PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
(Survey Pada Tenaga Kerja Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung) Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syaratuntuk Memperoleh Gelar Sarjana
PendidikanProgram Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh:
Novalita Silalahi 1101934
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
(Survey Pada Tenaga Kerja Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung)
Oleh:
Novalita Silalahi
1101934
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian darisyarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Novalita Silalahi
Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2015
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang,
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
“PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA
(Survey pada Tenaga Kerja Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung)” Dibawah Bimbingan : Dr. Kusnendi, M.S.
Oleh :
Novalita Silalahi (1101934)
Permasalahan dalam penelitian ini adalah tingkat produktivitas tenaga kerja yang rendah yang menyebabkan output yang dihasilkan pun menjadi rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pelatihan yang jarang bahkan tidak pernah diikuti dan tingkat pengalaman yang rendah. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan pengalaman kerja terhadap produktivitas tenaga kerja. Objek penelitian ini adalah tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung, dengan sampel yang diteliti sebanyak 156 tenaga kerja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey eksplanatorydengan menggunakan angket atau kuesioner sebagai alat pengumpul data dan teknik analisis data adalah regresi linier berganda menggunakan Metode Succesive Interval (MSI) dengan bantuan software SPSS 20.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Sementara pengalaman kerja tidak signifikan berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung.
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
EFFECT OF TRAINING AND WORK EXPERINCE ON LABOR PRODUCTIVITY
(Survey on Employment Central Industrial Bags of Kebon Lega Bandung) " Under Guidance: Dr. Kusnendi, M.S.
By:
Novalita Silalahi (1101934)
The problem in this research is the level of labor productivity is low which causes the output generated becomes low. It is caused by several factors, among others, training is rarely even been followed and experience levels are low. The purpose of this study was to determine the effect of training and work experience on labor productivity. The object of this study is labor Central Bags Industry Kebon Lega Bandung, with a total of 156 samples studied labor. The method used in this research is explanatory survey by using a questionnaire or a questionnaire as a data collector and data analysis technique multiple linear regression using the Method Successive Interval (MSI) with SPSS 20. The results of this study indicate that the training positively and significantly to labor productivity. While work experience is not significantly affect labor productivity in industry Central Bags Kebon Lega Bandung.
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK……….………..... i
KATA PENGANTAR……….…… ii
UCAPAN TERIMA KASIH ……….……….……. iii
DAFTAR ISI ……… v
DAFTAR TABEL ………..……….….... ix
DAFTAR GAMBAR ……….………….……. x
BAB I PENDAHULUAN ……… 1
1.1 Latar Belakang ……….. 1
1.2 Rumusan Masalah ……….…… 5
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ………..…… 6
1.3.1 Tujuan Penelitian ………..…. 6
1.3.2 Manfaat Penelitian ……….…… 6
1.3.2.1Manfaat Teoritis ……….…… 6
1.3.2.2Manfaat Praktis ……….…. 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS………..……...… 8
2.1 Kajian Pustaka ……….….. 8
2.1.1 Konsep Industri Kecil ……….…... 8
2.1.2 Konsep Umum Produksi ………... 9
2.1.2.1 Pengertian Fungsi Produksi ………. 9
2.1.2.2 Fungsi Produksi Satu Input variabel ………. 10
2.1.3 Konsep Umum Produktivitas ………...………….…… 14
2.1.3.1 Pengertian Produktivitas ……….……. 14
2.1.3.2 Produktivitas Tenaga Kerja ………..…. 18
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2.1.3.4 Metode Pengukuran Produktivitas ………...………. 26
2.1.4 Pelatihan ………..…….. 27
2.1.4.1 Tujuan Pelatihan ………..…….. 28
2.1.5 Pengalaman Kerja ………..…... 29
2.1.6 Penelitian Terdahulu ………. 30
2.2 Kerangka Pemikiran ……….. 31
2.2.1 Pengaruh Pelatihan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja ………… 37
2.2.2 Pengaruh Pengalaman terhadap Produktivitas Tenaga Kerja …….. 37
2.3 Hipotesis ……… 39
BAB III METODE PENELITIAN……… 40
3.1 Objek Penelitian ………. 40
3.2 Metode Penelitian ……….. 40
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ………...…………. 40
3.3.1 Populasi ………. 41
3.3.2 Sampel Penelitian ……….. 41
3.4 Operasional Variabel ………...….. 41
3.5 Sumber Data ……….. 44
3.6 Teknik dan Alat Pengumpul Data ………. 44
3.7 Teknik Analisis Instrumen Penelitian ………...… 44
3.7.1 Uji Validitas ………..… 45
3.7.2 Uji Reliabilitas ………..…. 46
3.8 Teknik Analisis Data ………...……….… 46
3.8.1 MSI (Metode Successive Interval) ……….… 46
3.8.2 Koefisien Determinasi ………... 48
3.8.3 Uji Hipotesis ……….. 49
3.8.3.1 Pengujian Secara Parsial (Uji t) ………... 49
3.8.3.2 Pengujian Secara Parsial (Uji F) ……..………... 49
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.8.4.1 Uji Multikolinieritas ……… 50
3.8.4.2 Uji Heteroskedastisitas ……… 51
3.8.4.3 Uji Autokorelasi ……….. 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……….. 53
4.1 Hasil Penelitian ……….. 53
4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian ………. 53
