• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan tidak terlepas dari proses pembelajaran di kelas.

Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses terjadinya interaksi antara peserta didik, pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkup pembelajaran.

Proses pembelajaran yang baik merupakan salah satu faktor yang dapat membantu mempengaruhi siswa dalam mencapai tujuan pendidikan yaitu mengantarkan para siswa menuju perilaku baik intelektual, moral maupun sosial. Penggunaan sumber belajar merupakan hal penting untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam proses pembelajaran.

Hal-hal untuk menunjang keberhasilan dalam mengajar perlu adanya bahan ajar, suasana belajar, media dan sumber belajar yang memadai serta guru sebagai subyek pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Mujiono (dalam Rostina, 2013:25). Bahan ajar merupakan salah satu bagian penting dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui bahan ajar guru akan lebih mudah menyampaikan materi dalam proses pembelajaran dan siswa akan lebih mudah dalam belajar. Bahan ajar diartikan sebagai segala bahan yang bersifat informasi, alat maupun teks yang disusun secara sistematis sehingga menampilkan suatu yang utuh dari kompetensi yang akan dikuasai siswa dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penerapan dalam pembelajaran (Prastowo, 2015:17).

Dalam mengembangkan bahan ajar, bahan ajar yang perlu diperhatikan untuk dikembangkan adalah bahasa indonesia. Dalam kurikulum 2013 bahasa indonesia salah satu aspek dalam proses pembelajaran terutama membaca, hal ini terkait pada proses pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar yang

(2)

sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan lingkungan sosial peserta didik khususnya dalam aspek membacanya.

Pembelajaran membaca idealnya dilakukan menggunakan sumber belajar berupa bahan ajar yang dapat memudahkan siswa dalam memahami materi.

Bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang disesuaikan dengan kurikulum di sekolah, materi pembelajaran disusun berdasarkan kebutuhan siswa, terdapat soal-soal evaluasi di dalamnya, dan menarik untuk dipelajari siswa. Bahan ajar untuk siswa sekolah dasar harus dibuat menarik dan menyenangkan serta disesuaikan dengan karakteristik siswa sekolah dasar yaitu lebih menyukai sesuatu yang terdapat gambar, bentuk dan warna yang menarik didalamnya karena siswa sekolah dasar termasuk dalam tingkat kognitif operasional konkret yaitu memiliki ciri dapat menerima konsep-konsep abstrak melalui benda-benda konkret.

Pada saat peneliti melakukan observasi awaldi SD Muhammadiyah 4 Batu pada tanggal 12 Juli 2021 memperoleh temuan bahwa dalam proses pembelajaran guru mengalami kesulitan mengajar karena adanya siswa yang belum lancar membaca. Fasilitas yang tersedia di sekolah tersebut kurang lebih sudah cukup memadai yaitu tersedianya papan tulis, poster huruf, LCD dan pendampingan guru saat proses pembelajaran dan bimbingan diluar jam pembelajaranterhadap siswa yang mempunyai kesulitan dalam belajarnya, hal tersebut dilihat dari penanganan guru dalam menyampaikan dan memberikan pemahaman materi pada siswa sudah menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi dan sesekali guru melakukan kegiatan belajar di luar sekolah sehingga proses pembelajaran berjalan interaktif.

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 12 Juli 2021 yang dilakukan oleh peneliti kepada guru kelas I yang bernama bu Dian mengatakan bahwaselama ini dalam proses pembelajaran hanya menggunakan buku tematik kurikulum 2013 yang disediakan oleh pemerintah. Pada pembelajaran tematik siswa belajar memahami materi bersumber dari buku tema dan

(3)

lingkungan sekitar siswa tanpa adanya bahan ajar khusus yang dapat membantu siswa, terutama untuk siswa yang belumlancar membaca. Pada proses pembelajaran, setelah guru menjelaskan materi, siswa diberikan soal kemudian dibahas bersama dikarenakan adanya siswa yang belum lancar membaca. Siswa belajar membaca hanya dengan bantuan 1 poster huruf yang ditempel di dinding sehingga siswa mengalami kesulitan untuk belajar membaca dan mengerjakan soal. Terlihat hampir keseluruhan siswa aktif dalam proses pembelajaran, siswa dapat menjawab dan menyampaikan pendapatnya secara lisan. Namun karena adanya siswa yang belum lancar membaca menyebabkan siswa kurang memahami materi sehingga menyulitkan siswa untuk belajar.

