UPAYA MENINGKATKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERNYANYI
(Penelitian Tindakan Kelas pada Pos Pendidikan Anak Usia Dini Raudhatul Ahlam Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi PG-PAUD FIP UPI
e
Oleh:
fuji fauziah (0703643)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK
Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)
Oleh
Fuji Fauziah 0703643
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Fuji Fauziah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Agustus 2014
UPAYA MENINGKATKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN METODE BERNYANYI
Disetujui dan Disahkan Oleh:
Pembimbing I
Leli Kurniawati, S.Pd., M.Mus.
NIP. 132 252 248
Pembimbing II
Dr. Nining Sriningsih, M.Pd. NIP. 19791211 200604 2 001
Mengetahui, Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2013 - 2014)
Oleh: FUJI FAUZIAH
0703643
Penguji I
Heny Djoehaeni, M.Si. NIP. 19700724 199802 2 001
Penguji II
Rudidanto, S.Pd., M.Si. NIP. 19746017 199903 1 003
Penguji III
I Gusti Komang Aryaprastya, M.Hum. NIP. 19770312 200812 1 001
Penguji IV
Ira Rengganis, S.Pd., M.Sn. NIP. 19800214 200812 2 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Jurusan Pedagogik
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GRAFIK... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 7
BAB II. KONSEP NILAI-NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA DINI DAN METODE BERNYANYI... 9
A. Konsep Nilai-nilai keagamaan ... 9
1. Pengertian Nilai-Nilai Keagamaan ... 2. Macam-macam Nilai-Nilai Keagamaan... 10
B. Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia Dini ... 11
1. Pengertian Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan ... 12
2. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengembangan Nilai-Nilai Keagamaan Anak ... 14
3. Pokok-pokok Materi Pengembangan Nilai-nilai Keagamaan Anak 15 C. Metode Bernyanyi………... 16
1. Pengertian Metode Bernyanyi.………... 16
2. Bentuk Metode Bernyanyi.………... 17
3. Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Bernyanyi...……... 19
BAB III. METODE PENELITIAN ... 21
A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 21
1. Lokasi Penelitian ... 21
2. Subjek Penelitian ... 21
B. Desain Penelitian ... 21
C. Metode Penelitian ... 21
D. Definisi Operasional Variabel ... 23
1. Nilai-Nilai Keagamaan... 23
2. Metode Bernyanyi ... 23
E. Instrumen Penelitian ... 24
1. Studi Dokumentasi……… .. 24
3. Wawancara………... 25
F. Prosedur………. ... 26
1. Perencanaan………... 26
2. Pelaksanaan……… ... 26
3. Pengamatan………... 26
4. Refleksi……… ... 27
G. Tektik Analisis Data ... 27
H. Validasi Data ... 28
BAB IV HASIL PENELITIAAN DAN PEMBAHASAN ... 29
A. Kondisi Objektif dan Proses Pembelajaran pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam... 29
1. Kondisi Objektif Pos PAUD Raudhatul Ahlam ... 29
2. Kegiatan Rutin Proses Pembelajaran Pos PAUD Raudhatul Ahlam... 31
3. Kegiatan Guru Pos PAUD Raudhatul Ahlam dalam Peningkatan Nilai-nilai Keagamaan Anak ... 33
4. Kondisi Nilai-nilai keagamaan Anak Pos PAUD Raudhatul Ahlam ... 33
B. Hasil Penelitian ... 36
1. Langkah-Langkah Penggunaan Metode bernyanyi dalam Meningkatkan Nilai-nilai keagamaanAnak pada Pos Pendidikan Anak Usia Dini Raudhatul Ahlam... 36
a. Siklus I ... 36
1)Siklus I Tindakan I ... 36
2)Siklus I Tindakan II... 42
b. Siklus II... 49
1)Siklus II Tindakan I... 49
2)Siklus II Tindakan II ... 54
2. Peningkatan Nilai-nilai keagamaanAnak Setelah Menggunakan Metode bernyanyi pada Pos Pendidikan Anak Usia Dini Raudhatul Ahlam ... 59
C. Pembahasan ... 61
1. Kondisi Objektif Nilai-nilai keagamaan Anaksebelum Menggunakan Metode bernyanyi pada Pendidikan Anak Usia Dini Raudhatul Ahlam... 61
2. Langkah-Langkah Penggunaan Metode bernyanyi dalam Meningkatkan Nilai-nilai keagamaanAnak pada Pendidikan Anak Usia Dini Raudhatul Ahlam... 63
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 67
A. Kesimpulan ... 67
B. Rekomendasi... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 69
LAMPIRAN ... 72
[image:7.596.113.513.102.427.2]RIWAYAT HIDUP DAFTAR TABEL Tabel Hal 4.1 Data Guru Pos PAUD Raudhatul Ahlam ... 30
4.2 Data Anak Pos PAUD Raudhatul Ahlam ... 30
4.3 Ringkasan Penilaian Nilai-nilai keagamaanAnak Sebelum Tindakan (Pra Siklus)… ... 34
4.4 Ringkasan Penilaian Nilai-nilai keagamaanSiklus I... 47
4.5 Ringkasan Penilaian Nilai-nilai keagamaanSiklus II ... 58 4.6 Ringkasan Perolehan Nilai Dan Perbandingan Dari Setiap Siklus ...
