• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR BERSKALA DI SMK NEGERI 12 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR BERSKALA DI SMK NEGERI 12 BANDUNG."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN

ALAT UKUR BERSKALA

DI SMK NEGERI 12 BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Teknik Mesin

Oleh:

Faris Fauzi E.0551.0902326

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2014

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN

ALAT UKUR BERSKALA

DI SMK NEGERI 12 BANDUNG

Oleh FarisFauzi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan TeknologidanKejuruan

© FarisFauzi2014

Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2014

(3)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

FARIS FAUZI E.0551.0902326

PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN

ALAT UKUR BERSKALA DI SMK NEGERI 12 BANDUNG

Bandung, Desember 2013

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

DOSEN PEMBIMBING I

Dr. Dedi Rohendi, MT NIP. 19670524 199302 1 001

DOSEN PEMBIMBING II

Drs. Yayat, M.Pd NIP. 19680501 199302 1 001

Mengetahui,

KETUA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(4)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Faris Fauzi (E.0551.0902326): Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala di SMK Negeri 12 Bandung

Permasalahan dalam penelitian ini adalah masih banyaknya siswa yang memiliki nilai dibawah KKM pada kompetensi dasar menggunakan alat ukur berskala, ketersediaan fasilitas pembelajaran (alat ukur) sangat terbatas, belum adanya media yang memadai dan menunjang PBM, serta kompetensi yang harus dikuasai siswa cukup banyak. Permasalahan tersebut menjadi salah satu alasan menggunakan media animasi pada proses pembelajaran. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui: 1) peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan media animasi, 2) respon siswa mengenai penggunaan media animasi pada proses pembelajaran. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuasi eksperimen, dengan subjek penelitian 30 orang siswa dari dua kelas berbeda yaitu kelas X-A dan kelas X-B yang diambil secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu

pretest, posttest, angket, dan lembar judgement. Hasil uji prasyarat untuk pretest, posttest menunjukkan kedua kelas homogen, dan berdistribusi normal. Hasil

pengujian hipotesis pada kelas kontrol didapat rata-rata N-Gain= 0,19 yang berada pada kategori rendah, sedangkan pada kelas eksperimen rata-rata N-Gain= 0,58 yang berada pada ketegori sedang. Uji hipotesis dengan menggunakan uji-t diperoleh pembelajaran dengan media animasi lebih baik daripada pembelajaran dengan handout, sedangkan untuk respon siswa didapat skor sebesar 87% yang berada pada kriteria tinggi.

(5)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Faris Fauzi (E.0551.0902326): The Use of Animated Media to Improve

Students’ Comprehension in Basic Competence of Using Scale Measure Tool at SMK Negeri 12 Bandung

The background of this study is the fact that there were still lots of students who have got scores below KKM standard in basic competence of using scale measure tool, limited learning facility (measure tool), unavailability of teaching and learning media, and high portion of competences that students need to master. The problems mentioned become reasons to use animation media in learning process

to increase students’ comprehension. The aim of this study are: 1) the differences

in students’ comprehension by using animation media, 2) to know students’

responses toward the use of animation media. The method used is quasi-experimental method, with 30 students from two different classes as subjects which are X-A and X-B that have taken by purposive sampling. The instruments used are pretest, posttest, questionnaire, and judgment sheets. The results of pretest showed that two classes were similar, for pretest, posttest, and N-gain have taken with normal distribution. The average result from control class was N-gain=0.19 in low category, whereas experiment class was N-gain=0.58 in medium category. The hypotheses with t-test showed that the result of using animation media is better than using handouts, and students’ responses are 87% in high criteria.

(6)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

UCAPAN TERIMA KASIH ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3Rumusan Masalah ... 6

1.4Pembatasan Masalah ... 6

1.5Penjelasan Istilah ... 6

1.6 Tujuan Penelitian ... 7

1.7 Manfaat Penelitian ... 7

1.8 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar ... 9

2.2 Hasil Belajar ... 10

2.3 Pembelajaran Berbasis Multimedia ... 10

2.4 Media Pembelajaran ... 12

2.4.1 Definisi Media Pembelajaran ... 12

2.4.2 Jenis-Jenis Media Pembelajaran ... 13

2.4.3 Fungsi Media Pembelajaran ... 14

(7)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.4.5 Ciri-Ciri Media Pembelajaran ... 17

2.4.6 Prinsip Media Pembelajaran ... 18

2.4.7 Nilai Media Pembelajaran ... 18

2.5 Mekanisme Pemilihan dan Pengembangan Media Pembelajaran ... 19

2.6 Kriteria Untuk Menilai Keefektifan Media Pembelajaran ... 19

2.7 Model Multimedia ... 20

2.8 Sistem Evaluasi Pembelajaran ... 23

2.8.1 Pengertian Evaluasi Pembelajaran ... 23

2.8.2 Jenis Evaluasi Pembelajaran ... 23

2.8.3 Jenis-Jenis Alat Evaluasi Pembelajaran ... 24

2.9 Mengukur Menggunakan Alat Ukur Berskala ... 24

2.10 Penelitian – Penelitian Relevan ... 25

2.11 Kerangka Pemikiran ... 26

2.12 Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengembangan Multimedia ... 27

3.2 Metode Penelitian... 28

3.3 Desain Penelitian ... 28

3.4 Prosedur Penelitian... 29

3.5 Paradigma Penelitian ... 32

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 33

3.8 Instrumen Penelitian... 33

3.9 Pengujian Instrumen ... 36

3.10 Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 45

4.2 Analisis Data ... 55

(8)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 61 5.2 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA

(9)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel

1.1. Nilai US Mengukur Menggunakan Alat Ukur Kelas X PPU SMKN 12

Bandung ... 2

3.1. Nonequivalent Control Group Design ... 29

3.2. Kisi-Kisi Penilaian Media Untuk Ahli Materi ... 34

3.3. Kisi-Kisi Penilaian Media Untuk Ahli Media ... 35

3.4 Kisi-Kisi Respon Siswa ... 35

3.5 Tingkat Validitas ... 37

3.6 Klasifikasi Reabilitas ... 38

3.7 Kriteria Penafsiran Tingkat Kesukaran Soal ... 39

3.8 Koefisien Daya Pembeda ... 40

3.9 Kriteria Respon Siswa ... 40

3.10 Persiapan Uji Normalitas ... 41

3.11 Kriteria N-Gain ... 42

4.1 Data hasil pretest, posttest, N-Gain ... 53

(10)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Contoh Flowchart PBK Model Simulasi ... 22

3.1 Alur Prosedur Penelitian ... 30

3.2 Paradigma Penelitian ... 32

4.1 Tampilan media animasi - home ... 48

4.2 Tampilan media animasi – petunjuk penggunaan ... 48

4.3 Tampilan media animasi – pertemuan ... 49

4.4 Tampilan media animasi – profil ... 49

4.5 Rata-rata Pretest, Posttest ... 53

(11)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A ... 64

A.1. Silabus ... 65

A.2. RPP Kelas Eksperiman Pertemuan 1 ... 67

A.3. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 1 ... 70

A.4. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 2 ... 73

A.5. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 2 ... 76

A.6. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 3 ... 79

A.7. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 3 ... 82

A.8. Kisi-Kisi Instrumen Soal Pretest... 85

A.9. Kisi-Kisi Instrumen Soal Posttest ... 87

A.10. Instrumen Soal Pretest ... 89

A.11. Instrumen Soal Posttest ... 93

A.12. Kunci Jawaban Soal Pretest ... 97

A.13. Kunci Jawaban Soal Posttest ... 98

A.14. Lembar Jawaban Soal... 99

Lampiran B ... 100

B.1. Contoh Perhitungan ... 101

B.2. Analisis Validitas Butir Soal Pretest ... 107

B.3. Analisis Validitas Butir Soal Posttest ... 108

B.4. Analisis Reliabilitas Butir Soal Pretest ... 109

B.5. Analisis Reliabilitas Butir Soal Posttest ... 110

B.6. Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Pretest ... 111

B.7. Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Posttest ... 112

B.8. Analisis Daya Pembeda Butir Soal Pretest ... 113

B.9. Analisis Daya Pembeda Butir Soal Posttest ... 114

(12)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Lampiran C ... 117

C.1. Data N-Gain Kelas Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ... 118

C.2. Surat Permohonan Ahli Materi Guru ... 121

C.3. Surat Permohonan Judgment Ahli Materi (Dosen) ... 122

C.4. Surat Permohonan Judgment Ahli Media (Dosen) ... 123

C.5. Evaluasi untuk Ahli Materi (Guru) ... 124

C.6. Evaluasi untuk Ahli Materi (Dosen) ... 126

C.7. Evaluasi untuk Ahli Media (Dosen) ... 129

C.8. Story Board ... 132

C.9. Flowchart Media Animasi ... 139

Lampiran D ... 140

D.1. Uji Homogenitas Data Pretest... 141

D.2. Uji Homogenitas Data Posttest ... 143

D.3. Uji Normalitas ... 145

D.4. Uji Hipotesis Data Pretest ... 159

D.5. Uji Hipotesis Data Posttest ... 161

D.6. Uji Hipotesis Data N-Gain ... 163

Lampiran E ... 165

E.1. Dokumentasi Penelitian ... 166

E.2. Berita Acara Seminar I ... 167

E.3. Berita Acara Seminar II ... 168

E.4. Surat Pengantar Penelitian ... 169

E.5. Surat Keterangan Penelitian ... 170

E.6. SK Dosen Pembimbing I ... 171

E.7. SK Dosen Pembimbing II ... 172

E.8. Lembar Bimbingan ... 173

Lampiran F ... 177

(13)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pendidikan bertujuan mengembangkan kemampuan seorang individu agar menjadi warga yang mempunyai tanggung jawab. Dengan pendidikan, seseorang dapat mencari pekerjaan yang sesuai dengan tingkatan pendidikan yang telah ditempuh. Selain itu, pendidikan mempunyai peranan dalam membentuk watak dan menjadikan seseorang beriman dan bertakwa. Seperti yang tertulis di dalam Pasal 3 Undang-Undang No. 20, Tahun 2003 yang menjelaskan bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang tujuannya menyiapkan siswa menjadi calon tenaga kerja yang terampil dan produktif untuk bekerja pada bidangnya. Untuk bekerja, tidak hanya keterampilan yang dilihat tetapi siswa harus dibekali dengan kepribadian yang bermoral dan beretika. Dengan kata lain ada keseimbangan antara hardskill dan softskill yang dapat meningkatkan sikap profesional.

(14)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Imbas dari permasalahan yang telah dijelaskan, tidak heran apabila hasil belajar siswa pada mata pelajaran mengukur dengan alat ukur masih banyak yang dibawah KKM. Hal ini ditunjukkan dengan data hasil Ujian Semester (US) untuk standar kompetensi mengukur menggunakan alat ukur yang dilaksanakan pada bulan Desember 2012. Data tersebut menunjukkan bahwa nilai hasil ujian sebelum dilaksanakannya proses remedial atau perbaikan nilai bagi siswa yang belum mencapai nilai minimum yang telah ditentukan agar siswa dapat dikatakan sudah kompeten pada mata pelajaran tersebut.