Disisi lain belum tersedianya fasilitas berupa bahan ajar khusus untuk mengajarkan membaca permulaan yang dikemas dalam pembelajaran tematik.

Bahan ajar yang digunakan adalah bahan ajar buku yang dibuat sendiri oleh guru, buku tersebut hanya berupa tulisan huruf secara abstrak, tampilan buku terkesan monoton karena tidak terdapat gambar, warna dan bentuk yang mampu menarik perhatian siswa untuk belajar membaca serta tidak dilengkapi dengan petunjuk penggunaan bahan ajar, materi dan soal evaluasi sehingga menyulitkan siswa untuk belajar. Untuk mengajarkan membaca permulaan guru hanya menggunakan buku tersebut pada jam tambahan setelah pulang sekolah. Sehingga siswa merasa bosan dan menyebabkan kurangnya minat siswa untuk belajar membaca.

Berdasarkan analisis kebutuhan dari permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran di kelas I yaitu siswa mengalami kesulitan membaca dan memahami materi karena keterbatasan bahan ajar, maka siswa kelas I membutuhkan pengembangan bahan ajar yang dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan membaca dan memahami materi. Salah satu bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa adalah Smart Book Alphabet yang dibuat untuk siswa yang masih belum lancar membaca.

(4)

Bahan ajar Smart Book Alphabet dipilih karena bahan ajar tersebut disajikan secara sistematis, dikemas dalam pembelajaran tematik, didesain dengan gambar, warna dan bentuk yang menarik serta terdapat petunjuk penggunaan bahan ajar, materi dan soal evaluasi sehingga memudahkan siswa belajar secara mandiri dengan atau tanpa guru. Rencana penyusunan bahan ajar ini didasari oleh karakteristik siswa kelas 1 di SD Muhammadiyah 4 Batu yang sebagian siswanya aktif dan lebih menyukai pelajaran berupa gambar, warna dan bentuk yang menarik. Oleh karena itu, untuk menarik minat belajarnya dibutuhkan bahan ajar yang menarik siswa ikut andil berperan dalam menggunakan bahan ajar. Gambar dalam Smart Book Alphabet juga dapat membantu siswa agar lebih mudah memahami materi pembelajaran.

Smart Book Alphabet merupakan bahan ajar berupa buku yang dicetak di kertas ukuran A4 yang didesain dengan gambar, warna dan bentuk yang menarik serta dilengkapi dengan materi dan soal evaluasi tentang membaca permulaan yang disajikan sesuai dengan materi pada tema kegemaranku dan disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa kelas I sekolah dasar sehingga dapat menambah minat siswa untuk belajar membaca.

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh Nurliani (2018) tentang “Pengembangan Bahan Bacaan Cerita Bergambar Berorientasi Pendidikan Karakter Untuk Pembelajaran Membaca Siswa Kelas II SD”

menunjukkan bahwa penelitian tersebut merupakan penelitian pengembangan yang meneliti dan mengembangkan bahan bacaan tentang membaca.

Perbedaan dengan penelitian ini, penelitian diatas hanya berfokus mengembangkan perangkat pembelajaran bahasa indonesia dalam ketrampilan membaca yang berorientasi pada pendidikan karakter untuk pembelajaran membaca kelas II, sedangkan penelitian ini mengembangkan produk bahan ajar yang membantu ketrampilan membaca pada pembelajaran tematik siswa kelas I SD. Persamaan dari penelitian ini adalah mengembangkan produk bahan ajar untuk membaca siswa yang didesain dengan gambar.

(5)

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dilakukan

“Pengembangan Bahan Ajar Smart Book Alphabet Kegemaranku untuk Siswa Kelas I di Sekolah Dasar Muhammadiyah 4 Batu”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti merumuskan masalah, yaitu:

Bagaimana pengembangan bahan ajar Smart Book Alphabet tema kegemaranku untuk siswa kelas I di SD Muhammadiyah 4 Batu ?

