400 1200 18 18 18 8 Prima Tas 800 650 600 10 10 10 9 Susan Collection 400 450 450 7 7 7

10 Ditas 300 350 300 7 7 6

Jumlah 7080 6595 6170 120 120 116 Sumber: Data pra penelitian

Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat data dari beberapa pengrajin yang diteliti

dan diperoleh hasil bahwa hampir keseluruhan pengrajin mengalami penurunan hasil

produksi selama tiga bulan terakhir. Secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 1.3 yang

menjelaskan bahwa terjadi penurunan produksi pengrajin tas kebon lega. Pada bulan

Desember hingga Januari turun sebesar 485 lusin tas atau sebesar 6,8% dengan

jumlah tenaga kerja tetap. Sementara pada bulan Januari hingga Februari terjadi

penurunan sebesar 425 lusin tas atau sebesar 6,4% dengan penurunan tenaga kerja

sebesar empat orang.

Penurunan produksi tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik

(17)

5

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tempat bekerja. Pada penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti faktor internal,

yaitu pelatihan dan pengalaman kerja. Alasan penulis dalam memilih variabel

tersebut karena melihat penurunan produksi yang mungkin terjadi karena kurangnya

kemampuan/keahlian tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya, jarangnya

mengikuti pelatihan, bahkan para pemilik usaha dalam memilih pekerja tidak

melakukan seleksi khusus sehingga tidak didapatkan para pekerja yang benar-benar

ahli pada bidang pekerjaannya. Selain itu pengalaman rendah yang dimiliki oleh

setiap tenaga kerja juga mempengaruhi kemampuan memproduksi Tas. Produktivitas

tenaga kerja yang tinggi akan mendorong hasil produksi yang tinggi, ketika hasil

produksi tinggi maka keuntungan yang diperoleh juga akan tinggi. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa produktivitas tenaga kerja merupakan komponen utama dalam

proses produksi.

Tabel 1.3

Jumlah Produksi dan Jumlah Tenaga Kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega

Bandung Periode Desember 2014 - Februari 2015

Bulan Jumlah Produksi (Lusin)

Sumber : Data pra penelitian (data diolah)

Berangkat dari permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka penulis

melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Pengaruh Pelatihan dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja (Survey Pada Tenaga Kerja Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik

(18)

6

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Bagaimana gambaran umum pelatihan tenaga kerja di Sentra Industri Tas

Kebon Lega Bandung?

2. Bagaimana gambaran umum pengalaman kerja tenaga kerja di Sentra Industri

Tas Kebon Lega Bandung?

3. Bagaimana gambaran umum produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas

Kebon Lega Bandung?

4. Bagaimana pengaruh pelatihan terhadap produktivitas tenaga kerja di Sentra

Industri Tas Kebon Lega Bandung?

5. Bagaimana pengaruh pengalaman kerjaterhadap produktivitas tenaga kerja di

Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat dibuat tujuan dari penelitian

ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum pelatihan tenaga kerja di

Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung.

2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum pengalaman kerja tenaga

kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung.

3. Untuk mengetahui bagaimana gambaran umumproduktivitas tenaga kerja

di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung.

4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelatihan terhadap produktivitas

tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung.

5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengalaman kerja terhadap

produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung.

1.3.2 Manfaat Penelitian

(19)

7

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di

bidang ilmu mikro ekonomi yang di dalamnya terdapat kajian tentang konsep

produktivitas tenaga kerja. Selain itu, dapat digunakan untuk penelitian lebih

lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

tambahan untuk para tenaga kerja dan pengrajin di sentra industri Tas Kebon

Lega Bandung, serta kepada para pembaca untuk lebih mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja yaitu, Pelatihan dan

(20)

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan.

Dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat dan variabel bebas. Dimana

produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega sebagai variabel terikat

(Y), sedangkan Pelatihan sebagai variabel bebas (X1), dan Pengalaman Kerja sebagai

variabel bebas (X2). Produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega

Bandung adalah sebagai objek, dan Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung sebagai

subjek penelitian.