4.1.2 Pengujian Instrumen Penelitian ………. 53
4.1.2.1 Uji Validitas ……… 53
4.1.2.1 Uji Reliabilitas ……….……… 54
4.1.3 Deskripsi Responden Penelitian ………….……….. 54
4.1.3.1 Karakteristik Responden Berdasarkan usia ……… 54
4.1.3.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ….... 55
4.1.3.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat pendidikan 55 4.1.4 Deskripsi Variabel Penelitian ………... 56
4.1.4.1 Deskripsi Variabel Pelatihan ………... 56
4.1.4.2 Deskripsi variabel Pengalaman Kerja ………. 57
4.1.4.3 Deskripsi Variabel Produktivitas ……….…………... 58
4.1.5 Hasil Analisis Data ………...………. 60
4.1.5.1 Model Penelitian ……….. 60
4.1.5.2 Koefisien Determinasi ………..…….……….. 61
4.1.6 Pengujian Hipotesis ……….……….. 62
4.1.6.1 Uji t (Pengujian Regresi secara Parsial) ..………... 62
4.1.6.2 Uji F (Pengujian Koefisien Regresi secara Simultan) …... 63
4.1.6.3 Analisis Regresi X1 terhadap Y ..……….... 63
4.1.7 Uji Asumsi Klasik ………. 64
4.1.7.1 Uji Multikolinearitas ……….…….. 64
4.1.7.2 Uji Heteroskedastis ………. 65
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ……… 66
4.2.1 Gambaran Umum Pelatihan Tenaga Kerja ... 67
4.2.2 Gambaran Umum Pengalaman Tenaga Kerja ... 67
4.2.3 Gambaran Umum Produktivitas Tenaga Kerja ... 67
4.2.4 Pengaruh Pelatihan terhadap Produktivitas Tenaga Kerja ………… 67
4.2.5 Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja .68 4.3 Implikasi Pendidikan ………. 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..………..…….. 71
5.1 Kesimpulan ……… 71
5.2 Saran……….. 72
DAFTAR PUSTAKA………...……….……….. 73 LAMPIRAN
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
LAMPIRAN C
LAMPIRAN D
LAMPIRAN E
LAMPIRAN F
LAMPIRAN G
LAMPIRAN H
LAMPIRAN I
LAMPIRAN J
LAMPIRAN K
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Sentra Industri Kota Bandung ……….... 3
Tabel 1.2 Jumlah Produksi dan Jumlah Tenaga Kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung Periode Desember 2014 - Februari 2015 ………….…. 4
Tabel 1.3 Jumlah Produksi dan Jumlah Tenaga Kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung Periode Desember 2014 - Februari 2015 …………..…. 5
Tabel 2.1 Hasil Penelitan Terdahulu ……….……….… 30
Table 3.1 Operasional Variabel …... 42
Tabel 4.1 Uji validitas ………..…….…. 54
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas ………..….… 54
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan usia …... 55
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ………...… 55
Tabel 4.5 Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan …..…….... 56
Tabel 4.6 Jawaban Responden Pernah/Tidak Mengikuti Pelatihan... 57
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Pelatihan ………...… 57
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pengalaman Kerja ……….….... 58
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Produktivitas ………. 59
Tabel 4.10 Nilai Koefisien Regresi ……….. 60
Tabel 4.11 Koefisien Determinasi ……….……….. 62
Tabel 4.12 Hasil Uji t ……….……….. 63
Tabel 4.13 Hasil Uji F …..……….……….. 63
Tabel 4.14 Hasil Regresi X1 terhadap Y ……….……… 64
Tabel 4.15 Uji Multikolinieritas ……….. 65
Tabel 4.16 Uji Heteroskedastis ……… 65
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Fungsi Produksi Satu Input Variabel ………...…. 11
Gambar 2.2 Produk Marginal Tenaga Kerja ………...……….. 12
Gambar 2.3 Fungsi Produksi Satu Input Variabel ………..……….. 12
Gambar 2.4 Hubungan Efisiensi, Efektivitas, Kualitas dan Produktivitas …...… 18
Gambar 2.5 Komposisi Tenaga Kerja ………..…. 20
Gambar 2.6 Pengaruh Pengalaman kerja terhadap Produktivitas Kerja …….…. 30
Gambar 2.7 Kerangka Berpikir ……….…. 38
Gambar 3.1 Statistik d Durbin Watson ……….…. 52
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas segala rahmat dan pemeliharaan-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat
diselesaikan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Pelatihan dan Pengalaman Kerja Terhadap
Produktivitas Tenaga Kerja (Survey pada Tenaga Kerja Sentra Industri Tas Kebon Lega
Bandung). Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi di Universitas Pendidikan
Indonesia.
Rendahnya produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega
Bandung yang melatarbelakangi penelitian ini. Karena produktivitas tenaga kerja adalah
kunci utama keberhasilan suatu perusahaan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis mendapat banyak dukungan dari
berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih banyak. Semoga Sang
Pencipta senantiasa menyertai kita semua.
Penulis penyadari dalam penelitian ini masih banyak terdapat kekurang.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan serta kritikan yang membangun
demi perbaikan skripsi ini dimasa yang akan datang. Akhir kata, semoga skripsi ini
bermafaat bagi para pembaca. Sekian dan terima kasih.
Bandung, Agustus 2015
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Tujuan utama dari pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah meningkatkan
pendapatan per kapita penduduk negara tersebut secara merata. Karena dengan
pendapatan per kapita yang tinggi maka perekonomiannya akan baik dan lebih maju.
Permasalahan umum yang dihadapi oleh negara sedang berkembang adalah
kemiskinan. Kemiskinan dapat dipicu oleh tingkat pertumbuhan penduduk yang pesat.
Pada saat pertumbuhan penduduk tinggi, maka penawaran akan tenaga kerja tinggi
juga. Namun pada kenyataan yang sering timbul adalah penawaran tenaga kerja yang
tinggi tidak diiringi dengan permintaan tenaga kerja yang tinggi juga karena
sedikitnya lapangan pekerjaan, sehingga timbullah masalah pengangguran yang
diikuti dengan kemiskinan.
