BAB I I
POTEliSl DAH PERIEM N6AN SHOPPING CENTER DIJAXARTA
1. KONDISI DAN POTENSI KOTA JAKARTA
JaKarta sebagai ibuKota negara merupaKan pusat Regiatan polltik, eKonomi, pertalianan dan sosial budaya,
secara geografis terletaK pada i06-22'^2" Bujur Timur sampai 106-5Q'18" BuJur Timur dan -5-19'12" Lintang Selatan sampai -6-23'54" Lintang Selatan. Dengan luas wilayati 654,62 Km2, sedangKan Keadaan topografinya pada dasarnya dapat dikatagoriKan sebagai daeran datar dengan ketinggian 7 m diatas permukaan laut.
Keadaan iklim kota Jakarta secara umum sama dengan daeran-daerah lain di Indonesia, yaitu iklim tropis lembab dengan 2 musim : kemarau dan penghujan. Dengan keadaan klimatologinya adalah sebagai berikut:
, Temperatur rata-rata = 27,6-c . Kelembaban rata-rata = 76X
. Curali tiujan rata-rata = i. 738, i mm
Dengan curah hujan tertinggi terjadi sekitar bulan Januari dan terendah sekitar bulan September,
. Kecepatan angin rata-rata = 1,9 knott (Dinas Tala Kola DKl JaXarla, JaKarta Dalan AnjKa, 1988).
Adapun keadaan demografinya, dari buku Repelita IV dapat diketaliui bahwa kenaikan rata-rata jumlcih penduduk untuk DKI Jakarta adalan i 4^, Jumlan itu didapat dari pertumbulian alamiah 2, 3X dan 1,7’/. dari migrasi. SedangKan
proyeksi penduduR untuK DKI Jakarta dapat dll m a t pada taDel dan untuk wllayan penyebarannya dapat dllihat pada gambar,
Dari data tersebut diatas, Jakarta sebagai wilayah yang masyarakatnya memiliki cirl ketiidupan perkotaan yang berpenduduk padat dengan mobilitas tlnggi terutama pada sektor perekonomian akan mengakibatkan suatu perkembangan yang pesat di bidang perdagangan, jasa, industrl dan sebagalnya.
Sebagai plntu gerbang utama bagl wllayan Republlk Indonesia dal am hubungan regional maupun internaslonal dan dengan didukung olen adanya pengembangan wllayah yang pesat, dimana Jakarta pada tahun 1527 mempunyal luas wllayah hanya 6 Ha, klnl mempunyal luas wllayah 654,82 km2.
Selaln Itu Juga dengan adanya keblJaksanaan untuk menggunakan dan memanfaatkan segala sumber dana yang tersedia dalam masyarakat, juga rencana-rencana pemerlntah DKI Jakarta yang merupakan kebljaksanaan dalam merencanakan dan mengembangkan pertumbTilian kota dan dengan mulal stabllnya perekonomian Indonesia, dimana pertumbuhan ekonoml DKI Jakarta secara rata-rata selama perlode 1983 1967 adalah 6, 54/. pertaHun. Semuanya itu menjadi dorongan untuk terciptanya suatu iklim yang lebiti menarik bagl penanaman modal balk dalam maupun luai' negerl yang akan menunjang lajunya pertumbunan perekonomian di Jakarta.
l>ONCK)KJNOMiKALL^ONOOtCttC>AHJ<AU^ONDOKJMDAHMUXJ»ONDOKJNOAH><AaJ>ONOOt<JNOAHJ«UX^ONC)OKJNDM iMAU.
PONDOKJHDAHrf<ALU»OHDOKJNDAH.MALlJ>ONDOKJNDAH>«AUJ»OHDOiaW 3AH>W LLd»OHOO«JHOAHMAU-POMDOtUMDAHJ«U.
