4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1.1 Deskriptif Responden
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 orang dengan kriteria, konsumen minimal berusia 19 tahun dan pernah membeli salad di Crunchaus Surabaya lebih dari satu kali. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini diperoleh melalui kuesioner online midengan bantuan software google form. Berdasarkan hasil pengisian kuesioner dari responden, maka diketahui karakteristik responden sebagai berikut:
Tabel 4.1 Frekuensi Gender Responden
Gender Frekuensi Persen (%)
Pria 37 37
Wanita 63 63
Total 100 100
Tabel 4.1 menunjukkan responden wanita lebih banyak dari pada responden pria, dengan perjumlah wanita sebanyak 63 orang dengan presentase 63%
sedangkan jumlah responden pria sebanyak 37 orang dengan presentase 37%.
Umumnya wanita yang menjadi konsumen di Crunchaus Surabaya.
Tabel 4.2 Frekuensi Pekerja Responden
Pekerjaan Frekuensi Persen (%)
Pelajar/ Mahasiswa 39 39
Wirausaha 21 21
Pegawai Negeri 1 1
Pegawai Swasta 29 29
Lainnya 10 10
Total 100 100
Tabel 4.2 menunjukkan mayoritas responden bekerja sebagai pelajar/
mahasiswa yaitu berjumlah 39 orang. Pada urutan kedua yaitu dengan jumlah 29
orang bekerja sebagai pegawai swasta. Responden dengan pekerjaan wirausaha berjumlah 21 orang kemudian responden dengan pekerjaan lainnya berjumlah 10 orang dan pegawai negeri berjumlah 1 orang.
Tabel 4.3 Frekuensi Pembelian dalam 1 Bulan
Pembelian Frekuensi Persen (%)
1-3 kali 80 80
4-6 kali 18 18
> 9 kali 2 2
Total 100 100
Tabel 4.3 menunjukkan sebagain besar responden membeli salad di Crunchaus 1-3 kali dalam 1 bulan dengan jumlah 80 orang, sedangkan 4-6 kali berjumlah18 orang dan lebih dari 9 kali berjumlah 2 orang. Data yang dibahas lebih banyak mengarah pada konsumen yang berkunjung 1-3 kali dalam 1 bulan terakhir.
Tabel 4.4 Menu Salad Yang Sering Dibeli
Menu Salad Frekuensi Persen
Caesar Teaser 62 62
Happy Garden 15 15
Konichiwa Salad 4 4
Mix Mix Salad 2 2
Waldorf Chicken 17 17
Total 100 100
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa Caesar teaser merupakan produk yang paling sering dibeli oleh responden dengan jumlah 62 orang, sedangkan waldrof chicken berjumlah 17 orang. Menu salad happy garden berjumlah 15 orang, menu salad konichiwa salad berjumlah orang, dan menu salad mix mix salad berjumlah 2 orang.
4.2 Deskripsi Variabel Penelitian
Sebelum melakukan analisis deskripsi tentang variabel penelitian, perlu
tersebut, sebelum kuisioner dibagikan, dianalisis terlebih dahulu 30 responden untuk menguji instrument penelitian dari masing-masing variabel penelitian 4.2.1 Reabilitas dan Validitas Instrumen Pengukuran Product Quality
Hasil uji tersebut di peroleh untuk variabel product quality keseluruhan 17 indikator dari 7 dimensi dapat di gunakan dengan total keseluruhan Cronbach’s Alpha 0.83 menunjukan bahwa instrumen-instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi (>0.7). Ukuran Validitas dapat dilihat melalui koefisien corrected Item- Total Correlation lebih besar dari 0.3. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5 Uji Reliabilitas dan Validitas Instrumen Pengukuran Product Quality
Indikator Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach’s Alpha Produk yang ditawarkan di Crunchaus memiliki
citarasa yang lezat
0,395
0,83 Produk yang ditawarkan di Crunchaus memiliki
porsi yang sesuai
0,452
Produk yang ditawarkan di Crunchaus sesuai dengan ekspektasi konsumen
0,328
Variasi saus dan topping yang beragam 0,498 Sayuran yang digunakan segar 0,372 Rasa salad yang tidak berubah 0,693
