SISTEM KENDALI LAMP U RUMAH MELALUI BOT TELEGRAM DENGAN BERBASIS INTERNET OF THINGS
SKRIPSI
Oleh:
MOCHAMAD IQBAL FAHREZI 311421108
TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA BEKASI
2018
SISTEM KENDALI LAMPU RUMAH MELALUI BOT TELEGRAM DENGAN BERBASIS INTERNET OF THINGS
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika
Oleh:
MOCHAMAD IQBAL FAHREZI 311421108
TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI PELITA BANGSA BEKASI
2018
iii
PERSETUJUAN
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga tersusunlah Skripsi yang berjudul “SISTEM KENDALI LAMPU RUMAH MELALUI BOT TELEGRAM DENGAN BERBASIS INTERNET OF THINGS
Skripsi tersusun dalam rangka melengkapi salah satu persyaratan dalam rangka menempuh ujian akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) pada Program Studi Teknik Informatika di Sekolah Tinggi Teknologi Pelita Bangsa.
Penulis sungguh sangat menyadari, bahwa penulisan Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Sudah selayaknya, dalam kesempatan ini penulis menghaturkan penghargaan dan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
a. Bapak Dr. Ir. Suprianto, M. P selaku Ketua STT Pelita Bangsa.
b. Bapak Aswan S. Sunge, S. Kom, M.Kom selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika STT Pelita Bangsa.
c. Bapak Yudi Permana S. Kom, M.Kom selaku Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.
d. Bapak Arif Siswandi S.Kom., M.M selaku Pembimbing Kedua yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini.
vii
e. Seluruh Dosen STT Pelita Bangsa yang telah membekali penulis dengan wawasan dan ilmu di bidang teknik informatika.
f. Seluruh staf STT Pelita Bangsa yang telah memberikan pelayanan terbaiknya kepada penulis selama perjalanan studi jenjang Strata 1.
g. Rekan-rekan mahasiswa STT Pelita Bangsa, khususnya angkatan 2014, yang telah banyak memberikan inspirasi dan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan studi jenjang Strata 1.
h. Ibu dan Ayah tercinta yang senantiasa mendo’akan dan memberikan semangat dalam perjalanan studi Strata 1 maupun dalam kehidupan penulis.
Akhir kata, penulis mohon maaf atas kekeliruan dan kesalahan yang terdapat dalam Skripsi ini dan berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi khasanah pengetahuan Teknologi Informasi di lingkungan STT Pelita Bangsa khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Bekasi, November 2018
Mochamad Iqbal F
xiv
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN ... iii
PENGESAHAN ... iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
ABSTRACT ... xi
ABSTRAK ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang. ...1
1.2 Identifikasi Masalah ...3
1.3 Rumusan Masalah ...4
1.4 Batasan Masalah ...4
1.5 Tujuan dan Manfaat...4
1.5.1 Tujuan ...4
1.5.2 Manfaat ...5
1.6 Sistematika Penulisan ...5
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1.1 Tinjauan Pustaka ...7
xiv
2.2 Dasar Teori ...11
2.2.1 Teori Perancangan Sistem ...11
2.2.2 Prototyping ...11
2.2.3 UML (Unified modeling Language) ...14
2.2.4 Behavioral (Black-Box) Tests ...20
2.3 Teori Bahasa Pemograman ...21
2.3.1 Phyton ...21
2.4 Teori Pendukung ... Error! Bookmark not defined. 2.4.1 Internet of Things (IoT) ...22
2.4.2 Raspberry Pi ...23
2.4.3 Telegram Untuk Home Automation ...25
2.5 Kerangka Berfikir ...25
BAB III METODE PENELITIAN... 26
3.1 Jenis Penelitian ...26
3.2 Objek Penelitian ...26
3.3 Perancangan UML ...27
3.3.1 Use Case ...27
3.3.2 Activity Diagram...28
3.3.3 Sequence Diagram ...30
3.3.4 Class Diagram ...32
3.4 Rancangan Alat ... 33
xiv
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 33
4.1 Hasil ... 33
4.1.1 Spesifikasi Sistem ...33
4.2 Implementasi Sistem ...34
4.2.1 Hasil Pengujian ...37
BAB V KESIMPULAN ... 38
5.1 Kesimpulan ...38
5.2 Saran ... 39
DAFTAR PUSTAKA ... 40
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Rangkuman Tinjauan Penelitian……….10
Tabel 2.2 Simbol Use Case Diagram………..……15
Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram………..…..16
Tabel 2.4 Simbol Sequence Diagram……….…17
Tabel 2.5 Simbol Class Diagram………..……..19
Tabel 3.1 Skenario Use Case Versi User………28
Tabel 4.1 Hasil Pengujian………...38
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahapan Metode Prototyping……….12
Gambar 2.2 Black Box Input dan Output………..………….21
Gambar 2.3 Raspberry Pi 3 B+………...24
Gambar 2.4 Struktur Board Raspberry Pi………...25
Gambar 2.5 Kerangka Pikir………25
Gambar 3.1 Diagram Arsitektur……….26
Gambar 3.2 Use Case……….27
Gambar 3.3 Diagram Activity Pengaktifkan Bot Telegram…..……….29
Gambar 3.4 Diagram Activity Control Alat Raspberry…….……….29
Gambar 3.5 Diagram Activity Pengaktifkan Alat Elektronik……….30
Gambar 3.6 Sequence Diagram Aktifkan Bot Telegram………30
Gambar 3.7 Sequence Diagram Pengontrolan Raspberry..………31
Gambar 3.8 Sequence Diagram Pengaktifkan Aplikasi Telegram…….………31
Gambar 3.9 Class Diagram Aplikasi Telegram………..………32
Gambar 3.10 Rancangan Alat………..………32
Gambar 4.1 Gambar Alat Controling…………..………...34
Gambar 4.2 Gambar Telegram Bot…………..………...………...35
Gambar 4.3 Gambar Pengiriman Data ... 36
Gambar 4.4 Gambar Pengiriman Data ... 37
xiv
ABSTRACT
This study aims to implement the home light control system technology through an internet of things-based telegram bot that includes electronic devices to be able to be accessed wherever we use Telegram social media, this system uses a bot from telegram to control electronic equipment inside the house ladder, this tool uses raspberryPi3 as a telegram bot server and for the development of the system this tool uses a prototype method from the results of testing this tool to function properly and is feasible to use for controlling household appliances and mass in the future this tool can be used other methods such as Facebook, Instagram, etc.
