• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sistem Pemetaan Sebaran UMKM Menggunakan WEBGIS (Studi Kasus: Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengembangan Sistem Pemetaan Sebaran UMKM Menggunakan WEBGIS (Studi Kasus: Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya 2891

Pengembangan Sistem Pemetaan Sebaran UMKM Menggunakan WEBGIS (Studi Kasus: Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo)

Johan Nur Rokhman1, Faizatul Amalia2, Fatwa Ramdani3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1johanrokhman@student.ub.ac.id, 2faiz_amalia@ub.ac.id, 3fatwaramdani@ub.ac.id

Abstrak

UMKM merupakan penggerak ekonomi daerah. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro memiliki peranan penting dalam perkembangan UMKM. Pertumbuhan UMKM yang sangat cepat di Kabupaten Sidoarjo menyebabkan kurangnya informasi UMKM yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Masalah yang sering dihadapi terkait pendataan UMKM yang masih kurang optimal, pendataan masih menggunakan kuesioner kemudian data direkap oleh petugas administrasi menggunakan Microsoft excel sehingga memerlukan banyak waktu serta sumber daya manusia dan masyarakat yang memerlukan informasi seputar UMKM harus datang langsung ke Dinas Koperasi dan Usaha Mikro. Dengan adanya website ini diharapkan memudahkan pegawai dinas dalam melakukan pendataan dan memudahkan masyarakat untuk mendapat informasi UMKM serta dapat mengakses lokasi UMKM dengan memanfaatkan WebGis yeng tersedia di dalam sistem. Penelitian ini menggunakan metode Waterfall. Elisitasi dilakukan dengan wawancara kepada pegawai Dinas Koperasi dan Usaha Mikro. Didapatkan 20 fungsional sistem yang diimplementasikan dengan Bahasa pemrograman PHP dan library peta yang digunakan yaitu Leaflet Js.Hasil penelitian ini berupa tampilan peta beserta informasi sebaran UMKM.

Pengujian black box digunakan metode UAT serta untuk white box dengan mengguakan flowgraph.

Serta untuk pengujian usability digunakan metode SUS didapat hasil 77% yang artinya baik. Untuk pengujian akurasi digunakan tabel matrik uji didapatkan hasil 85 %.

Kata kunci: UMKM, Webgis, Leaflet Js, SUS

Abstract

UMKM are the driving force of the regional economy. The Office of Cooperatives and Micro Enterprises has an important role in the development of UMKM. The very fast growth of UMKM in Sidoarjo Regency causes a lack of information on UMKM in Sidoarjo Regency. Problems that are often faced are related to MSME data collection which is still not optimal, data collection is still using a questionnaire then the data is recapitulated by administrative officers using Microsoft Excel so that it requires a lot of time and human resources and people who need information about UMKM must come directly to the Cooperative and Micro Business Office. With this website, it is hoped that it will make it easier for service employees to collect data and make it easier for the public to get information on UMKM and to be able to access MSME locations by utilizing the WebGis available in the system. This study uses the Waterfall method. Elicitation is carried out by interviewing employees of the Cooperative and Micro Business Office. There were 20 functional systems implemented with the PHP programming language and the map library used, namely Leaflet Js. The results of this study were a map display along with information on the distribution of UMKM. Black box testing is used the UAT method and for the white box using flowgraph. And for usability testing, the SUS method was used, the results were 77%, which means good. To test the accuracy, the test matrix table is used, the results are 85%.

Keywords: UMKM, Webgis, Leaflet Js, SUS

1. PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun 2019 hanya tumbuh sebesar 5,02 %

menurut badan pusat statistika (BPS, 2020).

Perkembangan UMKM dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 4,03 %

(2)

kemudian tahun 2017 juga mengalami peningkatan sebesar 2,06 % persen serta pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 2,02

%(Depkop, 2018).

Jumlah UMKM Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2017 sampai tahun 2018 tercatat sebanyak 206 ribu menurut data Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo. Sementara data binaan UMKM yang tercatat hanya sebanyak 835 UMKM. Berdasarkan data tersebut menimbulkan permasalahan yang dialami oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo terkait pendataan UMKM yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Elisitasi kebutuhan dilakukan kepada pegawai Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo terkait masalah yang dihadapi oleh pegawai dinas.

Peneliti melakukan wawancara dengan pegawai dinas. Masalah yang dihadapi oleh dinas terkait dengan pendataan UMKM yang masih kurang optimal dengan menggunakan kuesioner sehingga memerlukan cukup banyak waktu serta sumber daya manusia. Masih banyak UMKM di Kabupaten Sidoarjo yang belum menjadi binaan dari dinas Koperasi dan Usaha Mikro. Hal ini tidak terlepas dari kurang maksimalnya pendataan yang telah dilakukan sehingga banyak UMKM yang belum menjadi binaan. Selama ini pendataan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sidoarjo masih menggunakan cara yang manual dengan cara petugas yang melakukan pendataan UMKM turun ke lapangan untuk melakukan pendataan terkait data UMKM yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Kemudian petugas memberikan data survey UMKM kepada petugas yang ada di kantor dinas koperasi dan usaha mikro untuk melakukan penambahan ataupun pembaruan data UMKM.

Dengan adanya sistem sebaran pemetaan UMKM ini diharapkan mempermudah dan mempercepat proses pengumpulan data UMKM yang ada di Kabupaten Sidoarjo serta dengan bantuan WebGis penyampaian informasi UMKM di Kabupaten Sidoarjo lebih akurat dan menarik serta dapat mempresentasikan kondisi UMKM sebenarnya. Lokasi UMKM ditampilkan dengan pin map pada peta interaktif dan di petakan pada tiap kecamatan dengan tujuan untuk memudahkan dalam melakukan pendataan.

Penelitian sebulumnya terkait pemetaan sebaran UMKM sudah pernah dilakukan oleh Deborah Kurniawati dan Erna Hudianti Pujiarini tahun 2016 dengan judul “Pemetaan Industri Kecil Menengah (Ikm) Kabupaten Bantul

Berbasis Sistem Informasi Geografis” hasil dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa informasi penggunaan pin map yang berbeda tiap komoditi dapat memberikan informasi IKM sesuai dengan komoditi. Relevansi dengan penelitian ini diharapkan nantinya penggunaan pin map dapat memudahkan pemetaan sebaran UMKM yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. UMKM (Usaha mikro kecil dan menengah)

UMKM merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki jumlah kekayaan 200 juta tidak termasuk tanah dan tempat usaha atau memiliki omset penjualan pertahun maksimal 1 miliar yang merupakan warga Indonesia.

Menurut UU nomor 20 tahun 2008 ada beberapa kriteria UMKM antara lain:

1. Kriteria Usaha Mikro mempunyai jumlah kekayaan bersih sebanyak 50 juta atau memiliki omset penjualan maksimal 300 juta per tahun.

2. Kriteria Usaha Mikro mempunyai jumlah kekayaan bersih lebih dari 50 juta sampai 500 juta atau memiliki omset penjulan lebih dari 300 juta sampai maksimal 2,5 miliar juta per tahun.

3. Kriteria Usaha Menengah mempunyai jumlah kekayaan lebih dari lima ratus juta sampai dengan sepuluh miliar tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki omset penjulan lebih dari 2,5 miliar sampai maksimal 50 miliar juta per tahun.

2.2. WebGIS

WebGIS merupakan sebuah web yang berisi informasi geografi. WebGIS merupakan hasil dari desain pemetaan yang ditampilkan secara digital dengan menggunakan hasil analisis geografis. Sebuah WebGIS yang potensial merupakan aplikasi GIS yang tidak memerlukan software GIS dan tidak tergantung pada platform ataupun sistem operasi(Tumimomor, Jando and Meolbatak, 2013).

(3)

2.3. Waterfall Model

Gambar 1 Waterfall Model Sumber: (Sommerville, 2016)

Berikut merupakan tahapan waterfall SDLC berdasarkan gambar 1.