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERNYANYI
(Penelitian Tindakan Kelas pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Tahun Ajaran 2013 - 2014
Fuji Fauziah 0703643
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya nilai-nilai keagamaan anak yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, karena pada usia emas ini terjadi internalisasi nilai-nilai keagamaan yang sangat efektif diserap dan diterapkan oleh anak-anak. Permasalahan yang terjadi di Pos PAUD Raudhatul Ahlam menunjukan bahwa nilai-nilai keagamaan anak dirasa masih belum optimal. Kegiatan pembelajaran yang diberikan pada anak masih menekankan pengajaran yang berpusat pada guru, serta kurangnya media yang digunakan oleh guru untuk menunjang pembelajaran yang dapat meningkatkan nilai-nilai keagamaan anak. Hal tersebut merupakan alasan yang menjadi rumusan masalah, yaitu (1) bagaimana kondisi objektif nilai-nilai keagamaan anak sebelum menggunakan metode bernyanyi pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam Kecamatan Cileunyi?, (2) bagaimana langkah-langkah penggunaan metode bernyanyi dalam meningkatkan nilai-nilai keagamaan anak pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam Kecamatan Cileunyi?, dan (3) bagaimana peningkatan nilai-nilai keagamaan anak setelah menggunakan metode bernyanyi pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam Kecamatan Cileunyi?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK), dalam pelaksanaannya terdiri dari dua siklus. Setiap siklus diberikan dua kali tindakan dengan menggunakan indikator yang berbeda. Setiap siklus menunjukan hasil peningkatan nilai keagamaan anak. Kondisi akhir nilai-nilai keagamaan anak kelompok B di Pos PAUD Raudhatul Ahlam setelah diberikan tindakan dengan menggunakan metode bernyanyi menunjukkan peningkatan, meskipun masih ada beberapa anak yang belum mampu melakukan kegiatan sendiri dan masih memerlukan bantuan dalam proses perkembangannya.
EFFORTS TO IMPROVE RELIGIOUS VALUES IN EARLY CHILDHOOD THROUGH SINGING METHOD
This research is motivated by the importance of children religious values that indispensable in daily life, because in this golden age occurred internalization of religious values very effectively absorbed and applied by children. Problems that occur in early childhood education Post Raudhatul Ahlam showed that children religious values it is still not optimal. The learning activities are given to children still using a teacher-centered teaching, as well as the lack of media used by teachers to support learning that can improve children religious values. This is the reason that the formulation of the problem, 1) How was the objective conditions of children religious values before using singing on Early Childhood Education Post Raudhatul Ahlam Cileunyi? 2) How was the steps of singing method applicated at Early Childhood Education Post of Raudhatul Ahlam Cileunyi in order to improve religious values? 3) How was the result after using the singing method of Early Childhood Education Post of Raudhatul Ahlam Cileunyi?
The method used in this research is classroom action research. It’s consists two cycles of implementations. Each cycle is given twice action by using different indicators. Each cycle results indicate an increase in children religious values. The final condition in group B Early Childhood Education Post Raudhatul Ahlam after given the action using singing method show improvement, although there are still some children who have not been able to conduct yourself and still need help in the process of development.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa Anak Usia Dini (AUD) merupakan masa emas perkembangan
(golden age) pada individu, masa ini merupakan proses peletakan dasar pertama
terjadinya pematangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional,
konsep diri, disiplin, kemandirian, seni, moral, dan nilai-nilai agama, oleh sebab
itu dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar
pertumbuhan dan perkembangannya tercapai secara optimal. Pernyataan tersebut
sejalan dengan yang dinyatakan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 butir 14 yang menyatakan bahwa :
Pendidikan adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Menurut (Daradjat, 1995) tingkat usia kanak-kanak merupakan
kesempatan pertama yang sangat baik bagi pendidik untuk membina kepribadian
anak yang akan menentukan masa depan mereka. Penanaman nilai-nilai agama
sebaiknya dilaksanakan kepada anak pada usia pra-sekolah, sebelum mereka dapat
berpikir secara logis dan memahami hal-hal yang abstrak serta belum dapat
membedakan hal yang baik dan buruk. Agar semenjak kecil sudah terbiasa dengan
nilai- nilai kebaikan dan dapat mengenal Tuhannya yaitu Allah SWT.
Pendidikan agama diperlukan untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan
baik misalnya membaca do’a tiap kali memulai pekerjaan seperti do’a mau makan dan minum, do’a mau tidur, do’a mau pulang dan lain-lain yang biasa diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari. Secara tidak langsung anak diperkenalkan akan
Metode yang digunakan dalam menyampaikan pendidikan agama pada
anak tentu berbeda dengan metode yang dilaksanakan untuk orang dewasa. Hal ini
sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh (Daradjat, 1995): anak-anak
bukanlah orang dewasa yang kecil, kalau kita ingin agar agama mempunyai arti
bagi mereka hendaklah disampaikan dengan cara-cara lebih konkrit dengan
bahasa yang dipahaminya dan tidak bersifat dogmatik saja.
Menurut Mansur (2009:47) bayi yang dilahirkan sudah memiliki beberapa
instink, diantaranya instink keagamaan. Belum terlihatnya tindak keagamaan pada
diri anak karena beberapa fungsi kejiwaan yang menopang kematangan
berfungsinya instink itu belum sempurna. Dengan demikian pendidikan agama
perlu diperkenalkan kepada anak jauh sebelum usia 7 tahun. Artinya, jauh
sebelum usia tersebut, nilai-nilai keagamaan perlu ditanamkan kepada anak sejak
usia dini. Nilai keagamaan itu sendiri bisa berarti perbuatan yang berhubungan
antara manusia dengan Tuhan atau hubungan antar-sesama manusia.
Berkenaan dengan pendidkan agama yang akan diberikan dan ditanamkan
kedalam jiwa anak, orangtua atau pendidik harus dapat memperhatikan kondisi
anak di dalam mendidiknya, sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya.
Orang tua juga sebagai pendidik harus dapat memikirkan dan memperhatikan
tahapan-tahapan di dalam memberikan pendidikan agama pada anaknya.
Pengembangan nilai-nilai agama di Taman Kanak-kanak berkaitan erat
dengan pembentukan perilaku manusia, sikap, dan keyakinan. Berdasarkan
GBPKB TK (1994) pengembangan nilai-nilai agama untuk anak Taman
Kanak-kanak berkisar pada kegiatan kehidupan sehari-hari. Secara khusus penanaman
nilai-nilai keagamaan bagi anak Taman Kanak-kanak adalah meletakkan
dasar-dasar keimanan, kepribadian/budi pekerti yang terpuji dan kebiasaan ibadah
sesuai dengan kemampuan anak.
Melihat kompleksitasnya permasalahan anak usia dini pada beberapa
Taman Kanak-kanak, sebagian dari mereka menghadapi kesulitan dalam
pemilihan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi.
Begitupun dengan penggunaan media pembelajaran yang mendukung proses
pembelajaran masih itu-itu saja dan cenderung monoton. Ini merupakan
permasalahan yang harus diteliti dan dicari solusinya.