Aroma salad tidak berubah 0,345
Porsi salad tidak berubah 0,506
Ketepatan waktu penyajian 0,473
Bahan yang digunakan natural 0,485 Karyawan menanggapi dengan baik produk yang
rusak
0,553
Karyawan ramah dalam melayani konsumen 0,672
Desain kemasan produk menarik 0,477
Ketersediaan berbagai macam bentuk / model produk
0,552
Produk salad yang dijual Crunchaus berkualitas tinggi
0,537
Produk salad yang dijual Crunchaus terjamin kesegarannya
0,446
Crunchaus adalah toko salad terpercaya 0,485
4.2.2 Reabilitas dan Validitas Instrumen Pengukuran Word of Mouth
Hasil uji tersebut di peroleh untuk variabwl word of mouth keseluruhan 4 indikator dapat di gunakan dengan total keseluruhan Cronbach’s Alpha 0.896 menunjukan bahwa instrumen-instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi (>0.7). Ukuran Validitas dapat dilihat melalui koefisien corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0.3. Data tersebut dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas dan Validitas Instrumen Pengukuran Word of Mouth
Indikator Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach’s Alpha Saya membicarakan Crunchaus kepada teman dan
keluarga
0,744
0,896 Saya membicarakan diskon, promosi dan produk
baru dari Crunchaus
0,904
Saya membicarakan melalui social media dan memberi tagar kepada Crunchaus
0,603
Saya mendapatkan balasan berupa like dan komen melalui social media dari Crunchaus
0,848
4.2.3 Reabilitas dan Validitas Instrumen Pengukuran Customer Satisfaction Hasil uji tersebut di peroleh untuk variabel customer satisfaction keseluruhan 16 indikator dari 7 dimensi dapat di gunakan dengan total keseluruhan Cronbach’s Alpha 0,958 menunjukan bahwa instrumen-instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi (>0.7). Ukuran Validitas dapat dilihat melalui koefisien corrected Item-Total Correlation lebih besar dari 0.3. Data tersebut dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas dan Validitas Instrumen Pengukuran Customer Satisfaction
Indikator Corrected Item-Total Correlation
Cronbach’s Alpha Saya puas dengan citarasa yang diberikan
Crunchaus
0,654
0,958 Saya puas dengan porsi yang diberikan
Crunchaus
0,797
Saya puas dengan variasi saus dan topping yang beragam
0,673
Saya puas dengan kesegaran sayur yang digunakan Crunchaus
0,741
Saya puas dengan rasa salad yang tidak berubah 0,727 Saya puas dengan aroma salad yang tidak
berubah
0,744
Saya puas dengan porsi salad yang tidak berubah
0,741
Saya puas dengan ketepatan waktu penyajian 0,838 Saya puas dengan bahan natural yang digunakan
Crunchaus
0,828
Saya puas dengan tanggapan karyawan terhadap produk yang rusak
0,700
Saya puas dengan tanggapan keramahan karyawan dalam melayani konsumen
0,760
Saya puas dengan desain kemasan yang menarik 0,722 Saya puas dengan ketersediaan berbagai macam
bentuk / model produk
0,810
Saya puas dengan produk salad Crunchaus yang berkualitas tinggi
0,848
Saya puas dengan produk salad Crunchaus yang terjamin kesegarannya
0,683
Saya puas dengan Crunchaus karena merupakan toko salad terpercaya
0,744
4.2.4 Deskirpsi Pemusatan dan Variasi Variabel Penelitian
Deskripsi variabel berikut ini terdiri dari hasil jawaban kuisioner yang dibagikan kepada 100 responden. Tabel tersebut terdiri dari nilai rata- rata (mean) standar deviasi setiap variabel.
4.2.4.1 Rata-Rata dan Standar Deviasi Product Quality
Pada bagian ini akan dijelaskan secara deskriptif mengenai variabel product quality.
Tabel 4.8 Analisis Dekriptif Product Quality
Indikator Mean Std.
