• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur, Telp ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur, Telp ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research)."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

41 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ditetapkan di ligkungan Home Industry Sambel Pecel Karangsari dengan alamat usaha berada di alamat: Jalan Cemara 153, Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur, Telp. 0342-801029

B. Jenis Penelitian

Dalam melakukan penelitian, diperlukan suatu metode penelitian yang mempunyai fungsi untuk memperoleh data yang relevan dengan tujuan penelitian serta untuk mengadakan pendekatan terhadap objek yang akan diteliti. Berdasarkan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, yaitu untuk menjelaskan pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan, maka penelitian ini merupakan penelitian penjelasan (explanatory research). Menurut Sugiyono (2005:11), penelitian menurut tingkat expansi (level of explanation) adalah tingkat penjelasan, yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variable-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya.

Pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Sugiyono (2008:13) adalah metode yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dimana teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

(2)

42 pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian tertentu, dan menggunakan analisis statistik.

Dapat disimpulkan bahwa penelitian ini menggunakan teori dari para ahli yang selanjutnya dengan menggunakanlogika deduktif diturunkan hipotesis penelitian yan disertai pengukuran dan operasionalisasi konsep, kemudian generalisasi empiris yang berstandar pada statisik, sehingga dapat disimpulkan sebagai hasil temuan penelitian.

C. Definisi Operasional Variabel 1. Variabel

Kerlinger dalam Sugiyono (2011:38), menyatakan bahwa variable adalah konstruk (contructs) atau sifat yang akan dipelajari. Dibagian ini Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dalam penelitisn ini, variabel penyebabnya adalah: motivasi kerja (X1) dan kemampuan kerja (X2). Sedangkan variabel akibat dari penelitian ini adalah:

kinerja karyawan (Y).

2. Definisi Opersional Variabel

Menurut Sangadji dan Sopiah (2010:134), definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada variabel dan atau konstrak dengan cara memberikan arti atau melakukan spesifikasi kegiatan maupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel.

Definisi operasional dalam penelitian ini yaitu :

(3)

43 a. Motivasi (X1)

Motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan atau kegiatan. Indikator yang digunakan dalam motivasi, yaitu:

1) Kebutuhan eksistensi (Existence needs = E) adalah kebutuhan yang mencakup semua tipe keinginan-keinginan fisiologikal.

2) Kebutuhan untuk berhubungan dengan individu (Relatedness needs=R) yaitu kebutuhan untuk memiliki hubungan yang berarti dengan pihak- pihak lainnya dan kepuasan yang dicapai karena berbagai pemilihan dan perasaan- perasaan secara bersama.

3) Kebutuhan akan pertumbuhan (Growth needs= G) yaitu kebutuhan untuk tumbuh menjadi manusia dan memanfaatkan kemampuan- kemampuan individu hingga mencapai potensi secara maksimal.

b. Kemampuan Kerja (X2)

Kemampuan kerja merupakan potensi yang ada dalam diri seseorang untuk berbuat sehingga memungkinkan seseorang untuk dapat melakukan pekerjaan ataupun keterampilan berdasarkan pengetahuan dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kemampuan kerja sebagai berikut : 1) Kemampuan intelektual adalah kemampuan dalam diri seseorang yang

dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mengenai pengetahuan dalam pemahaman, penalaran dan pemecahan masalah.

(4)

44 2) Kemampuan fisik adalah pelaksanaan suatu tugas-tugas yang

menuntut stamina, keterampilan, kekuatan.

c. Kinerja karyawan (Y)

Adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Berikut indikator-indikator yang digunakan dalam mengukur variabel kinerja karyawan:

1) Kualitas

Persepsi karyawan terhadap pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.

2) Kuantitas

Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3) Tanggung jawab

Tanggung jawab, yaitu kesanggupan pegawai dalam melakukan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu, serta berani menanggung resiko atas keputusan yang telah diambil.

(5)

45 D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Arikunto (2006:134), yang dimaksud populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di dalam wilayah penelitian. Maka penelitiannya merupakan penelitian popolasi. Sedangkan Menurut Kuncoro (2007:38), yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian atau populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan produksi Home Industri Sambel Pecel Karangsari kota Blitar yang berjumlah 38 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti (Kuncoro, 2007:40). Sedangkan Arikunto (2006:134) menjelaskan apabila subjek populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, sedangkan bila subjek penelitian lebih dari 100 maka dapat diambil 10% sampai 15% atau 20% sampai 25% dari populasi.

Populasi dalam penelitian ini adalah 38 orang dan kurang dari 100, maka populasi dalam penelitian ini bertindak pula sebagai sampel yaitu seluruh karyawan poduksi Home Industri Sambel Pecel Karangsari kota

(6)

46 Blitar. Dalam penelitian ini mempergunakan pengambilan sampel dengan teknik total sampling yaitu, dengan mengambil keseluruhan dari jumlah karyawan.