Peta D K I Ja ka rta
^ ^^ ^ ^\ ^ ^ >_y > N ^ S V N \ V sV S V _ ^ s S V V N V N S \ \ S S \ \ \ N S \ \ \ \ \ N S S \ \ V \ N \ \ \ \ N S V \ \ \ V \ \ \ V \ s \ v s s \ v v . \ v s s s s \ \ '
l»OHOOKjHOAKMAUJf»ONDOKJNPAH>W XJ»OHDOO<DAHJ<ALI..yONOOKJHOAHJ4Aa.POHDO<(JNn<tfiM AI I. .yO H D O tC JIA K M rtU.
.. 11
' -U-'
K E T c R A N C A{0 :
-o*e*u t»ii.p
«JS«
Pfti P8K
PRM
. }^>A
I TMi4i<« e«i*.o**. ►»«.
B T .:•
B O t ' « t u ( AH 'O t ••«•£«
R M MfklCiS' C^Mi<Ar.' PVIUI.
li«Ci «»••>*•• »■>••
PO N DO KM W \»U 4ALU PO N O O KJN D AH >M LU PO N DO KJN O AH >IALU >O t«>O KJ4Dm H AU ..PO M )O KJM M H M ALL.I>O N DO ICM M H J4AU .
Rencana S tru k tu r Tata Peruntukan Ruang OKI Jakarta
V S S \ N \ S N N S > V N V V X N \ N \ N \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ \ S S S S S S S \ S \ \ \ \ \ N \ \ « k \ \ S \ \ \ V S S \ \ \ V \ \ \ \ \ V \ N S \ \ \ N \ S \ N S \ \ S N N X \
POM)OKJHMHMmj>flNDOKJNOAHMALU>ONOOKJNDAH>MXJ>ONOOKJNDAHMALL.rOt4004UNOAHJ4AUJ'ONO<)KJ^^
p— “ 1, ‘iV /'-V • ,
I ■■'4'
-. • /
---L
^ M h i...■/
r ^ r — 1-/? f-y • ft -
r /■ . r j ~ t / M ?:■•-'
\-.r
K E T E R A N G A N *
W P - B a r a t L a u t
®
W P — U t a r a®
W P - T a n / u n p P r io k®
W P - T i m u r L a u t®
W P - B s r a lW P - P u t > l
W p — T im u r
W P - S a l « t a n
W p — PuIb u S e r ib u
«— . B a t a s W i l e y q ^ O K I Jitkftritt
! « « « < B fttflt W l l a y » h P o n p e m b s n p a n
--- B a tits K e c a m a ta n
----Buias KatuiahKn
W P s W lia y n h P s n p o m h a n p a n
FONDOIUNDAH.MALU»ONOOKJNOAH>IAL1^0M>OKJNDAH>MUJPONOOKM3AH>MU..I»ONDOKJNDAH>«AU^OND^^
Perwilayahan Pengembangan (Zona Perencanaan) D K I Jakarta
> ' N > V V S \ ^ S S \ N \ \ \ N \ N N \ N S \ S X V > \ S \ \ \ S S S \ \ \ \ N N \ \ \ N N \ V \ \ \ \ \ \ V \ V V V V V V V \ V V \ \ S S \ \ \ S S \ \ S \ \ S S V S \ N V S
n s n s n n s v n\s\s\ \ \s\ \ \ \ \s s\s\ \s\ \ > \n n s\ \ \s\n\s\s\ \s\s\ \ >s\ \ \ \ \ \s\ \n v n\ \s\n s s\ \ \ \ \ \n s n\n v v\ \
PONOOK.II«!AHJ>IALLJ>Ot<DOXJNI)AH.MALL.PONOOXJNDAHJ4AlX.PONOOK.INOAIiMALL.P(»ffiOKJNOAH>Ml.LJ>ONDOXJNDAHHALt
3.1.7 PHOnRSI PgtiOUOUi: Dill JUXilA, 19U - 1594
o n JiUrtiPopuhdoo projectioa,19tl-liU
7AHUK
l e u
BAHVAHNYA PENDUDUi:
to til Popohtioa
TAaUI
Tar
BAIYAHSYi P!!CaDm
Totil Papulitioa
(1) (31 131 (41
19<1 554.823 1968 3.981.768
1912 563.095 1969 4.273.863
1343 621.827 1970 4.437.135
1?« 644.236 1971 4.576.009
1945 623.343 1972 4.755.279
1946 601.964 1973 4.973.210
1S47 555.821 1974 5.182.597
1548 823.356 1975 5.403.357
1543 1.340.625 1976 5.701.469
1353 1.432.0(5 1977 5.925.417
1951 1.661.125 1978 6.081.963