Tabel 1.1 Nilai Ujian Semester (US) Mengukur Menggunakan Alat Ukur

Kelas X Pemesinan Pesawat Udara (PPU) SMKN 12 Bandung

Interval Nilai KKM sekitar 121 orang (93%). Kelas X PPU 1 terdapat 15 % siswa berada di atas batas minimal lulus, kelas X PPU 2 siswa yang dinyatakan lulus 0% kemudian kelas X PPU 3 siswa yang dinyatakan lulus sekitar 6 %, dan kelas X PPU 4 0% siswa dinyatakan lulus. Siswa yang tidak lulus, dari Tabel 1.1 didapat data kelas X PPU 1 sekitar 85% berada pada batas bawah nilai kelulusan, kelas X PPU 2 siswa yang dinyatakan di batas bawah minimal lulus 100 %, kelas X PPU 3 siswa yang dinyatakan di batas bawah minimal lulus 94%, kelas X PPU 4 siswa yang dinyatakan di batas bawah minimal lulus 100 %.

(15)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak didukung kondisi yang sebenarnya seperti langkah apa saja yang harus dilakukan sebelum melakukan, ketika melakukan dan sesudah melakukan proses pengukuran dengan menggunakan mikrometer luar.

Standar kompetensi mengukur dengan alat ukur dilaksanakan di kelas X pada kompetensi pemesinan pesawat udara di semester ganjil. Kompetensi dasar yang harus dicapai siswa pada proses pembelajaran alat ukur bedasarkan silabus SMKN 12 Bandung yaitu Mengidentifikasi Alat Ukur, Menggunakan Alat Ukur Berskala untuk Dimensi, Memelihara Alat-Alat Ukur Berskala. Dari ketiga kompetensi dasar yang telah disebutkan, pada penelitian ini kompetensi dasar yang akan digunakan yaitu menggunakan alat ukur berskala untuk dimensi.

Pada proses pembelajaran pengukuran di SMKN 12 Bandung proses pembelajaran yang seharusnya siswa dikenalkan alat peraga, tetapi alat peraga tersebut tidak dimiliki oleh sekolah karena harganya yang mahal. Hal ini menyebabkan proses pembelajaran kurang efektif, karena sebagian besar siswa tidak mengerti tentang materi yang disampaikan pada saat proses pembelajaran. Penggunaan alat peraga dilakukan secara bergiliran. Hal tersebut dirasa kurang efektif mengingat jumlah waktu pembelajaran yang hanya 2 jam pelajaran atau sama dengan 90 menit. Selain itu, permasalahan lainnya sebagian besar siswa kurang dapat menangkap pembelajaran secara cepat pada saat mencoba untuk menggunakan alat peraga.

(16)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tetapi terdapat tujuh komponen yang harus dipenuhi agar kegiatan belajar mengajar terlaksana dengan efektif.

Penggunaan alat peraga memang efektif pada proses pembelajaran, tetapi untuk penggunaannya, hanya dapat digunakan selama proses kegiatan belajar berlangsung. Menurut Sudjana & Rivai (2003:59) menyatakan bahwa “Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien”. Selain penggunaan alat peraga seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, pada pelaksanaan belajar mengajar dapat digunakan media animasi untuk menanggulangi permasalahan keterbatasan sarana. Siswa dapat belajar sendiri dengan hanya menggunakan software yang diberikan. Hasil penelitian menurut Raharjo (1991) di dalam Rusman et al. (2012:65) menunjukkan bahwa:

“Kegiatan belajar mengajar akan lebih efektif dan mudah bila dibantu dengan sarana visual, di mana 11% dari yang dipelajari terjadi lewat indra pendengaran, sedangkan 83% lewat indra penglihatan. Di samping itu, dikemukakan bahwa kita hanya dapat mengingat 20% dari apa yang kita dengar, namun dapat mengingat 50% dari apa yang dilihat dan di dengar”.

Animasi merupakan penciptaan sebuah gambar benda menjadi bergerak perlahan yang memberikan kesan hidup. Animasi juga teknik menampilkan gambar secara perlahan dan berurutan sehingga membuat orang yang melihatnya merasakan ilustrasi dari gambar yang ditampilkan. Penggunaan media animasi dapat menggantikan dari peranan alat peraga yang tidak tersedia di sekolah.

Penerapan media animasi di SMKN 12 Bandung dapat menjadi alternatif keterbatasan sarana untuk alat peraga yang tidak tersedia ataupun alat peraga dengan jumlah yang terbatas. Hal ini didukung dengan jumlah unit komputer yang tersedia. Untuk satu unit komputer dapat digunakan oleh dua orang siswa.

(17)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dunia nyata biasanya berhubungan dengan resiko yang akan dihadapi. Seperti untuk penggunaan mikrometer luar pemasangan dari alat tersebut harus sesuai, Apabila tidak sesuai hasil perhitungan tidak akan presisi.

1.2Identifikasi Masalah

Sebelum memutuskan suatu masalah, maka dengan berlandaskan pada latar belakang masalah perlu diidentifikasikan terlebih dahulu permasalahan penelitian agar permasalahan-permasalahan yang akan diteliti mudah untuk diteliti.

Atas dasar pertimbangan tersebut, identifikasi masalahnya sebagai berikut: 1. Tingkat respon siswa dalam menangkap apa yang disampaikan guru berbeda–

beda, hal ini ditunjukkan dengan nilai ujian semester siswa banyak yang berada di bawah KKM sehingga banyak siswa yang kurang mengerti apa yang disampaikan oleh guru.

