• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPET (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPET (1)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk menganalisis sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang seharusnya ada dan bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya berinteraksi. Dalam hal yang sama, delapan model unsur lingkungan sebuah perusahaan dapat menjadi suatu cara yang baik untuk memahami kompleksitas dari cara perusahaan akan berinteraksi dengan lingkungannya. Integrasi antara model sistem umum dan delapan model unsur lingkungan akan menjadi dasar dari suatu konsep manajemen rantai suplai (supply chain management).

Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengelolaan sumber daya fisik, akan tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar. Michael E. Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep keunggulan kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai (value chain) dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas perusahaan dan lingkungannya. Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut untuk mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional.

(2)

1.2. Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan perusahaan dengan lingkungannya?

b. Bagaimana aliran sumber daya fisik pada rantai penawaran manajemen? c. Apa dan bagaimana keunggulan kompetitif sistem informasi?

d. Apa sajakah yang menjadi dimensi penting dari sebuah keunggulan kompetitif?

e. Tantangan apakah yang mungkin muncul dari pesaing global?

f. Apa saja yang menjadi tantangan dalam pengembangan sistem informasi global?

g. Apa hubungan manajemen pengetahuan dengan keahlian kompetitif? h. Bagaimanakah perencanaan strategis untuk sumber daya informasi?

1.3. Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui pengertian perusahaan dan lingkungannya.

b. Mengetahui aliran sumber daya fisik pada rantai penawaran manajemen.

c. Mengetahui keunggulan kompetitif sistem informasi.

d. Untuk mengetahui dimensi penting dari sebuah keunggulan kompetitif e. Untuk mengetahui tantangan apa yang mungkin muncul dari pesaing

global

f. Untuk mengetahui tantangan dalam pengembangan sistem informasi global.

g. Mengetahui hubungan manajemen pengetahuan dengan keahlian kompetitif

h. Mengetahui perencanaan strategis untuk sumber daya informasi

BAB II

SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

2.1 Perusahaan dan Lingkungannya

(3)

mana perusahaan/instansi berhadapan dengan lingkungannya. Sebuah perusahaan memperoleh sumber daya dari lingkungannya, mengubah sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber daya yang telah diubah kembali ke lingkungan. Ada delapan elemen lingkungan perusahaan yakni :

1) Pemasok disebut juga vendor memasok bahan, mesin, jasa, pekerja, dan informasi bahwa perusahaan menggunakan untuk menghasilkan produk dan jasa

2) Pelanggan

3) Serikat buruh adalah serikat pekerja yang terampil dan tidak terampil untuk industri dan perdagangan tertentu

4) Masyarakat keuangan terdiri atas institusi-institusi seperti bank dan lembaga peminjam lainnya yang mempengaruhi sumber daya keuangan yang dibutuhkan perusahaan

5) Pemegang saham/pemilik adalah orang yang menginvestasikan uangnya/modalnya di perusahaan; mereka adalah pemilik utama perusahaan

6) Pesaing termasuk semua organisasi yang bersaing dengan perusahaan di pasar

7) Pemerintah secara nasional, negara bagian atau provinsi dan juga daerah lokal, biasanya ada kendala dalam bentuk undang-undang dan peraturan, tetapi juga memberikan bantuan dalam bentuk pembelian, informasi dan dana bagi perusahaan.

8) Masyarakat global adalah daerah geografis tempat perusahaan mendirikan usahanya. Perusahaan menunjukan tanggungjawabnya terhadap masyarakat global dengan menjaga lingkungan, menyediakan produk dan jasa yang memberikan kontribusi terhadap kualitas hidup masyarakat dan menjalankan operasinya dengan etika yang benar

2.2 Aliran Sumber Daya Fisik-Rantai Penawaran Manajemen

(4)

bentuk penerimaan penjualan investasi pemegang saham, dan pinjaman lalu diubah menjadi pembayaran kepada pemasok, pajak kepada pemerintah, dan pengembalian kepada para pemegang saham. Ketika berada di dalam perusahaan, sumber daya fisik dipergunakan untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijual oleh perusahaan kepada para pelanggannya.

2.3 Keunggulan Kompetitif

Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan di atas para pesaingnya. Satu hal yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui sumber daya virtualnya. Di dalam sistem informasi, keunggulan kompetitif (competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan (leverage) di dalam pasar.

