E-Kliping LPDB-KUMKM 2020 ii
Daftar Isi
LPDB_KUMKM Siapkan Terobosan Baru Agar UMKM Naik Kelas
Dukung Program Kemenkop UKM, LPDB-KUMKM Buat 3 Strategi Pembiayaan dan Investasi
Era Digital, LPDB KUMKM Targetkan 25 Koperasi Modern
Patok Pertumbuhan Kredit 10% BTN Mau Sasar Generasi Milenial
BPJS Ketenagakerjaan Sumbagsel Incar Peserta UMKM
Dampak Positif Penerapan Skema Omnibus Law
Regulasi Menjaga Komunikasi
Tiga Strategi Nasional Menkop UKM Tingkatkan
Kemajuan KUMKM
Economicreviewnews.com Ekonomi Jumat, 13 Januari 2020
E-Kliping LPDB-KUMKM 2020 1
LPDB_KUMKM Siapkan Terobosan Baru Agar UMKM Naik Kelas
EconomicReview-Hingga akhir tahun 2019, realisasi penyaluran dana bergulir dari
Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB- KUMKM) telah mencapai Rp1,724 triliun atau 101,42%. Dan telah menjadi torehan sejarah baru sepanjang didirikannya LPDB-KUMKM, bahwa target penyaluran dapat melampaui target.
Demikian dikatakan, Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo saat menggelar Konferensi Pers Awal Tahun 2020, Rabu (8/1), di Gedung Smesco Indonesia, Jakarta Selatan.
Sejak terlaksananya pelantikan Kabinet Indonesia Maju pada Pemerintahan Presiden Joko Widodo periode 2019-2024 yang lalu, Kementerian Koperasi dan UKM telah membenahi proses pembiayaan LPDB-KUMKM sepanjang tahun 2019.
Selain target penyaluran 2019 yang melampaui target yakni mencapai 101,42%,
jumlah penerima dana bergulir pun telah melampaui target awal sebesar 7.500
penerima, yang dimana saat ini telah mencapai 10.875 penerima dana bergulir atau
mencapai 145% dari target. Terlebih, dana bergulir LPDB-KUMKM setidaknya juga
telah mampu menyerap tenaga kerja hingga 1,85 juta orang di seluruh Indonesia,” ujar
Braman Setyo.
E-Kliping LPDB-KUMKM 2020 2
Economicreviewnews.com Ekonomi Jumat, 13 Januari 2020
Ia pun mengharapkan dengan kapasitas yang ada tersebut dapat mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi Indonesia secara global melalui Koperasi dan UMKM. Kedepan, selain dalam rangka penyaluran, LPDB-KUMKM juga melakukan funding melalui Pengalihan Dana Bergulir yang saat ini telah terealisasi sebesar 116% atau Rp.23,1 Miliar dari target tahun 2019 sebesar Rp 20 Miliar.
“Pengalihan dana ini merupakan kelanjutan atas pengalihan dana program Kementerian Koperasi dan UKM yang telah disalurkan pada periode tahun 2000 s.d. 2007,” terangnya lebih lanjut.
2020, Optimis Strategi & Kinerja Tercapai
LPDB-KUMKM membuka tahun 2020, dengan optimisme pencapaian kegiatan strategis dan target kinerja khususnya mendukung salah satu program dari 5 (lima) program prioritas yang dimiliki oleh Kementerian Koperasi dan UKM dalam rangka pemberdayaan Koperasi dan UMKM.
Yakni, Dukungan Pembiayaan dan Investasi, LPDB-KUMKM mencanangkan 3 (tiga) strategi utama pada awal tahun 2020. Yang pertama adalah Pembiayaan Cepat dan Murah, cepat tidak hanya dari sisi waktu layanan, namun dapat berarti juga kreatif dalam menciptakan skema-skema pembiayaan baru. Sedangkan murah, tetap harus menjadi lembaga yang paling murah dalam menyalurkan program dana bergulir di Indonesia.
Yang kedua adalah Pinjaman Prioritas, LPDB-KUMKM berharap agar dalam waktu dekat akan segera diterbitkan regulasi Peraturan Menteri Koperasi dan UKM (Permenkop) terkait skema pinjaman khusus kepada sektor prioritas.