2. Dari data nilai US mengukur menggunakan alat ukur kelas X PPU, yang terdiri dari 4 kelas, sekitar 93% siswa nilainya masih berada di bawah standar minimal kelulusan. Untuk yang sudah mencapai nilai kelulusan hanya sekitar 7 % dari total keseluruhan.

3. Dalam proses pembelajaran pengukuran di SMKN 12 Bandung penggunaan alat peraga sangat terbatas. Untuk rasio jumlah alat ukur mikrometer luar yang digunakan dengan jumlah siswa yaitu sekitar 1:11. Bahkan ada proses pembelajaran yang seharusnya siswa dikenalkan alat peraga tersebut tetapi alat peraga tersebut tidak dimiliki oleh sekolah karena harganya yang mahal. 4. Belum ada upaya optimal yang dilakukan guru untuk menggunakan media

dalam pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik.

(18)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Kurang menariknya proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Proses pembelajaran yang terlaksana di kelas hanya menggunakan bantuan handout sebagai media untuk sumber bahan ajar

1.3Rumusan Masalah

Perumusan masalah di dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan media animasi lebih baik daripada siswa yang proses pembelajarannya menggunakan

handout pada kompetensi dasar menggunakan alat ukur berskala untuk

dimensi?

2. Bagaimana respon siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media animasi pada kompetensi dasar menggunakan alat ukur berskala untuk dimensi.

1.4Pembatasan Masalah

Mengingat terlalu luasnya ruang lingkup penelitian, maka perlu adanya pembatasan masalah agar penelitian ini tepat menuju sasaran dan tidak menyimpang. Dalam penelitian ini peneliti membatasi pada hal-hal berikut:

1. Media yang digunakan adalah media animasi model audio-visual

2. Hasil belajar yang diukur yaitu pada ranah kognitif sampai tingkat pemahaman dan psikomotor sampai tingkat mental set

3. Materi pembelajaran yang diteliti adalah alat ukur mikrometer luar

1.5Penjelasan Istilah

Agar tidak terjadi salah pengertian terhadap judul penelitian, maka perlu dijelaskan istilah yang terdapat dalam judul. Sebagai berikut:

1. Media animasi adalah sebuah gambar bergerak , bahan, alat, atau teknik yang digunakan dalam sebuah proses pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan sebuah pemahaman kepada siswa.

(19)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Alat ukur berskala adalah alat ukur yang mempunyai garis skala ukur pada bagiannya dan alat ukur yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu mikrometer luar.

1.6Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini secara umum adalah:

1. Untuk mengetahui apakah peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan media animasi lebih baik daripada siswa dengan penggunaan handout pada kompetensi dasar menggunakan alat ukur berskala untuk dimensi.

2. Untuk mengetahui bagaimana respon siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media animasi pada kompetensi dasar menggunakan alat ukur berskala untuk dimensi.

1.7Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Untuk peneliti: Sebagai sumber lain informasi agar lebih mengembangkan ilmu yang dimiliki.

2. Untuk guru: Sebagai bahan koreksi seorang pendidik untuk mengetahui metode pembelajaran yang lebih tepat sebagai sumber bahan ajar agar meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Untuk sekolah: Sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

1.8Sistematika Penulisan

(20)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(21)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengembangan Multimedia

Menurut Munir dan Zaman (2002) dalam Diansyah A.N, (2013:23) memaparkan lima tahap pengembangan software multimedia dalam pendidikan yang meliputi lima fase yaitu: (1) analisis, (2) desain, (3) pengembangan, (4) implementasi dan (5) penilaian. Dari kelima tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut.

Tahap Pertama: Tahap Analisis

Tahap ini menetapkan keperluan pengembangan software, baik bagi pelajar, guru, dan lingkungan. Analisis dapat dilakukan dengan kerjasama antara guru dengan pengembang software mengacu kepada kurikulum berasaskan tujuan yang ingin dicapai.

Tahap Kedua: Tahap Desain

Tahap ini meliputi unsur-unsur yang perlu dimuat dalam software yang akan dikembangkan berdasarkan suatu model pengajaran dan pembelajaran. Pada tahapan ini dibuat spesifikasi gaya, tampilan, dan kebutuhan untuk multimedia yang akan dikembangkan

Tahap Ketiga: Tahap Pengembangan

Tahap pengembangan berasaskan model ID (Instructional Design) dan

storyboard yang telah disediakan sehingga menghasilkan sebuah prototaip

software pembelajaran.

Tahap Keempat: Tahap Implementasi

Tahap ini membuat pengujian unit-unit yang telah dikembangkan dalam proses pengajaran dan pembelajaran dan juga prototaip yang telah siap.

Tahap Kelima: Tahap Penilaian

(22)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan media animasi lebih baik daripada hasil belajar siswa yang menggunakan handout pada proses pembelajarannya. Peningkatan hasil belajar siswa diketahui dengan dilaksanakannya pre-test dan post-test antara kelas yang menggunakan media animasi pada proses pembelajarannya dengan kelas yang menggunakan handout.

Dari tujuan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian semu (quasi experiment). Untuk desain penelitian yang digunakan yaitu desain Nonequivalent Control

Group Design.

Pemilihan metode penelitian semu karena bentuk desain dari eksperimen ini merupakan pengembangan dari desain eksperimen yang sesungguhnya yang sulit dilaksanakan. Tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Metode penelitian semu didasarkan karena pada kenyataannya sulit untuk mendapatkan kelompok kontrol untuk penelitian.