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dengan menggunakan

alat atau teknik tertentu untuk suatu kepentingan penelitian. Metode penelitian adalah

cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto

2006, hlm. 160). Dengan demikian metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode surveyeksplanatory,yaitu penelitian yang menggunakan sampel dari

suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian untuk menguji

faktor yang satu terhadap faktor yang lain.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

(21)

41

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Tenaga Kerja Penjahit khusus

Tas Sekolahdi Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung yang berjumlah 255 orang

yang bekerja pada 45 industri di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono 2012, hlm. 81).

Menentukan ukuran sampel menggunakan teknik pengambilan sampel dengan

rumus Taro Yamane sebagai berikut:

= � �. ²+ 1

Dimana:

n = ukuran sample keseluruhan

N = ukuran populasi sample

d2 = tingkat presisi yang diharapkan

maka:

n = �

�. 2+1

n = 255

255.(0,05)2 +1

n= 255

255.0,0025 +1

n= 255

0,637+1

n= 255

1,637

n = 155,77

n = 155,77 dibulatkan menjadi 156 tenaga kerja Penjahit khusus Tas Sekolahdi Sentra

Industri Tas Kebon Lega Bandung.

(22)

42

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Operasional variabel merupakan penjabaran konsep-konsep yang akan diteliti,

sehingga dapat dijadikan pedoman guna menghindari kesalahpahaman dalam

menginterprestasikan permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Adapun

operasional variabel dalam penelitian terdapat pada Tabel 3.1

Table 3.1

Operasional Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep

empiris Konsep Analitis Skala

(23)

43

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(24)

44

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Timothy A.

Judge2008,

hlm. 86)

(Tahun)

3.5 Sumber Data

Sumber data dalam suatu penelitian merupakan subjek dari mana data tersebut

diperoleh (Arikunto 2010, hlm.72). Adapun sumber data dalam penelitian yaitu

sumber data primer yang diperoleh melalui penyebaran angket kepada tenaga kerja di

Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung yang menjadi sample dalam penelitian.

Sedangkan sumber data sekunder diperoeh dari data Dinas Perindustrian dan

Perdagangan (DISPERINDAG), Dinas KUMKM kota Bandung.

3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Angket, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan

tertulis kepada responden yang menjadi sampel penelitian.

2. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung pada subjek

dan objek penelitian.

3. Wawancara, yaitu melakukan komunikasi langsung kepada tenaga kerja untuk

mendapatkan keterangan secara lisan yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti.

4. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan

masalah-masalah yang akan diteliti dengan mempelajari buku-buku, karya

ilmiah berupa skripsi, jurnal, dan literatur lainnya yang berhubungan dengan

produktivitas tenaga kerja.

(25)

45

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen penelitian adalah yang digunakan mengukur fenomena alam

maupun sosial yang diamati (Sugiyono 2012, hlm. 148). Salah satu tujuan dibuatnya

instrumen penelitian adalah untuk memperoleh data dan informasi yang lengkap

mengenai hal-hal yang akan dikaji dalam penelitian.

Dalam suatu penelitian, instrumen akan menentukan data yang dikumpulkan

dan menentukan kualitas penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah angket tentang pelatihan dan pengalaman kerja terhadap

produktivitas tenaga kerja pada Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung.

Agar hipotesis yang telah dirumuskan dapat diuji maka diperlukan

pembuktian melalui pengolahan data yang terkumpul. Jenis data yang dikumpulkan

dalam penelitian ini ada yang berupa data rasio yaitu variabel produktivitas, data

ordinal yaitu pelatihan, data interval yaitu variabel pengalaman kerja.

3.7.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu

instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi. Sebuah

instrumen dikatakan valid juga apabila dapat mengungkap data dari variabel yang

diteliti secara tepat (Arikunto 2010, hlm. 211).

