• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI ; Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMAN 3 Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI ; Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMAN 3 Bandung."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMAN 3 Bandung)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Nissa Putriza Solihatun NIM 1100956

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan Model

Neuro-Linguistic Programming dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi (Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Bandung Tahun

Ajaran 2014/2015)” ini adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan serta pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung risiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan atau ada klaim terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2015

(3)

NISSA PUTRIZA SOLIHATUN

PENERAPAN MODEL NEURO LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

(Penelitian Eksperimen Semu pada Siswa Kelas X SMAN 3 Bandung)

disetujui dan disahkan oleh

Pembimbing I

Drs.Wawan Hermawan, M.Pd. NIP 196003071987031003

Pembimbing II

Drs.Denny Iskandar, M.Pd. NIP 196606291991031002

diketahui,

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

(4)

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Penerapan Model Neuro-Linguistic Programming dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi. (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Peserta Didik Kelas X SMA Negeri 3 Bandung)”, dilatarbelakangi dari (1) kurangnya minat dan lemahnya kemampuan peserta didik dalam kegiatan menulis yang membutuhkan pendalaman pikiran; (2) kurangnya kemampuan penelaahan mendalam terhadap suatu persoalan yang hendak dituangkan ke dalam tulisan; dan (3) didapatinya kesulitan dalam memaksimalkan sisi kemampuan komunikasi akan suatu persepsi atau pandangan-pandangan yang kritis dan keorisinalan pikiran yang dituangkan dalam tulisan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan terdapat atau tidaknya perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik dengan atau tanpa diterapkannya Neuro-Linguistic Programming.

Teori yang melandasi model ini adalah teori Neuro-Linguistic Programming yang dicetuskan oleh Richard Bandler dan John Grinder, seorang ahli komputerisasi dan profesor di bidang linguistik pada tahun 1970-an. Teori ini berbicara tentang hubungan bahasa dengan pikiran dan pengolahannya agar tercipta hubungan yang erat terhadap pola-pola komunikasi dan perilaku. Teknik-teknik dan strategi NLP itu sendiri dipakai untuk keperluan terapi, manajemen, pendidikan, kesehatan, dan penjualan.

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Rancangan metode penelitian eksperimen dengan bentuk nonequivalent control group design ini menggunakan dua kelompok yang masing-masing tidak dipilih secara random, tetapi dipilih dengan pertimbangan tertentu.

Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dalam kemampuan menulis teks eksposisi setelah diterapkannya model Neuro-Linguistic Programming dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model lain berupa model pembelajaran Think Pair Share. Kemampuan peserta didik di kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 87,1%, sedangkan di kelas kontrol peningkatan kemampuan peserta didik dalam menulis teks eksposisi ialah sebesar 54,8%. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan peserta didik dalam menulis teks eksposisi di kelas eksperimen lebih tinggi daripada peningkatan kemampuan siswa di kelas kontrol.

Pada uji signifikansi diperoleh thitung > ttabel atau 3,31 > 2,000 dalam taraf

(5)

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The title of this research is “Applying The Model of Neuro-Linguistic Programming into Exposition Text Writing Learning Process (Quasi Experiment Research to class X of SMA Negeri 3 Bandung students)”, against the backdrop of (1) lack of interest and lack of ability of learners in writing activities that require deepening of the mind; (2) lack of capacity in-depth study of an issue to be poured into the text; and (3) there’s difficulty in maximizing the communication skills will be a perception or views critical and originality of mind as outlined in text. This study aimed to describe whether or not there is a significant difference in the ability to write text exposition learners with or without the application of Neuro-Linguistic Programming.

The theory underlying this model is the theory of Neuro-Linguistic Programming coined by Richard Bandler and John Grinder, a computerized expert and professor of linguistics in the 1970s. This theory talks about the relationship of language to the mind and its processing in order to create a close connection to the communication patterns and behavior. The techniques and strategies of NLP itself is used for therapeutic purposes, management, education, health, and sales.

This study used a quasi-experimental research with nonequivalent control group design. The design of experimental research methods to form nonequivalent control group using two groups, each of which was not chosen randomly, but selected with particular consideration.

Results of this research is a significant difference between the experimental class in the ability to write text exposition after the implementation model of Neuro-Linguistic Programming compared with the control class using other models such as learning model Think Pair Share. The ability of the students in the experimental class increased by 87.1%, whereas in the control class increase the ability of learners to write the text exposition is by 54.8%. This suggests that the increase in the ability of learners to write the text of the exposition in the experimental class is higher than the increase in the ability of the students in the control class.

In the significance test obtained t > t table or 3,31 > 2,000 in the significance

(6)

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Definisi Operasional ... 7

BAB II LANDASAN TEORETIS A. Ihwal Model NLP ... 9

1. Pengertian NLP ... 9

2. Asumsi- Asumsi Dasar NLP ... 10

3. Pilar-Pilar NLP ... 11

4. Metode-Metode NLP ... 12

5. Konsep Model NLP ... 12

6. Penerapan Model NLP dalam Pembelajaran ... 15

(7)

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam Pembelajaran ... 21

B. Ihwal Menulis ... 22

1. Pengertian Menulis ... 22

2. Tujuan Menulis ... 22

3. Manfaat Menulis ... 23

C. Teks Eksposisi ... 24

1. Pengertian Teks Eksposisi ... 24

2. Ciri Teks Eksposisi ... 24

3. Syarat Menulis Teks Eksposisi ... 25

D. Asumsi Dasar ... 25

E. Hipotesis Penelitian ... 26

F. Kerangka Pemikiran ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 27

B. Desain Penelitian ... 27

C. Sumber Data ... 28

1. Populasi ... 28

2. Sampel ... 29

D. Instrumen Penelitian ... 29

1. Instrumen Perlakuan ... 29

a. Tahap Perencaan Pembelajaran ... 29

b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran ... 30

c. Tahap Evaluasi Pembelajaran ... 37

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 41

E. Teknik Pengumpulan Data ... 44

(8)

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Deskripsi dan Analisis Data Penulisan Teks Eksposisi ... 49

1. Deskripsi Proses Pelaksanaan Penelitian ... 49

2. Deskripsi dan Analisis Hasil Prates Kelas Eksperimen ... 55

3. Deskripsi dan Analisis Hasil Prates Kelas Kontrol ... 62

4. Deskripsi dan Analisis Hasil Pascates Kelas Eksperimen ... 68

5. Deskripsi dan Analisis Hasil Pascates Kelas Kontrol ... 74

B. Pengolahan Data ... 80

1. Uji Reliabilitas ... 80

2. Uji Validitas ... 92

3. Uji Normalitas ... 94

4. Uji Homogenitas ... 104

5. Uji Hipotesis ... 106

6. Analisis Data Hasil Observasi ... 109

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 114

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 120

B. Implikasi ... 121

(9)