“Tentunya dengan terobosan skema baru ini pinjaman LPDB-KUMKM langsung dapat
meningkatkan daya saing pelaku Koperasi dan UMKM sektor riil, dalam memenuhi kebutuhan ekspor dan menjadikan substitusi import.” kata Braman.
Dan strategi yang ketiga di tahun 2020 ini adalah Konsolidasi Program Pembiayaan KUMKM.
Menteri Koperasi dan UKM telah mengusulkan payung hukum kepada Menteri Hukum dan HAM pada tanggal 19 Desember 2019 lalu untuk dibentuknya One Gate Policy terhadap pembiayaan kepada Koperasi dan UMKM di Indonesia. Saat ini kebijakan tersebut sedang dirancang oleh LPDB-KUMKM agar kedepannya program pembiayaan yang ada dapat termonitor dengan tepat sasaran serta tidak saling tumpang tindih.
E-Kliping LPDB-KUMKM 2020 3
Lebih lanjut, Braman menjelaskan bahwa pada tahun 2020 beberapa indikator target LPDB- KUMKM telah dinaikkan, diantaranya adalah kenaikan porsi penyaluran sebesar 8,8% dari tahun 2019 menjadi Rp 1,85 Trilyun dan kenaikan target penerima dana bergulir baik langsung ataupun tidak langsung sebesar 33% menjadi 10.000 (sepuluh ribu) UMKM penerima dana bergulir.
Selain itu, pada tahun 2020 beberapa channel distribusi penyaluran pinjaman/pembiayaan juga akan digunakan, antara lain dengan memanfaatkan lembaga Fintech, BLUD, perusahaan penjamin dan kerjasama dengan jaringan offtaker atau avalis yang telah ada.
Program Re-branding “Koperasi Mahasiswa
Terkait komitmen LPDB-KUMKM untuk mendukung pengembangan kewirausahaan di kalangan perguruan tinggi, LPDB-KUMKM telah melakukan kerja sama dengan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara LPDB-KUMKM dengan 6 (enam) Perguruan Tinggi di Indonesia, antara lain dengan Universitas Pasundan (Unpas) Bandung, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Universitas Brawijaya Malang, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Universitas Andalas (Unand) Padang.
Dipaparkan Braman, dari hasil kerjasama tersebut, pada tahun 2020 akan diimplementasikan beberapa kegiatan yang menunjang program Kementerian Koperasi dan UKM, diantaranya adalah Rebranding Koperasi Mahasiswa dan pelaksanaan monitoring dan evaluasi
penyaluran dana bergulir.
“Program Re-branding “Koperasi Mahasiswa” telah dipersiapkan dan pada bulan Februari akan dilaksanakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM, dimana LPDB-KUMKM yang akan menjadi leader pelaksanaan kegiatan tersebut,” imbuh Braman.
Adapun hal ini dilakukan dengan tahapan, LPDB melakukan Transformasi Digital, Pengajuan Pengajuan Proposal Pinjaman maupun Pembiayaan untuk tahun 2020 dapat dilakukan melalui online (Proposal Online), demikian juga pengajuan proposal bisa juga dilakukan melalui jasa pengiriman seperti POS/Kurir maupun datang langsung ke kantor LPDB KUMKM, juga pengelolaan keuangan berbasis digital, semua urusan keuangan LPDB baik internal maupun eksternal menggunakan basis teknologi.
Arah Kebijakan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM Tahun 2020 dan seterusnya, tentunya bagaimana arah kebijakan yang harus dilakukan:
a. Integrasi UMKM dalam Global Value Chains, yaitu mendorong UKM potensial dapat melakukan ekspor, tahun 2019 (14,37%), diharapkan tahun 2020 naik menjadi (18,12%).
b. Scalling Up UMKM / UMKM naik kelas target di 2020, 242 unit.
Economicreviewnews.com Ekonomi Jumat, 13 Januari 2020
E-Kliping LPDB-KUMKM 2020 4
Economicreviewnews.com Ekonomi Jumat, 13 Januari 2020
c. Melahirkan enterpreneur baru tahun 2019 Rasio kewirausahaan nasional 3,47%, tahun 2020 diharapkan 3,55%.
d. Modernisasi Koperasi tahun 2020 diharapkan terwujud Koperasi Modern sebanyak 25 unit.