Karena jumlah item yang diuji dalam penelitian kurang dari 30, maka

pengujiannya menggunakan korelasi item-total dikoreksi (corrected item-total

correlation). Hal ini diungkapkan oleh saifuddin Azwar (Kusnendi 2007, hlm. 95)

bahwa koefisien korelasi item-total dikoreksi digunakan jika jumlah item yang diuji

relatif kecil, yaitu kurang dari 30. Rumus yang digunakan yaitu :

ri– itd =

�� �� −��

[(�) + � − ��� (�)] (Kusnendi, 2008, hlm. 95)

dimana:

riX : Koefisien korelasi item-total

Si : simpangan baku skor setiap item pertanyaanP

(26)

46

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menentukn item mana yang memiliki validitas yang memadai, maka

ditetapkan patokan besaran koefisien korelasi item total dikoreksi sebesar 0,25 atau

0,30 sebagai batas minimal valid tidaknya sebuah item. Artinya semua item

pertanyaan atau pernyataan yang memiliki koefisien korelasi item total dikoreksi

sama atau lebih besar dari 0,25 atau 0,30 diindikasikan memiliki validitas yang tinggi,

dan kurang dari 0,25 atau 0,30 diindikasikan item tersebut tidak valid (Saifuddin

dalam Kusnendi 2008, hlm. 96)

3.7.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup data

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik (Suharsimi Arikunto 2010, hlm. 221). Untuk menghitung uji reliabilitas,

penelitian ini menggunakan rumus alpha yang dimana rumusnya adalah :

r

11

= [

� �−

keterangan:

r11 : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pertanyaan

∑σi² : jumlah varians butir

Σt² : varians total

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf

signifikansi pada α = 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel. Sebaliknya, jika r

hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen tidak reliabel.

Selanjutnya, untuk melihat signifikansi reliabilitasnya dilakukan dengan

mendistribusikan rumus student t, yaitu:

t

hit

=

( −2) 1− 2

Dengan kriteria : Jika thitung> ttabel, maka instrumen penelitian reliabel dan

signifikan, begitu pula sebaliknya.

(27)

47

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 MSI (Metode Successive Interval)

Dalam menguji hipotesis yang telah dirumuskan diperlukan pembuktian

dengan pengolahan data yang telah dikumpulkan. Untuk mengetahui pengaruh

pelatihan dan pengalaman kerja terhadap produktivitas tenaga kerja, maka pengujian

hipotesis dapat dilakukan dengan analisis regresi korelasi yang harus memiliki jenis

data interval dan rasio. (Sugiyono 2010, hlm. 18) Dengan adanya syarat tersebut

maka data yang berjenis ordinal yaitu variabel pelatihan (X1) harus diubah ke data

interval melalui methods of successive interval.

Adapun langkah kerja methods of successive interval adalah:

1. Perhatikan tiap butiran pernyataan, misalnya dalam angket.

2. Untuk butiran tersebut, tentukan berapa banyak orang mendapatkan

(menjawab) skor 1, 2, 3, 4, 5 yang disebut frekuensi.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut

proporsi (P).

4. Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi

yang ada dengan proporsi sebelumnya.

5. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk

setiap kategori.

6. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan

menggunakan tabel ordinat distribusi normal.

7. Hitung SV (Scale of Value = nilai skala) dengan rumus sebagai berikut:

SV = � � � �� � −(� � � � �� � )

� � �� � −( � � �� � )

8. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus:

Y = SV + (1 + |SV min|)

(28)

48

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linear

Berganda (multiple regression). Tujuannya adalah untuk mengetahui

variabel-variabel yang dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja.

Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan program

komputer SPSS 20. Tujuan analisis regresi linear berganda adalah untuk mengetahui

bagaimana pengaruh antara satu atau beberapa varaibel bebas dengan variabel terikat.

Adapun model analisis data yang digunakan serta untuk menguji kebenaran dari

hipotesis atau dugaan sementara adalah dengan persamaan regresi linear berganda

berikut ini:

Dimana :

Y : Produktivitas Tenaga Kerja

β0 : Konstanta regresi

β1 : Koefisien regresi X1

β2 : Koefisien regresi X2

X1 : Pelatihan

X2 : Pengalaman Kerja

E : Variabel error

Standarisasi Beta :

Β

=

� �

(b

k

)

2

=

∑ 2−(∑ )²

( −1)

2

=

∑ 2−(∑ )² ( −1)

3.8.2 Koefisien Determinasi

Uji R2 dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan variabel bebas

(X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y). sKoefisien determinasi sebagai alat ukur

kebaikan (goodness of fit) dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau

(29)

49

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel

bebas X.