Masalah ketenagakerjaan merupakan masalah umum yang dihadapi oleh
setiap negara dibelahan dunia ini, termasuk Indonesia. Saat ini Indonesia sedang giat
melakukan pembangunan disektor industri, karena sektor industri merupakan salah
satu mesin utama penggerak perekonomian nasional. Kunci utama dalam pencapaian
tujuan sektor industri adalah pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) sebagai
tenaga kerja dalam suatu proses produksi dengan baik dan maksimal, karena sektor
industri adalah penyerap tenaga kerja terbesar. Masalah pengangguran yang
disebabkan karena kemampuan yang dimiliki penduduk usia produktif sebagai
sumber daya manusia yang tidak dapat memenuhi kualifikasi lapangan pekerjaan
yang tersedia, padahal kebutuhan akan sumber daya manusia yang berkualitas akan
dapat meningkatkan produktifitas tenaga kerja (Ina Primiana 2009, hlm. 4).
Rendahnya produktivitas sering dikaitkan dengan tingkat pendidikan yang
2
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tinggi pula tingkat produktivitas yang akan mampu dicapai. Peningkatan
produktivitas kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia (Siagian 2002, hlm. 2).
Meskipun saat ini pekerjaan manusia sudah banyak digantikan oleh mesin,
tetapi pada dasarnya manusia adalah kunci utama dalam suatu kegiatan atau
pekerjaan. Oleh karena itu tenaga kerja merupakan faktor penting dalam mengukur
produktivitas. Hal ini disebabkan oleh dua hal, antara lain: pertama, karena besarnya
biaya yang dikorbankan untuk tenaga kerja sebagai bagian dari biaya yang terbesar
untuk pengadaan produk dan jasa; kedua, karena masukan pada faktor-faktor lain
seperti modal (Kusriyanto 1993, hlm. 1).
Website Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian Perdagangan kota
Bandung(www.sentraindustribandung.com) dikatakan bahwa Bandung adalah kota
dengan penduduk yang sangat aktif, berkembang dengan semakin cepat. Dampak
positifnya adalah ikut berkembangnya sentra-sentra industri di berbagai daerah di
Bandung. Kini Bandung mempunyai 30 sentra industri aktif. Beberapa sentra di
antaranya sudah besar dan menjadi salah satu tujuan alternatif untuk berwisata di
Bandung. Begitu banyaknya produk yang telah dihasilkan di Bandung. Beberapa
sentra industri tersebut adalah, sentra industri Rajut Binong Jati, sentra industri Tahu
Cibuntu, sentra industri Sepatu Cibaduyut, sentra industri kain Cigondewah, sentra
industri Sablon Suci, sentra industri Tas Kebon Lega, dan lain-lain. Adapun
sentra-sentra industri di kota Bandung dijelaskan pada Tabel 1.1.
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa Sentra Industri di kota Bandung
cukup maju dengan banyaknya jumlah tenaga kerja yang diserap. Selain itu dengan
adanya beberapa sentra industri di kota Bandung semakin memicu perekonomian
yang lebih baik, karena pengangguran akan berkurang, pendapatan masyarakat naik
sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup, pengunjung ke kota Bandung juga
akan meningkat untuk berbelanja di sentra-sentra industri tersebut. Sementara dalam
penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti Sentra Industri Tas Kebon Lega
3
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengrajin tas yang memasok tas-tas ke pusat perbelanjaan seperti yang terkenal
adalah Pasar Baru Trade Centerdi kota Bandung dan ke pusat perbelanjaan yang lain
hingga keluar kota Bandung.
Tabel 1.1
Sentra Industri Kota Bandung
No Nama Sentra Jumlah
Tenaga Kerja
1 Sentra Industri Rajut Binong Jati 2143
2 Sentra Industri Rajut Margasari 103
3 Sentra Industri Pakaian Bayi Hantap 65
4 Sentra Industri Pakaikan Anak Pagarsih 186
5 Sentra Industri Tas Kebon Lega 320
6 Sentra Industri Jeans Cihampelas 352
7 Sentra Industri Pakaian Jadi Cigondewah 116 8 Sentra Industri Produk Tekstil Cigondewah 567
9 Sentra Industri Sepatu Cibaduyut 3008
10 Sentra Industri Sablon Kaos Suci 2721
11 Sentra Industri Telur Asin Derwati 49
12 Sentra Industri Ikan Pindang Cijaura 38
13 Sentra Industri Opak Cigondewah 30
14 Sentra Industri Roti Kopo 115
15 Sentra Industri Tahu Cibuntu 1518
16 Sentra Industri Tempe dan Oncom Situ Saeur 98 17 Sentra Industri Gorengan Tempe Leuwi Panjang 143 18 Sentra Industri Kerupuk Palembang Madesa 219 19 Sentra Industri Boneka Warung Muncang 175
20 Sentra Industri Boneka Sukamulya 212
21 Sentra Industri Knalpot Sadakeling 47
22 Sentra Industri Suku Cadang Kiaracondong 301
23 Sentra Industri Oven Cimindi 21
24 Sentra Industri Sikat dan Sapu Cibiru 42
25 Sentra Industri Kasur Cogondewah 65
26 Sentra Industri Peralatan Dapur Warung Muncang
47
27 Sentra Industri Percetakan Pagarsih 68 28 Sentra Industri Bengkel & Bubut Jalan Bogor 210
29 Sentra Industri Las Ketok Karasak 95
4
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota
Bandung(www.sentraindustribandung.com)
Tabel 1.2
Jumlah Produksi dan Jumlah Tenaga Kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega
Bandung Periode Desember 2014 - Februari 2015
No Nama Jumlah Produksi (Lusin) Jumlah Karyawan (Orang) Desember Januari Februari Desember Januari Februari
1 Kafin 250 235 220 7 7 5
2 Intan Collection 80 60 20 4 4 3 3 Laser Seven 1000 800 750 15 15 15
4 Ripleyns 400 350 350 8 8 8
5 Van Couper 350 300 280 9 9 9 6 Simbiosis 2000 2000 2000 35 35 35 7 Master Collection 1500 1400 1200 18 18 18 8 Prima Tas 800 650 600 10 10 10 9 Susan Collection 400 450 450 7 7 7
10 Ditas 300 350 300 7 7 6
Jumlah 7080 6595 6170 120 120 116 Sumber: Data pra penelitian
Berdasarkan Tabel 1.2 dapat dilihat data dari beberapa pengrajin yang diteliti
dan diperoleh hasil bahwa hampir keseluruhan pengrajin mengalami penurunan hasil
produksi selama tiga bulan terakhir. Secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 1.3 yang
menjelaskan bahwa terjadi penurunan produksi pengrajin tas kebon lega. Pada bulan
Desember hingga Januari turun sebesar 485 lusin tas atau sebesar 6,8% dengan
jumlah tenaga kerja tetap. Sementara pada bulan Januari hingga Februari terjadi
penurunan sebesar 425 lusin tas atau sebesar 6,4% dengan penurunan tenaga kerja
sebesar empat orang.