E. Pengumpulan Data 1. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.

Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk angka yang dapat dihitung seperti jumlah produksi kerja dan target penjualan.

b. Dalam setiap penelitian memerlukan data, baik secara bahan secara deskripsi maupun untuk menguji hipotesis. Berdasarkan sumbernya, sumber data umumnya berasal dari data primer, dan data sekunder yang diuraikan sebagai berikut:.

1). Sumber Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari lokasi penelitian. Yaitu diperoleh dengan cara menyebar kuesioner, dengan cara membagikan pernyataan kepada responden untuk memperoleh informasi yang berkaitan sesuai dengan variabel-variabel penelitian yaitu variabel, indikator, dan item yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

(7)

47 2). Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang dikumpulkan secara tidak langsung melalui media perantara (pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuisioner

Kuisioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan membuat daftar pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan tertulis tentang suatu hal yang telah disusun untuk kemudian dijawab oleh responden.pada penelitian ini dilakukan melalui daftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden.

2. Interview

Dalam penelitian ini pengumpulan data juga menggunakan interview dengan cara wawancara secara langsung dengan pihak atasan guna mendapatkan keterangan dan penjelasan tentang data yang dibutuhkan sehubungan dengan masalah motivasi dan kemampuan kerja terhadap kinerja karyawan.

G. Teknik Pengukuran Data

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert berdasarkan dari penggunaannya. Skala likert digunakan untuk

(8)

48 mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang, atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Agung, 2012:45). Variabel penelitian yang diukur dengan skala likert ini, dijabarkan menjadi indikator variabel yang kemudian dijadikan sebagai titik tolak penyusunan item-item instrumen, bisa berbentuk pertanyaan atau pernyataan (Hasan, 2002:72).

Pengujian dilakukan dengan menuangkan sejumlah pernyataan terhadap variable yang akan diuji, untuk keperluan dalam melakukan analisis data, maka jawaban pernyataan pada angket penelitian menggunakan lima skor tingkatan jawaban/penilaian yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3

Skor Jawaban Responden

No Jawaban Responden Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-Ragu (R) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: (Agung, 2012:45)

Keterangan:

1. Skor 5, sebagai jawaban dari motivasi, kemampuan kerja dan kinerja karyawan mempunyai indikasi sangat tinggi dalam pengukurannya.

2. Skor 4, sebagai jawaban dari motivasi, kemampuan kerja kerja dan kinerja karyawan mempunyai indikasi yang tinggi dalam pengukurannya.

(9)

49 3. Skor 3, sebagai jawaban dari motivasi, kemampuan kerja kerja dan

kinerja karyawan mempunyai indikasi cukup dalam pengukurannya.

4. Skor 2, sebagai jawaban dari motivasi, kemampuan kerja kerja dan kinerja karyawan mempunyai indikasi rendah dalam pengukurannya.

5. Skor 1, sebagai jawaban dari motivasi, kemampuan kerja kerja dan kinerja karyawan mempunyai indikasi sangat rendah dalam pengukurannya.

H. Uji Instrumen 1. Uji Validitas

Secara mendasar, validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur (Arikunto, 2007:167). Uji validitas ini bertujuan untuk mengukur valid tidaknya suatu item pertanyaan melalui instrumen yang digunakan dalam penelitian. Rumus untuk mencari nilai korelasi antara dua variabel yang paling banyak digunakan adalah korelasi momen yang dikembangkan oleh Pearson. Rumus koefisien korelasi tersebut dinyatakan sebagai berikut (Suharyadi dan Purwanto, 2009:159):

( ) ( )( )

√* ( ) ( ) + * ( ) ( ) + Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi variabel bebas dan variabel terikat n = Jumlah sampel (responden)

(10)

50 X = Bukti skor tiap pernyataan

Y = Total skor variabel

Dinyatakan valid jika nilai koefisien korelasi (r atau disebut r hitung) antar indikator pernyataan dengan skor total indikator mempunyai taraf signifikan lebih besar atau sama dengan 0,05 (α = 5 %) maka indikator pertanyaan yang digunakan dalam instrumen penelitian tersebut valid, sebaliknya jika nilai koefisien korelasi (r) antar indikator pernyataan dengan skor total indikator mempunyai taraf signifikasi dibawah 0,05 (α = 5 %) maka indikator pernyataan yang digunakan dalam instrumen tersebut tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2011:47). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Jawaban responden terhadap pertanyaan ini dikatakan reliabel jika masing-masing pertanyaan dijawab secara konsisten atau jawaban tidak boleh acak oleh karena masing-masing pertanyaan hendak mengukur hal yang sama. Jika jawaban terhadap indikator ini acak, maka dapat dikatakan bahwa tidak reliabel (Ghozali, 2009:46).

