SOSIALISASI PMK 222/PMK.07/2020 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA
Kementerian Keuangan RI
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan
JAKARTA, 6 JANUARI 2021
KEBIJAKAN DANA DESA TA 2021
JAMIAT ARIES CALFAT KASUBDIT DANA DESA, DJPK
2
REVIEW
KEBIJAKAN DANA DESA 2020
REVIEW KEBIJAKAN PENYALURAN DANA DESA TA 2020
Dana Desa disalurkan dari RKUN ke RKD melalui RKUD
Penyaluran Dana Desa dilakukan melalui pemotongan Dana Desa setiap Daerah kabupaten/kota dan penyaluran dana hasil pemotongan Dana Desa ke RKD
Pemotongan Dana Desa setiap Daerah kabupaten/kota dan penyaluran dana hasil pemotongan Dana Desa ke RKD dilaksanakan berdasarkan surat kuasa pemindahbukuan Dana Desa dari bupati/wali kota
• Penyaluran Dana Desa dilakukan dalam 3 tahap, dengan ketentuan:
a. tahap I paling cepat bulan Januari sebesar 40%;
b. tahap II paling cepat bulan Maret sebesar 40%; dan c. tahap III paling cepat bulan Juni sebesar 20%.
• Penyaluran Dana Desa untuk Desa berstatus Desa mandiri dilakukan dalam 2 tahap, dengan ketentuan:
a. tahap I paling cepat bulan Januari sebesar 60%; dan b. tahap II paling cepat bulan Maret sebesar 40%.
1
2
3
4
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PERUBAHAN KEBIJAKAN DANA DESA TAHUN 2020
Dana Desa untuk BLT Desa dalam rangka penanganan dampak ekonomi COVID-19
4
KEBIJAKAN DANA DESA 2020 :
Penyempurnaan kebijakan pengalokasian:
• Penyesuaian metode dan bobot Perhitungan Alokasi;
• Pemberian Alokasi Kinerja
kepada desa-desa dengan kinerja baik.
Perbaikan mekanisme penyaluran Dana Desa, dengan:
• Penyaluran berbasis kinerja dari RKUN langsung ke Rekening Kas Desa dengan tetap tercatat di RKUD dalam 3 tahap (40%, 40% dan 20%)
• Pemberian reward kepada daerah berkinerja baik dalam penyaluran, melalui penyaluran 2 tahap (60% dan 40%).
Penyesuaian pagu Dana Desa dari Rp72,0 triliun menjadi Rp71,19 triliun (perkiraan serapan alamiah)
Redesign Penyaluran Dana Desa untuk BLT Desa:
• Simplifikasi prosedur: Diajukan oleh pemda ke KPPN dengan menandai OMSPAN.
• Relaksasi persyaratan penyaluran: penyaluran Tahap II dan penyaluran bulanan untuk BLT Desa tanpa syarat.
• Relaksasi mekanisme penyaluran: penyaluran DD bulanan dapat 2x sebulan dengan rentang waktu paling cepat 2 minggu.
Penggunaan Dana Desa untuk BLT Desa :
• Besaran: Rp600.000/KPM/bulan untuk 3 (tiga) bulan pertama; dan Rp300.000/KPM/bulan untuk 6 (enam) bulan berikutnya
• Penerima: keluarga miskin atau tidak mampu; dan tidak termasuk penerima PKH, Kartu Sembako, dan Kartu Pra Kerja.
• Pendataan: dilakukan oleh Kepala Desa /Tim Relawan Desa dengan pendampingan dari Pemda diatur oleh Kemendes PDTT.
KEBIJAKAN DANA DESA 2020 SEBAGAI RESPON PENANGANAN PANDEMI COVID-19 :
PERMASALAHAN PENYALURAN DANA DESA 2020
Permasalahan Pemyaluran Dana Desa
Permasalahan internal di Desa antara lain :
a. Pergantian Kepala Desa dan perangkat Desa →keterlambatan dalam pelaporan Dana Desa.
b. BPD belum terbentuk → proses penetapan APBDesa terhambat
Penolakan Desa atas Dana Desa berdampak pada tidak dapat disalurkannya Dana Desa
01 02 03 04 05 06
Kesalahan dalam Kode dan penamaan Desa → keterlambatan penyaluran Dana Desa.