Jika R2 semakin antara 0 dan 1 maka (0 < 1R2< 1) dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika R2 semakin mendekati 1 maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel

terikat semakin erat.

b. Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak erat.

3.8.3 Uji Hipotesis

3.8.3.1 Pengujian secara Parsial (Uji t)

Uji t merupakan suatu prosedur yang mana hasil sampel dapat digunakan

untuk verifikasi kebenaran atau kesalahan hipotesis nul (H0). Keputusan untuk

menerima atau menolak H0 dibuat berdasarkan nilai uji statistik yang diperoleh dari

data (Rohmana, 2010, hlm. 48-50). Pengujian t statistik dilakukan dengan rumus

ρYiXk= koefisien jalur antara variabel eksogen terhadap variabel endogen

SE = standar error

n = ukuran sampel

k = banyak variabel penyebab

Ckk = elemen matriks invers korelasi variabel penyebab

Hipotesis:

H0 : ρY

iXk = 0 : secara individual Xk tidak berpengaruh terhadap Yi

H1 : ρY

(30)

50

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H1 : ρY

iXk< 0 : secara individual Xk berpengaruh negatif terhadap Yi

3.8.2.2 Pengujian Secara Simultan (Uji F)

Uji F ini digunakan untuk regresi berganda dapat digunakan untuk menguji

sigfikansi koefisien determinan R2. Nilai F statistik dengan demikian dapat digunakan

untuk mengevaluasi hipotesis bahwa apakah tidak ada variabel independen terhadap

terhadap variabel dependen uji F (Rohmana 2010, hlm. 77). Pengujian dapat

dilakukan dengan menggunakan rumus:

F =

β 2∑yix2i+β 3∑yix3i ∕3 ∑ui2∕ n−3

=

ESS∕df

RSS∕df (Gujarati 2003, hlm. 255)

Kriteria dalam Uji F adalah:

a. Jika F-hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak (keseluruhan

variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap Variabel Y).

b. Jika F-hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 ditolak dan H1 diterima

(keseluruhan variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y).

3.8.4 Uji Asumsi Klasik

3.8.4.1 Multikolinieritas

Multikolinieritas diartikan adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti

diantara beberapa variabel atau semua variabel yang menjelaskan dari model

regresi.Istilah multikolinieritas itu berarti adanya hubungan linear yang sempurna

atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model

regresi. (Gujarati 1995, hlm. 157).

Multikolinieritas diartikan adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti

diantara beberapa variabel atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi.

Menurut Rohmana (2010, hlm. 143) untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas

dalam suatu model OLSdapat dilakukan dengan Tolerance (TOL) dan Variance

(31)

51

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dapat diduga model terkena multikolinieritas pada saat nilai R2 tinggi tetapi

hanya sedikit variabel independen yang signifikan.

a. Dengan menghitung koefisien korelasi antar variabel independen.

Apabila koefisiennya rendah maka tidak terdapat multikolinieritas.

b. Dengan melakukan regresi auxiliary.

c. Dengan Tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila

VIF > 10 maka ini menunjukan kolinearitas tinggi atau adanya

multikolinieritas

Uji multikolinieritas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF)dengan bantuan SPSS 20.

3.8.4.2Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas berarti setiap varian distribance term yang dibatasi oleh

nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah bentuk suatu nilai konstan

yang sama dengan σ2

. Ini merupakan asumsi homoskedastisitas atau penyebaran

(scedasticity) sama (homo), yaitu varians sama. Sebaliknya varians bersyarat tidak

sama menunjukkan gejala heteroskedastisitas. (Gujarati 2001, hlm. 177)

Uji heteroskedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

metode Uji Glejser dengan bantuan SPSS 20. Uji Gletser dilakukan dengan cara

meregresikan variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Apabila nilai

signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka

data yang digunakan dalam penelitian ini tidak terkena heteroskedastis.

