• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN. Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. METODE PENELITIAN. Universitas Kristen Petra"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

3. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan penelitian kausal yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab akibat antara variabel. Untuk memenuhi hubungan sebab akibat itu, berarti satu variabel harus menjadi penyebab munculnya variabel lain. Hubungan kausal ini sesuai dengan masalah yang diteliti pada penelitian ini mengenai pengaruh beberapa faktor seperti convenience, merchandising, site design, security, dan serviceability terhadap e-satisfaction.

Penulis menggunakan jenis penelitian ini dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang spesifik terkait dengan penilaian kalangan remaja umur 15-19 tahun mengenai pengaruh dari faktor-faktor penentu kepuasan pelanggan dalam online shopping terhadap e-satisfaction, dan faktor mana yang paling berpengaruh dominan.

3.2. Gambaran Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2011), populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Pada penelitian ini, populasi yang diambil adalah semua konsumen kalangan remaja toko fashion online, baik laki-laki maupun perempuan.

“Sampel merupakan bagian dari suatu populasi keseluruhan yang dipilih secara cermat agar mewakili populasi tersebut” (Cooper & Emory, 1996, p. 66).

Oleh karena itu pengambilan sampel dari populasi harus dilakukan dengan tepat, karena melalui pengambilan sampel ini diharapkan dapat benar-benar menggambarkan populasi yang bersangkutan. Sampel yang diambil pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Remaja yang minimal berumur 15 tahun dan maksimal berumur 19 tahun yang dianggap sebagai konsumen yang membutuhkan keberadaan toko pakaian

(2)

online sebagai pemenuh kebutuhan mereka akan produk pakaian sebagai wujud pencarian jati diri.

2. Remaja dengan kriteria umur antara 15-19 tahun yang pernah melakukan pembelian produk pakaian baju (kaos, kemeja, dan dress) atau bawahan (celana, rok, legging, dan jegging) di toko pakaian online dengan status sebagai end-user, sehingga mempunyai dasar yang akurat dalam menjawab pertanyaan kuesioner terkait dengan pengalaman pribadi melakukan pembelian di toko pakaian online.

3.3. Metode Penarikan Sampel

Dalam penelitian ini, metode penarikan sampel utama yang digunakan adalah non-probability sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2011). Metode non- probability sampling yang digunakan lebih spesifik pada penggunaan sampling purposive yang merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2011). Pertimbangan tertentu tersebut adalah kriteria yang harus dimiliki oleh sampel sesuai dengan tujuan penelitian yaitu batasan umur minimal 15 tahun dan maksimal 19 tahun dan pernah melakukan pembelian produk pakaian pada toko pakaian online.

Adapun pengambilan jumlah sampel pada penelitian ini menurut Bhattacharya (1997) didasarkan pada rumus sebagai berikut:

(3.1) Keterangan

n = jumlah sampel minimal

p = probabilitas sampel yang mewakili populasi = 0,5

q = probabilitas sampel yang tidak mewakili populasi = 1 – p α = tingkat signifikansi = 5%

Z α/2 = nilai distribusi normal untuk tingkat ketelitian α/2 = 1,96 D = error

n      =  

p ( 1 – p )(Zα / 2)2   D2  

(3)

n      =  

=  

(Rubyanto, 2010)

Dikarenakan peneliti tidak pernah melakukan penelitian sebelumnya, sehingga tidak ada data nilai dari p dan q dari data sebelumya, maka nilai p dan q ditentukan masing-masing sebesar 0,5. Penentuan nilai 0,5 tersebut dikarenakan hasil dari perkalian kedua nilai tersebut menghasilkan nilai terbesar.

Jumlah sampel pada penelitian ini adalah:

p ( 1 – p )(Zα / 2)2 D2

0,5 ( 1 – 0,5 )(1,96)2 (0,1)2

= 96,04 ≈ 100 (pembulatan untuk memudahkan penghitungan)

3.4. Definisi Operasional Variabel

Pada penelitian ini, terdapat 2 variabel yaitu variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Adapun definisi operasional variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas (independent variable) a. Convenience (X1)

Convenience merupakan faktor yang terkait dengan kondisi psikologis yang dirasakan oleh pelanggan. Para pelanggan memperoleh berbagai keuntungan dengan melakukan aktivitas online shopping. Dan hal ini akan mempengaruhi tingkat kepuasaan mereka terhadap aktivitas berbelanja secara online. Dan indikator pengukur yang digunakan untuk mengukur convenience antara lain:

1. Shopping time

a. Melakukan aktivitas online shopping pada toko pakaian online menghemat waktu berbelanja

b. Melakukan aktivitas online shopping pada toko pakaian online dapat dilakukan kapan saja

