• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of SISTEM INFORMASI STRATEGIS MENDAYAGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "View of SISTEM INFORMASI STRATEGIS MENDAYAGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

tsslt 0953-06t0

BINA EKONOMI

Volume 7, No. l, Januart 2003

BINA EKONOMI

adalah media

informasi

dan komunikasi serta

forum

pembahasan masalah ekonomi, manajemen

dan

akuntansi

bagi

civitas academica Universitas

Katolik

Parahyangan atau universitas-universitas

lain. Terbit

pertama

kali tahun

1997 dengan frekuensi dua

kali

setahun

bulan Tanuari dan

Pelindung

Penonggung Jqwob

Penqsihqt

Pemimpin Redoksi Sfof Redoksi/Edifor

Tqtq Usoho

Rektor Universitos

Kotolik Porohyongon Dekon Fokultos Ekonomi

Universitos Kotolik Porohyongon Hoson Sidik

Ridwon

S,

Sundjojo M, lshok Somontri

Ketuq Jurusqn Studi Pembongunon Ketuo Juruson Monojemen

Ketuo Juruson Akuntonsi

Agus Hosqn

PA,

Wowon Hermowon Rio Sotyorini

Amelio Setiowon Nino Septino Michoel Wosito Widorusmon

Aqmof Redoksi Penerlcii:

Jl. ciumbuleuif No. 94 Gedung Fokultqs Ekonomi Universilos

Kotolik Porohyongon Bondung 40151

.

(2)
(3)

lsslt 0853-00t0

BTNA EKONOMI

Volume 7, No.IrJanuari 2003

DAFTAR IEI

SISTEMINFORMASISTMTEGIS: I-8

ME NDAYAGU NAKAN SISTEM I NFORMASI UNTUK ME NCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

Michael Iskandar

MEMBANGUN KEUNGGULAN

KOMPETITIF

9 - 22

MELALUI PENCIPTMN PENGEIAHUAN Elvy Maria

HUBUNGAN AKUNTANSI DENGAN

PERILAKU

23 - 33

Hamfri Djajadikerta

DARI 'IOG/STIC MANAGEMENT MENUJU 'SUPPLY

CHAIN

34 - 40

MANAEEMENT DAN TECHNOLOGY Judith Felicia Irawan

PERANAI.,IPERSO'VAI SFLL/NG SEBAGAI SALAI-I

SATU

4I- 52

ALAT PROMOSI DALAM ASURANSI Istiharini

PENGEMBANGAN SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTUR

YANG

53 - 71

BERKELANJUTAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DENGAN MENGGUNA1GN PENDEI(ATAN METODE INPUT OUTPUT DAN /NDUSTR/AI POIIUTIONS PROJECilON SySiFM (tpps) WawanHermawan

KONTRAK IMPLISIT DAN BIAYAAGENSI

HUTANG

72 - 88

Adrian Teja

IS THERE ANY RELATIONSHIP BEMEEN ECONOMIC GROUP

AND

89 - 96

INEQUALITY lN INCOME DISTRIBUTION?: CASE SIUDIES FROM TAIWAN AND BRMIL

Siwi Nugraheni

(4)
(5)

SISTEM INFORMASI STRATEGIS

:

M ENDAYAGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK MENGAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

Michael

lskandarl

"Some organizations become information-intensive

by

their

own

choice: they elect

to

develop

a

better information sysfem than

other

companies

in

the industry in order to gain a competitive advantage."

George M. Scotf, Ph:.D.,.9,?4,

Abstract

universrty

of

cannecticut (1 986)

While most

companies

are content to develop and

implement computer-based

information sysfems to improve their

operational and managerial effectiveness, a few also rely on innovative sysfems to give them

an edge over the

competition.

An

informatrbn sysfem

that is

specifically designed with the aim to create a competitive advantage

for

its firm is called

a

strategic information sysfem.