1. Requirement Definition merupakan tahapan awal dimana proses analisis persyaratan sistem dan tujuan sistem dikomunikasikan dengan pengguna sistem sehingga menjadi spesifikasi sistem.

2. System and software design merupakan tahapan perancangan sistem. Pada tahap ini arsitektur perangkat keras dan perangkat lunak serta struktur data dan tampilan antarmuka sistem dihasilkan..

3. Implementation and unit testing merupakan tahapan dimana perancangan yang sudah didefinisikan akan diwujudkan dalam bentuk program. Serta pengujian unik dilakukan untuk menentukan spesifikasi untuk tiap unit.

4. Integration dan system testing merupakan tahapan pengujian integrasi program dimana program diuji secara lengkap berdasarkan spesifikasi sistem yang sudah dipenuhi.

Operation and maintenance merupakan tahapan pemeliharaan yang melibatkan perbaikan kesalahan, meningkatkan implementasi unit, meningkatkan layanan baru (Sommerville, 2016).

3. METODOLOGI PENELITIAN

Menggambarkan terkait metode yang diterapkan dalam pengembangan sistem. Tahapan ini digambarkan pada gambar 2.

Gambar 2 Metodologi Penelitian 4. REKAYASA KEBUTUHAN 4.1 Gambaran Umum Sistem

Sistem yang dikembangkan adalah mengenai sistem yang dapat digunakan oleh Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Pegawai Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo serta masyarakat, yang bertujuan untuk melakukan pendataan serta pemetaan sebaran usaha mikro kecil dan menengah menjadi sarana informasi terkait UMKM yang ada di Kabupaten Sidoarjo Sistem dikembangkan berbasis web diharapkan dapat mempermudah penyampaian informasi dan pendataan UMKM yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

4.2 Identifikasi Aktor

Terdapat 5 aktor yang dapat menggunakan sistem antara lain:

1. Pengguna: Pengguna merupakan masyarakat umum yang mengakses sistem untuk mencari informasi terkait UMKM yang ada di Kabupaten Sidoarjo 2. Pelaku UMKM: Pelaku UMKM merupakan orang yang memiliki usaha 3. Petugas Administrasi: Petugas

administrasi merupakan pegawai yang

(4)

bertugas di kantor yang bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap pelaku UMKM

4. Petugas Survei: Petugas survei merupakan pegawai yang turun ke lapangan untuk melakukan pengamatan langsung terhadap UMKM

5. Admin: Admin merupakan aktor yang mampu mengelola data user mulai dari menambah, menyunting dan menghapus user.

4.3 Kebutuhan Fungsional

Merupakan kebutuhan yang mencakup proses-proses apa saja yang harus tersedia oleh sistem. Terbagi atas beberapa pengguna antara lain: pengguna, pelaku UMKM, petugas administrasi, petugas survei dan admin.

4.4 Kebutuhan Non Fungsional

Merupakan kebutuhan yang mencakup properti kebiasaan yang dimiliki sistem digunakan untuk meningkatkan kualitas sistem.

Parameter yang digunakan dalam mengembangkan sistem dengan mengukur nilai usability sistem dengan menggunakan metode System usability scale (SUS).

4.5 Use Case Diagram

Menggambarkan sebuah spesifikasi objek yang merupakan inti dari pengembangan berorientasi objek. Dalam Sistem ini Use Case Diagram ditunjukkan pada gambar 3.

Gambar 3 Use Case Diagram

5. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 5.1 Sequence Diagram

Merupakan salah satu diagram yang ada pada UML. Menjelaskan langkah-langkah yang terjadi antar objek yang terdapat pada sistem.

Gambar 4 Sequence Diagram Verifikasi UMKM 5.2 Class Diagram

Merupakan salah satu pemodelan UML.

Class diagram digunakan untuk memodelkan penggambaran kelas yang akan digunakan dalam implementasi nantinya. Class diagram disini dibagi menjadi controller dan model.

Gambar 5 Class Diagram Model 5.3 ERD (Entity Relationship Diagram)

Pada perancangan ERD sistem pemetaan sebaran UMKM terdapat 6 entitas yang berbeda.

Setiap entitas memiliki berbagai atribut yang berbeda. Terdapat juga relasi yang menghubungkan setiap entitas dengan entitas yang lain seperti pelaku UMKM mempunyai data produk.

(5)

Gambar 6 Entity Relationship Diagram 5.4 Perancangan Antarmuka

Gambar 7 Perancangan Antarmuka Menampilkan Peta

Pada halaman ini pengguna dapat melihat peta sebaran UMKM yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Terkait informasi UMKM yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

Tabel 1 Penjelasan Perancangan Antarmuka Menampilkan Peta

No. Nama Objek

Tipe Deskripsi

1 Logo image Gambar logo sistem pemetaan sebaran umkm Kabupaten Sidoarjo

2 Menu

navigasi

Nav Merupakan pilihan menu yang disediakan oleh sistem untuk dapat melihat informasi yang ada

3 Input text cari

Input text

Form yang digunakan untuk mengisi nilai cari 4 Tombol

cari

button Tombol yang digunakan untuk mencari data UMKM yang ada di Kabupaten Sidoarjo 5 Tomobl

login

button Tombol yang digunakan untuk dapat mengakses halaman login

6 Peta div Merupakan kotak yang digunakan untuk dapat menampilkan peta

sebaran UMKM

Kabupaten Sidoarjo

5.5 Implementasi Basis Data

Data yang telah dirancang kemudian diimplementasikan dengan menggunakan database PhpMyAdmin.

Gambar 8 Implementasi Basis Data 5.6 Implementasi Antarmuka

Tampilan antarmuka WebGIS sistem pemetaan sebaran UMKM digunakan untuk menampilkan data umkm yang kemudian dipetakan untuk menampilkan menjadi sebaran UMKM.

Gambar 9 Implementasi Antarmuka 6. PENGUJIAN

6.1 Black Box Testing

Pengujian ini ditujukan untuk meminimalisir eror atau defect yang terjadi pada sistem yang telah dibuat. Didapat 20 kasus uji dengan tingkat validasi 100%.

(6)

6.2 White box Testing

Pengujian White box ini didapatkan dari sistem yang sudah dibuat. Dengan menggunakan basic path test didapat 20 kasus uji dengan tingkat validasi mencapai 100%.

6.3 Usability Testing

Pengujian usability testing menggunakan Sistem Usability Scale (SUS) Score sebagai tolak ukur dalam melakukan evaluasi. Didapat hasil 77,08 % untuk nilai usability pada sistem.

Dapat dikatakan sistem dalam kategori baik.

6.4 Pearson Product moment

Pengujian pearson product moment dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada pengguna sistem terkait dengan fitur yang terdapat di dalam sistem. Kemudian data diolah dengan bantuan aplikasi SPSS.

Tabel 2 Hasil Pengujian Pearson Product Momen

No rhitung rtabel Keterangan

1 1,0 0,632 Valid

2 0,050 0,632 Tidak Valid

3 1,0 0,632 Valid

4 1,0 0,632 Valid

5 1,0 0,632 Tidak Valid

6 0,050 0,632 Tidak Valid

7 0,050 0,632 Tidak Valid

8 0,383 0,632 Tidak Valid

9 0,383 0,632 Tidak Valid

10 -0,050 0,632 Tidak Valid

11 0,549 0,632 Tidak Valid

12 -0,117 0,632 Tidak Valid

13 0,699 0,632 Valid

14 0,534 0,632 Tidak valid

15 0,861 0,632 Valid

16 0,316 0,632 Tidak valid

17 0,699 0,632 Valid

18 0,200 0,632 Tidak valid

19 0,200 0,632 Tidak valid

20 0,383 0,632 Tidak valid

Berdasarkan tabel 2 data kuesioner dapat dikatakan valid apabila nilai r tabel lebih kecil daripada nilai r tabel. Terdapat beberapa data yang hasilnya kurang valid karena nilai r tabel lebih besar daripada nilai r hitung.