Perubahan kebijakan mengenai penyaluran Dana Desa sebagai respon atas pandemi COVID-19:
Status hukum kepala desa → menghambat proses pelaporan Dana Desa (substansi dan otorisasi laporan)
Status hukum Desa meliputi : Desa berubah menjadi kelurahan, Desa tidak terdapat penduduk dan tidak terdapat wilayah tetapi belum dihapus, serta Desa bermasalah/dinyatakan cacat hukum.
Permasalahan khusus Penyaluran BLT Dana Desa
▪ Kesulitan Desa dalam penentuan daftar Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BLT Desa. Data DTKS yang dijadikan acuan awal belum update, contoh: beberapa penduduk sudah meninggal/ pindah masih tercatat, penduduk tergolong miskin belum tercatat, data ganda, dsb. Desa kesulitan dalam cleansing data.
▪ Sinkronisasi dan verifikasi data KPM BLT Desa dengan bantuan lainnya (PKH, BPNT, BST, Banpres Produktif, Kartu Pra Kerja, Bantuan Provinsi, Bantuan Kabupaten, dll).
▪ Keterbatasan tenaga relawan pendataan dan verifikasi KPM
▪ Ketersediaan anggaran BLT Desa di beberapa Desa tidak cukup untuk membayarkan BLT Desa 9 bulan/
KPM/orang. Tidak cukup anggaran berdampak pada pengurangan data penerima KPM BLT Desa untuk bulan selanjutnya.
6
KEBIJAKAN DANA DESA 2021
KEBIJAKAN DANA DESA TA 2021
Meningkatkan kinerja pelaksanaan serta mendukung pemulihan ekonomi dan sektor prioritas Reformulasi Pengalokasian dan Penyaluran Dana Desa
Mendukung Pemulihan Perekonomian Desa:
Mendukung Pengembangan Sektor Prioritas:
• program padat karya tunai dan jaring pengaman sosial;
• Pemberdayaan UKM, dan sektor usaha pertanian di Desa;
• Pengembangan potensi Desa, produk unggulan desa, dan kawasan perdesaan
• Peningkatan peran BUMDes.
• Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) melalui pengembangan Desa Digital;
• Program Ketahanan Pangan dan Ketahanan Hewani sesuai dengan karakteristik desa melalui pengembangan usaha budidaya pertanian, perikanan, dan peternakan di desa, termasuk peternakan sapi;
• Pengembangan pariwisata melalui pembangunan dan pengembangan desa wisata;
• Peningkatan infrastruktur dan konektivitas melalui pengembangan infrastruktur Desa yang pelaksanaannya diprioritaskan dengan padat karya tunai;
• Program kesehatan nasional melalui perbaikan fasilitas poskesdes dan polindes, pencegahan penyakit menular, peningkatan gizi masyarakat dan penurunan stunting di Desa.
• Perbaikan bobot dan metode perhitungan Dana Desa yang lebih mencerminkan kondisi desa.
• Penguatan alokasi kinerja (AK) untuk mendorong kinerja desa dalam meningkatkan produktivitas dan transformasi ekonomi.
