• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERATURAN MENTERI AGAMAREPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN2014 TENTANG PEMBENTUKAN TIM DANTATACARASELEKSI CALONANGGOTA BADANAMILZAKATNASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PERATURAN MENTERI AGAMAREPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN2014 TENTANG PEMBENTUKAN TIM DANTATACARASELEKSI CALONANGGOTA BADANAMILZAKATNASIONAL"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

l. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5255);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5508);

3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kerneriterian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelirna Atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

4. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kernenterian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara;

5. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 592) sebagaimana

telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Agama Nornor 80 Tahun 2013 tenlang Perubahan Kedua Atas Peraturan Meriteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kernenterian Agama (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1202);

bahwa untuk rnelaksanakan ketentuan Pasal 13 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat, perlu menetapkan Peraturan Menteri Agama ten tang Pembentukan Tim dan Tata Cara Seleksi Calon Anggota Badan Amil Zakat Nasional;

DENGANRAI-:lMATTUHANYANGMAHA ESA MENTERI AGAMAREPUBLIKINDONESIA,

Mengingat Menimbang

PERATURAN MENTERI AGAMAREPUBLIKINDONESIA NOMOR 5 TAHUN2014

TENTANG

PEMBENTUKAN TIMDANTATACARASELEKSI CALONANGGOTA BADANAMILZAKATNASIONAL

(2)

Pasal5 ...

Pasal4

(1) Anggota Tim Seleksi dari unsur Kernenterian Agama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dan unsur lain yang diperlukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) diusulkan oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam kepada Menteri melalui Sekretaris .Jerideral Kementerian Agama.

(2)Anggota Tim Seleksi dari unsur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) diusulkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi kepada Menteri ..

Pasa13

(1) Tim Seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 beranggotakan 9 (sembilan) orang yang terdiri atas unsur Kementerian Agama, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan unsur lain yang diperlukan.

(2) Anggota Tim Seleksi dari unsur Kementerian Agama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berjumlah 5 (lima)orang.

(3) Anggota Tim Seleksi dari un sur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan dari unsur lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang diperlukan berjumlah 4 (empat) orang.

(4) Unsur lain yang diperlukan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat terdiri atas tenaga profesional, tokoh masyarakat, dan/ atau tokoh agama.

Pasa12

(1) Menteri membentuk Tim Seleksi calon anggota BAZNAS.

(2) Pembentukan Tim Seleksi calon anggota BAZNAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Menteri.

BAB II

TATACARAPEMBENTUKANTIM SELEKSI Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri Agama ini yang dimaksud dengan:

1. Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya disebut BAZNAS adalah lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional.

2. Tim Seleksi adalah tim yang melakukan seleksi calon anggota Baznas.

3. Menteri adalah Menteri Agama,

BAB I

KETENTUANUMUM MEMUTUSKAN:

Menetapkan: PERATURAN MENTERI AGAMATENTANG PEMBENTUKAN TIM DAN TATA CARA SELEKSI CALON ANGGOTA BADAN AMIL ZAKATNASIONAL.

.

'

....

(3)

Pasal 10

(1) Tim Seleksi mcnetapkan 16 (enam belas) orang calon anggota BAZNAS dari unsur masyarakat berdasarkan hasil seleksi.

(2) Penetapan calon anggota BAZNAS dari urisur masyarakat sebagaimana dirnak.sud pada ayat (1) dilakukan dengan keputusan Tim Seleksi yang ditandatangani oleh ketua, wakil ketua, sekretaris, dan anggota.

(3) Tim Seleksi melaporkan 16 (enam belas) calon anggota BAZNAS hasil seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2)kepada Menteri.

Pasa19

(1) Calon anggota BAZNASdari unsur Majelis Ulama Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) diusulkan oleh Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia kepada Tim Seleksi.

(2) Calon anggota BAZNAS dari unsur organisasi kemasyarakatan Islam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) diusulkan oleh pimpinan organisasi kernasyarakatan Islam kepada Tim Seleksi.

(3) Pencalonan anggota dari unsur tokoh rnasyarakat Islam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) dilakukan dengan rnengajukan permohonan langsung kepada Tim Seleksi.

(4) Tim Seleksi dapat menyampaikan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) kepada tokoh masyarakat Islam untuk menjadi calon anggota BAZNAS.

Pasal7

(1) Tim Seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 memilih calon anggota BAZNASdari unsur masyarakat.

(2) Unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih oleh Tim Seleksi sebanyak 2 (dua) kali jumlah anggota yang diperlukan.

Pasal8

(1) Pernilihan calon anggota BAZNAS dari unsur masyarakat sebagairriana dimaksud dalam Pasal 7 dilakukan melalui proses penjaringan.

(2) Penjaringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui pengumuman di media massa dan penyampaian pemberitahuan kepada Majelis Ulama Indonesia, organisasi kemasyarakatan Islam, dan tokoh masyarakat Islam.

Tim Seleksi menyusun rencana kerja, tata cara penjaringan calon, tata cara seleksi, materi seleksi, dan tata cara penetapan calon anggota BAZNAS.

Pasal6 BAB III

TATACARASELEKSI CALONANGGOTABAZNAS Pasal5

(1)Sl.lSUnan TilTISeleksi terdiri atas ketua, wakil ketua, sekretaris, dan anggota.

(2) Tim Seleksi sebagaimana dirnaksud pada ayat (1) tidak dapat dipilih menjadi calon anggota BAZNAS.

(4)

SaliiianJ f.'~.... /.,. i' sesuai dengan aslinya...

. ;:'..:.'l{ettt~p~~rian Agama RI

Kepa)r B~,~!?\IJ!\~u:~~danKerj~ Sarna Luar Negeri

,•\ \~0i(r,(~~' ~ ,:; )l ,

'Ptof·'QJ;::.JI.,A,l}rnad-Gunaryo, M.Soc.,Sc

r~~.~~\

,}.Q6~081 01991031003

A

AMIRSYAMSUDIN

BERITANEGARAREPUBLIKINDONESIATAHUN2014 NOMOR371 ttd.

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 24 Maret 2014

MENTEI~IHUKUMDANHAKASASIMANUSIA REPUBLIKINDONESIA,

SURYADHARMAALI ttd.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 24 Maret 2014

MENTER!AGAMAREPUBLIKINDONESIA, Agar setiap orang. mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Agama ini dengan penempatannya dalarn Berita Negara Republik Indonesia.

Pasal 12

Peraturan Menteri Agama ini-rnulai berlaku pada tanggal di.undangkan.

BABIV

KETENTUANPENUTUP

(1) Meriteri mengajukan 16 (enam belas) orang calon anggota BAZNAS dari unsur masyarakat hasil seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dan 3 (tiga) orang calon anggota BAZNASdari unsur Pemerintah kepada Presiden.

(2) Presiden menetapkan 8 (delapan) orang dari unsur masyarakat dan 3 (tiga) orang dari unsur Pemerintah yang diusulkan oleh Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi anggota BAZNAS setelah mendapat pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

(5)

Prof. Dr. H. Achrnad Gunaryo, M.Soc.,Sc o/NIP.196208101991031003A

Salinan sesuai dengan aslinya Kementerian Agama RI

Kepala Biro Hukum. dan Kerj1 Sarna Luar Negeri AMIR SYAMSUDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 371 ttd.

Diundangkan di Jakarta pada tanggal 24 Maret 2014

MENTER! HUKUM DANHAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

SURYADHARMAALI ttd.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 24 Maret 2014

MENTERI AGAMAREPUBLIK INDONESIA, Agar setiap orang. rnengetahuinya, mernerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Agarna ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Pasal 12

Peraturan Menteri Agama ini-rnulai berlaku pada tanggal diundangkan.

BABrv

KETENTUAN PENUTUP Pasal 11

(1) Menteri mengajukan 16 (enam belas) orang calon anggota BAZNAS dari unsur masyarakat hasil seleksisebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dan 3 (tiga) orang calon anggota BAZNAS dari unsur Pemerintah kepada Presiden.

(2)Presiden menetapkan 8 (delapan) orang dari unsur masyarakat dan 3 (tiga) orang dari unsur Pemerintah yang diusulkan oleh Menteri sebagairnana dimaksud pada ayat (1) menjadi anggota BAZNAS setelah mendapat pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu.Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor.Seluruh opini

Sedangkan menurut Fikri Zaenuri, biaya operasional, volume pembiayaan murabahah, dan bagi hasil dana pihak ketiga memiliki pengaruh yang sugnifikan dengan margin

dimaksud dalam Pasal 23, validasi aktivitas harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (3), validasi SKP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (3), penilaian

adanya bukti yang cukup sehingga persyaratan NPPBKC sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang Cukai serta Pasal 3 ayat (3) dan Pasal 6 Peraturan Menteri Keuangan

(3) Akuntan Publik yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau ayat (2) dikenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56

(1) Calon anggota DJSN dari unsur Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a, diusulkan oleh Menteri teknis kepada Presiden.. (2) Calon anggota DJSN dari

berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a serta untuk melaksanakan ketentuan Pasal 9 ayat (5) dan Pasal 14 ayat (3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor

Perkebunan karet memiliki nilai indeks kekayaan terendah karena merupakan salah satu gangguan hutan, dan gangguan hutan akan berdampak pada penurunan keberadaan