2.4 Dimensi Keunggulan Kompetitif

Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis, maupun operasional. Tiga tingkat keunggulan kompetitif tersebut akan bekerja bersama-sama. Sistem informasi yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial. Pada tingkat manajerial yang tertinggi adalah tingkat perencanaan strategis, sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan untuk mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat manajemen kontrol (menengah), manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai bagaimana rencana strategis akan diimplementasikan, sehingga menciptakan suatu keunggulan taktis. Pada tingkat manajemen operasional (lebih rendah), manajer dapat menggunakan teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data dan penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai keunggulan operasional.

a. Keunggulan Strategis

(5)

Sebagai contoh, sebuah perusaahn dapat memutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung browser web) untuk memungkinan berbagi dengan rekan-rekan bisnis dan pelanggannya.

Basis data yang terstandardisasi dan dapat diakses melalui browser Web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis. Strategi ini menyebabkan operasi perusahaan akan dipengaruhi oleh beberapa cara secara fundamental, yaitu :

1. Akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan melalui piranti lunak komputer buatan perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan menyebabkan perusahaan harus mempertimbangkan untuk membeli piranti lunak pelaporan standar dari vendor luar atau mempekerjakan perusahaan luar untuk merancang dan mengembangkan suatu sistem pelaporan baru. Mobilitas akses laporan juga akan ikut terpengaruh, karena para pengguna tidak lagi membutuhkan akses laporan, karena para pengguna tidak membutuhkan akses langsung ke sumber daya komputer perusahaan. Setiap sambungan ke internet akan memungkinkan pengguna menggunakan sebuah browser Web untuk mengakses laporan dari hampir seluruh tempat di manapun di dunia ini.

2. Para pemasok dan pelanggan potensial di manapun di seluruh dunia akan memiliki potensi akses atas tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi perusahaan, sehingga akan mempercepat transaksi pembelian dan penjualan perusahaan.

3. Keamanan juga tidak dapat diabaikan dalam contoh terjadinya perubahan sistem informasi secara strategis ini. Dengan semakin besarnya keuntungan yang terkait dengan akses Web kepada informasi perusahaan maka tingkat bahayanya pun akan semakin besar pula. Tingkat strategis akan menentukan arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat kebutuhan akan suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategi yang menyadari arti penting dari keamanan.

(6)

Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya. Sebagai contoh, layanan pelanggan dapat ditingkatkan dengan menawarkan kepada pelanggan akses langsung ke informasi. Semua perusahaan ingin memuaskan pelanggan, karena kepuasan pelanggan akan menghasilkan pengulangan pembelian.

Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu : 1. Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli

produk dari perusahaan. Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi pelanggan, namun juga dapat memberikan keuntungan ekonomis bagi perusahaan.

2. Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibeli oleh pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan pelanggan, namun juga dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan.

c. Keunggulan Operasional

Keunggulan Operasional (Opertional Advantage) adalah keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Disinlah sistem informasi akan berinteraksi secara langsung dengan proses.

Suatu situs Web yang “mengingat” pelanggan dan kegemaran mereka dari transaksi-transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering memiliki cookies, file-file kecil berisi informasi yang terdapat di dalam komputer pengguna, yang dapat menyimpan nomor akun, kata sandi, dan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi pengguna. Ini merupakan kemudahan yang berharga bagi pelanggan, bahwa para pelanggan yang menggunakan Web untuk menempatkan pembelian mereka akan menghemat beban perusahaan membayar seorang juru tulis untuk memasukkan data, tetapi ini hanyalah keuntungan yang bersifat minor saja.

(7)

(nama, alamat, dan seterusnya) dapat diambil dari catatan sebelumnya, data tersebut bahkan akan memiliki atas data yang dimasukkan oleh pengguna. Jika data tidak akurat, pengguna tidak akan menyalahkan perusahaan. Karena berbagai alasan operasional, akses Web ke sistem informasi perusahaan akan dapat meningkatkan hubungan dengan pelanggan.

2.5 Tantangan Dari Pesaing-Pesaing Global

Perusahaan multinasional (Multinational Corporation-MNC) adalah perusahaan yang beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya. Perusahaan multinasional terdiri atas perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak perusahaan-anak perusahaan tersebut dapat tersebar secara geografis, dan masing-masing dapat memiliki sasaran, kebijakan dan prosedurnya sendiri.