1952 1.781.723 1579 6.235.253
1953 1.755.831 19S0 6.503.227
1554 1.823.518 1981 6.555.554
15:5 1.824.700 1982 6.715.273
1356 1.889.£18 1583 7.250.100
1557 1.945.883 1334 7.500.100
1555 2J25 .555 1955 7.755.200
1553 2.811.835 15S6 7.9(7.500
1960 2.91C.858 1587 8.203.400
1961 2.906.533 1988 8.438.000
1362 3.022.10? 1585 !.652.100
1563 3.154.405 1590 8.937.600
1564' 3.303.870 1991
1565 3.462.545 1952
1966 3.639.455 1953
1967 3.806.866 1994
SmWSsurce: Projeksi Penduduk DU J’hrta, 2005
J ih rti Pop\iIition, Projection, 2005
S u m b e r iKa ntor s t a t i s t i k D K I J a k a r t a , Ja k a rta Dalam Angka 1988
PONOOK.INnAHM ALLJ>ONOOKJM)AH.HM.L.PONOOK.M UUiMALL.PONDOKJNOAH>IALLJ>ONDOK«IDAH>IALLJ>ONDOIUNIMHMALL
Proyeksi Penduduk D K l Jak ar t a | 5
, \ \ S S \ S N \ S N % S S \ S V \ N S \ \ \ N V V V \ V N N V V N N V \ S S S S V N V V N \ \ V N S V \ S K \ \ V \ S \ \ N N S V S \ \ V S \ \ V V \ \ V V \ N \ \ \ V \ \ \ N
.SVV.S\\'>\\\\SV\VS\\NSXN\\XSN\S\\NSV\VS\SNNSSV\NVSSNS>NNVSS\NSNVNS\N\NN\NVVVSVVVVS\NV\XNN\
2. TINJAUAN UMUM KECAMATAN KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN
Wllayati Kecamatan Kebayoran Lama terletak dl pingglran Kota Jakarta Selatan dan merupaKan pintu gerl>ang keluar masxiKnya perhubungan antara Proplnsl Jawa Barat dengan Kabtipaten Tangerang dari daeran ibuKota Jakarta.
Luas wllayah Kecamatan Kebayoran Lama adalali 1931,72 Ha, terdiri dari 6 keluralian, termasuk Keluranan Pondok Pinang dengan luas wilayah 684^,00 Ha. Sedangkan luas wilayali Kota Jakarta Selatan adalaH 14.498 Ha.
Pada umumnya kondisi topografl Kecamatan Kebayoran Lama merupakan daeraii datar dengan Kemirlngan rata-rata 0.60- dengan ketinggian i 12 m di atas permukaan laut.
TanaH Jenis la tent berwarna kemeran-merahan dengan produktifitas sedang. Diantara Kemlringan tanah tersebut mengalir 2 buali sungai yaitu Kali Grogol dan kali Pesanggranan.
Berdasarkan Pedoman Penyusunan Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan tentang Perwllayaiian Pembangunan dal am buku Jakarta 2005, wilayan Jakarta Selatan merupakan sebaglan dari wilayali Pengembangan Barat (WP-B), begitu Juga untuK Kecamatan Kebayoran Lama di dal am RUTR DKI Jakarta tatiun 2005, termasuk dal am Wilayaii Pengembangan Barat (WP-B), dimana disebutKan banwa Wilayan Pengembangan Barat (WP-B) merupakan wilayali yang cocok dan strategis untuk pengembangan kota jangka menengah dan panjang.
Kondisi tanali, air tanan, ketinggian, dan struKtur tanaHnya sangat cocok untuk pengembangan pemukiman. Namun saat ini
belum JjerKembang, karena belum cuKup tersedia prasarana Jalan dan fasilitas umum.