Keywords: Telegram bot system, Internet of Things, Raspbery
xiv
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan teknologi sitstem kendali lampu rumah melalui bot telegram dengan berbasis internet of things yang mencakup alat-alat elektronik agar bisa di akses dimanapun kita berarda menggunakan media sosial Telegram, sistem ini mengunakan bot dari telegram untuk mengkontrol peralatan elektronik yang ada didalam rumah tangga, alat ini menggunakan raspberryPi3 sebagai server bot telegramdan untuk pengembangan sistemnya alat ini menggunakan metode prototype dari hasil testing alat ini berfungsi dengan baik dan layak di gunakan untuk pengontrolan alat-alat rumah tangga dan massa yang akan datang alat ini bisa di gunakan metode lainya seperti facebook, instagram, dll.
Kata kunci: Sistem Telegram bot, Internet of Things, Raspbery
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat bukan tidak mungkin sekarang semua kegiatan dapat dikerjakan serba cepat dan instant. Mengontrol semua hal dengan otomatis dapat dilakukan dengan smartphone yang rata-rata sudah sangant canggih. Namun tidak semua teknologi saat ini yang berfungsi otomatis dan dapat dikontrol dari jarak jauh. Rumah adalah suatu tempat yang nyaman dan aman untuk menikmati hidup. Oleh karena itu kita butuh sebuah rumah idaman yang dapat menunjang rasa aman dan nyaman tersebut. Hampir suntuk meetiap rumah sekarang sudah menggunakan listrik sebagai energi utama untuk beraktivitas di rumah. Pemakaian listrik yang kurang efisien mengakibatkan boros listrik dan membengkaknya tagihan listrik. Beberapa tahun terakhir sedang ramai kampanye tentang penghematan listrik yang di bentuk untuk mengurangi dampak buruk bagi bumi. Sekarang telah banyak juga teknologi yang di buat untuk menghemat energi listrik tersebut, teknologi itu sering disebut Smart Home (Rumah Pintar). (Sahala, H, R. Rumani M, Erfa. R, 2018).
A smart home is one that has a highly sophisticated automated system to control multimedia equipment for monitoring and enable the security forces (alarm and alert) associated with the windows and doors, lighting and temperature and many other functions. A smart home appears "intelligent" because of a computer system that can memonitorinbg many aspects of daily life (David Bregman, 2010).
xiv
Jadi, sebuah rumah pintar muncul karena komputer yang dimanfaatkan untuk memantau ataupun mengontrol aspek kehidupan sehari-hari.
Tidak sedikit penghuni rumah yang belum bisa memanfaatkan energy listrik dengan baik dan efisien, contohnya seperti lupa mematikan lampu dan kipas angin, sehingga banyak energy listrik terbuang secara sia-sia. Pemanfaatan kemajuan teknologi sangat berguna untuk meringankan beban kerja yang dilakukan oleh manusia, contohnya apabila kita bisa mengendalikan dan mengontrol alat-alat elektronik yang ada di rumah seperti lampu atau kipas dimanapun dan kapanpun kita berada menggunakan laptop/handphone yang kita punya. Tentunya hal tersebut sangat berguna untuk menghemat energy dan bahkan bisa menghemat waktu kita.
(Darmawan, 2015).
Aplikasi Telegram dipilih karena aplikasi ini gratis, ringan dan multiplatform. Telegram juga memiliki Bot API yang cukup lengkap dan makin berkembang, sehingga memungkinkan untuk membuat Bot pintar yang dapat merespon pesan dari masyarakat. (Muhammad Benny Chaniago, Apri Junaidi, 2016).
Pada Penelitian ini memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT). Fokus penelitian ini adalah bagaimana Internet of Things mampu melakukan monitoring rumah dari jarak jauh dengan memanfaatkan aplikasi instant messenger yang sudah ada. Penggunaan Telegram Messenger pada penelitian ini adalah karena sifatnya yang open source. Kelebihan tersebut membuat pengguna dapat melihat source code, protocol dan Application Program Interface (API) yang ada di dalamnya. Hal ini memudahkan pengguna ketika ingin membuat aplikasi tambahan seperti pada penelitian ini. Telegram Messenger merupakan Instant Messenger platform yang
xiv
mendukung operating system (OS) berbasis Linux sehingga kompatibel dengan Raspberry Pi yang juga menggunakan OS yang sama. Fitur bot yang tidak ada pada instant messenger lain menjadi kelebihan lainnya. Bot adalah akun penjawab otomatis yang dapat merespons teks tertentu sesuai dengan perintah yang kita berikan.
Internet of Thing (IOT) merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet. Internet of Thing (IOT) pertama kali diperkenalkan oleh Kevin Ashton pada tahun 1999. Secara umum konsep IOT diartikan sebagai sebuah kemampuan untuk menghubungkan objek-objek cerdas dan memungkinkanya untuk berinteraksi dengan objek lain, lingkungan maupun dengan peralatan komputasi cerdas lainya melalui internet. Namun kenyataanya konsep IOT khususnya di Indonesia belum diterapkan secara maksimal
Hal tersebut dapat digunakan untuk menyusun laporan dengan judul
“SISTEM KENDALI RUMAH MELALUI BOT TELEGRAM DENGAN BERBASIS INTERNET OF THINGS”. Prototype ini digunakan sebagai bahan pertimbangan seseorang menerapan konsep home automationdan internet of things di kehidupan nyata.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang tersebut terdapat beberpa identifasi masalah yaitu terbatasnya jarak untuk mengendalikan lampu rumah dari jarak yang tertentu.
xiv 1.3 Rumusan Masalah
Dari uraian latarbelakang masalah dan identifikasi masalah maka akan di buat suatu rumusan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana cara memanfaatkan media social telegram sebagai pengontrol alat elektronik rumah tangga?
2. Bagaimana pembuatan pengontrolan alat elektronik menggunakan bot telegram
1.4 Batasan Masalah
Berdasakan latarbelakang masalah maka akan di batasai masalah untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bahasa pemograman menggunakan Python.
2. Alat pengontrolan menggunakan raspberry PI 3.
3. Pengontrolan menggunakan media social telegram.
1.5 Tujuan dan Manfaat 1.6 Tujuan
1. Membuat sebuah sistem yang berfungsi untuk mengontrol lampu rumah berbasis Raspberry.
2. Membuat pengontrolan lampu dapat di lakukan melalui bot telegram.
xiv 1.7 Manfaat
1. Memudahkan pemilik rumah dalam pengontrolanketika sudah diterapkan.
2. Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan acuan mengenai home automation menggunakan Raspberry sehingga bisa dikembangkan lebih lanjut.