Pengukuran realibilitas dapat dilakukan dengan One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian

(11)

51 hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Alat untuk mengukur reliabilitas adalah Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel, apabila (Ghozali, 2009:49) : Hasil α > 0,60 = reliabel dan Hasil α < 0,60 = tidak reliabel.

Instrumen adalah reliabel secara internal jika koefisien Cronbach Alpha lebih besar dari 0.60. Rumus Cronbach Alpha (Arikunto, 2006:196) sebagai berikut :

(

) (

) dan

( )

Dimana :

r11 = reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan

= jumlah varian butir

= varian total n = jumlah responden X = nilai skor yang dipilih

Dasar pengambilan keputusan apakah suatu item atau variabel realiabel atau tidak adalah jika nilai Alpha Croncbach lebih besar dari tingkat kepercayaan 60% maka item atau variabel tersebut dikatakan reliabel.

(12)

52 I. Uji Asumsi klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ada tidaknya normalitas residual, multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas pada model regresi. Model regresi linier dapat disebut model yang baik jika model tersebut memenuhi beberapa asumsi klasik, yaitu data residual terdistribusi normal, tidak adanya multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Harus terpenuhinya asumsi klasik karena agar diperoleh model regresi dengan estimasi yang tidak bias, dan pengujian dapat dipercaya.

Apabila ada satu syarat saja yang tidak terpenuhi, hasil analisis regresi tidak dapat dikatakan bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator).

Dalam penelitian ini, teknik analisis data dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) version 22 for Windows.

Model regresi linear dapat disebut sebagai model yang baik bilamana dapat memenuhi asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji asumsi heterokedastisitas, uji asumsi multikolinieritas dan uji asumsi autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Seperti diketahui bahwa uji t, dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Salah satu cara

(13)

53 termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.

Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal (Hartanto, 2015:25). Penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov untuk mendeteksi kenormalan residual. Suatu data dapat dikatakan berdistribusi normal jika nilai dari Asymp.Sig.(2-tailed) dari pengujian Kolmogorov- Smirnov diatas nilai derajat kesalahan yang digunakan yaitu 0,05 (5%).

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonierits di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Tolerance, dan lawannya Variance

(14)

54 Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi vabriabel dependen, dan diregresi terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. (Hartanto, 2015:37).

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah hubungan antar residual suatu observasi.

Tujuan dari pengujian autokorelasi adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antara residual observasi yang satu dengan residual observasi lainnya. Metode yang dapat digunakan untuk menguji autokorelasi antara lain Durbin Watson, metode Lagrange Multiplier, dan metode Run. Penelitian ini menggunakan metode Durbin Watson (DW) yang apabila nilai uji DW berada pada nilai dU – (4-dU) maka persamaan regresi tidak mengandung masalah autokorelasi atau residualnya tidak saling berkolerasi/berhubungan (Hartanto, 2015:39-40).

(15)

55 Tabel. 4

Kriteria Pengujian Autokorelasi Durbin Watson

No Kriteria DW Keterangan

1 < dL <1.3177 Ada Autokorelasi

2 dL – dU 1.3177 - 1.6563 Tidak ada kesimpulan 3 dU – (4-dU) 1.6563 - 2.3437 Tidak ada Autokorelasi 4 (4-dU) – (4-dL) 2.3437 - 2.6823 Tidak ada kesimpulan

5 > (4-dL) >2.6823 Ada Autokorelasi

Sumber: (Hartanto, 2015:39)

4. Uji Heteroskedastisitas

Pengujian ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari satu residual ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Mendeteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara melihat grafik Scatter Plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatter Plot antara SRESID, dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized.

(16)

56 Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas, dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali, 2011:82).

J. Teknik Analisis Data

Merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah:mengelompokkan data berdasarkan variabel, dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.