SedangKan jumlali penduduk dl wilayan Kecamatan KeJsayoran Lama ini menurut Rencana Dlstrlbusl Penduduk BWK Kebayoran Lama tatiun 2005 adalan 807.450 jlwa dengan kepadatan penduduk £46 jiwa /Ha.
Menglngat Jumlah penduduk yang cukup padat yang akan ditampung di wllayali Kecamatan KeJ^ayoran Lama ini pada tanun 2005, maka dl dal am Rencana Pengemtiangan Sektor- Sektor khususnya Sektor Perdagangan dan Jasa yang dal am komposisl lapangan kerja dl DKI Jakarta menempatl urutan yang utama yaltu 83 X, disebutkan banwa pada wilayah Kecamatan Kebayoran Lama ini perlu dlambll langkan-langkan yang tepat guna menunjang ekonomlnya, yaltu dengan membangun lapangan pekerjaan yang tldak Jaun darl tempat tlnggalnya. Antara lain dengan membangun sentra-sentra yang ada sesuai dengan potenslnya.
(Fewrintati Daerati Kl JakarU, Rencana Baglan Vllajati Coia Mun 2005, Eecamtan Kel»yoran Lana, JaXarta Selatan)
Hal-lial tersebut dlatas memperkuat kecenderungan pertumbuHan pusat-pusat perdagangan dan Jasa yang menjurus pada kemudahan-kemudanan. Dan inl menunjukkan banwa pengadaan fasllltas perbelanjaan termasuk snopping center dlbutunkan dl wllayaH inl.
3. PERKEMBANGAN PERBELANJAAN DI JAKARTA
Jakarta sebagal kota Metropolitan dengan sifat
penduduKnya yang neterogen, dan Keadaan ekonomlnya yang cuKup tinggi dlbanding dengan Kota-Kota lain di Indonesia, mengaKibatKan meningKatnya faKtor konsumsi untuK mencukupl kebutuhan liidupnya. Disamplng itu juga ditunjang oleh semakln banyaknya tempat perbelanjaan yang tersebar di seluruH Jakarta.
Perkembangan kegiatan komersil perbelanjaan di Jakarta tidak berbeda dengan tempat-tempat lain di dunia, hanya waktunya yang berbeda, dimana kegiatan komersil perbelanjaan di Jakarta baru berkembang nyata dan luas pada aktiir abad XIX dan awal abad XX. Skema perkembangan perbelanjaan di Jakarta dapat dilihat pada tabel.
Dari perkembangan ini yang nyata sekali mengalami kemajucin yaitu faktor-faktor : skala pelayanan, fungsi dari tempat perbelanjaan terlaadap lingkungan dan kota Jakarta, aktivitas yang berlangsung pada tempat perbelanjaan dan faktor-faktor yang mempengarxiiii perkembangan komersil perbelanjaan tersebut.
Dan dari skema perkembangan perbelanjaan ini, dapat dll m a t baHwa dari segi lokasl sangat erat hubungannya dengan peraturan pemerintah DKI Jakarta, dal am nal tata guna tanah. Sedang dari segl fungsi sangat erat hubungannya dengan faktor pelayanan terhadap lingkungan, ditlnjau dari
I
segi sosial ekonoml lingkungan tersebut. Adapun dari kegiatan yang berlangsung sangat erat hubungannya dengan keadaan bangunan itu sendiri, baik mengenai barang yang dijual maupun mengenai pelayanan dan penampilan dari bangunan tersebut.
Sedangkan tlpe-tipe perbelanjaan yang ada di Jakarta berdasarkan Garuda Magazine adalali sebagai berlkvit:
- P a s a r T r a d i s i o n a l
Blasanya terdapat pada suatu lingkungan pemukiman dan dikelola oleh PemerlntaH Daerah. Pasar tradisional ini biasanya terdiri dari bangunan bertingkat satu sampai dengan dua dengan konstruksi yang sederhana dan fasilitas yang bersifat dasar. Produk yang dapat diperoleh dalam pasar tradisional ini adalan kebutuhan rumah tangga senari-hari maupun kebutunan sekunder dan tertier. Target konsiimen dari pasar tradisional semacam ini adalan kelorapok berpenghasiIan menengali ke bawan.