3.8.4.3Uji Autokorelasi

Autokorelasi linear klasik berarti adanya korelasi antar anggota observasi satu

dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi metode

OLS, autokorelasi merupakan korelasi antar satu variabel gangguan dengan variabel

gangguan lain (Rohmana 2010, hlm. 192). Metode pengujian dalam penelitian ini

(32)

52

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Autokorelasi menggambarkan suatu keadaan dimana tidak adanya korelasi

antar variabel pengganggu distrubance term. Adanya gejala autokorelasi dalam

model refresi OLS dapat menimbulkan :

1. Estimator OLS menjadi tidak efisien karena selang keyakinan melebar

2. Variance populasi δ2

diestimasi terlalu rendah (Underestimated) oleh

varians residual taksiran (^δ2

).

3.Akibat butiran b, R2 bisa ditaksir terlalu tinggi (overestimated)

4.Jika δ2tidak diestimasi terlalu rendah, maka varians estimator OLS ( ^β i).

5.Pengujian signifikansi (t dan F) menjadi lemah.

Uji d Durbin-Watson, yaitu membandingkan nilai statistik Durbin-Watson

hitung dengan Durbin-Watson tabel. Nilai Durbin-Watson menunjukan ada tidaknya

autokorelasi baik positif maupun negatif, jika digambarkan akan terlihat seperti pada

(33)

53

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dL = Durbin Tabel Lower

dU= Durbin Tabel Up

H0= Tidak ada autkorelasi positif

(34)

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh pelatihan

dan pengalaman kerja terhadap produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas

Kebon Lega Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban atas

rumusan masalah sebagai berikut.

1. Pelatihan tenaga kerja pada Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung sudah

dilaksanakan oleh sebagian kecil tenaga kerja. Hal ini dapat dilihat bahwa

sebagian besar tenaga kerja tidak pernah mengikuti pelatihan atau sejenisnya.

Bahkan tenaga kerja yang pernah mengikuti pelatihan secara keseluruhan

hanya pernah mengikuti pelatihan sebanyak satu kali. Jadi secara keseluruhan

pelatihan tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung sangat

rendah sehingga sangat perlu ditingkatkan lagi.

2. Pengalaman kerja tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung

sebagian besar 1-5 tahun dan angka tersebut masuk dalam kategori

pengalaman rendah.

3. Tingkat produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega

Bandungsebagian besar berada pada tingkat produktivitas rendah, yaitu 4-17

pcs/hari dan jumlah tersebut berada pada kategori rendah.

4. Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga

kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung. Artinya semakin tinggi

tingkat pelatihan yang diikuti maka produktivitas tenaga kerja juga meningkat.

Besar pengaruhpelatihan terhadap produktivitas tenaga kerja dalam penelitian

ini adalah sebesar 25,95%. Hal ini disebabkan karena para tenaga kerja yang

(35)

72

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Pengalaman kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja di

Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung. Yang berarti bahwa tinggi atau

rendah pengalaman kerja yang dimiliki tenaga kerja tidak akan memberikan

kontribusi pada peningkatan produktivitas kerja. Hal ini dapat disebabkan

karena penelitian ini dilakukan hanya pada tenaga kerja khusus menjahit yang

mana perbedaan antara tenaga kerja dengan pengalaman tinggi dengan yang

rendah tidak begitu signifikan. Akan tetapi pengalaman yang dimiliki akan

tetap diperlukan untuk terus menambah pengetahuan dan keterampilan tenaga

kerja dalam bekerja.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Sentra Industri Tas Kebon

Lega Bandung, adapun saran-saran yang dapat disampaikan peneliti adalah sebagai

berikut.

1. Para tenaga kerja, tingkat pelatihan dan pengalaman kerja semakin

ditingkatkan agar keterampilan yang dimiliki semakin meningkat juga dengan

mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah, balai pelatihan,

serta lembaga-lembaga pelatihan lainnya. Karena dengan mengikuti pelatihan

serta berpengalaman kerja yang tinggi produktivitas kerja dalam

menghasilkan output semakin meningkat pula.