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi ... 30

Tabel 3.2 Kegiatan Pembelajaran ... 34

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Soal ` ... 38

Tabel 3.5 Rubrik Penilaian ... 38

Tabel 3.6 PAP Skala Lima ... 40

Tabel 3.7 Lembar observasi aktivitas pendidik ... 41

Tabel 3.8 Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik ... 43

Tabel 3.9 Format Tabel Ringkasan ANAVA ... 48

Tabel 4.1 Nilai Prates Kelas Eksperimen ... 55

Tabel 4.2 Nilai Prates Kelas Eksperimen Berdasarkan Skala Penilaian ... 56

Tabel 4.3 Nilai Prates Kelas Kontrol ... 62

Tabel 4.4 Nilai Prates Kelas Kontrol Berdasarkan Skala Penilaian ... 63

Tabel 4.5 Nilai Pascates Kelas Eksperimen ... 68

Tabel 4.6 Nilai Pascates Kelas Eksperimen Berdasarkan Skala Penilaian ... 69

Tabel 4.7 Nilai Pascates Kelas Kontrol ... 75

Tabel 4.8 Nilai Pascates Kelas Kontrol Berdasarkan Skala Penilaian ... 76

Tabel 4.9 Data Nilai Antarpenimbang Hasil Tes Awal Kelas Eksperimen .... 80

Tabel 4.10 Format ANAVA Tes Awal (Prates) Kelas Eksperimen ... 83

Tabel 4.11 Data Nilai Antarpenimbang Hasil Tes Akhir Kelas Eksperimen .... 83

Tabel 4.12 Format ANAVA Tes Akhir (Pascates) Kelas Eksperimen ... 86

Tabel 4.13 Data Nilai Antarpenimbang Hasil Tes Awal Kelas Kontrol ... 86

Tabel 4.14 Format ANAVA Tes Awal (Prates) Kelas Kontrol ... 86

Tabel 4.15 Data Nilai Antarpenimbang Hasil Tes Akhir Kelas Kontrol ... 89

Tabel 4.16 Format ANAVA Tes Akhir (Pascates) Kelas Kontrol ... 92

(10)

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.18 Daftar Frekuensi Distribusi Tes Awal Kelas Eksperimen ... 96

Tabel 4.19 Normalitas Hasil Tes Awal Kelas Eksperimen ... 96

Tabel 4.20 Daftar Distribusi Mean Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 97

Tabel 4.21 Daftar Frekuensi Distribusi Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 98

Tabel 4.22 Normalitas Hasil Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 99

Tabel 4.23 Daftar Distribusi Mean Tes Awal Kelas Kontrol ... 99

Tabel 4.24 Daftar Frekuensi Distribusi Tes Awal Kelas Kontrol ... 100

Tabel 4.25 Normalitas Hasil Tes Awal Kelas Kontrol ... 101

Tabel 4.26 Daftar Distribusi Mean Tes Akhir Kelas Kontrol ... 102

Tabel 4.27 Daftar Frekuensi Distribusi Tes Akhir Kelas Kontrol ... 103

Tabel 4.28 Normalitas Hasil Tes Akhir Kelas Kontrol ... 103

Tabel 4.29 Varians Data Variabel Kelas Eksperimen ... 104

Tabel 4.30 Varians Data Variabel Kelas Kontrol ... 105

Tabel 4.31 Data Uji Hipotesis Tes Awal dan Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 106

Tabel 4.32 Lembar Observasi Pertemuan 1 Aktivitas Pendidik ... 109

Tabel 4.33 Lembar Observasi Pertemuan 2 Aktivitas Pendidik ... 110

Tabel 4.34 Lembar Observasi Pertemuan 1 Aktivitas Peserta Didik ... 112

(11)

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mekanisme Pengubahan Realitas Eksternal (RE)

(12)

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Perbedaan Nilai Rata-rata Tes Awal dan Tes Akhir

(13)

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keputusan Dekan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra Surat Keterangan Judgment Instrumen Penelitian

Lampiran 2 Rekap Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol oleh Penilai 1, 2, dan 3

Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik Lembar Observasi Aktivitas Pendidik Lampiran 3 Hasil Tes Awal Menulis Kelas Eksperimen

Hasil Tes Awal Menulis Kelas Kontrol Hasil Tes Akhir Menulis Kelas Eksperimen Hasil Tes Akhir Menulis Kelas Kontrol

(14)

1

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMI NG (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Penempatan bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan dalam kurikulum 2013 menunjukkan betapa pentingnya fungsi bahasa Indonesia itu sebagai akar jati diri bangsa. Terlebih lagi bahwa secara umum, fungsi bahasa adalah sebagai sarana untuk berpikir dan menyalurkan buah pikiran. Sehubungan dengan itu, tidak mengherankan jika bahasa menjadi salah satu penunjang keberhasilan manusia dalam berbagai aspek kehidupan yang berlandaskan pada pendalaman pikiran. Di lain pihak, berdasarkan studi yang dilakukan beberapa organisasi dunia seperti OECD, TIMSS, dan PIRLS, diketahui bahwa hanya 5% di antara peserta didik Indonesia yang mampu menjawab pertanyaan dari soal-soal yang membutuhkan pikiran, sementara 95% siswa lainnya justru hanya mampu menjawab soal-soal lain yang berbasis hafalan. Hal inilah yang menjadi salah satu landasan para pencetus Kurikulum 2013 untuk mengganti sistem pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi suatu sistem pembelajaran bahasa berbasis teks.

(15)

2

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMI NG (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang ada dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, termasuk di antaranya ialah pembelajaran teks eksposisi untuk peserta didik jenjang SMA kelas X.

Di dalam pembelajaran menulis teks eksposisi, siswa harus memiliki kemampuan penelaahan mendalam terhadap suatu persoalan yang hendak dituangkan ke dalam tulisan. Sementara berdasarkan observasi awal sebelum penelitian ini dijalankan, fakta di lapangan menunjukkan bukti bahwa dalam kondisi objektif pelaksanaan pembelajaran ini, peserta didik tidak sepenuhnya dapat mengekspresikan sisi argumentasi yang ingin diutarakan. Selain itu, terlihat pula bahwa peserta didik masih kesulitan dalam memaksimalkan sisi kemampuan komunikasinya akan suatu persepsi atau pandangan-pandangan yang kritis dan keorisinalitasan pikiran yang dituangkan dalam tulisan, khususnya terhadap topik yang dipermasalahkan di dalam pembelajaran menulis teks eksposisi ini. Beberapa di antaranya bahkan hanya menuangkan kembali tulisan hasil eksplorasi dari berbagai sumber tanpa menuangkan secara mendalam persepsi dan argumentasi dari sisi personal yang asli. Berdasarkan asumsi tersebut, maka dalam penelitian ini penulis mencoba menerapkan model Neuro Linguistic Programming dalam pembelajaran teks eksposisi. NLP (Neuro Linguistic Programming) ialah suatu studi yang berkaitan dengan cara-cara mengolah bahasa dan pikiran yang tidak dapat dipisahkan untuk menghasilkan sebuah perilaku optimal dalam pembelajaran. NLP sendiri merupakan suatu bidang tertentu yang menangani persoalan mengenai optimalisasi karakter melalui suatu pemprograman pikiran yang dikendalikan oleh bahasa. Di dalam payung besar yang dikenal sebagai NLP (Neuro Linguistic Programming) ini dimuat pula metode-metode tertentu yang lebih spesifik lagi yang dalam praktiknya biasa diterapkan di dalam treatment NLP itu sendiri.