Perusahaan hendaknya tidak membatasi pemikiran akan pesaing-pesaing global hanya untuk organisasi-organisasi lain saja. Kalangan profesional dan staf yang bekerja di negara lain yang bersaing untuk pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di negara tuan rumah juga dapat dianggap sebagai pesaing.

Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi. Namun, oustourcing juga memiliki kelemahannya sendiri. Satu hal yang khususnya sangat penting bagi oustourcing TI adalah perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yang di beberapa negara tidak mendapat perlindungan yang memadai. Satu cara untuk mengatasi masalah HAKI adalah dengan mengakuisisi perusahaan outsourcee asing.

Sebagai contoh, di tahun 2004 IBM membeli Daksh eServices, salah satu perusahaan call-center terbesar di India. Pada saat itu, IBM memiliki lebih dari 9.000 karyawan di India yang mengembangkan sistem piranti lunak dengan membeli Daksh eService memungkinkan IBM mengakuisisi perusahaan sehingga masalah-masalah HAKI dengan perusahaan outsourcing akan dapat dihindari.

2.6 Tantangan dalam Pengembangan Sistem Informasi Global

(8)

informasi yang terdiri atas beberapa jaringan yang melintasi batas negara. Berikut adalah beberapa kendala yang harus diatasi oleh pengembang GIS, yaitu :

a. Kendala-Kendala Politis

Pemerintah nasional di suatu negara di tempat anak perusahaan berada dapat menerapkan beragam pembatasan yang menjadikan perusahaan induk mengalami kesulitan untuk memasukkan anak perusahaan tersebut ke dalam jaringan. Pembatasan yang umum adalah akses yang terbatas ke komunikasi berkecepatan tinggi. Karena infrastruktur telepon biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah dan bukannya perusahaan swasta, hal ini dapat menjadi suatu rintangan yang cukup berat.

b. Rintangan Budaya dan Komunikasi

Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya. Antarmuka (interface) GIS harus tetap konsisten meskipun menggunakan bahasa yang berbeda-beda. Sebagai akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan grafik dan icon untuk berinteraksi dengan pengguna dan tidak terlalu bergantung pada perintah yang diketikkan ke dalam bidang-bidangnya. Selain itu, masalah rancangan GIS juga dapat diselesaikan dengan menawarkan beragam format yang memiliki fungsionalitas yang sama. Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat GIS, ia harus bersedia untuk mengadaptasi berbagai kebutuhan populasi global ke dalam sistemnya.

Rintangan budaya juga dapat memengaruhi rancangan suatu GIS. Di dalam beberapa masyarakat tertentu, penggunaan teknologi dianggap sebagai suatu pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian, sedangkan di masyarakat lainnya dipandang sebagai suatu pertanda tingkat sosial.

c. Pembatasan Pembelian dan Impor Piranti Keras

(9)

Ketentuan seperti ini dapat mempengaruhi pengoperasian berbagai sistem piranti keras dan lunak yang berbeda.

d. Pembatasan Pemrosesan Data

Kebijakan nasional dapat mengatur bahwa data harus diproses di dalam negeri, bukan dikirimkan ke luar negeri dan diproses di tempat lain.

e. Pembatasan Komunikasi Data

Pembatasan komunikasi data yang paling banyak dipublikasikan adalah pembatasan yang dikenakan pada aliran data antarnegara. Aliran data antarnegara (Transborder Data Flow-TDF), adalah pergerakan data yang dapat dibaca oleh mesin melintasi batas negara.

f. Masalah-Masalah Teknologi

MNC sering kali didera dengan masalah yang berhubungan dengan tingkat teknologi yang terdapat di negara-negara anak perusahaannya. Di beberapa negara, sumber listrik yang dapat diandalkan mungkin tidak tersedia, sehingga mengakibatkan seringnya terjadi gangguan listrik. Sirkuit telekomunikasi sering kali hanya dapat mengirimkan data dengan kecepatan yang rendah, dan kualitas transmisinya juga buruk. Piranti lunak juga bisa menjadi masalah. Karena banyak negara tidak memperhatikan hak cipta atas piranti lunak dan membiarkan pasar tersembunyi (black market), beberapa vendor peranti lunak menolak untuk berbisnis di beberapa negara tertentu.

g. Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahaan

(10)

melihat GIS sebagai salah satu jenis pengawasan dari “Big Brother”. Para manajer tingkat menengah mungkin merasa takut dilewati oleh rantai informasi baru yang menghimpun data operasional kepada perusahaan induk.