Begitupun dengan Pos PAUD Raudhatul ahlam, hal-hal yang menyangkut
dengan nilai-nilai keagamaan, dalam hal penanaman dan peletakkan dasar-dasar
keimanan, kepribadian/budi pekerti yang terpuji dan kebiasaan ibadah sesuai
dengan kemampuan anak masih belum nampak. Hal ini terlihat dari beberapa
anak yang masih memiliki sikap yang tidak terpuji seperti selalu berkata kasar,
saling menghina sesama teman, tidak menghormati guru, tidak menyayangi
teman. Kemudian, anak juga masih belum mampu melaksanakan kegiatan
beribadah yang sesuai dengan kemampuannya, contohnya anak-anak masih belum
mampu melaksanakan ibadah wudhu. Padahal, Pos PAUD Raudhatul Ahlam
sendiri adalah Pos Pendidikan Anak Usia Dini yang menggunakan kurikulum
standar isi non-formal yang digabungkan dengan kurikulum sendiri yang berbasis
keagamaan.
Adapun metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode bernyanyi. Karna bernyanyi merupakan salah satu kegiatan yang sangat
digemari oleh anak-anak. Hampir setiap anak sangat menikmati lagu-lagu atau
nyanyian yang didengarkan, lebih-lebih jika nyanyian tersebut dibawakan oleh
anak-anak seusianya dan diikuti dengan gerakan-gerakan tubuh yang sederhana.
Melalui nyanyian atau lagu banyak hal yang dapat kita pesankan kepada
anak-anak, terutama pesan-pesan moral dan nilai- nilai agama.
Menurut Hidayat (2005:65), penerapan metode bernyanyi adalah suatu
pendekatan pembelajaran secara nyata yang mampu membuat anak senang dan
bergembira. Anak diarahkan pada situasi dan kondisi psikis untuk membangun
jiwa yang bahagia, senang menikmati keindahan, mengembangkan rasa melalui
ungkapan kata dan nada, serta ritmik yang menjadikan suasana pembelajaran
keagamaan dan moral yang dikenalkan kepada anak tentunya tidak mudah untuk
diterima dan dipahami secara baik. Anak tidak dapat disamakan dengan orang
dewasa. Anak merupakan pribadi yang memiliki keunikan tersendiri. Pola pikir
dan kedewasaan seorang anak dalam menentukan sikap dan perilakunya juga
masih jauh dibandingkan dengan orang dewasa. Anak tidak cocok hanya
dikenalkan tentang nilai-nilai keagamaan dan moral melalui ceramah atau tanya
jawab saja. Oleh karena itu bernyanyi merupakan salah satu metode penamanan
nilai moral yang tepat untuk diberikan kepada anak usia dini.
Masih menurut Hidayat (2005:65), bernyanyi jika digunakan sebagai salah
satu metode dalam penanaman moral dapat dilakukan melalui penyisipan makna
pada syair atau kalimat-kalimat yang ada dalam lagu tersebut. Lagu yang baik
untuk kalangan anak TK harus memperhatikan kriteria sebagai berikut: a)
Syair/kalimatnya tidak terlalu panjang b) Mudah dihafal oleh anak c) Ada misi
pendidikan d) Sesuai dengan karakter dan dunia anak e.) Nada yang diajarkan
mudah dikuasai anak.
Melalui kegiatan bernyanyi suasana pembelajaran akan lebih
menyenangkan, menggairahkan, membuat anak bahagia, menghilangkan rasa
sedih, anak-anak merasa terhibur, dan lebih bersemangat, sehingga pesan-pesan
yang kita berikan akan lebih mudah dan lebih cepat diterima serta diserap oleh
anak-anak. Dengan bernyanyi potensi belahan otak kanan dapat dioptimalkan,
sehinggga pesan-pesan yang kita berikan akan lebih lama mengendap di memori
anak (ingatan jangka panjang), dengan demikian anak akan selalu ingat
pesan-pesan yang diterimanya.
Honig, dalam Masitoh dkk. (2005: 11.3) menyatakan bahwa bernyanyi
memiliki banyak manfaat untuk praktik pendidikan anak dan pengembangan
pribadinya secara luas karena : 1) bernyanyi bersifat menyenangkan, 2) bernyanyi
dapat dipakai untuk mengatasi kecemasan, 3) bernyanyi merupakan media untuk
mengekspresikan perasaan, 4) bernyanyi dapat membantu membangun rasa
dapat mengembangkan rasa humor, 7) bernyanyi dapat membantu pengembangan
keterampilan berpikir dan kemampuan motorik anak, dan 8) bernyanyi dapat
meningkatkan keeratan dalam sebuah kelompok.
Menurut Matondang (1996:129) mengatakan bahwa “bernyanyi adalah
kegiatan yang sangat menyenangkan dan kegiatan ini bisa menumbuhkan
semangat untuk mau belajar”. Melalui bernyanyi akan memotivasi anak untuk
lebih senang mempelajari nilai-nilai keagamaan. Dengan menyanyi anak menjadi
senang dan lebih mudah dalam memahami materi ajar yang disampaikan. Melalui
kegiatan ini, yakni bernyanyi anak senang sekali dan sangat antusias mengikuti
dari syair lagu tersebut. Lain halnya Widia (2008:243) menyatakan bahwa
bernyanyi adalah aktivitas musikal yang pengekspresiannya sangat pribadi karena
menggunakan alat musik yang ada pada tubuh manusia serta bersifat langsung dan
juga bernyanyi adalah ekspresi natural yang artistik.
Memperkuat hasil penelitian di atas, berdasarkan hasil observasi awal di
Pos PAUD Raudhatul Ahlam Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung,
ditemukan bahwa upaya untuk memfasilitasi anak dalam meningkatkan nilai-nilai
keagamaan masih belum nampak. Terlihat dari pemilihan metode pembelajaran
yang digunakan oleh guru, yang belum mampu membantu meningkatkan
perkembangan nilai keagamaan anak. Salah satu alasannya yaitu guru jarang
menggunakan metode pembelajaran yang menarik. Pemilihan media dalam
pembelajarannya pun dirasakan masih kurang bervariasi.