Deviation Produk yang ditawarkan di Crunchaus memiliki citarasa yang lezat 4,13 0,808
Produk yang ditawarkan di Crunchaus memiliki porsi yang sesuai 3,96 0.848 Produk yang ditawarkan di Crunchaus sesuai dengan ekspektasi
konsumen 3,83 1,01
Variasi saus dan topping yang beragam 4,09 0,722
Sayuran yang digunakan segar 3,94 0,846
Rasa salad yang tidak berubah 4,21 0,725
Aroma salad tidak berubah 4,12 0,668
Porsi salad tidak berubah 4,08 0,77
Ketepatan waktu penyajian 4,04 0,706
Bahan yang digunakan natural 4,12 0,697
Karyawan menanggapi dengan baik produk yang rusak 4,01 0,742 Karyawan ramah dalam melayani konsumen 4,16 0,644
Desain kemasan produk menarik 4,11 0,631
Ketersediaan berbagai macam bentuk / model produk 4,17 0,749 Produk salad yang dijual Crunchaus berkualitas tinggi 4,01 0,64 Produk salad yang dijual Crunchaus terjamin kesegarannya 4,07 0,738
Crunchaus adalah toko salad terpercaya 4,06 0,719
Tabel 4.8 menunjukkan dari keseluruhan item variabel product quality, item dengan nilai rata-rata paling tinggi adalah “rasa salad yang tidak berubah” dan
“Ketersediaan berbagai macam bentuk / model produk”. Item dengan penilaian paling rendah adalah “produk yang ditawarkan di Crunchaus sesuai dengan ekspektasi konsumen” dan “Sayuran yang digunakan segar”. Hasil nilai standar deviasi terendah sebesar 0,631. Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan “desain kemasan produk menarik” dipersepsikan paling homogen atau sama jika dibanding- kan dengan persepsi pada item lain. Beberapa responden menganggap salad di
Crunchaus tahan lama dan memiliki karyawan yang ramah, sedangkan Crunchaus harus lebih memperhatikan porsi salad dan meningkatkan kualitas produk.
4.2.4.2 Rata-Rata dan Standar Deviasi Word of Mouth
Pada bagian ini akan dijelaskan secara deskriptif mengenai variabel product quality.
Tabel 4.9 Analisis Dekriptif Word of Mouth
Indikator Mean Std.
Deviation
Saya membicarakan Crunchaus kepada teman dan keluarga 4,13 0,73 Saya membicarakan diskon, promosi dan produk baru dari Crunchaus 4,13 0,688
Saya membicarakan melalui social media dan memberi tagar kepada
Crunchaus 3,91 0,708
Saya mendapatkan balasan berupa like dan komen melalui social
media dari Crunchaus 4,15 0,698
Tabel 4.9 menunjukkan dari keseluruhan item variabel word of mouth, item dengan nilai rata-rata paling tinggi adalah “saya mendapatkan balasan berupa like dan komen melalui social media dari Crunchaus” item dengan penilaian paling rendah adalah “saya membicarakan melalui social media dan memberi tagar kepada Crunchaus”. Hasil nilai standar deviasi terendah sebesar 0,688. Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan “Saya membicarakan diskon, promosi dan produk baru dari Crunchaus” dipersepsikan paling homogen atau sama jika dibandingkan dengan persepsi pada item lain. Beberapa responden merasa sudah mendapatkan like dan komen dari Crunchaus, sedangkan beberapa respoden kurang dalam membicarakan Crunchaus di media sosial mereka.
4.2.4.3 Rata-Rata dan Standar Deviasi Customer Satisfaction
Pada bagian ini akan dijelaskan secara deskriptif mengenai variabel product quality.
Tabel 4.10 Analisis Dekriptif Product Quality
Indikator Mean Std. Deviation
Saya puas dengan citarasa yang diberikan Crunchaus 4,24 0,75 Saya puas dengan porsi yang diberikan Crunchaus 4,19 0,744 Saya puas dengan variasi saus dan topping yang beragam 4,16 0,703 Saya puas dengan kesegaran sayur yang digunakan Crunchaus 4,23 0,719 Saya puas dengan rasa salad yang tidak berubah 4,24 0,736 Saya puas dengan aroma salad yang tidak berubah 4,24 0,709 Saya puas dengan porsi salad yang tidak berubah 4,23 0,733 Saya puas dengan ketepatan waktu penyajian 4,23 0,691 Saya puas dengan bahan natural yang digunakan Crunchaus 4,19 0,771 Saya puas dengan tanggapan karyawan terhadap produk yang rusak 4,27 0,691 Saya puas dengan tanggapan keramahan karyawan dalam melayani konsumen 4,26 0,795 Saya puas dengan desain kemasan yang menarik 4,22 0,743 Saya puas dengan ketersediaan berbagai macam bentuk / model produk 4,22 0,701 Saya puas dengan produk salad Crunchaus yang berkualitas tinggi 4,2 0,762 Saya puas dengan produk salad Crunchaus yang terjamin kesegarannya 4,25 0,698 Saya puas dengan Crunchaus karena merupakan toko salad terpercaya 4,25 0,805
Tabel 4.10 menunjukkan dari keseluruhan item variabel customer satisfaction, item dengan nilai rata-rata paling tinggi adalah “Saya puas dengan tanggapan karyawan terhadap produk yang rusak “dan “Saya puas dengan tanggapan keramahan karyawan dalam melayani konsumen”. Item dengan peni- laian paling rendah adalah “saya puas dengan variasi saus dan topping yang beragam” dan “saya puas dengan porsi yang diberikan Crunchaus”. Hasil nilai standar deviasi terendah sebesar 0,691. Hal ini menunjukkan bahwa pernyataan
“Saya puas dengan ketepatan waktu penyajian” dan “Saya puas dengan tanggapan karyawan terhadap produk yang rusak” dipersepsikan paling homogen atau sama jika dibandingkan dengan persepsi pada item lain.