3. Memberikan gambaran mengenai salah satu aplikasi yang dapat diterapkan menggunakan Raspberry.
1.8 Sistematika Penulisan
Pada bagian ini, penulis akan memberikan suatu uraian mengenai isi dari laporan yang terdiri dari:
BAB I: PENDAHULUAN
Bab ini akan menguraikan permasalahan yang akan di bahas secara keselurahan meliputi Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan Manfaat, Sistematika Penulisan.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian teori-teori yang digunakan dalam penelitian.
BAB III: METODE PENELITIAN
Bab ini meneliti penelitian gambar diagram arsitektur, rancangan alat yang akan di gunakan dan membahas tentang perancangan UML.
xiv
BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini akan membahas tentang aplikasi yang dibuat atau perancangan sistem, meliputi pemodelan sistem dan perancangan user interface.
BAB V: KESIMPULAN
Bab ini akan membahas tentang kesimpulan dan saran tentang aplikasi yang sudah di buat dan dirancang.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Di bawah ini beberapa penelitan yang berkaitan dengan “Sistem Kendali Lampu Rumah Melalui Bot Telegram di Lingkungan Rumah Berbasis Internet of Things”:
1. Implementasi Home Automation menggunakan Single-Board Arduino dengan Pengendali Berbasis Android (Subagio, Cahyadi, Ventilation, & Conditioner, 2015).
Arduino merupakan single-board berbasis mikro kontroler yang dapat digunakan untuk sebagai macam keperluan serta dapat dihubungkan dengan perangkat Android yang semakin banyak penggunanya sehingga dapat membangun home automation dengan biaya yang murah.
Perangkat Android yang digunakan berfungsi sebagai pengendali home automation yang dilengkapi fitur keamanan berupa alarm kendali motor untuk membuka dan menutup pintu, dan video streaming untuk monitoring keadaan sehingga dapat memberikan keamanan lebih lebih bagi pemilik rumah.
Berdasarkan hasil penguji diperoleh nilai rata-rata Cyclomatic Compexity sebesar 5,16 untuk program arduino dan 2,83 untuk program Android yang artinya sistem memiliki prosedur yang sederhana dan memiliki tingkat resiko error yang rendah. Pengembangan sistem selanjutnya dapat digunakan media
xiv
internet sebagai media komunikasi agar dapat dilakukan pengendalian jarak jauh serta dengan lingkup pengendalian perangkat elektrik yang lebih luas.
2. Perancangan User Interface Berbasis Web untuk Home Automation Gateway Berbasis IQRF TR53B (Grafika et al., 2014).
Berdasarkan hasil perancangan dan analisa hasil penelitian ini, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Suatu perangkat lunak berbasis web dapat dirancang dan diimplementasikan untuk mengontrol lampu (ON dan OFF).
2. Berdasarkan hasil ujian keberagaman, aplikasi ini memiliki tingkat usability yang cukup baik, semua atribut usability memiliki nilai rata-rata berdasarkan skala.
3. Percangan Bot untuk Remote Monitoring pada server menggunakan Bot API(W.Tion & Widiasari, 2016).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dengan memanfaatkan Telegram bot membantu pekerjaan server administratior dalam memantau server sehingga admin yang tidak berada di tempat dapat mengetahui keadaan server yang diawasi tanpa perlu membuka PC atau laptop. Perbedaan waktu yang ditampilkan berpengaruh terhadap kecepatan respon dari bot server yang diawasi saat admin hendak melakukan pemeriksaan. Jaringan WLAN dan paket data mempengaruhi cepat lambatnya proses pemeriksaan terhadap server. Dengan adanya notifikas, server admin dapat mengetahui kondisi server yang diawasi secara realtime. Jumlah notifikasi yang disampaikan oleh bot server
xiv
menandakan bahwa server mengalami masalah yang berkelanjutan atau tetap.
4. Internet of Things Sistem Kemanan Rumah Berbasis Raspberry Pi dan Telegram Messenger (Sulistyanto, Nugraha, Sari, Karima, & Asrori, 2015).
Dari hasil pengujian serta anlisis yang telah dilakukan, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1) Jarak maksimal sensor PIR dapat mendeteksi adanya suatu pergerakan obyek adalah 6 meter, artinya jarak yang lebih dari 6 meter objek yang dideteksi akan gagal terdeteksi.
2) Sudut sensitivitas sensor PIR dapat bekerja ketika posisi sensor arah horizontal sebesar 90o sampai dengan 135o dan posisi arah vertikal sebesar 60o sampai dengan 120o. Dengan kata lain di luar sudut ini, sekalipun ada yang masuk tetap tidak akan terdeteksi.
3) Suhu ruangan yang lebih rendah dari suhu tubuh manusia tidak berpengaruh signifikan terhadap sensitivikas sensor PIR.
4) Seluruh sistem terbukti dapat berjalan dengan baik dalam mendeteksi, merekam dan mengirimkan hasilnya sampai pengguna.
5) Dari hasil prngujian dan informasi spesifikasi koneksi internet yang di sarankan untuk implementasi sistem ini, berdasarkan delay yang didapatkan maka digunakan jaringan internet FTTH Indihome PT.
Telkom dengan spedifikasi minimal bandwich 10 Mbps. Hal ini karena didapatkan delay hasil pengiriman pesan deteksi obyek sebesar 4.73 detik. Video sampai di terima membutuhkan waktu 14.86 detik.
xiv
Tabel 2.1 berikut adalah rangkuman dari tinjauan penelitian yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan di Rumah. Rangkuman di urutkan berdasarkan tahun penelitian, Judul penelitian dan teknik, algoritma dan alat yang digunakan.
Tabel 2.1 Rangkuman Tinjauan Penelitian
No Tahun Judul Hardware dan Sofware
1. 2014 Perancangan User Interface Berbasis Web untuk Home Automation Gateway Berbasis IQRF TR53B
Hardware menggunakan PC, Acces point TP-Link TL-MR3420, IQRF TR53B.
Software menggunakan Notepade++, XAMPP, phpMyAdmin, OpenWRT.
2. 2015 Implementasi Home Automation menggunakan Single-Board Arduino dengan Pengendali Berbasis Android
Hardware menggunakan Arduino Uno,Ethernet Shiled R3, Relay Module Board Shiled 4 Channel 5V, Passive Infra Red, Buzzer, Motor Servo.
Software menggunakan Aplikasi Android.
3. 2016 Peracangan Bot untuk Remote Monitoring pada server menggunakan Bot API
Hardware menggunakan CPU, Memory, Harddisk.
Software menggunakan Aplikasi Telegram, Remote Monitoring, Python.Dan Menggunakan metode PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, Optimize).