Metode pembelajaran yang sering digunakan oleh guru-guru di Pos PAUD
Raudhatul Ahlam yaitu metode ceramah dan tanya jawab. Dalam hal ini guru
yang lebih aktif, dan murid terkesan lebih pasif. Sehingga suasana belajar pun
cenderung monoton, statis dan kurang berkembang.
Adapun kurikulum yang digunakan di sekolah ini adalah kurikulum
Standar isi PAUD tahun 2007 yang dipadukan dengan kurikulum sendiri. Sejauh
yang tidak sesuai dengan kemampuan anak, dan pemilihan metode yang kurang
tepat.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini memfokuskan pada
kajian “Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia Dini Melalui Metode Bernyanyi”, dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas
pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam, Kp. Tagog RT 08 RW 03 Desa Cimekar
Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung tahun ajaran 2013– 2014.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini, dituangkan ke dalam pertanyaan
penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi objektif nilai-nilai keagamaan anak sebelum
menggunakan metode bernyanyi pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam,
Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung?
2. Bagaimana langkah-langkah penggunaan metode bernyanyi dalam
meningkatkan nilai-nilai keagamaan anak pada Pos PAUD Raudhatul
Ahlam, Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung?
3. Bagaimana peningkatan nilai-nilai keagamaan anak setelah menggunakan
metode bernyanyi pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam, Kecamatan Cileunyi
Kabupaten Bandung?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui kondisi objektif nilai-nilai keagamaan anak sebelum
menggunakan metode bernyanyi pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam,
Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah penggunaan metode bernyanyi dalam
meningkatkan nilai-nilai keagamaan pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam,
3. Untuk mengetahui peningkatan nilai-nilai keagamaan anak setelah
menggunakan metode bernyanyi pada Pos PAUD Raudhatul Ahlam.
Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Anak
Manfaat yang dapat diambil dari penulisan ini bagi anak khususnya adalah
diharapkan anak dapat mengatasi berbagai kecemasan yang dihadapinya,
mengekspresikan perasaannya, membangun rasa percaya dirinya, serta dapat
membantu meningkatkan perkembambangan nilai-nilai agamanya..
2. Bagi guru
Penulisan skripsi ini diarahkan untuk memberikan sumbangan pemikiran
dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuannya mengenai berbagai model,
pendekatan, dan strategi pembelajaran bagi anak, serta memberikan salah satu
solusi untuk meningkatkan nilai-nilai keagamaan kepada para anak didiknya.
3. Bagi sekolah
Manfaat yang dapat diambil bagi sekolah, diharapkan mampu bekerjasama
dengan guru kelas untuk memperbaiki permasalahan dalam pengembangan
seluruh aspek perkembangan anak. Selain itu dapat memberikan masukan kepada
sekolah tentang penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, sehingga dapat meningkatkan keprofesionalan seorang staf
pengajar atau guru.
E. Struktur Organisasi Skripsi
Untuk memahami tahapan-tahapan dalam penulisan skripsi ini
maka perlu adanya struktur organisasi yang berfungsi sebagai pedoman
Bab 1 berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang,
identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
struktur organisasi. Latar belakang penelitian dimaksudkan untuk menjelaskan
alasan peneliti melaksanakan penelitian, pentingnya masalah itu untuk diteliti, dan
pendekatan untuk menyelesaikan masalah. Identifikasi dan perumusan masalah
menjelaskan tentang analisis dan rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk
pernyataan. Tujuan penelitian menyajikan tentang hasil yang ingin dicapai setelah
penelitian selesai dilakukan. Tujuan penelitian di rumuskan dalam bentuk kalimat
kerja operational. Manfaat penelitian diharapkan dapat memberikan kegunaan
baik bagi anak, guru, peneliti sendiri dan peneliti yang lain.
Bab II berisi kajian pustaka. Kajian pustaka menjelaskan landasan
teoritik dalam menyusun rumusan masalah dan tujuan.
Bab III berisi tentang penjelasan rinci tentang metode yang akan
digunakan dalam penelitian yang terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, metode
penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, serta analisis data
penelitian.
Bab IV berisi tentang hasil penelitian dari analisis data untuk
menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, serta pembahasan
yang dikaitkan dengan kajian pustaka.
Bab V merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan dan
saran yang menyajikan tentang penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap
analisis temuan penelitian. Daftar pustaka memuat semua sumber yang pernah
BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Pos PAUD DT Raudhatul
Ahlam Kp. Tagog RT 08 RW 03 Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi
Kabupaten Bandung. Waktu penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran
2013/2014.
2. Subjek penelitian
Subjek penelitian yang diteliti dan diamati adalah anak
kelompok B1 Pos PAUD DT Raudhatul Ahlam Kecamatan Cileunyi
Kabupaten Bandung tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 11 orang
anak, terdiri dari 5 orang anak laki-laki dan 6 orang anak perempuan.
B. Desain Penelitian
Pemilihan riset aksi Model John Elliot dianggap sudah lebih detail dan
rinci. Dikatakan demikian, karena didalam setiap siklus dimungkinkan terdiri
dari beberapa aksi yaitu antara 3-5 aksi (tindakan). Sementara itu, setiap aksi
memungkinkan terdiri dari beberapa langkah, yang terealisasi dalam bentuk
kegiatan belajar-mengajar. Maksud disusunnya secara terinci pada PTK
Model John Elliot ini, agar terdapat kelancaran yang lebih tinggi antara
taraf-taraf didalam pelaksanaan aksi atau proses belajar-mengajar.
Siklus dilaksanakan secara berkesinambungan hingga peneliti
mendapatkan solusi untuk memecahkan permasalahan yang muncul secara
optimal, sehingga proses pembelajaran dapat meningkat ke arah yang lebih
baik lagi.
Penelitian ini dilakukan atas dasar permasalahan yang muncul pada Pos
PAUD DT Raudhatul Ahlam yang bertujuan untuk membantu meningkatkan
hasil dan proses pembelajaran di dalam kelas khususnya untuk meningkatkan
nilai- nilai keagamaan pada peserta didik.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau Classroom
Action Research (CAR), yang berusaha mengkaji dan merefleksi suatu
pendekatan pembelajaran dengan tujuan meningkatkan hasil dan proses
pembelajaran di dalam kelas. Action Research termasuk penelitian kualitatif
walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. Menurut
Kemmis dan Mc Taggart (Muslihuddin, 2009 : 6) menyatakan bahwa PTK
adalah suatu bentuk refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan (guru,
anak atau kepala sekolah) dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan)
untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran. Lebih lanjut dijelaskan oleh
Harjodipuro (Muslihuddin, 2009 : 6) bahwa PTK adalah suatu pendekatan
untuk memperbaiki pendidikan melalui perubahan, dengan mendorong para
guru untuk memikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap
praktik tersebut serta memilki keinginan untuk mengubahnya.