3.3 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan yaitu Nonequivalent Control Group

Design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design,

(23)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1 Nonequivalent Control Group Design

Kelas Pretest Treatment Posttest

Eksperimen O1 X O2

Kontrol O1 Y O2

(Sugiyono, 2013:116) Keterangan :

O1= O1 = Tes awal (Pretest) yang diberikan kepada siswa

X= Proses pembelajaran dengan media animasi

Y= Proses pembelajaran dengan menggunakan handout O2= O2 = Tes akhir (Posttest) yang diberikan kepada siswa

Dari Tabel 3.1, sampel dibagi menjadi dua kelas yang berbeda yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas kontrol merupakan kelas yang proses pembelajarannya tidak menggunakan media animasi, dan hanya menggunakan media pembelajaran Handout. Kemudian untuk kelas eksperimen merupakan kelas yang proses pembelajarannya menggunakan media animasi.

Setiap kelas sampel, sebelum diberikan treatment terlebih dahulu diberikan soal pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah diberi

pretest, siswa diberi treatment yang berbeda yaitu pada kelas kontrol

menggunakan handout dan kelas eksperimen menggunakan media animasi. Apabila proses treatment selesai, kedua kelas sampel diberi soal posttest untuk mengetahui perbedaan perlakuan yang telah diberikan.

3.4 Prosedur Penelitian

(24)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.1 Alur Prosedur Penelitian

Setiap tahapan pada alur prosedur penelitian, secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi Masalah dan Tujuan, maksud dari tahapan ini yaitu melakukan identifikasi dari masalah yang ditemukan kemudian

(25)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menetapkan tujuan yang diperkirakan dapat menjadi penyelesaian masalah pada kompetensi dasar penggunaan alat ukur mekanik presisi.

2. Pembuatan Media Animasi, pelaksanaan tahapan ini diawali dengan menganalisis materi yang ada, isi animasi, dan teks. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan pengumpulan bahan dan pembuatan bahan untuk media animasi. Dilanjutkan dengan pembuatan media animasi dan proses validasi melalui lembar judgement oleh guru mata pelajaran alat ukur dan pada tahapan ini media animasi akan terus diperbaiki hingga dianggap baik untuk dipelajari oleh siswa. Sebelum proses pembuatan animasi, terlebih dahulu membuat storyboard yang berfungsi untuk mengetahui isi animasi yang akan dibuat. Animasi dibuat semenarik dan bersifat student centre agar proses penyampaian pesan tersampaikan dari media animasi ke siswa sebagai penerima pesan.

3. Pembuatan Instrumen Penelitian, pada tahapan ini dilakukan kegiatan pembuatan instrumen penelitian berupa lembar format judgement media animasi dan materi yang ada pada media, lembar soal, RPP, dan instrumen-instrumen tersebut divalidasi, kemudian diuji coba dan diperbaiki.

4. Penentuan Kelas, pada tahapan ini ditentukan kelas untuk dilakukan penelitian. Untuk kelas ada satu kelas yang dijadikan kelas kontrol dan satu kelas yang dijadikan kelas eksperimen.

5. Kelas Kontrol dan Eksperimen

a. Pretest, pada tahapan ini peneliti melakukan tes awal pada kedua kelas

yang akan dijadikan objek penelitian.

b. Proses Treatment, pada tahap ini proses pembelajaran kelas kontrol tidak menggunakan media animasi dan hanya menggunakan media

Handout. Sementara itu untuk kelas eksperimen proses pembelajaran

menggunakan media animasi.

c. Posttest, pada tahap ini peneliti melakukan tes akhir setelah kedua

kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen diberikan proses

(26)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Analisis Data, pada tahapan ini peneliti melakukan analisis data untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang terjadi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Proses analisis data meliputi validitas, reabilitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, uji normalitas data, uji n-gain dan yang terakhir uji hipotesis.

7. Kesimpulan dan Saran, pada tahapan ini diambil kesimpulan dari rumusan masalah yang diambil. Dan memberikan saran dari penelitian yang telah dilaksanakan.

3.5 Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:25) paradigma penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:

Paradigma penelitian dapat diartikan sebagai pandangan atau model, atau polapikir yang dapat menjabarkan berbagai variabel yang akan diteliti kemudianmembuat hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain, sehinggaakan mudah dirumuskan masalah penelitian, pemilihan teori yang relevan rumusan yang diajukan metode/strategi penelitian, instrumen penelitian, teknikyang digunakan serta kesimpulan yang diharapkan.

(27)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang menjadi subjek dalam penelitian yaitu siswa kelas X SMKN 12 Bandung. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelas X, kelas X-A digunakan sebagai kelas kontrol dan kelas X-B digunakan sebagai kelas eksperimen. Jumlah siswa masing-masing dari tiap kelas diambil 30 orang siswa. Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian berdasarkan kondisi kelas sudah mendapatkan teori menggunakan alat ukur secara sekilas tetapi belum mendapatkan teori mengenai mikrometer, berdasarkan pertimbangan guru mata pelajaran kedua kelas mempunyai rata-rata kemampuan yang sama.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

Teknik untuk pengumpulan data yang akan dilakukan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Alat Non-tes, alat non-tes yang digunakan yaitu berupa kuisioner. Kuisioner diberikan kepada dua ahli yaitu ahli media Jurusan Pendidikan Teknik Mesin UPI dan ahli materi/guru di SMKN 12 Bandung dan siswa.

2. Alat Tes, untuk alat tes yang digunakan yaitu soal tes yang diberikan kepada siswa berupa soal pretest dan soal posttest untuk setiap kelas yang digunakan di dalam penelitian ini. Soal pretest diberikan kepada siswa sebelum diberi

treatment dan soal posttest diberikan kepada siswa setelah diberikan

treatment.