Penurunan produksi tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
5
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tempat bekerja. Pada penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti faktor internal,
yaitu pelatihan dan pengalaman kerja. Alasan penulis dalam memilih variabel
tersebut karena melihat penurunan produksi yang mungkin terjadi karena kurangnya
kemampuan/keahlian tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya, jarangnya
mengikuti pelatihan, bahkan para pemilik usaha dalam memilih pekerja tidak
melakukan seleksi khusus sehingga tidak didapatkan para pekerja yang benar-benar
ahli pada bidang pekerjaannya. Selain itu pengalaman rendah yang dimiliki oleh
setiap tenaga kerja juga mempengaruhi kemampuan memproduksi Tas. Produktivitas
tenaga kerja yang tinggi akan mendorong hasil produksi yang tinggi, ketika hasil
produksi tinggi maka keuntungan yang diperoleh juga akan tinggi. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa produktivitas tenaga kerja merupakan komponen utama dalam
proses produksi.
Tabel 1.3
Jumlah Produksi dan Jumlah Tenaga Kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega
Bandung Periode Desember 2014 - Februari 2015
Bulan Jumlah Produksi (Lusin)
Sumber : Data pra penelitian (data diolah)
Berangkat dari permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka penulis
melakukan penelitian dengan mengangkat judul “Pengaruh Pelatihan dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas Tenaga Kerja (Survey Pada Tenaga Kerja Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung)”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik
6
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Bagaimana gambaran umum pelatihan tenaga kerja di Sentra Industri Tas
Kebon Lega Bandung?
2. Bagaimana gambaran umum pengalaman kerja tenaga kerja di Sentra Industri
Tas Kebon Lega Bandung?
3. Bagaimana gambaran umum produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas
Kebon Lega Bandung?
4. Bagaimana pengaruh pelatihan terhadap produktivitas tenaga kerja di Sentra
Industri Tas Kebon Lega Bandung?
5. Bagaimana pengaruh pengalaman kerjaterhadap produktivitas tenaga kerja di
Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat dibuat tujuan dari penelitian
ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum pelatihan tenaga kerja di
Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung.
2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran umum pengalaman kerja tenaga
kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung.
3. Untuk mengetahui bagaimana gambaran umumproduktivitas tenaga kerja
di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung.
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pelatihan terhadap produktivitas
tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung.
5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengalaman kerja terhadap
produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung.
1.3.2 Manfaat Penelitian
7
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan di
bidang ilmu mikro ekonomi yang di dalamnya terdapat kajian tentang konsep
produktivitas tenaga kerja. Selain itu, dapat digunakan untuk penelitian lebih
lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi
tambahan untuk para tenaga kerja dan pengrajin di sentra industri Tas Kebon
Lega Bandung, serta kepada para pembaca untuk lebih mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja yaitu, Pelatihan dan
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan.
Dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat dan variabel bebas. Dimana
produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega sebagai variabel terikat
(Y), sedangkan Pelatihan sebagai variabel bebas (X1), dan Pengalaman Kerja sebagai
variabel bebas (X2). Produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega
Bandung adalah sebagai objek, dan Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung sebagai
subjek penelitian.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dengan menggunakan
alat atau teknik tertentu untuk suatu kepentingan penelitian. Metode penelitian adalah
cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto
2006, hlm. 160). Dengan demikian metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode surveyeksplanatory,yaitu penelitian yang menggunakan sampel dari
suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian untuk menguji
faktor yang satu terhadap faktor yang lain.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
41
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Tenaga Kerja Penjahit khusus
Tas Sekolahdi Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung yang berjumlah 255 orang
yang bekerja pada 45 industri di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung.
3.3.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono 2012, hlm. 81).
Menentukan ukuran sampel menggunakan teknik pengambilan sampel dengan
rumus Taro Yamane sebagai berikut:
= � �. ²+ 1
Dimana:
n = ukuran sample keseluruhan
N = ukuran populasi sample
d2 = tingkat presisi yang diharapkan
maka:
n = �
�. 2+1
n = 255
255.(0,05)2 +1
n= 255
255.0,0025 +1
n= 255
0,637+1
n= 255
1,637
n = 155,77
n = 155,77 dibulatkan menjadi 156 tenaga kerja Penjahit khusus Tas Sekolahdi Sentra
Industri Tas Kebon Lega Bandung.
