KEBIJAKAN
PENGELOLAAN DANA DESA TAHUN 2022
Kementerian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
2
KEBIJAKAN DANA DESA TA 2022
Kebijakan Pengaturan
Penyempurnaan Kebijakan Pengalokasian Dana Desa
❑ Perluasan cluster Alokasi Dasar berdasarkan Jumlah Penduduk dari 5 cluster menjadi 7 cluster agar lebih mencerminkan keadilan
❑ Menurunkan nominal Alokasi Afirmasi per desa agar Desa Tertinggal dan Desa Sangat Tertinggal lebih termotivasi mendapatkan Alokasi Kinerja
❑ Memperkecil porsi Alokasi Formula dari 31% menjadi 30% dan selisihnya untuk memperbesar porsi komponen Alokasi Kinerja dari 3% menjadi 4%
untuk memotivasi semua desa agar meningkatkan status dan kinerjanya Penguatan fokus dan
prioritas pemanfaatan Dana Desa
✓ Pemulihan ekonomi nasional di desa melalui program perlinsos BLT Desa
✓ Mendukung program ketahanan pangan dan hewani serta penanganan peningkatan kesehatan masyarakat termasuk penurunan stunting dan penanganan COVID-19 di desa
✓ Program pembangunan infrastruktur desa dengan mengutamakan penggunaan tenaga kerja dan bahan baku lokal
✓ Program TIK untuk peningkatan kualitas pelayanan desa
✓ Program pengembangan desa sesuai dengan potensi dan karakteristik desa Perbaikan sinkronisasi dan
harmonisasi kebijakan dan penggunaan Dana Desa
▪ Peningkatan penyediaan kualitas basis data
▪ Pemantauan dan evaluasi Dana Desa Melanjutkan kebijakan
pengenaan sanksi berupa penghentian penyaluran Dana Desa
o Jika terdapat desa bermasalah, atau:
o Kades menyalahgunakan Dana Desa Dana Desa disalurkan dari
Rekening Kas Umum Negara ke Rekening Kas Desa melalui Rekening Kas Umum Daerah
Penyaluran Dana Desa Ketentuan mengenai pengelolaan Dana Desa dan penetapan rincian Dana Desa setiap desa diatur dengan
Peraturan Menteri Keuangan.
Perpres No. 104/2021 Rincian APBN 2022:
Alokasi Dana Desa TA 2022 sebesar
Rp68 triliun
Dana Desa TA 2022 ditentukan penggunaannya untuk:
a. program perlindungan sosial berupa BLT Desa paling sedikit 40%;
b. program ketahanan pangan dan hewani paling sedikit 20%;
c. dukungan pendanaan
penanganan COVID-19 paling sedikit 8%, dari alokasi Dana Desa setiap desa, dan;
d. Program sektor prioritas lainnya
OUTLINE
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
4
PENGANGGARAN DANA DESA
DJPK selaku PPA BUN
Pengelolaan TKDD menyusun
Indikasi
Kebutuhan Dana Desa kepada
DJA paling lambat bulan
Maret
Penyusunan dan penyampaian IKD
Dana Desa
berpedoman pada PMK mengenai tata
cara perencanaan, penelaahan, dan penetapan alokasi anggaran BA BUN, dan pengesahan BA
BUN
IKD Dana Desa memperhatikan:
a. Persentase Dana Desa yang
ditetapkan dalam ketentuan
peraturan perundang- undangan;
b. Kinerja
pelaksanaan Dana Desa;
c. Kemampuan Keuangan Negara.