Poin-poin arah kebijakan tersebut merupakan program dan arah kebijakan Pemberdayaan Koperasi dan UKM, tentunya tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri dan harus dilakukan dengan kolaborasi semua institusi baik Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
“Kami berharap dengan strategi yang sudah dicanangkan tersebut, pelaku Koperasi dan UMKM bisa lebih banyak bergeliat lagi,” tutup Braman.
Sumber:
https://economicreviewnews.com/2020/01/09/lpdb-kumkm-siapkan-terobosan-baru-agar- umkm-naik-kelas/
E-Kliping LPDB-KUMKM 2020 5
iNews.id Ekonomi Jumat, 13 Januari 2020
Dukung Program Kemenkop UKM, LPDB- KUMKM Buat 3 Strategi Pembiayaan dan Investasi
JAKARTA, iNews.id - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) mendukung upaya pemerintah dalam pemberdayaan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melaluii pembiayaan dan investasi. Untuk itu, dicanangkan tiga strategi utama pada awal 2020.
Pertama adalah pembiayaan cepat dan murah. Cepat tidak hanya dari sisi waktu layanan, tetapi kreatif dalam menciptakan skema-skema pembiayaan baru. Sedangkan murah, tetap harus menjadi lembaga yang paling murah dalam menyalurkan program dana bergulir di Indonesia.
Strategi lainnya adalah pinjaman prioritas. LPDB-KUMKM berharap agar dalam waktu dekat akan segera diterbitkan regulasi Peraturan Menteri Koperasi dan UKM (Permenkop) terkait skema pinjaman khusus kepada sektor prioritas. Tentunya dengan terobosan skema baru ini pinjaman LPDB-KUMKM dapat meningkatkan daya saing pelaku Koperasi dan UMKM sektor riil, dalam memenuhi kebutuhan ekspor dan menjadikan substitusi impor.
Strategi yang ketiga yaitu Konsolidasi Program Pembiayaan KUMKM. Menteri Koperasi dan UKM telah mengusulkan payung hukum kepada Menteri Hukum dan HAM pada tanggal 19 Desember 2019 lalu untuk dibentuknya One Gate Policy terhadap pembiayaan kepada Koperasi dan UMKM di Indonesia.
E-Kliping LPDB-KUMKM 2020 6
iNews.id Ekonomi Jumat, 13 Januari 2020
"Jadi 18 kementerian yang punya program pemberdayaan dan pembiayaan kepada UMKM harus dikonsolidasikan karena ini amanat dari Undang Undang nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM,” ujar Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo beberapa waktu lalu.
Berbeda dari tahun sebelumnya, penyaluran anggaran LPDB-KUMKM akan berfokus pada koperasi produktif. Hal ini dilakukan agar terjadi peningkatan daya saing UMKM dalam negeri dan diharapkan mereka mampu bersaing di pasar global.
"Khusus LPDB memang anggaran penyaluran di tahun 2020 ini Rp1,85 triliun itu 70 persennya akan disalurkan melalui koperasi produktif itu banyak sekali bergerak di sektor udang pisang dan sebagainya, akan kita sasar semua karena mereka punya komunitas di daerah. Kita coba koperasi besar di tiap daerah itu akan mengerjakannya," ujarnya.
Braman menjelaskan, pada 2020 beberapa indikator target LPDB-KUMKM telah dinaikkan, di antaranya adalah kenaikan porsi penyaluran sebesar 8,8 persen dari tahun 2019 menjadi Rp1,85 triliun dan kenaikan target penerima dana bergulir baik langsung ataupun tidak langsung sebesar 33 persen menjadi 10.000 UMKM penerima dana bergulir.
Selain itu, pada 2020 beberapa channel distribusi penyaluran pinjaman/pembiayaan juga akan digunakan, antara lain dengan memanfaatkan lembaga Fintech, BLUD, perusahaan penjamin dan kerjasama dengan jaringan off taker atau avalis yang telah ada.
"Target ekspor produk UMKM sementara ini masih 14,5, tapi tahun 2020 akan menjadi 18 persen. Non Performing Loan (NPL) tetap dibawah lima tapi kami turunkan menjadi 1,5 persen," katanya.
Adapun lima program prioritas yang dimiliki oleh Kementerian Koperasi dan UKM dalam rangka pemberdayaan Koperasi dan UMKM yakni memperbesar akses pasar baik di dalam negeri maupun di luar negeri, peningkatan kualitas produksi dan inovasi untuk meningkatkan daya saing produk dan jasa yang dihasilkan.
Program ketiga menyangkut agregasi pembiayaan yang menjadi solusi meningkatkan pertumbuhan Koperasi dan UMKM. Keempat yakni pengembangan kapasitas manajemen dan usaha Koperasi dan UMKM yang diwujudkan melalui pemberian konsultasi, pelatihan, dan pendampingan oleh para ahli. Program terakhir yakni kemudahan dan kesempatan mengembangkan usaha bagi Koperasi dan UMKM.
Sumber:
https://www.inews.id/finance/makro/dukung-program-kemenkop-ukm-lpdb-kumkm-buat-3- strategi-pembiayaan-dan-investasi
E-Kliping LPDB-KUMKM 2020 7
iNews.id Ekonomi Jumat, 13 Januari 2020
Era Digital, LPDB KUMKM Targetkan 25 Koperasi Modern
JAKARTA, iNews.id - Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menargetkan penerapan digitalisasi dalam pengajuan proposal maupun pembiayaan dana pinjaman pada 2020. Nantinya seluruh urusan keuangan LPDB baik internal maupun eksternal menggunakan basis teknologi.
Hal ini dilakukan sesuai dengan arah kebijakan tahun 2020 yakni mampu
meningkatkan ekspor produk UMKM menjadi 18,12 persen, dan UMKM yang naik kelas sebanyak 242. Selain itu ada juga misi untuk melahirkan 3,55 persen entrepreneur baru, dan modernisasi Koperasi yang terwujud dalam munculnya Koperasi Modern sebanyak 25.
"Outcome arah Kementerian Koperasi dan UKM itu ada empat, pertama modernisasi koperasi, UMKM naik kelas, entrepreneur baru, integrasi UMKM ekspor. Nah, anggaran LPDB yang mencapai Rp1,8 triliun memiliki salah satu fokus yakni membangun koperasi dengan biaya dari LPDB menjadi koperasi modern," kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo beberapa waktu lalu.
Menurut dia, ada beberapa indikator yang membuat koperasi itu disebut koperasi modern yakni mampu melayani anggota melalui platform digital, pengurus koperasi harus anak muda, dan mampu melakukan diversifikasi usaha.
E-Kliping LPDB-KUMKM 2020 8
iNews.id Ekonomi Jumat, 13 Januari 2020
"Koperasi melakukan diversifikasi usaha, mereka bisa membentuk badan hukum melalui PT. PT itu akan di dimiliki atau dikuasai 100 persen oleh koperasi, ini yang dinamakan diversifikasi usaha. Syarat minimal itulah cukup lalu kita akan memberi predikat sebagai koperasi modern," ucapnya.
Nantinya koperasi modern itu secara tak langsung akan bekerja semaksimal mungkin untuk memenuhi target capaiannya. Dengan begitu, mereka akan membina anggotanya dengan serius dan menghasilkan UMKM yang naik kelas di kemudian hari.
Hal ini merupakan program dan arah kebijakan Pemberdayaan Koperasi dan UKM. Ini tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri dan harus dilakukan dengan kolaborasi semua institusi baik Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.
“Kami berharap dengan strategi yang sudah dicanangkan tersebut, pelaku Koperasi dan UMKM bisa lebih banyak bergeliat lagi,” tutur Braman.
Sumber:
https://www.inews.id/finance/makro/era-digital-lpdb-kumkm-tergetkan-25-koperasi-modern
E-Kliping LPDB-KUMKM 2020 9
Rakyat Merdeka Hal. 14 Jumat, 13 Januari 2020
E-Kliping LPDB-KUMKM 2020 10
Neraca Hal. 09 Jumat, 13 Januari 2020
E-Kliping LPDB-KUMKM 2020 10
Neraca Hal. 02 Jumat, 13 Januari 2020
E-Kliping LPDB-KUMKM 2020 10
Kompas Hal. 13 Jumat, 13 Januari 2020
Tiga Strategi Nasional Menkop UKM Tingkatkan Kemajuan KUMKM
Tahun baru belum lama berganti, namun Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki sudah siap–siap saja “berlari” agar sesuai target dan harapan hingga lima tahun ke depan. Sang menteri pun sudah merancang sedemikian rupa strategi yang dapat meningkatkan
kemajuan dan kesejahteraan para pelaku KUMKM.