(4)

2. Perasaan nyaman dalam melakukan aktivitas online shopping pada toko pakaian online (Convenience)

3. Ease of browsing

a. Kemudahan dalam mencari produk pakaian

b. Kemudahan dalam mencari penawaran-penawaran pada toko-toko pakaian online

b. Merchandising (X2)

Merchandising merupakan penilaian yang dilakukan oleh pelanggan remaja umur 15-19 tahun terhadap produk pakaian seperti baju (kaos, kemeja, dan dress) atau bawahan (celana, rok, legging, dan jegging) yang didasarkan pada pengalaman berbelanja mereka di toko pakaian online.

Adapun indikator pengukur untuk variabel ini diambil berdasarkan pada konsep faktor penentu dimensi merchandising, antara lain:

1. Banyaknya jumlah penawaran akan produk-produk pakaian pada satu toko pakaian online (Number of offerings)

2. Banyaknya varian penawaran akan produk-produk pakaian pada satu toko pakaian online (Variety of offerings)

3. Informasi produk pakaian yang jelas (Quality of info) 4. Informasi produk pakaian yang lengkap (Quantity of info) 5. Product Quality

a. Produk pakaian yang dijual berupa produk baru

b. Produk pakaian yang dijual memiliki model yang menarik

6. Harga yang kompetitif untuk jenis produk pakaian yang sama di toko pakaian online yang berbeda (Price)

c. Site Design (X3)

1. Navigation structure

a. Kemudahan situs toko pakaian online untuk dimengerti b. Kemudahan situs toko pakaian online untuk digunakan 2. Store design

a. Penggunaan nama toko pakaian online yang menarik b. Penggunaan presentasi produk yang menarik

(5)

3. Kecepatan dalam membuka presentasi foto produk pakaian (Fast presentation)

4. Kesesuaian konten yang ada di dalam situs toko online (Customized content)

5. Informasi-informasi yang disajikan selalu diperbaharui (Updated information)

d. Security (X4)

1. Toko online menggunakan identitas pelanggan hanya untuk keperluan transaksi (Privacy Assurance)

2. Financial security

a. Sistem pembayaran yang jelas b. Sistem pembayaran yang aman

3. Kesesuaian produk pakaian yang dibeli dengan yang diterima (Reliability)

e. Serviceability (X5)

Pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan harapan pelanggan akan menciptakan kepuasan. Kualitas pelayanan dari sebuah toko pakaian online dapat menjadi salah keunggulan bagi toko online tersebut, apabila pelayanan yang diberikan dapat memuaskan pelanggan dibandingkan dengan pelayanan yang dilakukan oleh toko pakaian online lainnya.

Adapun indikator pengukur untuk dimensi serviceability, antara lain:

1. Cepat dalam memberikan respon terhadap komplain pelanggan (Complaints Redressal)

2. Tersedia informasi-informasi seperti nomor telepon penjual yang dapat dihubungi oleh pelanggan, nama penanggung jawab toko online tersebut, dan lain sebagainya (Customer Support)

3. Kualitas kemasan produk yang sampai di tangan pelanggan (Packaging)

4. Pemberian pelayanan after sales yang baik, seperti konfirmasi lanjutan mengenai orderan, garansi, dan lain sebagainya (Post services)

5. Delivery time sesuai dengan yang dijanjikan (Timeliness of delivery)

(6)

6. Penguasaan yang baik terkait pengetahuan akan produk pakaian yang dijual oleh sebuah toko pakaian online (Service quality)

2. Variabel terikat (dependent variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah e-satisfaction (Y). Kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan merupakan sesuatu yang penting bagi perusahaan. Karena dengan terciptanya kepuasan pelanggan dapat memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan. Menurut Tjiptono (1994), dengan terciptanya kepuasan pelanggan, dapat memberikan beberapa manfaat seperti hubungan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi perusahaan (dalam Tjiptono, 1997, p.24). E-satisfaction diukur dengan menggunakan variabel-variabel bebas yaitu convenience, merchandising, site design, security, dan serviceability, dengan indikator sebagai berikut:

1. Kepuasan terhadap proses berbelanja di toko pakaian online 2. Kepuasan terhadap merchandising yang dijual toko pakaian online 3. Kepuasan terhadap desain situs toko pakaian online

4. Kepuasan terhadap keamanan berbelanja pada toko pakaian online 5. Kepuasan terhadap layanan dari toko pakaian online

6. Kepuasan terhadap pengalaman berbelanja pada toko pakaian online

3.5. Deskripsi Data 3.5.1. Jenis Data

Jenis data yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif.