42
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Operasional variabel merupakan penjabaran konsep-konsep yang akan diteliti,
sehingga dapat dijadikan pedoman guna menghindari kesalahpahaman dalam
menginterprestasikan permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Adapun
operasional variabel dalam penelitian terdapat pada Tabel 3.1
Table 3.1
Operasional Variabel
Variabel Konsep Teoritis Konsep
empiris Konsep Analitis Skala
43
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Timothy A.
Judge2008,
hlm. 86)
(Tahun)
3.5 Sumber Data
Sumber data dalam suatu penelitian merupakan subjek dari mana data tersebut
diperoleh (Arikunto 2010, hlm.72). Adapun sumber data dalam penelitian yaitu
sumber data primer yang diperoleh melalui penyebaran angket kepada tenaga kerja di
Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung yang menjadi sample dalam penelitian.
Sedangkan sumber data sekunder diperoeh dari data Dinas Perindustrian dan
Perdagangan (DISPERINDAG), Dinas KUMKM kota Bandung.
3.6 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Angket, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan
tertulis kepada responden yang menjadi sampel penelitian.
2. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung pada subjek
dan objek penelitian.
3. Wawancara, yaitu melakukan komunikasi langsung kepada tenaga kerja untuk
mendapatkan keterangan secara lisan yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti.
4. Studi kepustakaan, yaitu mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan
masalah-masalah yang akan diteliti dengan mempelajari buku-buku, karya
ilmiah berupa skripsi, jurnal, dan literatur lainnya yang berhubungan dengan
produktivitas tenaga kerja.
45
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen penelitian adalah yang digunakan mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati (Sugiyono 2012, hlm. 148). Salah satu tujuan dibuatnya
instrumen penelitian adalah untuk memperoleh data dan informasi yang lengkap
mengenai hal-hal yang akan dikaji dalam penelitian.
Dalam suatu penelitian, instrumen akan menentukan data yang dikumpulkan
dan menentukan kualitas penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket tentang pelatihan dan pengalaman kerja terhadap
produktivitas tenaga kerja pada Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung.
Agar hipotesis yang telah dirumuskan dapat diuji maka diperlukan
pembuktian melalui pengolahan data yang terkumpul. Jenis data yang dikumpulkan
dalam penelitian ini ada yang berupa data rasio yaitu variabel produktivitas, data
ordinal yaitu pelatihan, data interval yaitu variabel pengalaman kerja.
3.7.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan dari suatu
instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi. Sebuah
instrumen dikatakan valid juga apabila dapat mengungkap data dari variabel yang
diteliti secara tepat (Arikunto 2010, hlm. 211).
Karena jumlah item yang diuji dalam penelitian kurang dari 30, maka
pengujiannya menggunakan korelasi item-total dikoreksi (corrected item-total
correlation). Hal ini diungkapkan oleh saifuddin Azwar (Kusnendi 2007, hlm. 95)
bahwa koefisien korelasi item-total dikoreksi digunakan jika jumlah item yang diuji
relatif kecil, yaitu kurang dari 30. Rumus yang digunakan yaitu :
ri– itd =
��� �� −��
[(��) + �� − ��� �� (��)] (Kusnendi, 2008, hlm. 95)
dimana:
riX : Koefisien korelasi item-total
Si : simpangan baku skor setiap item pertanyaanP
46
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk menentukn item mana yang memiliki validitas yang memadai, maka
ditetapkan patokan besaran koefisien korelasi item total dikoreksi sebesar 0,25 atau
0,30 sebagai batas minimal valid tidaknya sebuah item. Artinya semua item
pertanyaan atau pernyataan yang memiliki koefisien korelasi item total dikoreksi
sama atau lebih besar dari 0,25 atau 0,30 diindikasikan memiliki validitas yang tinggi,
dan kurang dari 0,25 atau 0,30 diindikasikan item tersebut tidak valid (Saifuddin
dalam Kusnendi 2008, hlm. 96)
3.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup data
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik (Suharsimi Arikunto 2010, hlm. 221). Untuk menghitung uji reliabilitas,
penelitian ini menggunakan rumus alpha yang dimana rumusnya adalah :
r
11= [
� �−keterangan:
r11 : reliabilitas instrumen
k : banyaknya butir pertanyaan
∑σi² : jumlah varians butir
Σt² : varians total
Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf
signifikansi pada α = 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel. Sebaliknya, jika r
hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen tidak reliabel.
Selanjutnya, untuk melihat signifikansi reliabilitasnya dilakukan dengan
mendistribusikan rumus student t, yaitu:
t
hit=
( −2) 1− 2
Dengan kriteria : Jika thitung> ttabel, maka instrumen penelitian reliabel dan
signifikan, begitu pula sebaliknya.
47
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1 MSI (Metode Successive Interval)
Dalam menguji hipotesis yang telah dirumuskan diperlukan pembuktian
dengan pengolahan data yang telah dikumpulkan. Untuk mengetahui pengaruh
pelatihan dan pengalaman kerja terhadap produktivitas tenaga kerja, maka pengujian
hipotesis dapat dilakukan dengan analisis regresi korelasi yang harus memiliki jenis
data interval dan rasio. (Sugiyono 2010, hlm. 18) Dengan adanya syarat tersebut
maka data yang berjenis ordinal yaitu variabel pelatihan (X1) harus diubah ke data
interval melalui methods of successive interval.
