• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN DEBIT BANJIR RENCANA 50 TAHUN (Q50) SUNGAI CIUJUNG KABUPATEN SERANG - PROVINSI BANTEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TINJAUAN DEBIT BANJIR RENCANA 50 TAHUN (Q50) SUNGAI CIUJUNG KABUPATEN SERANG - PROVINSI BANTEN"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN DEBIT BANJIR RENCANA 50 TAHUN (Q50) SUNGAI CIUJUNG KABUPATEN SERANG - PROVINSI BANTEN

Rika Rahmawati1,Sangiru2,Rina Susanti3,Candra4

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknologi dan Informatika Universitas Matha’ul Anwar Banten Jln. Raya Cikaliung – Saketi - Pandeglang

rika.rahmawati261177@gmail.com

Intisari

Penyebab salah satu fenomena alam yang mengancam kepada keberadaan mahluk hidup manusia yang beberapa di wilayah indonesia tersendiri setiap masuk dalam musim penghujan yaitu adalah banjir, setiap tahun Kabupaten Serang umumnya mengalamai banjir terlebih di daerah masyarakat yang bermukim disepanjang bantaran sungai. Hal ini disebakan berkurangnya kapasitas penampang sungai sehingga dimensi sungai tidak lagi mampu menampung debit yang ada dan menyebabkan Sungai Ciujung meluap. Tujuan dari pada itu penelitian ini untuk mengetahui besarnya debit banjir Sungai Ciujung dengan Q50 dan mengidentifikasi daerah rawan banjir serta memberikan solusi masalah banjir yang terjadi di Sungai Ciujung. Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder berupa Curah hujan harian selama 12 tahun dan data dimensi penampang melintang sub-DAS Ciujung. Hasil hitungan ulang 50 tahun yaitu debit banjir yang diperlukan untuk pengendalian banjir Q50 adalah 1700 m3/detik, dengan dimensi sungai B = 50 meter, H = 12m, m = 2, w = 1,00 m, I = 0,000346, bentuk trapesium (majemuk). Setelah dianalisis konservasi yang direkomendasikan berupa proteksi bronjong, krib dan turap. Ekohidraulik berupa vegetatif, reboisasi, dan arbaretum.

Kata kunci : Debit banjir, penampang, penyebab.

Abstract

he cause of one of the natural phenomena that threatens the existence of human beings, some of which are in separate parts of Indonesia every time they enter the rainy season, is flooding, every year Serang Regency generally experiences flooding, especially in community areas who live along the river banks. This was due to a reduction in the cross-sectional capacity of the river so that the dimensions of the river were no longer able to accommodate the existing discharge and caused the Ciujung River to overflow. The purpose of this research is to determine the magnitude of the flood discharge in the Ciujung River with Q50 and to identify areas prone to flooding and to provide solutions to flood problems that occur in the Ciujung River. In this study, the data used are secondary data in the form of daily rainfall for 12 years and data on the cross-sectional dimensions of the Ciujung sub-watershed. The result of the 50-year recalculation is that the flood discharge required for flood control Q50 is 1700 m3 / second, with the dimensions of the river B = 50 meters, H = 12m, m = 2, w = 1.00 m, I = 0.000346, form trapezoid (compound). After analyzing the recommended conservation in the form of gabion protection, grating and sheet plaster. Ekohidraulik in the form of vegetative, reforestation, and arbaretum.

Keywords: Flood discharge, cross section, causes.

(2)

I. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Sungai merupakan salah satu sumber daya air yang banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air baku, pertanian, dan industri sehingga keberadaannya sangat penting dalam menunjang kebutuhan hidup manusia. Selain itu sungai juga berfungsi sebagai saluran pembuangan alam yang dapat mencegah bencana banjir dari curah hujan yang tinggi.