To build a

strategic information sysfem,

one

should

have a

good

understanding as to what factors contribute towards competitive advantage.

It is here that the

analyses

by

Michael

E. Pofter on this

subiect are pafticutarty invatuable. Fufthermore,

one should also realize what

the modem computer exce/s

at:

fast processing

time,

fast data retrieval, fast com m u n ication s, a nd re I ia bility.

There

ale

a/so

rsks

inhercnt

to

strategic intformation sysfems.

Ihese

include

the larye

capital outtay involved,

as well as fhe

realtty

that

any competitive advantage thus achieved is

nol

sustainable for long.

PENDAHULUAN

Ketika Steve Jobs dan Steve Wozniak memasarkan Apple

ll

mereka

di

akhir

tahun

1970-an, kemudian ditambah

oleh

IBM dengan PC/XT-nya

pada awal 1980-an, tanpa disadari komputer tetah memufai

langkah

pertamanya untuk menjadi peralatan yang umum

dip'ergunakan oleh perusahaan-perusahaan, bukan hanya perusahaan besar, melainkan juga yang berukuran menengah dan kecil. Pada waktu itu. kebanyakan pengguna korporat hanya melakukan komputerisasi dengan tujuan mengotomatisasi dan mempercepat operasi sehari-harinya, dan tujuan sederhana seperti itu masih berlanjut pada sebagian perusahaan sampai sekarang. Di lain pihak, pada tahun 1983 majalah Busrness Week telah rnelaporkan bahwa Sears, Owens-Corning Fiberglass

Corp.,

Fidelity Brokerage Services,

Inc.,

dan

I

Penulis adalah dosen tidak tetap di Fakultas Ekonomi UNPAR, Sistem Informasi Strategis (Michael Iskandar)

(6)

Xerox rnerupakan sebagian prusahaan-perusahaan yang telah.

mulai mendayagunakan informasi dan komputer sebagai suatu senjata strategis.'

S&iap sietem

informasi berbasis komputer

atau

compufs-based infannatlon

iysfenr

(CBIS), apabila diirnplementasikan dengan baik, akan menrberikan keuntungan'operasional dan manajerial pada semua

ieryllg

organisasis,

tetapi

tufisan

ini tidak akan

membahas bentuk'bentuk GBIS se-cara umum.

Vang akan

dibahas adalah satu

jenis

GBIS khusus, yaitu

Stnteglc lnformation Sysfern atau Sistern Informasi Strategis.

PENGERTIAN SISTEM INFORMASI STRATEGIS

sebuah sistem Informasi strategis adalah sebuah cBls

yang

dltenpkan

oleh sebuah perusahaan

agar

perusa,haan tersebut memperoleh

keunggutan

Rompetitif

terhadap

pesaing-pesaingnyg.

Dalam

prosesnya,

sisteii

informasi strategis ini jugra dapat menyebabkan perubahan tujuan bisnis, pfoses bisnis,

siflt

atau jenis barang dan iasa yang ditawarkan, serta hubungan perusahaan dengan lingkungannya, semuanya demi pencapaian keunqdulan

kompetitif

terSebuta.-

Sistem informasi strategis tidak

perlu men&-tup seluruh CBIS perusahaan, bisa saja sistem ini merupakan bagian dari

AIS

perusahaan, atau sebuah DSS saja, atau sebuah expert system

saia.Di|ainpihak,adanyasejum|ahperusahaanyanghendakmenerapkan

g-nF (gnterpnse Resource Ptanning\, menunjukkan bahwa sistem informasi stratqgis iuga dapat bersifat fmtas fungsi.

BEBERAPA CONTOH SISTEM INFORMASI STRATEGIS

$eftmlah

csntoh sistem informasi strategis yang cukup terkenal dan dapat disgbutkan di sini adalah:

a.