3.8 Instrumen Penelitian

Pada prinsipnya meneliti itu melakukan sebuah pengukuran terhadap fenomena baik itu sosial maupun alam. Menurut Sugiyono (2012:148)

menyatakan bahwa “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, Secara spesifik semua

fenomena ini disebut variabel penelitian”. Oleh karena itu, instrumen yang digunakan di dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

1. Instrumen Non-tes

(28)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian, yaitu berupa kuisioner. Kuisioner diberikan kepada 2 orang ahli, yaitu ahli media dan ahli mater (guru). Dalam penilaian dengan menggunakan lembar judgement kisi–kisi untuk menilai kelayakan media animasi yang digunakan dijelaskan sebagai berikut. Proses penilaian media animasi pada lembar judgement menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2012:134) “Skala Likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial”. Fenomena sosial yang dimaksud adalah variabel

penelitian dan dalam penelitian ini adalah penggunaan media animasi. Pemberian jawaban untuk memilih yang sesuai dengan pendapat, dengan cara memberikan tanda ( ) pada kolom yang tersedia. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya :

4 : Sangat Layak 3 : Layak

2 : Kurang Layak 1 : Tidak Layak

0 : Sangat Tidak Layak

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Penilaian Media Untuk Ahli Materi

Aspek

Penilaian Indikator

Skor

4 3 2 1 0

Isi Media Kesesuaian materi pembelajaran dengan SK/KD

(29)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan ahli materi dosen. Penilaian media animasi dimaksudkan agar materi yang disampaikan pada animasi sesuai dengan materi yang seharusnya dan layak untuk digunakan di dalam penelitian ini.

Tabel 3.3 Kisi-kisi Penilaian Media Untuk Ahli Media

Aspek

b. Angket: penggunaan angket untuk mengetahui respon siswa mengenai media animasi yang digunakan di dalam proses pembelajaran. Penggunaan instrumen angket ini sebelumnya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dosen pembimbing. Lembar angket yang digunakan untuk mengetahui respon siswa mengenai media animasi yang digunakan dijelaskan sebagai berikut.

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Respon Siswa

No. Indikator

1. Kejelasan materi yang disampaikan pada media animasi

2. Penggunaan media animasi dapat membantu siswa mengatasi kesulitan dalam pembelajaran

(30)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Soal Tes

Untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa digunakan soal pretest dan soal posttest. Instrumen ini digunakan setelah dilakukan pengujian instrumen berupa uji validitas, reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda.

3.9 Pengujian Instrumen

Pengujian instrumen dimaksudkan untuk mengetahui apakah soal yang akan digunakan dalam penelitian yaitu soal pretest dan soal posttest layak untuk digunakan atau belum.

a. Uji Validitas Empiris Instrumen Soal

Sebelum melakukan suatu tes, guru sebaiknya mengukur terlebih dahulu derajat validitasnya. Hasil skor pada setiap butir soal menentukan tinggi atau rendahnya validitas. Apabila skor dari butir soal memberikan dukungan yang besar terhadap skor total, maka butir soal tersebut dikatakan valid.

Di dalam penelitian ini, untuk menguji validitas dari alat ukur yang telah dibuat dilakukan dengan cara analisis butir soal. Untuk menghitung validitasnya maka dapat menggunakan persamaan yang terdapat di dalam Sugiyono (2012:255) sebagai berikut.

rxy =

……...………. (3.1) Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi

X = Jumlah skor X

Y = Jumlah skor Y

XY = Jumlah skor X dan Y N = Jumlah responden

Setelah harga koefisien korelasi (rxy) diperoleh, disubstitusikan ke rumus uji signifikansi korelasi produk momen yang terdapat di dalam Sugiyono (2012:257) yaitu:

t = r √

(31)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan: t = Nilai t hitung

n = Banyaknya data/jumlah responden r = Koefisiensi korelasi

Instrumen dinyatakan valid apabila thitung> ttabel dengan tingkat signifikansi

0,05.

Tabel 3.5 Tingkat Validitas

Interval Koefisien Korelasi (r) Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah soal tidak valid tetapi dapat di revisi, dan 15 soal dapat langsung dipakani tanpa harus di revisi. Kemudian untuk soal posttest dari hasil perhitungan didapat dua soal tidak valid yaitu soal nomor tujuh dan nomor 15 tidak valid oleh karena itu tidak bisa dipakai, 5 soal tidak valid tetapi masih bisa dipakai dengan dilakukan perbaikan, dan 13 soal dapat dipakai langsung tanpa harus dilakukan perbaikan. Dari kedua soal (pretest dan posttest) butir soal yang tidak valid dan tidak dapat dipakai merupakan jenis soal dengan indikator yang sama.

b. Uji Reliabilitas Instrumen Soal

Setelah melakukan uji validitas, selanjutnya yaitu dilakukan uji reabilitas instrumen. Cara pengujian reabilitas instrumen dapat dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split half) yang terdapat di dalam Sugiyono (2012:185) yaitu.

... (3.3) Keterangan:

ri = Reabilitas instrumen

(32)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Besar koefisien reliabilitas diinterpretasikan untuk menyatakan kriteria reliabilitas. Menurut kriterianya adalah sebagai berikut.