(16)

3

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMI NG (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengurangi ketakutan tanpa alasan, mengontrol emosi negatif dan kecemasan (Elfiky, 2000, hlm.12). Sejalan dengan pernyataan tersebut, NLP merupakan suatu model perlakuan yang berkaitan dengan pengolahan atau pemprograman bahasa dalam otak yang tujuannya untuk memengaruhi dunia di luarnya dan memberikan dampak yang lebih baik terhadap perilaku personal dalam segi emosional maupun perilaku berbahasanya. Oleh sebab itu, bagi dunia pendidikan dan pembelajaran, beberapa pakar mengisyaratkan bahwa NLP dapat dijadikan sebagai salah satu metode yang tepat guna dalam proses mengoptimalkan hasil pembelajaran serta mengoptimalkan hasil dari komunikasi yang terjadi antara pendidik dan peserta didiknya. Adapun hasil-hasil yang diharapkan itu berupa pandangan positif, motivasi, dan kekuatan berpikir untuk menciptakan suatu ruang perilaku yang terberdayakan dalam kehidupan sehari-hari. NLP sendiri dapat dilakukan oleh guru manapun dalam pembelajaran apapun.

Terkait dengan penelitian ini, beberapa peneliti lain pun telah mencoba menerapkan Neuro Linguistic Programming sebagai suatu model pembelajaran khususnya dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Peneliti pertama adalah Wikanengsih (2012) untuk disertasinya yang berjudul “Model Pembelajaran Pemrograman Otak Melalui Bahasa (Neuro Linguistic Programming) Berorientasi Karakter untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Persuasi Siswa SMP”. Hasil dari tahap II penelitian ini menunjukkan beberapa hal penting sebgaai berikut: 1) meningkatnya minat dan motivasi siswa; 2) kemampuan menulis siswa kelompok eksperimen meningkat; 3) terdapat hubungan yang signifikan antara minat dan kemampuan menulis siswa; 4) terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan kemampuan menulis; 5) terdapat perkembangan nilai-nilai karakter komunikatif, toleran, kerja keras, dan kreatif.

Selanjutnya, penelitian lain dilakukan oleh Tjandra (2011) untuk

skripsinya yang berjudul “Penerapan NLP (Neuro Linguistic Programming)

(17)

4

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMI NG (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

signifikan antara kemampuan menulis karangan eksposisi siswa kelas X SMKN 3 Bandung sebelum dan sesudah penerapan NLP; 3) sebagian besar siswa memberikan respons yang positif terhadap penerapan NLP dalam pembelajaran menulis karangan eksposisi.

Meskipun kedua penelitian tersebut memiliki cara yang berbeda dalam proses penelitiannya, keduanya sama-sama menunjukkan keberhasilan dengan diterapkannya Neuro Linguistic Programming dalam pembelajaran menulis khususnya menulis karangan persuasi dan eksposisi dalam mata pelajaran Bahasa

Indonesia. Dengan demikian, dalam penelitian yang berjudul “Penggunaan Neuro Linguistic Programming dalam Pembelajaran Menulis Teks Eksposisi” ini, peneliti menerapkan metode atau model yang sama, tetapi dengan tahap-tahap atau proses yang berbeda dari penelitian yang dilakukan sebelumnya. Hal ini berlandaskan pada asumsi bahwa NLP sendiri merupakan suatu studi yang di dalamnya memuat metode-metode yang lebih spesifik lagi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan terkait hubungan kebahasaan dan otak (pikiran), serta pemrograman dari keduanya.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah yang menjadi sorotan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut.

1) Kurikulum 2013 mengharapkan siswa untuk dapat produktif dalam menghasilkan macam-macam teks sesuai pembelajaran berbasis teks yang diberlakukan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

2) Peserta didik membutuhkan metode-metode atau model pembelajaran lain yang tepat dan sesuai dalam pembelajaran teks tertentu selain metode-metode yang ditawarkan dan telah ditetapkan sebagai metode pilihan dalam pembelajaran oleh Kurikulum 2013.

(18)

5

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMI NG (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pandang atau cara berpikir kritis, radial, dan meluas dalam menghadapi suatu persoalan.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Adapun rumusan masalah untuk penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Bagaimanakah kemampuan menulis peserta didik kelas eksperimen dalam

menulis teks eksposisi sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Neuro Linguistic Programming?

2) Bagaimanakah kemampuan menulis peserta didik kelas kontrol dalam menulis teks eksposisi sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran lain (Think Pair Share)?

3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan peserta didik di kelas eksperimen sebelum dan sesudah diterapkannya model Neuro Linguistic Programming dengan kemampuan peserta didik di kelas kontrol sebelum dan sesudah diterapkannya model lain (Think Pair Share)?

D. Tujuan Penelitian

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas model Neuro Linguistic Programming dalam pembelajaran menulis teks eksposisi, sedangkan tujuan khusus yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1) kemampuan menulis peserta didik kelas eksperimen dalam menulis teks eksposisi sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Neuro Linguistic Programming;

2) kemampuan menulis peserta didik kelas kontrol dalam menulis teks eksposisi sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran lain (Think Pair Share);

(19)

6

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMI NG (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini ialah sebagai berikut. 1) Manfaat secara teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan perkembangan pada teori Neuro Linguistic Programming secara keumuman dan dapat mengembangkan penggunaan Neuro Linguistic Programming dalam proses pembelajaran menulis, khususnya keterampilan menulis yang memerlukan pemikiran mendalam berupa pengolahan hasil gagasan seperti pada penulisan teks eksposisi.

2) Manfaat secara praktis a. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti sebagai calon pendidik. Selain itu, juga melatih kemampuan dan keterampilan dalam memilih, menentukan, dan menerapkan model atau metode pembelajaran yang efektif untuk diterapkan.

b. Bagi Pendidik

Penelitian ini dapat menambah referensi dalam hal menerapkan model pembelajaran khususnya penggunaan Neuro Linguistic Programming, sehingga diharapkan mampu meningkatkan kualitas belajar dan pembelajaran di kelas.

c. Bagi Peserta Didik

(20)

7

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMI NG (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peserta didik mahir dalam keterampilan menulis. Terlebih lagi bahwa keterampilan menulis teks eksposisi memerlukan pemikiran tingkat tinggi serta pendalaman materi atas suatu persoalan yang dibahas.

d. Bagi Pembaca

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan terhadap penerapan Neuro-Linguistic Programming dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menulis teks eksposisi.