Adapun langkah kerja methods of successive interval adalah:
1. Perhatikan tiap butiran pernyataan, misalnya dalam angket.
2. Untuk butiran tersebut, tentukan berapa banyak orang mendapatkan
(menjawab) skor 1, 2, 3, 4, 5 yang disebut frekuensi.
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
proporsi (P).
4. Tentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlah antara proporsi
yang ada dengan proporsi sebelumnya.
5. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, tentukan nilai Z untuk
setiap kategori.
6. Tentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan
menggunakan tabel ordinat distribusi normal.
7. Hitung SV (Scale of Value = nilai skala) dengan rumus sebagai berikut:
SV = � � � �� � −(� � � � �� � )
� � �� � −( � � �� � )
8. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus:
Y = SV + (1 + |SV min|)
48
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Analisis Regresi Linear
Berganda (multiple regression). Tujuannya adalah untuk mengetahui
variabel-variabel yang dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja.
Alat bantu analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan program
komputer SPSS 20. Tujuan analisis regresi linear berganda adalah untuk mengetahui
bagaimana pengaruh antara satu atau beberapa varaibel bebas dengan variabel terikat.
Adapun model analisis data yang digunakan serta untuk menguji kebenaran dari
hipotesis atau dugaan sementara adalah dengan persamaan regresi linear berganda
berikut ini:
Dimana :
Y : Produktivitas Tenaga Kerja
β0 : Konstanta regresi
β1 : Koefisien regresi X1
β2 : Koefisien regresi X2
X1 : Pelatihan
X2 : Pengalaman Kerja
E : Variabel error
Standarisasi Beta :
Β
=
� �(b
k)
�
2=
∑ 2−(∑ )²( −1)
�
2
=
∑ 2−(∑ )² ( −1)3.8.2 Koefisien Determinasi
Uji R2 dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan variabel bebas
(X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y). sKoefisien determinasi sebagai alat ukur
kebaikan (goodness of fit) dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau
49
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel
bebas X.
Jika R2 semakin antara 0 dan 1 maka (0 < 1R2< 1) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika R2 semakin mendekati 1 maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat semakin erat.
b. Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tidak erat.
3.8.3 Uji Hipotesis
3.8.3.1 Pengujian secara Parsial (Uji t)
Uji t merupakan suatu prosedur yang mana hasil sampel dapat digunakan
untuk verifikasi kebenaran atau kesalahan hipotesis nul (H0). Keputusan untuk
menerima atau menolak H0 dibuat berdasarkan nilai uji statistik yang diperoleh dari
data (Rohmana, 2010, hlm. 48-50). Pengujian t statistik dilakukan dengan rumus
ρYiXk= koefisien jalur antara variabel eksogen terhadap variabel endogen
SE = standar error
n = ukuran sampel
k = banyak variabel penyebab
Ckk = elemen matriks invers korelasi variabel penyebab
Hipotesis:
H0 : ρY
iXk = 0 : secara individual Xk tidak berpengaruh terhadap Yi
H1 : ρY
50
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H1 : ρY
iXk< 0 : secara individual Xk berpengaruh negatif terhadap Yi
3.8.2.2 Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Uji F ini digunakan untuk regresi berganda dapat digunakan untuk menguji
sigfikansi koefisien determinan R2. Nilai F statistik dengan demikian dapat digunakan
untuk mengevaluasi hipotesis bahwa apakah tidak ada variabel independen terhadap
terhadap variabel dependen uji F (Rohmana 2010, hlm. 77). Pengujian dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus:
F =
β 2∑yix2i+β 3∑yix3i ∕3 ∑ui2∕ n−3=
ESS∕df
RSS∕df (Gujarati 2003, hlm. 255)
Kriteria dalam Uji F adalah:
a. Jika F-hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak (keseluruhan
variabel bebas X tidak berpengaruh terhadap Variabel Y).
b. Jika F-hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 ditolak dan H1 diterima
(keseluruhan variabel bebas X berpengaruh terhadap variabel terikat Y).
3.8.4 Uji Asumsi Klasik
3.8.4.1 Multikolinieritas
Multikolinieritas diartikan adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti
diantara beberapa variabel atau semua variabel yang menjelaskan dari model
regresi.Istilah multikolinieritas itu berarti adanya hubungan linear yang sempurna
atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model
regresi. (Gujarati 1995, hlm. 157).
Multikolinieritas diartikan adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti
diantara beberapa variabel atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi.
Menurut Rohmana (2010, hlm. 143) untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas
dalam suatu model OLSdapat dilakukan dengan Tolerance (TOL) dan Variance
51
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dapat diduga model terkena multikolinieritas pada saat nilai R2 tinggi tetapi
hanya sedikit variabel independen yang signifikan.
a. Dengan menghitung koefisien korelasi antar variabel independen.
Apabila koefisiennya rendah maka tidak terdapat multikolinieritas.
b. Dengan melakukan regresi auxiliary.
c. Dengan Tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila
VIF > 10 maka ini menunjukan kolinearitas tinggi atau adanya
multikolinieritas
Uji multikolinieritas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
Tolerance (TOL) dan Variance Inflation Factor (VIF)dengan bantuan SPSS 20.
3.8.4.2Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas berarti setiap varian distribance term yang dibatasi oleh
nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah bentuk suatu nilai konstan
yang sama dengan σ2
. Ini merupakan asumsi homoskedastisitas atau penyebaran
(scedasticity) sama (homo), yaitu varians sama. Sebaliknya varians bersyarat tidak
sama menunjukkan gejala heteroskedastisitas. (Gujarati 2001, hlm. 177)
Uji heteroskedastisitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
metode Uji Glejser dengan bantuan SPSS 20. Uji Gletser dilakukan dengan cara
meregresikan variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Apabila nilai
signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka
data yang digunakan dalam penelitian ini tidak terkena heteroskedastis.