• Pemberian reward kepada Desa yang berstatus mandiri berupa penyaluran dana desa dalam 2 (dua) tahap
APBN
8
PMK NO.222/PMK.07/2020
TENTANG
PENGELOLAAN DANA DESA
DASAR HUKUM
UNDANG-UNDANG PERPRES PMK
Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2020 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran
2021
Peraturan Presiden Nomro
113 Tahun 2020 tentang Rincian
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran
2021
Peraturan Menteri keuangan Nomor 222/PMK.07/2020
tentang
Pengelolaan Dana
Desa
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 10
OUTLINE
1 2 3 4 5 6 7
PENGANGGARAN PENGALOKASIAN PENYALURAN
PENGGUNAAN
PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANKSI
PENATAUSAHAAN,
PERTANGGUNGJAWABAN, DAN PELAPORAN
PENGANGGARAN DANA DESA
DJPK selaku PPA BUN
Pengelolaan TKDD menyusun
Indikasi
Kebutuhan Dana Desa kepada
DJA paling lambat bulan
Maret
Penyusunan dan penyampaian IKD Dana Desa
berpedoman pada PMK mengenai tata
cara
perencanaan, penelaahan, dan
penetapan alokasi anggaran
BA BUN, dan pengesahan BA
BUN
IKD Dana Desa memperhatikan:
a. Persentase Dana Desa yang
ditetapkan dalam ketentuan
peraturan perundang- undangan;
b. Kinerja
pelaksanaan Dana Desa;
c. Kemampuan
Keuangan Negara.
Dasar penganggaran Dana Desa dan penyusunan arah
kebijakan serta alokasi Dana Desa dalam Nota
Keuangan dan rancangan APBN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 12
PENGALOKASIAN DANA DESA
AD
CLUSTER ALOKASI DASAR (AD) (Berdasarkan Jumlah Penduduk Desa)
- < 100 481.575.000 863 101 1.000 561.574.000 26.350 1.001 5.000 641.574.000 37.751 5.001 10.000 721.575.000 8.081 801.575.000 1.916 74.961 Range JP
JUMLAH
>10.001
Alokasi (Per Desa) Jml Desa
AA
AK
AF
SUMBER DATA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 14
RINGKASAN PENGALOKASIAN DANA DESA
2020 2021
Pagu Dana Desa Rp71,19 triliun Rp72 triliun
Dialokasikan berdasarkan: AD, AA,AK dan AF AD, AA,AK dan AF
Dengan Bobot (%) 69:1,5:1,5:28 65:1:3:31
Alokasi Dasar (AD) merata untuk seluruh Desa Rp651 juta
Merata berdasarkan cluster Jumlah Penduduk
Alokasi Afirmasi (AA)
DT dan DST dengan penduduk miskin tinggi
AA DT = 181,6 juta AA DST = 363,2 juta
DT dan DST dengan penduduk miskin tinggi
AA DT =171,6 juta AA DST = 343,2 juta
Alokasi Kinerja (AK)
Total Pagu: Rp1,08 triliun Jumlah Desa Penerima: 7.495
Pagu Per Desa: Rp144,1 juta
Total Pagu: Rp2,16 triliun Jumlah Desa Penerima: 7.496
Pagu Per Desa: Rp288,2 juta
Alokasi Formula (AF): JP:JPM:LW:IKK JP:JPM:LW:IKK
Dengan Bobot (%) 10:50:15:25 10:40:20:30
Dampak Kebijakan
1
Dana Desa Kab/Kota tidak ada yang turun (hold harmless)2
Dialokasikan kepada 74.961 desa berdasarkan data Kemendagri3
Rasio ketimpangan distribusi (0,467)< tahun 2020 (0,476)
4
Rata-rata per desa (Rp961 juta) >tahun 2020 (Rp950 juta)
5
Dana Desa di Desa dengan JPM Tinggi (Rp27,42 T) > tahun 2020 (Rp27,30 T)Dalam hal terdapat permasalahan Desa yang mendapat alokasi Dana Desa pada tahun 2021, Menteri Keuangan dapat melakukan penundaan dan/atau penghentian penyaluran Dana Desa.