SABRE dari American Aidines

Slstem

lni

kemungkinan besar dapat disebut sebagai sistem informasi strategis

yang peiama di

dunia, sebab SABRE.telah dikembangkan pada masa sebelum komputer menjadi populer,

dan

kini telah berusia

i.urano lebih 40 tahun. SABRE adalah sebuah sistem

pemesanan

i*.p"=t p"J" p"n"tO"ng"n

American Airlines, yang dapat digunakan.oleh

Eoefi.flt€Il

American Airlines, perusahaan

travel

agency,

dan

DanKan

m-asvari*at umum. Dengan

mengandalkan

kemudahan

melakukan

p"mLsan"n tempat

tersebtd, Anrerican Airfines berhasil memperoleh i<eunggulan komietitif dalam industri penerbangan Amerika SBrikat. Kini,

SABiE telah diperbaharui untuk

mengakomodasi perkembangan-

2 "Bqsiness is Tuming Data into a Potent Strategic.rye?Pon", Businees Wee& Auqus! 22' 19!3' dikutip.

JJi

Ol"fs. Godon e., and-Ofson, Margretie ll., Mmagonrern lfiometion-S1st91ns; Cot,ceptual Hr)rJrfii,n!.-Sir,r"t r" 'ard mvetWnent, 2d ed., (New York, McGraw'Hil|, 1985)' h' 18.

3 Kroenke, David, and Hatch, Rlchard, Eusrhess tnformatbn Systems; An lntroductbn' 5"' ed" (New York: Mitcfiell McGraw-Hlll, 1993)' h.419.

{

bud 'il;ir;;;

.Sbatesic tnformatlon System" belum merupakan lstitah yang dlpergunakan secara.universal'

uuir-nuiu yani oicantumkan dalam Daftar Pustraka,..hgnva buku karya Laudon &

f-a"Ooiiefi James O'Brieir yang menggunakan istitah ini secara eksplisit'

BINA EKONOMI Vol. 7 No. 1 Jarmari 2003: l- 96

(7)

perkembangan mutakhir

seperti

Internet,

dan

memiliki

situs web

di htto://www.sabre.com

b.

Automated Teller Machines (ATM) dari Citibank

citibank

memperkenalkan teknoiogi

Electronic

Funds Transfer (EFT) kepada masyarakat menggunakan mesin-mesin ATM. Hal ini mendorong keunggulan kompetitif citibank terhadap bank-bank lainnya dengan

cari

memberikan jasa pelayanan yang lebih baik

kepada

nasabahnya, serta mengurangi biaya operasional bank. Hal yang terakhir ini terbukti dari

hasil penelitian American Bank Association bahwa biaya

untuk memproses sebuah

cek

adalah $1.00, sedangkan

untuk

memproses sebuah transaksiATM hanyalah $ 0.50."

c.

Analytic Systems Automatic Purchasing (ASAP) dari American Hospitat Supply

Sistem ini adalah sebuah Electronic Data

lnterchange

(EDl)

yang

dipasang oleh American

Hospital

Supply

sehingga menghubungkan

perusahaan ini dengan rumah sakit-rumah sakit yang

menjadi pelanggannya. Dengan

cara ini, maka

pemesanan obat-obatan dan peralatan medis dilakukan secara otomatis

oleh

rumah

sakit

kepada AHS. Rumah sakit yang telah terbiasa dengan metode pemesanan yang

sangat praktis yang

ditawarkan

ASAP tidak akan dengan

mudah berpindah

ke

perusahaan medikal

yang

lainnya, sehingga sistem ini mernberikan keunggulan kompetitif bagi AHS.

d.

Package Tracking dari Federal Express

Apabila

seseorang mengirimkan

paket lewat

FedEx, maka

dia

akan memperoleh sebuah nomor paket. Dengan bekal nomor tersebut maka

pengirim dapat

mengakses

situs web FedEx

kemudian mengisikan nomor tadi. Dalam sekejap, lokasi paket itu akan diketahui beserta rute perjalanan yang telah dilaluinya.