IKD sebagai Dasar penganggaran Dana Desa dan penyusunan arah
kebijakan serta alokasi Dana Desa dalam Nota
Keuangan dan rancangan APBN
Pasal 4 s.d. 5
ALUR PERHITUNGAN DANA DESA TA. 2022
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
6
PENGALOKASIAN DANA DESA
Pasal 6 s.d. Pasal 10
ALOKASI DASAR (65%)
Pembagian klaster berdasarkan range Jumlah Penduduk
Pasal 7
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 8
ALOKASI AFIRMASI (1%) Pasal 8
ALOKASI KINERJA (4%) Pasal 9
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 10
Menaikkan porsi Alokasi Kinerja sebelumnya 3%
menjadi 4% dari pagu DD
Penilaian Kinerja Desa dilakukan bersamaoleh Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah
Insentif melalui Alokasi Kinerja
Dana Desa
ALOKASI KINERJA DANA DESA 2022
ALOKASI KINERJA DANA DESA 2020 - 2021
Penilaian dilakukan Pemerintah Pusat dengan Keterbatasan Data yang ada
Pemda bisa ikut menilai
Pemda Kab/Kota lebih mengetahui kondisi desa-desa di daerahnya, dan indikator-indikator yang digunakan untuk
penilaian kinerja desanya dapat ditambahkan sesuai dengan tujuan dan
kondisi setiap daerah
PENYEMPURNAAN KEBIJAKAN DANA DESA (1) KEBIJAKAN ALOKASI KINERJA DANA DESA
10
Target pembangunan pedesaan dalam RPJMN 2020-2024:
a. perkembangan status pembangunan desa
(meningkatnya jumlah Desa Mandiri sebanyak 9.115 desa, meningkatnya Desa Berkembang sebanyak 5.588 desa, serta menurunnya jumlah Desa Tertinggal sebanyak 15.920 desa)
b. penurunan angka kemiskinan
desa
dari 12,9% (2019) menjadi 9,9% (2024)Latar Belakang
Pemberian Alokasi Kinerja kepada desa yang memiliki hasil penilaian kinerja terbaik agar desa-desa dapat bersaing secara sehat dalam memperbaiki kinerjanya
1
2
Pasal 9
Kebijakan Penilaian Kinerja Desa dalam Penentuan Alokasi Kinerja Dana Desa 2022
KRITERIA UTAMA
KRITERIA KINERJA:
Indikator Wajib
Pemda Kab./Kota dapat menambah Indikator
Tambahan dalam
KRITERIA KINERJA dariDaftar Indikator Tambahan yang bersifat
tertutup (closed-list)
Penentuan Jumlah Desa Penerima Alokasi Kinerja dalam Dana Desa Tahun 2022
oleh Pemerintah Pusat
TAHAP I: Penilaian Kinerja Desa oleh Pemerintah Pusat
Tahun 2021
TAHAP II: Penilaian Kinerja Desa oleh Pemerintah Daerah Kab./Kota Tahun 2021
Penetapan Desa Penerima
Alokasi Kinerja dalam Dana Desa Tahun 2022 oleh
Pemerintah Pusat
Peran Pemda Kab./Kota
Pasal 9
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
12
Kriteria Utama merupakan kriteria yang harus dimiliki oleh suatu Desa
sebagai penentu kelayakan desa
penerima Alokasi Kinerja Dana Desa tahun 2022, yaitu:
Desa yang 3
melaksanakan BLT Desa pada
tahun 2020
Desa dengan2
Status Berkembang atau Maju atau
Mandiri
pada tahun 2021Bukan Desa 1
penerima Alokasi Afirmasi
(AA)
dalam Dana Desa pada tahun2022
Pasal 9 KRITERIA UTAMA DAN KRITERIA KINERJA DESA PENERIMA ALOKASI KINERJA
Kriteria Kinerja untuk penentuan Alokasi Kinerja Dana
Desa tahun 2022 mencakup beberapa kategori, yaitu:
INDIKATOR WAJIB
INDIKATOR WAJIB DALAM KRITERIA KINERJA
DESA PENERIMA ALOKASI KINERJA (2/3)
Pasal 9
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
14 NO KATEGORI DAN INDIKATOR TAMBAHAN
1 PENGELOLAAN KEUANGAN DESA
a Penetapan Peraturan Desa tentang APBDesa tahun 2021 secara tepat waktu b Keberadaan Peraturan Desa tentang Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes)
atau Perubahannya tahun 2021
c Keberadaan Peraturan Desa tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) pada tahun 2021
d Ketersediaan infografis atau media informasi lainnya tentang APBDes pada tahun 2021
e Keberadaan Dokumen Rencana Anggaran Kas (RAK) Desa pada tahun 2021 f Alokasi Belanja untuk Penghasilan Tetap (Siltap) dan Tunjangan Kepala Desa,
Perangkat Desa dan Badan Perwakilan Desa (BPD) tidak lebih dari 30 persen belanja APBDes tahun 2020
2 PENGELOLAAN DANA DESA
a Persentase Belanja untuk Peningkatan Kualitas Hidup masyarakat Desa
(Pendidikan, Kesehatan dan Kebudayaan) terhadap Total Dana Desa pada 2020 b Persentase Belanja untuk Penanganan Stunting terhadap Dana Desa tahun
2020
c Persentase Belanja Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa terhadap Total Dana Desa pada 2020
d Persentase Belanja untuk Penanganan Pandemi COVID-19 (selain Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa) terhadap Dana Desa tahun 2020
NO KATEGORI DAN INDIKATOR TAMBAHAN
e Persentase Belanja untuk Padat Karya Tunai Desa (PKTD) terhadap Dana Desa tahun 2020
f Persentase Belanja/Pembiayaan untuk Penyertaan Modal pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) terhadap Dana Desa tahun 2020
g Persentase Belanja untuk Ketahanan Pangan dan Hewani terhadap Dana Desa tahun 2020
h Persentase Belanja untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terhadap Dana Desa tahun 2020
3 CAPAIAN KELUARAN DANA DESA
a Jumlah tenaga kerja dari Desa setempat yang dilibatkan dalam pembangunan desa dari Dana Desa tahun 2020
b Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa tahun 2020
4 CAPAIAN HASIL PEMBANGUNAN DESA
a Jumlah Ketercapaian Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Desa pada tahun 2021
b Besaran Kontribusi BUMDes untuk Pendapatan Asli Desa (PADes) pada APBDes pada tahun 2020
c Ketersediaan produk inovasi Desa pada tahun 2020 d Status Desa yang Stop Buang Air Besar Sembarangan
(Open Defecation Free (ODF))pada tahun 2020
Kategori dan Indikator Tambahan dalam Alokasi Kinerja
14
Pasal 9
ALOKASI FORMULA (30%) Pasal 10
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 16
Sumber Data Pengalokasian Dana Desa TA 2022
PENATAUSAHAAN DI PEMERINTAH DAERAH
1 2
4 3
Pemda menganggarkan Dana Desa dalam APBD berdasarkan
peraturan presiden mengenai rincian APBN
Dalam rangka penatausahaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan Dana Desa, Pemda
melakukan pencatatan pendapatan dan belanja atas
Dana Desa
Pencatatan pendapatan Dana Desa berdasarkan daftar rincian SP2D penyaluran Dana Desa dari
aplikasi OMSPAN Pencatatan belanja Dana Desa
dengan SP2D pengesahan yang diterbitkan oleh Pemda berdasarkan
daftar rincian SP2D hasil
pemotongan Dana Desa dari aplikasi OMSPAN
Pasal 31
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 18
PENGGUNAAN DANA DESA UNTUK BLT DESA
a. keluarga miskin atau tidak mampu yang berdomisili di Desa bersangkutan dan diprioritaskan untuk keluarga miskin yang termasuk dalam kategori kemiskinan ekstrem;
b. kehilangan mata pencaharian;
c. mempunyai anggota keluarga yang rentan sakit menahun/kronis;
d. keluarga miskin penerima jaring pengaman sosial lainnya yang terhenti baik yang bersumber dari APBD dan/atau dari APBN;
e. keluarga miskin yang terdampak pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan belum menerima bantuan; atau
f. rumah tangga dengan anggota rumah tangga tunggal lanjut usia.
Kriteria Penerima Manfaat
1. Dalam hal pembayaran BLT Desa bulan kedua s.d. bulan kedua belas lebih besar dari kebutuhan BLT Desa, pembayaran atas selisih kekurangan BLT Desa menggunakan Dana Desa selain Dana Desa untuk BLT Desa setiap bulan.2. Jumlah KPM BLT Desa bulan kedua s.d. bulan kedua belas tidak boleh lebih kecil dari jumlah KPM BLT Desa bulan kesatu.
3. Dalam hal terdapat KPM BLT Desa meninggal dunia atau tidak memenuhi kriteria, kepala Desa wajib mengganti dengan KPM yang baru.
4. Dalam hal terdapat perubahan dan/atau penambahan jumlah KPM BLT Desa ditetapkan dalam peraturan kepala Desa atau keputusan kepala Desa
Daftar KPM ditetapkan dengan perkades/keputusan kades paling
kurang memuat:
1. nama dan alamat KPM;
2. rincian KPM berdasarkan jenis kelompok pekerjaan; dan
3. jumlah KPM.
1.
Besaran BLT Desa ditetapkan sebesar Rp300.000,00 untuk bulan pertama s.d.
bulan kedua belas per KPM.
2.
Pembayaran BLT Desa kepada KPM dilaksanakan mulai bulan Januari dan dapat dibayarkan paling banyak untuk 3 bulan secara sekaligus.
Pembayaran BLT Desa
Pasal 33
PENGGUNAAN DANA DESA UNTUK
KETAHANAN PANGAN HEWANI DAN PENANGANAN COVID-19
KETAHANAN PANGAN HEWANI PENANGANAN COVID-19
1. Pemerintah Desa menganggarkan kegiatan ketahanan pangan dan hewani dalam APBDes.
2. Pemerintah Desa melakukan penyesuaian kegiatan ketahanan pangan dan hewani sesuai dengan karakteristik dan potensi Desa.
1. Pemerintah Desa menganggarkan kegiatan penanganan COVID -19 dalam APBDes.
2. Pemerintah Desa dapat melakukan penyesuaian anggaran penanganan COVID -19, dengan memperhatikan tingkat kasus COVID -19 yang ditetapkan oleh satgas COVID -19 setempat paling cepat 3 bulan setelah Pemerintah Desa menganggarkan dalam APBDes.