Dengan segala kemungkinan masalah di atas, adalah mukjizat kecil jika MNC mencoba untuk mengembangkan GIS. Meskipun menghilangkan seluruh masalah di atas adalah suatu hal yang mustahil untuk dilakukan, pengaruh MNC dapat diminimalkan dengan mengikuti strategi yang terencana dengan baik yang dituangkan ke dalam rencana strategis sumber daya informasi.

2.7 Manajemen Pengetahuan

Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas:

 Piranti keras komputer  Piranti lunak komputer  Spesialis informasi  Pengguna

 Fasilitas  Database  Informasi

Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil yang dinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan manajemen. Para manajer memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah seluruhnya terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang bermanfaat. Manajer kemudian memastikan bahwa individu-individu yang tepat akan menerima informasi dalam bentuk yang tepat dan pada waktu yang tepat sehingga ia dapat dipergunakan. Terakhir, manajer akan menyingkirkan informasi yang sudah usang dan menggantinya dengan informasi terbaru dan akurat. Semua aktivitas ini mengakuisisi data, memproses data menjadi informasi, menggunakan dan mengomunikasikan informasi dengan cara yang paling efektif, dan menyingkirkan informasi pada waktu yang tepat disebut manajemen pengetahuan (knowledge management).

a. Dimensi Informasi

(11)

mempertimbangkan empat dimensi dasar informasi. Keempat dimensi yang diinginkan akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut, yaitu :

Relevansi

Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan masalah yang sedang dihadapi. Pengguna seharusnya dapat memilih data yang diperlukan tanpa harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan. Data yang relevan dengan pengambilan keputusan yang akan diambil saja yang akan disebut sebagai “informasi”.

Akurasi

Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur-fitur yang memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari sistem informasi tersebut. Karena hal ini, para pengguna sering kali terpaksa harus menerima tingkat akurasi yang kurang dari 100 persen. Aplikasi-aplikasi yang melibatkan uang, seperti penggajian, penagihan, dan piutang, berusaha untuk mencapai tingkat akurasi 100 persen. Aplikasi-aplikasi lainnya, seperti peramalan ekonomi jangka panjang dan laporan-laporan statistik, sering kali masih tetap bermanfaat meskipun data yang dipergunakan kurang dari 100 persen akurat.

Ketetapan waktu

Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menguraikan apa yang sedang terjadi saat ini, selain dari apa yang telah terjadi di masa lalu. Informasi yang tiba setelah suatu keputusan diambil tidak akan memiliki nilai yang bermanfaat.

Kelengkapan

(12)

agregasi yang tepat dan mendukung semua area di mana keputusan akan diambil. Biasanya yang terbaik adalah membiarkan pengguna menentukan sendiri dimensi informasi yang dibutuhkannya. Jika dibutuhkan, spesialis informasi dapat membantu pengguna melakukan pendekatan atas pekerjaan ini dengan cara-cara yang logis.

b. Sistem Manajemen Pengetahuan yang Berubah-ubah

Manajemen pengetahuan pada awalnya berfokus pada sistem pemrosesan transaksi yang akan memproses pesanan pelanggan, membuat catatan persediaan, menghitung jumlah gaji, dan tugas-tugas lain yang serupa. Karenanya, sistem informasi dianggap memiliki “tingkat rendah” karena berhubungan dengan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan kepada organisasi di “tingkat rendah.” Kini, organisasi mengakui bahwa sistem informasi mengumpulkan pengetahuan yang terdapat di dalam suatu organisasi, dan organisasi harus mengelola pengetahuan tersebut.

c. Sistem Informasi

(13)

2.8 Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi

Perusahaan-perusahaan pertama pengguna komputer menempatkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya informasi di tangan sebuah unit khusus yang terdiri atas para profesional informasi. Unit ini, yang disebut sebagai layanan informasi (Infomation Service-IS), dikelola oleh seorang manajer yang mungkin memiliki status wakil presiden. Praktik yang diterima pada masa sekarang adalah membuat layanan informasi sebagai suatu area bisnis utama dan memuaskan manajer puncaknya di dalam kelompok eksekutif senior, seperti komite eksekutif, yang melakukan pengambilan-pengambilan keputusan penting bagi perusahaan.