ANALISA PORTER TENTANG KEUNGGULAN KOMPETITIF S

Apa yang dimaksud dengan keunggulan kompetitif itu? Keunggulan kompetitif adalah sesuatu yang menyebabkan produk yang ditawarkan oleh

sebuah perusahaan dipilih oleh customer pada waktu customer

itu dihadapkan pada pilihan antara produk perusahaan ini dan produk sejenis dari pesaing-pesaingnya.

Michael

E.

Porter dalam berbagai analisanya menyebutkan bahwa

ada

lima kekuatan

yang

mempengaruhi persaingan dalam suatu industri.

Kekuatan-kekuatan ini adalah:

5 Post, Gerald V., and Anderson, David L., Management lnformation Syslems; Sdving Business Problems with tnformation Technotogy,2d ed., (Boston: lrwin/McGraw-Hlll, 2000), h. 135.

6 Disadkan dari Porter, Michael E., Competitive Strategy Technigues for Anatyzing tndustries and Competitors, New York The Free Press, 1980 (reprinted '1998), dan Porter, Mldrael E., 7}te

Competitiw Advantage of Nations, New York: The Free Press, 1990 (reprinted 1998) sorta beberapa sumber lainnya.

Sistem Informasi Stategis (Michael Iskandar)

(8)

.

Current competition force

o

Customer force

t

Su}Ptier force

.

New competilion force

o

Substfiufe product force

Ke-lirna kekuatan tersebut

dapat

digambarkan dalam sebuah frve forces model berikut:

7 Swrtching Cosf adalah Suatu istilah yeng mgncakup biaya dan usaha ysng harue dikeluarkan customeruntuk beralih ke pesaing.

Gambar 1.

Porter's Five Forces Model

Model

ini

harus dibaca seperti halnya kita membaca peta kekuatan politik antara berbagai n€gara-negara

di

dunia, yaitu

iika

salah satu pihak menguat ataupun melemah maka balanee of power geqera akan bergeser.

Peruiahaan trarus berusaha

mempertahankan

kekuatan yang-

telah dimilikinya dan, bilamana memungkinkan, menyebabltan balance of power

itu bergeser sedemikian rupa sehingga menguntungkan

perusahaan tersebut. Untuk itu dibutuhkan sfrafegiyang tepat.

Berbagai strategi yang dapat dijalankan oleh

perusahaan guna mencapai keunggulan kompetitif adalah sebagai berikut:

a. Stritegi

untuk menghadapi exlsfrng eompetitors"

a. 1 . Product differentiation a.2. Lowest cost or lowest Price a.3. Target a market segment a.4. Raise switching costs'

b.

Strategi untuk menghadapi bargaining power

of

buyers biasanya adalah mefakukan buYer selection.

c. Strategi untuk

menghadapi n9w- entrants adalah dengan 'mendirikan

barriei to entry

secara

efektif.

Secara

umum

baniers

to entry

dapat diperoleh dengan cara:

c.1. economies of scale

BINA EKONOMI Vol. ? No. I Januari 2003: l- 96

(9)

c.2. product dlfferentiation c.3. capital requirements c.4. switching costs

c.5. access to distribution channels

c.6. cost advantages independent of scale c.7. govemment policy

d.

Strategi untuk menghadapi subsfrlufe products biasanya membutuhkan

kerja sama dari

perusahaan-perusahaan

dalam industri

tersebut,

misalnya dengan mengadakan usaha pemasaran bersama,

atau meningkatkan spesifikasi kualitas produk untuk industri tersebut.

e.

Strategi untuk menghadapi bargaining power

of

suppliers adalah yang paling

sulit

diterapkan. Apabila sebuah perusahaan supplier memang sudah dalam posisi yang kuat

di

dalam industri tertentu, ,rRaka sangat sulit untuk dapat mengubahnya.