3. Hasil penyesuaian anggaran dapat digunakan untuk mendanai kegiatan yang menjadi prioritas Desa.
Penggunaan Dana Desa berpedoman pada ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian
Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
Pasal 34 s.d. 35
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 20
PEMANTAUAN SISA DANA DESA Pasal 42
PEMANTAUAN DAN EVALUASI DI DAERAH
Pemantauan dan evaluasi
oleh
Pemda Prioritas
penggunaan Dana Desa
Capaian keluaran Dana Desa Sisa Dana
Desa di RKUD dan
RKD
Pasal 48
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Pengenaan Sanksi:
1. Kepala desa melakukan penyalahgunaan Dana Desa dan ditetapkan sebagai tersangka; atau
2. Desa mengalami permasalahan administrasi, ketidakjelasan status hukum, dan/atau status keberadaan Desa
Dokumen Pengenaan Sanksi, berupa:
1. surat permohonan dari bupati/wali kota untuk permasalahan Kades yang ditetapkan sebagai tersangka.
2. surat rekomendasi dari kementerian/lembaga untuk permasalahan Desa.
Bentuk Sanksi:
Kementerian Keuangan c.q. DJPK dapat melakukan penghentian penyaluran Dana Desa Non BLT melalui naskah dinas DJPK kepada DJPb dan bupati/wali kota atau kementerian/lembaga terkait atas permasalahan penyalahgunaan Dana Desa oleh kades dan desa mengalami permasalahan administrasi /status hukum.
Penyaluran Kembali:
1. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan menerbitkan surat pencabutan penghentian penyaluran Dana Desa setelah menerima surat permohonan dari bupati/wali kota dan surat rekomendasi dari kementerian/lembaga.
2. Desa yang dihentikan penyaluran Dana Desa kaena kades ditetapkan sbg tersangka, berhak mendapatkan penyaluran Dana Desa pada TA berikutnya setelah periode penghentian penyaluran Dana Desa tahun berjalan.
22
SANKSI TERHADAP KADES TERSANGKA DAN PERMASALAHAN DESA
Pasal 49 dan Pasal 50
SANKSI BLT DESA
SANKSI YG TIDAK MELAKSANAKAN BLT DESA DI
TAHUN 2021
1.
Dalam hal Pemerintah Desa tidak melaksanakan BLT Desa selama 12 bulan pada TA 2021 dan/atau tambahan BLT Desa untuk 35 kabupaten prioritas TA 2021, maka dikenakan sanksi pemotongan Dana Desa sebesar 50%
dari penyaluran Dana Desa tahap II TA 2022 di luar kebutuhan Dana Desa untuk BLT Desa.
2.
Pengenaan sanksi dikecualikan dalam hal berdasarkan hasil musdesus tidak terdapat calon KPM BLT Desa dan ditetapkan dalam perkades/keputusan kepala Desa yang diketahui oleh Pemda atau pejabat yang ditunjuk.
3.
Perkades/keputusan kepala Desa merupakan syarat penyaluran Dana Desa untuk BLT Desa TA 2022.
4.
Dalam hal seluruh pembayaran tambahan BLT Desa didanai dari APBD dibuktikan dengan surat keterangan dari Pemda, maka tidak dikenakan sanksi pemotongan.
SANKSI YG TIDAK MELAKSANAKAN BLT DESA DI
TAHUN 2022
1. Dalam hal Pemerintah Desa tidak melaksanakan BLT Desa selama 12 bulan TA 2022, dikenakan sanksi pemotongan Dana Desa sebesar 50% dari penyaluran Dana Desa tahap II TA 2023.
2. Pengenaan sanksi dikecualikan bagi Desa yang tidak mendapatkan penyaluran Dana Desa TA 2022
Pasal 51 dan Pasal 53
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 24
KEBIJAKAN REALOKASI DANA DESA TA 2022 (1)
Pasal 52
CONTOH SIMULASI REALOKASI DANA DESA : Kabupaten X KEBIJAKAN REALOKASI DANA DESA TA 2022 (2)
Pasal 52
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
26
KETENTUAN LAIN-LAIN
1 2
3
Bupati/wali kota menyampaikan hasil pengecekan data jumlah Desa kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan paling lambat hari kerja terakhir bulan Juli.
Bupati/wali kota melakukan pengecekan data jumlah Desa di wilayahnya dengan membandingkan data jumlah Desa yang digunakan dalam pengalokasian Dana Desa dengan data jumlah Desa mutakhir yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota.
1. Dalam hal data jumlah Desa hasil pengecekan bupati/wali kota lebih sedikit, Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan dapat menggunakan data jumlah Desa hasil pengecekan bupati/wali kota dalam melakukan penghitungan rincian Dana Desa setiap Desa setelah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri.
2. Dalam hal data jumlah Desa hasil pengecekan bupati/wali kota lebih banyak, Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan menggunakan data jumlah Desa dalam melakukan penghitungan rincian Dana Desa setiap Desa.