3.8.4.3Uji Autokorelasi
Autokorelasi linear klasik berarti adanya korelasi antar anggota observasi satu
dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi metode
OLS, autokorelasi merupakan korelasi antar satu variabel gangguan dengan variabel
gangguan lain (Rohmana 2010, hlm. 192). Metode pengujian dalam penelitian ini
52
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Autokorelasi menggambarkan suatu keadaan dimana tidak adanya korelasi
antar variabel pengganggu distrubance term. Adanya gejala autokorelasi dalam
model refresi OLS dapat menimbulkan :
1. Estimator OLS menjadi tidak efisien karena selang keyakinan melebar
2. Variance populasi δ2
diestimasi terlalu rendah (Underestimated) oleh
varians residual taksiran (^δ2
).
3.Akibat butiran b, R2 bisa ditaksir terlalu tinggi (overestimated)
4.Jika δ2tidak diestimasi terlalu rendah, maka varians estimator OLS ( ^β i).
5.Pengujian signifikansi (t dan F) menjadi lemah.
Uji d Durbin-Watson, yaitu membandingkan nilai statistik Durbin-Watson
hitung dengan Durbin-Watson tabel. Nilai Durbin-Watson menunjukan ada tidaknya
autokorelasi baik positif maupun negatif, jika digambarkan akan terlihat seperti pada
53
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dL = Durbin Tabel Lower
dU= Durbin Tabel Up
H0= Tidak ada autkorelasi positif
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh pelatihan
dan pengalaman kerja terhadap produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas
Kebon Lega Bandung, maka dapat ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban atas
rumusan masalah sebagai berikut.
1. Pelatihan tenaga kerja pada Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung sudah
dilaksanakan oleh sebagian kecil tenaga kerja. Hal ini dapat dilihat bahwa
sebagian besar tenaga kerja tidak pernah mengikuti pelatihan atau sejenisnya.
Bahkan tenaga kerja yang pernah mengikuti pelatihan secara keseluruhan
hanya pernah mengikuti pelatihan sebanyak satu kali. Jadi secara keseluruhan
pelatihan tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung sangat
rendah sehingga sangat perlu ditingkatkan lagi.
2. Pengalaman kerja tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung
sebagian besar 1-5 tahun dan angka tersebut masuk dalam kategori
pengalaman rendah.
3. Tingkat produktivitas tenaga kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega
Bandungsebagian besar berada pada tingkat produktivitas rendah, yaitu 4-17
pcs/hari dan jumlah tersebut berada pada kategori rendah.
4. Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas tenaga
kerja di Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung. Artinya semakin tinggi
tingkat pelatihan yang diikuti maka produktivitas tenaga kerja juga meningkat.
Besar pengaruhpelatihan terhadap produktivitas tenaga kerja dalam penelitian
ini adalah sebesar 25,95%. Hal ini disebabkan karena para tenaga kerja yang
72
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Pengalaman kerja tidak berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja di
Sentra Industri Tas Kebon Lega Bandung. Yang berarti bahwa tinggi atau
rendah pengalaman kerja yang dimiliki tenaga kerja tidak akan memberikan
kontribusi pada peningkatan produktivitas kerja. Hal ini dapat disebabkan
karena penelitian ini dilakukan hanya pada tenaga kerja khusus menjahit yang
mana perbedaan antara tenaga kerja dengan pengalaman tinggi dengan yang
rendah tidak begitu signifikan. Akan tetapi pengalaman yang dimiliki akan
tetap diperlukan untuk terus menambah pengetahuan dan keterampilan tenaga
kerja dalam bekerja.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Sentra Industri Tas Kebon
Lega Bandung, adapun saran-saran yang dapat disampaikan peneliti adalah sebagai
berikut.
1. Para tenaga kerja, tingkat pelatihan dan pengalaman kerja semakin
ditingkatkan agar keterampilan yang dimiliki semakin meningkat juga dengan
mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh pemerintah, balai pelatihan,
serta lembaga-lembaga pelatihan lainnya. Karena dengan mengikuti pelatihan
serta berpengalaman kerja yang tinggi produktivitas kerja dalam
menghasilkan output semakin meningkat pula.
2. Dalam rangka meningkatkan produktivitas, terlebih perlu ditingkatkan
pelatihan dan pengalaman kerja para tenaga kerja. Dalam penelitian ini
pengalaman kerja tidak signifikan berpengaruh terhadap produktivitas, akan
tetapi pengalaman kerja perlu ditingkatkan untuk menambah kemampuan dan
keterampilan dalam melakukan pekerjaan. Sehingga disarankan kepada
pemilik usaha agar dalam memilih pekerja diutamakan kepada yang telah
berpengalaman serta tidak lupa memberikan kesempatan kepada yang belum
73
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Kepada pemerintah serta lembaga pelatihan lainnya agar rutin
menyelenggarakan pelatihan kepada para tenaga kerja di usaha kecil
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ahman, Eeng dan Rohmana Yana. 2009. Teori Ekonomi Mikro. Bandung: UPI.
Anoraga, Pandji. 2004. Manajemen Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.
Anoraga, Pandji. 2009. Manajemen. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Desseler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid I. Jakarta: PT Indeks.
Gujarati, Damodar. 1995. 2001.Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Hasibuan, Malayu S. P. 2005. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Kusnendi. 2008. Model-model Persamaan Struktural Satu dan Multigroup Sampel
dengan LISERL. Bandung: Alfabeta.