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kolaboratif antara peneliti dengan guru, dimana penelitiannya dilakukan
dengan keterlibatan peneliti sebagai pengumpul data, penafsir data, pemakna
data, dan pelopor temuan, serta guru sebagai pelaksana tindakan. Tujuan
pelaksanaan tindakan ini yaitu meningkatkan kualitas pembelajaran dan
mengatasi permasalahan melalui penggunaan metode bernyanyi untuk
meningkatkan nilai-nilai keagamaan anak usia dini.
Adapun siklus tindakan yang akan dilakukan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1
(Riset Aksi Model John Elliot)
D. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: (1) Nilai-nilai Keagamaan dan (2) Metode Bernyanyi.
1. Nilai-nilai Keagamaan
Pengembangan nilai-nilai agama di Taman kanak-kanak berkaitan
erat dengan pembentukan perilaku manusia, sikap, dan keyakinan.
Berdasarkan Garis Besar Prorgam Kegiatan Belajar Taman Kanak-kanak
(1994) pengembangan nilai-nilai agama untuk anak taman kanak-kanak
Pelaksanaan
Perencanaan
Siklus 1 Pengamatan
Refleksi
Pelaksanaan
Perencanaan Siklus 2 Pengamatan
[image:20.596.140.483.181.494.2]adalah meletakan dasar-dasar keimanan, kepribadian/budi pekerti yang terpuji
dan kebiasaan ibadah dengan kemampuan anak.
2. Metode bernyanyi
Depdikbud (1991:1) Metode bernyanyi adalah metode
pengajaran yang dilakukan dengan cara berdendang, dengan
menggunakan suara yang merdu, nada yang enak didengar dan kata-kata
yang mudah dihapal.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan metode bernyanyi
adalah metode mengajar yang menekankan pada kata-kata yang dilagukan
dengan suasana menyenangkan sehingga anak tidak jenuh dalam mengikuti
pembelajaran.
E. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka
harus ada alat ukur yang baik. Adapun instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini ialah :
1. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi meupakan pengkajian terhadap peristiwa, objek, dan
tindakan yang direkam dalam format tulisan, visual (foto) atau Audio-Visual
(handycam). Menurut kamus umum bahasa Indonesia, seperti yang
diungkapkan oleh (Tn. 2008) arti dari kata “dokumentasi“, adalah sesuatu
yang tertulis, tercetak atau terekam yang dapat dipakai sebagai bukti atau
keterangan. Jadi dapat dikatakan bahwa dokumentasi merupakan suatu
teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.
Dokumen-dokumen tersebut dikumpulkan dan dianalisis sebagai bahan laporan
penelitian. Analisis dapat disajikan dalam kutipan utuh dan dalam bentuk
diperoleh melalui kegiatan pembelajaran pengembangan nilai-nilai
keagamaan melalui penggunaan metode bernyanyi, yaitu foto setiap aktivitas
yang dilakukan selama penelitian berlangsung, lembar hasil observasi dan
lembar hasil wawancara sebagai hasil instrumen pengumpul data. Sehingga
dengan dokumen-dokumen tersebut diharapkan penelitian tindakan kelas ini
memiliki kreadibilitas yang cukup tinggi.
2. Observasi
Observasi adalah teknik pengambilan data yang mengoptimalkan
kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak
sadar, kebiasaan, dan sebagainya. Arikunto (Puspita, 2009: 52)
mengemukakan bahwa observasi adalah semua bentuk penerimaan data yang
dilakukan dengan merekam kejadian, menghitung, mengukur dan mencatat.
Catatan observasi dipergunakan untuk mengetahui peningkatan nilai-nilai
keagamaan anak, respon anak terhadap apa yang dilakukan oleh guru dalam
hal ini ketika guru menggunakan metode bernyanyi, sikap anak pada saat
pembelajaran, cara guru menggunakan metode bernyanyi, dan sikap guru
terhadap anak.
Lembar observasi sebagai alat observasi yang digunakan untuk
memperoleh data tentang aktivitas anak selama penelitian berlangsung, serta
sebagai fasilitas dan sumber belajar yang mendukung dalam penerapan
metode bernyanyi dengan membubuhkan tanda checklist (v) pada lembar
observasi yang telah disiapkan. Jenis observasi yang dilakukan dalam
penelitian tindakan kelas ini adalah observasi non partisipatif yang hanya
mengamati dan mencatat semua perilaku anak dan guru dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan metode bernyanyi untuk meningkatkan
nilai- nilai keagamaan anak usia dini.
Menurut S. Margono (Tn, 2009) wawancara (interview) adalah alat
pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara
lisan untuk dijawab secara lisan pula. Ciri utama interview adalah kontak
langsung antara pencari informasi (interviewer) dan sumber informasi
(interviewee). Wawancara atau interview adalah sebuah dialog yang
dilakukan oleh pewawancara (peneliti) untuk memperoleh informasi dari
yang diwawancara, Arikunto (Puspita, 2009 : 54). Wawancara dilakukan
diluar kegiatan pemebelajaran dengan menggunakan pedoman wawancara.
Wawancara digunakan untuk mempertegas dan melengkapi data yang
diperoleh melalui observasi dan dokumentasi melalui wawancara diharapkan
data yang diperoleh benar-benar menggambarkan kejadian sesuai dengan
keadaan sebenarnya. Harapan lainnya melalui wawancara ini adalah
diperolehnya data yang masih dirasakan kurang lengkap atau belum terjaring
melalui observasi dan dokumentasi.
F. Prosedur
1. Perencanaan (Planning)
a. Membuat skenario pembelajaran dengan membuat perencanaan tertulis untuk
kegiatan pembelajaran yang berupa Satuan Kegiatan Harian (SKH).
b. Mempersiapkan fasilitas berupa media untuk digunakan dalam pelaksanaan
metode bernyanyi untuk meningkatkan nilai-nilai keagamaan.
c. Mempersiapkan instrumen, merekam dan menganalisis data dari hasil proses
dan hasil pelaksanaan,
d. Membuat pedoman observasi untuk mengamati proses dan hasil tindakan,
lembar wawancara untuk Kepala Sekolah dan guru,
e. Melakukan pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan metode bernyanyi
dalam meningkatkan nilai- nilai keagamaan anak.
2. Pelaksanaan
disertai dengan kegiatan observasi. Pelaksanaan meliputi melaksanakan
kegiatan penggunaan metode bernyanyi dalam meningkatkan nilai-nilai
keagamaan anak.
3. Pengamatan
Pengamatan merupakan kegiatan mengamati yang dilakukan oleh
pengamat ketika proses berlangsung. Tahap pengamatan dilakukan ketika
proses pembelajaran berlangsung dengan mengacu kepada instrumen, dan
berfungsi untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana
tindakan serta untuk mengetahui peningkatan nilai-nilai keagamaan anak
melalui pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung mulai dari siklus I,
siklus II, dan siklus berikutnya yang dapat menghasilkan perubahan yang
diinginkan serta yang terpenting adalah pengamatan ini diharapkan dapat
mengenali dan merekam dengan lengkap gelaja-gejala yang direncanakan dan
yang tidak direncanakan, yang bersifat mendukung maupun menghambat
efektivitas tindakan.
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan mengkaji semua informasi yang
diperoleh dari penelitian. Kegiatan refleksi dilaksanakan secara kolaboratif
antara peneliti dengan guru untuk mendiskusikan hasil dari kegiatan yang
sudah dilakukan. Pada bagian refleksi dilakukan analisis data mengenai
proses, masalah dan hambatan yang dijumpai dan dilanjutkan dengan refleksi
terhadap dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Proses refleksi ini
memegang peran yang sangat penting dalam menentukan suatu keberhasilan
PTK. Pelaksanaan refleksi diusahakan tidak boleh lebih dari 24 jam, artinya
begitu selesai observasi atau pengamatan langsung diadakan refleksi bersama
kolaborator.
Analisis data merupakan usaha (proses) memilih, memilah,
membuang dan menggolongkan data. Teknis analisis data dalam penelitian
ini berlangsung dari awal penelitian yaitu mulai dari observasi, perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, sampai refleksi terhadap tindakan. Kegiatan
pengumpulan dan analisis data yang benar serta tepat merupakan jantungnya
penelitian. Data yang diperoleh melalui tiga tahap yaitu reduksi data, paparan
data dan penyimpulan, (Novaria, 2010 : 75).
1. Reduksi data, merupakan proses penyederhanaan yang dilakukan melalui
penyeleksian dan pemfokusan terhadap masalah menjadi informasi yang
bermakna.
2. Paparan data, merupakan proses penampilan secara sederhana dalam bentuk
paparan naratif.
3. Penyimpulan, merupakan proses pengambilan intisari dari sajian data yang
singkat, padat namun mengandung pengertian yang luas.
H. Validitas Data
Validitas merupakan salah satu syarat penting dalam pelaksanaan
seluruh jenis penelitian termasuk dalam penelitian tindakan kelas. Practical
validity yaitu validitas praktis yang bersyaratkan seluruh anggota kelompok
penelitian tindakan mengakui dan menyakini alat yang digunakan dalam
penelitian tindakan kelas layak digunakan. Hasil dari analisis data penelitian
divalidasi melalui teknik triangulasi dan member – check.
1. Teknik triangulasi memungkinkan untuk mendapatkan informasi dari sumber
lain mengenai kebenaran tentang data penelitian melalui kegiatan diskusi
yang dilakukan setiap akhir pelaksanaan tindakan. Sumber lain yang dapat
digunakan untuk konfirmasi hasil penelitian adalah guru kelas dan anak yang
dilihat langsung dalam penelitian.
2. Teknik member – check dilakukan untuk mengecek kebenaran dan kesahihan
data, adapun untuk menunjang hasil data penelitian divalidasi dengan cara
mengkonsultasikan hasil temuan kepada para ahli (expert opinion), dalam hal
ini peneliti mengkonsultasikannya kepada pembimbing untuk mendapatkan
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari berbagai temuan di Pos
PAUD Raudhatul Ahlam dijadikan dasar untuk menarik kesimpulan, maka dari
itu akhirnya penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan penelitian yaitu
sebagai berikut :
1. Kondisi awal nilai-nilai keagamaan anak di kelompok B masih belum
nampak. Hal ini ditunjukkan dengan hal-hal sebagai berikut:
a. Kebiasaan anak yang kurang memiliki rasa sayang terhadap sesama
ciptaan Allah, sehingga mereka kerap saling menggangu, saling
menghina, berkata tidak sopan dan kasar. Anak-anak juga belum bisa
melakukan kegiatan ibadah secara berurutan, dan juga masih ada
beberapa anak yang belum bisa membaca do’a sebelum melakukan
kegiatan.
b. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru, belum mampu
membantu meningkatkan nilai-nilai keagamaan anak. Salah satu
alasannya yaitu guru jarang menggunakan metode pembelajaran yang
menarik. Pemilihan metode dan teknik dalam pembelajaran pun
dirasakan masih kurang bervariasi. Selama kegiatan pembelajaran
berlangsung khususnya untuk meningkatkan nilai-nilai keagamaan
anak, guru sering menggunakan metode ceramah, bercakap-cakap dan
metode tanya jawab.
2. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan metode PTK (Penelitian Tindakan Kelas), dimana
pelaksanaannya terdiri dari 2 siklus dan dalam satu siklus terdiri dari 2
3. Kondisi akhir nilai-nilai keagamaan anak usia dini pada Pos PAUD
Raudhatul Ahlam mengalami perubahan dan peningkatan yang cukup
baik. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil penelitian berdasarkan kriteria
penilaian anak mampu melakukan sendiri tanpa bantuan (M) sebesar
89,09% dan anak belum mampu melakukan sendiri dan harus dibantu
(BM) sebesar 10.91%. Perkembangan tersebut dapat disimpulkan bahwa
penggunaan metode bernyanyi dapat meningkatkan nilai-nilai keagamaan
anak.