Seiring dengan perubahan kondisi di wilayah sungai, perubahan tata guna lahan, pertumbuhan penduduk, kebutuhan air yang meningkat, iklim tidak menentu dan global warming membuat sungai tidak berfungsi optimal sebagaimana mestinya sehingga akibat dari permasalahan tersebut terjadi bencana banjir dan kekeringan. Seperti kita ketahui bencana banjir di wilayah Provinsi Banten yang akhir-akhir ini terjadi telah menimbulkan dampak yang merugikan masyarakat berupa harta benda dan jiwa manusia. Banjir juga dapat merusak sarana dan prasarana infrastuktur berupa bangunan, lahan pertanian, lingkungan hidup serta merusak tata kehidupan masyarakat. Terutama di Rangkasbitung-Lebak Provinsi Banten. Kekeringan juga merupakan bencana alam berdasarkan kaidah ilmu hidrologi dan keseimbangan DAS ( Daerah Aliran Sungai ) banjir dan kekeringan merupakan ―sodara kembar yang permunculannya datang susul menyusul atau silih berganti.

Faktor penyebab kekeringan sama persis seperti faktor penyebab banjir. Keduanya berperilaku ―Linear- Dependent”, artinya semua faktor yang menyebabkan kekeringan akan bergulir mendorong terjadinya banjir.

Semakin parah kekeringan yang terjadi, semakin dahsyat pula banjir yang akan menyusul dan demikian berlaku sebaliknya. Terdapat beberapa tahapan penyebab banjir dan kekeringan. Diantaranya faktor iklim ekstrim ( kemarau ekstrim dan hujan ekstrim ) faktor penurunan daya dukung DAS, termasuk didalamnya faktor pola penyebrangan sungai, kesalahan perencanaan dan implementasi pengembangan kawasan, faktor kesalahan konsep drainase, dan faktor sosio hidrolik yaitu kesalahan perilaku masyarakat terhadap komponen hidrologi-hidrolika (Agus maryono FT.UGM 1:2014) Dari data dan pengamatan di lapangan masalah dapat diidentifikasi DAS Ciujung terkait aspek konservasi dan daya rusak.

Alasan penulis mengambil judul tugas akhir (Skripsi) dengan tema “Tinjauan Debit Banjir Rencana 50 Tahun (Q50) Sungai Ciujung Kabupaten Serang - Provinsi Banten”. tertarik karena banjir berdampak negatif terhadap kehidupan manusia. Dengan mengetahui debit banjir rencana maka aspek Hidrolika dapat diketahui berapa dimensi sungai yang diperlukan, sehingga kapasitas sungai mampu menampung air banjir dengan demikian bencana banjir dapat dicegah.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang dan identifikasi maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa guna pengendalian banjir, berapa debit banjir rencana atau rancangan (design flood) yang diperlukan.?

2. Metode konservasi seperti apa yang di rekomendasikan dalam pengendalian banjir dan fungsi sungai Ciujung.?

Baik secara Civil Engineering maupun Eko-hidraulik.

3. Apakah penting perencanaan sungai dengan ORPIM ( One River, One Plant and One Integrated Management) ?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui debit banjir rancangan (Design Flood) periode ulang Q50. Design Flood direncanakan sebagai Flood yang diharapkan akan terjadi pada suatu jangka waktu tertentu (Metode Period).

2. Setelah mengetahui penyebab banjir yang ada di sungai Ciujung terutama Kabupaten Serang dan memberikan solusinya.

3. Mendimensi sungai sesuai debit banjir yang direncanakan sehingga permasalahan banjir dapat diatasi.

II. LANDASAN TEORI

2.1. PENGERTIAN ATAU DEFINISI BERKAITAN DENGAN BANJIR

Banjir adalah peristiwa meluapnya air sungai melebihi palung sungai atau genangan air yang terjadi pada daerah yang rendah dan tidak bisa terdrainasikan. (SNI 2415:2016.Tata Cara Perhitungan Debit Banjir Rencana.hal.1).

Debit (Debit aliran) adalah volume air yang mengalir persatuan waktu (m3/s).(SNI 2415:2016.Tata Cara Perhitungan Debit Banjir Rencana.hal.21)

2.2. DEBIT BANJIR RENCANA

Untuk mendapatkan debit banjir rencana (design flood) analisisnya dengan cara frekuensi (frequency analisis) metode Gumbel, Log Person tipe III dan Log Normal 2 Parameter.