- Pertoelanjaan T r a d i s i o n a l
J e m s perbelanjaan semacam ini sudali terdapat sejak waktu yang silam. Beberapa lokasi yang cukup dikenal misalnya Pasar Baru, Blok M, sepanjang jalan Fatmawati, Jalan Radio Dal am dan lain-lain. Produk yang terdapat sangat banyak ragamnya, untuk kebutunan senari-hari maupun kebutunan sekunder dan tertier. Target konsumen dari perbelanjaan semacam ini adalan selur\in lapisan masyarakat. Kekurangan dari perbelanjaan semacam ini adalan ketidakseragaman dari penampilan toko dan Juga adanya pedagang kaki lima serta keadaan yang biasanya semrawut.
- S h o p p i n g C e n t e r
Perbelanjaan yang dapat disebut modern dan memberikan suasana berbelanja yang nyaman ini sudan dibangun di Jakarta sejak beberapa tanun yang lalu. Dan biasanya
Jenis perbelanjaan Inl terdapat dal am suatu gedung kontemporer, dimana Konsumen dapat dlpenuhl KeDutuhannya untuk rekreasl, menonton bloskop, makan, berbelanja tiarian, I^erbelanja ke Department Store dan lain-laln.
Conton jenls perbelanjaan ini adalali Ratu Plaza, GaJaLh.
Mada Plaza dan lain-lain.
Berdasarkan hasil sensus ekonomi tanun 1966 di Jakarta, menunjukkan banwa sektor ekonomi menempati urutan teratas dal am hal banyaknya perusanaan/usaiha yang aktif yaitu sebesar 59, 56/< dari seluruti sektor yang ada, sedangkan laju pertumbuhan ekonomi hampir mencapai lOX, keadaan demikian menunjukkan bahwa perbelanjaan menempati posisi penting, yang berarti pula bahwa pengadaan fasilitas perbelanjaan akan mempunyai masa depan yang cerah.
4. PERKEMBANGAN SHOPPING CENTER DI JAKARTA
Perkembangan bangunan fasilitas perbelanjaan di Jakarta meliputi beberapa fungsi dan kegiatan serta struktur yang merupakan elemen-elemen estetika.
Secara kronologis, perkembangan bangunan fasilitas perbelanjaan di Jakarta dapat dibagi menjadi 7 periode yaitu: Abad XIV (kerajaan Pajajaran), Abad XVII (bangsa asing masuk Indonesia), Tahun 1925 (Belanda menjajan Indonesia), Taliun 1937, Tahun 1966, TaHun 1969, dan Tahun 197 5 (Seriinar ArslleKlur ttiiversitas Taruaanegara, Typologl Bangunan loisersiil Pusal
Perbelanjaan Di Jakarta, 1983).
Perkembangan bangunan fasilitas perbelanjaan ini tidak
IK)NDO KJNP<>H J<AU JO W PO IO t«]AliM AI l.POW K>KJNDAHJ<<aJ..MMtX)l(JNOAHJ<ALiJ»OHDOKJHPAHJ ^ L .f O M O O K J C W > m J L
P E R K E H B A N G A N D A R I S E E l
N A i; T U L 0 K A S I K E 6 1 A T A N F U N 6 S I
F fl K I 0 R Y A N G
K E N P E N G A R U K I
A8AD I I V
P e U b u h a n Sunda K p la p a ,
s e b a g a i p e la b u h an k e r a j a *
an P a j a j a r a n .
H e la k u k a n t r a n s a k s i t u k a r *
M n u k a r b a ra n g a n t a r a
bang sa a s in g dengan p r i b u -
i i .
S e b a g a i te a p a t p e rte a u a n
a n t a r a pedagang a s in g d e
ngan pedagang p r i b u a t .
A d Jn y a s u n g a i C i l i N u n g ,
s e b a g a i sa ra n a t r a n s p o r t a -
s i a n t a r a p e la b u h an dengan
p u s a t p e a e r in ta h a n pada
H a k tu i t u .