B. Rekomendasi
Mengacu pada hasil temuan penelitian, peneliti akan mengemukakan
beberapa rekomendasi yang diharapakan dapat dijadikan masukan bagi
pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan anak usia dini khususnya di Pos PAUD
Raudhatul Ahlam. Adapun rekomendasi tersebut antara lain ditujukan :
1. BagiAnak
a. Pembelajaran akan lebih bermakna dengan adanya keterpaduan antara
bentuk pengajaran klasikal dan individual.
2. Bagi Guru PAUD
a. Menjadikan metode bernyanyi sebagai salah satu alternatife untuk
meningkatkan nilai-nilai keagamaan anak.
3. Pihak Sekolah
a. Penyediaan alat dan sumber belajar yang lebih ditingkatkan lagi, agar
kegiatan belajar anak lebih terfasilitasi dengan baik dan anak semakin
antusias dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
b. Pihak sekolah sebaiknya bekerjasama dengan orang tua serta
masyarakat sekitar untuk memberikan dukungan untuk pengembangan
nilai-nilai keagamaan dengan cara memberikan sumber dan media
pembelajaran, serta orang tua juga harus terus memberikan stimulasi
bagi anak untuk membantu meningkatkan nilai-nilai keagamaan anak.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan bagi peneliti selanjutnya berusaha untuk mencari alternatif
dalam mengatasi permasalahan yang ada dengan pendekatan, metode, teknik,
media atau strategi yang lain agar dapat memberikan masukan-masukan yang
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Achmad (1984). Pendidikan Bahasa di TK. Jakarta: Depdikbud.
Aqib, Zainal (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Trama Widya.
Daradjat, Zakiyah (2009). Ilmu Jiwa Agama. Jakarta: Bulan Bintang.
Dharma, .(2008).Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya.[Online].Makalah. Tersedia :http://modultotpengawas.fileave.com (7 November 2010)
Dikti.(2003). Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
Depdikbud, (1991). Pedoman Guru Bidang Pengembangan Kemampuan
Berbahasa di Taman Kanak-kanak, (Jakarta : Proyek Pembinaan Taman
Kanak-kanak).
Gunawan, E. (2009). Macam-Macam Metode Pembelajaran.[Online].Blog.
Tersedia :http://nilaieka.blogspot.com (13 Desember 2012).
Hidayat, Otib Satibi, (2005) Metode Pengembangan Moral dan Nilai-Nilai
Agama. Jakarta: Universitas Terbuka.
Imam Musbikin. (2007). Mendidik Anak Kreatif ala Einstein. Yogyakarta: PT. Mitra Pustaka.
Jamalus. (1988). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Depdikbud.
Mahmud, A.T. (1996) Musik Anak I dan II, Jakarta: Depdikbud.
Mansur (2009). Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Masitoh, et al. (2005). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak -kanak. Jakarta :Departemen Pendidikan Nasional.
Matondang, Elisabeth Marsaulina (1996). Jurnal Pendidikan Bpk. Tangerang.
Muhtadi, Ali (2011). Penanaman Nilai-Nilai Agama Islam dalam Pembentukan
Sikap dan Perilaku Siswa SDIT Luqman al-Hahim. Jurnal UNY,
Yogyakarta.
Nuraidah, I. (2009). “Penerapan Metode bernyanyi Untuk Meningkatkan
Keterampilan Social Anak”.Skripsi.Program Studi PG PAUD UPI.Tidak diterbitkan.
Nurcholish Majdjid, (2000). Masyarakat Religius Membumikan Nilai-Nilai Islam
Dalam Kehidupan Masyarakat, Jakarta.
Rohmat Mulyana, (2004). Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung: Alvabeta.
Solehudin, M. (1997). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung : IKIP Bandung.
Toto Suryana, Af, A.,dkk. (1996). Pendidikan Agama Islam: Untuk Perguruan Tinggi. Bandung: Tiga Mutiara.
Yudha, A. (2009). Kenapa Guru Harus Kreatif. Bandung :Mizan Media Utama
Wijanarko, J. (2010). Cetakan ke-5.Multiple Intelligence Anakcerdas, ceria,
berakhlah. Banten : PT. Happy Holy Kids.
Wiyono, E.DanSetiono, W. (2009). Apakah Anda Ingin Menemukan Potensi
. (2008). Jenis-Jenis Dokumentasi Pembelajaran.[Online].Artikel. Tersedia: http//pembelajaranguru.wordpress.com(26 Mei 2013)
. (2008). Nilai-nilai keagamaan.[Online].Artikel.
Tersedia: http//uripsantoso.wordpress.com (24 Juli 2013)
. (2009). Skripsi Penerapan Metode bernyanyi Dalam Meningkatkan Aspek
Kelompok : B Sub tema : Malaikat
Indicator Perkembangan Konsep/Materi Kegiatan Alat Dan
Bahan Penilaian Mengucapkan salam
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan
kegiatan
I. Kegiatan awal Mengucapkan salam
Duduk rapih dan teratur
Berdoa
Hafalan surat pendek
Guru menyambut anak
Mengajak anak untuk duduk rapih dan terpisah antara anak
laki-laki dan perempuan
Pembiasaan
Guru dan anak
Menaati peraturan yang ada di sekolah
Absen Guru membaca buku absen Guru
Dapat mengenal Ciptaan Tuhan
Anak dapat mengetahui
makhluk-makhluk Ciptaan
Tuhan
Bercakap-cakap dan tanya jawab tentang Malaikat Ciptaan
Tuhan.
Bercakap-cakap tentang tugas-tugas malaikat.
Guru dan anak
Melakukan eksplorasi dengan berbagai media
dan kegiatan
II.Kegiatan Inti
Menyanyikan lagu sesuai dengan tema.