F. Definisi Operasional

Berikut adalah definisi operasional dari muatan-muatan atau variabel penelitian ini.

1) NLP ialah sebuah ilmu yang berbicara tentang bagaimana sistem otak dan bahasa dapat saling memengaruhi, dan bagaimana cara mengoptimalkan peran keduanya sehingga pengaruhnya dapat memprogram perilaku yang tercerminkan pada personal yang diberikan perlakuan olehnya, baik dari segi perilaku emosional secara umum maupun perilaku berpikir dan perilaku berbahasanya. Pada dasarnya, NLP itu sendiri dapat disebut sebagai suatu terapi melalui bahasa yang salah satu fungsinya ialah untuk memaksimalkan komunikasi antarpelaku (pendidik dan peserta didik) serta perilaku berbahasa dan berpikir yang lebih baik dari personal itu sendiri. Lebih khususnya, NLP memungkinkan pribadi pemakai bahasa dapat menemukan penelaahan pikiran yang mendalam sehingga dari penelaahan pikiran tersebut mampu menentukan sudut pandang atas suatu esensi penggunaan bahasanya untuk memengaruhi perilakunya. Dalam hal ini ialah perilaku belajar, komunikasi dalam belajar, timbal balik pembelajaran, keterpahaman dan kemampuan merealisasikan pikirannya ke dalam tulisan.

(21)

8

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMI NG (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

upaya memaksimalkan komunikasi antara pendidik dengan peserta didik yang bertujuan untuk menanamkan kondisi mental yang termotivasi dan siap dalam penyerapan materi. Khususnya dalam pembelajaran menulis teks eksposisi, penggunaan NLP langsung dikonsentrasikan pada proses treatment atas pendalaman ide (gagasan) tulisan melalui sudut pandang pemikiran dan penelaahan mendalam terhadap suatu kasus, isu, persoalan, atau permasalahan yang sengaja dibahas dan diuraikan secara mendalam.

3) Teks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh beberapa unsur yang salah satunya terkait dengan pengutaraan argumentasi-argumentasi yang berdasar pada persoalan dan fakta. Pengolahan argumentasi dalam teks eksposisi didasarkan pada sudut pandang penulis atas suatu kondisi faktual dari persoalan/permasalahan tertentu yang terjadi di lapangan.

(22)

27

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan. Metode juga merupakan cara kerja untuk memahami dan mendalami objek yang menjadi sasaran (Syamsuddin dan Damaianti, 2006, hlm. 14).

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode eksperimen kuasi atau eksperimen semu (Quasy-Experimental Design). Rancangan kuasi eksperimental ini memiliki kesepakatan praktis antara eksperimen kebenaran dan sikap asih manusia terhadap bahasa yang ingin kita teliti (Azis dkk., 2009, hlm. 8). Dikatakan quasi experimental design karena dalam desain ini, peneliti tidak sepenuhnya mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Adapun alasan dipilihnya eksperimen kuasi sebagai metode yang digunakan untuk penelitian ini ialah bahwa peneliti berusaha mengujicobakan suatu model sebagai treatment dalam pembelajaran menulis teks eksposisi dan hendak diketahui tingkat keefektifannya.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain “nonequivalent control group design”, dengan rancangan tes awal dan tes akhir dengan kelompok kontrol. Tujuan pengambilan eksperimen adalah untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Pola penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Kelompok Pretest Treatment Posttest

E O1 X O2

K O3 - O4

(23)

28

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

E : Kelas Eksperimen K : Kelas Kontrol

O1 : Uji awal terhadap kelompok eksperimen

O2 : Uji akhir terhadap kelompok eksperimen

X : Perlakuan pada kelompok eksperimen berupa pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan model Neuro Linguistic Programming.

O3 : Uji awal terhadap kelompok kontrol

O4 : Uji akhir terhadap kelompok kontrol

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih dengan pertimbangan tertentu, yakni nilai peserta didik dalam menulis teks eksposisi yang dilakukan oleh guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dua kelompok tersebut kemudian diberi uji awal dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal perihal ada tidaknya perbedaan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hasil uji awal yang baik ialah jika nilai di kelas eksperimen tidak berbeda atau signifikan. Selanjutnya, kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa pembelajaran menulis teks eksposisi dengan menggunakan model Neuro Linguistic Programming, sementara kelas kontrol dengan tidak menggunakan model Neuro Linguistic Programming. Sesudah diberikan perlakuan, kemudian dilakukan uji akhir.

C. Sumber Data

Menurut Arikunto (1998), yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh.

1. Populasi

(24)

29

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau obyek itu (Sugiyono, 2008, hlm. 117). Maka berdasarkan pengertian tersebut, populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 3 Bandung.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi Arikunto, 1998, hlm. 117). Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (Sugiyono, 2008, hlm. 118). Maka sampel dalam penelitian ini yakni kelas X MIPA 7 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 8 sebagai kelas kontrol.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2008, hlm. 148). Secara fungsional, kegunaan instrumen penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan informasi di lapangan (Darmadi, 2014, hlm. 306). Adapun instrumen pada penelitian ini ialah sebagai berikut.

1. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan ini yaitu berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Muatannya terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, yakni khususnya dalam pembelajaran menulis teks eksposisi.

a. Tahap Perencanaan Pembelajaran

Tahapan perencanaan pembelajaran ini dipetakan dalam tabel di bawah ini yang memuat rangkaian KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi.

Tabel 3.1

Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator Pencapaian Kompetensi Kompetensi

Inti

Kompetensi

Dasar Indikator Pencapaian 4. Mengolah, menalar, dan

menyajikan dalam ranah

4.2 Memproduksi teks

anekdot, eksposisi,

4.2.1 Memproduksi teks

(25)

30

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu konkret dan ranah abstrak

terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, dan mampu

menggunakan metode

sesuai kaidah keilmuan

laporan hasil observasi,

prosedur kompleks, dan

negosiasi yang koheren

sesuai dengan

karakteristik teks yang

akan dibuat baiksecara

lisan maupun tulisan

sesuai dengan karakteristik

teks yang akan dibuat

baiksecara lisan maupun

tulisan

b. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMAN 3 Bandung Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : X/2

Materi Pokok : Teks Eksposisi

Waktu : 4 jam pelajaran (4x45 menit)

A. KOMPETENSI INTI

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyajikan dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN

KOMPETENSI

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 4 4.2 Memproduksi teks anekdot,

eksposisi, laporan hasil observasi,

(26)

31

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi prosedur kompleks, dan negosiasi

yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik dapat memproduksi teks eksposisi berdasarkan struktur dan penggunaan bahasa yang benar serta ide penulisan yang mendalam.