4.3 Evaluasi Model Pengukuran (Outer Model)
Evaluasi model pengukuran model atau outer model digunakan untuk
4.3.1 Outer Loading
Tabel 4.11 Nilai Outer Loading
Simbol Product Quality Word of Mouth Customer Satisfaction
X1.1 0,49
X1.2 0,562
X1.3 0,386
X1.4 0,337
X1.5 0,389
X1.6 0,649
X1.7 0,631
X1.8 0,751
X1.9 0,699
X1.10 0,717
X1.11 0,791
X1.12 0,712
X1.13 0,728
X1.14 0,759
X1.15 0,696
X1.16 0,574
X1.17 0,689
Y1.1 0,807
Y1.2 0,926
Y1.3 0,778
Y1.4 0,914
Z1.1 0,715
Z1.2 0,741
Z1.3 0,783
Z1.4 0,796
Z1.5 0,81
Z1.6 0,816
Z1.7 0,743
Z1.8 0,778
Z1.9 0,771
Z1.10 0,731
Z1.11 0,731
Z1.12 0,783
Z1.13 0,761
Z1.14 0,802
Z1.15 0,818
Z1.16 0,811
4.3.2 Cross Loading
Tabel 4.12 Nilai Cross Loading
Simbol Product Quality Word of Mouth Customer Satisfaction
X1.1 0,49 0,195 0,318
X1.2 0,562 0,228 0,318
X1.3 0,386 0,192 0,259
X1.4 0,337 0,149 0,26
X1.5 0,389 0,152 0,208
X1.6 0,649 0,486 0,346
X1.7 0,631 0,448 0,461
X1.8 0,751 0,445 0,508
X1.9 0,699 0,515 0,416
X1.10 0,717 0,509 0,507
X1.11 0,791 0,554 0,53
X1.12 0,712 0,465 0,36
X1.13 0,728 0,575 0,445
X1.14 0,759 0,59 0,506
X1.15 0,696 0,473 0,419
X1.16 0,574 0,378 0,395
X1.17 0,689 0,505 0,548
Y1.1 0,65 0,807 0,562
Y1.2 0,576 0,926 0,527
Y1.3 0,511 0,778 0,536
Y1.4 0,573 0,914 0,5
Z1.1 0,476 0,467 0,715
Z1.2 0,503 0,563 0,771
Z1.3 0,543 0,579 0,731
Z1.4 0,549 0,463 0,731
Z1.5 0,572 0,51 0,783
Z1.6 0,547 0,505 0,761
Z1.7 0,492 0,495 0,802
Z1.8 0,525 0,517 0,818
Z1.9 0,507 0,423 0,811
Z1.10 0,394 0,325 0,741
Z1.11 0,496 0,498 0,783
Z1.12 0,479 0,49 0,796
Z1.13 0,51 0,511 0,81
Z1.14 0,519 0,426 0,816
Z1.15 0,376 0,325 0,743
Berdasarkan tabel 4.11 bahwa ada beberapa item yang mempunyai nilai outer loading di bawah 0,5 yaitu: X1.1, X1.3, X1.4 dan X1.5
Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa setiap indikator yang menyusun tiap variabel dalam penelitian ini (nilai yang dicetak tebal) telah memenuhi discriminant validity karena memiliki korelasi variabel laten dengan indikator lebih besar daripada ukuran variabel lain, sehingga variabel laten dapat memprediksi indikator lebih baik daripada variabel lain. Dengan demikian setiap indikator di tiap variabel dalam penelitian ini telah memenuhi discrimant validity.