A PAP I V I I
S e p a n ja n g k a l i b e s a r b a ra t
dan k a l i b ts a r t i a u r .
np ngadakan t r a n s a k s i ju a l
b e l t b a r a n g , yang d i U k t r
kail d l lia ia a t i a p t i a p b a-
n g u n a n .
S e b a g a i te a p a t p erg udangan
dan k a n lo r p e rd a n g a n g a n .
P o l i t i k B e la n d a yang a o n o *
p o l i p e rd a g a n g a n .
rAHUK 1925
La p a n g a n K o n i n g s p li r n ( s e -
k a ra n g M o n a s ).
K e a p r o a o s ik a n b ara n g d a *
gangan p ro d u k s i p e i e r i n t a h
B e la n d a .
n e a p ro a o s ik a n b ara n g d a -
gangan p ro d u k s i B e la n d a .
P o l i t i k dagang bangsa B e
la n d a .
TAHUN 19 3 7
Ta nah A b a n g j 6 1o d o lt| S t '
n e n ; P a s a r B a r u ; J a t i n e g a *
r a .
B erup a p a s a r , se b a g a i t e a -
p a t p e r b e la n ja a n s a nd ang *
pangan dan l a i n - l a i n n y a .
U n tu k a e l a y a n i a a s y a r a k a t
s e k i t a r n y a akan k e b u tu h a n
h id u p n y a .
Ta n ju n g P r i o k d ir e s a i k a n
se b a g a i p e la b u h a n dan b e r -
keab an gnya a a s y a r a k a t J a
k a r t a , b a ik p r i b u i i aaupun
bangsa B e la n d a .
lA H U N lVb 5
H a y r s t i k yang k c iu d i a n b er
ke ib a n g ke d a e ra h B lo k H
dan B la k A .
B eru p a p a s a r yang a e n ju a l
ke b u tu h a n s e h a r i - h a r i dan
k e b u tu h a n s e k u n d e r.
S e b a g a i p a s a r lin g k u n g a n
dan n a y e s t ik p u s a t k e g ia t .
an k o a e r s i l .
P e rtu a b u h a n e k o n o a i dan
ke p a d a ta n p e n d u d u k .
lA K U N 195?
S e p a n ja n g ) a U n J e n d r a )
S u d t r i a n dan j a l a n H . H ,
I h a n r i n .
S e la in se b a g a i te a p a t per
b e la n ja a n ju g a se b a g a i per
k a n t o r a n yang b e r t a r a t I n -
t e r n a s i o n a l .
S e b a g a i t e a p a t p e r b e la n j a -
an yang s e rb a ada ( S a r i -
n a t i) .
P e rk e a b a n g a n k o a e r s i l ,y a n g
b e r tu j u a n a e a a ju k a n e k o n o -
a i , s e b a g a i i n t i k e k u a ta n
yang b a r u .
TAHUN 1966
S e p a n ja n g j a l a n u U i a k o l a
( r i n g r a a d i s e p e r t i : j a l a n
G a ja h H a d a ; j a l a n H a y a i
N u r u k ; j a t a n J e n d r a l S u d ir
• a n ; J a l a n K . H . T h a i r i n ,
S t l a i n le n g a d a k a n a k t i v i *
ta s b e r b c U n j a , ju g a s e k a -
U g « s b e r e k f e a s i .
S e b a g a i l e a p a l a e n j u a l b a -
ra n g - b a r a n g l u x , ju g a u n *
t u L a e U y a n i keb u tu h a n
k o l a .
P r o g r a a P e a e r in t a h d a la a
p e ib a n g u n a n p e re k o n o a ia n .
P e r a t u r a n T a la Suna T a n a h .
P0NO0KJNDAa>MLI^0HD0KJNOAHJ4ALIJ>0NDOIUNDAHJ4AU^f>0NDOKJNDAH><m^0ND0KJNCUtfU4AU.JP0M30KJNDAHMAU.