4. 2017 Online Water Quality Monitoring In Shrimp Aquaculture Based On WSN and IoT
Hardware menggunakan Raspberry Pi, Xbee dan WSN (Wireless Sensor Network). Software menggunakan website, telegram mesengger dan Python.
xiv 5. 2017 Internet of Things Sistem
Kemanan Rumah Berbasis Raspberry Pi dan Telegram Messenger
Hardware menggunakan Sensor PIR, Mini Komputer Raspberry Pi, Modul Kamera Raspberry Pi. Software menggunakan Aplikasi Telegram Massenger, Shell Bash dan Python.
2.2 Dasar Teori
2.2.1 Teori Perancangan Sistem
Perancangan merupakan tahap yang dilakukan dalam pengembangan sistem dengan metode prototyping, setelah melakukan proses analisa terhadap sistem lama. Dalam subbab ini di akan menjelaskan teori-teori perancangan yang digunakan dalam melakukan penelitian ini. Adapun teori perancangan tersebut berupa perancangan sistemdan perancangan antarmuka pengguna. Dalam hal ini dipilihlah UML (Unified Modeling Language) sebagai teori perancangan sistem yang digunakan untuk menggambarkan prosedur dan alur proses sistem baik yang sedang berjalan maupun yang diusulkan dan metode pengembangan sistem prototyping sebagai metode pengembangan penelitiannya.
2.2.2 Prototyping
Metode prototyping merupakan metode yang dipakai dalam membangun sistem baru atau perbaikan dari sistem. Karena metode tersebut menitik beratkan pada fase yang sangat krusial dalam membangun atau memperbaiki sistem yaitu fase analisa, rancangan, dan implementasi. Dari titik berat metode itu yang akan diulang terus menerus yang melibatkan kerjasama dengan pengguna akan menghasilkan prototype dari sistem yang akan dikaji ulang sebelum menuju ke implementasi sistem yang telah diinginkan oleh pengguna (Dennis, Wixom, &
xiv
Tegarden, 2012). Sesuai dengan arti dari metode prototype itu yang merupakan model pengembangan system yang proses iterative dalam pengembangan sistem dimana requirement diubah ke dalam sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara user dan analis. Di dalam metode Prototype terdapat beberapa tahapan untuk memulai pengembangan sistem.
Gambar 2.1 Tahapan Metode Prototyping 1. Requirement Gathering
Pada tahapan prototyping atau phase ini adalah menjelaskan bahwasannya user dan analis melakukan pertemuan lalu kemudian melakukan conversation antara keduanya, user mendeskripsikan mengenai spesifikasi kebutuhan dari aktivitas yang user lakukan seperti dalam pekerjaannya atau aktivitas lainnya, kemudian analis harus berusaha memahami apa maksud dari deskripsi user yang diajukannya tersebut. Dan kedua belah pihak yaitu tentunya antara user dan analis (pengembang) berusaha untuk setuju pada tahap ini.
xiv 2. Formal Language Representation
Hasil dari tahap atau phase pertama tersebut dijadikan analis sebagai dasar idea (konsep) pembuatan program atau sistem, kemudian pada tahapan ini juga analis menjadikan spesifikasi yang telah diperoleh menjadi konsep yang mudah di mengerti oleh analis dan tentunya dalam tahapan ini analis sudah mengetahui apa maksud spesifikasi dari deskirpsi user tersebut.
3. Quick Design prototype
Pada tahapan atau phase ini analis akan dilakukan perencanaan dan pemodelan secara cepat berupa rancangan cepat (quick design) dan kemudian akan memulai konstruksi pembuatan prototype.
4. Optimazation and Tuning
Selanjutnya pada tahapan atau phase ini program dibuat berdasarkan prototype yang telah diajukan dan disetujui bersama (Team analis), kemudian pada tahap ini juga sebuah program di uji coba oleh analis dan tentunya user, kemudian user menilai apakah program tersebut dapat di terima atau tidak. Jika sebuah program tersebut user menolak maka analis harus kembali pada phase atau tahapan sebelumnya untuk memperbaiki kesalahan, kekurangan dan ketidak sesuaian program tersebut dengan spesifikasi user.
5. Complate Software
Pada tahapan ini program telah disetujui (berhasil memenuhi spesifikasi yang diajukan) oleh user dan selanjutnya user dapat menggunakan program pesanannya dengan sukses, tentunya pada tahapan ini program telah diserahkan kepada user.
xiv 2.3 UML (Unified modeling Language)
Menurut Rosa dan Shalahuddin (Dennis, Wixom, & Roth, 2012)"UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks pendukung. Pada dasarnya UML (Unified Modeling Language) terdiri dari 13 macam diagram dengan pemahaman dan pembahasan saling berkaitan, akan tetapi menurut Rosa dan Shalahuddin (2014) empat diagram didalam UML sudah mewakili pemahaman dalam konsep perancangan sistem. Adapun diagram yang dimaksud adalah sebagai berikut: empat diagram didalam UML tersebut terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram, Class Diagram.
1. Use Case Diagram
Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat.
Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi- fungsi tersebut (Rosa dan Shalahuddin, 2014: 155).
xiv
Berikut ini adalah simbol-simbol yang dipakai untuk menggambarkan diagram use case.
Tabel 2.2 Simbol Use Case Diagram
No. Simbol Notasi Keterangan
1 Actor
Menspesifikasikan himpuan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.
2 Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).
3 Generalization
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
4 Include Menspesifikasikan bahwa use case
sumber secara eksplisit.
5 Extend
Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan.
6 Association Apa yang menghubungkan antara
objek satu dengan objek lainnya.
7 System Menspesifikasikan paket yang
menampilkan sistem secara terbatas.
8 Use Case Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan
xiv
suatu hasil yang terukur bagi suatu actor
9 Collaboration
Interaksi aturan dan elemen lain yang bekerja sama untuk menyediakan prilaku yang lebih besar dari jumlah dan elemennya
10 Note
Elemen fisik yang eksis saat aplikasi dijalankan dan mencerminkan suatu sumber daya komputasi
2. Activity Diagram
Rosa dan Shalahuddin (2014:161) mengatakan bahwa "Diagram aktifitas atau activity diagram menggambarkan work flow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak".
Dibawah ini adalah tabel mengenai simbol-simbol yang dipakai dalam activity diagram:
Tabel 2.3 Simbol Activity Diagram
No. Simbol Notasi Keterangan
1 Initial Titik awal untuk memulai suatu
aktifitas
2 Final Titik akhir untuk mengakhiri aktivitas 3 Activity Menjelaskan aktivitas yang terjadi
4 Decision Pilihan untuk mengambil keputusan
5 Fork/Join
Untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan secara pararel dadn untuk menggabungkan dua kegiatan pararel menjadi satu
xiv
6 Rake Menunjukkan adanya dekomposisi
7 Time Tanda dan waktu
8 Send Tanda pengiriman
9 Receive Tanda penerimaan
3. Sequence Diagram
Diagram sequence menggambarkan kelakuan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk menggambar diagram sequence maka harus diketahui objek-objek yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu (Rosa dan Shalahuddin, 2014:165). Dibawah ini adalah tabel simbol-simbol sequence diagram beserta penjelasannya:
Tabel 2.4 Simbol Sequence Diagram
No Simbol Notasi Keterangan
1 Object
(Partisipan)
Object atau biasa juga disebut dengan partisipan merupakan instance dari sebuah class dan dituliskan tersusun secara horizontal. Digambarkan sebagai sebuah class (kotak) dengan nama objek didalamnya yang diawali dengan sebuah titik koma.
xiv
2 Actor
Actor juga dapat berkomunikasi dengan object, maka actor juga dapat diurutkan sebagai kolom.
3 Lifeline
Lifeline mengindikasikan keberadaan sebuah object dalam basis waktu.
Notasi untuk lifeline adalah garis putus- putus vertikal yang ditarik dari sebuah objek.
4 Activation
Activation dinotasikan sebagai sebuah kotak segi empat yang digambar pada sebuah lifeline. Activation merupakan sebuah objek yang akan melakukan sebuah aksi.
5 Boundary Boundary terletak diantara sistem dengan dunia sekelilingnya.
6 Control
Control berhubungan dengan fungsionalitas seperti pemanfaatan sumber daya, pemrosesan terdistribusi, atau penanganan kesalahan.
7 Entity
Entity digunakan untuk menangani informasi yang mungkin akan disimpan secara permanen. Entity bisa juga merupakan sebuah tabel pada struktur basis data.
8 Message
Digambarkan dengan anak panah horizontal antara activation. Message mengindikasikan komunikasi antara objek-objek.
9 Self – Message
Self-message atau panggilan mandiri merupakan komunikasi kembali kedalam sebuah objek itu sendiri.
xiv
10 Loop Operator loop adalah sebuah fragmen
yang dapat mengeksekusi berulangkali.
4. Class Diagram
Rosa dan Shalahuddin (2014:141) menjelaskan bahwa "Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem".Simbol dalam class diagram untuk akses modifier atribut dan metode tersebut adalah sebagai berikut:
a. Public (+), boleh diakses oleh semua kelas lain b. Private (-), akses terbatas untuk class itu sendiri c. Protected (#), bisa diakses oleh subclass
d. Package (~), bisa diakses oleh objek lain pada paket yang sama
e. Adapun simbol-simbol yang dipakai dalam membuat class diagram, penjelasannya adalah sebagai berikut:
Tabel 2.5 Simbol Class Diagram
No. Simbol Notasi Keterangan
1 Generalization
Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor).
2 Nary
Association
Upaya untuk menghindari asosiasi dengan lebih dari 2 objek.
3 Class
Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama.
xiv
4 Collaboration
Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu actor
5 Realization Operasi yang benar-benar
dilakukan oleh suatu objek.
6 Dependency
Hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempegaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri
7 Association menghubungkan antara objek
dengan objek lainnya 2.4 Behavioral (Black-Box) Tests
Menurut Black (2009:3), Tester menggunakan behavioral test (disebut juga Black-Box Tests), sering digunakan untuk menemukan bug dalam high level operations, pada tingkatan fitur, profil operasional dan skenario customer. Tester dapat membuat pengujian fungsional black box berdasarkan pada apa yang harus sistem lakukan. Behavioral testing melibatkan pemahaman rinci mengenai domain aplikasi, masalah bisnis yang dipecahkan oleh sistem dan misi yang dilakukan sistem. Behavioral test paling baik dilakukan oleh penguji yang memahami desain sistem, setidaknya pada tingkat yang tinggi sehingga mereka dapat secara efektif menemukan bug umum untuk jenis desain.
Menurut Nidhra dan Dondeti (2012:1), black box testing juga disebut functional testing, sebuah teknik pengujian fungsional yang merancang test case berdasarkan informasi dari spesifikasi.
xiv
Gambar 2.2 Black box input dan output
2.5 Teori Bahasa Pemograman
Dalam subbab ini akan menguraikan teori-teori bahasa pemrograman serta alat pendukung lainnya dalam membangun aplikasi.
2.5.1 Phyton
Menurut Andi Dinata (2017:42). Python merupakan bahasa pemograman yang digunakan di banyak aplikasi, termasuk pemograman web, ilmu pengetahuan, dan juga kecerdasan buatan (Artifical Inteligence).
Sisi utama yang membedakan Python dengan bahasa lain adalah dalam hal aturan penulisan kode program. Bagi para programmer di luar python siap-siap dibingungkan dengan aturan indentasi, tipe data, tuple, dan dictionary. Python memiliki kelebihan tersendiri dibandingkan dengan bahasa lain terutama dalam hal penanganan modul, ini yang membuat beberapa programmer menyukai python.
Selain itu python merupakan salah satu produk yang opensource, free, dan multiplatform yang bisa dikembang kembali oleh pengguna dan di sediakan oleh
BLACK BOX
OUTPUT INPUT
xiv
para pengembang dan python memliki beberapa pitur untuk kelebihan diantara bahasa pemograman lainnya. Beberapa fitur yang dimiliki Python adalah:
1. Memiliki kepustakaan yang luas dalam distribusi Python telah disediakan modul-modul siap pakai untuk berbagai keperluan.
2. Memiliki tata bahasa yang jernih dan mudah dipelajari.
3. Memiliki aturan layout kode sumber yang memudahkan pengecekan, pembacaan kembali dan penulisan ulang kode sumber.
4. Berorientasi obyek.
5. Memiliki sistem pengelolaan memori otomatis (garbage collection, seperti java).
6. Modular mudah dikembangkan dengan menciptakan modul-modul baru;
modul-modul tersebut dapat dibangun dengan bahasa Python maupun C/C++.
7. Memiliki fasilitas pengumpulan sampah otomatis, seperti halnya pada bahasa pemrograman Java, python memiliki fasilitas pengaturan penggunaan ingatan komputer sehingga para pemrogram tidak perlu melakukan pengaturan ingatan komputer secara langsung.
2.6 Internet of Things (IoT)
Internet of Things atau dikenal dengan singkatan IoT, merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat koneksi internet yang tersambung secara terus menerus. Adapun kemampuan seperti berbagi data, remote control, dan sebagainya. Termasuk juga pada benda dunia nyata. Contohnya bahan pangan, elektronik, koleksi, peralatan apa saja, termasuk benda hidup yang
xiv
tersambung ke jaringan local dan global melalui sensor yang tertanan dan selalu aktiv(Junaidi, 2016). Banyaksample project yang sudah ada seperti Smart Home.
Smart home atau yang biasa kita sebut dengan rumah pintar, merupakan rumah atau gedung yang dilengkapi dengan teknologi tinggi yang memungkinkan berbagai system perangkat dirumah yang dapat berkomunikasi satu sama lain.
Smart home berisi berbagai system dan perangkat, seperti pemanas sentral, alarm kebakaran, lampu dan televesi yang menyampaikan perintah antara satau dengan satu yang lainnya. Smart home system dalam dalam beroperasi di bantu oleh komputer untuk memberikan segala kenyamanan, dan bisa mencakup untuk kelamatan dan penghematan energy terhadap rumah yang berlangsung secara terus menerus secara otomatis dan real time yang di control oleh program dan system smart home dan dapat dikendalikan dari jarak jauh atau dari manapun kita berada.
Perangkat pintar atau benda-benda pintar yanng mampu berkomunikasi dan dengan sensor-sensor mulai dari sensor yang sederhana hingga mencapai sensor yang tercanggih untuk mengendalikan perlatan rumah tangga melalui smart phone yang akan hadir, semua teknologi ini adalah teknologi yang berkonsep IoT (Risteska Stojkoska & Trivodaliev, 2016).
2.7 Raspberry Pi
Raspberry Pi adalah modul microkomputer yg juga mempunyai input output digital port seperti pada board microcontroller. Diantara kelebihan Rasberry Pi dibanding board microcontroller yang lain yaitu mempunyai Port/koneksi untuk display berupa TV atau Monitor PC serta koneksi USB untuk Keyboard serta Mouse (seperti tampak pada gambar 2 dan 4 dibawah). .
xiv
Raspberry memiliki Operating System (Sistem Operasi) OS yang bisa di jalankan di Raspberry board antara lain : Arch Linux ARM, Debian GNU/Linux, Gentoo, Fedora, FreeBSD, NetBSD, Plan 9, Inferno, Raspbian OS, RISC OS dan Slackware Linux.Jadi dalalm menggunakan microkomputer Raspberry Pi ini kita seperti menggunakan PC yg berbasis linux plus yg mempunyai input output digital seperti yang ada di board microcontroller(Andi Dinata, 2017:1).
Gambar 2.3 Raspberry pi 3 B+
Gambar 2.4 Struktur Board Raspberry Pi
xiv 2.8 Telegram Untuk Home Automation
Rumah sekarang sudah menggunakan listrik sebagai energi utama untuk beraktivitas di rumah. Pemakaian listrik yang kurang efisien mengakibatkan boros listrik dan membengkaknya tagihan listrik. Beberapa tahun terakhir sedang ramai kampanye tentang penghematan listrik yang di bentuk untuk mengurangi dampak buruk bagi bumi. Sekarang telah banyak juga teknologi yang di buat untuk menghemat energi listrik tersebut, teknologi itu sering disebut Smart Home (Rumah Pintar). (Sahala, H, R. Rumani M, Erfa. R, 2018).
Aplikasi Telegram dipilih karena aplikasi ini gratis, ringan dan multiplatform. Telegram juga memiliki Bot API yang cukup lengkap dan makin berkembang, sehingga memungkinkan untuk membuat Bot pintar yang dapat merespon pesan dari masyarakat. (Muhammad Benny Chaniago, Apri Junaidi, 2016).
2.9 Kerangka Berfikir
Gambar 2.5 Kerangka Berpikir
26
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian action study sistem home automation menggunakan aplikasi tlegram ini di buat di rumah kontrakan Jl. Raya Pemda Deltamas No. 21 Kp. Kebon Kopi Desa. Sukadami Cikarang Selatan, dikarenakan di kontrakan banyak menggunakan alat elektronik saya mengacu untuk pembuatan alat-alat elektronik rumah tangga di buatkan dengan cara otomatis seperti, tv, kipas, lampu, mesin cuci dll, untuk remot alat-alat elektronik rumah tangga menggunakan aplikasi telegram dan di sambungkan dengan bot telegram kepada pengotrol alat-alat elektronik yaitu Raspberry.
3.2 Objek Penelitian
Gambar 3.1 Diagram Arsitektur
xiv Keterangan Diagram Arsistektur:
1. User mengaktifkan aplikasi telegram.
2. User membuka bot telegram untuk memberi perintah kepada Raspberry.
3. Rapsberry menghidupkan perangkat elektronic lalu mengirim balik notifikasi kepada user bahwa perangkat elektronik sudah aktif.
3.3 Perancangan UML 3.3.1 Use Case
Gambar 3.2 Use Case
Berdasarkan use case diagram diatas maka urutan langkah-langkah yang dilakukan aktor terhadap sistem maupun sistem terhadap aktor akan dijelaskan pada skenario use case dibawah ini:
1. Skenario use caseversi User
Urutan proses skenario use case versi User dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
xiv
Tabel 3 1 Skenario use case versi User
No Versi User Case
1.
Telegram Bot
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Aktifkan Bot Telegram Bot telegram aktif siap untuk di perintah oleh telegram
2.
Raspberry
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Aktifkan raspberry Sesudah di aktipkan raspberry siap terima perintah dari bot telegram untuk pengontrolan alat elektronik
3.
Pengaktifkan Bot Telegram
Aksi Aktor Reaksi Sistem
Masukan Perintah Bot telegram akan mengirim perintah lalu User akan menyalakan alat elektronik
3.3.2 Activity Diagram
Dengan melihat use case dan sekenario diatas Diagram activity user dari sistem otomatis menghidupakan alat elektronik di dalam rumah adalah:
1. Diagram activity pengaktifkan bot telegram
Berikut gambar diagram pengaktifkan bot telegram dilakukan oleh user.
a. user membuka website ketika sudah muncul halaman utama
b. Aplikasi Telegram di aktifkan dan memerintahkan kepada bot telegram.
c. Bot Telegrama terima perintah dan melakasanakanya perintah dari aplikasi telegram.
xiv
Gambar 3.3 Diagram Activity Pengaktifkan Bot Telegram 2. Diagram activity pengontrolan
Berikut gambar Activity diagram pengontrolan oleh Aplikasi Raspberry a. Raspberry di aktifkan dan menerima data dari bot telegram.
b. Raspberry mengolah data.
c. Raspberry mengontrol alat elektronik dan memonitoring alat-alat elektronik.
Gambar 3.4 Diagram Activity Control alat Raspberry 3. Diagram activity menghidupan cara otomatis.
Berikut gambar Activity diagram menghidupan cara otomatis.
a. Aplikasi Telegram kirim data ke bot telegram.
b. Bot Telegram Terima data dan menyampaikan ke Raspberry c. Raspberry terima data dan menjalankan alat-alat elektronik
xiv
Gambar 3.5 Diagram Activity Pengaktifkan Alat Elektronik 3.3.3 Sequence Diagram
Diagram sequence mendeskripsikan interaksi antar fungsi suatu kelas maupun dengan fungsi pada kelas yang berbeda. Diagram sequence mempermudah mengetahui fungsi-fungsi dalam suatu kelas. Gambar berikut merupakan diagram sequence sistem.
1. Diagram sequence bot telegram
Berikut dibawah ini digambarkan diagram sequence user bot telegram.
a. User Aktifkan aplikasi telegram.
b. Buka bot telegram untuk mengirim data melalui bot telegram.
c. Data diolah menggunakan pengolahan bot telegram.
Gambar 3.6 Sequence Diagram Aktifkan Bot Telegram
xiv 2. Diagram Sequence pengontrolan
Berikut gambar diagram sequence pengentrolan menggunakan raspberry.
a. Aktifkan Raspberry.
b. Raspberry standby terima data dari bot telegram.
c. Raspberry mengontrol alat-alat elektronik dan support alat-alat elektronik.
Gambar 3.7 Sequence Diagram Pengontrolan Raspberry 3. Diagram sequence aplikasi telegram
Berikut gambar diagram sequence aplikasi telegram yang dilakukan oleh user:
a. User mengaktifkan aplikasi telegram.
b. Userkirim perintah kepada bot telegram.
c. Raspberry terima perintah dari bot telegram untuk menjalakan perintah dan nyalakan alat-alat elektronik lalu feed back kepada user.
Gambar 3.8 Sequence Diagram pengaktifkan aplikasi telegram
xiv 3.3.4 Class Diagram
a. Aplikasi Telegram membuka bot telegram.
b. Bot telegram menerima data maupun perintah dari aplikasi telegram untuk menyampaikan ke Raspberry.
c. Raspberry terima data atau perintah dari bot telegram untuk mengaktifkan alat-alat elektronik dan raspberry juga kirim data feedback kepada aplikasi telegram.
Berikut gambar class diagram aplikasi telegram
Gambar 3.9 Class Diagram Aplikasi Telegram
3.4 Rancangan Alat
Gambar 3.10 Rancangan Alat
xiv
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Setelah dilakukan analisis dan perancangan otomatis, mendapatkan hasil yang nantinya akan digunakan untuk menguji kesesuaian aplikasi dengan sistem yang telah dirancang pada bab sebelumnya.
4.2 Spesifikasi Sistem
Dalam tahap ini akan dijelaskan tentang spesifikasi perangkat keras dan lunak serta bahasa pemrograman yang dipakai dalam penelitian ini.
1. Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan didalam penelitian ini, yaitu laptop sebagai perangkat untuk melakukan proses coding program aplikasi dan raspberry pi3 sebagai alat dan aplikasi untuk membuat bot telegram. Adapun spesifikasi laptopdan raspberry pi3 yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Tipe: asus
b. Processor: intel CORE 2
xiv c. Memory: 2.0GB RAM
d. Display: 1366 x 768 (64 bit) (60Hz) e. Rasberry Pi3 B+
2. Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Sistem Operasi Windows 7 Professional32-bit b. Sistem operasi linux mint 32bit
c. Sistem operasi raspbian ARM d. Python
3. Bahasa Pemrograman
Adapun bahasa pemrograman yang digunakan dalam membangun sistem auotomatis perangkat alat elctronik yang menggunakan aplikasi Telegram, Bot Telegram, dan Rapbbery B+ sebagi pengontrol alat-alat elektronik .
4.3 Implementasi Sistem
Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem cara otomatis untuk menghidupkan alat-alat elektronik ini adalah sebagai berikut:
Gambar 4. Gambar Alat Controling
xiv
Gambar Berikut di bawah user merintahkan kepada bot telegram untuk menghidupkan kipas angina sebagai alat elektronik rumah.
Gambar 4.1 Gambar Telegram Bot
Gambar di bawah ini aplikasi telegram kirim data ke bot telegram untuk menghidupkan atau matikan mesin cuci, tv led, ac rumah dan di control oleh server raspberry.
xiv
Gambar 4.3 Pengiriman Data
Implementasi ini menggunakan sistem dua bohlam lampu yang otomatis hidup sendirinya dengan menggunakan aplikasi telegram mengirim data kepada bot telegram dan di control oleh raspberry untuk feedback kepada user atau aplikasi telegram.
Gambar 4.4 Pengiriman Data
xiv 4.4 Hasil Pengujian
Berdasarkan rencana pengujian yang telah dibuat, maka hasil pengujian perangkat lunak dan perangkat keras dari sistem automatis alat elektronik akan dijelaskan pada bagian ini.
Tabel 4.1 Hasil Pengujian
No.
Item pegujian
Detail pengujian Hasil yang di harapkan
Hasil pengujian 1. Aplikasi
Telegam
Bot Telegram Bot Telegram dapat bekerja dengan baik dan benar
ok
Raspberry Raspberry bekerja dengan baik dan bisa feed kepada aplikasi telegram
ok
2. Raspberry Alat Alat Raspberry bisa mengontrol secara otomatis alat-alat elektronik
ok
xiv 3. Bot
Telegram
Data Rapberry Dapat mengirim data terhadap Rapsberry
ok
Phyton Raspberry
Dapat terima data dari bot telegram dan mengirim data kepada aplikasi telegram
ok
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis dan perancangan yang dilakukan penulis mulai dari awal hingga proses pengujian dapat disimpulkan bahwa:
1. Media social aplikasi telegram dapat memudahkan menghidupkan atau memanfaatan untuk pengontrolan alat-alat elektronik yaitu:
Lampu rumah
Tv led
Kipas Angin
Mesin Cuci
Ac rumah
2. Pengontrolan alat-alat elektronik home automation ini menggunakan server raspberry F1.
xiv 5.2 Saran
Berdasarkan hasil dari analisis dan perancangan ini diharapkan dapat digunakan sebagaimana mestinya, untuk menunjang system Home Automation Internet of Things.
1. Rancangan sistem yang ada masih perlu banyak fasilitas, seperti harus adanya control untuk monitor CCTV.
2. Perlu adanya jaringan internet yang cukup kuat untuk server Raspberry.
3. Perlu adanya media sosial yang lain untuk Raspberry.
xiv
DAFTAR PUSTAKA
Aguaded-ramírez, E. (2017). Smart City and Intercultural Education. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 237 (June 2016), 326–333.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2017.02.010
Benny, M, & Junaidi, A. Student Presence Using Rfid and Telegram Messenger Application. 8th Widyatama International Seminar on Sustainability (WISS 2016), Widyatama University and IEEE. Bandung. 2016
Bregman, David. Oktober 2010. “Smart Home Intelligence – The eHome that Learns”, (Online), Vol. 4. Diakses 05 Agustus 2016.
Darmawan, Hari, Faisal, Mohammad. 2015. “Rancang Bangun Home Automation Berbasis Web Menggunakan Raspberry Pi”, (Online).
Dennis, A., Wixom, B. H., & Roth, R. M. (2012). System Analysis and Design.
Retrieved from http://www.wiley.com/college/dennis
Dennis, A., Wixom, B. H., & Tegarden, D. (2012). Systems Analysis and Design with UML.
Grafika, J., Kampus, N., Yogyakarta, U. G. M., Grafika, J., Kampus, N., & Yogyakarta, U. G. M. (2014). Perancangan User Interface Berbasis Web Untuk Home Automation Gateway Yang Berbasis IQRF TR53B, 2014 (Sentika).
Junaidi, A. (2016). Internet of Things , Sejarah , Teknologi Dan Penerapannya : Review Internet of Things , Sejarah , Teknologi Dan Penerapannya : Review, I (August 2015), 62–66.
Mohapatra, A. G., & Kumar, S. (2016). Neural Network Pattern Classification and Weather Dependent Fuzzy Logic Model for Irrigation Control in WSN Based Precision Agriculture. Procedia - Procedia Computer Science, 78(December
xiv
2015), 499–506. https://doi.org/10.1016/j.procs.2016.02.094
Risteska Stojkoska, B. L., & Trivodaliev, K. V. (2016). A review of Internet of Things for smart home: Challenges and solutions. Journal of Cleaner Production.
https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2016.10.006
Sahala, H, R. Rumani M, Erfa. R. 2018. “Rancang Bangun Sistem Otomasi dan Keamanan Rumah Pintar Menggunakan Raspberry Pi 3 Dengan Pusat Kendali Telegram”, (Online).
Saribekyan, Hayk dan Margvelashvili, Akaki.2017. Security Analysis of Telegram.
Subagio, R. T., Cahyadi, D., Ventilation, H., & Conditioner, A. (2015). Implementasi Home Automation Menggunakan Single-Board Arduino Dengan Pengendali Berbasis ["Implementation of Home Automation using Arduino"]. Seminar Nasional Imu Komputer ["Computer Science National Seminar"], (Snik), 241–
254. Retrieved from http://ilkom.unnes.ac.id/snik/prosiding/2015/37. Ridho Taufiq.pdf
Sulistyanto, M. P. T., Nugraha, D. A., Sari, N., Karima, N., & Asrori, W. (2015).
Implementasi IoT (Internet of Things) dalam pembelajaran di Universitas Kanjuruhan Malang. SMARTICS Journal, 1(1), 20–23. Retrieved from http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jst/article/view/842
W.Tion, D. K., & Widiasari, I. R. (2016). Perancangan Bot untuk Remote Monitoring pada Server menggunakan Telegram Bot API. Perancangan Bot Untuk Remote Monitoring Pada Server Menggunkan Telegram Bot API, 1(672012109), 2.
xiv
LAMPIRAN
PENJELASAN MENGENAI TEMPLATE LAPORAN SKRIPSI
xiv import time, datetime
import RPi.GPIO as GPIO import telepot
from telepot.loop import MessageLoop
lampu = 26 kipas = 19 tv = 13 ac = 6
now = datetime.datetime.now() GPIO.setmode(GPIO.BCM) GPIO.setwarnings(False)
#LAMPU
GPIO.setup(lampu, GPIO.OUT) GPIO.output(lampu, 0) #Off initially
xiv
#KIPAS
GPIO.setup(kipas, GPIO.OUT) GPIO.output(kipas, 0) #Off initially
#TV
GPIO.setup(tv, GPIO.OUT) GPIO.output(tv, 0) #Off initially
#AC
GPIO.setup(ac, GPIO.OUT) GPIO.output(ac, 0) #Off initially
def action(msg):
chat_id = msg['chat']['id']
command = msg['text']
print 'Received: %s' % command
if 'hidupkan' in command:
message = "hidupkan "
xiv if 'lampu' in command:
message = "lampu sudah di " + message + "BOS"
GPIO.output(lampu, 1) if 'kipas' in command:
message = "kipas sudah di " + message + "BOS"
GPIO.output(kipas, 1) if 'tv' in command:
message = "tv sudah di " + message + "BOS"
GPIO.output(tv, 1) if 'ac' in command:
message = "ac sudah di " + message + "BOS"
GPIO.output(ac, 1) if 'semua' in command:
message = "semua perangkat sudah di " + message + "BOS"
GPIO.output(lampu, 1) GPIO.output(kipas, 1) GPIO.output(tv, 1) GPIO.output(ac, 1)
xiv message = message + " GALIH"
telegram_bot.sendMessage (chat_id, message)
if 'matikan' in command:
message = "matikan "
if 'lampu' in command:
message = "lampu sudah di " + message + "BOS"
GPIO.output(lampu, 0) if 'kipas' in command:
message = "kipas sudah di " + message + "BOS"
GPIO.output(kipas, 0) if 'tv' in command:
message = "tv sudah di " + message + "BOS"
GPIO.output(tv, 0) if 'ac' in command:
message = "ac sudah di " + message + "BOS"
GPIO.output(ac, 0) if 'semua' in command:
xiv
message = "semua perangkat elektronik sudah di " + message + "BOS"
GPIO.output(lampu, 0) GPIO.output(kipas, 0) GPIO.output(tv, 0) GPIO.output(ac, 0)
message = message + " GALIH"
telegram_bot.sendMessage (chat_id, message)
telegram_bot = telepot.Bot('627765490:AAFC-
VqEGHa6Ap5NE9HKyaxTtRkZSdamHCM') print (telegram_bot.getMe())
MessageLoop(telegram_bot, action).run_as_thread() print 'Up and Running....'
while 1:
xiv time.sleep(10)