SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Sarjana
Oleh
Amin Fahrur Ridho 0906070
DEPARTEMEN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN KONSENTRASI PEREKAYASA PEMBELAJARAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN KEMAMPUAN ADAPTABILITAS
KARIR MELALUI TULISAN
DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN PADA
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 BANDUNG
Oleh : Amin Fahrur Ridho
0906070
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Amin Fahrur Ridho 2009
Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PENGEMBANGAN ALAT ASESMEN KEMAMPUAN ADAPTABILITAS KARIR MELALUI TULISAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI KOMPUTASI AWAN PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10
BANDUNG
Disetujui dan disahkan oleh:
PEMBIMBING I
Dr. Rusman, M.Pd NIP. 197205051998021001
PEMBIMBING II
H. Holin Sulistiyo, S.Pd
NIP. 197007061998021001
Mengetahui,
Ketua Prodi
Teknologi Pendidikan
Ketua Departement
Kurikulum dan Teknologi
Pendidikan
Dr. Hj Riche Cynthia. M.Si Dr. Rudi Susilana.M.Si
ABSTRAK
AMIN FAHRUR RIDHO (2015), Skripsi, Departement Kurikulum dan Teknologi Pendidikan: Pengembangan Alat Asesmen Kemampuan Adaptabilitas Karir Melalui Tulisan dengan Menggunakan Teknologi Komputasi Awan Pada Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bandung.
Penelitian ini diangkat berdasakan latar belakang mengenai tuntutan pembelajaran pada abad 21 yang didukung oleh kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum masa depan. Seiring dengan penerapan model pembelajaran abad 21 maka munculah beberapa masalah baru yang harus dipecahkan oleh kita semua terutama pengembang kurikulum dan teknologi pendidikan yaitu “ Bagaimana membangun dan menyediakan alat penilaian bagi guru khususnya dalam menganalisis kemampuan Adaptabilitas karir pada siswa. Karena pada pembelajaran abad 21 peran guru sangat penting sebagai kunci kesuksesan siswa dalam belajar.
Penelitian ini berusaha menjawab beberapa permasalahan yang telah dirumuskan yaitu
“Bagaimana kemampuan adaptabilitas karir di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota
Bandung”. Sehubungan dengan luasnya masalah yang timbul, maka pembatasan masalah perlu dilakukan guna memperoleh kedalaman pada kajian, adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut : 1). Bagaimana mendesain alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir dengan menggunakan tulisan melalui teknologi komputasi awan?. 2). Bagaimana penggunaan alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir dengan menggunakan tulisan melalui teknologi komputasi awan?. 3).Bagaimana hasil alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir dengan menggunakan tulisan melalui teknologi komputasi awan?.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Desain dan Pengembangan (D n D) sedangkan pendekatannya menggunakan deskriptif kuantitatif, yang digunakan untuk membangun alat penilaian kemampuan adaptabilitaskarir. Kemudian dianalisis menggunakan analisis teks. Adapun yang dipilih menjadi lokasi penelitian adalah SMA Negeri 10 Bandung dengan populasi siswa kelas XII.
Penelitian yang menggunakan analisis teks sederhana ini menghasilkan: 1). Alat penilaian berupa instrument penilaian kemampuan Adaptabilitas karir untuk siswa SMA2.) Prosedur penggunaan dalam proses menilai kemampuan adaptabilitas karir 3). Inventori kata berdasarkan teks yang diperoleh sebagai bukti akan keberadaan kemampuan adaptabilitas karir. 4). Hasil penilaian yang disampaikan dalam penelitian ini disampaikan dengan tujuan melengkapi prosedur penilaian.
ABSTRACT
This research background was appointed Based on the demands of learning in the 21st century that is supported by the curriculum in 2013 which is a future curriculum. Along with the implementation of 21st century learning model then comes some new problems that must be solved by all of us, especially curriculum developers and educational technology, namely "How to build and provide assessment tools for teachers, especially in analyzing the ability of the students' career adaptability. Because in the 21st century learning teacher's role is very important in order to determine the success of students in learning.
This study seeks to answer some of the issues that have been formulated, namely "How adaptability capabilities student's career at SMAN 10 Bandung". In connection with the extent of the problems that arise, then the restriction of the problem needs to be done in order to obtain the depth of the study, while the boundary problem is as follows: 1). How to design career adaptability assessment tool by using a writing through cloud computing technology?. 2). How to use adaptability career assessment tools to use writing through cloud computing technology ?. 3). Howresult of assessment tools career adaptability to use writing through cloud computing technology ?.
The method used in this experiment using Design and Development (D n D) while using descriptive quantitative approach, which is used to build a career assessment tool adaptability capabilities. Later in the analysis using text analysis. As for who was chosen to be the location of the research is SMAN 10 Bandung with a population of students of class XII.
Research using this simple text analysis: 1). Assessment tools such as the ability Adaptability career assessment instruments for high school students. 2.) The procedure of use in the process of assessing the ability of a career adaptability. 3). Inventory word based text obtained as proof of the existence of career adaptability capabilities. 4). Assessment results presented in this study presented in order to complete the assessment procedure.
DATAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. A Latar Belakang Masalah ... Error! Bookmark not defined.
B Identifikasi Masalah ... Error! Bookmark not defined.
C Pembatasan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
D Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.
E Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
F Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. A Penilaian (Assessment) ... Error! Bookmark not defined.
B. Kemampuan Adaptabilitas Karir ... Error! Bookmark not defined.
C Model Pembelajaran Kemampuan Adaptabilitas Karir dalam Pendidikan Abad 21 ... Error! Bookmark not defined.
D Pemanfaatan Teknologi Komputasi Awan dalam Penilaian Kemampuan Adaptabilitas Karir pada Pendidikan Abad 21 Error! Bookmark not defined.
E Teknologi Pendidikan dan Kemampuan Adaptibilitas Karir Error! Bookmark not defined.
BAB III METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
B Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
C. Metode Penelitian... Error! Bookmark not defined.
D. Definisi Operasional... Error! Bookmark not defined.
E. Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.
F. Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian Error! Bookmark not defined.
G. Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.
H. Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. A. Gambaran Umum ... Error! Bookmark not defined.
B. Pengumpulan Data Awal... Error! Bookmark not defined.
C. Perencanaan Alat Kemampuan Adaptabilitas Karir ... Error! Bookmark not defined.
D Uji Coba dan Penggunaan Alat Penilaian Adaptabilitas Karir ... Error! Bookmark not defined.
E. Hasil Uji Coba ... Error! Bookmark not defined.
F. Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... Error! Bookmark not defined.