4.3.3 Convergent Validity
Dalam menetapkan nilai convergent validity, dibutuhkan evaluasi nilai dari Average Variance Extracted (AVE) pada setiap variabel laten. Agar nilai convergent validity pada tiap variabel layak digunakan maka nilai AVE harus lebih besar dari angka 0,5.
Tabel 4.13 AVE
Variabel AVE Keterangan
Product Quality 0,405 Tidak Valid
Word of Mouth 0,737 Valid
Customer Satisfaction 0,601 Valid
Sumber: Data yang diolah
Berikut penjelasan dari hasil pengujian convergent validity pada tabel 4.13:
1. Variabel word of mouth dan customer satisfaction memiliki nilai AVE lebih dari 0,5 sehingga dapat dikatakan valid.
2. Variabel product quality memiliki nilai AVE kurang dari 0,5 yaitu sebesar 0,405 Untuk mengatasi hal ini, maka beberapa item indikator yang memiliki nilai outer loading rendah harus dieliminasi (X1.1, X1.3, X1.4, X1.5).
Setelah mengeluarkan 5 indikator yaitu: X1.1, X1.3, X1.4, X1.5 maka diperoleh nilai AVE sebagai berikut:
Tabel 4.14
Convergent Validity Revisi
Variabel AVE Keterangan
Product Quality 0,511 Valid
Word of Mouth 0,738 Valid
Customer Satisfaction 0,601 Valid
Berdasarkan tabel 4.14 dapat disimpulkan bahwa setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dikatakan layak untuk digunakan karena hasil nilainya melebihi angka 0,5. Sehingga dengan memastikan kelayakan convergent validity, penelitian dapat dilakukan ke tahap validitas berikutnya.
4.3.4 Discriminant Validity Tabel 4.15 Discriminant Validity
Variabel Product
Quality
Customer Satisfaction
Word of Mouth
Product Quality 0,715
Customer Satisfaction 0,641 0,775
Word of Mouth 0.697 0.622 0.859
Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa variabel product quality memiliki nilai akar dari AVE sebesar 0,715 yang lebih besar dibandingkan dengan nilai korelasi lain yaitu customer satisfaction sebesar 0,641 dan word of mouth dengan nilai sebesar 0,697. Perbandingan yang sama dilakukan untuk variabel customer satisfaction dan word of mouth maka dapat disimpulkan bahwa setiap variabel dalam penelitian ini memiliki discriminant validity yang baik dan valid.
4.4 Evaluasi Inner Model
Inner model digunakan untuk menspesifikasi hubungan antar variabel- variabel dalam penelitian. Model struktural dalam PLS dievaluasi dengan menggunakan R2 untuk konstruk dependen dan nilai koefisien path dan t hitung (t-
statistic) tiap path untuk uji signifikansi antar konstruk dalam model struktural.
Berikut ini tabel nilai R-Square
4.4.1 Model Path Coefficien dan Coefficient of Determination (R2)
Evaluasi path coefficient digunakan untuk menunjukan seberapa kuat pengaruh variabel independen kepada variabel dependen. Sedangkan coefficient determination digunakan untuk mengukur seberapa banyak variabel endogen dipengaruhi oleh variabel lainnya. Didalam marketing research, nilai R2 diatas 0,75 keatas dikategorikan substansial, 0,50 – 0,75 artinya sedang, dan 0,25 – 0,50 artinya lemah.
Gambar 4.1 Path Coefficient dan Coefficient of Determination Sumber: PLS
Berdasarkan Gambar 4.1 maka diperoleh path regression sebagai berikut:
1. Customer Satisfaction = 0,641. product quality; R2= 0,411
2. Word of Mouth= 0,297 Customer Satisfaction + 0,507 Product Quality; R2 = 0,538
4.3.5 Evaluasi Model fit
Untuk mengetahui nilai predictive relevance diperoleh dengan rumus:
Q 2 = 1 – (1 – R12) (1 – R22) Q 2 = 1 – (1 – 0,411) (1 – 0,538) Q 2 = 0,272
Hasil perhitungan memperlihatkan nilai predictive-relevance sebesar 0,272 (>0). Hal ini berarti bahwa 27,2 persen dijelasakan oleh product quality, word of mouth dan customer satisfaction. Sedangkan 72,8 persen sisanya dijelaskan oleh faktor lain diluar model yang diteliti.