Data pada penelitian ini disebut sebagai data kuantitatif karena data yang dihasilkan pada penelitian ini berupa angka-angka. Data kuantitatif tersebut diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner pada sampel dari populasi yang telah ditentukan sebelumnya.

3.5.2. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer.

Data primer merupakan data yang secara langsung dikumpulkan dari responden.

(7)

Pada penelitian ini, pengumpulan data tersebut dilakukan melalui penyebaran kuesioner sebanyak 100 kuesioner yang disebarkan kepada kalangan remaja berumur 15-19 tahun yang pernah melakukan pembelian di toko pakaian online sebagai end-user. Penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 6 – 11 Desember 2011 melalui penyebaran link kuesioner online dan di area Food Loft Grand City Mall Surabaya.

3.6. Alat dan Prosedur Pengumpulan Data 3.6.1. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data oleh peneliti dengan memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2011). Kuesioner ini menjadi instrumen penelitian yang disebarkan kepada sampel yang telah ditentukan. Jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 100 kuesioner. Kuesioner yang disebarkan terbagi ke dalam 3 bagian, yaitu bagian pertama mengenai identitas responden, kemudian dilanjutkan pada bagian 2 yang berisi tentang pertanyaan penyaringan koresponden, dan pada bagian terakhir berisi mengenai pernyataan-pernyataan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam online shopping yang diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau pun sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial yang pada suatu penelitian ditetapkan sebagai variabel penelitian (Sugiyono, 2011). Jenis pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner adalah close-ended questions.

Pada bagian ketiga kuesioner, penggunaan skala likert dilakukan dengan memberikan pernyataan-pernyataan positif terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam online shopping, yang dapat dijawab oleh korespoden sesuai dengan pilihan jawaban yang telah diberikan oleh peneliti.

Pilihan jawaban untuk pernyataan-pernyataan positif adalah Sangat Tidak Setuju (STS) = skor 1, Tidak Setuju (TS) = skor 2, Ragu-ragu (R) = skor 3, Setuju (S) = skor 4, Sangat Setuju (SS) = skor 5.

(8)

3.6.2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan 2 cara, yaitu:

1. Telaah Kepustakaan atau Library Research

Peneliti melakukan pencarian berbagai informasi terkait dengan masalah yang diteliti dari berbagai media seperti text book, jurnal, kutipan-kutipan, dan artikel.

2. Studi Lapangan atau Field Research

Studi lapangan dilakukan oleh peneliti dengan terjun langsung ke lapangan untuk menyebarkan kuesioner kepada sampel penelitian.

3.7. Teknik Analisis Data

3.7.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah butir-butir pertanyaan pada kuesioner yang diajukan kepada responden itu sahih atau tidak (Wicaksana, 2007). Menurut Sugiyono (2011), setiap pertanyaan dapat dikatakan valid apabila nilai yang nanti dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation adalah

> 0,195. Sehingga apabila nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation <

0,195, berarti butir pertanyaan tersebut tidak valid.

Reliabilitas merupakan derajat ketepatan, ketelitian, dan keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui butir-butir pertanyaan untuk benar-benar dapat dipercaya dan uji reliabilitas yang dilakukan adalah dengan menggunakan alpha cronbach (Wicaksana, 2007). Menurut Ghozali (2002), nstrumen penelitian dikatakan reliabel apabila nilai koefisien Cronbach’s Alpha bernilai >0,60 (“).

3.7.2. Uji Asumsi Klasik 3.7.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi dengan normal atau tidak. Kriteria model regresi yang baik adalah apabila model regresi tersebut memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan cara uji histogram, uji normal P Plot, uji Chi Square,

(9)

Skewness dan Kurtosis atau pun uji Kolmogorov Smirnov (Konsultan, 2009). Dan pada penelitian ini, penulis akan menggunakan uji normal P Plot dan uji Kolmogorov Smirnov untuk melakukan uji normalitas. Untuk uji Kolmogorov Smirnov memiliki ketentuan nilai Asymp.Sig.(2-tailed) harus bernilai >0,05 untuk dapat memenuhi asumsi normalitas residual.

3.7.2.2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebas dalam model regresi linear berganda dalam suatu penelitian. Apabila terdapat korelasi yang tinggi di antara variabel- variabel bebas, maka akan mengganggu hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Alat statistik yang digunakan untuk menguji multikolinieritas adalah dengan melihat nilai variance inflation factor (VIF), korelasi Pearson, atau dengan melihat eigenvalues dan condition index (CI) (“. Dan pada penelitian ini, penulis menggunakan nilai VIF untuk melakukan uji multikolinieritas (“Uji Asumsi Klasik”, 2009).