A. Simpulan ... Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
TABEL 1.1 Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi ... 3
TABEL 3.1 Sampel Penelitian ... 35
TABEL 3.2 Aspek Adaptabilitas Karir ... 40
TABEL 3.3 Instrumen Inventori Penilaian Alat Adaptabilitas Karir ... 43
TABEL 3.4 Indikator Penilaian Kemampuan Adaptabilitas karir ... 54
TABEL 4.1 Subjek Penelitian SMAN 10 Bandung ... 56
TABEL 4.2 Subjek Wawancara SMAN 10 Bandung ... 58
TABEL 4.3 Skala Penskoran ... 64
TABEL 4.4 Uraian Kategori Kepedulian ... 65
TABEL 4.5 Uraian Kategori Pengendalian ... 66
TABEL 4.6 Uraian Kategori Keingintahuan ... 66
TABEL 4.7 Uraian Kategori Kepercayaan Diri ... 67
TABEL 4.8 Rubrik Penilai Kemampuan Adaptabilitas Karir ... 68
TABEL 4.9 Identitas Penilai ... 72
TABEL 4.10 Alat Penilaian Kemampuan Adaptabilitas Karir ... 72
TABEL 4.11 Tulisan Siswa Pada Aspek Keingintahuan ... 77
TABEL 4.12 Reliabilitas Alat Kemampuan Adaptabilitas Karir ... 80
TABEL 4.13 Hasil Penilaian oleh Penilai 1 ... 81
TABEL 4.14 Hasil Penilaian oleh Penilai 2 ... 84
TABEL 4.15 Hasil Penilaian oleh Penilai 3 ... 87
TABEL 4.17 Skor Akhir Siswa ... 93
TABEL 4.18 Frekuensi Nilai Akhir Siswa... 95
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Posisi Kurikulum 2013 ... 5
Gambar 1.2Faktor dalam Pilihan Karir ... 10
Gambar 1.3Aspek dalam Adaptabilitas karir ... 11
Gambar 2.1 Model Pembelajaran ASSURE ... 23
Gambar 2.2 Posisi Life and Career Skill dalam Pembelajaran Abad 21 ... 29
Gambar 2.3 Kerangka Pikir Kemampuan Adaptabilitas Karir ... 32
Gambar 3.1 Langkah-langkah DDR ... 36
Gambar 3.2 Variabel dan Komponen Penelitian ... 37
Gambar 3.3 Proses Penelitian Desain dan Pengembangan ... 39
Gambar 4.1 Bagan Hasil Penilaian oleh Penilai 1 ... 83
Gambar 4.2 Bagan Hasil Rata-rata Penilai 1 ... 83
Gambar 4.3 Bagan Hasil Penilaian oleh Penilai 2 ... 86
Gambar 4.4 Bagan Hasil Rata-rata Penilai 2 ... 86
Gambar 4.5 Bagan Hasil Penilaian oleh Penilai 3 ... 89
Gambar 4.6 Bagan Hasil Rata-rata Penilai 3 ... 89
Gambar 4.7 Bagan Hasil Penilaian oleh Penilai 4 ... 92
Gambar 4.8 Bagan Hasil Rata-rata Penilai 4 ... 92
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah
Peran pendidikan dalam rangka membentuk karakteristik bangsa adalah suatu
kewajiban yang harus dibudayakan pada setiap insan manusia di Indonesia,
merujuk dari disusunnya kurikulum 2013 atau kurikulum berbasis pendidikan
karakter yang mengharapkan agarsiswa mempunyai keterampilan dan karakter
yang kuat, terutama pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada tingkat
menengah atas desain pendidikan ditujukan supaya siswa diberikan pembelajaran
yang sesuai dengan minat dan tujuan hidupnya dimasa depan. Pernyataan itu
sesuai dengan tujuan dari kurikulum 2013. Meski siswa diberikan kebebasan
penuh dalam menentukan minat pendidikan tetapi banyak ditemukan fenomena
yang menyatakan bahwa masih ada kebingungan pada siswa yang telah lulus SMA
dalam menentukan jurusan perkuliahan atau menentukan karir yang akan digeluti.
Hal ini diperkuat oleh pendapat Supriatna (2009, hal.23) masalah-masalah yang
sering muncul diantaranya kebingungan dalam memilih program studi, memilih
jurusan di perguruan tinggi, menentukan cita-cita atau bahkan tidak memahami
bakat dan minat yang dimiliki, dan merasa cemas untuk mendapatkan pekerjaan
setelah tamat sekolah.
Sementara pada usia remaja, seseorang harus mampu memilih keputusan yang
kelak menjadi jalan hidupnya (Life-roles), remaja diharapkan sudah menyadari
dan memahami kebutuhannya dalam membuat keputusan karir, mengetahui minat
dan bakat yang dimilikinya serta mampu mengidentifikasi lapangan atau
kesempatan kerja yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Hal ini sesuai
dengan pendapat yang dikemukakan oleh Havighurst (Yusuf, 2004, hal. 83)
sudah memikirkan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan dalam mencapai hidup”.
tetapi untuk saat ini masih banyak remaja yang belum mampu mencapai tahapan
tersebut, karena masih banyak remaja yang belum memperlihatkan kesiapannya
ketika dihadapkan dengan pertanyaan pemilihan karir diakhir studi.
Selain itu, banyak fenomena menyebutkan bahwa seorang remaja dalam
menentukan karir cenderung mengikuti teman atau orang lain tidak dilihat dari
kemampuan atau keinginan pribadi, situasi ini sesuai dengan pendapat Agus
Sunarya (2014, hal. 5) bahwa “Banyak sekali kasus remaja memilih jurusan
perguruan tinggi yang didasarkan pada pilihan yang sama dengan teman,
popularitas pekerjaan dari jurusan tersebut, atau bahkan pilihan orang tua”. dilihat
dari pernyataan diatas membuktikan bahwa tingkat percaya dirisiswa dalam
menentukan pilihan karir sangat rendah bahkan tidak mengetahui minat yang
dimiliki.
Bagi peserta didik yang tidak mampu atau ada keraguan dalam pemilihan
karir maka kemungkinan permasalahan akan muncul, pertama apabila peserta
didik melakukan kesalahan pada saat memilih jurusan perkuliahan, akan
mengakibatkan perasaan gagal dalam belajar, kerugian dari segi materi, kerugian
dari segi waktu dan adanya pengaruh pada psikis remaja. Kedua, bagi peserta
didik yang langsung terjun ke dunia karir. Maka kemungkinan masalah yang akan
muncul adalah terjadinya proses persaingan dalam tempat kerja atau usaha yang
mengharuskan bekerja keras dan tahan banting terhadap usahanya, meski ada yang
berhasil tetapi tidak sedikit pula yang gagal. Hal ini terjadi karena tidak adanya
kesesuaian antara minat dengan pekerjaan atau usaha yang dikerjakan, juga
rendahnya kesiapan yang dimiliki individu dalam menghadapi perubahan
Tabel 1.1 Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Pendidikan yang Ditamatkan
2013 2014 2015
Februari Agustus Februari Agustus Februari
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
SD ke Bawah 3,55 3,44 3,69 3,04 3,61
Sekolah Menengah Pertama
8,21 7,59 7,44 7,15 7,14
Sekolah Menengah Atas
9,45 9,72 9,10 9,55 8,17
Sekolah Menengah Kejuruan
7,72 11,21 7,21 11,24 9,05
Diploma 5,72 5,95 5,87 6,14 7,49
Universitas 5,02 5,39 4,31 5,65 5,34
Jumlah 5,88 6,17 5,70 5,94 5,81
(Sumber. Badan Pusat Statistik)
Tabel 1.1 menunjukkan angka pengangguran tertinggi pada tingkat
pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut pendidikan
tertinggi yang ditamatkan tahun 2013-2015 terjadi pada tingkat SMA dan SMK.
Pada tabel tersebut dapat dilihat angka pengangguran pada usia SMA/SMK pada
bulan februari – Agustus 2014 yaitu barada diangka 9,55% untuk SMA
dan11,24% meski pada bulan februari 2015 mengalami penurunan yaitu 8,17%
untuk SMA dan 9,05% untuk SMK.
Berkaca pada banyaknya fenomena yang terjadi pada peserta didik mengenai
masalah pemilihan jurusan pada perkuliahan atau karir, pengembangan kurikulum
pada tingkat Sekolah Menengah Atas lebih mengacu pada peningkatan adaptasi
sikap dan perilaku peserta didik dalam menentukan tujuan hidup. Adaptasi yang
tinggi akan memudahkan peserta didik untuk menentukan pilihan karir, maka
diperlukanya studi tentang kemampuan beradaptasi dalam pemilihan karir. salah
sekaligus mencetuskan sebuah konstrak alat ukur psikologis berskala mengenai
kemampuan adaptabilitas karir dan telah dilaksanakan di 13 negara.
Adaptabilitas karir menurut Savickas (2005 hal 45) “sikap, kompetensi, dan
perilaku yang digunakan individu dalam menyesuaikan diri untuk bekerja yang
sesuai dengan mereka”. Berdasarkan pernyataan diatas adaptabilitas karir dikaitkan dengan kesiapan individu dalam menghadapi lingkungan baru, kesiapan
dalamperubahan peran di lingkungan kerja serta dapat berpartisipasi dalam
kegiatan di dunia kerja. Menurut konstrak adaptabilitas karir yang dikembangkan
Savick, terdapat empat dimensi pada adaptasi karir yaitu, perhatian (concern),
pengendalian (control), rasa ingin tahu (curiosity), percaya diri (confidence). Fakta
menyebutkan dalam disertasi yang ditulis oleh Sufyan (2006) bahwa:
Jika perusahaan mempunyai tingkatan kemampuan adaptabilitas lingkungan yang rendah akan memperlemah pengaruh aset stratejik terhadap adopsi, pengembangan dan peluncuran produk baru. Sebaliknya jika tingkatan kemampuan adaptabilitas tinggi akan memperkuat pengaruh aset stratejik terhadap adopsi, pengembangan dan peluncuran produk baru.
Kutipan diatas menjelaskan bahwa pribadi yang memiliki kemampuan
adaptabilitas yang tinggi sangat diperlukan oleh perusahaan guna kemajuan
perusahaan itu sendiri juga sebagai tolak ukur seseorang mempunyai kinerja yang
bagus. Kemampuan adaptabilitas juga sangat dibutuhkan dalam proses belajar
mengajar apalagi apabila guru menerapkan pada model pembelajaran kolaborasi
pada mata pelajaran yang disampaikan, karena apabila siswa mempunyai
kemampuan adaptabilitas yang tinggi akan cenderung lebih mudah untuk
beradaptasi dengan teman kelompoknya, ataupun dengan kondisi kelompoknya,
dan kemampuan adaptabilitas yang dimiliki siswa akan sangat berpengaruh untuk
menentukan keberhasilan pada saat melaksanakan pembelajaran kolaborasi,
sedangkan Menurut Izzaty (2013, hal.8) dalam penelitiannya menyimpulkan
membentuk perilaku adaptif.” Maka dari itu kemampuanadaptif sangat
berhubungan erat dengan karakteristik siswa.
Pada pembelajaran abad 21 atau pembelajaran masa depan ditandai dengan
peran besar pengaruh teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan,
khususnya pada proses belajar mengajar, sedangkan pergeseran paradigma abad
21 berkaitan erat dengan kurikulum 2013 yaitu bertujuan menghasilkan insan yang
produktif, kreatif, inovatif dan afektif melalui sikap, keterampilan dan
pengetahuan. Gambar di bawah ini menjelaskan posisi kurikulum 2013 pada
pembelajaran abad 21.
Gambar 1.1 Posisi Kurikulum 2013 (Sumber SIDIKNAS,2012)
Gambar diatas menjelaskan bagaimana posisi kurikulum 2013yang
terintegrasikan dengan tema pada pembelajaran abad 21, adapun untuk mencapai
tema tersebut dibutuhkan proses belajar yang mendukung kreatifitas dengan
harapan siswa memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
lebih baik lagi. Siswa akan lebih kreatif, inovatif, dan produktif.
Pembelajaran abad 21 merupakan pembelajaran masa kini dimana
aktif mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sendiri. Pembelajaran masa
depan menuntut siswa mempunyai karakter kuat. Skill atau kemampuan
merupakan hal yang utama, adapun kemampuan yang ada dalam pembelajaran
abad 21 dijelaskan pada Partnership for 21st Century Skill (2009, hal.
1-9)mengidentifikasi kemampuan abad 21 meliputi: berpikir kritis, pemecahan
masalah, komunikasi dan kolaborasi, creative skill ,media literasi, informasi
literasi dan “life and career skill”.
Dikutip dari penelitian Agus Sunarya (2014, hal. 9-10) peran adaptabilitas
karir adalah:
…meningkatkan pemahaman dari keahlian dan kompetensi diri, mendukung perkembangan jabatan dan kompetensi dengan motivasi individu untuk mengembangkan intelektualitas dan pribadi, mendorong keinginan untuk melakukan eksplorasi karir dan strategi untuk mendapatkan karir tersebut, membantu mengembangkan keahlian kerja serta membantu ketegasan karir dan keahlian dalam merencanakan karir. Apabila guru telah mempunyai data peserta didiknya mengenai kemampuan adaptabilitas karir, maka akan mempermudah guru untuk mengarahkan anak didiknya ketika menentukan pilihan untuk kehidupan di masa yang akan datang.
Berdasarkaan kutipan di atas peran adaptabilitas karir sangat berkaitan erat
dengan pembelajaran abad 21 dimana pada kelompok life and career skill
Pembelajaran abad 21 menuntut agar peserta didik memiliki kemampuan
beradaptasi yang tinggi guna memupuk persiapan dalam menentukan pilihan
karirnya ketika telah tamat Sekolah Menengah Atas, juga memberikan rasa
percaya diri pada setiap individu pada saat terjun langsung pada dunia kerja.
Adapun cara seorang guru untuk mengetahui seberapa besar siswanya
mempunyai kemampuan adaptabilitas karir, yaitu dengan cara melakukan
penilaian terhadap kemampuan adaptabilitas karir yang dimiliki siswa dengan
menggunakan alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir. Guru harus mampu
merancang sistem penilaian kemampuan adaptabilitas karir yang bersifat kontinyu
kegiatan. Hasil penilaian dapat diberikan kepada siswa sebagai laporan sedangkan
bagi guru sebagai patokan dan informasi kemampuan adaptabilitas karir yang
dimilki siswanya guna menentukan pembelajaran efektif yang sesuai dengan
kemampuan siswa.
Biasanya analisis awal dari karakteristik siswa dapat membantu dalam
menyeleksi metode dan media pembelajaran. Tetapi nyatanya banyak guru yang
tidak mampu menganalisis kemampuan peserta didiknya sendiri, padahal
seharusnya salah satu tugas seorang guru adalah mampu mengenal karakteristik
yang dimiliki peserta didikinya, kelemahan itu terbukti pada penelitian yang
dilakukan oleh Susilana (2013) menyatakan bahwa:
…Ditemukan fakta bahwa secara format dan isi KTSP pada setiap SD di Kecamatan P memiliki kesamaan. Penelaah menemukan bahwa di satu daerah, sebagian besar (lebih dari setengahnya) KTSP tersebut memiliki indikasi sebagai hasil copy paste. Indikasi kesamaan tersebut terletak pada poin: latar belakang, tujuan pengembangan, prinsip, tujuan pendidikan, pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, jumlah hari efektif belajar yang sama dari sisi redaksionalnya. Padahal, seharusnya terdapat perbedaan, karena masing-masing sekolah memiliki potensi dan karakteristik yang beragam. Ditemukan tiga kelompok sekolah yang menggunakan KTSP yang sama (dokumen sama, namun atas nama sekolah yang berbeda), dalam KTSP tersebut masih menggunakan identitas sekolah yang pertama. Ditemukanadanya data pada sebagian silabus dan RPP yang diindikasikan adanya copy paste karena memiliki kemiripan dari format dan kontennya sesuai dengan isi CD yang ada di pasaran.
Berkaitan dengan hasil temuan diatas dapat disimpulkan bahwa hampir
seluruh guru khususnya di jawa barat tidak mempunyai kemampuan untuk
menganalisis karakterisitik yang dimiliki siswanya, itu berdasarkan banyak
ditemukanya copy paste yang dilakukan guru dalam merancang RPP, padahal
idealnya seorang guru mengetahui dan memahami apa yang menjadi tujuan dia
mengajar.