C. Tujuan Penelitian dan Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat ditarik tujuan penelitian dan pengembangan, yaitu:

Untuk mengembangkan bahan ajar Smart Book Alphabet tema kegemaranku untuk siswa kelas I di SD Muhammadiyah 4 Batu.

D. Spesifikasi Produk yang Diharapkan 1. Segi tampilan / konstruk

a. Ukuran fisik bahan ajar menggunakan kertas A4

b. Program software yang digunakan untuk membuat bahan ajar Smart Book Alphabet menggunakan aplikasi Canva

c. Didesain dengan gambar dan warna yang menarik d. Bagian dari bahan ajar Smart Book Alphabet antara lain:

1) Halaman depan atau cover 2) Kata pengantar

3) Daftar isi

4) Deskripsi singkat

5) Tujuan penggunaan bahan ajar 6) Petunjuk penggunaan bahan ajar

7) Pemetaan KD, indikator dan tujuan pembelajaran

(6)

8) Materi pembelajaran mencakup tentang materi membaca permulaan yang dikaitkan dengan materi tema kegemaranku

9) Soal – soal evaluasi

2. Segi isi / konten

a. Materi di dalam bahan ajar ini merupakan materi tematik kelas I pada tema 2 subtema 1 pembelajaran 1

b. Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia

3.5 Mengenal kosakata tentang cara memelihara kesehatan melalui teks pendek (berupa gambar, tulisan, dan slogan sederhana) dan atau eksplorasi lingkungan.

4.5 Mengemukakan penjelasan tentang cara memelihara kesehatan dengan pelafalan kosakata Bahasa Indonesia yang tepat dan dibantu dengan bahasa daerah memelihara kesehatan.

PPKn

3.2 Mengidentifikasi aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah.

4.2 Menceritakan kegiatansesuai dengan aturan yangberlaku dalam kehidupansehari-hari di rumah.

SBdP

3.2 Mengenal elemen musik melalui lagu.

4.2 Menirukan elemen musik melalui lagu.

Dalam Smart Book Alphabet terdapat materi membaca permulaan, yang terdiri dari pengenalan huruf (vokal dan konsonan), membedakan huruf, cara membaca gabungan huruf vokal dan konsonan, belajar membaca suku kata (2 dan 3 suku kata hingga huruf mati di belakang kata), penggunaan konsonan gabung, membaca kalimat, dan terdapat soal evaluasi diantaranya:

(7)

menjodohkan suku kata yang sama, melingkari kata yang sama, soal menebak penulisan nama gambar yang diberi pilihan 4 kata yang hurufnya diacak kemudian siswa akan memilih mana kata yang tepat untuk nama gambar tersebut, melengkapi kotak kosong berbentuk teka-teki menurun dan mendatar dengan huruf agar membentuk jawaban yang sesuai dengan soal dan ditambahkan materi dan soal-soal evaluasi yang disesuaikan dengan tema 2 sub tema 1 pembelajaran 1.

Muatan materi:

1) Kosa kata

2) Sikap yang sesuai aturan dan yang tidak sesuai aturan di rumah 3) Bunyi alam dan bunyi buatan

E. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan

Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah dipaparkan diatas, pentingnya dilakukan penelitian dan pengembangan ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut :

1. Bagi sekolah

Bahan ajar yang dikembangkan diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk menambah bahan ajar yang dimiliki sekolah sehingga dapat meningkatkan proses pembelajaran guru.

2. Bagi guru

Penelitian ini memperkenalkan kepada guru tentang bahan ajar Smart Book Alphabet yang dapat memberikan solusi alternatif guru untuk memperbaiki proses kegiatan belajar mengajar di kelas serta sebagai masukan agar dapat mengembangkan proses pembelajaran pada tema kegemaranku untuk siswa kelas I di SD Muhammadiyah 4 Batu khususnya untuk meningkatkan kemampuan membaca dengan menggunakan bahan ajar Smart Book Alphabet, diharapkan bahan ajar tersebut dapat membantu siswa yang belum menghafal huruf dan membaca dengan lancar.