Ada tiga strategi rencana kerja tahun 2020 yang sudah dirancangnya yang dinilainya sejalan dengan visi misi Presiden Joko Widodo yang menginginkan sektor UKM sebagai buffer perekonomian. Ini penting dilakukan agar dapat meningkatkan nilai konsumsi produk UKM.
Setelah mengkonsolidasi seluruh jajaran internal, termasuk Badan Layanan Umum (Smesco dan LPDB), juga seluruh masukan dari dari pelaku koperasi dan UMKM, perbankan, pemerintah daerah, akademisi, swasta sampai dengan media, maka tersusunlah tiga pilar strategi nasional Kementerian Koperasi dan UKM.
E-Kliping LPDB-KUMKM 2020 11
IMM.today.id Ekonomi Jumat, 10 Januari 2020
Adapun strategi nasional yang dimaksud, yaitu pertama, meningkatkan kapasitas dan kompetensi UKM. Yang kedua, membangun lembaga keuangan yang aman bagi UKM, dan ketiga, koordinasi lintas sektor. Melalui tiga pilar strategi tersebut disusun enam program strategis.
Enam program strategis yang dimaksud yaitu perluasan akses pasar, meningkatkan daya saing produk dan jasa, pengembangan kapasitas dan manajemen SDM usaha, akselerasi pembiayaan dan investasi, kemudahan dan kesempatan berusaha, serta koordinasi lintas sektor.
“Kita siap lari sesuai visi misi Presiden, di mana kita masih ada pengisian sumber daya sehingga kita bisa berjalan. Saat ekonomi kita sedang lesu koperasi dan UKM menjadi andalan dan memang dari waktu ke waktu UKM paling diandalkan,” jelas Teten, usai mengadakan pertemuan dengan para Pemred media massa, di Smesco, Jakarta, Rabu (8/1/2020).
Kementerian Koperasi dan UKM juga memastikan perlindungan bagi KUMKM untuk menjalankan kemudahan berusaha melalui penyusunan Omnibus Law. Saat ini sudah dibentuk tim kajian Omnibus Law untuk meninjau semua aturan agar memberikan perlindungan bagi KUMKM sejak mulai berusaha, deregulasi perijinan dan insetif bagi KUMKM.
“Kita akan menjaga jangan sampai KUMKM menghadapi persaingan yang tidak adil dalam pertarungan dengan usaha besar,” tandas menteri, yang juga didampingi Direktur LPDB–
KUMKM Braman Setyo dan Direktur Smesco Indonesia Leonard Theosabrata.
Kemenkop UKM juga mengembangkan model–model kemitraan antara KUMKM dan usaha besar untuk produk unggulan di setiap daerah, antara lain udang, kopi, sapi perah, pisang, modest fashion, halal food, home decor, budidaya udang, indigenous product dan lainnya. Termasuk koperasi berbasis komunitas, seperti koperasi mahasiswa, koperasi pesantren dan lainnya.
Model kemitraan didukung dengan akses pembiayaan melalui KUR, skema kredit investasi di perbankan, pembiayaan non–bank, pembiayaan lintas K/L CSR BUMN. Target dalam waktu dekat membangun rumah produksi bersama di sentra industri kecil dan menengah yang melibatkan koperasi, swasta atau pemda. UMKM dapat memproduksi barang secara bersama dengan kualitas dan brand yang kuat.
E-Kliping LPDB-KUMKM 2020 11
IMM.today.id Ekonomi Jumat, 10 Januari 2020
Pada tahun ini, pengembangan produk KUMKM dilakukan di destinasi pariwisata khususnya di lima destinasi wisata super prioritas, yakni Kabupaten Manggarai Barat (Labuan Bajo), Kabupaten Lombok Tengah (Mandalika), Kabupaten Toba Samosir (Danau Toba), Kabupaten Magelang (Borobudur), Kabupaten Minahasa (Likupang) dengan
membangun Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) berikut mengembangkan bisnis model yang berkelanjutan
Sumber:
http://imm.today/analyze/dashboard/news/tid/19089