Bila data debit aliran lengkap maka analisis menggunakan data debit. Jika data debit tidak lengkap maka analisis debit digunakan data hujan harian maksimum tahunan.

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengumpulkan data primer, data sekunder, observasi dan literatur/pustaka/buku referensi.

Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh penulis langsung dari objeknya. Berupa tanya jawab dengan Pejabat Pembuat Komitmen Perencanaan dan Program BBWSC-3 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Serang (Pusat Bahasa Depdiknas 297:2019).

Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh seorang penulis secara tidak langsung dari objeknya berupa data tertulis di antaranya Laporan Akhir Konsultan PT Mettana Engineering Konsultan untuk Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau- Ciujung-Cidurian Direktorat Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pekerjaan Studi Komprehensif Sistem Pengendalian Banjir Sungai Ciujung-Provinsi Banten 2015.

Observasi

Observasi yaitu pengamatan secara langsung oleh penulis ke

(3)

lapangan sungai Ciujung dari hilir, tengah dan hulu (semi wolk through), untuk bahan pertimbangan perencanaan dimensi sungai dari keadaan eksisting. Jadwalnya observasi dengan penelusuran dari hilir, tengah dan hulu sungai Ciujung.

Literatur atau pustaka yang dijadikan acuan penulisan untuk penyusunan skripsi sebagai tugas akhir yaitu (NSPM Nasional Standar-standar SNI Pedoman dan Manual). Dari Departemen Kimpraswil, kini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Bahan ajar dari dosen pengampun seperti : Hidrologi Terapan, Hidrolika, Menangani Banjir, Kekeringan dan Lingkungan. Juga Teknik Sungai dan PPRI tentang Sungai dan sebagainya.

3.2. BAGAN ALIR TINJAUAN DEBIT BANJIR RENCANA

Tabel Debit maksimum pengamatan bendung Pamarayan dan perkiraan periode ulang.

No Tahun

Besaranya debit pengamatan

(m3/dt)

Perkiraan periode

ulang (tahunan)

1 2003 498 2

2 2004 642 2

3 2005 455 2

4 2006 583 2

5 2007 849 5

6 2008 804 5

7 2009 679 2

8 2010 1110 10

9 2011 660 2

10 2012 1000 50

11 2013 1300 50

12 2014 1008 10

Sumber : BBWS- C3 Ditjen SDA Kementerian PUPR Serang 2015

Dari hasil inventarisasi dan analisis sosial ekonomi oleh Balai Besar Wilayah Sungai Ciujung-Cidanau-Cidurian, banjir disungai Ciujung hampir setiap tahun terjadi.

Sehingga berdasarkan tabel di atas, banjir terjadi setelah periode 2 tahunan keatas.

4.2. DATA CURAH HUJAN

Untuk analisis hidrologi digunakan data curah hujan harian maksimum dengan data dari tahun 2004-2014, (selama 11 tahun). Pastinya yang berada di DAS Ciujung terdapat 8, (delapan) stasiun hujan, yaitu stasiun hujan pamarayan, Bojongmanik, Ciboleger, Cadasari, Cibeureum, Sampang Peudeuy, Ciminyak Cilaki dan Pasir Ona. Berikut ini data hujan harian maksimum dari pos hujan tersebut di atas.

Tabel Data hujan harian maksimum DAS Ciujung

Gambar Tinjauan Sebit Banjir Rencana Sumber : Analisis Penulis, 2020

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. DEBIT ALIRAN SUNGAI

Debit aliran dapat di definisikan sebagai volume air yang mengalir persatuan waktu ( m3/dt atau liter/ detik). Dari catatan debit aliran sungai Ciujung yang diukurpada Bendung Pamarayan oleh Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, selama 12 ( dua belas) tahun sebagai berikut:

Sumber : BBWS- C3 Ditjen SDA Kementerian PUPR Serang 2015

4.3. DISTRIBUSI PROBABILITAS

Distribusi probabilitas merupakan bagian dari analisis frekuaensi. Ada beberapa distribusi probabilitas yang nantinya salah satu dari distribusi ini akan digunakan untuk

Tahun

Besar curah hujan (mm)

periode ulang

2004 180 Bojongmanik

2005 117 Sampang

2006 148 Pamarayan

2007 163 Pamarayan

2008 105 Pamarayan

2009 125 Cibeureum

2010 132 Ciminyak

2011 99 Ciminyak

2012 190 Cibeureum

10 2013 131 Ciminyak

11 2014 106 Sampang

(4)

analisis hujan rencana. Distribusi tersebut yaitu distribusi EJ Gumbel, Log Pearson tipe III dan Log Normal 2 Parameter.

4.3.1. DISTRIBUSI GUMBEL

Dalam perhitungan dengan metode distribusi Emil Julius Gumbel dilakukan secara urut besarnya debit dan menggunakan tabel hasil seperti tabel.

Tabel Perhitungan analisis statistik EJ.Gumbel

4.3.2. DISTRIBUSI GUMBEL

Metode ini menggunakan data cuah hujan harian maksimum selama 11 (sebelas) tahun pada DAS Ciujung. Perhitungan diurutkan dari besarnya curah hujan yang terbesar sampai yang kecil secara tabelaris.

Tabel Perhitungan metode Log Person tipe III

No Tahun Xi

(mm) Log Xi

(Log Xi- X)

(Log Xi-

X )2 (Log Xi- X)3 1 2012 190 2,2787 0,1550 0,024025 0,00372387 2 2004 180 2,2552 0,1315 0,017292 0,0022739 3 2007 163 2,2122 0,0885 0,007832 0,0006931 4 2006 148 2,1703 0,0466 0,002171 0,0001012 5 2010 132 2,1205 -0,0032 0,000010 -0,0000000 6 2013 131 2,1172 -0,0065 0,000042 -0,0000002 7 2009 125 2,0969 -0,0268 0,000718 -0,0000192 8 2005 117 2,0682 -0,0555 0,003080 -0,0001709 9 2014 106 2,0253 -0,0984 0,009682 -0,0009527 10 2008 105 2,0212 -0,1025 0,010506 -0,0010768 11 2011 99 1,9956 -0,1281 0,016409 -0,0021020

Total 23,3613 0,064850 0,0056498

Sumber: Hasil analisi penulis 2020

Log X =

�=1 Log X

= 23,3613

11 = 2,123754545 ≅ 2,1237

Sumber : Analisis penulis 2020 Si =

�=1 (Log X�−1 −Log X )2 = √0,064850

11−1 = 0,080529 . X

= ∑ ( ) = X 9.588

= 799 �3

12 (Log X−LogX )3 0,0056448

.S = √∑(X−X)

2

= 748.292 3 Cs = �=1 (�−1).(�−2).(S)2 = 10 x 9 x (0,080529)2 =

x (�−1) √ = 260,82 �

(12−1) = 0,00968023 ≅ 0,1

Untuk n = 12, dari tabel Reduced Mean Yn didapat Yn = 0,5035

Untuk n = 12 dari tabel Reduced Standart Deviation Sn = 0,9833

Dari tabel Return Period ( year ) T Reduced Variate Yt = 3,9019

Dari tabel distribusi log pearson tipe III, koefisien kemencengan / asimetri / skewness/ cs didapat waktu balik atau periode ulang dalam t sebagai berikut :

t5 ⟶ K = 0,836 Xt = X + K. S ⟶ K =Y−Y����

S

t25 ⟶ K = 1,785 t50 ⟶ K = 2,107

X = X + (Y−Y) x S t100 ⟶ K = 2,400,

S

X = 799 + (3,9019−0,5035

) x 260,82

0,9833

= 799 + (3,4561 x 260,82) = 1.700,42 ≅ 1700 �3 (Besaran debit aliran yang diharapkan terjadi dalam t-50 tahun).