2. Dalam rangka meningkatkan produktivitas, terlebih perlu ditingkatkan

pelatihan dan pengalaman kerja para tenaga kerja. Dalam penelitian ini

pengalaman kerja tidak signifikan berpengaruh terhadap produktivitas, akan

tetapi pengalaman kerja perlu ditingkatkan untuk menambah kemampuan dan

keterampilan dalam melakukan pekerjaan. Sehingga disarankan kepada

pemilik usaha agar dalam memilih pekerja diutamakan kepada yang telah

berpengalaman serta tidak lupa memberikan kesempatan kepada yang belum

(36)

73

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Kepada pemerintah serta lembaga pelatihan lainnya agar rutin

menyelenggarakan pelatihan kepada para tenaga kerja di usaha kecil

(37)

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng dan Rohmana Yana. 2009. Teori Ekonomi Mikro. Bandung: UPI.

Anoraga, Pandji. 2004. Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.

Anoraga, Pandji. 2009. Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Desseler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid I. Jakarta: PT Indeks.

Gujarati, Damodar. 1995. 2001.Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.

Hasibuan, Malayu S. P. 2005. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT

Bumi Aksara.

Kusnendi. 2008. Model-model Persamaan Struktural Satu dan Multigroup Sampel

dengan LISERL. Bandung: Alfabeta.

Kusriyanto, Bambang. 1993. Meningkatkan Produktivitas Karyawan. Jakarta: PT

Pustaka Binaman Pressindo.

Mangkuprawira, Sjafri, dan Vitalaya Aida. 2003. Manajemen Mutu Sumber Daya

Manusia. Bogor: Ghalia indonesia.

Mangkuprawira, Sjafri, dan Vitalaya Aida. 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya

Manusia. Bogor: Ghalia indonesia.

Primiana, Ina. 2009. Menggerakkan Sektor Riil UKM dan Industri. Bandung:

Alfabeta.

Ravianto, J. 1985. 1986. Produktivitas dan Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta:

Lembaga Sarana Informasi Usaha dan produktivitas.

Richard A. Bilas. 1994. Teori Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga.

Riduan. 2010. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Robbins, Stephen P dan Judge Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi Jilid 1

(38)

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rohmana, Yana. 2010. Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung:

Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI.

Samuelson, A. Paul dan Nordhaus, D. William. 2003. Ilmu Ekonomi Mikro. Jakarta:

PT. Media Global Edukasi.

Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:

Ilham jaya.

Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV

Manadar maju.

Siagian, Sondang P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Simanjuntak, payaman J.1998. 2001. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.

Jakarta: Lembaga penerbit FE-UI.

Sinungan, Muchdarsyah. 2003. 2009. Produktivitas apa dan bagaimana? Jakarta:

Bumi Aksara.

Sjamsudin. 2002. Usaha Kecil dan Menengah. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suhardjono. 2003. Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah. Yogyakarta:

UPP AMPYKPN.

Suhardjono. 2003. Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah. Yogyakarta:

UPP AMPYKPN.

Sukirno, Sadono. 2005. 2008. Mikroekonomi, Teori Pengantar: Edisi Ketiga. Jakarta:

PT RajaGrafindo persada.

Sukirno, Sadono. 2005. 2008. Mikroekonomi, Teori Pengantar: Edisi Ketiga. Jakarta:

PT RajaGrafindo persada.

Sumarsono, Soni. 2009. Teori dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya Manusia.

(39)

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suryana. 2000. Ekonomi Pembangunan: Problematika dan dan Pendekatan. Edisi

Pertama, Jakarta: Salemba Empat

Umar, Husein. 2005. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Vincent Gasperrz. 1998. Ekonomi Manejerial. Jakarta: PT Gramedia.

Vincent Gasperz. 2005. Ekonomi Manejerial. Jakarta: PT Gramedia.

Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Yuniarsih, Tjutju dan Suwanto. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Teori,

Aplikasi dan Isu Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Internet:

---. (2015). Sentra Industri Bandung. Tersedia (www.sentraindustribandung.com).

Diunduh tanggal 16 Februari 2015.