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana membangun dan menyediakan alat
kemampuan adaptabilitas karir?. dalam penelitian ini, aspek yang diambil adalah
creative learning yang didalamnya terdiri dari banyak domain seperti kreatifitas,
berpikir kritis, pemecahan masalah, kolaborasi, komunikasi dan literasi
informasi.Untuk menunjang domain diatas diperlukan life & career skill yang
didalamnya terdiri dari beberapa kemampuan meliputi kemampuan fleksibel dan
adaptabilitas, inisiatif, sosial dan budaya, produksi dan yang terakhir kemampuan
memimpin. Peneliti sendiri mengambil kemampuan adaptabilitas karir yang akan
dijelaskan pada identifikasi masalah sebagai berikut:
B Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas didapatkan beberapa identifikasi
permasalahan sebagai berikut, (1) masih ditemukannya kebingungan pada peserta
didik terkait dengan pemilihan jurusan perkuliahan yang ternyata bertolak
belakang dengan pemilihan akhir jurusan perkuliahan; (2) pada bulan agustus
sebanyak 8,17% lulusan Sekolah Menengah Atas masih menjadi pengangguran;
(3) masih banyak remaja yang tidak mampu melewati rintangan dan persaingan di
dunia usaha maupun kerja (4) lemahnya kemampuan guru dalam hal menganalisis
karakter pesesrta didiknya sendiri.
Maka diperlukan penilaian siswa mengenai kesiapan dan sumber daya yang
dimiliki individu untuk mengatasi dan mengantisipasi tugas, berupa sikap,
kompetensi dan perilaku yang digunakan individu untuk mengatasi tugas-tugas
saat ini dan mengatasi perkembangan , transisi kerja dan trauma kerja. dengan
kata lain adaptasi pada karir. Sedangkan menurut Savickas ( J.Koen, 2002)
sumber daya adaptasi karir terdiri dari empat dimensi yaitu kepedulian, control,
rasa ingin tahu dan kepercayaan diri. Setelah mengidentifikasi masalah maka
yang menjadi pertanyaan besar dalam penelitian ini adalah “Bagaimana cara
mengembangkan alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir siswa melalui
C Pembatasan Masalah
Faktor terhadap pilihan karir meliputi banyak faktor. Menurut Stave Job yang
menjadi faktor dalam memilih karir adalah sebagai berikut: 1. Your Skil, meliputi
Team work, computing, problem solving, communicating. 2. Your Interests,
meliputi creative, social, outdoor & active, scientific. 3. Your location. 4. Your
Qualifications. 4. Your contacs. 5. Your Personality meliputi, determined,
cautious,outgoing, calm .dan satu lagi adaptabilitas karir yang tidak disebutkan
dalam faktor pilihan karir yang dikemukakan oleh Steve Job. Terakhir Values &
Motivations meliputi, Scurity , money , Helping Others, Work Life Balance. Untuk
lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini.
Gambar 1.2 Faktor dalam Pilihan Karir
Karena pembahasan karir begitu luas maka perlu dilakukan pembatasan
masalah. Gambar di atas menjelaskan bahwa yang menjadi faktor dalam memilih
karir sangat luas dan kompleks. Namun yang menjadi fokus dalam penelitian ini
adalah pada bagian faktor Career Adaptability saja. Aspek adaptabilitas karir
sendiri peneliti mengadaptasi dari aspek yang telah dikembangkan oleh Savickas
(J. Koen, 2012), yang didalamnya terdapat empat aspek yaitu: kepedulian karir,
pengendalian karir,keingintahuan dan keyakinan karir. Di bawah ini adalah
gambar aspek yang terdapat pada adaptabilitas karir :
Gambar 1.3 Aspek Adaptabilitas Karir
D Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka peneliti
menarik rumusan masalah pertanyaan “Bagaimana kemampuan adaptabilitas karir siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandung”. Sehubungan dengan
luasnya masalah yang timbul maka pembatasan masalah perlu dilakukan agar
memperoleh kedalaman dalam kajian, adapun batasan masalahnya adalah:
1. Bagaimana mendesain alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir dengan
menggunakan tulisan melalui teknologi komputasi awan?
2. Bagaimana penggunaan alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir siswa
3. Bagaimana hasiluji coba alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir siswa
dengan menggunakan tulisan melalui teknologi komputasi awan?
E Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan cara mendesain alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir
siswa dengan menggunakan tulisan melalui teknologi komputasi awan di
Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandung.
2. Mengetahui cara penggunaan alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir
siswa dengan menggunakan tulisan melaluiteknologi komputasi awan
diSekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandung.
3. Mengetahui bagaimana hasil alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir
siswa dengan menggunakan tulisan melaluiteknologi komputasi awan
diSekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandung.
F Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
Teoritis
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai alat penilaian
kemampuan adaptabilitas kariryang siap guna dalam menganalisis serta
mempetakan karakter belajar yang dimiliki siswa pada pembelajaran abad 21,
sehingga dapat memberikan informasi dan rapor kepada orang tua, guru dan
kepala sekolah baik yang bersifat akademik maupun non akademik juga menjadi
rujukan guru untukmengarahkan siswanya ketika menentukan pemilihan karir
maupun pemilihan jurusan perkuliahan.
Praktis
1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui alat penilaian
kemampuan adaptabilitas karir siswa dengan menggunakan teknologi
2. Bagi guru, penelitian ini dapat bernanfaat sebagai alat penilaian guru untuk
mengetahui siswanya dalam kemampuan adaptabilitas karir.
3. Bagi siswa, penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan adaptabilitas karir siswa.
4. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, diharapkan dengan adanya
penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk peningkatan pengembangan ilmu
pendidikan yang berkaitan dalam bidang pengembangan dan pengelolaan
sumber belajar siswa.
5. Bagi para peneliti, penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai rujukan untuk
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah tempat dilakukanya penelitian terhadap objek
maupun subjek penelitian, penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah
Atas Negeri 10 Kota Bandung yang beralamat di jalan Cikutra Nomor 77
Kota Bandung, Telepon (+62)22-7273109. Pemilihan lokasi untuk penelitian
dilakukan secara sengaja dengan berdasarkan pertimbangan kemudahan dalam
mengakses tempat penelitian.
a.Subjek Penelitian
1. Populasi
Sebelum peneliti membahas lebih jauh mengenai
populasi, terlebih dulu akan di uraikan batasan populasi yang
dimaksud diantaranya adalah sebagai berikut
Menurut Donald Ary ( 1982, hal. 189) dalam bukunya
yang berjudul Introduction to Reseach in Education
mengatakan bahwa “populasi adalahh keseluruhan jumlah yang
lebih besar yang menjadi sasaran generalisasi. Dan juga
populasi dirumuskan sebagai seluruh anggota kelompok,
kejadian atau obyek yang telah dirumuskan demean jelas”.
Menurut Sugiyono (2011, hal. 57) memberikan
pengertian bahwa: “ yang menjadikuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi dapat diartikan
sebagai keseluruhan obyek yang menjadi sasaran penelitian,
baik itu seluruh anggota, orang, kejadian atau obyek yang
memiliki karakteristik tertentu untuk diambilkesimpulanya.
Dengan demikian yang dimaksud populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas XII IPS dan XII BahasaSekolah
Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandung, pada tahun ajaran
2014/2015.
2. Sampel
Menurut Arifin (2011, hal.215) “sampel adalah
sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga
dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini
(minitur population)”, sedangkan menurut Mohammad Ali
(1985) mengatakan bahwa “Sampel adalah sebagian yang
diambil dari keseluruhan obyek yang akan diteliti yang
dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil
demean menggunakan teknik –teknik tertentu”.