Dari perhitungan debit aliran di atas yang diharapkan terjadi dalam t tahun, ditabelkan.

Tabel debit aliran banjir rencana (design flood-return period ) dalam Qtahun

No Periode

ulang (T) Yt Sx a

Xt

(m3/dt) 1 10 tahun 2,2500 260,82 799 1262 2 20 tahun 2,9702 260,82 799 1453 3 25 tahun 3,1985 260,82 799 1514 4 50 tahun 3,9019 260,82 799 1700 5 100 tahun 4,6001 260,82 799 1886

Sumber: Hasil analisis penulis 2020

Ref: Shanin, Statistical Analysis in Hydrology, (Soemarto CD,153:1995 Hidrologi Teknik Edisi 2).

Logaritma besaran hujan yang kemungkinan terjadi dalam t tahun, Log pearson tipe III persamaan/rumusnya adalah Log Rt = Log X + K. Si

Untuk memudahkan perhitungan dilakukan secara tabelaris.

Tabel Perhitungan beberapa periode ulang metode Log Pearson tipe III

No

Waktu balik t (tahun)

Koefisien Skewnes

K

Log X

Standart Deviasi

Si

Log Rt Log Rt

1 5 0,836 2,1237 0,080529 2,191022 155,246 3 25 1,785 2,1237 0,080529 2,267444 185,116 4 50 2,107 2,1237 0,080529 2,293374 196,505 5 100 2,400 2,1237 0,080529 2,316969 207,476

Sumber : Analisis Penulis 2020 Tahun Xi

(m3)

Xi- Xa

(m3) (m3)

2013 1300 501 251.001

2010 1110 311 96.721

2014 1008 209 43.681

2012 1000 201 40.401

2007 849 50 2.500

2008 804 25

2009 679 -120 14.400

2011 660 -139 19.321

2004 642 -157 24.649

10 2006 583 -216 46.656

11 2003 498 -301 90.601

12 2005 455 -344 118.336

Jumlah 9.588 748.292

(5)

4.3.3. DISTRIBUSI LOG NORMAL 2 PARAMETER

Data yang digunakan adalah curah hujan harian maksimum selama 11 tahun pada DAS Ciujung. Analisis hitungan diurutkan dari besarnya curah hujan yang besar ke yang kecil, secara tabelaris

Tabel Hitungan metode Log Normal 2 Parameter No Tahun Xi

(mm) Log Xi (Log

Xi- X) (Log Xi- X)2 1 2012 190 2,2787 0,1550 0,024025 2 2004 180 2,2552 0,1315 0,017292 3 2007 163 2,2122 0,0885 0,007832 4 2006 148 2,1703 0,0466 0,002171 5 2010 132 2,1205 -0,0032 0,000010 6 2013 131 2,1172 -0,0065 0,000042 7 2009 125 2,0969 -0,0268 0,000718 8 2005 117 2,0682 -0,0555 0,003080 9 2014 106 2,0253 -0,0984 0,009682 10 2008 105 2,0212 -0,1025 0,010506 11 2011 99 1,9956 -0,1281 0,016409

Total 23,3613 0,064850

Sumber : Analais penulis 2020

a. Lebar dasar sungai B = 50 m b. Kedalaman sungai H = 12 m

c. Lebar bantaran kiri = bantaran kanan = 20 m d. Talud/lereng/tebing m=2 (t=1:2)

e. Waking (jagaan) W=1.00 m

f. Lebar atas tunggul kiri = tunggul kanan = 10 m g. Debit banjir rancangan Q50 = 1700 m3/dt h. Kemiringan dasar sungai I = 0,000346

Untuk lebih jelasnya seperti diperlihatkan gambar penampang sungai bentuk majemuk dibawah ini.

Gambar Penampang melintang sungai untuk perencanaan Sumber : Analis penulis 2020

4.5. RESUME ITERASI (TRIAL AND EROR) DIMENSI RENCANA SUNGAI CIUJUNG Dari uraian iterasi didapat resume seperti tabel dibawah ini.

Log X = n Log Xi = 23,3813 = 2,123754 ≅ 2,1237 Tabel dimensi sungai dan debit banjir rencana Q50

S Log X= √

n n i=1

11 (Log Xi−LogX )2

n−1 = √0,080520

11−1 = 0,080529 Dibulatkan menjadi Cv= 0,050.

Cv= 0,038, dari Tabel 4.8. Koefisien Variasi periode ulang t tahun koefisien akan didapat.

Periode ulang t5 ⟶ K = 0,8334 t25 ⟶ K = 1,7611 t50

⟶ K = 2,1341 t100

⟶ K = 2,4370 Log Rt = Log X + K. S log X

Hitungan ditabelariskan agar mudah dimengerti, seperti tabel dibawah ini.

Tabel Perhitungan periode ulang metode Log Normal 2 Parameter.

Sumber : Hasil Analais Penulis 2020

4.4. HASIL PEMBAHASAN PERENCAAN DIMENSI SUNGAI

Dari uraian didapat hasil pembahasan berupa dimensi sungai berikut ini :

Sumber : Analis penulis 2020

Dari tabel tersebut setelah di iterasi didapat dimensi sungai B = 50,00 , H = 12,00 , W = 1,00 , m = 2 dan debit Q50 = 3373 m3/dt > 1700 m3/dt ⟶ ����� ���� (��).

Artinya Q50 rencana > Q50 perlu.

Debit rencana Q50 = 3373 m3/dt untuk mengcover juga barangkali sewaktu waktu terjadi banjir yang tak terduga Q dibawah Q100. Yang hampir tiap 5 - 10 tahun terjadi.

4.6. HASIL PEMBAHASAN PERENCAAN DIMENSI SUNGAI

Yaitu satu sungai, satu perencanaan, satu penangan secara terpadu atau tidak boleh terpisah karena dalam ORPIM (One River, One Plan and One Integreted Manajement) yaitu satu kesatuan dari mulai hulu di Rangkas, tengah di Pamarayan, dan hilir Serang. perlu pengaturan yang sebagai mana merencanakan pembangunan sungai bagian hulu harus ada keterkaitan perencanaan juga, baik tengah maupun hilir, karena sebuah limpasan air sungai dari hulu sampai hilir itu terdeskripsi dalam perencanaan sungai, DAS yang mengalir dari hulu-hilir, jika tata guna lahan tidak sesuai dengan daya tampung DAS sehingga terjadilah banjir, Restorasi DAS

No Uraian

Dimensi Sungai Q50 Q50

Keterangan B

(m) H (m)

W

(m) (m3/dt) (maks)

1 Perencanaan

I (Awal) 60,00 14,00 1,00 2 4446 1700

Q≫

,dimensi dikurangi

2

Perencanaan II (alternatif

1)

40,00 14,00 1,00 2 3690 1700

Q≫

,dimensi dikurangi

3

Perencanaan III (alternatif 2)

50,00 14,00 1,00 2 3373 1700 Q cukup aman (ok)

N o

Period e t(tahu

n)

Koefisien Skewnes

K

LogX Standart Deviasi Si

Log Rt Log Rt

0

1 5 0,8334 2,1237 0,080529 2,190813 155,17 0

2 25 1,7611 2,1237 0,080529 2,265520 184,30 0

3 50 2,1341 2,1237 0,080529 2,295340 197,40 0

4 100 2,4370 2,1237 0,080529 2,319949 208,91

(6)

sangat tepat untuk memfokuskan rumusan yang dapat mendukung penyelesaian persoalan pengelolaan DAS dengan berkesinambungan dalam perencanaannya yaitu agar sungai terjaga kelestariannya.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN

Dari uraian pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Debit banjir yang diperlukan untuk pengendalian banjir Q50 adalah 1700 m3/detik, dengan dimensi sungai B=50 meter, H=12 m, m=2, w=1,00 m, I=

0,000346, bentuk trapesium (majemuk).

2. Konservasi yang direkomendasikan berupa proteksi bronjong, krib dan turap. Ekohidrolik berupa vegetatif, reboisasi, dan arboretum.

3. ORPIM (One River, One Plan and One Integrated Manajement) perlu pengaturan yaitu satu sungai, satu perencanaan dan satu manajemen terpadu, agar sungai terjaga kelestariannya

5.2. SARAN

Untuk menunjang isi kesimpulan tersebut diatas dapat disarankan berdasarkan pertimbangan beberapa hal tersebut maka diberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Seharusnya semua sungai yang akan dirancang harus dengan perhitungan debit untuk design flood yang memiliki pengaruh dalam banjir besar tahunan.

2. Untuk Pemerintah Daerah yaitu dengan pemeliharaan sungai secara rutin dan berkala.

Terutama pengerukan sedimentasi, perbaikan tanggul, pengawasan kondisi sungai, merelokasi pemukiman penduduk yang ada di bantaran sungai dan tanggul, melarang pemanfaatan bantaran sungai dan tanggul untuk dijadikan lahan pertanian,melarang penduduk membuang limbah, sampah, dan kotoran yang dapat mengakibatkan pencemaran hidrosfer dan biosfer.

3. Untuk masyarakat sendiri yaitu mengadakan lomba kali bersih tiap tanggal 27 Juli sebagai hari Nasional Sungai, memasang papan larangan, dilarang membuang limbah, kotoran-kotoran dan sebagainya, dan menghimbau kepada masyarakat lain lewat papan peringatan di dekat jembatan dengan himbauan ― Jangan tinggalkan air mata, tapi wariskan mata air kepada anak-anak dan cucu-cucu kita ―.

UCAPAN TERIMA KASIH

Atas tersusunnya laporan skripsi ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H.E. Syibli Syarjaya, LML.,MM selaku Rektor Universitas Mathla’ul Anwar Banten.

2. Ibu Susilawati, M.Kom, selaku Dekan Fakultas Teknologi dan Informatika.

3. Bapak Nasir, S.P M.P selaku Wakil Dekan I Fakultas Teknologi dan Informatika.

4. Bapak Erik Heriana, MT, selaku Wakil Dekan II

Fakultas Teknologi dan Informatika

5. Ibu Ir. Rika Rahmawati, MT, selaku Kepala Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknologi dan Informatika yang selalu memberikan motivasi dan semangat.

6. Bapak H. Soedarsono, ST., MMT. selaku Dosen Pembimbing I yang sudah seperti ayah bagi saya dan telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan Laporan Skripsi.

7. Bapak H. Gunawan Noor, ST.MT selaku Dosen Pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan danmotivasi kepada penulis untuk menyelesaikan Laporan Skripsi.

8. Sumua Dosen prodi Teknik Sipil Fakultas Teknologi dan Informatika yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat, dalam memberikan wawasan tentang ilmu teori maupun ilmu lapangan.

9. Orang tua tercita Bapak H.Ridwan dan Ibu Hj.Sukaeni yang telah memberikan motivasi dan semangat dan tentunya doa terbaiknya dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Kakak Tercinta Mohammad Solehudin, dan Nurhamdiyah yang telah memberikan semangat dan dukunganya untuk membantu meyelesaikan skripsi ini.

11. Sahabat sekaligus calon pendamping hidup Nova Cahyani yang telah memberikan motivasi,semangat dan doa dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Sahabat sahabat seperjuangan prodi Teknik Sipil angkatan tahun 2015 dan 2016 yang telah memberikan motivasi dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

13. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna oleh sebab itu penulis butuh kritik dan saran yang membangun sangat Penulis harapkan agar sempurnanya skripsi ini dikemudian hari. Akhir kata, Penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat

DAFTAR PUSTAKA

Agus Maryono, 2004. Menangani Banjir, Kekeringan, dan Lingkungan, UGM Press, Yogyakarta.

Badan Standar Nasional Indonesia 1991, SNI Standar Nasional Indonesia, Tata Cara Perhitungan Debit Banjir, BSN Jakarta.

Bambang Triatmodjo 2008. Hidrolika I & II, Beta Offset Yogyakarta.