VARIABEL DAN INDIKATOR PENILAIAN KINERJA DESA
Penilaian kinerja desa didasarkan pada variabel pengelolaan keuangan desa, pengelolaan Dana Desa, capaian output Dana Desa, dan capaian outcome Dana Desa.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 16
PENYALURAN DANA DESA - REGULER
Uraian
Syarat
Periode
Penyaluran Dana Desa untuk BLT Desa
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan 10 Bulan 11 Bulan 12
Perekaman Jumlah KPM dan kebutuhan BLT Desa untuk tahap I (12 bln) , bersamaan dengan penyampaian
persyaratan penyaluran Tahap I
Perekaman realisasi pembayaran
BLT Bulan 1
Perekaman realisasi pembayaran
BLT Bulan 2
Perekaman realisasi pembayaran
BLT Bulan 3
Perekaman realisasi pembayaran
BLT Bulan 4
Perekaman realisasi pembayaran
BLT Bulan 5
Perekaman realisasi pembayaran
BLT Bulan 6
Perekaman realisasi pembayaran
BLT Bulan 7
Perekaman realisasi pembayaran
BLT Bulan 8
Perekaman realisasi pembayaran
BLT Bulan 9
Perekaman realisasi pembayaran BLT Bulan 10
Perekaman realisasi pembayaran BLT Bulan 11
Penyaluran Dana Desa Pengecualian
REGULER
Tahap I (40%) Tahap II (40%) Tahap III (20%)
Perbup Rincian DD setiap Desa, Perdes APBDes, Surat Kuasa Pemindahbukuan
Laporan Realisasi Penyerapan dan Capaian Keluaran Tahun Sebelumnya, Lap Realisasi Penyerapan 50% dan capaian keluaran 35%, Perkades Penetapan KPM/Perkades tidak terdapat KPM, Berita acara Konfirmasi dan
Rekonsiliasi Sisa Dana Desa
Lap Realisasi Penyerapan 90% dan capaian keluaran 75%, Laporan Konvergensi
stunting
Dalam hal Desa tidak terdapat KPM, Penyaluran Dana Desa Tahap I sebesar 40%, Tahap II 40%, dan Tahap III 20% setelah syarat lengkap
Mulai Bulan Januari Mulai Bulan Maret Mulai Bulan Juni
(40% - BLT 5 bulan) dibayarkan sekaligus setelah syarat lengkap (40% - BLT 5 bulan) dibayarkan sekaligus setelah syarat lengkap
(20% - BLT 2 bulan) dibayarkan sekaligus setelah syarat lengkap
Perekaman realisasi pembayaran BLT Desa bulan Kedua belas paling lambat tanggal 31 Desember 2021 melalui aplikasi OMSPAN
PENYALURAN DANA DESA - MANDIRI
Uraian Syarat
Periode
Penyaluran Dana Desa untuk BLT Desa
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan 7 Bulan 8 Bulan 9 Bulan 10 Bulan 11 Bulan 12
Perekaman Pagu dan Jumlah KPM TA 2021 bersamaan dengan
penyampaian persyaratan penyaluran Tahap I
Perekaman realisasi pembayaran
BLT Bulan 1
Perekaman realisasi pembayaran
BLT Bulan 2
Perekaman realisasi pembayaran
BLT Bulan 3
Perekaman realisasi pembayaran
BLT Bulan 4
Perekaman realisasi pembayaran
BLT Bulan 5
Perekaman realisasi pembayaran
BLT Bulan 6
Perekaman realisasi pembayaran
BLT Bulan 7
Perekaman realisasi pembayaran
BLT Bulan 8
Perekaman realisasi pembayaran
BLT Bulan 9
Perekaman realisasi pembayaran BLT Bulan 10
Perekaman realisasi pembayaran BLT Bulan 11
Penyaluran Dana Desa
Pengecualian Dalam hal Desa tidak terdapat KPM, Penyaluran Dana Desa Tahap I sebesar 40%, Tahap II 40%, dan Tahap III 20% setelah syarat lengkap
MANDIRI
Tahap I Tahap II
Perbup Rincian DD setiap Desa, Perdes APBDes, Surat Kuasa Pemindahbukuan
Laporan Realisasi Penyerapan dan Capaian Keluaran Tahun Sebelumnya, Lap Realisasi Penyerapan 50% dan capaian keluaran 35%, Laporan Konvergensi stunting, Perkades Penetapan KPM/Perkades tidak
terdapat KPM, Berita acara Konfirmasi dan Rekonsiliasi Sisa Dana Desa