6.5 Split Half

Gambar 10 Hasil Pengujian Split Half Berdasarkan pada gambar 10 mengenai reliabilitas fungsional secara keseluruhan pada variable fungsional (f). Berdasarkan gambar 10 diketahui nilai gutman split half coefficien adalah sebesar 0,229 > 0,21. Sehingga seluruh soal variabel fungsional dapat dinyatakan reliabel.

6.6 Pengujian Model Tabel Matriks Uji (Confusion Matrix)

Pengujian Model tabel matriks uji menggunakan 34 data yang telah didapat melalui google maps kemudian data yang didapat dimasukkan ke dalam sistem. Sehingga dapat diketahui seberapa akurat lokasi UMKM Kabupaten Sidoarjo.

Tabel 3 Hasil Tabel Matriks Uji

Tepat pada lokasi

Tidak tepat pada lokasi Tepat pada

lokasi 24 2

Tidak tepat

pada lokasi 3 5

7. PENUTUP 7.1 Kesimpulan

Setelah penelitian selesai dilakukan, maka dapat dituliskan beberapa kesimpulan:

1. Sistem ini dibangun berdasarkan hasil dari wawancara tentang permasalahan yang terdapat pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro. Kebutuhan sistem didapat dari hasil wawancara yang telah dilakukan.

(7)

2. Pengembangan system menggunakan waterfall model.

3. Implementasi sistem menggunakan html, css dan javascript untuk front end serta framework Laravel untuk back end.

4. Hasil pengujian fungsinoal dan non fungsional mencapai 100% dan pengujian usability yang mendapat skor 77,08% yang berarti sistem tergolong baik.

7.2 Saran

Adapun saran yang dapat menjadi perbaikan untuk penelitian selanjutnya:

1. Pada pengembangan selanjutnya sistem dikembangkan menggunakan android dan system di petakan berdasarkan desa.

DAFTAR PUSTAKA

BPS, 2020. Perekonomian Indonesia tahun 2019 Tumbuh 5 Persen.[online]

Availableat:<https://www.bps.go.id/presr elease/2020/02/05/1755/ekonomi- indonesia-2019-tumbuh.html>

[Accessed 18 Jun. 2020].

Depkop, 2018. Data UMKM. [online] Available at: <http://www.depkop.go.id/data- umkm> [Accessed 12 Mar. 2020].

Sommerville, I., 2016. Software engineering.

10th ed. Harlow: Pearson Education Limited.

Tumimomor, Jando, and Meolbatak, 2013.

Sistem Informasi Geografis Pariwisata Kota Kupang. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Informatika, 1(2), pp.142–152.

Gambar

Gambar 1  Waterfall Model  Sumber: (Sommerville, 2016)
Gambar 3  Use Case Diagram
Gambar 8 Implementasi Basis Data  5.6  Implementasi Antarmuka
Gambar 10 Hasil Pengujian Split Half  Berdasarkan  pada  gambar  10  mengenai  reliabilitas  fungsional  secara  keseluruhan  pada  variable fungsional (f)

Referensi

Dokumen terkait

Basis data (atau database) adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Bidang dan Kegiatan Usaha Beroprasi dalam bidang Jasa, Sumber Daya dan Infrastuktur Terkait Energi Jumlah saham yang ditawarkan 550.633.000 Saham Biasa Atas Nama dengan

Sektor lain yang juga berperan besar dalam struktur ekonomi Kalimantan Tengah adalah sektor Perdagangan, Hotel &amp; Restoran dengan andil sebesar 20,88 persen pada triwulan

Hubungan antara Asertivitas dengan Kontrol Diri terhadap Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja Putri ... Metode Penelitian

Dina kalimah di luhur, kecap rundayan nu maké rarangkén hareup ka- nyaéta…?. Jawab pananya di handap

Adanya media informasi buku ini merupakan penggabungan terhadap penelitian tersebut, dengan permasalahan pengunjung yang datang masih banyak yang belum mengetahui

[r]