Bambang Triatmodjo 2010. Hidrologi Terapan, Beta Offset Yogyakarta

Depdiknas-Pusat Bahasa, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Direktorat Jenderal Pengairan Departemen PU, 1986 (2012).

Bagian Penunjang Perencanaan Irigasi, Departemen PU, Jakarta.

Fakultas Teknologi dan Informatika-UNMA, 2019. Buku Panduan Skripsi. FT-UNMA, Pandeglang.

Kodoatie, J.Robert.,& Sugianto. 2002. Banjir Beberapa Penyebab dan Metode Pengendalianny dalam Perspektif Lingkungan. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

PT. METTANA Engineering Consultant. Satuan Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau-Ciujung-Cidurian Kementrian Pekerjaan Umum, 2015. Laporan Akhir Pekerjaan Studi Komprehensip Sistem Pengendalian Banjir Sungai Ciujung, Serang, Provinsi Banten.

(7)

Suripin, 2003. Sistem Drainase Kota yang Berkelanjutan.

Penerbit Andi : Yogyakarta.

Suyono Sostrodarsono-Yusuf Gayo, 2018. Perbaikan dan Peraturan Sungai. Penerbit Pradnia Paramita, Jakarta.

Soedarsono, 2009. Bahan Ajar Rekayasa Hidrologi, Teknik Sipil ISTA, Jakarta.

Soemarno, 1972. Perhitungan Bendung Tetap, Direktorat Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum.

Soemarto CD 2005, Hidrologi Teknik Edisi ke-2. Erlangga, Jakarta.

Ven Te Chaw, maid Ment, mays 1988. Applied Hydrology, mc Grow – Hill International Editing-Civil Engineering Series, New York USA.

Ven Te Chow, Hidrolika Saluran Terbuka 1997 (terjemahan), Erlangga, Jakarta.

Soedarsono, 2020. Bahan Ajar Teknik Gempa. Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknologi dan Informatika Universitas Mathla’ul Anwar, Pandeglang.

(8)

Gambar

Tabel  Debit  maksimum  pengamatan  bendung  Pamarayan  dan perkiraan periode ulang.
Tabel Perhitungan analisis statistik EJ.Gumbel
Tabel Hitungan metode Log Normal 2 Parameter  No  Tahun  X i  (mm)  Log X i  (Log Xi - X)  (Log X i - X) 2 1  2012  190  2,2787  0,1550  0,024025  2  2004  180  2,2552  0,1315  0,017292  3  2007  163  2,2122  0,0885  0,007832  4  2006  148  2,1703  0,0466

Referensi

Dokumen terkait

pembelajaran fisika kuantum dengan menggunakan media animasi Macromedia Flash – MX dan gambar pada mata kuliah Fisika Kuantum pada umumnya siswa menyatakan senang

Dalam mendeskripsikan hasil penelitian digunakan matriks SWOT dengan menganalisis faktor Intenal dan eksternal yang dilakukan dengan memberikan gambaran umum

Dari beberapa definisi tentang basis data yang telah disebutkan diatas, dapat disimpulkan bahwa basis data merupakan kumpulan data yang terhubung secara logis dan

Laporan ini disusun mengacu pada Pedoman Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah memuat pencapaian kinerja pelaksanaan program sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan

Beberapa tahapan pelaksanaan penelitian diuraikan sebagai berikut: 1) Tahap pertama, dilakukan dengan pemilihan subjek dengan mengisi skala The LA Aggression Scale

3 = Sering, apabila sering menampilkan sikap sesuai pernyataan, namun kadang-kadang tidak melakukan.. 2 = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan

Kandungan rata-rata senyawa volatil dalam briket arang bungkil jarak pagar adalah dengan rata-rata 32,232%, ini lebih tinggi dari nilai pada standar Briket jepang,

Berdasarkan hasil penelitian ini ekstrak etanol biji pepaya dengan dosis 30 mg/kg BB, 100 mg/kg BB, 300 mg/kg BB minimal selama 9 hari dapat menurunkan jumlah