Mulai Bulan Januari Mulai Bulan Maret
(60% - BLT 7 bulan) dibayarkan sekaligus setelah syarat lengkap (40% - BLT 5 bulan) dibayarkan sekaligus setelah syarat lengkap
Perekaman realisasi pembayaran BLT Desa bulan Kedua belas paling lambat tanggal 31 Desember 2021 melalui aplikasi OMSPAN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 18
PENATAUSAHAAN PUSAT DAN DAERAH
DI PEMERINTAH DAERAH DI PEMERINTAH PUSAT
melalui Aplikasi OMSPAN1. Laporan Realisasi Penyaluran Dana Desa
2. Laporan Keuangan Tingkat KPA
KPPN selaku KPA Penyaluran Dana Desa
1. konsolidasi
laporan realisasi penyaluran
Dana Desa 2. konsolidasi
laporan
keuangan atas pelaksanaan anggaran
Laporan Keuangan TKDD
Koordinator KPA Penyaluran Dana Desa
PPA BUN Pengelolaan TKDD
PENGGUNAAN DANA DESA
Dana Desa diprioritaskan penggunaannya untuk pemulihan
ekonomi dan pengembangan
sektor prioritas di Desa ✓ Pengembangan Desa Digital,
Desa Wisata,
✓ Usaha budi daya pertanian, peternakan, perikanan,
✓ Ketahanan pangan dan hewani,
✓ Perbaikan fasilitas kesehatan,
✓ Kegiatan penanggulangan dampak pandemi COVID-19
Pemulihan ekonomi
Pengembangan sektor prioritas✓ Jaring pengaman sosial
,✓ Padat Karya Tunai,
✓ pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah,
✓ Sektor usaha pertanian, dan
✓ Pengembangan potensi Desa melalui Badan Usaha Milik Desa.
Penggunaan Dana Desa berpedoman pada Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi mengenai prioritas penggunaan Dana Desa.
Jaring pengaman sosial berupa BLT Desa menjadi prioritas utama dalam
penggunaan Dana Desa
Dana Desa
adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaanpembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Ketentuan mengenai kriteria, mekanisme pendataan, penetapan
data keluarga penerima manfaat BLT Desa dan pelaksanaan pemberian BLT Desa dilaksanakan
sesuai dengan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
BLT Desa diberikan kepada keluarga penerima manfaat yang paling sedikit memenuhi kriteria sebagai berikut:
✓ keluarga miskin atau tidak mampu yang berdomisili di Desa bersangkutan; dan
✓ tidak termasuk penerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Kartu Pra Kerja, Bantuan Sosial Tunai, dan program bantuan sosial Pemerintah lainnya.
20
KRITERIA PENERIMA DAN PENGGUNAAN BLT DESA
Bantuan Langsung Tunai Desa
adalah pemberian uang tunai kepada keluarga miskin atau tidak mampu di Desa yang bersumber dari Dana Desa untuk mengurangi dampak ekonomi akibat adanya pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)Kriteria Penerima Manfaat
Rp300.000,00 per bulan per KPM untuk 12 bulan mulai Januari 2021
Pendataan keluarga penerima manfaat BLT Desa
mempertimbangkan Data Terpadu Kesejahteraan
Sosial (DTKS) dari Kementerian Sosial.
Pendataan
Besaran BLT Desa
Dalam hal keluarga penerima manfaat BLT Desa merupakan petani, BLT Desa dapat digunakan untuk kebutuhan
pembelian pupuk
Rincian keluarga penerima manfaat berdasarkan
kelompok pekerjaan ditetapkan dengan peraturan
kepala Desa
Dalam hal tidak terdapat KPM BLT Desa, kepala desa menetapkan perkades mengenai tidak terdapat KPM
BLT Desa
PEMANTAUAN DAN EVALUASI DI PUSAT
Kementerian Keuangan dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi melakukan pemantauan atas capaian keluaran Dana Desa secara sendiri-sendiri atau bersama-sama.