4.3.6 Analisis Koefisien Path
Pada analisa path coefficient ini, terlihat bahwa customer satisfaction merupakan variable intervening antara product quality dan word of mouth sebesar 0.196 yang merupakan hasil perkalian antara 0,641 dan 0.297. Hubungan terhadap product quality terhadap word of mouth secara langsung menunjukan angka 0.641 dimana angka tersebut sudah cukup besar, namun hubungan secara langsung ini lebih besar menggunakan customer satisfaction sebagai variable intervening. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara product quality terhadap word of motuh lebih kuat dan memakai dukungan variabel customer satisfaction, dengan pengaruh total meningkat dari 0,641 menjadi 0,837.
Nilai coefficient of determination (R2) yang di dalam gambar menunjukan bahwa product quality mampu mempengaruhi customer satisfaction 0.411 atau 41,1 persen. Pada nilai path coefficient word of mouth di pengaruhi oleh product quality dan customer satisfaction memiliki hasil angka 0,538 atau 53,8 persen.
Hasil dari nilai coefficient of determination (R2) lebih besar dari 0.5 sehingga menunjukan adanya hubungan antar tiap tiap variable
4.5 Uji Hipotesis
Nilai T-statistic diperoleh dari prosedur bootstrapping, yang dimana nilai ini digunakan untuk menarik kesimpulan pada suatu uji hipotesis. Nilai T-statistic dengan level signifikansi 5% menjelaskan bahwa inner model akan signifikan jika
Tabel 4.16
Hipotesi s
Hubunga n Pengaruh
Origina l Sample
Standar d Deviatio
n
T Statisti
c
P Value
s
Keteranga n
H1 PQ >
WOM 0,507 0087 5,806 0.000 Di Terima H2 PQ > CS 0, 641 0,059 10,900 0.000 Di Terima
H3 CS >
WOM 0.297 0, 099 2,984 0.176 D
T-statistics pada pengaruh product quality terhadap word of mouth menunjukkan angka 5,806, yang artinya bahwa product quality berpengruh terhadap word of mouth.
T-statistics pada pengaruh product quality terhadap customer satisfacton menunjukkan angka 10,900 yang artinya bahwa product quality berpengaruh signifikan terhadap customer satisfacton
T-statistics pada pengaruh customer satisfaction terhadap word of mouth menunjukkan angka 2,984 yang artinya bahwa customer satisfaction berpengaruh signifikan terhadap word of mouth.
4.6 Pembahasan
4.6.1 Pengaruh Product Quality terhadap Word of Mouth
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel product quality dari Crunchaus memiliki pengaruh terhadap word of mouth dengan nilai hasil uji T- statistics >1,96 yaitu sebesar 5,806. Product quality sendiri memiliki nilai path positif terhadap word of mouth yaitu sebesar 0,507 dimana merupakan hubungan kuat dalam penelitian ini. Hal ini berarti semakin baik kualitas produk dari Crunchaus maka semakin tinggi pelanggan merekomendasikan Crunchaus kepada orang lain. Responden melakukan word of mouth karena mereka menilai kualitas
produk dari kualitas salad, variasi toping salad, kesegaran salad dan masih banyak lagi.
4.6.2 Pengaruh Product Quality terhadap Customer Satisfaction
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel product quality dari Crunchaus memiliki pengaruh terhadap customer satisfaction dengan nilai hasil uji T-statistics >1,96 yaitu sebesar 10,900. Product quality sendiri memiliki nilai path positif terhadap customer satisfaction yaitu sebesar 0,641 dimana merupakan hubungan kuat dalam penelitian ini. Hal ini berarti semakin baik kualitas produk dari Crunchaus maka pelanggan akan semakin puas. Konsumen merasa puas membeli salad di Crunchaus karena mereka menilai kualitas produk dari salad Crunchaus sudah baik. Konsumen menilai salad yang mereka beli memiliki citarasa yang baik, porsi yang cukup, kesegaran sayuran yang disajikan dan masih banyak lagi.
4.6.3 Pengaruh Customer Satisfaction terhadap Word of Mouth
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel customer satisfaction memiliki pengaruh terhadap word of motuh dengan nilai hasil uji T-statistics >1,96 yaitu sebesar 2,984. Customer satisfaction sendiri memiliki nilai path positif terhadap word of mouth yaitu sebesar 0,297 dimana merupakan hubungan kuat dalam penelitian ini. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan dari Crunchaus maka semakin tinggi pula pelanggan merekomendasikan Crunchaus kepada orang lain