Kusriyanto, Bambang. 1993. Meningkatkan Produktivitas Karyawan. Jakarta: PT
Pustaka Binaman Pressindo.
Mangkuprawira, Sjafri, dan Vitalaya Aida. 2003. Manajemen Mutu Sumber Daya
Manusia. Bogor: Ghalia indonesia.
Mangkuprawira, Sjafri, dan Vitalaya Aida. 2007. Manajemen Mutu Sumber Daya
Manusia. Bogor: Ghalia indonesia.
Primiana, Ina. 2009. Menggerakkan Sektor Riil UKM dan Industri. Bandung:
Alfabeta.
Ravianto, J. 1985. 1986. Produktivitas dan Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta:
Lembaga Sarana Informasi Usaha dan produktivitas.
Richard A. Bilas. 1994. Teori Mikroekonomi. Jakarta: Erlangga.
Riduan. 2010. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Robbins, Stephen P dan Judge Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi Jilid 1
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rohmana, Yana. 2010. Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung:
Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI.
Samuelson, A. Paul dan Nordhaus, D. William. 2003. Ilmu Ekonomi Mikro. Jakarta:
PT. Media Global Edukasi.
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:
Ilham jaya.
Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV
Manadar maju.
Siagian, Sondang P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Simanjuntak, payaman J.1998. 2001. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Lembaga penerbit FE-UI.
Sinungan, Muchdarsyah. 2003. 2009. Produktivitas apa dan bagaimana? Jakarta:
Bumi Aksara.
Sjamsudin. 2002. Usaha Kecil dan Menengah. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suhardjono. 2003. Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah. Yogyakarta:
UPP AMPYKPN.
Suhardjono. 2003. Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah. Yogyakarta:
UPP AMPYKPN.
Sukirno, Sadono. 2005. 2008. Mikroekonomi, Teori Pengantar: Edisi Ketiga. Jakarta:
PT RajaGrafindo persada.
Sukirno, Sadono. 2005. 2008. Mikroekonomi, Teori Pengantar: Edisi Ketiga. Jakarta:
PT RajaGrafindo persada.
Sumarsono, Soni. 2009. Teori dan Kebijakan Publik Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Suryana. 2000. Ekonomi Pembangunan: Problematika dan dan Pendekatan. Edisi
Pertama, Jakarta: Salemba Empat
Umar, Husein. 2005. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka.
Vincent Gasperrz. 1998. Ekonomi Manejerial. Jakarta: PT Gramedia.
Vincent Gasperz. 2005. Ekonomi Manejerial. Jakarta: PT Gramedia.
Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Yuniarsih, Tjutju dan Suwanto. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Teori,
Aplikasi dan Isu Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Internet:
---. (2015). Sentra Industri Bandung. Tersedia (www.sentraindustribandung.com).
Diunduh tanggal 16 Februari 2015.
Skripsi & Jurnal :
Hermaina Syafitri. 2012. Pengaruh Pendidikan dan pelatihan, Pengalaman Kerja
dan Kompensasi terhadap Produktivitas Kerja.UPI. Tidak Diterbitkan.
HM, Syamsuddin. 1998. Produktivitas Tenaga Kerja di Sektor Industri dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya di Propinsi Jambi. Jurnal Manajemen dan
Pembangunan, Volume 9.
Itafia, Yanti dkk. 2014. Pengaruh Pengalaman Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap
Produktivitas kerja Karyawan pada Industri Tenun. Singaraja, Indonesia:
Universitas Pendidikan Ganesha.
Kandou, Erlin Emilia. Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Karyawan terhadap
Produktivias Kerja Karyawan (Studi pada PT. Air Manado).
Lestari, Putu Ayu. Pengaruh Pelatihan Kerja, Lingkungan Kerja Fisik dan Motivasi.
Mayandari, Fitri Diah. 2014. Pengaruh Pelatihan, Pengalaman Motivasi Kerja
Novialita Silalahi, 2015
PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Konveksi Desa Padasuka Kecamatan Kutawaringin Kabupaten Bandung).
UPI. Tidak Diterbitkan.
Nurwaci. 2011. Pengaruh Tingkat Upah, Pengalaman Kerja dan Motivasi terhadap
Produktivitas Tenaga Kerja pada Industri Kerupuk Ikan/Udang Kabupaten
Indramayu. UPI. Tidak Diterbitkan.
Prajitiasari, Ema Desia. 2012. Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan pada Karyawan
terhadap Produktivitas Kerja pada PT Bank Rakyat Indonesia (PERSERO)
Cabang Tulungagung. Jember: Fakultas Ekonomi Universitas Jember.
Priyanto, Wahyu. 2014. Analisis faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Kerja Karyawan (Studi Kasus pada Bagian Distribusi Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Kabupaten Banyuwangi). Malang: Universitas
Brawijaya.
Putra, Aga. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja.
Malang: Universitas Brawijaya.
Sulaeman, Ardika. 2014. Pengaruh Upah dan Pengalaman Kerja terhadap
Produktivitas Karyawan Kerajinan Ukiran Kabupaten Subang. Subang: STIE
Miftahul Huda Subang.
Tambunan, Vellina dan Nenik Woyanti. 2012. Analisis pengaruh Pendidikan, Upah,
Insentif, Jaminan Sosial, dan pengalaman Kerja terhadap Produktivitas
Tenaga Kerja di Kota Semarang (Studi Kasus Kec. Banyumanik dan Kec.
Gunungpati. Semarang: Jurusan IESP Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro.
Yunaningsih, Ani. 2007. Pengaruh Pelatihan terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan pada Divisi Tempa dan Cor PT. Pindad Bandung.