1 J^kartf Jl_6
f\‘ \ ' v ' s ' W ^ \ V v S \ ' \ ' \ V C V V \ S ’V N ’N > \’ >■ V \ V V N \ %■ V V V V Vs' \ V N ^ V s ' \ \ s’ s’ \ \ V\'V s’\ W V " V \ ' s ’ \ V \ x’ N \ % \
/ / / 4m/ /iTV / IL« / r% / /i«v f t J t t t n t M/V t tw \t 11 t\t tkf tM t Mt I \ t t i f /FV irru rr* / •
. s s s s s s s s x s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s s v s s s s s s s s s s s v s s s s s s s s s s s s s s
S S S S S S S X S S S S S \ S S S S \ \ S S S S S S S S S S S S S S \ \ S S S S S S S S S \ S \ \ S S S S S \ S S \ \ S V V S S \ S \ N S S S \ N S V \ S S \ N S S S S S S S S S
terlepas dari teknologl industri bahan bangunan, cita rasa masyarakat Jakarta akan keindahian suatu bangunan, dan Juga Jumlah pengunjung yang datang ke tempat perbelanjaan, serta pelayanan yang diinglni pengunjung dari bangunan tersebut.
Selaln Itu faktor pertumbunan ekonomi sangat memegang peranan penting.
Bangiinan fasllitas perbelanjaan di Jakarta yang kini berkembang dan banyak menarik pernatian adalan pusat perbelanjaan-pusat perbelanjaan modern atau kontemporer yang disebut dengan shopping center, dimana selain sebagal tempat untuk berbelanja Juga dilengkapi dengan fasilitas tilburan. Adapun fasilltas-fasi 1 itas yang umumnya terdapat di dalam suatu shopping center adalah bioskop, restoran, supermarket, department store, arena permainan anak dan sebagainya. Dimana fasi1itas-fasi1itas tersebut merupakan salah satu daya tarlk bagi pengunjung di dalam usaha untuk menlkmati aktivitas berbelanja.
Sebagian besar letak dari pusat perbelanjaan-pusat perbelanjaan modern atau kontemporer tersebut adalah pada jalur jalan utama atau jalur dominan di pusat kota dimana hal ini akan menimbuikan dampak negatif yaitu dapat mengakibatkan kejenuhan-kejenuhan pada daerah tersebut dan juga mengakibatkan masalah-masalah lalu lintas di pusat kota terutama pada waktu-waktu puncak.
Luas ruang yang dibutuhkan untuk fasilitas perbelanjaan di Jakarta dapat ditentukan berdasarkan perhitungan oleh P. D. Pasar Jaya yaitu untuk tiap 5,000 penduduk dibutuhkan 1. 300 m2 fasilitas perbelanjaan. Luas
fasilitas perbelanjaan yang ada dl Jakarta hlngga aimir taHun 1987 adalaH 1. 921. ElO m2.
(P. D. Pasar Jaya, KonslniKsl, Januari 1988)
Pertiitungan tuntutan KebutuHan fasllitas perbelanjaan untuk DKI Jakarta berdasarkan P. D. Pasar Jaya dan proyeksl pendud.uK DKI Jakarta ada Ian sebagai Derikut ;
Tanun Jumlan PenduduK Tuntutan Luas Perbelanjaan
1983 7. 250. 000 1. 885. 026
1984 7. 500. 100 1. 950. 026
1985 7. 756. 200 2. 016. 612
1986 7. 977. 500 2. 074. 150
1987 8. 203. 400 2. 132. 884
1988 8. 438. 000 2. 193. 880
1989 8. 682. 100 2. 257. 346
1990 8. 937. 600 2. 323. 776
1991 9. 253. 100 2. 406. 806
1992 9. 579. 700 2. 490. 722
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa kebutunan akan fasllitas perbelanjaan di Jakarta maslh belvim mencukupl, sedang pertumbuhan penduduk yang pesat darl taliun ke tanun juga terus menambali Jumlan Kebutunan, sehlngga usana dl bidang pengadaan bangunan fasllitas perbelanjaan dl JaKarta yaitu shopping center mempunyai potensl yang besar.