Kedua penjelasan di atas, dengan demikian peneliti
dapat menyimpulkan bahwa sampel adalah bagian dari
populasi yang akan diselidiki atau diteliti dapat mewakili dari
populasi itu sendiri. Sampel pada penelitian ini adalah siswa
kelas XII yang bersekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri
10 Kota Bandung dengan karakteristik sebagai berikut:
1). Siswa Kelas XII IPS
Tabel 3.1 Sampel Penelitian Kelas Siswa Sampel yang
Diambil
Ukuran Sampel
XII IPS 1 8 31
XII IPS 2 5
XII IPS 3 9
XII IPS 4 9
XII Bahasa 4 4
Total Ukuran Sampel 35
Pemilihan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri 10
Kota Bandungsebagai responden adalah siswa kelas XII yang
akan lulus sekolah dan melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi, siswa kelas XII IPS dan Bahasa memiliki karakteristik
serta persyaratan penelitian yaitu responden harus dalam masa
proses tarnsisi karir, yang dalam hal ini adalah proses
peminatan. Dengan demikian, hasil data yang diperoleh
diharapakan dapat membantu guru dalam penyusunan rencana
pembelajaran dan membantu guru untuk mengarahkan
siswanya ketika memutuskan pilihan jurusan yang akan dipilih
yang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka. Dari
seluruh siswa kelas XII IPSdan XII Bahasa Sekolah Menengah
Atas Negeri 10 Kota Bandung, diambil tiga puluh lima orang
siswa untuk dijadikan responden.
Pemilihan siswa sebagai responden menggunakan
tekhnik random sampling, dikarenakan dari semua data yang
ingin diambil memiliki strata yang tidak sama. Penentuan
siswa yang dijadikan sampel penelitian dilakukan dengan cara
XII Bahasa Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandumg
sebagai responden.
B DesainPenelitian
Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah, menentukan tujuan,
pengembangan desain uji coba desain, evaluasi hasil uji coba, dan melaporkan
hasil uji coba. Adapun untuk lebih jelas pelaksanaan penelitian dilakukan melalui
beberapa tahap sebagai berikut:
Gambar 3.1 Langkah-langkah DDR(Levy, 2010) 1. Identifikasi masalah
Proses identifikasi masalah dengan tujuan untuk mendapatkan
gambaran tentang gejala dan fenomena yang dilajutkan dengan penjelasan
mengenai hubungan antara variabel. Merumuskan masalah dengan melakukan
perumusan judul penelitian.
2. Menentukan tujuan
Melakukan studi literatur ,memberikan masukan untuk menjawab
pertanyaan penelitian dan menyediakan segala sesuatu yang diperlukaan
dalam menyusun tujuan dan pertanyaan penelitian
3. Pengembangan desain
Melakukan Pengembangan konstruk yang dipilih. Perumusan alat
pengumpulan data sehingga dapat diukur dan diobservasi pada variabel
penelitian. Penelaahan dan judgement instrumen oleh pakar dan praktisi ahli.
4. Uji coba desain
Proses pengumpulan data dengan menggunakan instrumren dan desain
yang telah dikembangkan sebelumnya. Melakukan judgement setiap
5. Evaluasi hasil uji coba
Melakukan evaluasi instrumen dan desain yang sudah dikembangkan
sebelumnya. evaluasi disini adalah terkait dengan ketersesuaian desain dan
kevalidan butir pertanyaan. apakah perlu dilakukan revisi atau tidak. Pada
tahap ini peneliti melakukan analisis data menggunakan rumus yang
digunakan untuk menghitung persentase.
6. Melaporkan hasil uji coba
Menyusun laporan hasil dan kesimpulan dari penelitian dengan jelas
dan lengkap kemudian didekomentasikan sebagai usaha kontribusi dari
peneliti untuk ilmu pengetahuan. Penelitian ini dilaksanakan untuk memenuhi
syarat lulus perkuliahan sarjana (S1) yang di dokumentasikan dalam bentuk
skripsi dan akan menjadi arsip Universitas guna dimanfaatkan sebagai salah
satu rujukan penelitian selanjutnya.
Penelitian ini hanya memiliki satu variabel yaitu kemampuan
adaptabilitas karir, kemampuan adaptabilitas karir terdiri dari empat aspek
penilaian adaptabilitas karir yang merupakan dari komponen penelitian. ke
empat aspek tersbut yaitu aspek kepedulian (concern), pengendalian (control),
keingintahuan (curiosity), dan kepercayaan diri (confidence). keempat aspek
tersebut digambarkan sebagai berikut:
C. Metode Penelitian
Pengertian metode penelitian menurut Syaodih (2007, hal. 52) adalah
“rangkaian cara atau kegiatan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang
dihadapi”
Metode dalam penelitian ini adalah desain dan pengembangan atau design
and development research (DDR) yaitu “penelitian sistematis yang dilakukan
dalam konteks pengembangan produk atau program untuk tujuan meningkatkan
kearah yang lebih baik,” Hasan (2003, hal. 7). Menurut Meredith D. Gall (1983)
penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses yang dipakai untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian ini mengikuti
suatu langkah-langkah secara siklus terdiri atas kajian tentang temuan penelitian
produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan
temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar belakang
dimana produk itu akan dipakai, dan melakukan revisi terhadap hasil yang
diperoleh dari uji coba lapangan. Penelitian pengembangan juga didefinisikan
sebagai kajian secara sistematik untuk merancang, mengembangkan, dan
mengevaluasi program-program.
Kegiatan selama penelitian ini berlangsung meliputi kegiatan pra-studi
lapangan atau observasi, yaitu dengan melakukan survey atau penjajagan guna
mengetahui gambaran kondisi di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota
Bandung, kegiatan ini juga berguna dalam penyusunan instrumen penelitian.
Kemudian studi lapangan, kegiatan ini merupakan kegiatan inti penelitian
bertujuan untuk pengumpulan data primer dengan memberikan perlakuan
(Assessment), wawancara dan pengamatan. setelah melaksanakan studi lapangan
dan pengambilan data, peneliti melakukan kegiatan pasca studi lapangan berupa
Gambar 3.3. Komponen dan Proses penelitian Desain dan Pengembangan
D. Definisi Operasional
Arifin menjelaskan bahwa Definisi operasional adalah “… definisi khusus
yang didasarkan atas sifat-sifat yang didefinisikan, dapat diamati dan dilaksanakan
oleh penelitian lain” (2011, hal.190). Agar lebih jelas definisi operasional dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Aspek Adaptabilitas Karir (Savickas, 2005) Dimensi
Adaptabilitas Karir
Komponen Indikator Skoring
Kepedulian
Kesadaran dalam menentukan pilihan
Terlibat dalam menentukan pilihan MelakukanPersiapa nuntuk masadepan Sadar Terlibat mempersia pkan Masa bodoh
Pengendalian Ketegasan pada pilihan Tanggungjawabterh adappilihan Ketekunandankesab aran Tegas Disiplin Niat Ragu-ragu Analisis masalah dan perencanaan program Pengunpulan informasi dan sintesis Desain Pengembangan sederhana dan uji
coba
Evaluation dan pengembangan
lanjutan
[image:31.612.108.534.458.679.2]keingintahuan eksperimen
mengembangkanpiki ran
Membangun hubungan
Mengamati pilihan
Bereksperi men Pengambil an resiko bertanya Tidak realistis Kepercayaan diri
Gigih dalam
memperoleh sesuatu Mampumengatasirint angan Berusahameningkatk anpotensi Gigih Berjuang Rajin Penghambata n
Aspek kemampuan adaptabilitas karir diadaptasi dari konstruk yang
dikembangkan oleh Savickas yang terdiri dari empat aspek yakni kepedulian,
pengendalian, rasa ingin tahu dan kepercayaan diri. Kemudian dikembangkan lagi
oleh peneliti dari segi indikator pada setiap aspeknya sesuai dengan kebutuhan
penelitian. Setelah didesain dalam bentuk instrument alat penilaian kemampuan
adaptabilitas karir kemudian dilanjutkan pada tahap uji coba terhadap 35 tulisan siswa
yang menjadi sampel. Data (tulisan siswa) yang sudah terkumpul kemudian dianalisis
dan dinilai oleh empat orang penilai, Pemilihan penilai dilakukan secara khusus oleh
peneliti. Hasil uji coba penilaian oleh keempat penilai berupa nilai ordinal
kemudiandiolah menggunakan aplikasi SPSS, agar dapat mengetahui tingkat
reliabilitas dari alat yang dikembangkan, mengetahui nilai interval dan nilai Z skor.