Skripsi & Jurnal :

Hermaina Syafitri. 2012. Pengaruh Pendidikan dan pelatihan, Pengalaman Kerja

dan Kompensasi terhadap Produktivitas Kerja.UPI. Tidak Diterbitkan.

HM, Syamsuddin. 1998. Produktivitas Tenaga Kerja di Sektor Industri dan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya di Propinsi Jambi. Jurnal Manajemen dan

Pembangunan, Volume 9.

Itafia, Yanti dkk. 2014. Pengaruh Pengalaman Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap

Produktivitas kerja Karyawan pada Industri Tenun. Singaraja, Indonesia:

Universitas Pendidikan Ganesha.

Kandou, Erlin Emilia. Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Karyawan terhadap

Produktivias Kerja Karyawan (Studi pada PT. Air Manado).

Lestari, Putu Ayu. Pengaruh Pelatihan Kerja, Lingkungan Kerja Fisik dan Motivasi.

Mayandari, Fitri Diah. 2014. Pengaruh Pelatihan, Pengalaman Motivasi Kerja

(40)

Novialita Silalahi, 2015

PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Konveksi Desa Padasuka Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung).

UPI. Tidak Diterbitkan.

Nurwaci. 2011. Pengaruh Tingkat Upah, Pengalaman Kerja dan Motivasi terhadap

Produktivitas Tenaga Kerja pada Industri Kerupuk Ikan/Udang Kabupaten

Indramayu. UPI. Tidak Diterbitkan.

Prajitiasari, Ema Desia. 2012. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan pada Karyawan

terhadap Produktivitas Kerja pada PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO)

Cabang Tulungagung. Jember: Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

Priyanto, Wahyu. 2014. Analisis faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas

Kerja Karyawan (Studi Kasus pada Bagian Distribusi Perusahaan Daerah

Air Minum (PDAM) Kabupaten Banyuwangi). Malang: Universitas

Brawijaya.

Putra, Aga. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja.

Malang: Universitas Brawijaya.

Sulaeman, Ardika. 2014. Pengaruh Upah dan Pengalaman Kerja terhadap

Produktivitas Karyawan Kerajinan Ukiran Kabupaten Subang. Subang: STIE

Miftahul Huda Subang.

Tambunan, Vellina dan Nenik Woyanti. 2012. Analisis pengaruh Pendidikan, Upah,

Insentif, Jaminan Sosial, dan pengalaman Kerja terhadap Produktivitas

Tenaga Kerja di Kota Semarang (Studi Kasus Kec. Banyumanik dan Kec.

Gunungpati. Semarang: Jurusan IESP Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Diponegoro.

Yunaningsih, Ani. 2007. Pengaruh Pelatihan terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan pada Divisi Tempa dan Cor PT. Pindad Bandung.

Gambar

Gambar 2.1 Fungsi Produksi Satu Input Variabel ………..............................….
Tabel 1.1
Tabel 1.2
Tabel 1.3
+3

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu permasalahan yang tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari adalah masalah padatnya penduduk yang tidak diimbangi dengan daerah pemukiman. Hal ini juga dipacu

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah memberikan rahmat, hidayah, kesehatan, dan kemudahan bagi penulis dalam menyelesaikan

Gejolak Politik Di Akhir Kekuasaan Presiden : Kasus Presiden Soekarno (1965-1967) dan Soeharto Dalam Pandangan Surat Kabar Kompas. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh kelemahan sistem pengendalian intern dan temuan kepatuhan terhadap opini audit atas laporan keuangan kabupaten/kota

Pondasi merupakan bagian terendah dari bangunan yang meneruskan beban bangunan ketanah atau batuan yang berada di bawahnya dan mendukung bangunan yang menahan gaya angkat

Bab ini berisi pendeskripsian hasil penelitian mengenai pergolakan politik pada masa berakhirnya kekuasaan Pemerintahan Presiden Soekarno dan Soeharto, serta

ini adalah untuk menganalisis pengaruh kelemahan sistem pengendalian intern.. dan temuan kepatuhan secara parsial dan simultan terhadap opini audit atas. laporan

saya katakan tadi kalau ada orang Batak mencipta lagu mencampu-campur bahasa berarti pencipta itu adalah si.