Guru memberikan nyanyian / lagu kepada anak dengan judul
“Malaikat”
yang bertuliskan nama-nama
Malaikat di buku gambar.
lem dan buku
gambar
Melakukan gerakan
beribadah secara berurutan
Mau bergaul dengan teman
III. Istirahat & Shalat Berwudhu
Shalat asar berjama’ah
Bermain bebas
Guru memberikan contoh berwudhu
Anak-anak dilibatkan untuk melaksanakan shalat
bersama-sama / berjama’ah
Bangga terhadap hasil karyanya sendiri
IV. Kegiatan Akhir
Tanya Jawab tentang kegiatan yang telah dilaksanakan hari ini
Maumenunjukkan hasil
karyanya
Guru mengajak anak untuk mengingat kembali kegiatan
yang sudah dilakukan hari ini
Guru dan anak
Bandung, 14 Oktober 2013
Mengetahui
[image:34.792.74.720.74.390.2]Rencana Kegiatan Harian
Hari / Tangga : Selasa, 15 Oktober 2013 Tema : Ibadah
Kelompok : B Sub tema : Berwudhu
Indicator Perkembangan Konsep/Materi Kegiatan Alat Dan
Bahan Penilaian Mengucapkan salam
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan
kegiatan
V.Kegiatan awal Mengucapkan salam
Duduk rapih dan teratur
Berdoa
Hafalan surat pendek
Guru menyambut anak
Mengajak anak untuk duduk rapih dan terpisah antara anak
laki-laki dan perempuan
Pembiasaan
Guru dan anak
Menaati peraturan yang ada di sekolah
Absen Guru membaca buku absen Guru
Melakukan gerakan
beribadah secara berurutan
Anak dapat mengucapkan
bacaan atau do’a wudlu
Anak dapat mengetahui
susunan berwudhu
Bercakap-cakap dan tanya jawab tentang berwudhu
dengan berbagai media
dan kegiatan
Menyanyikan lagu sesuai dengan tema.
Menempel susunan gambar orang yang berwudhu
lagu kepada anak dengan judul
“Fardhu Wudhu”
Guru memberikan instruksi tentang kegiatan hari ini.
Gambar
susunan orang
berwudhu, lem
kertas dan
buku gambar
Melakukan gerakan
beribadah secara berurutan
Mau bergaul dengan teman
VII.Istirahat & Shalat Berwudhu
Shalat asar berjama’ah
Bermain bebas
Guru memberikan contoh
berwudhu
Anak-anak dilibatkan untuk melaksanakan shalat
bersama-sama / berjama’ah
Bangga terhadap hasil karyanya sendiri
VIII. Kegiatan Akhir
Tanya Jawab tentang kegiatan yang telah dilaksanakan hari ini
Maumenunjukkan hasil
karyanya
Guru mengajak anak untuk mengingat kembali kegiatan
yang sudah dilakukan hari ini
[image:36.792.76.718.69.477.2]Kepala Sekolah
(Asep Ahmad R.)
Rencana Kegiatan Harian
Hari / Tangga : Senin, 21 Oktober 2013 Tema : Ciptaan Tuhan
Kelompok : B Sub tema : Malaikat
Indicator Perkembangan Konsep/Materi Kegiatan Alat Dan
Bahan Penilaian Mengucapkan salam
Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan
kegiatan
IX. Kegiatan awal Mengucapkan salam
Duduk rapih dan teratur
Berdoa
Hafalan surat pendek
Guru menyambut anak
Mengajak anak untuk duduk rapih dan terpisah antara anak
laki-laki dan perempuan
Pembiasaan
Guru dan anak
Menaati peraturan yang ada di sekolah
Tuhan Tuhan.
Bercakap-cakap tentang tugas-tugas malaikat.
Melakukan eksplorasi dengan berbagai media
dan kegiatan
X.Kegiatan Inti
Menyanyikan lagu sesuai dengan tema.
Menyusun nama-nama
Malaikat beserta tugasnya.
Guru memberikan nyanyian / lagu kepada anak dengan judul
“Malaikat”
Guru memberikan instruksi tentang kegiatan hari ini.
Guru dan anak
Buku gambar,
kertas
berwarna, lem
kertas.
Melakukan gerakan
beribadah secara berurutan
Mau bergaul dengan teman
XI. Istirahat & Shalat Berwudhu
Shalat asar berjama’ah
Bermain bebas
Guru memberikan contoh berwudhu
Anak-anak dilibatkan untuk melaksanakan shalat
bersama-sama / berjama’ah
Bangga terhadap hasil
XII.Kegiatan Akhir
karyanya
Bandung, 21 Oktober 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah
(Asep Ahmad R.)
Rencana Kegiatan Harian
Hari / Tangga : Selasa, 22 Oktober 2014 Tema : Ibadah
Kelompok : B Sub tema : Berwudhu
Indicator
Perkembangan Konsep/Materi Kegiatan
Alat Dan
Bahan Penilaian Mengucapkan salam
Berdoa sebelum dan
sesudah melaksanakan
kegiatan
XIII. Kegiatan awal Mengucapkan salam
Duduk rapih dan teratur
Berdoa
Hafalan surat pendek
Guru menyambut anak
Mengajak anak untuk duduk rapih dan terpisah antara anak
laki-laki dan perempuan
Pembiasaan
Dapat mengenal Ciptaan Tuhan
Anak dapat mengetahui
makhluk-makhluk Ciptaan
Tuhan
Bercakap-cakap dan tanya jawab tentang Malaikat Ciptaan
Tuhan.
Bercakap-cakap tentang tugas-tugas malaikat.
Guru dan anak
Melakukan eksplorasi dengan berbagai media
dan kegiatan
XIV. Kegiatan Inti
Menyanyikan lagu sesuai dengan tema.
Mewarnai gambar orang
berwudhu
Guru memberikan nyanyian / lagu kepada anak dengan judul
“Malaikat”
Guru memberikan instruksi tentang kegiatan hari ini.
Guru dan anak
Gambar
susunan orang
berwudhu dan
pensil warna
Melakukan gerakan
beribadah secara berurutan
Mau bergaul dengan teman
XV.Istirahat & Shalat Berwudhu
Shalat asar berjama’ah
Bermain bebas
Guru memberikan contoh berwudhu
Anak-anak dilibatkan untuk melaksanakan shalat
[image:40.792.69.726.68.498.2]karyanya sendiri yang telah dilaksanakan hari ini
Maumenunjukkan hasil
karyanya
mengingat kembali kegiatan
yang sudah dilakukan hari ini
Bandung, 22 Oktober 2013
Mengetahui
Kepala Sekolah