a. Chief Information Officer dan Chief Technology Officier

Chief Information Officer (CIO) atau Chief Technology Officer (CTO) adalah manajer dengan tingkat tertinggi di layanan informasi. Orang ini akan menyumbangkan keahlian manajerial dalam memecahkan masalah-masalah yang tidak hanya berhubungan dengan layanan informasi saja, melainkan juga area-area operasi perusahaan lain. Chief Information Officer atau Chief Technology Officer memaikan peran penting dalam perencanaan strategis suatu usaha, area bisnis, dan sumber daya informasi. Sebuah rencana strategis untuk sumber daya informasi akan mengindetifikasikan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun mendatang dan sumber daya informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

CIO dan CTO dapat menjadikan layanan informasi sebagai salah satu unsur vital dalam struktur organisasi perusahaan dengan melaksanakan saran-saran berikut ini :

 Meluangkan waktu dalam bisnis dan pelatihan bisnis.

 Secara aktif mencari kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen – Jangan tunggu sampai Anda diundang!

 Fokus pada perbaikan proses bisnis.

 Menjelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis

(14)

 Terbuka untuk ide-ide yang berasal dari luar bidang IS

b. Perencanaan Strategis bagi Perusahaan

Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam suatu komite eksekutif, kelompok ini biasanya akan bertanggung jawab atas perencanaan strategis bagi keseluruhan perusahaan. Pada tingkat paling minimum, komite eksekutif terdiri atas presiden atau wakil presiden bidang-bidang bisnis perusahaan. Komite ini akan menentukan rencana bisnis strategis organisasi.

Setelah rencana dibuat, komite eksekutif akan memonitor pelaksanaan sepanjang tahun dan jika dibutuhkan mengambil tindakan yang sesuai. Dalam beberapa kasus, rencana dapat dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan situasi. Komite juga dapat mengambil inisiatif pengambilan keputusan yang ditujukan untuk memastikan bahwa seluruh sasaran (goals) perusahaan akan tercapai.

c. Rencana Strategis untuk Area Bisnis

Ketika para eksekutif sebuah perusahaan sepenuhnya memiliki komitmen pada perencanaan strategis, mereka melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing area bisnis untuk mengembangkan rencana strategisnya sendiri. Rencana area bisnis akan merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung usaha ketika berusaha mencapai sasaran strategisnya.

Salah satu pendekatan pada perencanaan strategis area bisnis adalah agar setiap area membuat rencananya sendiri secara terpisah dari area-area yang lain. Akan tetapi, pendekatan seperti ini tidak dapat memastikan bahwa area-area akan dapat bekerja sama dengan baik.

Selama beberapa tahun terakhir, unit IS mungkin telah mendedikasikan sebagai besar perhatian mereka pada perencanaan strategi dari kebanyakan area bisnis yang lain. Istilah yang digunakan untuk menggambarkan aktivitas ini adalah perencanaan strategis untuk sumber daya informasi (Strategic Planning For Information Resource-SPIR)

(15)

informasi. Rencana IS akan mencerminkan permintaan dukungan sistem di masa mendatang dan sumber daya informasi yang akan dibutuhkan. Kunci SPIR adalah mengembangkan rencana strategis bagi perusahaan dan bagi sumber daya informasi pada waktu yang bersamaan.

d. Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi adalah pengembangan rencana strategis secara paralel bagi layanan informasi dan perusahaan sehingga rencana perusahaan akan mencerminkan dukungan yang akan diberikan oleh layanan informasi. Rencana IS akan mencerminkan permintaan dukungan sistem di masa mendatang.

Rencana strategis sumber daya informasi (Strategic Plan for Information Resources-SPIR) telah dikembangkan untuk mendukung Rencana Strategis Bisnis dengan menggabungkan dan menerapkan sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan-tujuan strategis. SPIR disusun dalam empat bagian, yaitu :

1. Pernyataan Misi Teknologi Informasi

Misi teknologi informasi adalah untuk memberikan layanan informasi dengan kualitas terbaik di dalam suatu lingkungan pendukung yang akan mempromosikan kreativitas, perkembangan pribadi, interaksi, keberagaman, dan pengembangan profesional sehingga perusahaan dapat memanfaatkan teknologi guna membantu mencapai tujuan-tujuan korporat.