Tabel 3.6 Klasifikasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi (ri) Penafsiran

0,00 – 0,20 Sangat Rendah

0,21 – 0,40 Rendah

0,41 – 0,60 Sedang

0,61 – 0,80 Kuat

0,81 – 1,00 Sangat Kuat

(Arikunto, 2010:319) Dari hasil perhitungan untuk reliabilitas soal pretest dan soal posttest, didapat untuk klasifikasi reliabilitas soal pretest berada pada kriteria kuat. Sedangkan untuk klasifikasi reliabilitas soal posttest berada pada kriteria sedang.

c. Tingkat Kesukaran Soal Instrumen Soal

Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang (proporsional), maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Untuk menghitung tingkat kesukaran soal bentuk objektif, harus ditempuh terlebih dahulu langkah-langkah sebagai berikut menurut Arifin (2012:266) sebagai berikut:

1. Menyusun lembar jawaban peserta didik dari skor tertinggi sampai dengan skor terendah.

2. Mengambil 27% lembar jawaban dari atas yang selanjutnya disebut kelompok atas (higher group), dan 27% kelompok bawah (lower

group). Sisa sebanyak 46% disisihkan.

3. Membuat tabel untuk mengetahui jawaban (benar atau salah) dari setiap peserta didik, baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah. Jika jawaban peserta didik benar, diberi tanda 1, sebaliknya jika jawaban peserta didik salah diberi tanda 0.

(33)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

... (3.4) Keterangan:

WL = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok bawah WH = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas nL = Jumlah kelompok bawah

nH = Jumlah kelompok atas

Adapun kriteria penafsiran tingkat kesukaran soal agar mudah untuk dikelompokkan dijelaskan sebagai berikut.

Tabel 3.7 Kriteria Penafsiran Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat Kesukaran Penafsiran

0% – 27% Mudah

28% - 72% Sedang

Sukar

(Arifin, 2012:270)

d. Daya Pembeda Instrumen Soal

Perhitungan pada daya pembeda yaitu untuk mengukur sejauh mana butir soal mampu membedakan peserta didik yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum/kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu. Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal menurut Arifin (2012:273) dapat digunakan rumus sebagai berikut.

... (3.5) Keterangan:

DP = Daya pembeda

WL = Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah WH = Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas n = 27% x N (Jumlah peserta didik)

(34)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8 Koefisien Daya Pembeda

Rentang Daya Pembeda Kategori

Negatif < DP < 0,10 Sangat buruk, harus dibuang 0,10 ≤DP < 0, 20 Buruk, sebaiknya dibuang

0,20 ≤DP < 0,30 Cukup, kemungkinan perlu direvisi

0,30 ≤DP < 0,50 Baik

DP ≥0,50 Sangat baik

(Pramuji, 2009:51)

3.10 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dimaksudkan untuk melakukan pengujian homogenitas dari soal pretest, uji normalitas dari hasil pretest dan posttest kemudian menghitung nilai N-Gain. Setelah itu dilakukan uji hipotesis dari hasil N-Gain yang didapat. Selain menghitung data pretest dan posttest, dihitung juga rekapitulasi respon siswa untuk mengetahui respon siswa mengenai penggunaan media animasi dalam proses pembelajaran.

1. Perhitungan Rekapitulasi Respon Siswa

Untuk menghitung rekapitulasi respon siswa, dapat menggunakan rumus sebagai berikut.

Persentase respon =

Berdasarkan perhitungan persentase respon di atas, dapat di konversikan ke dalam tabel 3.9 di bawah ini.

Tabel 3.9 Kriteria Respon Siswa

Batasan Kategori

Persentase > 75% Tinggi

61 – 75% Sedang

Persentase < 60% Rendah

(Arikunto, 2010:313)

2. Uji Homogenitas

Untuk menguji homogenitas rumus yang digunakan menurut Siregar (2004:50) adalah sebagai berikut.

…………...……… (3.6) Keterangan:

(35)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

= Varian terkecil

3. Uji Normalitas

Pada uji normalitas ini menggunakan uji chi kuadrat (x2) untuk itu digunakan tabel persiapan uji chi kuadrat berikut.

Tabel 3.10 Persiapan Uji Normalitas

No. Kelas Interval

f

(Siregar, 2004:87) Adapun langka-langkah pengujian normalitas data adalah sebagai berikut.

a. Menentukan rentang (R)

R = - ………...……… (3.7) Keterangan:

= Data besar = Data kecil

b. Menentukan banyak kelas interval (i)

i = 1 + 3,3 log n ………... (3.8) Keterangan:

n = jumlah sampel

c. Menghitung jumlah kelas interval (P)

………...……. (3.9) Keterangan:

R = rentang i = banyak kelas

Berdasarkan data tersebut, kemudian dimasukan ke tabel distribusi frekuensi. d. Menghitung rata-rata (x)

………...……….. (3.10) Keterangan:

fi = jumlah frekuensi

xi = data tengah-tengah dalam interval

e. Menghitung standar deviasi (S)

(36)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Menentukan batas bawah kelas interval ( )

= Bb– 0,5 kali desimal yang digunakan interval kelas

Keterangan:

Bb = Batas bawah interval

g. Menentukan nilai Zi setiap batas bawah kelas interval

………...………. (3.12) h. Melihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan pada kolom Lo, harga xi

dan xn selalu diambil nilai peluang 0,500

Hitung nilai setiap kelas interval, isikan pada kolom Li,

contoh Li = Lo1– Lo2 ………...………. (3.13)

i. Menghitung frekuensi harapan (ei)

ei = Li . ∑fi ………...………… (3.14)

j. Menghitung nilai Chi kuadrat (χ2) untuk menghitung P-value k. Kelompok berdistribusi normal jika P-value > α = 0,05

4. Nilai N-Gain

Pengujian N-Gain digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa. Menurut Hake (2002:4) N-Gain diperoleh dengan menggunakan rumus: N-Gain =

………

...

…………..

