Apa yang Anda ketahui tentang RAID (Redundant Array of Independent Disks)!
RAID (Redundant Array of Independent Disks) merupakan teknologi yang digunakan untuk meningkatkan kinerja dan memastikan kehandalan dan ketersediaan system penyimpanan data. Mekanisme RAID terdiri dari dua atau beberapa disk yang bekerja secara parallel. Pada umumnya berbentuk hardisk, namun pada saat ini ada kecenderungan untuk juga menggunakan teknologi SSD (solid State Drive) guna meningkatkan unjuk kerja (performance) tempat penyimpanan (stroge).
Mekanisme RAID dapat diimplentasikan dengan cara menggunakan hardware RAID controller atau system operasi RAID. Bebarapa system operasi seperti Windows server, Mac OS X versi terbaru yang menyediakan fitur untuk mengimplementasikan RAID.
Penggunaan Hardware RAID controller pada umumnya dapat diberikan unjuk kerja yang sangat baik namun memerlukan biaya yang lebih mahal disbanding dengan implementasi RAID menggunakan perangkat lunak pada system operasi. Beberapa karakteristik dari RAID antara lain :
1. RAID terdiri dari beberapa disk secara fisik membentuk suatu logika drive.
2. Data didistribusikan ke dalam Array dari beberapa hardisk fisik.
RAID dapat diimplementasikan dalam beberapa level, di antaranya : 1. RAID Level 0 (Striping)
Pada RAID 0, data dibagi menjadi beberapa blok yang ditulis di semua disk dalam disk dalam array. RAID level 0 minimal memerlukan dua disk. RAID level 0 untuk menyimpan data non kritis yang harus dibaca atau ditulis dengan kecepatan tinggi. RAID 0 didukung atau tersedia pada system operasi linux, OS X serta Windows. RAID 0 tidak menyediakan system fault tolerance, sehingga jika salah satu rusak atau hilang. Kecepatan akses pada RAID 0 relatif cepat karena akses data dilakukan terhadap beberapa blok dapat dilakukan secara parallel.
2. RAID Lever 1 (mirror)
Pada RAID level 1, Data disimpan dua kali dengan menuliskannya ke disk 1 dan disk 2 sebagai mirror dalam satu rangkaian disk. Jika salah satu disk rusak, pengontrolan menggunakan disk lainnya yang normal dan sakaligus digunakan pula untuk proses pemulihan data. Untuk mengimplementasikan RAID 1 diperlukan sebanyak 2 disk. RAID 1 menyediakan mekanisme fault tolerance karena memiliki disk cadangan dan perbaikan di disk yang rusak dilakukan dengan cepat memanfaatkan fitur disk mirror. Pada RAID 1 efektifita kapasitas stroge yang digunakan hanya 50%, Karena kedua disk berisi data yang sama, salah satu disk bertindak sebagai mirrordari disk lainnya.
3. RAID Lever 2
RAID 2 merupakan prinsip striping pada disk yang digunakan. Pada RAID 2 ini menggunakan beberapa disk yang akan dipakai untuk menyimpan informasi pemeriksaan dan koreksi kesalahan (error checing and correcting) (ECC). RIAD 2 memerlukan minimal 5 hardisk (n+3, n>1), 3 disk tersebut dipergunakan untuk menyimpan ECC. Teknologi RAID 2 jarang digunakan, sebab memerlukan biaya yang besar untuk investment hardware disk, namun kapasitas yang diperoleh sangat rendah.
4. RAID Level 3
RAID level 3 meggunakan prinsip striping pada disk yang digunakan dan terdapat disk yang digunakan untuk menyimpan informasi parity. Teknologi RAID 3 memerlukan minimal 3 hardisk (n+1, n>1, 1 (satu) disk digunakan untuk menyimpan parity dari hasil perhitungan tiap bit-bit yang terdapat pada hardisk data. RAID 3 jarang digunakan.
5. RAID 4
RAID 4 merupakan prinsip striping pada disk yang digunakan dan juga menggunakan disk yang dipakai sebagai tempat penyimpanan informasi parity mirip seperti RAID 3, namun pada teknologi RAID 4, proses striping dilakukan hanya terhadap blok-blok data yang berukuran melebihi nilai yang didefinisikan pada stripesize. RIAD 4 memerlukan minimal 3 harddisk (n+1, n>1), 1 (satu disk digunakan untuk menyimpan nilai parity yang merupakan hasil perhitungan parity dari tiap blok harddisk. RAID 4 juga jarang digunakan.
6. RAID Lebel 5
RAID level 5 merupakan prinsip striping pada disk yang diginakan, tetapi parity didistribusikan ke dalam masing-masing disk. Mirip seperti RAID 4 tetapi parity disebar pada semua harddisk, tidak terkumpul dalam satu disk tertentu. RAID 5 memerlukan minimal 3 harddisk, dan jumlah kapasitas yang dapat digunakan untuk menyimpan data besar. (1-(1/n)) x (total kapasitas).
7. RAID 6
RAID 6 menggunakan cara kerja dan konsep yang sama dengan RAID5. Pada RAID 6 menggunakan dia parity tersebut adalah untuk mengantisipasi kerusakan 2 unit harddisk pada saat bersamaan. RAID 6 memerlukan 4 Harddisk, jumlah kapasitas yang dapat digunakan untuk menyimpan data sebesar : (1-(2/n)) x (total kapasitas). Keterangan n = jumlah harddisk.
Berdasarkan RAID yang ada dapat dikombinasikan, missal RAID 10 merupakan kombinasi RAID 1 dan RAID 0.
Bersumber dari buku Administrasi Server (MSIM4308 / Modul 3)