Setelah mendapat nilai Z skor kemudian dijumlahkan dan diambil nilai rata-rata
keseluruhan.
E. Instrumen Penelitian
Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan,
sebab data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan penelitian.Pernyataan
tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Sudjana (2007: 96) “...instrumen
sebagai alat pengumpul data harus betul-betul dirancang dan dibuat sedemikian
Sebagaimana telah dipaparkan, penelitian dilakukan untuk menjawab
permasalahan penelitian yaitu mengembangkan alat penilaian kemampuan
adaptabilitas karir siswa pada tulisan yang telah ditugaskan, dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat kemampuan adaptasi siswa terhadap karir. adaptabilitas karir
dalam penelitian ini merupakan variabel penelitian dan empat aspek pada
kemampuan adaptabilitas karir adalah komponen penelitian. Adapun instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala penilaian (ratting scale) dengan
kriteria penilaian.
Berikut langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti dalam menyusun
instrumen penelitian:
1. Mengkaji variabel penelitian
Variabel penelitian dikaji terlebih dahulu oleh peneliti. Variabel yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah adaptabilitas karir . Adaptabilitas karir
memiliki empat aspek yang sekaligus dijadikan sebagai komponen penilaian
pada tulisan siswa. Keempat aspek adaptabilitas karir yaitu kepedulian,
pengendalian, keingintahuan dan kepercayaan diri.
2. Membuat definisi operasional
Membuat definisi operasional pada setiap komponen penilaian
adaptabilitas karir siswa melalui tulisan sehingga skala penilaian pada setiap
komponen penilaian dapat dianalisis dan dinilai .
3. Menentukan jenis instrumen
Peneliti menentukan jenis instrumen yang akan digunakan untuk
menilai yang sesuai dengan subjek penilaian dan jenis instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah skala penilaian dengan kriteria.
4. Menyusun prosedur penilaian
Peneliti menyusun prosedur penilaian adaptabilitas karir agar data
yang diperoleh dapat sesuai dengan yang diharapkan. Prosedur penilaian
mencangkup beberapa tahap yaitu tahap persiapan penilaian, pelaksanaan
5. Menguji coba instrumen
Peneliti melakukan uji coba instrumen penilaian adaptabilitas karir
yang telah disusun pada tulisan yang dibuat oleh siswa.
6. Proses Pengembangan Instrumen
Alat penilaian yang digunakan untuk menilai adaptabilitas karir diberi
nama Inventori Penilaian Keterampilan Adaptabilitas Karir yang
dikembangkan atau diadaptasi dari Career Adapt-Abilities Scale (CAAS) yang
disusun oleh Savickas (2012) yang digunakan dalam penelitian di 13 negara.
Instrumen kemudian di tambah dan dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan
budaya dan kemampuan siswa. Setiap item dalam instrumen mewakili
dimensi-dimesi yang terdapat dalam adaptabilitas karir yang kemudian
disusun sedemikian rupa agar dapat menggambarkan adaptabilitas karir yang
dimiliki siswa dalam mempersiapkan diri menghadapi perubahan karir,
Dimensi Aspek Indikator Perilaku Diterima Perilaku Ditolak Inventori Kata (+) (-) Kepedulian Merencanakan pilihanuntukm asadepan Kesadarandalam menentukanpilih an Menyadari akan menentukan pilihan karir yang sesuai dengan dirinya Menjadi sadar mengenai pilihan tentang pendidikan atau kejuruan yang di buat. Masa bodoh keadaan dimana tanpa sadar harus menentuka n suatu pilihan
merubah mindset,berubah signifikan, kesiagaan, motivasi Terlibatdalamme nentukanpilihan Mengatur dan Lebih memikirka
mengejar tujuan oleh diri sendiri Mengarahk an pikiran dan kegiatan untuk masa depan oleh diri sendiri Membayan gkan kemungkin an diri dan skenario untuk masa depan n masa depan orang lain daripada masa depan dirinya sendiri 1. Melakukan Persiapanuntukm asadepan Melakukan sesuatu dan mengambil tindakan yang diperlukan secara sengaja dan terencana Mempersia pkan Berharapse suatu terjadi secara tiba- tiba Tidak melakukan perencanaa n dan tindakan tegas terhadap
karir Pengendali an Mengambilke putusan Ketegasanpadapil ihan Tegas Disiplin Niat
Ragu - ragu
Bidan,Guru,Pegawai Bank,pemain bola, pembalap,pembuat skenario,pengusaha,Pengu saha kreatif, satpol pp, Sekertaris,Seniman, ilmuwan, seorang
pemimpin kota, designer baju, BE A STAR, Aktor, Akuntan, Artis, Astronot, atlit tenis meja, Diplomat, Direktur, Disainer,
Displin, Dokter, dokter hewan, angkatan darat, Dokter Kecil, DPR, duta besar, membuka lapangan kerja,
pilot,PNS,POLANTAS,Po lisi, Polwan, Presiden, staff manager bank, tegas, tepat waktu, pramugari, Tentara Nasional Indonesia Tanggungjawabt erhadappilihan Berprilaku mandiri Perilaku atau keputusan dilakukan oleh orang
lain Ketekunandankes abaran Menunjuka n ketenangan sampai tercapainya keberhasila n meski kadang muncul keadaan yang sulit adanya keresahan
Giat, Doa, Usaha
Keingintah uan Menjelajahiinf ormasi Bereksperimenm engembangkanpi kiran Bereksperi men Pengambila n resiko Bertanya Tidak realistis Ragu-ragu dan adanya rasa takut komunitas,lingkungan,organi sasi,berpikir kritis,berpikir lebih kritis,perguruan tinggi,proses,zona nyaman, wawasan, traveling,kuliah, kursus,berkeliling dunia. Membangunhubu ngan Membangu n hubungan sebagai sumber daya untuk menghadapi situasi baru dan asing Hanya membangu n dengan ruang lingkup yang sempit Kerjasama,sretegi. Mengamati pilihan Mencari informasi Enggan mencari
pada pilihan yang dibuat untuk karir atau mempertim bangkan kemungkin an terlibat dalam suatu pekerjaan informasi Tidak realistis
FPOK,jurusan HI, jurusan MANAJEMEN, jurusan pariwisata,
manajemen bisnis, sekolah desain grafis,designer
grafis,ilmu politik, ilmu ilmu terbang, ilmu, hukum, desain komunikasi visual,,desain interior,administrasi negara, akuntansi, dunia
politik,ekonomi,jurusan Fakultas Seni Rupa dan Design,jurusan PGSD,kegiatan administrasi,kegiatan ekonomi,tataboga, Psikolog,Sosiologi, Kepercayaa ndiri Keyakinanunt ukdapatmenye lesaikanmasal ahdanhambata n Gigihdalammem perolehsesuatu Gigih Berjuang Rajin optimis komitmen Penghamb atan
kesulitan tersebut agar berhasil dalam karirnya Berusahamening
katkanpotensi
memperole h
pengetahua n atau keterampila n baru
mengemban gkan keterampila n yang ada di dalam diri
belajar hanya sebatas di akademik
F. Validitas dan Reabilitas Instrumen Penelitian
Alat penilaian yang baik adalah alat yang mampu memberikan penilaian
yang tepat terhadap objek yang menjadi penilaiannya atau dapat diandalkan.
Sementara untuk mendapatkan keterandalan sebuah alat penilaian perlu
diadakan pertimbangan yang dilakukan oleh para ahli dalam membahas
instrumen atau alat penilaian. Para ahli yang dilibatkan dalam penimbangan
instrumen penelitian yaitu pakar dalam keilmuan psikologi dan bimbingan dan
konseling karir.