2. Sasaran Teknologi Informasi

Misi teknologi informasi akan dapat tercapai dengan menncapai sasaran-sasaran berikut ini :

a. Membangun suatu keunggulan kompetitif dalam penggunaan teknologi informasi

b. Mengembangkan sistem informasi yang memenuhi kebutuhan karyawan di seluruh tingkat organisasi dan juga para mitra lingkungan bisnis

c. Tetap mengikuti perkembangan teknologi informasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan para pelanggan

(16)

e. Menjaga kesinambungan program pendidikan dan pelatihan yang dirancang untuk meraih penggunaan seluruh sumber daya informasi secara efisien dan efektif

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas maka diperoleh kesimpulan :

(17)

keuangan, pemegang saham/pemilik, pesaing, pemerintah dan masyarakat global.

2) Sistem fisik perusahaan adalah suatu sistem terbuka yang didalamnya menghubungkan dengan lingkungannya. Perusahaan mengambil sumber daya dari lingkungan mereka, mengubah sumber daya ini ke dalam produk dan jasa, dan mengembalikan sumber daya yang diubah kepada lingkungan.

3) Keunggulan Kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mempengaruhi pangsa pasar

4) Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan strategis, taktis, maupun operasional. Tiga tingkat keunggulan kompetitif tersebut akan bekerja bersama-sama. Sistem Informasi dipertajam dengan memiliki kesempatan terbaik dari ketiganya untuk meningkatkan tampilan perusahaan secara mendasar

5) Pemain besar pada pangsa psar global saat ini merupakan perusahaan multinasional (Multinational Corporations/MNCs). Proses informasi dan komunikasi – berdasar koordinasi sangat penting untuk sebuah MNC dikarenakan skala dan penyebaran aktivitas bisnis mereka.

6) Tantangan dalam persaingan global yaitu : kendala-kendala politis, rintangan budaya dan komunikasi, pemabatasan pembelian dan impor piranti keras, pemabatasan pemrosesan data, pembatasan pemrosesan data, pemabatasan komunikasi data, masalah-masalah teknologi dan kurangnya dukungan dari manajemen anak perusahaan

7) Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi untuk mencapai keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih hasil yang dinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan manajemen. Para manajer memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah seluruhnya terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang bermanfaat.

(18)

dan jasa informasinya. Mengembangkan dua rencana bersama-sama berarti bahwa rencana perusahaan akan mencerminkan pemberian dukungan pada jasa informasi dan rencana jasa informasi akan mencerminkan tuntutan masa datang bagi sistem pendukung.

3.2 Saran

Perusahaan akan berusaha untuk mendapat keunggulan di atas para pesaingnya. Produk dan jasa pada harga yang lebih rendah, berkualitas tinggi, dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu maka perusahaan akan mencapai keunggulan. Perusahaan melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing area bisnis untuk mengembangkan rencana strategisnya. Area-area bisnis tersebut harus bekerja sama dalam mengembangkan rencana strategisnya. Rencana area bisnis ini akan merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung setiap usaha yang dilakukan dalam mencapai sasaran strategisnya

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

H asil penelitian ini adalah perencanaan strategis sistem informasi disusun dan diintegrasikan dengan proses bisnis dan rencana strategis organisasi sehingga dapat

Perencanaan strategi SI/TI yang baik dengan melihat dari berbagai sudut pandang pengembangan sistem. Jika sebuah lembaga pendidikan memiliki rencana strategis yang baik,

Untuk mewujudkan kinerja sesuai dengan tugas, maka diperlukan suatu rencana strategis melalui perencanaan strategis inilah Dinas Pendidikan kabupaten Kebumen secara sistematis

Tulisan ini akan membahas tentang-tentang langkah-langkah perencanaan strategis SI/TI pada Lembaga Kursus Bahasa Inggris Pare dengan menggunakan kerangka Ward and Peppard

Berdasarkan latar belakang tersebut maka diperoleh rumusan masalah yaitu (a) Apa rencana strategis sistem informasi yang tepat pada Sekolah Islam Terpadu Salman

rencana strategis melalui perencanaan strategis inilah Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon secara sistematis dapat mengembangkan suatu sistem manajerial yang efektif dan

Trend Sistem Informasi (2 dari 3) Trend yang dominan dalam S.I..  Initiative dan penanggungjawab SI tidak lagi dilakukan hanya oleh CIO (Chief Information Officer) sendiri,

“ Anggaran yaitu rencana tindakan yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Anggaran memainkan peranan penting dalam perencanaan, pengendalian, dan pengambilan