Dari

strategi-strategi

yang telah

disebutkan

di atas, yang

paling

"klasik"

dan sering

diterapkan

oleh

perusahaan-perusahaan adalah tiga yang disebutkan pertama: melakukan difurensiasi produk, meniadi produsen dengan biaya terendah atau harga

jual

terendah, serta membidik segrnen pasar tertentu.

Model kedua dari Porter adalah model Value

Chain-nya yang terkenal itu, sebagai berikut:

Gambar 2.

Porter's Value Chain Model

Porter

menyatakan

bahwa

perusahaan

menciptakin nilai

(value)

dengan cara

melaksanakan beberapa aktivitas,

yang

disebutnya value

activities.

Ada dua macam value

activities,

yaitu primary dan

support' Primary activities terdiri dari lnbound Logisflcs (mis: mengurus bahan,baku), operaiions

(mis:

mengubah bahan baku menjadi produk

iadi\, aubound

Logistics (mis: mengurus produk

jadi),

Mart<9ting and.Sa/es, serta Service

(layanan purnajual). Sedangkan Secondary Activities adalah

firm

Human Resources Management

Technology Development

Marketing

& Sales lnbound

Logistics Operations

Outbound Logistics

Sistem Informasi Strategis (Michael Iskandar)

(10)

infrastructure (administrasi),

human

resource management, technology deuelopmenf, dan procuremenf (pembelian)'

Vatue yang

diciptaran"

oleh berbagai activities di atas

akan

menghasilkan

maigin, Viitr-selisih.antara

vilue.-tersgbut dikurangi biaya

p"nr-ipta"n vatue''-tadi. Keunggulan

kompetitif

. akan diraih

sebuah

perusahaan yang dapat mengtr.isinan value lebih banyak bagi cusfomers

b.ripjO" pe6aininyal-.t"u ialue yang sama dengan

pesaingnya tetapi dengan harga Yang lebih murah.

Hal

lairi

ya-ng perU Aipertatikan dalam model

ini

adalah Unkagos, Vaitu

feie*ait"n titiia satu vatue

activtty

dengal yang

lain'. Misalnya'

iroarit

desrgn

v"ng iluin

baik.

karena menggun?kT CAD

(fechnolagy

'd*"lop^"rti

se-rta f,g'neutusan

bahan

baku

yang

balk (inbound logisftbs) dapat menrrrunkan biaya aftelsale.s servtce'

porter juga merir,at bahwa beberapa perusahaanlapat beferla sama

*"nggunuXan iitormasi

untuk mencaBai keunggulan kompetitif' Jaringan antaiFerusahaan ini disebutnya Value System'

Supplier

Firm

vatui

btrains

Value Chain

Buyer Value Chains Channel

Value Chains

Gambar 3.

Value

SYstem GIRICIRI KEUNGGUI.AN CBIS SAAT INI

Untuk oapai

rnengemuangkan

sebuah sistem

informasi strategis, maka selain mdmiiir<i

peiliahamin

tentang keunggulan .kompetitif beserta

stiategistrateginyaliu6a

pe-rlu -diperh.atikan apa

sail hal

yang merupakan

titii-tit'-ili feund'guian'CEfS'tCBlS pornfs

of

excellence) pada masa sekarang

ini.

ApaOifa

aiiertratifan

dLngan'seksama maka muncul empat

hal

yang

*"tui.i"n

paints

of

excellence dari CBIS saat ini' yaitu:

a.

w'at<tu pemrosesan yang cepat (fasf process?g.f'{n9)

b.

penga;r,oiranlpeniaitan

dati

dengan cepat (fast.data rctrievatl

;.

i<om-unifasiOita secara cepat (fast communioations)

d.

dapat diandamJri

1*innnlVl,

dalam arti bahwa. CFIS dapat menangani

iurirnn data y;ng' banyali'sekali serta

bekerJa

terus

menerus tanpa inengenal

lehh

ataupun melakukan kesalahan'

PENGEI'}BANGAN

SISTEiI

INFORMASI

STMTEG]S

'----tffi p"rL"tturan di atas maka tampak bahwa

untuk

meng"rnbangtian

;;il;h sistem

informasi

strategis,

perusahaan harus memperhatikan dua hal dulu:

".

menentukan strategi yang akan dipakai, serta

O.

m"n"ntukan titiCtit-k i<euiggutan CetS yang akan didayagunakan

BINA EKONOMI Vol. 7 No. I Januari 20o3:

l'96

(11)

.

