21
METODE PENELITIAN
3.1 Tipe penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian
kualitatif dengan rumusan masalah deskriptif yang dapat
memandu peneliti untuk mengeksplorasi masalah yang
akan di teliti secara menyeluruh. Menurut Sugiarto (2015),
penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang
temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau
bentuk hitungan lainnya, melainkan menggunakan
deskripsi dan bertujuan mengungkapkan gejala secara
holisitk-kontekstual melalui pengumpulan data dari latar
alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai
instrumen kunci.
3.2 Partisipan penelitian/sumber data
Partisipan penelitian dipilih dengan menggunakan
purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penetapan sampling yang dilakukan dengan pertimbangan
tertentu sesuai ciri-ciri yang dikehendaki dan menentukan
subjek/objek sesuai dengan tujuan (Satori & Komariah,
1. Ibu yang memiliki anak tunagrahita yang masih aktif di
sekolah luar biasa
2. Partisipan yang mampu berkomunikasi dengan baik,
bersedia menjadi partisipan dan bersedia diwawancarai.
3.3 Teknik pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang
alamiah karena menurut Creswell (2012), konteks natural
inilah yang menjadi karakteristik utama penelitian kualitatif.
Peran peneliti adalah sebagai instrumen kunci yang
mengumpulkan sendiri data. Teknik pengumpulan data
yang dipakai dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara
Bentuk wawancara yang digunakan oleh peneliti
adalah wawancara bebas terpimpin (semi terstruktur),
yaitu interviewer membawa serangkaian daftar
pertanyaan untuk disajikan namun caranya tergantung
pada (interviewer). Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data-data tentang strategi koping subyek.
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mendapatkan
data-data tentang strategi koping subyek sebanyak
mungkin dalam menghadapi stressor yang dialami oleh
subyek. Menurut Satori & Komariah (2011), wawancara
mendapatkan informasi yang digali dari sumber data
langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Dengan
metode wawancara ini peneliti tidak hanya
mendapatkan informasi secara lisan saja, akan tetapi
peneliti juga mendapatkan nilai kebenaran yang
dikatakan responden, serta memberikan penjelasan bila
pertanyaan tidak dimengerti partisipan (Notoatmodjo,
2010).
2. Observasi
Menurut Satori & Komariah (2011), observasi
adalah pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti
baik secara langsung maupun tidak langsung untuk
memperolah data yang harus dikumpulkan dalam
penelitian. Tujuan dari observasi ini adalah untuk melihat
tentang perilaku strategi koping yang dilakukan oleh
subjek dalam menghadapi stressor yang dialami.
3.4 Analisa data
Analisa data adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat
mudah dipahami dan dapat di informasikan kepada orang
lain (Sugiyono, 2010). Adapun langkah peneliti dalam
1. Reduksi data (data reduction)
Data yang diperoleh di lapangan dicatat secara
teliti dan rinci kemudian peneliti merangkum, memilih
hal yang pokok, peneliti juga memfokuskan pada
hal-hal yang penting saja agar mudah dalam pencarian
tema. Dengan demikian data yang telah direduksi dapat
memberikan gambaran yang jelas agar peneliti mudah
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya.
2. Data display/ penyajian data
Data yang telah direduksi akan disajikan dalam
bentuk teks/uraian yang bersifat narasi. Dalam
mendisplay data, data akan dikelompokkan yang
disusun berdasarkan urutan sehingga strukturnya
dapat dipahami.
3. Conclusions drawing/ verifying
Langkah yang terakhir adalah menarik
kesimpulan dari data-data yang telah disajikan.
Peneliti menarik kesimpulan dari hasil dan
pembahasan yang disesuaikan dari data dan
bukti-bukti yang didapatkan. Kesimpulan harus konsisten
dan didukung dengan bukti-bukti yang valid antara
kesimpulan pada tahap awal dan pada saat peneliti
3.5 Uji keabsahan data
Keabsahan data dinyatakan valid apabila tidak ada
perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Jadi, jika
peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa
yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dinyatakan
tidak valid (Sugiyono, 2010). Uji keabsahan data yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi teknik yaitu
dengan mengecek data kepada sumber yang sama dengan
teknik yang berbeda.
3.6 Etika penelitian
Dalam melaksanakan penelitian khususnya jika yang
menjadi subjek adalah manusia, maka peneliti harus
memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki
kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian
yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi
kebebasan manusia. Beberapa prinsip penelitian pada
manusia yang harus dipahami antara lain:
1. Prinsip manfaat
Segala bentuk diharapkan dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan manusia.
Dalam hal ini prinsip saling saling menghormati sangat
penting antara peneliti dengan responden.
3. Prinsip keadilan
Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan
manusia.
Masalah etika penelitian keperawatan merupakan
masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat
penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan
antara lain:
1. Informed consent
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan
lembar persetujuan. Dalam penelitian ini peneliti akan
memberikan surat persetujuan kepada responden yang
akan di tanda tangan langsung oleh responden setelah
mendapatkan penjelasan tentang penelitian yang akan
dilakukan.
2. Anonimity (tanpa nama)
Dalam penelitian ini peneliti tidak akan
mencantumkan nama responden pada lembar
disajikan demi menjaga kerahasiaan penelitian dan
merupakan masalah etika keperawatan.
3. Confidentiatly (Kerahasiaan)
Masalah ini merupakan etika keperawatan
dengan memberikan jaminan kerahasiaan hasil
penelitian, baik informasi maupun masalah lainnya.
Dalam penelitian ini peneliti akan merahasiakan segala