Pemantauan oleh Kementerian Keuangan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dan/atau KPPN,terhadap:
a. penerbitan peraturan bupati/wali kota mengenai tata cara pembagian dan penetapan rincian Dana Desa setiap Desa;
b. penyaluran Dana Desa;
c. laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana Desa;
d. penyampaian laporan konvergensi pencegahan stunting tingkat Daerah kabupaten/kota; dan e. sisa Dana Desa di RKD.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI DI DAERAH
Bupati/wali kota melakukan pemantauan dan evaluasi atas:
a. sisa Dana Desa di RKD; dan/atau
b. capaian keluaran Dana Desa.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 22
PEMANTAUAN SISA DANA DESA
besaran sisa Dana Desa di RKD dari tahun 2015 sampai dengan
tahun 2018 yang belum disetorkan oleh kepala desa ke
RKUD;
besaran sisa Dana Desa di RKUD yang belum disetorkan oleh bupati/wali kota ke RKUN meliputi:
1) sisa Dana Desa tahun 2015 sampai dengan tahun 2018 yang disetor oleh kepala desa ke RKUD; dan
2) sisa Dana Desa di RKUD tahun 2015 sampai dengan tahun 2019
besaran sisa Dana Desa di RKD tahun 2019 yang tidak cukup diperhitungkan di tahap III tahun
2020
besaran sisa Dana Desa di RKD Tahun Anggaran 2020
untuk mengetahui:
diperhitungkan pada penyaluran Dana Desa tahap III/tahap II untuk
Desa berstatus Desa mandiri TA 2021 setelah dikurangi kebutuhan
Dana Desa untuk BLT Desa berdasarkan hasil rekonsiliasi
antara kepala desa dan bupati/wali kota.
diperhitungkan melalui pemotongan DAU dan/atau DBH TA 2021.
berdasarkan data hasil rekonsiliasi sisa Dana Desa di RKUD antara Pemerintah
Daerah dengan KPPN
diperhitungkan dalam penyaluran Dana Desa tahap III/tahap II untuk Desa berstatus Desa mandiri TA 2021 setelah dikurangi kebutuhan
Dana Desa untuk BLT Desa
yang tidak dianggarkan kembali akan diperhitungkan
pada penyaluran Dana Desa tahap III/tahap II untuk Desa
berstatus Desa Mandiri TA 2021 setelah dikurangi kebutuhan Dana Desa untuk
BLT Desa Dalam hal Dana Desa tahap III Tahun Anggaran 2021 tidak mencukupi, selisih
sisa Dana Desa diperhitungkan pada penyaluran Dana Desa tahap II TA 2022
SANKSI TERHADAP BLT DESA
Sanksi yg tidak melaksanakan BLT Desa di
tahun 2020
Sanksi yg tidak melaksanakan BLT Desa di
tahun 2021
(1) Pemerintah Desa yang tidak melaksanakan BLT Desa selama 9 bulan pada tahun 2020, dikenakan sanksi pemotongan Dana Desa sebesar 50% dari Dana Desa yang akan disalurkan pada tahap II tahun anggaran 2021.
(2) Pengenaan sanksi dikecualikan jika berdasarkan hasil musdesus/musyawarah insidentil tidak terdapat calon KPM BLT Desa yang memenuhi kriteria dan/atau tidak tersedia cukup anggaran setiap bulannya.
(3) Hasil musdesus/musyawarah insidentil ditetapkan dalam peraturan kepala desa yang diketahui oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota atau pejabat yang ditunjuk.
(4) Pengenaan sanksi dilakukan oleh Pemerintah Daerah dengan cara menandai pada Desa yang akan salur tersebut dalam aplikasi OMSPAN.
(1) Pemerintah Desa yang tidak melaksanakan BLT Desa selama 12 bulan tahun 2021, dikenakan sanksi pemotongan Dana Desa sebesar 50% dari Dana Desa yang akan disalurkan pada tahap II tahun anggaran 2022.
(2) Pengenaan sanksi dikecualikan jika berdasarkan hasil musdesus/musyawarah insidentil tidak terdapat calon KPM BLT Desa yang memenuhi kriteria.