2. Peserta didik dapat mengidentifikasi pembagian kalimat berdasarkan fungsi dalam teks eksposisi.

3. Peserta didik dapat menggunakan struktur teks yang sesuai dalam pembuatan teks eksposisi.

4. Peserta didik dapat memetakan teks eksposisi ke dalam bagian-bagian yang tepat dalam penulisan teks.

5. Peserta didik dapat menggunakan diksi yang sesuai dengan ciri-ciri kebahasaan dalam teks eksposisi.

D. MATERI PEMBELAJARAN

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang diterapkan dalam kelas eksperimen disusun dengan menggunakan model Neuro Linguistic Programming.

Contoh Teks Eksposisi

INTEGRASI ASEAN DALAM PLURILINGUALISME

(27)

32

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Komunitas sosial budaya Asean dibentuk dengan semangat persatuan dalam keanekaragaman. Pada kenyataannya, semangat Komunitas Asean sama dengan masyarakat Uni Eropa (Europeans United in Diversity). Di Uni Eropa untuk memasuki pintu gerbang budaya setiap negara, semua orang tentu telah mengenal kebijakan Europass Language Passport yang dikeluarkan oleh the Council of Europe dengan dokumen teknis Common European Framework of Reference (CEFR) for Languages. Kebijakan bahasa itu mendorong warga masyarakat Uni Eropa menjadi plurilingual sehingga semua bahasa Eropa dapat duduk pada posisi yang sama, misalnya di parlemen Uni Eropa.

Lebih lanjut, keanekaragaman bahasa Eropa dikelola dalam satu model kompetensi berbahasa Eropa. Model CEFR itu ditetapkan berisi enam peringkat kompetensi, yaitu A1, A2, B1, B2, C1, dan C2. Europass Language Passport sudah menetapkan C2 sebagai peringkat tertinggi dan A1 terendah. Menurut pengalaman seorang warga Uni Eropa, sebagai contoh penerapan kebijakan ini, siapa pun yang berasal dari luar Jerman (bukan warga negara Jerman)--ketika hendak menikah dengan pasangannya di negara ini--wajib memiliki paspor bahasa Jerman dengan lulus uji bahasa Jerman sekurang-kurangnya peringkat kompetensi A1.

Jika skema “paspor bahasa” seperti yang berlaku di Uni Eropa itu

diadopsi oleh bangsa-bangsa Asia Tenggara dalam kerangka Komunitas Asean, yakinlah kebijakan bahasa ini akan multiguna. Selain berguna untuk penghormatan atas adanya perbedaan bahasa kebangsaan negara anggota Asean, sebagaimana disebutkan dalam Cetak Biru Komunitas Sosial Budaya Asean, kebijakan ini juga memberikan kegunaan praktis bagi rakyat Asean untuk saling berkomunikasi sesuai dengan latar bahasa dan budaya setiap warga Asean.

(28)

33

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Asean dibentuk tanpa kebijakan plurilingualisme, agaknya rakyat Indonesia pun akan sulit bernasib mujur. Jika penghuni kawasan Asean dituntut hanya berbahasa Inggris, saya percaya bahwa posisi bahasa Indonesia akan bergeser di negeri kita sendiri. Ketika itu, bangsa Indonesia bukanlah pemenang, melainkan pecundang!

(Buku Paket Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 KEMENDIKBUD. Diadaptasi dari artikel pendapat yang ditulis oleh Maryanto, pemerhati politik bahasa, di Koran Tempo, 13 Desember 2010)

1. Struktur dan Kaidah Teks Eksposisi

(29)

34

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. METODE/MODEL PEMBELAJARAN

Model pembelajaran yang digunakan ialah Neuro Linguistic Programming.

F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media Pembelajaran

Media pembelajaran yang digunakan berupa contoh teks eksposisi serta penyajian tayangan audiovisual tentang materi yang berkaitan dengan teks eksposisi.

2. Alat atau Bahan

Proyektor, notebook/laptop, dan teks eksposisi. 3. Sumber

Sumber yang digunakan dalam pembelajaran Teks Eksposisi ini yaitu sumber buku rujukan yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2013, Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik Kelas X.

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tabel 3.2

Kegiatan Deskripsi Waktu

Pendahuluan a. Peserta didik merespons salam dan pertanyaan dari pendidik berhubungan dengan kondisi siswa dan kelas.

b. Peserta didik merespons pemeriksaan kehadiran. c. Peserta didik disiapkan untuk mengikuti pelajaran

tentang teks eksposisi dengan menanyakan

(30)

35

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pengetahuan awal peserta didik mengenai materi teks, peserta didik menjelaskan kesulitan dalam materi pembelajaran teks eksposisi.

d. Peserta didik menerima informasi tentang tujuan pembelajaran dan manfaat pembelajaran.

e. Peserta didik menyimak pencapaian cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan pembelajaran.

Kegiatan Inti Pertemuan Pertama

a. Peserta didik diberikan kondisi yang nyaman dan bersahabat sebelum menerima materi dengan

memberikan asupan motivasi berupa cerita dan kata-kata semangat.

b. Peserta didik satu-persatu menjelaskan kesan-kesannya terhadap materi pembelajaran teks

eksposisi yang sebelumnya pernah diberikan. Peserta didik menjelaskan kesulitan-kesulitan serta

perbandingannya dengan teks-teks lain yang lebih mudah dipahami.

c. Peserta didik kembali diajak berbincang mengenai materi teks eksposisi yang hendak dipelajari.

d. Peserta didik diberikan contoh teks eksposisi berupa artikel-artikel di media massa.

e. Peserta didik membaca teks model eksposisi dengan cermat untuk melihat strukturnya dan memahami ciri kebahasaannya.

f. Peserta didik menerima penjelasan secara umum mengenai teori teks eksposisi.

g. Peserta didik menentukan ide penulisan berdasarkan hal atau kasus yang sedang diminati secara pribadi.

(31)

36

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

h. Peserta didik diarahkan untuk mengambil suatu tema yang berasal dari sesuatu yang paling diminati. i. Pendidik memberikan arahan dengan memberikan

contoh dalam menentukan ide yang berawal dari minat atau hobi.

j. Peserta didik dituntun untuk menuliskan minat tersebut ke dalam lembaran yang telah dibagikan sebelumnya.

k. Peserta didik dibimbing untuk menuliskan uraian mengenai topik yang dipermasalahkan dalam cakupan minat yang dipilih oleh peserta didik. l. Peserta didik mendaftarkan semua fakta, argumen,

dan hal-hal lainnya yang dapat dijadikan sebagai bahan tulisan teks eksposisi.