Dengan memperhatikan kedua

hal ini,

maka dapat dikembangkan sebuah sistem informasi strategis yang, apabila diimplementasikan

ikan

menyebabkan perubahan dafam:-

a.

value activities, dan/atau

b.

linkages, dan/atau

c.

value system

sehingga

akan terjadi

pergeseran balance

of power

dalam

Five

Forces

Model yang

menguntungkan perusahaan.

Har ini akan

menghasilkan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.

sebagai contoh, kita bisa melihat citibank dengan sistem ATMnya.

strategi

yang dipilih

citibank

adalah product differentiation,

low

open{ing

cost, dan banier to entry,

sehingga

yang dibidik bukan

hanya pesaing melainkan Juga new entrant. Keunggulan

cBls

yang didayagunakan adalah

fast

communications,

fast data retieval, dan

retiabflify. Hasilnya adalah

sebuah sistem ATM yang

menghasilkan

keunggulan

komp-etitit bagi Citibank.

RISIKO PENERAPAN SISTEM INFORMASI STRATEGIS

Bagaimanapun

juga,

meskipun

sistem informasi strategis

dapat

menghasilkan keunggulan kompetitif yang cukup signifikan

bagi perusahaan, kita harus tetap berhati-hati untuk menerapkannya, disebabkan

oleh risiko yang cukup besar yang terkait di

dalamnya. Risiko tersebut antara lain adalah:

Biaya investasitinggi

Seperti

yang

tampak

dari

contoh-contoh

di atas,

menerapkan sistem informasi strategis bukanlah hal yang murah. Dibutuhkan investasi dana yang tidak sedikit untuk mengimplementasikan sistem tersebut, sehingga

hal ini akan cukup berarti bagi cash flow

perusahaan. Seandainya,

setelah diadakan, sistem informasi strategis itu gagal

dalam

meningkatkan keunggulan kompetitif, maka yang munculjustru sebuah kekaf ahan kompetitif (competitive disadvantage).

Tidak tahan lama

Sekarang

ini,

sebuah sistem reservasi on-line sudah

tidak

aneh lagi;

dernikian

juga

pemesanan

barang lewat EDI sudah makin

poput6r.

Hampir setiap bank sudah memiliki mesin ATM, dan

perusahaan

pengiriman paket seperti DHL

dan

UPS

juga telah

memiliki package traeking

seMce. Apa

kesimpulan

yang dapat ditarik dari sini?

Yaitu

bahwa

keunggulan kompetitif

yang diperoleh dari sistem

informasi strategis tidaklah tahan lama, sebab para kompetitor akan dengan cepat meniru sistem tersebut.

Larangan dari pemerintah

Hal ini

sebenarnya lebih terkait dengan strategi yang diterapkan dan

bukar dengan sistem informasi strategis, yang hanya

merupakan kepanjangan tangan

dari

strategi tersebut. Seperti

yang

tampak dari pemaparan tentang strategi-strategi

di

atas, ada yang bertujuan untuk menghambat rnasuknya kompetitor baru, yang menghambat pelanggan b.

Sicterr Infann$i Strategis (Michael Iskandar)

(12)

untuk pindah

ke

pesaing,

dan

sebagainya. Seberapa

jauhkah hal

ini masih iiperbolehkan, dan sampai

di

mana perusahaan dapat bergerak

tanpa melanggar hukum, misalnya melanggar urdang-undang

anli

monopoli.