1. Uji Validitas Instrumen
Menurut Sugiyono (2013) “Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Uji validitas dimaksudkan guna menguji ketepatan item-item dalam tes, yaitu apakah
item-item mampu menggambarkan dan menjelaskan variabel yang diteliti.
Proses pengujian instrumen diusahakan dengan pikiran logis, meminta
pendapat dan berkonsultasi kepada para ahli praktisi. Uji validitas yang
digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas berdasarkan kriteria,
yaitu bukti validitas suatu tes diperlihatkan oleh adanya hubungan skor
pada tes yang bersangkutan dengan skor suatu kriteria (Azwar, 1996 hal.
176)
2. Uji Reabilitas Instrumen
Reabilitas menunjuk pada suatu pengrtian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 2010 hal. 221).
Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
rumus Formula Cronbach Alpha. karena tes yang digunakan berbentuk
esai atau karangan, sehingga reabilitas tes diukur secara keseluruhan,
bukan perbutir tes. Rumus pengukuran reabilitas yang digumakan adalah:
α : Reliabilitas cronbach alpha seluruh tes
(koefisien alpha karya tulis)
: Varian masing-masing komponen karya tulis
: Varian seluruh karya tulis
N : Jumlah komponen karya tulis
(Soenardi, 2008, hal. 181)
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Library Reasearch
Pembahasan penelitian ini peneliti menggunakan beberapa jumlah
data dengan meneliti kepustakaan yang bersifat referensioner, yaitu
peneliti menggunakan kutipan,dari berbagai sumber, baik kutipan
langsung maupun tidak langsung. Kutipan secara langsung diperoleh dari
pendapat para ahli sesuai dengan sumber aslinya, peneliti juga
memberikan kesimpulan pendapat yang dikemukakan oleh para ahli
kemudian dilukiskan dengan bahasa peneliti sendiri tanpa mengubah
maknanya.
2. Observasi
Menurut(Zainal, 2011, hal. 231) Observasi merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan pengamatan dan
pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai
berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam
situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Teknik ini dilakukan untuk
melihat kemampuan siswa dalam menggunakan bahan ajar Google Docs
yang digunakan sebagai alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir
siswa kelas X di Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Kota Bandung.
3. Tes
Tes yang digunakan dalam proses pengambilan data adalah tes
mengarang, siswa yang menjadi sampel penelitian diberikan tes berupa
mengarang sebuah tulisan dengan tema Aku Ingin Menjadi, yang ditulis
dengan mengggunakan media Google dokumen. Hasil dari karangan siswa
menjadi data untuk kemudian dianalisis.
Memberikan simulasi tugas menulis dengan tema “Zona Bermimpi”
Tugas menulis dilakukan pada media Google dokumen
Data yang terkumpul kemudian dianalisis
H. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari Alat penilaian kemampuan adaptabilitas karir
yang telah dikembangkan dan diujicobakan melalui tes menulis, selanjutnya
dikelola dan dianalisa secara deskriptif dan inferensial. Disebut deskriptif
karena penelitian menjelaskan data yang diperoleh melalui tes mengarang,
selain itu disebutkan inferensial karena data deskriptif dalam penelitian
diinterpretasikan untuk mendapat generalisasi, prediksi dan kesimpulan.
Setelah mengolah data kemudian data yang terkumpul dilakukan analisis
sehingga menjadi deskripsi yang bermakna adapun metode analisis yang
digunakan adalah metode analisis teks. Proses analisis dilakukan sejak awal
terkumpulnya data sampai dengan akhir penelitian. Perhitungan pertama
diawali dengan pendeskripsian data berdasarkan empat aspek yang dinilai dari
karangan siswa. Empat aspek yang dinilai dalam penelitian ini yaitu,
kepedulian, pengendalian, keingintahuan dan kepercayaan diri. nilai dari setiap
aspek kemudian di analisis oleh tiga orang penilai kemudian dicari rata-rata
dari keempat aspek tersebut.Pertama, setelah mendapat nilai rata-rata dari
setiap aspek kemudian dihitung nilai akhir tulisan. Kedua, nilai akhir tulisan
didapat dari skor rata-rata yang diperoleh dari rata-rata nilai total, kemudian
dilakukan generalisasi, prediksi dan kesimpulan.
Analisis dijabarkan sebagai analisis statistik deskriptif yaitu analisis yang
dipergunakan untuk menggambarkan data yang telah terkumpul dalam bentuk
kesimpulan umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013), sehingga dapat memberi
profil adaptabilitas karir siswa di kelas XII Sekolah Menengah Atas Negeri 10
secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian dilakukan
[image:44.595.144.484.191.283.2]dengan membuat berbagai macam grafik, matriks atau chart.
Tabel 3.4 Indikator Penilaian Kemampuan Adaptabilitas Karir
Menurut McNamara dalam Weigle (Weigle, 2009, hal. 109) skala
digunakan dalam menilai performa tugas seperti tes menulis, baik secara
implisit maupun eksplisit, dengan landasan utamanya adalah mewujudkan tes
(atau skala) pengembang gagasan keterampilan atau kemampuan yang di ukur
dengan test. Alasannya, pengembangan skala sebagai bahan pertimbangan dan
dapat menjelaskan setiap level skala sangat penting untuk memvalidasi
penilaiannya.
Penilaian terhadap kemampuan adaptabilitas karir meliputi 4 aspek yakni
Kepedulian, Pengendalian, Keingintahuan, dan Kepercayaan diri.
Penilaian aspek-aspek kemampuan kemampuan adaptabilitas karir di atas
menggunakan rumus:
x 100 = _________ %
Keterangan:
B = skor bobot yang diperoleh dari tes di jawab dengan benar
Si = skor ideal (Harjasujana dan Mulyati, 1996 hal 34)
Indikator Penilaian Skor
Aspek penilaian adaptabilitas karir
Kepedulian 0 - 3
Pengendalian 0 - 3
keingintahuan 0 - 3
Kepercayaan diri 0 - 3
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Bagian penutup ini berisikan kesimpulan dan saran. Simpulan pada bab ini
adalah poin-poin inti yang diperoleh dari pengembangan dan hasil penelitian
yang diuraikan pada bab empat. Pada bagian saran memuat tentang masukan
dari penulis untuk memperbaiki kekurangan yang terdapat di dalam peneilitian
ini.
A. Simpulan
Alat penilaian ini merupakan sebuah alat penilaian yang
dikembangkan lebih pada tujuan melakukan deskripsi terhadap ciri-ciri
keterampilan yang dinilai berdasarkan pada keberadaan bukti-bukti pada
tulisan siswa yang disesuaikan dengan kontruksi keterampilan yang
dinilai.
Penilaian yang dilakukan menggunakan analisis teks sederhana
dalam penelitian ini mengahasilkan:
1. Alat penilaian berupa instrumen penilaian kemampuan adaptabilitas
karir untuk siswa SMA jenis skala penilaian/rubrik. Rubrik penilaian
tulisan ini berisi empat komponen penilaian, yaitu komponen
kepedulian, pengendalian, rasa ingin tahu, dan kepercayaan diri,
dengan rentang skor yang telah ditentukan pada masing-masing
gradasi mutu. Skor 3 dengan predikat amat baik, skor 2 untuk predikat
baik, 1 untuk predikat rendah, dan 0 untuk predikat amat rendah.
2. Prosedur penggunaan dalam proses menilai kemampuan adaptabilitas
karir
3. Inventori kata berdasarkan teks yang diperoleh sebagai bukti akan
keberadaan kemampuan adaptabilitas karir
4. Hasil penilaian yang disampaikan dalam peneilitian ini disampaikan
B. Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan pembahasan hasil penilitan dan pengembangan alat
penilaian kemampuan adaptabiltas karir melalui tulisan dengan
menggunakan teknologi komputasi awan, penulis membuat beberapa saran
di bawah ini:
a Proses pengembangan alat penilaian kemampuan adaptabitas karir
ini masih sebatas alat penilaian belum mencapai pengembangan alat
pengukuran. Alat penilaian kemempuan adatabilitas karir ini masih
belum sempurna maka disarankan untuk dilakukan penelitian
selanjutnya guna memperbaiki dua aspek adaptabilitas karir yang
masih harus diperbaiki dan dikembangkan yaitu pada aspek
pengendalian (control) dan aspek kepercayaandiri
(confidence)Pengembangan alat ukur dan peningkatan akurasi
penilaian perlu dilakukan pada penelitian selanjutnya karena yang
peneliti kembangkan masih bersifat subjektif.
b Alat penilaian kemampuan menulis kolaboratif diharapkan dapat
diingat dan dipahami oleh pendidik sehingga penilaian yang
dilakukan dapat lebih cepat dan bila perlu di buat aplikasinya untuk
mempermudah dalam proses menilai.
c Hasil penilaian diharapkan dapat memberikan gambaran keadaan dan
informasi mengenai kemampuan adaptabilitas karir siswa di kelas
yang dapat digunakan pendidik sebagai masukan dalam membuat
perencanaan pembelajaran yang baik dan sesuai dengan karakteristik
serta kebutuhan belajar siswa.
d Terakhir peneliti berharap melalui alat penilaian adaptabilitas karir
yang lebih tajam diharapkan alat tersebut dapat dikembangkan
menjadi sebuah alat ukur adaptabilitas karir yang baku dan objektif
sehingga dapat digunakan oleh guru untuk mengelompokkan minat
karir siswa sehingga lebih mudah dalam memberi pengarahan pada
melnjutkan ke perguruan tinggi, serta dapat membantu guru untuk
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Y. (2012). Model penilaian otentik dalam pembelajaran membaca
pemahaman berorientasi pendidikan karakter.Jurnal Pendidikan Karakter, Tahun II, Nomor 2 , 164-178.
AECT. (1994). Definisi dan kawasan teknologi pendidikan. America: The Associaton for Educational Communications and Technology.
Ali, M. (1985). Penelitian pendidikan (prosedur dan strtaegis), Cet. III.Bandung : Angkasa, h. 54.
Andrade, H. G., (1997). Understanding rubrics. educatioanal leadership. [Online] Tersedia:http://www.middleweb.com/rubricsHD.html[Di akses mei 2014].
Ary, D (1982). Introduction to research in education,diterjemahkanoleh Arif Furqan dengan judulPengantar penelitian dalam pendidikan. Surabaya :Usaha Nasional
Arifin, Z. (2009). Evaluasi pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI.
______ (2011). PenelitianpPendidikan: metode dan paradigma baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. ( 2010). Prosedur penelitian. Jakarta: Rineka Cipta .
Azwar, Saripudin (1999). Dasar-dasar psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Bimrose, J. (2011). The role of career adaptability in skills supply. UK: UK Commission for Employment and Skills.
Depdiknas. (2007). Permediknas No.20 tentang standar penilaian guru. Jakarta: Depdiknas.
Fouad, N.A.,& Bynner. (2008). Work transition. American Psychologist.
Galvin, K. (2012). Using online assessments to provide career guidance &counseling.Careers Conference , 1-74.
Google, T. (2010). Google apps for busines . Retrieved maret 7, 2014, from Google: http://www.google.com/
Harjasujana, A.S Dan Yeti Mulyati.(1996). Membaca 2. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan
Hasan, H. (2003). Information systems development as aresearch method. Australasian Journal of Information. , 7.
Izzaty, R. E. (2013). Pentingnya pendidikan karakter pada anak usia fini :sudut pandang psikologi perkembangan snak. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Jobs, S. (2009). Careers and employability service. [Online] Tersedia: http://www.kent.ac.uk/careers/Choosing/choosingintro.htm
Koen, J. (2012). Training career adaptability to pacilitate a successful school to work transition. Journal of Vocational Behaviour , 81,395-408.
Kemdikbud. (2013). Pemendikbud 66 tahun 2013 standar penilaian pendidikan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Learning, P. f. (2009). P21 Framework definitions. Washington, DC: Partnership for 21 St Century Learning.
Leland, H. E. (1980). Who should buy portofolio insurance?Journan of Finance , 581-594.
Levy, T. J. (2010). A Guide for novice researchers: design and development research methods.Proceedings of Informing Science & IT Education Conference (InSITE) , 108-118.
M.D., H. J. (1983). Classification in mental retardation. Washington DC.: American Assocation on Mental Deficiency.
Mansur, H. R. (2007). Penilaian hasil belajar. Bandung: CV. Wacana Pima.
Meredith D. Gall, W. S. (1983). Educational research. New York: Longman Publishing Group.
Mueller, J. (2008). Authentic assesment toolbox. Retrieved April 16, 2014, from North Central Colleght: http:/ /www.-noctrl.edu/, Naperville,
http://jonathan.-mueller.faculty.noctrl.edu/toolbox/index.-htm
Nana Sudjana, I. ( 2007). Penelitian dan penilaian pendidikan. Bandung: PT. Sinar Baru Algesindo.
______. (1995). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nitko, A. J. (1996). Educatioanl assessment of student. New Jersey: Prentice-Hall.
Popham, W. J., 1995. New Assessment Methods for School Counselors. ERIC Digest
(Office of educational research and improvement), pp. 1-2.
Paul Black, C. H. (2004). Working inside the black box: Assessment for Learning in the Classroom. Phi Delta Kappan , 9-21.
Porfeli, E. J. (2008). Career development,work, And occupational success. In M. C. Smith, & T. G.Reio (Eds.),. Handbook of research on adult development and learning .
Robert Heinich, Michael Molenda, James D. Russell. (1998). Instructional media and technologies for learning. New Jersey: Pearson College Division.
Rotherham, A. W. (2009). To work, the 21st century skills movement will require Keen Attention To Curriculum, Teacher Quality, and Assessment. .
Educational Leadership , 15-20.
Savickas, M. L. (1997). Career adaptability : an integrative construct for life-span, lifespace theory.Journal Career Development Quarterly , vol 45.
____________. (2005). Career development and counseling: putting theory and research to work. The theory and practice of career construction. In S. D. Brown, & R. W. Lent (Eds.) , 42-70.
____________. (2008). Life-design international research group – career adaptability project. Report of framework and follow-up studies .
Sidiknas (2012). Uji publik kurikulum 2013. Retrieved januari 11, 2014, from Kemdikbud: : http://kemdikbud.go.id
Sufyan, S. (2006). Perilaku stratejik dan pengaruh moderasi lingkungan dalam peningkatan kinerja perusahaan (model terintegrasi dan berjenjang pada industri farmasi di indonesia). Semarang: Program Studi Doktor (S3) Ilmu Ekonomi Fakultas Pasca-sarjana Universitas Diponegoro.
Soenardi, D. (2008). Tes bahasa pegangan bagi pengajar bahasa. Jakarta: indeks.
Sugiyono. ( 2011). Metode penelitian kuntitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta .
Sunarya, A. (2014) Program bimbingan karir untuk meningkatkan adaptabilitas Karir Peserta Didik. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Susilana, R. (2013). Implementasi kurikulum berdifersivikasi di Sekolah dasar. Bandung: Tidak Dipublikasikan.
Syaodih, N. (2007). Metode penelitian pendidikan. Bandung: Rosdakarya.
Tdi. (2012). Sekilas mengenai komputasi awan (cloud computing). Retrieved maret 7, 2014, from Tdi: http://terra.co.id/
Weeden, W. d. (2003). Assessment: what`s in it for schools?. New York: Routledge.
Weigle, S. C. (2009). Assessing writing (cambridge language assessment series) (6 Ed.). Cambridge: Cambridge University Press.
Wikipedia, (2014). History of computing hardware. [Online]
Tersedia:http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_computing_hardware.