Pertemuan Kedua

a. Peserta didik mulai merangkaikan bahan-bahan yang ditulis sebelumnya dan menulis teks eksposisi. b. Pendidik mengarahkan kegiatan menulis peserta

didik melalui langkah-langkah dalam prinsip NLP c. Pendidik secara personal membimbing setiap

individu dalam mengolah data dan ide menjadi tulisan yang utuh

d. Setiap individu mendapatkan treatment secara bergiliran dan bertatap muka secara langsung dengan pendidik

e. Konsep NLP dimasukkan pendidik di dalam setiap perbincangan dan bimbingan secara langsung yang dilakukan pendidik terhadap individu peserta didik. Penutup a. Dengan bimbingan pendidik, peserta didik

menyimpulkan materi pelajaran tentang

(32)

37

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pemahamannya terhadap teks negosiasi.

b. Peserta didik mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dialami saat menyusun teks negosiasi.

c. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pendidik.

d. Peserta didik mendengarkan umpan balik dan penguatan dari pendidik mengenai teks negosiasi. e. Peserta didik menyimak informasi mengenai rencana

tindak lanjut pembelajaran.

c. Tahap Evaluasi Pembelajaran Penilaian Keterampilan

1) Teknik Penilaian : Tes Praktik dan penilaian 2) Bentuk Instrumen : Rubrik penilaian

[image:32.596.115.534.111.318.2]

3) Kisi-kisi :

Tabel. 3.4

No. Keterampilan Butir Instrumen

1. Peserta didik dapat menentukan gagasan/ide penulisan berdasarkan minat atau hal lainnya yang sedang menjadi pusat perhatiannya, peserta didik dapat menuliskan landasan ide penulisan yang disertai fakta-fakta pendukung yang lengkap, serta menyusun teks eksposisi berdasarkan permasalahan yang dianalisis sesuai dengan karakteristik teks eksposisi.

Buatlah suatu rangkaian gagasan isi dari judul penulisan yang telah ditentukan,

kembangkan kerangka gagasan teks eksposisi tersebut menjadi sebuah teks eksposisi yang berlandaskan pada permasalahan yang telah dianalisis serta susunlah teks sesuai dengan karakteristik teks eksposisi!

(33)

38

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

[image:33.596.102.526.124.750.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.5

Jenis Teks

Aspek Penilaian

Isi Struktur Teks Kosakata Kalimat Mekanik Eksposisi 4 Pernyataan

pendapat

(tesis)^argumentasi ^penegasan ulang pendapat

4 4 4 4

Aspek Skor Deskriptor

4 3 2 1

IS

I

1. Menguasai topik tulisan dan permasalahan 2. Relevan dengan

topik tulisan 3. Kelengkapan

pengembangan pernyataan pendapat (tesis)

4. Mengungkap substansi permasalahan

Diberi nilai 4 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi ketiga aspek ini.

Diberi nilai 3 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi kedua aspek ini.

Diberi nilai 2 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi satu aspek ini.

Diberi nilai 1 apabila isi teks yang ditulis peserta didik tidak

memenuhi ketiga aspek ini.

S T R U K T U R T E K S 1. Memiliki keterkaitan antargagasan 2. Gagasan terungkap

padat, jelas, dan tertata dengan baik 3. Terorganisasi/penge

mbangan urutan

Diberi nilai 4 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi ketiga aspek ini.

Diberi nilai 3 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi kedua aspek ini.

(34)

39

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu tersusun secara logis

(pernyataan

pendapat/tesis^argu mentasi^penegasan ulang pendapat) 4. Urutan kohesif

satu aspek ini.

Diberi nilai 1 apabila isi teks yang ditulis peserta didik tidak memenuhi ketiga aspek ini.

K

O

S

A

K

A

T

A

1. Penguasaan kata yang memadai 2. Pemilihan dan

penggunaan

kata/ungkapan yang tepat

3. Keefektifan dalam pemilihan kata atau ungkapan

4. Kejelasan makna

Diberi nilai 4 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi ketiga aspek ini.

Diberi nilai 3 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi kedua aspek ini.

Diberi nilai 2 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi satu aspek ini.

(35)

40

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

K A L IM A T

1. Tepat dalam penempatan konstruksi kalimat 2. Konstruksi kalimat

tersusun secara efektif

3. Ketepatan

penggunaan bahasa dalam kalimat (urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi)

4. Menguasai tata kalimat

Diberi nilai 4 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi ketiga aspek ini.

Diberi nilai 3 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi kedua aspek ini.

Diberi nilai 2 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi satu aspek ini.

Diberi nilai 1 apabila isi teks yang ditulis peserta didik tidak memenuhi ketiga aspek ini.

M E K A N IK

1. Ketepatan ejaan 2. Ketepatan tanda

baca

3. Penggunaan huruf kapital

4. Ketepatan penataan paragraf

Diberi nilai 4 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi ketiga aspek ini.

Diberi nilai 3 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi kedua aspek ini.

Diberi nilai 2 apabila isi teks yang ditulis peserta didik memenuhi satu aspek ini.

Diberi nilai 1 apabila isi teks yang ditulis peserta didik tidak memenuhi ketiga aspek ini.

Keterangan:

(36)

41

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2: cukup baik

1: kurang baik

Pedoman penilaian keterampilan (produk tulisan): Skor = jumlah perolehan angka seluruh aspek Nilai = Skor peserta didik x 100

Skor total

[image:36.596.185.436.276.437.2]

Penilaian PAP Skala Lima Tabel 3.6

Interval

Tingkat Penguasaan Keterangan 85-100 Sangat Baik

75-84 Baik

60-74 Cukup

40-59 Kurang

0-39 Sangat Kurang

Sumber: Nurgiyantoro (2009, hlm.5)

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data ialah berupa lembar evaluasi tes menulis teks eksposisi dan lembar observasi baik pendidik maupun peserta didik.

a. Lembar evaluasi tes menulis teks eksposisi b. Lembar Observasi

1) Lembar Observasi Aktivitas Pendidik Tabel 3.7

No Aspek yang Diamati Skor Keterangan

1 2 3 4 1 Membuka Pembelajaran:

1) menarik perhatian peserta didik 2) memotivasi siswa berkaitan

[image:36.596.109.515.567.733.2]
(37)

42

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu diajarkan

3) memberi acuan materi ajar yang akan diajarkan

2 Sikap Guru Selama Pembelajaran 1)kejelasan suara dalam komunikasi

dengan peserta didik

2)tidak melakukan gerakan atau ungkapan mengganggu perhatian peserta didik

3)antusiasme mimik dalam penampilan

4)mobilitas posisi tempat dalam kelas

3 Penguasaan Materi Pembelajaran 1)kejelasan menerangkan

berdasarkan tuntutan aspek kompetensi

2)kejelasan dalam memberikan contoh/ilustrasi sesuai dengan tuntutan kompetensi

3)mencerminkan penguasaan materi ajar secara proporsional

4 Implementasi Skenario Pembelajaran 1)proses pembelajaran

mencerminkan komunikasi pendidik dan peserta didik 2)kesesuaian model pembelajaran

dengan materi ajar

(38)

43

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu proses pembelajaran

4)menggunakan prinsip-prinsip, konsep, metode, dan langkah-langkah mekanisme NLP

5)kecermatan dalam memanfaatkan waktu

5 Kemampuan Menutup Pembelajaran 1)meninjau kembali/menyimpulkan materi kompetensi yang diajarkan 2)memberi kesempatan kepada

peserta didik untuk bertanya 3)menginformasikan materi ajar

berikutnya.

