• Tidak ada hasil yang ditemukan

PANDUAN UMUM UKMPPG 2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PANDUAN UMUM UKMPPG 2021"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN UMUM UKMPPG 2021

UJI KOMPETENSI

MAHASISWA PENDIDIKAN PROFESI GURU (UKMPPG)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

2021

(2)

KATA PENGANTAR

Guru merupakan salah satu pilar penting dalam pendidikan. Oleh karena itu, melalui Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pemerintah Indonesia bertekad menyediakan guru dengan kompetensi yang baik. Pasal 9 dan 10 undang-undang tersebut mengamanatkan guru merupakan pendidik profesional berkualifikasi S-1/D-4 dan Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Untuk menjamin kualitas lulusan PPG, Peraturan Pemerintah (PP) No.

74 Tahun 2008 yang disempurnakan dengan PP No.19 Tahun 2017, pasal 9 ayat (2) dan (3) menyebutkan bahwa PPG diakhiri dengan uji kompetensi pendidik, yang terdiri atas uji tertulis dan uji kinerja.

Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru, pasal 21 ayat (2) menyebutkan penilaian proses dan produk mahasiswa PPG meliputi: (a) penilaian proses dan produk pengembangan perangkat pembelajaran, (b) proses dan produk PPL, (c) uji kompetensi, dan (d) penilaian kehidupan bermasyarakat di asrama/sarana lain.

Uji kompetensi yang terdapat dalam pasal 21 ayat (2c) Permenristekdikti itu kemudian disebut Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (UKMPPG) dan menurut pasal (3) dilakukan oleh Panitia Nasional. Dengan cara itu, standar kompetensi lulusan PPG dapat dijaga secara nasional. Ketiga penilaian lainnya (butir a, b, d) dilakukan di LPTK tempat mahasiswa menempuh PPG. Jadi, penilaian dilakukan selama proses pendidikan di LPTK dan penilaian hasil belajar oleh Panitia Nasional UKMPPG. Dikti bergabung dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) sejak terbitnya Perpres Nomor 72 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 24 Oktober 2019. Selain itu, sejak 2019, UKMPPG di Kementerian Agama (Kemenag) juga bersinergi dengan Dikti (Kemdikbud). Pada tahun 2021 Kementerian Ristek bergabung lagi dengan Kemdikbud sehingga menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).

(3)

Untuk mendukung pelaksanaan UKMPPG, diterbitkanlah buku Panduan Umum tahun 2021 ini yang telah berupaya mengakomodasi berbagai masukan dari para pakar, pengguna, dan regulasi yang berlaku. Ada beberapa perubahan mendasar dalam edisi ke-3 ini, di antaranya: capaian pembelajaran lulusan (CPL) PPG, masa studi, UKin dalam masa kedaruratan Covid-19, dan struktur penyelenggara.

Buku ini diikuti oleh empat panduan teknis yang terdiri atas: Panduan Teknis I Persiapan dan Pelaksanaan UKMPPG, Panduan Teknis II Instrumen Penilaian Uji Kinerja Praktik Pembelajaran UKMPPG, Panduan Teknis III Penilaian Uji Kinerja Portofolio UKMPPG, Panduan Teknis IV Penjaminan Mutu UKMPPG.

Semoga UKMPPG dapat menjadi tolok ukur yang jelas dan tegas untuk profesi guru di Indonesia.

Jakarta, 5 Juli 2021

Direktur Pendidikan Profesi dan

Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan

Dr. Praptono, M.Ed.

NIP. 196905111994031002

(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2

DAFTAR ISI ... 4

BAB I PENDAHULUAN ... 5

A. LATAR BELAKANG ... 5

B. TUJUAN DAN MANFAAT ... 7

C. DASAR HUKUM ... 7

BAB II KONSEP UKMPPG ... 11

A. PRINSIP ... 11

B. DEFINISI ISTILAH ... 12

D. PESERTA ... 15

E. PENDAFTARAN ... 16

F. PEMBIAYAAN ... 16

BAB III METODE DAN PENYELENGGARAAN ... 17

A. METODE ... 17

B. PENYELENGGARAAN ... 17

BAB IV BLUEPRINT, PENGELOLAAN SOAL, DAN BATAS KELULUSAN ... 21

A. BLUEPRINT ... 21

B. PENGELOLAAN SOAL ... 22

C. BATAS KELULUSAN ... 24

BAB V KETENTUAN UMUM ... 25

A. ATURAN UMUM ... 25

B. PELANGGARAN DAN SANKSI ... 26

C. PENUNDAAN ATAU PEMBATALAN ... 27

BAB VI PENANGANAN HASIL DAN PENJAMINAN MUTU28 A. PENGUMUMAN ... 28

B. UMPAN BALIK ... 28

C. EVALUASI SISTEM UJI ... 28

D. MEKANISME PENANGANAN MASUKAN... 29

E. PENJAMINAN MUTU ... 29

(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan adalah investasi masa depan yang sangat bernilai.

