25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan jenis penelitian yang menganalisis hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lain (Ulum & Juanda, 2016). Pada penelitian ini variabel independennya adalah rasio profitabilitas, rasiolikuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitasdan rasio saham. Untuk variabel dependennya adalah Return Saham.
B. Populasi dan Teknik Penentuan Sampel
Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah semua perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-2019. Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling yaitu pemilihan sampel dengan menggunakan kriteria tertentu. Adapaun kriteria pemilihan sampel dalam penelitian ini yaitu:
1. Perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019 2. Perusahaan properti yang menerbitkan laporan tahunan tahun 2017-2019 3. Perusahaan properti yang mempublikasikan harga penutupan saham tahun
2016-2019.
C. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Dependen
a. Return Saham
Return saham adalah tingkat keuntungan yang diperoleh oleh investor atas investasi yang dilakukan pada perusahaan sektor properti yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Variabel terikat (Y) dalam
penelitian ini adalah return saham yang diukur dengan menggunakan rumus return realisasi (Musdalifah Azis, 2015).
𝑅𝑡 =𝑃𝑡− 𝑃𝑡−𝑡1 𝑃𝑡−1 Keterangan:
Rt = Return Saham
Pt = Harga Saham pada periode t Pt-1 = Harga Saham pada periode t-1 2. Variabel Independen
a. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu (Mamduh &
Abdul, 2016).
Rasio ini sangat diperhatikan oleh calon investor maupun pemegang saham karena akan berkaitan dengan harga saham serta dividen yang akan diterima (Werner R.M., 2013).
Net Profit Margin = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Return on Assets = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
Return on Equity = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
Operating Profit = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
Gross Profit Margin = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐾𝑜𝑡𝑜𝑟
𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
b. Rasio Likuiditas
Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya (Mamduh &
Abdul, 2016).
Rasio ini akan menentukan atau memberi gambaran sebuah perusahaan likuid atau tidak. Jika kewajiban-kewajiban finansial jangka pendek jatuh tempo (Werner R.M., 2013)).
Current Ratio = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Quick Ratio = 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟−𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
Cash Ratio = 𝐾𝑎𝑠 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 𝐾𝑎𝑠 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
c. Rasio Solvabilitas
Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini mengukur likuiditas jangka panjang perusahaan dan dengan demikian memfokuskan pada kewajiban perusahaan.
Debt Ratio = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
𝐷𝐸𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 d. Rasio Aktivitas
Aktivitas yang rendah pada tingkat penjualan tertentu akan mengakibatkan semakin besarnya dana kelebihan yang tertanam pada aktiva (Mamduh & Abdul, 2016).
Rasio ini mengetahui seberapa besar efisiensi investasi-investasi pada berbagai aktiva. Artinya, sejauh mana sumber daya perusahaan telah dimanfaatkan secara optimal (Werner R.M., 2013).
Perputaran Aktiva Tetap = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎 𝑇𝑒𝑡𝑎𝑝 Perputaran Aset = 𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
e. Rasio Saham
Rasio ini menunjukkan bagian dari laba perusahaan, dividen dan modal yang dibagikan kepada setiap saham (Werner R.M., 2013).
PER = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑝𝑒𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
Earning per Share = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Book Value per Share = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
Price to Book Value = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑖𝑎𝑠𝑎 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐵𝑢𝑘𝑢 𝑝𝑒𝑟 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚
D. Jenis dan Teknik Pengambilan Data
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapat dari financial statement perusahaan properti tahun 2017-2019 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, data didapat dengan mengakses www.idx.co.id, data-data yang didapat digunakan untuk menghitung rasio profitabilitas, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio aktivitas dan rasio saham. Selain mengakses mengakses situs Bursa Efek Indonesia data juga didapat dari situs finance.yahoo.com untuk memperoleh data harga penutupan saham pada perusahaan properti pada tahun 2017-2019.
E. Teknin Perolehan Data
Teknik yang digunakan untuk memperoleh data pada penelitian ini yaitu dengan dokumentasi dengan mengumpulkan financial statement dan harga penutupan saham perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019 dengan mengakses www.idx.co.id dan finance.yahoo.com.
F. Teknik Analisis Data
1. Principle Component Analys
Analisis ini digunakan untuk menggambarkan hubungan kovarians diantara banyak variabel dalam kaitannya dengan beberapa besaran acak yang mendasari, tetapi tidak dapat diamati yang bisa disebut faktor. Pada dasarnya model faktor adalah mengelompokkan variabel berdasarkan korelasinya.
Artinya variabel dalam kelompok tertentu sangat berhubungan diantara variabelnya sendiri tetapi memiliki hubungan yang relatife kecil dengan variabel dalam kelompok yang berbeda (Lawrence C. Hamilton, 2013).
2. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi.
3. Model Estimasi Data Panel
a. Uji Common Effect Model
Merupakan pendekatan model data panel yang paling sederhana karena hanya mengombinasikan data time series dan cross section. Pada model ini tidak diperhatikan dimensi waktu maupun individu, sehingga diasumsikan bahwa perilaku data perusahaan sama dalam berbagai kurun waktu (Agus Tri Basuki Prawoto, 2016).
b. Uji Fixed Effect Model
Uji model ini mengansumsikan bahwa perbedaan antar individu dapat diakomodasi dari perbedaan intersepnya. Untuk mengestimasi data panel model Fixed Effect menggunakan teknik variable dummy untuk menangkap perbedaan intersep antar perusahaan, perbedaan intersep bisa terjadi karena perbedaan budaya kerja, manajerial dan intensif (Agus Tri Basuki Prawoto, 2016).
c. Uji Random Effect Model
Model ini akan mengestimasi data panel di mana variabel gangguan mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu (Agus Tri Basuki Prawoto, 2016).
4. Uji Pemilihan Model a. Uji Chow
Pengujian ini berguna untuk menentukan model Fixed Effect atau Common Effect yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi data panel (Agus Tri Basuki Prawoto, 2016).
b. Uji Hausman
Uji Hausman adalah pengujian statistik untuk memilih apakah model Fixed Effect atau Random Effect yang paling tepat digunakan (Agus Tri Basuki Prawoto, 2016).
c. Uji Lagrange Multiplier
Mengetahui apakah model Random Effect lebih baik daripada metode Common Effect digunakan uji Lagrange Multiplier (Agus Tri Basuki Prawoto, 2016).
5. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji normauitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi secara normal atau tidak. Jika probabilitas lebih dari 5%
maka dapat dikatakan data berdistribusi dengan normal, sebaliknya jika kurang dari 5% maka data dikatakan tidak berdistribusi dengan normal.
b. Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas artinya antar variabel independen pada model memiliki hubungan yang mendekati sempurna atau sempurna (koefisien korelasinya tinggi atau bahkan 1).
Uji multikolonieritas pada penelitian ini menggunakan variance inflation factor (VIF). Jika nilai toleransi lebih dari 0.1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10 maka dapat disimpulkan tidak terdapat multikolonieritas. Konsekuensi yang penting pada model yang mengandung multikolonieritas adalah bahwa kesalahan standar estimasi cenderung akan meningkat dengan bertambah banyaknya variabel independen, signifikansi yang digunakan untuk menolak hipotesis nol akan semakin besar dan probabilitas akan menerima hipotesis yang salah juga semakin besar.
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya, berarti bahwa variasi residual tidak sama untuk semua pengamatan.
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi memiliki definisi sebagai terjadinya hubungan antara data-data dalam pengamatan, atau dengan kata lain munculnya suatu data dipengaruhi oleh data sebelumnya.
6. Pengujian Hasil Regresi a. Uji Parsial (Uji t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Apabila nilai signifikansi < 0.1 maka hipotesis yang menjelaskan variabel independen secara individu mempengaruhi variabel dependen diterima, yang artinya mempengaruhi secara parsial. Sedangkan jika nilai signifikansi > 0.1 maka hipotesis ditolak yang artinya tidak ada pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen.
b. Uji Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk menunjukkan bahwa semua variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh terhadap variabel independen. Hasil uji F dapat dilihat pada nilai signifikansi > 0.1 maka tidak ada pengaruh pada variabel dependen terhadap variabel independen maka hipotesis ditolak, jika sebaliknya nilai signifikansi < 0.1 maka ada pengaruh variabel independen terhadap variabel independen maka hipotesis diterima.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan salah satu bentuk nilai yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Koefisien determinasi yaitu mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam
mengukur variasi variabel. Jika nilai semkain mendekati 1 maka semakin tepat suatu regresi yang digunakan. Jika sebaliknya maka semakin tidak tepat regresi tersebut mewakili data. Nilai yang kecil berarti memiliki kemampuan yang terbatas dalam menjelaskan variabel independen.