1. Analisis Rentang Skala

Rentang skala adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan menilai variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah motivasi dan kemampuan kerja terhadap kinerja karyawan, dengan kata lain rentang skala memiliki fungsi untuk menunjukkan kecendrungan jawaban responden tentang variable. Adapaun rumus rentang skala adalah sebagai berikut :

(17)

57 ( )

Keterangan :

Rs = Rentang Skala N = Jumlah Sampel

M = Jumlah alternative jawaban tiap item

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka diperoleh perhitungan skala sebagai berikut:

RS = ( )

Berdasarkan perhitungan rentang skala diatas diperoleh sebesar 30,4 dibulatkan menjadi 30 dengan demikian rentang skala penelitian setiap kriteria sebagai berikut :

Tabel 5

Rentang skala variabel motivasi, kemampuan kerja dan kinerja

Skor Motivasi Kemampuan Kerja Kinerja karyawan 38 – 67 Sangat rendah Sangat rendah Sangat rendah

68 – 97 Rendah Rendah Rendah

98 – 127 Cukup Cukup Cukup

128 – 157 Tinggi Tinggi Tinggi

158 – 187 Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi

(18)

58 2. Regresi Linier Berganda

Suharyadi, (2011:168). analisis regresi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel terikat dan variabel bebas. Penelitian ini menggunakan 3 variabel bebas yaitu motivasi dan kemampuan kerja yang mempengaruhi 1 variabel terikat yaitu kinerja karyawan. Untuk menguji atau melakukan estimasi dari suatu permasalahan yang terdiri dari lebih dari satu variabel bebas tidak bisa dengan regresi sederhana. Alat analisis yang bisa digunakan adalah regresi linier berganda. Secara umum persamaan regresi linier berganda dapat dituliskan sebagai:

Y= a + b1X1 + b2X2 + E Dimana:

Y = variabel terikat (kinerja karyawan produksi) = Konstanta

b1.b2 = Koefisien regresi variabel bebas X1 = Motivasi

X2 = Kemampuan kerja E = Standar Error

K. Uji Hipotesis

Untuk menguji signifikansi dari hipotesa dalam penelitian ini maka perlu dilakukan beberapa uji sebagai berikut :

(19)

59 1. Uji F

Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F test atau uji Annova (analysis of variance) untuk menguji tingkat signifikasi atau simultan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengambilan kesimpulan terhadap penerimaan atau penolakan H0 dilihat dari nilai probabilitas dari signifikasi dibandingkan nilai α yaitu 0,05 (5%). Rumus yang digunakan untuk menghitung Fhitung menurut Arikunto (2015:53) :

( ) ( )

Keterangan:

F = Ukuran signifikasi dari koefisien regresi linear secara simultan k = Jumlah variabel bebas

R = Nilai koefisien berganda/determinasi N = Jumlah sampel

Hipotesis yang digunakan yaitu :

H0 : tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel motivasi (X1), kemampuan kerja (X2), dan kinerja karyawan produksi (Y).

H1 : terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel motivasi (X1), kemampuan kerja (X2), dan kinerja karyawan produksi (Y).

(20)

60 Ketentuan penerimaan atau penolakan hipotesis yaitu :

a. Jika nilai signifikasi F ≥ α, maka H0 diterima dan H1 ditolak, artinya variabel motivasi (X1) dan kemampuan kerja (X2) tidak memiliki pengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan produksi (Y).

b. Jika nilai signifikasi F ≤ α, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya variabel motivasi (X1) dan kemampuan kerja (X2) memiliki pengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja karyawan produksi (Y).

2. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Pada regresi berganda mungkin variabel X1 dan X2 secara bersama-sama berpengaruh secara nyata, namun belum tentu secara individu atau parsial seluruh variabel dari X1 dan X2 berpengaruh nyata terhadap variabel terikatnya (Y). Nyata atau tidaknya pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikatnya juga bergantung pada hubungan variabel tersebut dan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.

Uji t mempunyai kriteria pengujian sebagai berikut :

a. Jika thitung > ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, yang berarti bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

(21)

61 b. Jika thitung < ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Referensi

Dokumen terkait

Tesis ini membahas mengenai penerapan sanksi pidana yang dikenakan kepada seorang Notaris sebagai pejabat umum yang memiliki kewenangan membuat akta otentik yang mempunyai

Hasil penelitian ini menunjukkan perencanaan suksesi yang telah dilakukan oleh pendiri (generasi pertama) Roti Gempol adalah dengan memisahkan dana, mengevaluasi

(3) Berdasarkan persetujuan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pengguna Barang melakukan penghapusan BMD dari Daftar Pengguna Barang dan/atau Daftar Barang Kuasa

Polimer yang digunakan tergantung pada tujuan pembuatan mikrokapsul itu sendiri misalnya campuran β-siklodekstrin dan gum akasia untuk pembuatan mikrokapsul dari

suara untuk bermain musik rock pengambilan keputusan para gitaris rock dalam pembelian gitar elektrik dan spare part-nya dipengaruhi oleh peran artis idola mereka, merek yang

Metode regresi yang digunakan yaitu OLS (Ordinary Least Square) yang akan di jadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE (Best Linear

Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikorelinieritas adalah nilai tolerance lebih dari 0,10 atau 10% atau sama dengan nilai VIF kurang dari

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria penonton sinetron Cinta Suci