(3) Hasil musdesus/musyawarah insidentil ditetapkan dalam peraturan kepala desa yang diketahui oleh Pemerintah Daerah kabupaten/kota atau pejabat yang ditunjuk.
(4) Peraturan kepala desa disampaikan oleh bupati/wali kota kepada kepala KPPN selaku KPA Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa melalui aplikasi OMSPAN sebagai syarat penyaluran Dana Desa tahap II pada tahun anggaran 2022.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Pengenaan Sanksi:
1. Kepala desa melakukan penyalahgunaan Dana Desa dan ditetapkan sebagai tersangka; atau 2. Desa mengalami permasalahan administrasi dan/atau ketidakjelasan status hukum
Dokumen Pengenaan Sanksi, berupa:
1. surat permohonan dari bupati/wali kota untuk permasalahan Kades yang ditetapkan sebagai tersangka.
2. surat rekomendasi dari kementerian/lembaga untuk permasalahan Desa.
Bentuk Sanksi:
Kementerian Keuangan c.q. DJPK dapat melakukan penghentian penyaluran Dana Desa melalui surat Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan kepada Direktur Jenderal Perbendaharaan dengan tembusan kementerian/lembaga terkait atau bupati/wali kota.
Penyaluran Kembali:
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan menerbitkan surat pencabutan penghentian penyaluran Dana Desa setelah menerima surat permohonan dari bupati/wali kota dan surat rekomendasi dari kementerian/lembaga.
24
SANKSI TERHADAP KADES TERSANGKA DAN PERMASALAHAN DESA
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pemberian kewenangan kepada Bupati/wali kota untuk melakukan pengecekan data jumlah Desa di wilayahnya dengan membandingkan data jumlah Desa dalam alokasi Dana Desa
Pengecualian kepada Bagi Desa yang tidak mendapatkan penyaluran Dana Desa di Tahun Anggaran 2020 dan Desa yang baru mendapatkan alokasi Dana Desa di Tahun Anggaran 2021 dalam pemenuhan beberapa persyaratan penyaluran
Ketentuan penyelesaian rekonsiliasi sisa Dana Desa:
1. Rekonsiliasi sisa dana di RKD TA 2015 – TA 2018 antara bupati/wali kota dan kepala Desa dilakukan paling lambat tanggal 16 April 2021 dan dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi. Berdasarkan hasil rekonsiliasi data, kepala Desa menyetorkan sisa dana ke RKUD paling lambat tanggal 30 April 2021.
2. Rekonsiliasi sisa dana di RKUD TA 2015 – TA 2019 antara bupati/wali kota dan KPA Penyaluran Dana Alokasi Khusus Fisik dan Dana Desa dilakukan paling lambat tanggal 28 Mei 2021 dan dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi. Berdasarkan hasil rekonsiliasi data, bupati/wali kota menyetorkan sisa dana ke RKUN paling lambat tanggal 31 Mei 2021
1 2
3
TERIMA KASIH
26
TAHAPAN PMK 205/PMK.07/2019 PMK 40/PMK.07/2020 PMK 50/PMK.07/2020 PMK 101/PMK.07/2020
Tahap I
(40%) 1. Perkada Tatacara Pengalokasian dan Rician DD per Desa
2. Surat Kuasa Pemindahbukuan Dana Desa dari Kepala Daerah 3. Perdes APBDes
1. Perbup/walikota mengenai penetapan rincian Dana Desa setiap Desa
2. Perdes mengenai APBDes
3. Surat Kuasa Pemindahbukuan dari Kepala Derah
1. Peraturan/Keputusan bupati/walikota mengenai penetapan rincian Dana Desa setiap Desa
2. Surat Kuasa Pemindahbukuan dari Kepala Derah
1. Peraturan/Keputusan bupati/walikota mengenai penetapan rincian Dana Desa setiap Desa
2. Surat Kuasa Pemindahbukuan dari Kepala Derah
Tahap II
(40%) 1. Laporan Realisasi Penyerapan dan Capaian Keluaran TA sebelumnya 2. Laporan Realisasi Penyerapan
Tahap I min 50 % DAN Capaian Keluaran Tahap I min 35%
Laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana Desa TA
sebelumnya
Tidak ada dokumen persyaratan, pemda hanya melakukan tagging
atas Desa layak salur
Tidak ada dokumen persyaratan, pemda hanya melakukan tagging
atas Desa layak salur
Tahap III
(20%) 1. Laporan Realisasi Penyerapan s/d Tahap 2 min 90% dan Capaian Keluaran s/d Tahap 2 min 75%