(8)

3. Bagi siswa

Bahan ajar yang dikembangkan sebagai salah satu alat bantu pembelajaran, sehingga siswa dengan mudah memahami materi pembelajaran. Selain itu dapat memberikan kesempatan siswa untuk belajar mandiri dan dapat memberikan motivasi belajar siswa.

4. Bagi peneliti

Diharapkan dapat menambah ketrampilan dan pengalaman nyata dalam mengembangkan bahan ajar Smart Book Alphabet sebagai sarana pembelajaran untuk guru, siswa dan bermanfaat sebagai calon guru nantinya.

5. Bagi peneliti lain

Dapat dijadikan sebagai rujukan untuk peneliti yang selanjutnya dalam penelitian mengembangan produk serupa.

F. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian dan Pengembangan

Pengembangan bahan ajar Smart Book Alphabet tema kegemaranku untuk siswa kelas 1 di SD Muhammadiyah 4 Batu.

1. Asumsi penelitian

a. Menghasilkan produk bahan ajar berupa Smart Book Alphabet pada pembelajaran tema kegemaranku untuk siswa kelas I yang belum lancar membaca.

b. Bahan ajar yang dikembangkan dapat membantu siswa kelas I dalam proses pembelajaran pada tema kegemaranku.

2. Keterbatasan penelitian

a. Penelitian ini hanya dikhususkan pada pembuatan bahan ajar berupa Smart Book Alphabet untuk siswa kelas I pada pembelajaran tema kegemaranku.

(9)

b. Hanya mengembangkanbahan ajar yang di dalamnya terdapat materi membaca permulaan yang disesuaikan dengan materi pada tema kegemaranku.

c. Penelitian ini hanya dilakukan di sekolah dasar Muhammadiyah 4 Batu sebagai uji coba pemakaian produk.

G. Definisi Operasional 1. Bahan ajar

Bahan ajar merupakan informasi, alat, dan teks yang diperlukan guru atau tenaga pendidik dalam melaksanakan pembelajaran. Bahan ajar disusun secara sistematis dan terstruktur sehingga dapat mudah digunakan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran (Prastowo, 2013).

2. Smart Book Alphabet

Smart Book Alphabet merupakan bahan ajar berupa buku yang dicetak di kertas ukuran A4 yang didesain dengan gambar, warna, bentuk serta terdapat materi dan soal evaluasi tentang membaca permulaan yang disajikan sesuai dengan materi pada tema kegemaranku.

3. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik adalah suatu pembelajaran dengan menggabungkan materi dari beberapa mata pelajaran dalam satu tema atau topik tertentu (Suryosubroto, 2009:193).

4. Penelitian Pengembangan

Penelitian pengembangan adalah langkah-langkah penelitian yang dimanfaatkan dalam membuat produk yang dikembangkan dan untuk menilai uji kelayakan penggunaan produk pembelajaran (Sugiyono 2015:

407.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila toko ditata dengan kreativitas yang baik, interior display yang tepat, desain bangunan yang menarik, pemilihan warna dan pencahayaan yang pas, maka akan

Big Book atau buku besar adalah buku bacaan yang memiliki ukuran, tulisan, dan gambar yang besar. Ukuran Big Book harus mempertimbangkan segi keterbacaan seluruh

Pada formula Dare melihat ukuran berat badan bayi baru lahir dengan pengukuran lingkar perut ibu dalam sentimeter kemudian dikalikan dengan ukuran fundus uteri

Sudjana dan Rivai (2010:69) poster adalah ilustrasi gambar yang disederhanakan di dalam ukuran besar dirancang untuk menarik perhatian pada gagasan pokok, fakta,

Warna adalah kesan mineral jika terkena cahaya.Merupakan warna yang terlihat dipermukaan yang bersih dan sinar yang vukup.Warna mineral memang bukan penciri utama untuk

Dalam laboratorium Skinner memasukkan tikus yang telah dilaparkan dalam kotak yang disebut “skinner box”, yang sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan

Cetak offset adalah jenis cetakan yang membutuhkan beberapa proses dari design, perhitungan kertas, jenis kertas, ukuran kertas, hingga pembelian kertas sesuai

Panduan Pendataan PMKS PSKS Dilengkapi dengan Kode Wilayah 32 Kolom ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis pelatihan yang pernah diikuti oleh PSM, baik pelatihan