PENUTUP

Setiap perusahaan membutuhkan keunggulan kompetitif untuk dapat bertahan

daiam dunia

usaha

yang tingkat

persaingannya semakin lama semakin

ketat saia. Salah satu cara yang dapat

ditempuh perusahaan adalah dengan mengandalkan CBIS, dengan rnenggunakan sebuah Sistem

tnformasistrategis'

Daftar pustaka

1.

McLeod,

Jr.,

Raymond,

and

Schell, George, Management Infotmation Systemg

th

ed., [lew Jersey: Prentice-Flall,2001.

2. Post, Girald V., and

Andbrson,

David L.,

Management lnformation

bt;ilr7;; s"uiii ari,h"ri piniems with

informatlon Tecfinotosy,

2d

ed., Boston: lrwin/McGraw-Hill, 2000.

1.

Laudon, Kenneth

C., and

Laudon,

Jane P.,

Management lnformation ed., New Jersey: Prentice-Hall, 2000.

4. O'irien, Jamei A.,

lntroduction

to

lnformation Sysfems; Essenfials

for

the tntemefiorked E-Business

Enterprtse,

-

10th ed.,

Boston:

f nadn/McGraw-Hill, 2001 .

5. Porter, Michael E., Competitive

Strategy Techniques

for

Analyzing.

Industrie.s

and

Competitori, New York: The Free Press, 1980 (reprinted 1s98).

6,

porter, Miohael

E.,

The Qoryeftitive Advantage

of

Nations, New York:

The Free Press, '199O (reprinted 1998)

7. ,Scstt,

George

M.,

PrinciBles of Management lnformation Systems, New Yorlc McGraw-Hifl, 1986.

8.

Haag, Stephen; Cummings, Maeve; and Dawkins, James, Management

tnfoiiation Systems tor the lnformation Age,

2no

ed.,

Boston:

I nrin/McGraw-H ill, 2000.

9.

Kroenke, David, and Hatch, Richard, Bustness lnformatlon Sysferns; An lntroduciion, 5s ed., Nevrr York: Mitchell

McGrallHill, 1993' .

-

10.

Davie, Gordon

8.,

and Olson, Margrethe

H.,

Manggement lnfornation systerns; conceptual Foundatians,

sfrucftre

and

p67wlwment,2*

ed.,

New York: McGraw-Hill, 1955.

BINA EKONOMI Vol. 7 No. I Januari 2003: l- 96

Referensi

Dokumen terkait

Perusahan jasa penerbangan dalam mencapai keunggulan kompetitif menggunakan salah satu sumber daya informasi dalam hal ini adalah E-Bisnis yang ada diperusahaan

H asil penelitian ini adalah perencanaan strategis sistem informasi disusun dan diintegrasikan dengan proses bisnis dan rencana strategis organisasi sehingga dapat

informasi berbasis komputer (SIBK) yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan rencana bisnis untuk merealisasikan tujuan bisnisnya. Perencanaan strategis SI/TI

Tujuan pembuatan penelitian ini adalah untuk menghasilkan Perencanaan Strategis Sistem Informasi yang selaras dengan strategi bisnis di Sekolah Tinggi Teknologi Bandung..

Analisis Wardand Peppard yang digunakan dalam perencanaan strategis sistem informasi yang akan dilakukan adalah dengan analisis lingkungan bisnis

Chief Information Officer (yang disebut juga Chief Technology Officer) memainkan peranan penting dalam semua jenis perencanaan strategis. Sebuah rencana strategis

Sebuah rumah sakit type b membutuhkan strategi sistem informasi, strategis teknologi informasi dan strategi bisnis yang selaras dalam upaya mencapai tujuan

Untuk menggapai kesuksesan penelitian, penulis memerlukan literatur mengenai perencanaan strategis sistem informasi dengan metode Ward dan Peppard tahun 2016, literatur