2. Laporan Konvergensi Pecegahan Stunting
1. Laporan realisasi penyerapan s.d.
tahap II min 75 % dan capaian keluaran min 50%
2. Laporan konvergensi pencegahan stunting
3. Perkades mengenai penetapan keluarga penerima manfaat BLT Desa
1. Perbup/walikota mengenai penetapan rincian Dana Desa setiap Desa dan
perubahannya
2. Perdes mengenai APBDes 3. Laporan Realisasi Penyerapan
dan Capaian Keluaran TA sebelumnya
4. Laporan realisasi penyerapan s.d. tahap II min 50 % dan capaian keluaran min 50%
5. Laporan konvergensi pencegahan stunting
1. Perbup/walikota mengenai penetapan rincian Dana Desa setiap Desa dan
Perbup/walikota mengenai perubahan penetapan rincian Dana Desa setiap Desa
2. Perdes mengenai APBDes 3. Laporan Realisasi Penyerapan
dan Capaian Keluaran TA sebelumnya
PERSYARATAN PENYALURAN REGULER
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 28
PERSYARATAN PENYALURAN DESA MANDIRI
TAHAPAN PMK 205/PMK.07/2019 PMK 40/PMK.07/2020 PMK 50/PMK.07/2020 PMK 101/PMK.07/2020
Tahap I (60%)
1) Perkada Tatacara Pengalokasian dan Rincian DD per Desa
2) Surat Kuasa Pemindahbukuan Dana Desa dari Kepala Daerah
3) Perdes mengenai APBDes
1) Perbup/walikota mengenai penetapan rincian Dana Desa setiap Desa
2) Perdes mengenai APBDes 3) Surat Kuasa Pemindahbukuan
Dana Desa dari Kepala Daerah
1) Peraturan/Keputusan Bupati/Walikota Mengenai Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa
2) Surat Kuasa
Pemindahbukuan Dana Desa dari Kepala Daerah
1) Peraturan/Keputusan Bupati/Walikota Mengenai Penetapan Rincian Dana Desa Setiap Desa
2) Surat Kuasa
Pemindahbukuan Dana Desa dari Kepala Daerah
Tahap II (40%)
1) Laporan Realisasi Penyerapan dan Capaian Keluaran TA Sebelumnya 2) Laporan Realisasi Penyerapan tahap
I min 50% dan Capaian Keluaran min 35%
3) Laporan Konvergensi Pencegahan Stunting
1) Laporan Realisasi Penyerapan dan Capaian Keluaran TA Sebelumnya 2) Laporan Realisasi Penyerapan
tahap I min 75% dan Capaian Keluaran min 50%
3) Laporan Konvergensi Pencegahan Stunting
4) Perkades Mengenai Penetapan Keluarga Penerima Manfaat BLT Desa
1) Perbup/walikota mengenai penetapan rincian Dana Desa setiap Desa dan perubahannya
2) Perdes mengenai APBDes 3) Laporan Realisasi
Penyerapan dan Capaian Keluaran TA Sebelumnya 4) Laporan Realisasi
Penyerapan tahap I min 50% dan Capaian Keluaran min 50%
5) Laporan Konvergensi Pencegahan Stunting
1. Perbup/walikota mengenai penetapan rincian Dana Desa setiap Desa dan Perbup/walikota mengenai perubahan penetapan rincian Dana Desa setiap Desa
2. Perdes mengenai APBDes 3. Laporan Realisasi
Penyerapan dan Capaian Keluaran TA sebelumnya