[image:38.596.107.510.111.390.2]

2)` Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik Tabel 3.8

No Aspek yang Diamati Skor Keterangan

1 2 3 4 1 Kesiapan peserta didik untuk belajar

2 Peserta didik memperhatikan dengan baik penjelasan pendidik dalam pembelajaran menulis teks eksposisi 3 Peserta didik mencatat hal-hal

penting dari penjelasan guru 4 Peserta didik aktif dalam

pembelajaran dan mengikuti dengan baik arahan dari pendidik

(39)

44

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 6 Peserta didik antusias mengikuti

proses pembelajaran

7 Ketuntasan aktivitas pengerjaan tugas pada saat perlakuan

pembelajaran yang diberikan oleh pendidik dalam kegiatan inti pembelajaran di kelas 8 Proses belajar mencerminkan

komunikasi antara pendidik dengan peserta didik

9 Peserta didik melakukan refleksi

E. Teknik Pengumpulan Data

Data yang penulis kumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang penulis peroleh dengan menggunakan teknik tes dan observasi.

a. Tes

Tes biasanya digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran. Hasil tes diolah secara kuantitatif. Proses pelaksanaan tes hasil belajar dilakukan setelah berakhir pembahasan satu pokok bahasan, atau setelah selesai satu catur wulan atau satu semester (Ase dkk., 2006, hlm. 41). Dalam penelitian ini tes yang diberikan ialah tes awal dan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes yang diberikan merupakan tes tertulis yang menggunakan soal uraian.

b. Observasi

(40)

45

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

partisipatif karena penulis terlibat secara langsung. Dalam penelitian ini penulis melibatkan diri dalam situasi yang diteliti, yakni sebagai pengajar. Penulis menggunakan dua jenis penilaian dalam observasi ini, yaitu penilaian terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan penilaian terhadap pelaksanaan pembelajaran.

F. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah semua data terkumpul. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan data ialah sebagai berikut.

1. Menganalisis hasil uji awal dan uji akhir siswa.

2. Menentukan skor uji awal dan uji akhir, kemudian menentukan nilai dengan rumus

Nilai = Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimal

3. Mendeskripsikan hasil uji awal dan uji akhir siswa berdasarkan kategori nilai. 4. Menguji reliabilitas antarpenimbang untuk mengetahui tingkat reliabilitas

penilaian antarpenguji dalam setiap tes dengan menggunakan rumus rn = (Vt – Vk)

Vt

Sumber: Subana (2005, hlm. 135)

Uji reliabilitas dilakukan melalui langkah-langkah prinsip Analisis Varians (ANAVA) sebagai berikut.

a. Menentukan kuadrat peserta didik SSt∑dt² = ∑(∑Xt)² ∑(∑X)²

k k.N Keterangan:

SSt∑dt² : jumlah kuadrat peserta didik

(∑Xt)² : jumlah kuadrat benar dari peserta didik (∑X)² : kuadrat dari jumlah skor total

k : jumlah penimbang

(41)

46

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Menentukan kuadrat penguji

SSp∑d²p = ∑(∑XP)² (∑X)² n k.n Keterangan:

SSp∑d²p : jumlah kuadrat penimbang

(∑Xp)² : jumlah kuadrat benar dari seluruh peserta didik (testi) (∑X)² : kuadrat dari jumlah skor total

k : jumlah penimbang

n : banyaknya peserta didik c. Menentukan kuadrat total

SStot∑X²t = ∑X² - (∑X)² k Keterangan:

SStot∑X²t : jumlah kuadrat total penilai

∑X² : jumlah kuadrat dari tiap hasil peserta didik (∑X)² : kuadrat dari jumlah skor total

k : jumlah penimbang

n : banyaknya peserta didik d. Menentukan kuadrat kekeliruan

SSk∑d²kk = SStot∑X²t - SSt∑dt² - SSp∑d²p Keterangan:

SSk∑d²kk : jumlah kuadrat kekeliruan SStot∑X²t : jumlah kuadrat total

SSt∑dt : jumlah kuadrat peserta didik SSp∑d²p : jumlah kuadrat penimbang (penguji)

[image:41.596.108.491.88.774.2]

e. Memasukkan seluruh data penilaian ke dalam format tabel ringkasan ANAVA untuk menguji k sampel sebagai berikut.

Tabel 3.9

Format Tabel Ringkasan ANAVA Sumber

Variasi (SV)

Jumlah Kuadrat (SS)

Derajat

(42)

47

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (dk)

Peserta Didik SSt∑dt² n – 1 SSt∑dt² n – 1

Penguji SSp∑d²p k-1 -

Kekeliruan SSk∑d²kk (n – 1) (k – 1) SSk∑d²kk (n – 1) (k – 1)

Sumber: Sugiyono (2008, hlm. 202)

5. Menguji validitas instrumen untuk menunjukkan tingkat kesahihan instrumen yang digunakan dalam penelitian. Uji validitas instrumen dihitung dengan menggunakan rumus korelasi product moment pearson dengan rumus

rxy = n(∑XY) –(∑X)(Y) .

6. Melakukan uji normalitas skor uji awal dan uji akhir

Perhitungan normalitas yang digunakan yaitu rumus Chi-Kuadrat. X2 = ∑ (Oi – Ei)2

Ei Keterangan:

Oi = Frekuensi observasi atau pengamatan Ei = Frekuensi ekspektasi (yang diharapkan)

Data dikatakan normal apabila apabila Xhitung < Xtabel.

Sumber: Sudjana, 1992, hlm. 273

7. Melakukan uji homogenitas dua varians uji awal dan uji akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan menggunakan rumus dua varians.

F = Varian tebesar

Varian terk ecil

Data dikatakan homogen apabila Fhitung < Ftabel

Sumber: Sudjana (1992, hlm. 250)

8. Menguji perbedaan rata-rata yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dan untuk menguji hipotesis.

Mx - My

(43)

48

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ∑ x2 ∑y2 1 1

Nx+Ny-2 Nx Ny

Keterangan:

M : nilai rata-rata perkelompok n : banyaknya subjek

X : deviasi setiap nilai X2 dan Y1

Y : deviasi setiap nilai Y2 dan Y

Sumber: Suharsimi (1998, hlm. 306)

Jika thitung < ttabel maka Ho atau hipotesis nol diterima dan Ha atau

hipotesis kerja ditolak. Artinya penggunaan metode Neuro Linguistic Programming tidak efektif digunakan dalam pembelajaran menelaah dan menulis teks eksposisi di kelas X SMA Negeri 3 Bandung.