Pemerintah telah berkomitmen bahwa pendidikan bagi generasi masa depan harus dimulai dan disiapkan dengan sungguh-sungguh. Untuk itu proses penyemaian generasi masa depan harus didukung dengan penyiapan guru profesional melalui suatu sistem pendidikan guru yang bermutu dan akuntabel.

Penyiapan guru sebagai profesi dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 (PP No. 74) Tahun 2008 tentang Guru, yang diperbarui dengan PP No. 19 Tahun 2017 tentang Guru. Di samping guru harus berkualifikasi sarjana (S-1) atau sarjana terapan (D-4), guru harus memiliki sertifikat pendidik yang diperoleh melalui pendidikan profesi guru. PP No. 74 tahun 2008 Pasal 2 menyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Selanjutnya Pasal 4 ayat (1) menyebutkan sertifikat pendidik bagi guru diperoleh melalui program pendidikan profesi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat, dan ditetapkan oleh pemerintah. Pada ayat (2) dinyatakan bahwa program pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diikuti oleh peserta didik yang telah memiliki kualifikasi akademik S-1 atau D-4 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Untuk merealisasikan amanah undang-undang dalam rangka penyiapan guru profesional, pemerintah menyiapkan Pendidikan Profesi Guru (PPG). PPG di Indonesia sesuai amanah undang-undang baik Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD) maupun Undang-undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menganut model konsekutif atau berlapis. Pasal 17 (1) Undang-undang Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa pendidikan profesi merupakan Pendidikan Tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan mahasiswa dalam pekerjaan yang

(6)

memerlukan persyaratan keahlian khusus. PPG dirancang secara sistematis dan menerapkan prinsip mutu mulai dari seleksi, proses pembelajaran dan penilaian, hingga uji kompetensi sehingga diharapkan akan menghasilkan guru-guru masa depan yang profesio- nal.

PP No. 74 Tahun 2008 yang telah diperbaharui dengan PP No.

19 Tahun 2017, pasal 9 ayat (2) menyebutkan pada akhir PPG perlu dilakukan uji kompetensi yang bersifat nasional untuk memperoleh sertifikat profesi guru dari institusi pendidikan. Sebelum mengikuti uji kompetensi, mahasiswa harus sudah menyelesaikan dan lulus kegiatan pengembangan perangkat pembelajaran, PPL di sekolah/madrasah, PPL di Industri (bagi mahasiswa program voka- sional), PTK, dan kehidupan asrama.

Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (UKMPPG) di Indonesia secara nasional telah dimulai sejak tahun 2013 dengan nama Uji Tulis Nasional (UTN). Uji kompetensi (UK) tersebut diselenggarakan untuk peserta PPG dari sarjana mendidik di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (SM3T) atau yang sering disebut PPG SM3T. Selanjutnya, UTN juga dilakukan untuk peserta PPG Kolaboratif dan pendidikan profesi guru terintegrasi (PPGT) yang semuanya berbeasiswa. UKMPPG didasarkan pada empat kompetensi dan dijabarkan dalam tujuh capaian pembelajaran.

Sebagai salah satu tahap penjaminan mutu, UKMPPG harus terus disempurnakan. Apalagi semenjak terbitnya PP No. 19 Tahun 2017 yang menyebutkan calon guru maupun guru dalam jabatan harus menempuh PPG untuk mendapatkan sertifikat pendidik. Mulai tahun 2017 dimulai era PPG dalam Jabatan, PPG Bersubsidi, dan PPG Reguler. Mulai tahun 2019 sudah didistribusikan kuota mahasiswa PPG prajabatan (mandiri) ke beberapa LPTK. Mulai Maret 2020 pandemi Covid-19 telah mengubah berbagai tatanan kehidupan termasuk pembelajaran dan evaluasinya. Bahkan situasi kedaruratan kesehatan masyarakat Covid-19 ditetapkan dalam Kepres nomor 11 tahun 2020. Oleh sebab itu, dalam rangka menjamin kualitas pelaksanaan UKMPPG perlu disusun panduan pelaksanaannya, termasuk dalam masa pandemi Covid-19 ini.

(7)

B. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan

UKMPPG mempunyai tujuan sebagai berikut:

a. menjamin lulusan PPG yang kompeten dan terstandar secara nasional;

b. menyiapkan lulusan PPG agar mampu berkompetisi dan sanggup menghadapi berbagai tantangan di era global, khususnya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.

2. Manfaat

UKMPPG mempunyai manfaat sebagai berikut:

a. sebagai bahan umpan balik bagi upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan PPG,

b. menjadi bahan untuk melakukan pemetaan mutu PPG.

Peserta yang dinyatakan lulus akan mendapatkan sertifikat pendidik profesional dari LPTK penyelenggara UKMPPG tempat yang bersangkutan menempuh PPG.

C. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

(8)

8. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

10. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

11. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 24 Oktober 2019;

12. Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia;

13. Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024;

14. Keputusan Presiden Nomor 11 tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 19 (Covid-19);

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;

16. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor;

17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 87 Tahun 2013 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan;

18. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

19. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;

20. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru;

21. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 59 Tahun 2018 tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, Sertifikat Profesi, Gelar, dan Tata Cara Penulisan Gelar di Perguruan Tinggi.

(9)

22. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Nomor 45 Tahun 2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

23. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

25. Surat Keputusan Menristekdikti Nomor 234/M/KPT/ 2017 tentang Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Guru yang diperbarui menjadi Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 118/M/Kpt/2019 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 234 /M/Kpt/2017 Tentang Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru;

26. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Nomor 007/B1/SK/2017 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Penyelenggara Rintisan Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan;

27. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 7 Tahun 2020 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta;

29. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 563/P/2020 tentang Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Tahun 2020, 10 Juni 2020;

30. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/328/2020 tentang Panduan Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi;

31. Surat Penugasan Panitia Nasional UKMPPG Periode Februari

(10)

2020 dari Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi Nomor 22/E.E1/KP/2020, 30 Januari 2020;

32. Berita Acara Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) Prodi PPG, Senin, 18 Maret 2019;

33. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2021 nomor 22/P/2021 tentang Panitia Nasional UKMPPG, 4 Maret 2021;

34. Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 72/P Tahun 2021 tentang Pembentukan dan Pengubahan Kementerian serta Pengangkatan beberapa Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024, 28 April 2021.

(11)

BAB II KONSEP UKMPPG

A. Prinsip

Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Guru (UKMPPG) menggunakan instrumen penilaian yang terdiri atas soal untuk UP dan rubrik penilaian untuk UKin. Berikut ini adalah delapan prinsip yang digunakan.

1. Valid

Instrumen penilaian UKMPPG harus mampu mengukur tujuh capaian pembelajaran;

2. Reliabel

Penggunaan instrumen penilaian UKMPPG harus memberikan hasil konsisten dan stabil sehingga dapat dipercaya;

3. Transparan

Pelaksanaan UKMPPG dilaksanakan secara terbuka sehingga hasilnya difahami oleh pemangku kepentingan

4. Komparabel

Ujian dilakukan dengan cara yang setara dan konsisten untuk seluruh peserta. Hasil UKMPPG dapat membedakan tingkat kompetensi peserta;

5. Adil dan Objektif

Sistem penilaian dilakukan dengan kriteria yang jelas dan berlaku sama untuk semua peserta;

6. Akseptabel

Hasil UKMPPG dapat diterima dan diakui oleh semua pihak;

7. Fisibel

UKMPPG dapat dilaksanakan dari segi waktu, pendanaan, dan ketersediaan fasilitas pendukung;

8. Bermakna

UKMPPG harus memberikan makna berupa dampak positif bagi pembelajaran dan pendidikan secara umum.

(12)

B. Definisi Istilah

1. Kompetensi guru adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

2. UKMPPG atau Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Guru adalah penilaian kemampuan mahasiswa program pendidikan profesi guru secara nasional yang meliputi tujuh capaian pembelajaran.

3. Sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai pendidik profesional.

4. Profesi adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.

5. Lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) adalah perguruan tinggi yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program pengadaan guru pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah, serta untuk menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu kependidikan dan nonkependidikan.

6. Uji Pengetahuan (UP) adalah uji kompetensi yang diselenggarakan secara serentak dalam jaringan atau daring (online) untuk mengukur pemahaman konsep/materi pencapaian tujuh capaian pembelajaran lulusan (CPL).

7. Uji Kinerja (UKin) merupakan uji kompetensi untuk mengukur pencapaian tujuh CPL selama mahasiswa mengikuti program PPG yang dilakukan dalam dua bentuk: praktik pembelajaran dan portofolio. Uji kinerja praktik pembelajaran dimaksudkan untuk menilai kinerja mahasiswa dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Uji kinerja portofolio digunakan untuk menilai produk kinerja mahasiswa selama masa studi di PPG (PPG Prajabatan) atau dua tahun sebelumnya ditambah dengan masa studi di PPG (PPG dalam Jabatan) dalam bentuk portofolio.

8. Peserta uji adalah mahasiswa yang sudah menyelesaikan seluruh program PPG dan/atau lulus pada kegiatan pengembangan

(13)

perangkat pembelajaran, PPL di sekolah/madrasah, PTK, kehidupan asrama1, serta kegiatan lain yang diwajibkan oleh LPTK penyelenggara PPG. Selain itu, peserta juga dapat berasal dari mahasiswa PPG angkatan tahun sebelumnya yang belum lulus UKMPPG (UP dan/atau UKin), tapi masih dalam masa-studi program profesi, yakni tiga tahun.

9. Sistem Penjaminan Mutu UKMPPG adalah kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu UKMPPG secara terencana dan berkelanjutan.

C. Struktur Penyelenggara

UKMPPG, tahun 2021, diselenggarakan oleh Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PNUKMPPG), sesuai Keputusan Mendikbud tahun 2021 nomor 22/P/2021 tentang Panitia Nasional UKMPPG. Adapun struktur kepanitiaan seperti pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1 Skema Struktur PNUKMPPG dan Posisi Panitia Lokal

1Untuk “guru dalam jabatan”, kehidupan asrama dapat digantikan dengan kegiatan lain yang sesuai.

(14)

Secara lebih rinci, PNUKMPPG terdiri atas:

1. Penanggung jawab yang terdiri atas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Agama;

2. Panitia Pengarah yang terdiri atas Ketua I Pengarah: Sekretaris Jenderal Kemdikbud; Ketua II Pengarah: Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan; Ketua III Pengarah: Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Ketua IV Pengarah: Direktur Jenderal Pendidikan Agama Islam, Wakil Ketua Pengarah: (1) Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, (2) Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen, (3) Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu, (4) Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha; Anggota Pengarah: (1) Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, (2) Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, (3) Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, (4) Direktur Pendidikan Profesi dan Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan, (5) Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, (6) Rektor Universitas Negeri Padang, (7) Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, (8) Dekan FKIP Universitas Sriwijaya, (9) Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga;

3. Panitia Pelaksana terdiri atas unsur LPTK dan Kemdikbud dengan susunan: Ketua Pelaksana, Wakil Ketua Pelaksana I, Wakil Ketua Pelaksana II, Sekretaris Pelaksana I, Sekretaris Pelaksana II, dan empat divisi. Empat divisi yang dimaksudkan adalah sebagai berikut.

a. Divisi Pengelolaan Uji

b. Divisi Pengembangan Sistem Uji c. Divisi Sistem Informasi Uji d. Divisi Penjaminan Mutu

Adapun panitia lokal dikoordinasikan oleh Rektor LPTK dan/atau Dekan FKIP yang menjadi tempat pelaksanaan UKMPPG. Panitia lokal UKMPPG sekurang-kurangnya terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut.

1. Pengarah

2. Penanggung jawab

(15)

3. Ketua pelaksana

4. Koordinator Uji Pengetahuan (UP), penanggung jawab ruang, dan petugas pengawas.

5. Koordinator Uji Kinerja (UKin), penanggung jawab sekolah/madrasah, dan penguji UKin.

6. Koordinator administrasi dan teknologi informasi (TI), tim administrasi, dan tim TI.

Dalam masa pandemi Covid-19, dimungkinkan adanya pelaksanaan UP secara dalam jaringan (daring) pada tahap akhir tahun berjalan, khususnya untuk memfasilitasi peserta yang tidak dapat ikut sesuai jadwal awal karena hasil tes Covid-nya positif atau rawat inap di rumah sakit. Selain itu, dimungkinkan juga ploting dilakukan oleh GTK dengan mempertimbangkan jangkauan tempat dan ketersediaan fasilitas pendukung tempat pelaksanaan UP (misalnya di LPMP).

D. Peserta

Peserta UKMPPG adalah mahasiswa program studi PPG yang terdaftar pada PD-Dikti dengan ketentuan:

1. Mahasiswa program studi PPG pada tahun berjalan yang telah lulus penilaian proses dan produk pengembangan yang mencakup pendalaman materi, lokakarya pengembangan perangkat pembelajaran, PPL, kehidupan berasrama atau bentuk lain yang ditetapkan, dan/atau kegiatan lain yang diwajibkan oleh LPTK penyelenggara PPG. Hal itu ditunjukkan dengan surat keterangan lulus semua mata kuliah dari LPTK (secara sistem hal itu dapat dilihat dari semua nilai yang diunggah oleh dosen).

2. Mahasiswa program studi PPG yang belum lulus UP atau Ukin dan masih dalam masa-studi program profesi, yakni paling lama 3 (tiga) tahun akademik (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi).

(16)

E. Pendaftaran

Untuk dapat mengikuti UKMPPG, mahasiswa harus terdaftar sebagai peserta UKMPPG. Prosedur pendaftaran secara rinci terdapat dalam Panduan Teknis I: Persiapan dan Pelaksanaan UKMPPG.

F. Pembiayaan

Pembiayaan UKMPPG tahun 2021—yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi—diatur sebagai berikut.

Uji Kompetensi Kemdikbudristek Kemenag

1. UP

a. Ujian Pertama (First Taker)

Biaya dari LPTK yang disetorkan ke bendahara UKMPPG

b. Ujian Ulang (Retaker)

biaya mandiri (mahasiswa) yang disetorkan ke bendahara UKMPPG 2. UKin

a. Ujian Pertama (First Taker)

Biaya dikelola LPTK Ujian Ulang

(Retaker)

biaya mandiri (mahasiswa) yang disetorkan ke LPTK

(17)

BAB III METODE DAN PENYELENGGARAAN

A. Metode

UKMPPG dilakukan dalam dua bentuk, yaitu:

1. Uji Pengetahuan (UP) 2. Uji Kinerja (UKin)

Penyusunan soal untuk UP dan penyusunan instrumen UKin dikoor- dinasikan oleh Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan dengan melibatkan para penulis dan reviewer berkualitas dari berbagai perguruan tinggi.

B. Penyelenggaraan

Tahun 2021, UKMPPG dijadwalkan empat kali dan/atau disesuaikan dengan situasi dan kondisi. Jadwal secara lebih lengkap dapat dilihat di: ukmppg.kemdikbud,go.id

Waktu perekaman video pembelajaran untuk UKin dijadwalkan oleh panitia nasional dan disesuaikan dengan jadwal sekolah/madrasah.

UP dikoordinasikan oleh Panitia Nasional UKMPPG (PNUKMPPG) dan bertempat di LPTK yang telah memenuhi syarat menjadi penyelenggara UP (ditetapkan oleh Kemdikbud). Dalam kondisi khusus, UP dapat dilakukan secara daring atau di tempat yang ditentukan oleh GTK. UP dilakukan dalam waktu yang bersamaan menurut jadwal yang ditetapkan Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan.

Skema pelaksanaan UP digambarkan sebagai berikut.

(18)

Gambar 2 Skema Uji Pengetahuan

Adapun UKin dikoordinasikan oleh PNUKMPPG dan dilak- sanakan di sekolah asal peserta (PPG dalam Jabatan). Alokasi waktu untuk UKin sebanyak 2 jam pelajaran (2 JP) kecuali guru PAUD/TK, pendidikan khusus, BK, dan mata pelajaran produktif SMK durasinya disesuaikan dengan kebutuhan pembelajaran.

Dalam masa kedaruratan Covid-19, pembelajaran 2jp tersebut dibuat dalam wujud video utuh. Video tersebut diedit sehingga durasi keseluruhan 30--40 menit dengan tetap menunjukkan bagian pendahuluan, isi, dan penutup. Video dengan durasi 30—40 menit

Verifikasi Data oleh LPTK (sistem)

Verifikasi Data Peserta oleh PNUKMPPG

Pengumuman dan Penjadwalan Tempat Pelaksanaan UP

Pengumuman Hasil UP (Selesai) Penetapan Kelulusan

Pelaksanaan UP Mulai

Pendaftaran Penetapaan LPTK

Sebagai Tempat Penyelenggaraan UP Penetapan Penyelia

Monev

(19)

itulah yang akan dinilai untuk UKin. Selain praktik pembelajaran, dalam UKin ada unsur penilaian portofolio (wujud pengembangan diri secara berkelanjutan sebagai guru profesional melalui penelitian, refleksi diri, pencarian informasi baru, dan inovasi). Portofolio disertai bukti karya mahasiswa.

Persiapan dan pelaksanaan ujian (pembuatan video, penguji, instrumen, syarat tempat ujian, dsb.) terdapat dalam Panduan Teknis I: Persiapan dan Pelaksanaan UKMPPG.

Tahun 2021, pada masa kedaruratan Covid-19, penyelia bertugas untuk mengawasi/memastikan secara daring apakah proses UKin sesuai dengan prosedur dan standar yang telah ditentukan.

Adapun skema pelaksanaan UKin digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3 Skema Uji Kinerja

Verifikasi Data oleh LPTK (sistem)

Verifikasi Data Peserta oleh PNUKMPPG

Pengumuman dan Penjadwalan Tempat Pelaksanaan UKin

Pengumuman Hasil UKin (Selesai) Penetapan Kelulusan

Pelaksanaan UKin Mulai

Pendaftaran Penetapaan LPTK Sebagai Tempat Penyelenggaraan

UKin Penetapan Penyelia

Monev

(20)

Penguji UKin terdiri atas dua orang, yakni satu dosen dan satu guru yang telah memiliki nomor registrasi penguji (NRP). Kriteria penguji UKin secara rinci terdapat dalam Panduan Teknis I:

Persiapan dan Pelaksanaan UKMPPG.

Penyegaran penyelia dan penguji UKin secara nasional dilakukan oleh PNUKMPPG sebelum pelaksanaan uji kompetensi.

Pelaksanaan penyegaran untuk dosen dan guru dilakukan bersamaan (menjadi satu).

(21)

BAB IV BLUEPRINT, PENGELOLAAN SOAL, DAN BATAS KELULUSAN

A. Blueprint

Blueprint UKMPPG mengacu pada empat kompetensi— kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional—yang dijabarkan menjadi tujuh capaian pembelajaran lulusan (CPL) Program Studi PPG hasil focus group discussion (FGD) pada Senin, 18 Maret 2019 sebagai berikut.

1. Profil Lulusan Program Studi PPG

Guru profesional yang menguasai materi ajar, berkarakter, dan berkepribadian Indonesia, menginspirasi dan menjadi teladan, memiliki penampilan memesona, berwibawa, tegas, ikhlas, serta disiplin yang mampu mendidik, membelajarkan, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terkini dan masa depan.

2. Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi PPG

Guru sebagai pendidik profesional yang berakhlak mulia dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik dengan kompetensi sebagai berikut.

a. Mampu melaksanakan tugas keprofesian sebagai pendidik yang memesona, yang dilandasi sikap cinta tanah air, berwibawa, tegas, disiplin, penuh panggilan jiwa, samapta, disertai dengan jiwa kesepenuhhatian dan kemurahhatian,

b. Mampu merumuskan indikator capaian pembelajaran berpikir tingkat tinggi yang harus dimiliki peserta didik mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara utuh (kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif) yang berorientasi masa depån (adaptif dan fleksibel);

c. Menguasai materi ajar termasuk advance materials secara bermakna yang dapat menjelaskan aspek “apa” (konten), mengapa (filosofi), dan bagaiamana (penerapan) dalam kehidupan sehari-hari.

(22)

d. Mampu merancang pembelajaran dengan menerapkan prinsip memasukkan pengetahuan materi ajar, pedagogik, serta teknologi informasi dan komunikasi atau technological pedagogical and content knowledge dan pendekatan lain yang relevan.

e. Mampu melaksanakan pembelajaran yang mendidik dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi untuk membangun sikap (karakter Indonesia), pengetahuan, dan keterampilan pesrtta didik dalam memecahkan masalah secara kritis, humanis, inovatif, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif dengan menggunakan model pembelajaran dan sumber belajar yang didukung hasil penelitian,

f. Mampu mengevaluasi masukan, proses, dan hasil pembelajaran yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dengan menerapkan asesmen autentik, serta memanfaatkan hasil evaluasi untuk perbaikan kualitas pembelajaran, dan

g. Mampu mengembangkan diri secara berkelanjutan sebagai guru profesional melalui penelitian, refleksi diri, pencarian informasi baru, dan inovasi.

Area kompetensi dalam CPL dapat dicermati dalam Panduan Teknis I: Persiapan dan Pelaksanaan UKMPPG.

B. Pengelolaan Soal

1. Uji Pengetahuan (UP)

Soal UP berwujud objektif pilihan ganda yang mencakup tujuh capaian pembelajaran dengan durasi/waktu pelaksanaan 180 menit.

UP dilakukan dua sesi dalam sehari, dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Sesi I: pukul 8.30 s.d. 11.30 WIB b. Sesi II: pukul 13.00 s.d. 16.00 WIB.

Dalam keadaan tertentu, waktu pelaksanaan UP dapat disesuaikan dengan tujuan agar UKMPPG dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini, kelulusan UP menjadi syarat untuk dapat

(23)

mendaftar UKin (PPG Prajabatan). Adapun untuk PPG dalam jabatan, pendaftaran UKin tidak mempersyaratkan kelulusan UP.

Pelaksanaan UP UKMPPG pada masa kedaruratan Covid-19 ini dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku selama pandemi covid-19. Teknis pelaksanaan UP terdapat dalam Panduan Teknis I: Persiapan dan Pelaksanaan UKMPPG.

UP mengikuti standar internasional (American Educa- tional Research Association (AERA), American Psychological Association (APA), National Council on Measurement in Education (NCME), 2014). Pengembangan materi UP secara garis besar terdapat dalam Panduan Teknis I: Persiapan dan Pelaksanaan UKMPPG.

2. Uji Kinerja (UKin)

Setelah mahasiswa lulus Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), LPTK melakukan pemetaan dan penjadwalan UKin di sekolah asal mahasiswa (PPG dalam Jabatan). Dalam hal ini, kelulusan UP menjadi syarat untuk dapat mendaftar UKin (PPG Prajabatan). Adapun untuk PPG dalam jabatan, pendaftaran UKin tidak mempersyaratkan kelulusan UP.

Pada dasarnya, UKin dilaksanakan dalam konteks kelas riil. Dalam masa kedaruratan Covid-19 pembelajaran dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) atau luar jaringan (luring) atau offline. Jika dalam batas waktu pelaksanaan UKin, situasi pembelajaran masih dalam kondisi kedaruratan Covid-19 (Kepres no 11 tahun 2020), maka UKin dilakukan dalam dengan tiga alternatif model pelaksanaan yang semuanya divideokan.

Selain praktik pembelajaran, dalam UKin, mahasiswa juga mengisi dan mengungggah berkas portofolio bukti pengembangan profesi berkelanjutan sebagai guru profesional melalui penelitian, refleksi diri, pencarian informasi baru, dan inovasi. Portofolio ini berupa isian desksripsi diri disertai bukti- bukti selama masa studi PPG (untuk peserta prajabatan) atau dua tahun sebelum dan selama mengikuti PPG (untuk peserta dalam jabatan). Portofolio diisikan dan diunggah dalam sistem bersamaan

(24)

dengan RPP dan menjadi bagian dari penilaian UKin. Adapun nilai portofolio maksimal 10.

Penilaian UKin dilakukan melalui pengamatan video praktik pembelajaran (termasuk RPP) dengan skala penilaian 0—10. Nilai UKin langsung dimasukkan ke sistem oleh penguji melalui media daring.

Pengembangan materi UKin secara garis besar terdapat dalam Panduan Teknis I: Persiapan dan Pelaksanaan UKMPPG. Hasil Pengembangan Instrumen UKin terdapat dalam Panduan Teknis II: Instrumen Penilaian Uji Kinerja Praktik Pembelajaran UKMPPG. Selain itu disediakan juga Panduan Teknis III: Penilaian Uji Kinerja Portofolio.

C. Batas Kelulusan

UKMPPG menggunakan penilaian acuan patokan (PAP/

Criterion Referenced Evaluation). PAP merupakan model penilaian yang mengacu kepada suatu kriteria pencapaian tujuan (patokan) yang telah ditetapkan sebelumnya.

Adapun patokan yang digunakan adalah kriteria “baik” yang merujuk pada batas kelulusan nilai minimal 70 (UP minimal 70 dan UKin minimal 70). Hal ini berkesesuaian dengan pasal 27 ayat 3 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang menyebutkan bahwa “mahasiswa dari program profesi, … dinyatakan lulus apabila telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh Program Studi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 3,00 (tiga koma nol nol).”

Mahasiswa yang belum mencapai batas minimal kelulusan diberi kesempatan untuk menempuh ujian ulang asalkan masih dalam batas masa studi PPG (3 tahun) sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

(25)

BAB V KETENTUAN UMUM A. Aturan Umum

1. Tata Tertib dan Prosedur

Peserta hadir paling lambat satu jam sebelum jadwal ujian dimulai.

Peserta dinyatakan terlambat apabila datang pada saat login ujian sudah berlangsung (untuk UP) dan tidak diperbolehkan mengikuti UP.

Pada masa kedaruratan covid-19, biarpun dilaksanakan secara daring, harus ada kesesuaian waktu UKin dengan jadwal yang tersedia. Dalam hal ini, peserta wajib menandatangani pakta integritas bermeterai untuk UKin (praktik pembelajaran dan portofolio). Secara lebih rinci, tata tertib dan prosedur untuk peserta dapat dicermati dalam Panduan Teknis I: Persiapan dan Pelaksanaan UKMPPG.

2. Tanggung Jawab Panitia Nasional dan Panitia Lokal (LPTK) Tanggung jawab Panitia Nasional dan Panitia Lokal (LPTK) terkait tata ruang, ketersediaan komputer untuk UP, ketersediaan dan kelancaran jaringan, listrik, dll. diatur dalam Panduan Teknis I:

Persiapan dan Pelaksanaan UKMPPG. Panduan tersebut juga memuat penjelasan rinci mengenai tanggung jawab panitia saat pelaksanaan ujian (sebelum memasuki ruang ujian, saat ujian, dan setelah ujian).

3. Tugas Penyelia dan Panitia Lokal a. Penyelia (sekaligus pemantau)

Penyelia bertugas mengawal proses ujian di tiap-tiap LPTK serta mengambil putusan awal atas berbagai masalah yang terjadi. Penyelia berkoordinasi dengan panitia lokal (LPTK).

Mulai Agustus 2020, server yang digunakan untuk keperluan UKMPPG adalah server GTK. Selain melakukan briefing pada H-1, pada hari H penyelia melakukan pemantauan UP melalui

(26)

komputer di LPTK yang terhubung dengan jaringan tersebut dengan berbagai kewenangan. Selain itu, penyelia melakukan pengisian borang secara daring sebagai bagian dari laporan pemantauan. Selama masa pandemi COVID-19, diberlakukan protokol kesehatan sesuai dengan standar yang berlaku.

b. Panitia Lokal (LPTK)

1) Pengarah di LPTK melaksanakan fungsi pengarahan supaya UKMPPG berjalan dengan tertib dan lancar;

2) Penanggung Jawab bertanggung jawab terhadap pelaksanaan UKMPPG di LPTK dan menjamin pelaksanaan UKMPPG sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku.

Penanggung jawab UKMPPG melaporkan semua kejadian dalam pelaksanaan UKMPPG kepada Pengarah. Penanggung jawab UKMPPG berkoordinasi dengan Penyelia.

3) Tugas Ketua Pelaksana, Koordinator UP, Penanggung Jawab Ruang UP, Pengawas UP, Koordinator UKin, Penanggung Jawab Sekolah/Madrasah, Penguji UKin, Koordinator Administrasi dan Teknologi Informasi secara rinci terdapat dalam Panduan Teknis I: Persiapan dan Pelaksanaan UKMPPG.

Adapun pelaksanaan UP dalam jaringan dan di tempat terdekat yang ditetapkan GTK, kepanitian langsung ditangani oleh UKMPPG.

B. Pelanggaran dan Sanksi

Pelanggaran ujian berupa pelanggaran ringan, sedang, berat, dan sangat berat. Pelanggaran peserta dapat berakibat pembatalan hasil ujian sampai dengan pemberhentian status kemahasiswaan.

Pelanggaran penguji UKin dapat berakibat pada dibekukannya NRP.

Pelanggaran dan sanksi diatur dan ditetapkan dalam Panduan Teknis I: Persiapan dan Pelaksanaan UKMPPG.

(27)

C. Penundaan atau Pembatalan 1. Penundaan atau Pembatalan UP

Pelaksanaan UP dapat ditunda atau bahkan dapat dibatalkan apabila kondisi dan situasi tidak memungkinkan berjalannya UP dengan memadai. Rincian mengenai kondisi dan situasi yang dimaksudkan serta mekanisme penundaan dan pembatalan terdapat dalam Panduan Teknis I: Persiapan dan Pelaksanaan UKMPPG.

Adapun batas penundaan atau pembatalan UP ditetapkan berda- sarkan keputusan PNUKMPPG.

2. Penundaan atau Pembatalan UKin

Pelaksanaan UKin dapat ditunda atau dibatalkan apabila kondisi dan situasi tidak memungkinkan berjalannya UKin dengan memadai (merekam, mengisi, dan mengunggah). Rincian mengenai kondisi dan situasi yang dimaksudkan serta mekanisme penundaan dan pembatalan terdapat dalam Panduan Teknis I: Per- siapan dan Pelaksanaan UKMPPG.

(28)

BAB VI PENANGANAN HASIL DAN PENJAMINAN MUTU A. Pengumuman

PNUKMPPG mengumumkan hasil UP dan UKin secara daring melalui website UKMPPG:

http://ukmppg.kemdikbud.go.id/

Pengumuman kelulusan sekitar dua minggu setelah pelaksanaan uji kompetensi yang terakhir (UP atau UKin) dalam periode tersebut atau sesuai dengan situasi dan kondisi. Peserta dinyatakan lulus UKMPPG apabila dinyatakan lulus UP dan lulus UKin. Kelulusan UKMPPG akan diikuti dengan penetapan kelulusan oleh Rektor sebagai dasar penenerimaan sertifikat pendidik profesional dari LPTK penye- lenggara. Peserta yang tidak lulus akan mendapatkan rapor. Adapun LPTK juga mendapatkan rapor untuk kelulusan peserta/mahasiswanya.

B. Umpan Balik

Umpan balik disampaikan oleh PNUKMPPG dan Peserta. Rincian mengenai umpan balik ini terdapat dalam Panduan Teknis I:

Persiapan dan Pelaksanaan UKMPPG; Panduan Teknis IV:

Penjaminan Mutu UKMPPG.

Umpan balik dikelola oleh Divisi Penjaminan Mutu untuk dianalisis dan hasilnya digunakan untuk memperbaiki penyelenggaraan UKMPPG selanjutnya.

C. Evaluasi Sistem Uji

PNUKMPPG melakukan evaluasi sistem uji pada setiap akhir periode ujian dan/atau setiap akhir periode kepanitiaan. Evaluasi mencakup aspek persiapan, pelaksanaan, instrumen uji, pendanaan, sarana dan prasarana pendukung, penguji UKin, dan kepanitiaan. Evaluasi juga dapat dilakukan oleh pihak eksternal yang relevan.

(29)

D. Mekanisme Penanganan Masukan

Masukan terkait pendaftaran, pelaksanaan, dan hasil UKMPPG dapat disampaikan kepada PNUKMPPG. Masukan disampaikan dalam bentuk pernyataan/ surat tertulis yang ditujukan kepada PNUKMPPG melalui email pnukmppg@kemdikbud.go.id

Masukan yang disampaikan disertai dengan identitas jelas yang memuat:

1) Nama Lengkap 2) Asal Institusi 3) Alamat rumah

4) Kontak yang bisa dihubungi

E. Penjaminan Mutu

Penjaminan mutu UKMPPG adalah kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu UKMPPG secara terencana dan berkelanjutan sehingga menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan harapan stakeholders. Penjaminan mutu UKMPPG dilakukan secara internal dan eksternal. Penjaminan mutu internal UKMPPG dilakukan oleh Divisi Penjaminan Mutu PNUKMPPG dengan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap tahapan utama implementasi UKMPPG yang mencerminkan kinerja PNUKMPPG.

Penjaminan mutu UKMPPG dilakukan dengan memperhatikan tiga langkah, yaitu: (1) penentuan kebijakan untuk penjaminan mutu UKMPPG; (2) penetapan standar mutu UKMPPG; serta (3) monitoring dan evaluasi periodik UKMPPG. Penjaminan mutu eksternal dilakukan oleh tim independen yang dibentuk oleh Kemdikbudristek (jika diperlukan). Secara lebih rinci langkah penjaminan mutu UKMPPG terdapat dalam Panduan Teknis IV:

Penjaminan Mutu UKMPPG.

Gambar

Gambar 1 Skema Struktur PNUKMPPG dan Posisi Panitia  Lokal
Gambar 2 Skema Uji Pengetahuan
Gambar 3 Skema Uji Kinerja

Referensi

Dokumen terkait

Pienten lasten rotavirus-, pneumokokki-, HPV-, influenssa- ja vesirokkorokotukset ovat ennen rokotusohjelmaan ottamista käyneet läpi 2000-luvun alusta käytössä olleen

(1) Sikap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) merupakan perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi dan aktualisasi nilai dan norma yang

Perlindungan tangan Sarung tangan yang kuat, tahan bahan kimia yang sesuai dengan standar yang disahkan, harus dipakai setiap saat bila menangani produk kimia, jika penilaian

Hasil uji organoleptik dari Gambar 5 dapat dilihat bahwa terjadi ketidak teraturan antara perlakuan A–C dan didapat nilai terbaik untuk warna pada B dari

Berapa tahun awak telah berkerja di sana wahai

Berdasarkan pasal 61 ayat 2 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi bahwa

Grafik kepemilikan stasiun radio Untuk status pengelola infrastruktur televisi berupa stasiun pemancar televisi yang berada di Provinsi Papua, 60% pemancar dikelola oleh

Sehubungan dengan penerapan Pasal 17 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi terkait masa dan beban