• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPALA BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KEPALA BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

KEPALA BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN

KEPALA BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL NOMOR 74/HK/2021

TENTANG

PEDOMAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK

DI LINGKUNGAN BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL KEPALA BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL,

Menimbang : a. bahwa Badan Riset dan Inovasi Nasional sebagai lembaga pemerintah wajib memberikan informasi publik kepada masyarakat secara cepat, tepat, dan akurat;

b. bahwa untuk memberikan informasi publik kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membuat pedoman layanan informasi publik yang terstandar;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional tentang Pedoman Layanan Informasi Publik di Lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

3. Peraturan Pemerintah Nomer 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomer 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5357);

5. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 192);

6. Keputusan Presiden Nomor 19/M Tahun 2021 tentang Pengangkatan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional;

SALINAN

(2)

7. Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2021 tentang Standar Layanan Informasi Publik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 741, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 37);

8. Peraturan Badan Riset dan Inovasi Nasional Nomor 1 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Riset dan Inovasi Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 977);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL

TENTANG PEDOMAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL.

KESATU : Menetapkan Pedoman Layanan Informasi Publik di Lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini.

KEDUA : Pedoman Layanan Informasi Publik di Lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU bertujuan untuk menjadi pedoman dalam layanan informasi publik di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional.

KETIGA : Biaya untuk melaksanakan Keputusan Kepala Badan ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Badan Riset dan Inovasi dan/atau dana lain yang sah.

KEEMPAT : Keputusan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan mempunyai daya laku surut terhitung sejak tanggal 1 September 2021.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 25 Oktober 2021

KEPALA

BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL,

ttd. ttd.

LAKSANA TRI HANDOKO

SALINAN Keputusan Kepala Badan ini disampaikan kepada Yth.:

1. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional;

2. Kepala Organisasi Riset di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional;

3. Kepala Unit Kerja di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional.

Dokumen ini ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat dari BSrE, silahkan lakukan verifikasi pada dokumen elektronik yang dapat diunduh dengan melakukan scan QR Code

(3)

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA

BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL NOMOR 74/HK/2021

TENTANG

PEDOMAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN

BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL

PEDOMAN LAYANAN INFORMASI PUBLIK

DI LINGKUNGAN BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL BAB I

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

1. Bahwa sehubungan dengan dibentuknya Badan Riset dan Inovasi Nasional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 telah dilakukan pengintegrasian dan pengalihan kelembagaan, tugas, fungsi, dan kewenangan, dengan adanya perubahan organisasi karena pengintegrasian tersebut, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Badan Tenaga Nuklir Naisonal, dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi terintegrasi kedalam BRIN, perlu menyusun pedoman layanan informasi publik Badan Riset dan Inovasi Nasional.

2. Bahwa pedoman layanan informasi publik sebagaimana dimaksud dalam angka 1 digunakan sebagai pedoman dalam pemberian pelayanan informasi publik di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional.

3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan angka 2, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional tentang Pedoman Layanan Informasi Publik di Lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional.

B. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);

3. Peraturan Pemerintah Nomer 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5357);

5. Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021 tentang Badan Riset dan Inovasi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 192);

6. Keputusan Presiden Nomor 19/M Tahun 2021 tentang Pengangkatan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional;

(4)

7. Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2021 tentang Standar Layanan Informasi Publik (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 741, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 37);

8. Peraturan Badan Riset dan Inovasi Nasional Nomor 1 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Riset dan Inovasi Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 977;

C. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Keputusan Kepala Badan ini dimaksudkan untuk menjadi pedoman layanan informasi publik di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional.

2. Layanan informasi publik bertujuan untuk:

a. memberikan pedoman bagi Petugas Pengelola Informasi dan Dokumentasi dalam melaksanakan pelayanan Informasi Publik;

b. meningkatkan pelayanan Informasi Publik di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional untuk layanan informasi publik yang berkualitas;

c. menjamin pemenuhan hak warga negara untuk memperoleh akses Informasi Publik; dan

d. menjamin terwujudnya tujuan penyelenggaraan keterbukaan informasi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

D. DEFINISI

1. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi Informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun nonelektronik.

2. Informasi Publik adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta Informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.

3. Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta rancangan, foto, Electronic Data Interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenis nya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol, atau perfrasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.

4. Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui komputer atau sistem elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, kode akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.

5. Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi yang selanjutnya disebut PPID adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan Informasi di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional.

(5)

6. Atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi yang selanjutnya disebut Atasan PPID adalah pejabat yang merupakan atasan langsung PPID dan/atau atasan dari atasan langsung.

7. Petugas Meja informasi adalah tempat pelayanan informasi publik serta berbagai sarana dan fasilitas penyelenggaraan pelayanan informasi lainnya yang bertujuan memudahkan perolehan Informasi Publik.

8. Petugas Pelayanan Informasi adalah pegawai yang diberi kewenangan oleh PPID untuk membantu memberikan pelayanan informasi di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional.

9. Pemohon Informasi Publik adalah warga negara dan atau badan hukum Indonesia yang mengajukan permohonan Informasi Publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

10. Komisi Informasi adalah lembaga mandiri yang berfungsi menjalankan Undang-Undang tentang Keterbukaan Informasi Publik dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar layanan Informasi Publik, dan menyelesaikan sengketa Informasi Publik melalui mediasi dan/atau ajudikasi nonlitigasi.

11. Badan Riset dan lnovasi Nasional yang selanjutnya disingkat BRIN adalah lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden dalam menyelenggarakan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan, serta invensi dan inovasi, penyelenggaraan ketenaganukliran, dan penyelenggaraan keantariksaan yang terintegrasi.

(6)

BAB II

ORGANISASI DAN TATA KERJA

LAYANAN INFORMASI DAN DOKUMENTASI

1. Layanan informasi dan dokumentasi BRIN dilakukan oleh PPID yang terdiri dari:

a. PPID BRIN: dan

b. PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal.

2. PPID BRIN sebagaimana dimaksud dalam angka 1 secara ex-officio dijabat Kepala Biro Komunikasi Publik, Umum, dan Kesekretariatan.

3. PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf b terdiri dari:

a. Kawasan Multi Unit Kerja Serpong meliputi: Serpong, Lampung (Anak Tuha, Raja Basa, Tanjung Bintang, Tulang Bawang), Agam;

b. Kawasan Multi Unit Kerja Jakarta meliputi: (Gatot Subroto, Mampang, Rawamangun, Thamrin, Pekayon, Ancol, Lebak Bulus);

c. Kawasan Multi Unit Kerja Bogor meliputi: (Bogor, Kebun Raya Bogor, Kusnoto, Cibinong, Rumpin, Rancabungur, Kebun Raya Cibodas);

d. Kawasan Multi Unit Kerja Bandung meliputi: Bandung (Cisitu, Coblong, Djundjunan, Ibun, Ranggamalela, Tubagus Ismail), Garut, Sumedang, Subang;

e. Kawasan Multi Unit Kerja Yogyakarta meliputi: Gunung Kidul, (Playen, Sapto Sari), Sleman (Mlati, Kalasan, Ngentak, Tambak Bayan);

f. Kawasan Multi Unit Kerja Bali Meliputi: Bali (Bedugul, Jembrana, Denpasar Selatan), Mataram, Pare-Pare, Kupang, Pontianak;

g. Kawasan Unit Kerja Tunggal Kebun Raya Purwodadi; dan h. Kawasan Multi Unit Kerja Ambon meliputi Biak.

4. Struktur Organisasi PPID di lingkungan BRIN sebagaimana dimaksud dalam angka 1 sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini.

5. Dalam hal lingkup kegiatan, PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal sebagaimana dimaksud dalam angka 3, untuk semua Organisasi Riset (OR) dan Pusat Riset (PR) yang berada dikawasannya.

(7)

BAB III

KEWENANGAN DAN TUGAS A. TUGAS DAN KEWENANGAN PPID

1. PPID BRIN mempunyai tugas sebagai berikut:

a. menyediakan sarana dan prasarana pelayanan publik;

b. menyediakan dan mengumumkan informasi berkala, informasi serta merta, informasi yang tersedia setiap saat dan informasi yang dikecualikan;

c. mengajukan daftar informasi yang dikecualikan kepada Kepala BRIN setelah dilakukan pengujian konsekuensi untuk kemudian ditetapkan oleh Kepala BRIN;

d. menghitamkan atau mengaburkan informasi publik yang dikecualikan beserta alasannya;

e. menyediakan dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk pengelolaan Informasi Publik secara baik dan efisien dengan berkoordinasi dengan unit kerja terkait;

f. mengajukan standar biaya perolehan salinan Informasi publik kepada kepala BRIN untuk kemudian ditetapkan oleh kepala BRIN;

g. memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh Pemohon Informasi Publik yang mengajukan keberatan;

h. membuat dan mengumumkan laporan tentang layanan Informasi Publik serta menyampaikan salinan laporan kepada komisi informasi; dan

i. melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan layanan Informasi Publik.

2. PPID BRIN mempunyai kewenangan sebagai berikut:

a. menetapkan kebijakan layanan Informasi Publik BRIN;

b. mengoordinasikan setiap PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal dan/atau Petugas Pelayanan Informasi untuk mengelola Meja Informasi dan dokumentasi dalam melaksanakan pelayanan Informasi Publik;

c. menetapkan dan memutuskan suatu Informasi Publik yang dapat diakses publik atau tidak berdasarkan pengujian tentang konsekuensi atas Informasi Publik yang akan dikecualikan, dengan persetujuan atasan PPID;

d. menolak permintaan Informasi Publik dengan menyampaikan pertimbangan secara tertulis apabila Informasi Publik yang dimohon termasuk Informasi yang dikecualikan atau rahasia, dengan persetujuan atasan PPID;

e. menugaskan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal dan/atau Petugas Pelayanan Informasi untuk membuat, pelaporan, mengelola, memelihara, dan/atau memutakhirkan daftar Informasi Publik secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam sebulan kepada PPID BRIN; dan

f. menugaskan PPID pelaksana kawasan/multi/unit kerja dan/atau Petugas Pelayanan Informasi untuk memutakhirkan daftar Informasi Publik secara berkala paling sedikit 6 (enam) bulan sekali yang harus disampaikan kepada PPID BRIN.

3. PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal mempunyai tugas sebagai berikut:

a. membantu PPID BRIN dalam menyediakan informasi berkala, informasi serta merta, informasi yang tersedia setiap saat dan informasi yang dikecualikan di lingkungan kawasannya untuk kemudian disampaikan kepada PPID BRIN;

(8)

b. membuat dan mengumpulkan laporan tentang layanan Informasi Publik serta menyampaikan salinan laporan kepada PPID BRIN;

c. melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap pelaksanaan layanan Informasi Publik;

d. menjamin ketersediaan dan akselerasi layanan Informasi Publik agar mudah diakses oleh publik; dan

e. membuat laporan PPID pelaksana kawasan/multi/unit kerja yang di sampaikan kepada PPID BRIN.

4. PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal mempunyai kewenangan sebagai berikut:

a. memberikan pertimbangan atas Informasi Publik kepada PPID BRIN dalam pengujian tentang konsekuensi sebelum suatu Informasi Publik tertentu yang dikecualikan untuk diakses oleh setiap orang;

b. membentuk dan menetapkan Petugas Pelayanan Informasi di bawah kewenangan dan koordinasinya; dan

c. menugaskan Petugas Pelayanan Informasi di lingkungannya untuk membuat, memelihara, dan/atau memutakhirkan Daftar Informasi Publik di lingkungannya secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam sebulan sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini.

5. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dan angka 3, PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal wajib menyediakan meja informasi publik sebagai tempat bagi Petugas Layanan Informasi untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada pemohon informasi.

6. Meja Informasi Publik sebagaimana dimaksud dalam angka 5 dikelola oleh Biro Komunikasi Publik, Umum, dan Kesekretariatan.

7. Meja Informasi Publik dalam melaksanakan tugasnya harus sesuai dengan ketentuan Keputusan Kepala Badan ini.

B. LAYANAN INFORMASI PUBLIK DAN DOKUMENTASI

PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal wajib menyediakan Informasi Publik melalui:

a. Pengumuman Informasi Publik; dan

b. Penyediaan Informasi Publik berdasarkan permohonan.

C. STANDAR LAYANAN INFORMASI PUBLIK MELALUI PENGUMUMAN

1. PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal wajib memberikan layanan Informasi Publik melalui pengumuman.

2. PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal wajib mengemukakan secara berkala Informasi Publik pada situs resmi dan/atau papan pengumuman dengan cara yang mudah diakses oleh masyarakat.

3. Pengumuman informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dengan mempergunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar mudah dipahami serta dapat mempertimbangkan penggunaan bahasa yang digunakan penduduk setempat.

4. Pengumuman informasi sebagaimana dimaksud pada angka 1 disampaikan dalam bentuk yang memudahkan bagi masyarakat dengan kemampuan berbeda untuk memperoleh informasi.

(9)

D. LAYANAN INFORMASI PUBLIK MELALUI PERMOHONAN

Pelayanan Informasi Publik di lingkungan BRIN, dilakukan dengan mekanisme pelayanan Informasi Publik sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini.

E. FORMULIR PERMOHONAN INFORMASI

1. Permohonan Informasi Publik dapat dilakukan secara tertulis dan tidak tertulis.

2. Dalam hal melakukan permohonan informasi, pemohon harus mengisi formulir permohonan.

3. Dalam hal Permohonan diajukan secara tidak tertulis, Petugas Informasi memastikan permohonan Informasi Publik tercatat dalam formulir permohonan.

4. Formulir permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 sekurang-kurangnya memuat:

a. nomor pendaftaran yang diisi berdasarkan nomor serta permohonan Informasi Publik diregistrasi;

b. nama;

c. alamat;

d. nomer telepon/email;

e. rincian informasi yang di butuhkan;

f. tujuan penggunaan informasi;

g. cara memperoleh informasi; dan h. cara mengirimkan informasi.

5. Formulir permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 sebagaimana tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini.

F. BUKU REGISTER PERMOHONAN INFORMASI

1. Petugas Layanan Informasi wajib mencatat permohonan Informasi Publik dalam buku register permohonan informasi.

2. Petugas Layanan Informasi wajib memastikan formulir permohonan yang telah diberikan nomor pendaftaran sebagai tanda bukti permohonan Informasi Publik diserahkan kepada pemohon Informasi Publik.

3. Dalam hal permohonan Informasi Publik dilakukan melalui surat elektronik atau pemohon datang langsung, Petugas Layanan Informasi wajib memastikan diberikan-nya nomor pendaftaran pada saat permohonan diterima.

4. Dalam hal permohonan Informasi Publik dilakukan melalui surat atau faksimile atau cara lain yang tidak memungkinkan bagi badan publik untuk memberikan nomor pendaftaran secara langsung. Petugas Layanan Informasi wajib memastikan nomor pendaftaran dikirimkan kepada Pemohon Informasi Publik.

5. Nomer pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam angka 4 dapat diberikan bersama dengan pengiriman Informasi Publik.

6. Petugas Layanan Informasi wajib menyimpan salinan formulir permohonan yang telah diberikan nomor pendaftaran sebagai tanda bukti permohonan Informasi Publik.

7. Buku register permohonan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1 paling sedikit memuat:

a. nomor pendaftaran permohonan;

b. tanggal permohonan;

(10)

c. nama Pemohon Informasi Publik;

d. alamat;

e. nomor kontak;

f. tujuan Pengguna informasi;

g. status Informasi untuk mencatat apakah informasi sudah berada di bawah penguasaan badan publik atau telah didokumentasikan;

h. format informasi yang dikuasai;

i. jenis Pemohon untuk mencatat apakah permohonan Informasi ingin melihat atau mendapatkan salinan informasi;

j. keputusan untuk menerima, menolak atau menyerahkan ke Badan Publik lain bila informasi yang diminta berada di bawah publik lain;

k. alasan penolakan bila Pemohon Informasi Publik ditolak;

l. hari dan tanggal pemberitahuan tertulis serta pemberian informasi;

dan

m. biaya serta cara pembayaran untuk mendapatkan Informasi Publik yang diminta.

8. Format buku register permohonan sebagaimana dimaksud dalam angka 1 sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini.

G. PEMBERITAHUAN TERTULIS

1. PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal wajib memberitahukan tertulis yang merupakan jawaban atas setiap permohonan Informasi Publik.

2. Pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam angka 1 memuat:

a. Informasi Publik yang diminta berada di bawah penguasaannya atau tidak;

b. keterangan Badan Publik yang menguasai Informasi yang diminta dalam hal Informasi tidak berada di bawah penguasaannya;

c. menerima atau menolak Permintaan Informasi Publik yang disertai dengan alasan;

d. bentuk Informasi Publik yang tersedia;

e. biaya dan cara pembayaran untuk mendapatkan salinan Informasi Publik yang diminta;

f. waktu yang dibutuhkan untuk menyediakan Informasi Publik yang diminta;

g. penjelasan atas penghitaman/pengaburan informasi yang diminta bila ada;

h. permintaan Informasi Publik diberikan sebagian atau seluruhnya;

dan

i. penjelasan apabila informasi tidak dapat diberikan karena belum dikuasai atau belum didokumentasikan.

3. Dalam hal informasi publik yang di mohon diberikan wajib sebagian atau seluruhnya pada saat permohonan dilakukan, PPID BRIN dan/atau PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam angka 1 bersama dengan Informasi Publiknya.

4. Dalam hal Informasi Publik yang di mohon diputuskan untuk diberikan baik sebagian atau seluruhnya Pemohon tidak disampaikan pada saat permohonan dilakukan, PPID BRIN dan/atau PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Pemohon Informasi sesuai dengan jangka waktu.

5. Dalam hal permohonan Informasi Publik ditolak, PPID BRIN dan/atau PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal wajib

(11)

wajib memberikan alasan tertulis atau menghitamkan untuk mengaburkan materi Informasi yang dikecualikan dalam suatu salinan dokumen informasi publik yang akan diberikan kepada publik; dan

d. pemberian Informasi tentang tata cara mengajukan keberatan beserta formulirnya bila dikehendaki.

15. PPID BRIN dan/atau PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal wajib memastikan Permohonan Informasi Publik sebagaimana dimaksud dalam angka 13 dan angka 14 dibantu dalam mengisi permohonan Informasi Publik diajukan.

16. PPID BRIN dan/atau PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal wajib memastikan permohonan Pemohon Informasi Publik tercatat dalam dalam buku register permohonan.

I. PENGAJUAN KEBERATAN

1. Pengajuan keberatan ditujukan kepada atasan PPID.

2. Atasan PPID dapat menggunakan sarana komunikasi yang efektif dalam menerima sesuai dengan kemampuan sumber daya yang daya yang dimilikinya.

J. REGISTER KEBERATAN

1. Mengajukan keberatan dilakukan dengan cara mengisi formulir keberatan yang disediakan.

2. Dalam hal pengajuan keberatan disampaikan secara tidak tertulis PPID BRIN dan/atau PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal melalui Petugas Layanan Informasi wajib membantu permohonan Informasi Publik yang mengajukan keberatan atau pihak yang menerima kuasa untuk mengisikan formulir keberatan dan kemudian memberikan nomor register pengajuan keberatan.

3. Petugas Layanan Informasi wajib memberikan salinan Informasi keberatan kepada Pemohon yang mengajukan keberatan atau kuasanya sebagai tanda terima pengajuan keberatan.

4. Format formulir keberatan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini.

5. Petugas Layanan Informasi wajib mencatat pengajuan keberatan dalam buku register keberatan.

6. Format buku registrasi keberatan sebagaimana di maksud dalam angka 1 sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini.

K. TANGGAPAN DAN KEBERATAN

1. Atasan PPID memberikan tanggapan dalam bentuk keputusan tertulis yang disampaikan kepada Pemohon Informasi Publik yang mengajukan keberatan atau pihak yang menerima kuasa selamat lambatnya 30 (tiga puluh) yang dicatatnya pengajuan keberatan tersebut dalam buku register keberatan.

2. Keputusan tertulis sebagaimana dimaksud dalam angka 1 paling sedikit memuat:

a. pembuatan surat tanggapan atas keberatan;

b. nomor surat tanggapan atas keberatan;

c. tanggapan atau jawaban tertulis PPID;

d. perintah untuk memberikan sebagian atau seluruh informasi publik yang diminta dalam hal;

e. keberatan diterima; dan

(12)

menyampaikan pemberitahuan tertulis bersamaan dengan surat keputusan PPID tentang penolakan permohonan informasi.

6. Surat keputusan PPID tentang penolakan permohonan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 5 paling sedikit memuat:

a. nomor pendaftaran;

b. nama;

c. alamat;

d. nomor telepon/email;

e. informasi Dibutuhkan;

f. keputusan pengecualian dan penolakan informasi;

g. alasan pengecualian; dan

h. konsekuensi yang diperkirakan akan timbul apabila informasi dibuka dan diberikan kepada pemohon informasi.

7. Pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam angka 1 disampaikan paling lambat 10 (sepuluh) hari sejak permohonan diterima.

8. Dalam hal permohonan Informasi tidak disampaikan secara langsung atau surat elektronik maka pendaftaran disampaikan bersama dengan pemberitahuan tertulis.

9. Dalam hal PPID BRIN dan/atau PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal belum menguasai atau mendokumentasikan Informasi Publik yang dimohon dan/atau belum dapat memutuskan apabila informasi yang termasuk Informasi Publik yang dikecualikan, PPID BRIN dan/atau PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal memberitahukan perpanjangan waktu pemberitahuan tertulis beserta alasannya.

10. Perpanjangan waktu pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam angka 9 dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak jangka waktu pemberitahuan tertulis.

11. Format pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam angka 1 sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini.

12. Format surat keputusan PPID tentang penolakan permohonan informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 6 sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan ini.

13. Dalam hal permohonan Informasi Publik bermaksud untuk melihat dan mengetahui Informasi Publik. PPID BRIN dan/atau PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal wajib:

a. memberikan akses bagi Pemohon untuk melihat Informasi Publik yang dibutuhkan di tempat yang memadai untuk membaca dan atau memeriksa informasi publik yang dimohon;

b. memberikankan alasan tertulis Informasi yang dimohon merupakan Informasi yang dikecualikan apabila permohonan Informasi Publik ditolak; dan

c. memberikan Informasi tentang tata cara pengajuan keberatan beserta formulirnya bila dikehendaki.

14. Dalam hal permohonan Informasi Publik salinan informasi, PPID BRIN dan/atau PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal wajib mengoordinasikan dan memastikan:

a. Pemohon Informasi Publik memiliki akses untuk melihat Informasi Publik yang dibutuhkan di tempat yang memadai untuk membaca dan/atau memeriksa informasi publik yang dimohon;

b. permohonan Informasi Publik mendapatkan salinan informasi yang dibutuhkan;

c. pemberian alasan tertulis apabila Pemohon Informasi ditolak, PPID BRIN dan/atau PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal

(13)

f. jangka waktu pelaksanaan perintah sebagaimana dimaksud pada huruf d.

3. PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal wajib melaksanakan keputusan tertulis sebagaimana dimaksud dalam angka 1 pada saat ditetapkannya keputusan tertulis tersebut.

4. Permohonan Informasi Publik yang mengajukan keberatan atau pihak yang menerima kuasa yang tidak puas dengan keputusan atasan PPID berhak mengajukan permohonan penyelesaian sengketa Informasi Publik kepada komisi informasi paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya keputusan atasan PPID.

L. EVALUASI DAN PELAPORAN

1. PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan keterbukaan Informasi Publik terhadap PPID pelaksana kawasan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun.

2. Evaluasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1 dilakukan melalui pengisian formulir SAQ (Self Assessment Questionnaire).

3. PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal wajib membuat dan menyediakan laporan layanan Informasi Publik paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun pelaksanaan anggaran berakhir.

4. PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal menyampaikan salinan laporan Informasi di masing-masing satuan kerja kepada PPID BRIN.

5. PPID BRIN menyampaikan laporan layanan Informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 2 dan angka 3 kepada komisi informasi.

6. Laporan sebagaimana dimaksud dalam angka 3 paling sedikit memuat:

a. gambaran umum kebijakan pelayanan Informasi Publik;

b. gambaran umum pelaksanaan pelayanan Informasi Publik antara lain:

1. sasaran dan prasarana pelayanan Informasi Publik yang dimiliki serta kondisinya;

2. sumber daya manusia yang menangani pelayanan Informasi Publik beserta kualifikasinya; dan

3. Anggaran pelayanan informasi serta laporan penggunaannya.

c. rincian pelayanan Informasi Publik yang meliputi:

1. jumlah Pemohon Informasi Publik;

2. waktu yang diperlukan memenuhi setiap pelaporan Informasi Publik dengan klasifikasi tertentu;

3. jumlah permohonan Informasi Publik yang dikabulkan baik sebagian atau seluruhnya; dan

4. jumlah permohonan informasi publik yang ditolak beserta alasannya.

d. rincian penyelesaian sengketa Informasi Publik, meliputi:

1. jumlah keberatan yang diterima;

2. tanggapan atas keberatan yang diberikan dan pelaksanaannya;

3. jumlah permohonan penyelesaian sengketa ke komisi Informasi yang berwenang;

2. hasil mediasi dan atau keputusan ajudikasi Informasi yang berwenang dan pelaksanaannya;

3. jumlah gugatan yang diajukan ke pengadilan; dan 4. hasil putusan pengadilan dan pelaksanaannya.

(14)

J. LAIN-LAIN

1. Ketentuan lebih lanjut mengenai daftar Informasi Publik, Informasi yang dikecualikan dan standar biaya pelayanan Informasi Publik di lingkungan BRIN berdasarkan usulan dari PPID BRIN ditetapkan dengan keputusan Kepala BRIN.

2. Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme dan prosedur operasional standar pelayanan informasi ditetapkan oleh PPID BRIN.

(15)

BAB IV PENUTUP

1. Biro Komunikasi, Publik dan Kesekretariatan melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan Pedoman Layanan Informasi Publik di lingkungan BRIN secara berkala.

2. Hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1 disampaikan kepada Kepala BRIN melalui Sekretaris Utama BRIN.

KEPALA

BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL, ttd. ttd.

LAKSANA TRI HANDOKO

(16)

STRUKTUR ORGANISASI PETUGAS PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DOKUMENTASI (PPID) DI LINGKUNGAN BRIN

LAMPIRAN I

Tim Pertimbangan PPID 1. Inspektorat Utama;

2. Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan;

3. Deputi Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi;

4. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;

5. Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi;

6. Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi;

7. Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi; dan 8. Deputi Riset dan Inovasi Daerah.

PPID BRIN

Petugas Meja Informasi

Petugas Dokumentasi Petugas Bidang Layanan

Hukum

Atasan PPID (Sekretaris Utama)

PPID

(Kepala Biro Komunikasi Publik, Umum, dan Kesekretariatan)

Sekretaris

(Koordinator Pelayanan Publik dan PPID)

Petugas Layanan Teknologi Petugas Bidang

Portal PPID dan Teknologi dan Komunikasi

Petugas Bidang Komunikasi Publik Media Sosial

8 PPID PELAKSANA KAWASAN

Petugas Informasi Petugas Dokumentasi Sekretaris

(17)

MEKANISME PELAYANAN INFOMASI PUBLIK LAMPIRAN II

TATA CARA PEMOHONAN INFORMASI TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN

PEMOHON INFORMASI

PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit

Kerja Tunggal KAWASAN

PETUGAS MEJA INFORMASI

MENGISI&MENCATAT PERMOHONAN

INFOMASI 1

2

7 3

4 8

MEMBERI TANDA BUKTI (NOMOR PENDAFTARAN)

MELAKUKAN PENGUJIAN KOSEKUENSI

USULAN PEMBERITAHUAN

TERTULIS

MENCATAT&MENGISI PENGAJUAN KEBERATAN

MEMBERI TANGGAPAN ATAS

KEBERATAN

TIDAK PUAS KOMISI INFORMASI

6 5

9

10

11

PUAS

MEMBERI SALINAN FORMULIR KEBERATAN

SELESAI

(18)

1. Pemohon Informasi mengajukan permohonan Informasi kepada PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal, baik secara tertulis maupun tidak tertulis, PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal meneruskan permohonan informasi kepada petugas yang mengelola Meja Informasi.

2. PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal meneruskan permohonan informasi kepada petugas Meja Informasi yang menguasai informasi publik tersebut.

3. Pemohon informasi mengisi formulir permohonan informasi dan petugas Meja Informasi mencatat permohonan informasi Publik dalam buku register permohonan.

4. Petugas di Meja Informasi memberikan tanda bukti dan nomor pendaftaran kepada pemohon informasi.

5. Petugas di Meja Informasi melakukan pengujian tentang konsekuensi dengan seksama dan penuh ketelitian.

6. Petugas di Meja Informasi memberikan usulan pemberitahuan tertulis kepada PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal atas jawaban permohonan informasi tersebut:

a. Informasi yang diminta tersedia dan bisa diberikan sebagian/seluruhnya;

b. menolak informasi yang diminta; dan

c. Informasi yang diminta belum dikuasai/didokumentasikan.

7. PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal memutuskan dan memberikan informasi tertulis dapat diakses publik atau tidak selamabat-lambatnya 10 hari kerja sejak pemohon mengisi formulir permohonan informasi, jawaban permohonan informasi berupa:

a. Informasi yang diminta tersedia dan bisa diberikan sebaian/seluruhnya;

b. menolak informasi yang diminta maka PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal membuat Surat Keputusan PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal tentang Penolakan Permohonan Informasi;

dan

c. Informasi yang diminta belum dikuasai/didokumentasikan, PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal meminta perpnajangan waktu selama 7 hari kerja sejak jawaban atas pemberitahuan tertulis kepada pemohon informasi.

(19)

8. Pemohon informasi dapat mengajukan keberatan kepada PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal, pemohon informasi mengisi formulir keberatan informasi dan PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal mencatat dalam buku register keberatan permohonan.

9. PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal memberikan salinan formulir keberatan sebagai tanda bukti.

10. PPID BRIN dan PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal memberi tanggapan secara tertulis kepada pemohon infomrasi selambat-lambatnya 30 hari kerja sejak dicatatnya pengajuan keberatan tersebut dalam buku register keberatan.

11. Apabila pemohon informasi tidak puas atas tanggapan keberatan maka pemohon informasi bisa mengajukan kepada komisi informasi dan apabila puas maka selesai.

LAKSANA TRI HANDOKO

(20)

DAFTAR INFORMASI PUBLIK*

No.

Ringkasan isi informasi

Pejabat/Unit/Satker yang menguasai

informasi

Penanggungjawab pembuatan atau

penerbitan informasi

Waktu dan tempat pembuatan

informasi

Bentuk informasi yang tersedia

Jangka Waktu Penyimpanan atau

Retensi Arsip

KETERANGAN: *Format ini adalah format Daftar Informasi secara manual. Badan Publik dapat mengembangkan dalam format lain, misalnya secara komputerisasi yang harus tetap dapat diakses oleh publik serta mencakup

LAMPIRAN III

(21)

REGISTER PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK*

No Tgl Nama Alama t

Nomor Kontak

Pekerja an

Informa si Yang Diminta

Tujuan Penggu-

naan Informas

i

Status Informasi

Bentuk Informasi

Yang Dikuasai

Jenis Permohonan

Keputus an

Alasan Penolaka

n

Hari dan Tanggal

Biaya &

Cara Pembayaran Dibawah

Pengua- saan

Belum Didoku

-men- tasika

n

Soft- copy

Hard - copy

Meliha t/

Menge - tahui

Memi n-ta Salina

n

Pembe ri tahua

n Tertul

is

Pemberia n Informas

i

Biaya Cara Ya Td

k

KETERANGAN:

Nomor : diisi tentang nomor pendaftaran permohonan Informasi Publik.

Tanggal : diisi tentang tanggal permohonan diterima.

Nama : diisi tentang nama pemohon.

Alamat : diisi tentang alamat lengkap dan jelas Pemohon Informasi untuk memudahkan pengiriman informasi publik yang diminta.

Nomor Kontak : diisi tentang nomor kontak (nomor telepon/faksimili/telepon seluler/email Pemohon Informasi Publik.

Pekerjaan : diisi tentang pekerjaan Pemohon Informasi Publik.

Informasi Yang Diminta : diisi tentang detail informasi yang diminta.

Tujuan Penggunaan Informasi : diisi tentang tujuan/alasan permohonan dan penggunaan informasi.

Status Informasi : diisi dengan memberikan tanda (√). Bila tidak di bawah penguasaan, tuliskan Badan Publik lain yang menguasai bila diketahui, sesuai dengan isian di formulir pemberitahuan tertulis.

Bentuk Informasi Yang Dikuasai : diisi dengan memberikan tanda (√).

Jenis Permohonan : diisi dengan memberikan tanda (√).

Keputusan :diisi sesuai dengan isi keputusan dalam pemberitahuan tertulis.

LAMPIRAN IV

(22)

Alasan Penolakan : diisi tentang alasan penolakan oleh atasan PPID.

Hari dan Tanggal : Diisi tentang:

• Hari dan tanggal penyampaian pemberitahuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 Undang-Undang No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan ini. Waktu pemberitahuan tertulis juga menandakan waktu penolakan informasi apabila permohonan ditolak.

Dengan kata lain, dalam hal permohonan informasi publik ditolak, maka pemberitahuan tertulis ini sama dengan penolakan.

• Hari dan tanggal pemberian informasi kepada Pemohon Informasi Publik.

Biaya & Cara Pembayaran : diisi tentang biaya yang dibutuhkan serta perinciannya dan cara pembayaran yang dilakukan.

*Format ini adalah format Register Permohonan Informasi Publik secara manual. Badan Publik dapat mengembangkan dalam format lain, misalnya secara komputerisasi dengan memenuhi unsur-unsur yang termuat dalam format ini.

(23)

BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL (BRIN)

Gedung B.J. Habibie Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta Pusat 10340

Nama : ……….

Alamat : ……….

………..

Pekerjaan : ……….

Nomor Telepon/E-mail : ………..

Rincian Informasi yang : ………..

dibutuhkan ……….

………..….

………..

………..

…………..(

FORMAT FORMULIR PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK

PERMOHONAN INFORMASI PUBLIK **

No Pendaftaran:

Lampiran IV Peraturan Kepala BRIN Nomor :

Tanggal : LAMPIRAN V

(24)

FORMAT PEMBERITAHUAN TERTULIS

PEMBERITAHUAN TERTULIS

Berdasarkan permintaan Informasi pada tanggal …. bulan …. tahun ….

dengan nomor pendaftaran*.…, Kami menyampaikan kepada Saudara/i:

Nama : ………

Alamat : ………

No. Telp/Email : ………

Pemberitahuan sebagai berikut:

A. Informasi Dapat Diberikan No. Hal-hal terkait

Informasi Publik Keterangan

1.

Penguasaan Informasi Publik**

Kami

Badan Publik lain, yaitu … 2. Bentuk fisik yang

tersedia**

Softcopy (rermasuk rekaman).

Hardcopy/salinan tertulis.

3.

Biaya yang

dibutuhkan*** Penyalinan Rp. … x ...(jmlh lembaran)

= Rp...

Pengiriman Rp...

Lain-lain Rp...

Jumlah Rp. …...

4. Waktu penyediaan ..… hari

5.

Penjelasan penghitaman/pengaburan Informasi yang dimohon****

(tambahkan Kerjas bila perlu)

………

……….………

……….

B. Informasi tidak dapat diberikan karena:**

Informasi yang diminta belum dikuasai

Informasi yang diminta belum didokumentasikan

Penyediaan informasi yang belum didokumentasikan dilakukan dalam jangka waktu ... *****

...(tempat),(tanggal/bulan/tahun)

Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi

(PPID) BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL Gedung B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin No. 8,

Jakarta Pusat 10340 LAMPIRAN VI

(25)

FORMAT KEPUTUSAN PPID TENTANG PENOLAKAN PERMOHONAN INFORMASI

KEPUTUSAN PPID ………. (unit)

TENTANG PENOLAKAN PERMOHONAN INFORMASI No. Pendafataran: …………/……/…../(tempat/tgl/bln/thn) Berdasarkan permohonan Informasi pada tanggal …. bulan … tahun …(1) dengan nomor pendafataran(2)…..Kami menyampaikan kepada Saudara/i:

NAMA : ………(3)

ALAMAT : ………(4)

NOMOR TLP : ………(5)

RINCIAN INFORMASi

YANG DIMOHON : ………(6)

: ……….

PPID ….. (BRIN/UNIT) bahwa informasu yang dimohonkan adalah informasi

Pengecualian Informasi … Pasal 17 Huruf … UU KIP (7) Didasarkan pada … Pasal … Undang-undang … (8) Alasan

Bahwa berdasarkan Pasal-pasal di atas, membuka informasi tersebut dapat menibmulkan konsekuensi sebagai berikut:

………..

Dengan demikian menyatkan bahwa:

……….

(Tempat), ………..(tanggal, bulan, dan tahun)

Jika Pemohon Informasi keberatan atas penolakan ini maka Pemohon Informasi dapat mengajukan keberatan kepada atasan PPID selambat- lambatnya 30 (tiga puluh) hari sejak menerima Surat Keputusan ini.

INFORMASI YANG DIKECUALIKAN

PERMOHONAN INFORMASI DITOLAK

PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID-BRIN/UNIT)

(9)

(NAMA PETUGAS) NIP

LAMPIRAN VII

BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL Gedung B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin No. 8,

Jakarta Pusat 10340

(26)

PETUNJUK PENGISIAN KEPUTUSAN TENTANG PENOLAKAN PERMOHONAN INFORMASI

No Angka Uraian

1 1,2 Diisi sesuai dengan tanggal pendaftaran & nomor pendaftaran pada formulir permohonan

2 3, 4, 5 Isi sesuai dengan data diri

3 6 Diisi rincian permohonan yang diminta 4 7 Diisi oleh PPID BRIN/PPID Pelaksana

Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal sesuai dengan pengecualian pada Pasal 17 huruf a-I UU KIP

5 8

Diisi sesuai dengan Pasal 17 huruf j UU KIP, diisi oleh PPID sesuai dengan pasal pengecualian dalam undang-undang lain yang mengecualikan informasi yang dimohon tersebut (sebutkan pasal dan

undangannya)

6 9 Isi nama lengkap, dan ttd PPID BRIN/PPID Pelaksana Kawasan/Multi/Unit Kerja Tunggal

KEPALA,

………..

(27)

FORMAT FORMULIR KEBERATAN

BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL (BRIN)

Gedung B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta Pusat 10340

FORMULIR KEBERATAN (rangkap 2)

A. INFORMASi PENGAJUAN KEBERATAN

Nomor Registrasi Keberatan : ………..(diisi petugas informasi)

Nomor Permohonan Infomrasi : ………..

Tujuan Penggunaan Informasi : ………..

Identitas Pemohon**

Nama :

Alamat :

Nomor Telepon : Pekerjaan :

Identitas Kuasa Pemohon**

Nama :

Alamat :

Nomor Telepon : B. ALASAN KEBERATAN***

a. Permohonan Informasi di tolak b. Informasi berkala tidak disediakan c. Pemintaan informasi todak ditanggapi d. Peminataan informasi ditanggapi tidak

sebagaimana yang diminta

e. Permintaan informasi tidak dioenuhi f. Biaya yang dikenakan tidak wajar g. Informasi disampaiakn melebihi jangka

waktu yang ditemukan

C. KASUS POSISI (tambahkan Kerjas bila perlu)

………

………

D. HARI/TANGGAL TANGGAPAN ATAS KEBERATAN AKAN DIBERIKAN : [tanggal], [bulan], [tahun], [diisi oleh petugas informasi]****

Demikian keberatanini saya sampaiakn atas perhatian dan tanggapannya, saya ucapkan terima kasih.

……….(tempat),….[tanggal], [bulan], [tahun]*****

* Nomor registrasi pengajuan

** Identitas kuasa pemohon diisi jika ada kuasa pemohonnya dan melampirkan Surat Kuasa

*** Sesuai dengan Pasal 35 UU KIP, dipilih oleh pengaju keberatan sesuai dengan alasan keberatan yang diajukan

Petugas Informasi (Penerimaan Keberatan)

Nama & tandatangan

Pengaju Keberatan

Nama & tandatangan KETERANGAN

LAMPIRAN VIII

(28)

**** Diisi sesuai dengan ketentuan jangka waktu dalam UU KIP

***** Tanggal diisi dengan tanggal diterimanya pengajuan keberatan yaitu sejak keberatan dinyatakan lengkap sesuai dengan buku register pengajuan keberatan

KEPALA,

………..

(29)

BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL (BRIN)

Gedung B.J. Habibie, Jl. M.H. Thamrin No. 8, Jakarta Pusat 10340

BUKU REGISTRASI KEBERATAN NO

REGISTRE R KEBERATA

N

NO PENDAFTAR

AN PERMOHONA

N

NAMA

&

LAMAT SERTA KONTA

K

INFORMAS U PUBLIK

YANG DIMINTA

TUJUAN PENGGUNAA

N INFORMASI

ALASAN KEBERATA

N

WAKTU PEMBERIA

N TANGGAPA

N ATAS KEBERATA

N

NAMA &

JABATA N PPID

NAMA &

TTD PETUGA

S

KEPUTUSA N

TANGGAPA N PEMOHON INFORMAS

I 2

Keterangan NO REGISTRER

KEBERATAN : Diisi dengan nomor urut registrasi keberatan NO PENDAFTARAN

PERMOHONAN : Diisi dengan nomor pendaftaran permohonan informasi NAMA & ALAMAT SERTA

KONTAK : Diisi dengan Nama serta kontak Pemohon Informasi Publik yang mengajukan keberatan dan/atau kuasanya INFORMASU PUBLIK

YANG DIMINTA : Diisi dengan informasi yang diminta TUJUAN PENGGUNAAN

INFORMASI : Diisi dengan tujuan dari penggunaan informasi publik yang diminta

ALASAN KEBERATAN : Diisi dengan alasan yang digunakanuntuk mengajukan keberatan sebagaimana Pasal 35 ayat (1) UU KIP WAKTU PEMBERIAN : Diisi dengan kapan bagas waktu keberatan harus dijawab oleh pejabat yang berwenang

LAMPIRAN IX

(30)

TANGGAPAN ATAS KEBERATAN

NAMA & JABATAN PPID : Diisi dengan siapa pejabat yang akan memberikan tanggapan sesuai dengan kewenangan NAMA & TTD PETUGAS : Diisi dengan nama petugas yang menerima keberatan serta tanda tangannya

KEPUTUSAN : Diisi dengan keputusan yang diambil oleh Atasan PPID TANGGAPAN PEMOHON

INFORMASI 2 : Diisi dengan tanggapan Pemohon Infomasi Publik atas Keputusan Atasan PPID

KEPALA,

………..

Referensi

Dokumen terkait

Unit Pengolah adalah satuan kerja di lingkungan Badan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengolah semua arsip yang berkaitan dengan kegiatan penciptaan arsip

KEDUA : Tim Penanganan Pengaduan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU menjadi Pengelola Sistem Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik Nasional Layanan Aspirasi

bahwa dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pelayanan publik yang profesional, transparan, dan akuntabel di lingkungan Badan Riset dan

Pengujian identifikasi dengan menggunakan kondisi order, diperoleh dengan syarat identifikasi dari suatu persamaan simultan adalah jumlah variabel eksogen yang tidak

Fasilitasi PKR yang terdiri dari SDM periset sesuai dengan bidang fokus riset spesifik, pendanaan fasilitasi Pusat Kolaborasi Riset yang dapat dipergunakan untuk

(3) Pengujian konsekuensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan terhadap Informasi Publik yang diusulkan oleh PPID Utama, PPID Tingkat I, PPID UPT, PPID Badan

(1) Bidang Politik dan Perlindungan Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c angka 3 mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan yang

Struktur PPID untuk Pusat adalah PPID Utama dan membawahi PPID pelaksana yang ada di 11 unit Eselon 1 (Badan Litbang, dll). Menteri bukan atasan PPID langsung, tapi yang mengelola