(3.15)

Kriteria perolehan N-Gain dijelaskan pada tabel 3.10 Dibawah ini.

Tabel 3.11 Kriteria N-Gain

Batasan Kategori

G > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ G ≤ 0,7 Sedang

G < 0,3 Rendah

(Hake, 2002:4)

5. Uji Hipotesis

Hipotesis dimaksudkan untuk mengambil jawaban sementara terhadap rumusan masalah di dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2012:96)

mengemukakan bahwa “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

(37)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bentuk kalimat pertanyaan”. Pengujian t-test yang dilakukan menurut Sugiyono (2010:273) adalah sebagai berikut:

t = ̅̅̅ ̅̅̅

………. (3.16)

Keterangan:

̅̅̅ = Nilai rata-rata N-Gain kelas eksperimen ̅̅̅ = Nilai rata-rata N-Gain kelas kontrol

= Varians kelas eksperimen

= Varians kelas kontrol

= Jumlah siswa kelas eksperimen = Jumlah siswa kelas kontrol

Kriteria pengujian untuk pengujian t-test pretest :

Terima Ho jika: pada dan dk = 58 Tolak Ho jika: diluar interval di atas

Ho : = Ho :

Formula hipotesis pengujian t-test untuk pretest:

Ho: : “Kemampuan awal siswa dari kedua kelas yang digunakan sebagai sampel sama”

Kriteria pengujian pengujian t-test untuk posttest: Tolak Ho jika: thitung > ttabel pada dan dk = 58

Terima Ho jika: thitung ttabel pada dan dk = 58

Formula hipotesis pengujian t-test untuk posttest:

Ho: thitung ttabel : “Tidak ada peningkatan hasil belajar siswa untuk kedua

kelas dari treatment yang diberikan”

HA: thitung > ttabel: “Ada peningkatan hasil belajar siswa untuk kedua kelas

(38)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria pengujian pengujian t-test untuk N-Gain: Tolak Ho jika: thitung > ttabel pada dan dk = 58

Terima Ho jika: thitung ttabel pada dan dk = 58

Formula hipotesis pengujian t-test untuk N-Gain:

Ho: thitung ttabel: “Peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan

media animasi tidak lebih baik dibandingkan siswa yang menggunakan media pembelajaran Handout

HA: thitung > ttabel: “Peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan

(39)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran kompetensi dasar menggunakan alat ukur berskala yang menggunakan media animasi lebih baik dibandingkan dengan yang menggunakan handout pada kompetensi dasar menggunakan alat ukur berskala.

2. Respon siswa mengenai penggunaan media animasi pada pembelajaran kompetensi dasar menggunakan alat ukur berskala termasuk pada kategori tinggi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, penulis memberikan saran untuk pihak yang terkait. Saran-saran tersebut adalah:

1. Bagi sekolah, diharapkan dapat memfasilitasi guru dalam mengembangkan media pembelajaran dengan mengadakan pelatihan dalam memproduksi multimedia.

2. Bagi guru, disarankan agar dapat mengembangkan media animasi dengan mempunyai sistem penyimpanan data, sistem login, dan animasi yang lebih smooth.

(40)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Adrian. (2004). Metode Mengajar Berdasarkan Tipologi Belajar Siswa [Online]. Tersedia http://re-searchengines.com/art05-65.html [01 Agustus 2013] Arsyad, A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Diansyah, A N. (2013). Penerapan Multimedia Interaktif Model Tutorial

Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Skripsi Strata Pada FMIPA UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

Hake, R. R. (2002). Relationship of Individual Student Normalized Learning

Gains in Mechanis with Gender, High School Mathematics and Spatial Visualization. [Online]. Tersedia: http://www.phscs_Indiana. e-du/hake

[01 Agustus 2013]

Maulana, I. R. (2009). Penerapan Media Animasi Dalam Pembelajaran DKKTM

Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Standar Kompetensi Mengenal Proses Dasar Turbin. Skripsi Strata Pada FPTK UPI Bandung:

tidak diterbitkan.

Purwanto, M.N. (1996). Psikologi Pendidikan. Bandung: P.T.Remaja Rosdakarya. Rusman et al. (2012). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan

Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Rohman, N. A. (2008). Penggunaan Media Animasi Tiga Dimensi Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pelajaran Alat Kontrol Sistem Refrigerasi dan Tata Udara. Skripsi Strata Pada FPTK UPI

Bandung: tidak diterbitkan.

(41)

Faris Fauzi, 2014

Penggunaan Media Animasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Menggunakan Alat Ukur Berskala Di Smk Negeri 12 Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka Cipta.

Sudjana, N., dan Rivai, A. (2003). Teknologi Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Gambar

Tabel
Gambar 2.1 Contoh Flowchart PBK Model Simulasi  ............................................
Gambar 3.1 Alur Prosedur Penelitian
Gambar 3.2 Paradigma Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Nama Satuan Kerja : Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Magetan. Pemerintah Daerah :

Pembelajaran Membaca Teks Berita (Penelitian Eksperimen Semu Terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014).Penelitian ini diawali permasalahan: (1)

[r]

12 Agustus 2011, maka dengan ini diumumkan pemenang pelelangan umum untuk pekerjaan sebagaimana berikut:. Nomor

[r]

 Selain ketentuan tersebut di atas, Penyedia Barang/Jasa untuk pekerjaan konstruksi, mampu menyediakan tenaga ahli dan/atau peralatan yang diperlukan dalam

Jenis data yang digunakan didalam penelitian ini, yaitu data sekunder yang yang diperoleh secara tidak langsung dari sumbernya tetapi melalui sumber lain yang mempunyai

[r]