Jika thitung > ttabel maka Ho atau hipotesis nol ditolak dan Ha atau hipotesis

(44)

120

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

Bagian ini merupakan pemaparan simpulan dari hasil penelitian, implikasi, serta beberapa rekomendasi.

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah penulis paparkan di bab sebelumnya, berikut ini hal-hal yang dapat disimpulkan dari penelitian ini.

1. Nilai rata-rata tes awal kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik di kelas eksperimen sebelum diterapkannya model Neuro Linguistic Programming ialah sebesar 70,74 yang termasuk ke dalam kategori cukup. Sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh setelah diterapkannya model Neuro Linguistic Programming di kelas eksperimen ini ialah sebesar 82,48 yang termasuk ke dalam kategori baik. Adapun dari segi kemampuan, dapat dilihat perbedaan kemampuan menulis teks eksposisi peserta didik sebelum dengan sesudah diterapkannya model Neuro Linguistic Programming. Setelah mendapatkan perlakuan penelitian berupa penerapan NLP, hasil penulisan teks eksposisi peserta didik di kelas eksperimen menunjukkan perubahan berupa lebih ragamnya ide penulisan yang ditulis masing-masing peserta didik dan unsur isi berupa pernyataan tesis beserta argumentasi pun lebih lengkap dipaparkan.

(45)

121

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Berdasarkan hasil penghitungan statistik, terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam kegiatan menulis teks eksposisi sebelum dan

sesudah mengikuti pembelajaran dengan diterapkannya Neuro Linguistic

Programming. Hal ini terbukti dari didapatkannya hasil uji hipotesis berupa

thitung > ttabel atau 3,31 > 2,000. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis

yang telah dibuat berupa Ha = Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap

kemampuan peserta didik dalam menulis teks eksposisi sebelum dan sesudah diterapkannya model Neuro Linguistic Programming diterima. Sedangkan H0

= Tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan peserta didik dalam menulis teks eksposisi sebelum dan sesudah diterapkannya model Neuro Linguistic Programming ditolak. Hal ini membuktikan bahwa Neuro Linguistic Programming efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis teks eksposisi.

B. Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi hasil penelitian ini merupakan efek logis dari penerapan model Neuro-Linguistic Programming dalam pembelajaran menulis teks eksposisi. Implikasi ini dibagi ke dalam dua kategori. Implikasi pertama ialah implikasi teoretis yang diuraikan sebagai berikut.

1. Penerapan model Neuro-Linguistic Programming dalam pembelajaran menulis teks eksposisi efektif jika konten dan konsep yang terangkum dalam teori NLP terintegrasi sesuai dengan kebutuhan kelas.

(46)

122

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain implikasi teoretis, terdapat implikasi praktis yang diuraikan sebagai berikut.

1. Model Neuro-Linguistic Programming dalam pembelajaran menulis teks eksposisi turut serta dalam proses mengupayakan optimalisasi pembelajaran menulis di kalangan peserta didik. Model ini berimplikasi dengan kegiatan belajar mengajar di kelas yang memaksimalkan proses komunikasi antara pendidik dengan peserta didik. Hal utama yang memudahkan pendidik dalam proses ini adalah ketercapaian komunikasi yang dilakukan terhadap peserta didik melalui NLP dapat mengoptimalkan proses belajar mengajar.

2. Model Neuro-Linguistic Programming dalam pembelajaran menulis teks eksposisi merupakan model yang berusaha memudahkan pendidik dalam memberikan materi pembelajaran maupun peserta didik dalam menerima materi pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh NLP yang mengupayakan optimalisasi stimulus pikiran berbasis komunikasi dua pihak yang diutamakan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

C. Rekomendasi

Berdasarkan pemaparan hasil dari penelitian ini, penulis memberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut.

1. Pendidik Bahasa dan Sastra Indonesia diharapkan dapat mempertimbangkan penggunaan Neuro Linguistic Programming sebagai salah satu model yang efektif untuk diterapkan dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis teks eksposisi karena Neuro Linguistic Programming merupakan model yang mengupayakan subjek (peserta didik) yang diberikan perlakuan olehnya mampu mengolah pikiran secara mendalam dan terstruktur sesuai dengan arahan atau stimulus dari penggunanya (pendidik).

(47)

123

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(48)

123

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PUSTAKA RUJUKAN

Arikunto, S. (1998). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Aziz, A., dkk. (2009). Metodologi penelitian. Garut: YAP.

Darmadi, H. (2014). Metode penelitian pendidikan dan sosial. Bandung: Alfabeta.

Elfiky, I. (2000). Terapi NLP (neuro-linguistic programming): Menciptakan master komunikasi yang komunikatif. Jakarta: Hikmah (PT Mizan Publika).

Ghannoe. (2010). Buku pintar neuro linguistic programming. Jogjakarta: FlashBooks.

Hakim, A. (2010). Hypnosis in teaching. Jakarta: Visimedia.

Hayes, P. & Rogers, J. (2007). NLP for the quantum change. Yogyakarta: Pustaka Baca!.

Hernowo. (2006). Quantum writing: Cara cepat nan bermanfaat untuk merangsang munculnya potensi menulis. Bandung: MLC.

Kemendikbud. (2013). Bahasa Indonesia ekspresi diri dan akademik kelas X. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Keraf, G. (1981). Eksposisi dan deskripsi. Flores: Nusa Indah; Yayasan Kanisius.

Mahsun MS (2014). Teks dalam pembelajaran bahasa Indonesia k urikulum 2013. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Nurgiyantoro, B. (2009). Penilaian dalam pengajaran bahasa dan sastra. Yogyakarta: BPFE.

(49)

124

Nissa Putriza Solihatun,2015

PENERAPAN MODEL NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS

TEKS EKSPOSISI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2008). Metode penelitian pendidikan (Pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&

Gambar

Gambar 3.1
Tabel. 3.4
Tabel 3.5 Aspek Penilaian
Tabel 3.6
+3

Referensi

Dokumen terkait

Demikian surat permohonan kami, atas perhatiannya kami sampaikan terimakasih. Mengetahui

Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan,

[r]

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2010 Tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah.. Kebijakan

kecerdasan siswa dalam hal yang berkaitan dengan masalah visual dan spasial. Media diorama dalam proses pembuatannya melibatkan seluruh alat inderanya.. karena dalam

Identifikasi Drug Related Problems (DRPs) Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan Komplikasi Hipertensi Di Instalasi. Rawat Inap Rumah Sakit Umum Langsa

R-Square 0,345, maka koefisien determinasi pengaruh Kompetensi(X 1 ) dan Motivasi (X 2 )secara simultan terhadap peubah terikat Kepuasan Kerja (X 3 ) adalah 34,5% ,

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah memberikan petunjuk, rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian