a.n. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN INTELEKTUAL
Dr. Freddy Harris, S.H., LL.M., ACCS.
NIP. 196611181994031001 REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
SURAT PENCATATAN
CIPTAAN
Dalam rangka pelindungan ciptaan di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta, dengan ini menerangkan:
Nomor dan tanggal permohonan : EC00201984824, 29 November 2019 Pencipta
Nama : Dr. drg. Yuniardini S. Wimardhani, MSc.Dent, Drg. Anandina
Irmagita, Sp.PM(K), , dkk
Alamat : Cipinang Baru Bunder Rt 008 / 018, Cipinang, Pulogadung, Jakarta
Timur, Dki Jakarta, 13240
Kewarganegaraan : Indonesia
Pemegang Hak Cipta
Nama : Universitas Indonesia
Alamat : Gedung Pusat Administrasi Lantai II, Kampus UI, Depok, Depok, Jawa Barat, 16424
Kewarganegaraan : Indonesia
Jenis Ciptaan : Poster
Judul Ciptaan : Infeksi Virus Di Rongga Mulut Anak
Tanggal dan tempat diumumkan untuk pertama kali di wilayah Indonesia atau di luar wilayah Indonesia
: 7 November 2019, di Jakarta
Jangka waktu pelindungan : Berlaku selama 50 (lima puluh) tahun sejak Ciptaan tersebut pertama kali dilakukan Pengumuman.
Nomor pencatatan : 000166916
adalah benar berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Pemohon.
Surat Pencatatan Hak Cipta atau produk Hak terkait ini sesuai dengan Pasal 72 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
LAMPIRAN PENCIPTA
No Nama Alamat
1 Dr. drg. Yuniardini S. Wimardhani,
MSc.Dent Cipinang Baru Bunder Rt 008 / 018, Cipinang, Pulogadung 2 Drg. Anandina Irmagita, Sp.PM(K) Jl. Hidup Baru IV/44 Rt 004 / 010, Gandaria Utara, Kebayoran Baru
3 Drg. Indriasti Indah Wardhany,
Sp.PM(K) Jl. Percetakan Negara V No. B24 Rt 001 / 003, Rawasari Cempaka Putih 4 Drg. Masita Mandasari, PhD Jl. Januar Elok VI Blok QE 12 No.6 Kelapa Gading
5 Drg. Ambar Kusuma Astuti, Sp.PM Jl. Masjid VIII No.21 Rt 001 / 007 Sudimara Timur, Ciledug Tangerang
6 Dr. drg Febrina Rahmayani,
Sp.PM(K) Jl. Petojo Sabangan I/69 Rt 002 / 005, Petojo Selatan, Gambir
7 Drg. Ratna Kumala Indriastiti,
Sp.PM Jl. Gilimanuk 2 No.51 Lipfo Ckr Rt 001 / 010, Serang, Cikarang Selatan 8 Drg. Fakhrana Ariani Ayub, SpPros Jl. Arief Rahman Hakim No.93 Rt 002 / 003, Beji, Beji
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
RINGKASAN HKI 5.4
INFEKSI VIRUS DI RONGGA MULUT ANAK
Infeksi virus merupakan salah satu infeksi yang umumnya sering terjadi pada anak-anak, yang dapat melibatkan kulit dan mulut. Diperlukan edukasi bagi masyarakat mengenai infeksi virus yagn sering terjadi pada anak dan menimbulkan manifestasi di mulut. Infeksi virus yang dapat mengenai mulut, yang sering kali terjadi pada anak adalah infeksi virus herpes simpleks (VHS), varicella zoster virus (VZV), coxsakie virus. Infeksi virus ini bersifat menular, dan umumnya terjadi pada anak-anak berusia kurang dari 5 tahun. Secara klinis, pada anak yang terinfeksi akan timbul demam, dan terjadi vesikel (lentingan berisi cairan) yang kemudian menjadi ulserasi multipel di rongga mulut. Hal ini menyebabkan anak menjadi tidak nyaman, dan dapat terjadi gangguan makan dan minum karena adanya rasa sakit. Umumnya penyakit yang terjadi pada individu imunokompeten, bersifat self- limiting.1
Suatu penelitian di Amerika melaporkan bahwa 36% infeksi virus herpes simpleks (VHS) terjadi pada anak-anak berusia kurang dari 14 tahun.2 Infeksi VHS pada anak, umumnya disebabkan oleh VHS tipe 1 dan menimbulkan peradangan di daerah gingiva sampai dengan adanya ulserasi pada mukosa, yang didiagnosis sebagai acute primary herpetic gingivostomatitis. Umumnya terjadi pada anak usia kurang dari 5 tahun, tetapi dapat juga terjadi pada remaja dan dewasa. Hampir 90% populasi dunia seropositif terhadap HSV 1 pada usia 35. Setelah infeksi primer, VHS laten di saraf trigeminal. Pada individu ini dapat terjadi reaktivasi bila ada faktor predisposisi, seperti pajanan suhu yang ekstrim, stres, menstruasi, kondisi imunokompromis, atau terapi radiasi. Lesi rekuren berupa herpes labialis (15-30%
individu) atau rekuren intraoral herpes.3-6
Varicella Zoster Virus (VZV), lesi primer berupa varicella (chicken pox atau cacar air) dan rekurensinya berupa herpes zoster (shingles). Sebelum adanya vaksin terhadap varicella, chicken pox menjadi endemic di Amerika, dengan sekitar 4 juta kasus. Perubahan iklim yang terjadi, menyebabkan tren endemik tahunan, yang meningkat pada pergantian musim, dari musim dingin ke musim semi.
Varicella, umumnya terjadi pada anak berusia kurang dari 5 tahun, ditandai dengan adanya rasa gatal, vesikel atau blister di kulit, disertai dengan demam, sakit kepala, lemas, myalgia.1 Awalnya terjadi makula kemerahan, yang kemudian menjadi papular dan vesikel, dan kemudian menjadi krusta, yang dapat mengenai semua bagian tubuh. Setelah menginfeksi VZV akan dormant atau laten di ganglia saraf, dan bila ada faktor predisposisi, maka dapat terjadi rekurensi, menimbulkan Herpes zoster (shingles). Bila tidak dilakukan perawatan yang tepat Shingles dapat menyebabkan komplikasi berupa trigeminal neuralgia, Ramsay Hunt Syndrome.7,8,9
Infeksi lain yang sering terjadi pada anak adalah hand foot and mouth disease (HFMD). Dikenal sebagai flu Singapur, bersifat menular. Infeksi virus ini menjadi pandemic pada tahun 2002, 2005, dan 2007 di Singapur. Infeksi ini disebabkan oleh virus coxsackie A16, dan menyebabkan vesikel, erosi dan ulserasi intra oral dan perioral, serta kelainan berupa papulovesikel pada telapak tangan, dan kaki penderita.
Namun, dilaporkan pula adanya kasus atipikal, dimana lesi kulit meluas. Didahului dengan gejala prodromal. Pada negara 4 musim, infeksi virus ini berhubungan dengan perubahan iklim, yang umumnya terjadi pada musim semi dan musim panas.1,4,10 Paling sering terjadi pada anak-anak berusia 0-5 tahun dan dewasa dengan imunokompromis, terkait sensitivitas terhadap enterovirus 71 (EV71) dan CVA16. Namun, ada pula laporan kasus, penyakit ini juga dapat terjadi pada dewasa yang imunokompeten.10
Herpangina, disebabkan oleh Coxsackie virus A1, 10, 16 dan 22. Sangat menular dan didahului oleh gejala prodromal. Keluhan utamanya berupa sakit saat menelan. Kelainan pada palatum molle berupa papulo-vesiculo-ulserasi minor multipel.11
Infeksi virus yang menginfeksi anak seperti diuraikan di atas, pada umumnya bersifat self-limiting, sehingga dalam perawatannya tidak semua kasus memerlukan terapi kausatif, yaitu antivirus.
Penyakit ini akan sembuh dalam waktu 10-14hari pada individu imunokompeten. Terapi simptomatik, seperti pemberian antipiretik bila demam, analgesik untuk mengurangi rasa sakit yang terjadi.
Pemberian antiseptik juga dapat dipertimbangkan, karena adanya kesulitan dalam pembersihan gigi dan mulut pada anak dengan ulserasi di mulutnya. Komponen penting dalam penangganan kasus ini adalah peningkatan daya tahan tubuh anak, dengan pemberian terapi suportif, dan hidrasi. Apabila hidrasi tidak adekuat, maka perlu dipertimbangkan konsultasi dengan dokter spesialis anak dan hospitalisasi. Pemberian vaksinasi dapat menurunkan insiden terjadinya kasus infeksi virus tersebut.
Perlu kerjasama yang baik antara orangtua, pasien dan dokter.5,7,8,11
Gambar1. Primary herpetic gingivostomatitis Gambar 2. Varicella
Gambar 3. Hand foot and mouth disease Gambar 4. Herpangina
Referensi
1. Prasad P, Hamed MS, Metwaly I. A Short Review of Common Viral Lesions Seen in the Oral Cavity of Children. Pediatr Dent Care 2016, 1:3.
2. James SH, Whitley RJ. Treatment of Herpes Simplex Virus Infections in Pediatric Patients:
Current Status and Future Needs. Clin Pharmacol Ther.2010;88(5):720-724.
3. Arduino PG, Porter SR. Herpes Simplex Virus Type 1 infection: overview on relevant clinico- pathological features*. J Oral Pathol Med. 2007;37(2):107-121. doi:10.1111/j.1600- 0714.2007.00586.x.
4. Heerden V. Oral manifestations of viral infections. SA Fam Pract 2006;48(8): 20-24.
5. Turton M. A Case Report on Symptomatic Primary Herpetic Gingivostomatitis. J Dent Health Oral Disord Ther. 2017;8(8):691‒693
6. Grinde B. Herpesviruses: latency and reactivation - viral strategies and host response. J Oral Microbiol. 2013;5. doi:10.3402/jom.v5i0.22766
7. American Academy of Pediatrics. Clinical Report. Prevention of varicella: recommendations for use of varicella vaccines in children, including a recommendation for routine 2-dose varicella immunization schedule. Pediatrics. 2007;120:221–231.
8. U.S. Centers for Disease Control and Prevention. About Shingles — Herpes Zoster. Available at: cdc.gov/shingles/about/index.html.
9. Eshleman E, Shahzad A, Cohrs RJ. Varicella zoster virus latency. Future Virol. 2011;6:341–
355.
10. Lott JP, Liu K, Landry ML, Nix WA, Oberste MS, Bolognia J, King B. Atypical Hand-Foot-Mouth Disease Associated with Coxsackievirus A6 Infection. J Am Acad Dermatol.2013;69(5):736- 741.
11. Mao Q, Wang Y, Yao X, Bian L, Wu X, Xu X, and Liang Z. Coxsackievirus A16. Epidemiology, diagnosis, and vaccine. Human Vaccines & Immunotherapeutics. 2014;10:2, 360–367.