Menurut Yamin dan Kurniawan (2009), uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai VIF. Apabila VIF bernilai >10, berarti ditemukan adanya gejala multikolinieritas, dan sebaliknya.

3.7.2.3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Model regresi yang memiliki kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain bersifat tetap merupakan model regresi yang memenuhi persyaratan untuk disebut homoskedastisitas.

Pengujian heterokedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode scatter plot. Model yang baik apabila tidak terbentuk suatu pola pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya (“Uji Asumsi Klasik”, chap. 3).

(10)

3.7.3. Analisa Regresi Linear Berganda

Menurut Hair, Anderson, Tatham, and Black (1995), regresi berganda merupakan metode analisa yg digunakan untuk jenis penelitian yang melibatkan satu variabel terikat yang diperkirakan memiliki hubungan dengan satu atau lebih variabel bebas. Dan tujuan dari metode analisa ini adalah untuk memperkirakan perubahan respon yang terjadi pada variabel terikat terhadap beberapa variabel bebas (dalam Yamin, Kurniawan, 2009, p. 81).

Analisa regresi sendiri digunakan untuk mendefinisikan hubungan yang matematis antara variabel output/dependen yang dilambangkan dengan Y dengan variabel input/independen yang dilambangkan dengan X. Hubungan matematis tersebut merupakan perkiraan yang akan muncul dalam bentuk nilai output (Y) berdasarkan pada nilai input (X) tertentu. Dengan menggunakan analisa regresi akan diketahui dari beberapa variabel input/independen (X) tersebut, faktor mana yang memiliki pengaruh yang paling signifikan terhadap variabel output/dependen (Y) yang kemudian digunakan untuk memprediksi nilai dari variabel output/dependen (Y) (Yamin, Kurniawan, 2009).

Hubungan matematis tersebut dirumuskan ke dalam rumus berikut ini:

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + …bnXn + e (3.2)

Keterangan:

b0 = intercept

b1, b2, b3, bn = koefisien regresi X1, X2, X3, … Xn = variabel independen

Y = variabel dependen

e = error/residu

3.7.4. Uji Signifikansi Statistik

3.7.4.1. Uji Hipotesis Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t)

Pada penelitian ini, uji t parsial digunakan untuk mengetahui secara individual pengaruh dari masing-masing variabel bebas yaitu convenience (X1),

(11)

merchandising (X2), site design (X3), security (X4), dan serviceability (X5) terhadap variabel terikat e-satisfaction (Y). Selain itu, uji t juga dilakukan untuk mengetahui faktor yang dominan dari kelima variabel bebas tersebut melalui nilai standardized coefficient beta dari tiap variabel.

Berikut ini, langkah-langkah untuk uji t:

1. Merumuskan hipotesis statistik

Dilakukan pada setiap variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.

a) Ho : β1 = 0, i = X1, X2, X3, X4, X5 artinya X1, X2, X3, X4, X5 secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap Y.

Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel convenience (X1), merchandising (X2), site design (X3), security (X4), dan serviceability (X5) secara parsial terhadap e-satisfaction (Y) pada toko pakaian online di kalangan remaja umur 15 – 19 tahun.

b) Ha : βi ≠ 0, i = X1, X2, X3 artinya X1, X2, X3 secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Y1.

Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel convenience (X1), merchandising (X2), site design (X3), security (X4), dan serviceability (X5) secara parsial terhadap e-satisfaction (Y) pada toko pakaian online di kalangan remaja umur 15 – 19 tahun.

2. Mencari nilai thitung

Untuk mencari thitung dalam penelitian ini digunakan program SPSS 18.0.

3. Mencari nilai ttabel dengan level of signifikan α= 0.05 4. Kaidah pengambilan keputusan

a) Terima Ho, jika thitung > ttabel

b) Tolak Ho, jika thitung < ttabel

Kaidah dalam penggunaan SPSS dalam pengambilan keputusan uji t adalah:

a) Jika probabilitas > 0.05, maka Ho diterima, Ha ditolak b) Jika probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak, Ha diterima

Pengolahan data dilakukan dengan program SPSS 18.0 untuk membantu proses pengolahan data yang cepat dan tepat.

(12)

3.7.4.2. Uji Hipotesis Koefisien Regresi secara Menyeluruh (Uji F)

Uji F menyeluruh digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui secara menyeluruh pengaruh dari variabel bebas yaitu convenience (X1), merchandising (X2), site design (X3), security (X4), dan serviceability (X5) terhadap variabel terikat e-satisfaction (Y).

Berikut ini langkah-langkah untuk uji f:

1. Merumuskan hipotesis statistik

Dilakukan pada setiap variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat.

a) Ho : β1 = β2= β3 = 0, artinya X1, X2, X3 secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap Y1.

Ho : berarti variabel-variabel bebas convenience (X1), merchandising (X2), site design (X3), security (X4), dan serviceability (X5) secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap e-satisfaction (Y) pada toko pakaian online di kalangan remaja umur 15 – 19 tahun.

b) Ha : β1 = β2= β3 ≠ 0, artinya X1, X2, X3 secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap Y1.

Ha : berarti variabel-variabel bebas convenience (X1), merchandising (X2), site design (X3), security (X4), dan serviceability (X5) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap e-satisfaction (Y) di toko pakaian online pada kalangan remaja umur 15 – 19 tahun.

2. Mencari nilai fhitung

Untuk mencari fhitung dalam penelitian ini digunakan program SPSS 18.0 3. Mencari nilai ttabel dengan level of signifikan α= 0.05

4. Kaidah pengambilan keputusan a) Terima Ho, jika fhitung > ftabel

b) Tolak Ho, jika fhitung < ftabel

Kaidah dalam penggunaan SPSS dalam pengambilan keputusan uji f adalah:

a) Jika probabilitas > 0.05, maka Ho diterima, Ha ditolak b) Jika probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak, Ha diterima

(13)

Pengolahan data dilakukan dengan program SPSS 18.0 untuk membantu proses pengolahan data yang cepat dan tepat.

3.7.5. Koefisien Korelasi dan Determinasi

Menurut Sarwono (2006), koefisien korelasi (R) merupakan pengukuran statistik yang menunjukkan kekuatan hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Besaran koefisien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Apabila koefisien korelasi bernilai positif, berarti kedua variabel tersebut mempunyai hubungan yang searah. Jadi, jika nilai dari variabel X tinggi akan diikuti dengan nilai variabel Y yang tinggi pula. Sebaliknya, apabila koefisien korelasi bernilai negatif, berarti kedua variabel tersebut mempunyai hubungan terbalik. Jadi, jika nilai dari variabel X tinggi, maka nilai dari variabel Y akan rendah. Berikut ini kriteria mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel:

1. 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel 2. >0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah

3. >0,25 – 0,5 : Korelasi cukup 4. >0,5 – 0,75 : Korelasi kuat

5. >0,75 – 0,99 : Korelasi sangat kuat 6. 1 : Korelasi sempurna

Koefisien determinasi (R2) merupakan proporsi variasi tanggapan yang diterangkan oleh regresor (variabel bebas / X) dalam model penelitian. Jika R2 = 1 berarti model yang sesuai dapat menerangkan semua variabilitas dalam variabel Y. Sedangkan jika R2 = 0, berarti tidak ada hubungan antara regresor (X) dengan variabel Y. Rumus untuk menghitung koefisien determinasi (KD) adalah KD = R2 x 100%. Ketika koefisien determinasi tidak mencapai 100%, hal ini berarti bahwa ada faktor lain sebesar sisa persentase dari 100% dikurangi dengan persentase koefisien determinasi yang mempengaruhi variabel Y selain variabel X (Sarwono, n.d).

Referensi

Dokumen terkait

materi larutan elektrolit dan non elektrolit dalam pembelajaran kimia di SMA lebih terkondisikan untuk dihafal oleh siswa, akibatnya siswa mengalami kesulitan

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengimplementasikan model picture and picture berbantuan media stick keberuntungan. Adapun RPP yang

Menghasilkan lulusan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara yang memiliki kapasitas akademik dan keahlian yang cukup untuk melanjutkan studi kejenjang yang lebih tinggi ( S2

Pembelajara n berbasis diskusi BM : 1x(3x3 0”) Membuat Bisnis Plan (Tugas 1) Kriteria: Ketepatan, kesesuaian, ketelitian dan ketajaman mengolah dan menganalisis data

Penderita mata miopi yaitu orang yang berpenglihatan dekat tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya jauh karena bayangan difokuskan di depan retina sehingga

Teknik Analisa data yang digunakan adalah teknik analisa deskriptif, dimana data-data dalam bentuk kualitatif khususnya diperoleh dari wawancara yang selanjutnya secara

Hasil analisis QSPM terhadap empat alternatif strategi peningkatan produksi (Tabel 5), yaitu diperoleh nilai total daya tarik/ Total Attractive Scores (TAS) tertinggi,

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk